Anda di halaman 1dari 14

KEARIFAN LOKAL

NUSANTARA
Kelompok: 9
Anggota kelompok:
-Amalia Afriza Mawarni(2213201002)
-Indah Syaqilla Azzahra(2213201020)
-Raysah Zettira Edlin(2213201013)
-Annisa Rahmadani(2213201042)
A.Definisi kearifan lokal
Kearifan lokal adalah pandangan hidup suatu masyarakat di
wilayah tertentu mengenai lingkungan alam tempat mereka tinggal.
Pandangan hidup ini biasanya adalah pandangan hidup yang sudah
berurat akar menjadi kepercayaan orang-orang di wilayah tersebut
selama puluhan bahkan ratusan tahun.
1. Ciri Ciri Kearifaln Lokal 3

Memiliki kemampuan untuk bertahan dari Dapat mengintegrasikan, menggabungkan, atau


1 pengaruh budaya luar dan 3 membaurkan unsur budaya luar ke dalam budaya
mengendalikannya. asli.

Terdapat benteng pertahanan dari ancaman Paham mengenai arah perkembangan


2 pengaruh budaya luar. 4 budaya luar.
2. Fungsi kearifan local 3

Membantu konservasi dan pelestarian sumber daya


Sebagai petuah, amanah, kepercayaan, sastra, dan
1 alam serta pengembangan sumber daya manusia.
3 pantangan.

Bermakna sosial,misalnya upacara integrasi

2 Pengembangan ilmu pengetahuan dan


kebudayaan,
4 komunal/kerabat, upacara panen padi, atau upacara
hasil laut.

Dalam wujud etika dan moral, seperti upacara ngaben


5 dan penyucian roh leluhur.
B.Makna kearifan lokal
1. Selametan
Makna kearifan lokal slametan dalam 2. Awig Awig
masyarakat Jawa adalah sebagai Makna awig awig adalah aturan hukum
bentuk rasa syukur atas anugerah dan (adat) yang berfungsi untuk mengatur
karunia yang diberikan Tuhan. kehidupan masyarakat Desa Adat di Bali.

4. Cingcowong
Cingcowong merupakan upacara yang
3. Mappalette Bola
dipergunakan untuk meminta hujan, dan dilakukan
memiliki makna yang berbeda-beda, yaitu terutama saat terjadi kemarau berkepanjangan.
sebagai upacara ritual yang diwariskan secara Makna dari cingcowong adalah sebagai bentuk
turun temurun oleh nenek moyang . mappalette rasa ucapan syukur masyarakat kepada Tuhan
bola merupakan tradisi pindah rumah Yang Maha Esa, serta sebagai tanda keinginan dan
sikap yang bertujuan untuk membantu masyarakat
masyarakat Bugis di Sulawesi Selatan.
menghadapi kebutuhan hidupnya .
B.Makna kearifan lokal
6. Lompat Batu Nias
5. Te Aro Naweak Lako Makna dari Lompat Batu Nias yaitu
Te Aro Naweak Lako merupakan Sebagai simbol Kedewasaan,upacara yang
digunakan untuk menunjukkan keberanian
kepercayaan yang berarti "alam adalah aku"
dan kedewasaan pemuda Nias,dianggap
.Makna dari kepercayaan ini adalah untuk sebagai simbol peralihan dari masa remaja ke
menjaga kelestarian alam dan menjaga dewasa dan sebagai bentuk ujian bagi
hubungan yang baik antara manusia dan pemuda untuk membuktikan kedewasaan
mereka
alam.

