Anda di halaman 1dari 4

MATERI SINGKAT KEARIFAN LOKAL

PENGERTIAN KEARIFAN LOKAL

Menurut definisi yang dikemukakan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia (2006), dapat diartikan bahwa
kearifan lokal didefinisikan sebuah pandangan hidup dan sistem pengetahuan serta beragam strategi hidup yang
dapat diwujudkan dalam aktivitas yang dilaksanakan masyarakat lokal dalam mengatasi masalah-masalah yang
terkait untuk memenuhi kebutuhan mereka tersebut.
Menurut Said dalam Masruddin (2010) kearifan lokal adalah suatu pandangan hidup, pengetahuan dan ilmu
pengetahuan dan berbagai upaya kehidupan yang diwujudkan dalam aktivitas yang dilaksanakan oleh masyarakat
setempat dalam mengatasi berbagai persoalan dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup mereka.
Menurut Marfai (2013) kearifan lokal merupakan suatu bentuk tata nilai, persepsi, sikap, perilaku, dan respons
suatu masyarakat lokal dalam berinteraksi dengan sistem kehidupan dengan alam dan lingkungan tempatnya secara
arif. Local wisdom sebagai suatu pengetahuan, pemahaman kolektif, dan kebijaksanaan yang mempengaruhi
penanggulangan suatu masalah kehidupan atau keputusan penyelesaian.

Ciri-Ciri Kearifan Lokal

Sartini dalam Mengkaji Kearifan Lokal Nusantara sebuah kajian Filsafati menjelaskan local genius sebagai local
wisdom dalam disiplin antropologi dikenal istilah local genius. Local genius ini merupakan istilah yang mula
pertama dikenalkan oleh Quaritch Wales. Para antropolog membahas secara panjang lebar pengertian local genius
ini. Antara lain Soebadio mengatakan bahwa local genius adalah cultural identity, identitas/kepribadian budaya
bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap dan mengolah kebudayaan asing sesuai watak dan
kemampuan sendiri.
Sementara Moendardjito mengatakan unsur budaya daerah potensial sebagai local genius karena telah teruji
kemampuannya untuk bertahan sampai sekarang.

Ciri-ciri kearifan lokal adalah sebagai berikut:


1. Mampu bertahan terhadap budaya luar
2. Memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar
3. Mempunyai kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli
4. Mempunyai kemampuan menendalikan
5. Mampu memberi arah pada perkembangan budaya
Fungsi Kearifan Lokal

Menurut Haba (2007) kearifan lokal memiliki signifikasi serta fungsi sebagai berikut:
1. penanda identitas sebuah komunikasi;
2. elemen perekat (aspek kohesif) lintas warga, lintas agama, dan kepercayaan;
3. unsur kultural yang ada dan hidup dalam masyarakat (bottom up);
4. warna kebersamaan sebuah komunitas;
5. akan mengubah pola pikir dan hubungan timbal balik individu dan kelompok dengan meletakkannya di
atas common ground/kebudayaan yang dimiliki;
6. mendorong terbangunnya kebersamaan, apresiasi sekaligus sebagai sebuah mekanisme bersama untuk
menepis berbagai kemungkinan yang meredusir bahkan merusak solidaritas komunal yang dipercaya dan
disadari tumbuh di atas kesadaran bersama dari sebuah komunitas terintegrasi.

Fungsi-fungsi tersebut menyadarkan akan pentingnya local genius atau kearifan lokal dalam menghadapi berbagai
bentuk konflik yang terjadi sebagai akibat dari perubahan kebudayaan. Adapun fungsi kearifan lokal menurut
Mariane (2014) adalah sebagai berikut.
1. Berfungsi untuk konservasi dan pelestarian sumber daya alam,
2. Berfungsi untuk mengembangkan sumber daya manusia, misalnya berkaitan dengan upacara daur hidup,
konsep kanda pet rate,
3. Berfungsi untuk pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan,
4. Berfungsi sebagai petuah, kepercayaan, sastra dan pantangan,
5. Bermakna misalnya sebagai integrasi komunal/kerabat serta upacara daur pertanian,
6. Bermakna etika dan moral yang terwujud dalam upacara ngaben dan penyucian roh leluhur,
7. Bermakna politik, misalnya dalam upacara ngangkuk merana dan kekuasaan patron client.

