Anda di halaman 1dari 6

AKTIVITAS PROJEK PERTEMUAN 2, 31 OKTOBER 2023

Aktivitas 2 Alokasi bahan Peran guru Dimensi Profil Pelajar Pancasila


waktu
Menggali 10 JP LKPD Fasilitator, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha
informasi Narasumber Esa, dan Berakhlak Mulia,
beberapa bentuk Bergotong Royong, Mandiri, berfikir
kearifan lokal di kritis,
Minangkabau

Tujuan

1. Peserta didik mampu menangkap pesan atau poin-poin penting dari artikel tentang kearifan lokal
Minangkabau dengan cara membaca
2. Peserta didik membiasakan diri berdiskusi dan bekerja sama
3. Peserta didik membiasakan diri mengemukakan argumentasi

Persiapan

1. Guru mempersiapkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


2. Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok

Pelaksanaan

Pelaksanaan Waktu
1. Guru mengawali pertemuan dengan Ice breaking 07.00-07.40
untuk membangkitkan semangat dan motivasi
peserta didik
2. Guru memberikan informasi terkait konsep 08.40-08.20
kearifan lokal, melalui artikel yang diberikan
3. Guru menginformasikan kepada peserta didik
untuk menggali informasi tentang kearifan lokal di 08.20-09.00
masyarakat, yang terkait dengan unsur-unsur
kebudayaan
4. Siswa berdiskusi mengerjakan LKPD 1
5. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil 09.00-09.40
kerja kelompok dan berkompetisi.
6. Guru mempersilakan kelompok lain untuk 10.40-12.00
bertanya atau memberikan komentar atas
kelompok yang menyajikan presentasi.

Tugas :

1. Melengkapi Lembar Kerja Peserta Didik 1


2. Presentasi Kelompok
BEBERAPA BENTUK KEARIFAN LOKAL DI SUMATERA BARAT

Pengertian Kearifan lokal


Kearifan lokal adalah pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan
yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab berbagai
masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka. Dalam bahasa asing sering juga dikonsepsikan
sebagai kebijakan setempat local wisdom atau pengetahuan setempat “local knowledge” atau
kecerdasan setempat local genious Fajarini (2014:123). Berbagai strategi dilakukan oleh
masyarakat setempat untuk menjaga kebudayaannya.

Kearifan lokal ialah warisan budaya yang sangat berharga dan perlu dilestarikan. Masyarakat
Minangkabau memiliki kearifan lokal yang kaya akan nilai adat, bahasa, dan kesenian. Nilai-nilai
tersebut terwujud dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Minangkabau, seperti dalam kebiasaan,
adat istiadat, dan budaya masyarakat. Adat istiadat merupakan nilai yang sangat penting dalam
kehidupan masyarakat Minangkabau. Salah satu adat istiadat yang masih dipertahankan adalah
adat perkawinan. Adat perkawinan masyarakat Minangkabau memiliki nilai-nilai kekeluargaan
yang sangat kuat, di mana prosesi adat perkawinan melibatkan seluruh keluarga dari kedua belah
pihak. Selain itu, masyarakat Minangkabau juga memiliki adat bainai, yaitu upacara syukuran
setelah melahirkan, sebagai bentuk penghormatan kepada orang tua dan juga mengucapkan terima
kasih kepada Tuhan yang telah memberikan keselamatan dan kesehatan kepada ibu dan bayi.
Bahasa Minangkabau juga menjadi salah satu kearifan lokal yang sangat penting.

Bahasa Minangkabau memiliki banyak kata-kata yang tidak ditemukan di bahasa Indonesia.
Bahasa Minangkabau juga memiliki keunikan dalam tata bahasanya, yang dimana bahasa tersebut
memiliki enam tingkatan bahasa yang berbeda tergantung pada konteks pembicaraan dan
kedudukan sosial pembicara. Selain itu, kesenian juga menjadi bagian dari kearifan lokal
masyarakat Minangkabau. Salah satu kesenian yang terkenal adalah tari Piring, di mana penari
menari dengan membawa piring di tangan mereka. Tari Piring merupakan simbol kemurahan hati
dan keberanian. Selain tari Piring, masyarakat Minangkabau juga memiliki kesenian lainnya
seperti Randai, Tari Pasambahan, dan Saluang. Dalam kehidupan sehari-hari, kearifan lokal
masyarakat Minangkabau juga terwujud dalam kebiasaan masyarakat. Contohnya, dalam
masyarakat Minangkabau, makanan disajikan dalam satu tempat yang disebut “Gulai Tabuik”.
Gulai Tabuik biasanya terdiri dari berbagai macam masakan dan disajikan di atas daun pisang.
Selain itu, masyarakat Minangkabau juga memiliki tradisi berbalas pantun, di mana pantun
digunakan sebagai sarana untuk mengungkapkan perasaan, memberi nasihat, atau sebagai bentuk
hiburan.