7. Bau Nyale
8. Bebie di Muara Enim
Makna dari Bau Nyale yaitu bertujuan untuk menangkap
Bebie adalah tradisi menanam dan memanen padi secara
cacing laut yang hidup di lubang dan batu karang, yang
disebut Nyale,kemudian dimasak dan disantap oleh
tradisional, Makna dari kearifan lokal Bebie yautu
masyarakat lokal sebagai bentuk rasa cinta kasih kepada memiliki nilai kultur dan budaya yang unik.Bebie
Dewi Pengasihan.Proses menangkap cacing laut ini merupakan kearifan lokal yang menjadi tanggung jawab
dilakukan bersama dengan berbagai kesenian tradisional,Bau masyarakat. Bebie dapat membantu dalam konservasi
Nyale merupakan acara yang bertujuan untuk menjaga dan lingkungan, dengan cara menggunakan alat tradisional
membentuk kepercayaan masyarakat terhadap alam dan yang tidak menggunakan bahan kimia
kebudayaan lokal .
B.Makna kearifan lokal
9. Hutan Larangan
Makna dari kearifan lokal hutan larangan di
Provinsi Riau yaitu hutan yang dikelola
menggunakan cara tradisional, Ini membantu
menjaga dan memperlancar lingkungan
hidup, serta menjaga kekayaan 10. Mekare Kare
biodiversitas .Hutan larangan adalah salah
satu cara untuk menjaga dan mengkonservasi
sebagai bentuk penghormatan
ekosistem di Indonesia,dan dapat digunakan kepada Dewa Indra (dewa perang)
sebagai alasan untuk membangun kesadaran dan para leluhur.tradisi ini juga
masyarakat terhadap peran budaya-budaya
asli yang ada di seluruh Indonesia.
menjadi salah satu upacara
keagamaan terbesar yang dilakukan
oleh masyarakat Bali, khususnya
masyarakat yang tinggal di
Kabupaten Karangasem
C. Wujud Kearifan Lokal
Bentuk-bentuk ini dapat dikelompokkan ke dalam
dua aspek, yaitu:

1. Kearifan lokal yang berwujud nyata (tangible)


-Tekstual: Sistem nilai, tata cara, ketentuan khusus yang
dituangkan ke dalam bentuk catatan tertulis, seperti yang
ditemui dalam catatan tradisional,
-Bangunan atau arsitektur: Candi dan bangunan-bangunan
rumah tradisional, maupun bangunan-bangunan bersejarah
lainnya.
-Benda cagar budaya atau tradisional: Keris dan batik.
C. Wujud Kearifan Lokal
Bentuk-bentuk ini dapat dikelompokkan ke dalam
dua aspek, yaitu:

2. Kearifan lokal yang tidak berwujud (intangible)


bentuk kearifan lokal yang tidak berwujud atau abstrak.
Misalnya adalah petuah yang disampaikan secara lisan dan
diwariskan secara turun-temurun,juga dapat berupa nyanyian
atau kidung yang mengandung nilai-nilai ajaran tradisional.
D. Contoh Kearifan Lokal
1. Selametan yang berasal dari Jawa

2. Awig-Awig
Berasal dari Desa Pakraman, Bali dan Lombok Barat Nusa Tenggara
Barat (NTB)

3. Mappalette Bola
Dilakukan oleh masyarakat Bugis di Sulawesi Selatan.

4. Cingcowong
Di lakukan oleh masyarakat Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
D. Contoh Kearifan Lokal
5. Te Aro Naweak Lako
Kearifan lokal yang berasal dari tanah Papua yautu Suku
Amungme yang hidup di daerah Tembagapura.

6. Lompat Batu Nias


Tradisi budaya yang dilakukan oleh masyarakat Nias di
Sumatera Utara.

7. Bau Nyale
Bau Nyale yang menjadi budaya Suku Sasak, suku terbesar
di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
D. Contoh Kearifan Lokal
8. Bebie di Muara Enim, Sumatra Selatan
Kearifan lokal yang satu ini berada di Muara Enim,
Sumatra Selatan.

9. Hutan Larangan Adat di Provinsi Riau


Kearifan lokal ini berada di Desa Rumbio, Kampar.

10. Mekare-kare
Berasal dari Bali
Terima kasih:)

Anda mungkin juga menyukai