Bentuk Kearifan Lokal

Menurut Prof. Nyoman Sirtha dalam “Menggali Kearifan Lokal untuk Ajeg Bali” menyatakan bentuk-bentuk
kearifan lokal dalam masyarakat dapat berupa: nilai, norma, etika, kepercayaan, adat-istiadat, hukum adat, dan
aturan-aturan khusus. Oleh karena bentuknya yang bermacam-macam dan ia hidup dalam aneka budaya masyarakat
maka fungsinya menjadi bermacam-macam.Nyoman Sirtha menjelaskan bahwa bentuk-bentuk kearifan lokal yang
ada dalam masyarakat berupa nilai, norma, kepercayaan dan aturan-aturan khusus

Terdapat pendapat lain yang mengklasifikasikan kearifan lokal ke dalam dua aspek (Azan, 2013) yaitu[5]:
a. Wujud Nyata (Tangible)
1. Tekstual
2. Bangunan atau Aristektual
3. Benda Cagar Budaya atau Tradisional (Karya Seni)
4. Kuliner
b. Tidak Berwujud (intangible)
Contohnya yaitu petuah yang disampaikan secara verbal dan seni suara berupa nyanyian, pantun, cerita,
serat nilai-nilai ajaran tradisional. Serat ini disampaikan secara verbal dari generasi ke generasi.

Potensi Kearifan Lokal Indonesia


Beberapa kearifan lokal yang terdapat dalam masyarakat Indonesia antara lain sebagai berikut[5].
1. Kearifan lokal dalam karya-karya masyarakat, misalnya pada seni tekstil di Indonesia. Masyarakat Jawa
memiliki batik yang menjadi ciri khas dan kebanggan Indonesia. Tidak hanya motifnya yang indah, namun di
balik motif tersebut tersimpan makna yang mendalam. Motif-motifbatik tersebut berisi nasihat, harapan dan doa
kepada Tuhan.
2. Kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam, kearifan lokal mengajarkan kita untuk tidak
mengeksploitasi alam secara berlebihan. Tentunya hal ini bukan tanpa maksud, melainkan agar keberlanjutan
hidup dan diri kita sendiri terus terjaga.
3. Kearifan lokal dalam mitos masyarakat, mitos terhadap pohon-pohon keramat banyak dijumpai di berbagai
wilayah Indonesia. Disadari, mitos ini sangat membantu keseimbangan alam. Pohon besar secara ilmiah
memang menyimpan cadangan air tanah dan penyedia oksigen. Begitu pun mitos terhadap hewan yang
dianggap keramat turut menyumbang pelestarian hewan dari kepunahan.
4. Kearifan lokal dalam bidang pertanian, nenekmoyang kita telah meninggalkan sitem pertanianyang ramah
lingkungan dan disesuaikan dengan kondisi lingkungan, contohnyasistem pertanian Nyabuk Gunung di Jawa
Tengah dan Mitracai di Jawa Barat.
5. Kearifan lokal dalam cerita budaya, petuah dan sastra, contohnya suku Melayu terkenal dengan seni sastranya.
Lewat seni sastra suku Melayu menggambarkan kearifan lokal yang wajib dijunjung tinggi.
Tugas kelompok
Mengidentifikasi dari berbagai sumber tentang :
1. Rumah adat
2. Upacara adat
3. Pakaian adat tradisional
4. Tarian
5. Alat musik
6. Senjata tradisional
7. Makanan khas
8. Lagu daerah
Carilah 5 contoh dari masing-masing kearifan lokal, sebutkan asal kearifan lokal dan berikan penjelasan singkat
tentang kearifan lokal tersebut.
Tugas dapat dikumpulkan dengan menggunakan tabel di bawah ini:
N JENIS KEARIFAN LOKAL NAMA DAERAH CONTOH PENJELASAN
O

Contoh Jawaban:
N JENIS KEARIFAN NAMA DAERAH CONTOH PENJELASAN
O LOKAL
1. Alat musik tradisional 1.Jawa Barat Angklung Angklung adalah alat musik yang
terbuat dari belahan bambu yang
dirangkai dan disusun sehingga
apabila digoyangkan akan
menciptakan nada yang khas.
2.Papua Tifa Alat musik yang dimainkan saat
upacara adat, mengiringi
pertunjukan yang biasanya
berbentuk tabung
3. Sulawesi Utara Kolintang
4.NTT Sasando
5.Bali Jegog
2. Rumah adat 1. DI Jogjakarta Bangsal
Kencono
2. Kalimantan Tengah Betang
Dst.

Anda mungkin juga menyukai