Kearifan lokal adalah sebuah konsep yang merujuk pada tradisi dan nilai-nilai yang dipegang oleh
suatu masyarakat dalam kehidupan sehari-harinya. Masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat
merupakan salah satu contoh masyarakat yang memiliki kearifan lokal yang kaya dan unik.
Kearifan lokal ini tercermin dalam banyak aspek kehidupan masyarakat Minangkabau, mulai dari
adat istiadat, seni dan budaya, hingga kehidupan sehari-hari mereka.

Bentuk- bentuk Kearifan Lokal


Kearifan lokal bukan hanya memiliki ciri dan fungsi saja, tetapi kearifan lokal juga terdiri
dari dua jenis, yaitu kearifan lokal yang berwujud nyata atau dikenal dengan istilah tangible,
dan juga kearifan lokal tidak berwujud atau yang biasa disebut intangible.

1. Kearifan Lokal Berwujud Nyata atau Tangible


Sesuai dengan namanya, kearifan lokal berwujud nyata adalah kearifan lokal yang
bisa kita lihat dan sentuh wujudnya. Kearifan lokal dalam bentuk nyata
atau tangible ini bisa dilihat dalam berbagai berupa tekstual (kalender, nilai, tata cara),
arsitektur bangunan, dan karya seni (keris, batik, wayang, gamelan).
Bentuk selanjutnya adalah arsitektural seperti berbagai jenis rumah adat yang ada di setiap
daerah di Indonesia. Misalnya rumah Gadang di Sumatera Barat, rumah Joglo dari Jawa
Tengah, atau rumah Panggung dari Jambi.
Bentuk kearifan lokal berwujud nyata lainnya adalah cagar budaya seperti patung,
berbagai alat seni tradisional, senjata tradisional yang diwariskan turun temurun dari
generasi ke generasi lainnya, hingga tekstil tradisional seperti kain batik dari Pulau Jawa,
dan kain tenun dari Pulau Sumba.
2. Kearifan Lokal yang Tidak Berwujud atau Intangible
Kebalikan dari kearifan lokal berwujud yang nyata dan bisa dilihat serta dirasakan,
kearifan lokal tidak berwujud atau intangible ini tidak bisa dilihat wujudnya secara
nyata. Namun, walaupun tidak terlihat, kearifan lokal jenis ini bisa didengar karena
disampaikan secara verbal dari orang tua ke anak, dan generasi selanjutnya.
Bentuk kearifan lokal tidak berwujud antara lain adalah nasihat, nyanyian, pantun, atau
cerita yang mengandung pelajaran hidup bagi generasi selanjutnya yang bertujuan agar
para generasi muda di wilayah tersebut tidak melakukan tindakan buruk yang dapat
merugikan diri sendiri, masyarakat, serta alam sekitar yang menjadi rumah serta sumber
penghidupan mereka.
Contohnya adalah kepercayaan asal Papua yang dikenal dengan nama Te Aro Neweak
Lako. Kepercayaan ini merupakan bentuk kearifan lokal yang tidak berwujud atau
intangible, dimana masyarakat mempercayai bahwa alam merupakan bagian dari diri
mereka.
Karena alam adalah bagian dari diri sendiri, maka alam harus dijaga dengan hati-hati.
Termasuk tidak menebang pohon seenaknya yang dapat membuat hutan gundul dan
menyebabkan terjadinya berbagai bencana yang merugikan.
Alam tentu saja boleh dimanfaatkan, tetapi tidak boleh dieksploitasi secara berlebihan.
Dengan kepercayaan ini, tidak heran jika alam di Bumi Papua masih sangat terjaga.
Minangkabau atau sering disebut Minang adalah sebuah suku yang umumnya terdapat di
Dataran Tinggi Minangkabau, Sumatera Barat, Indonesia dan
memiliki kearifan lokal tersendiri.
Persebaran suku Minangkabau meliputi seluruh daratan Sumatra Barat, sebagian Riau,
bagian utara Bengkulu, bagian barat Jambi, pantai barat Sumatra Utara, barat daya Aceh
dan Negeri Sembilan di Malaysia.
Orang Minangkabau biasanya akan menyebut kelompoknya dengan sebutan urang awak.
POST TEST

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kearifan lokal berwujud dan berikan contohnya
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kearifan lokal tidak berwujud dan berikan contohnya

Jawaban

1. kearifan lokal berwujud nyata adalah kearifan lokal yang bisa kita lihat dan sentuh wujudnya.
Kearifan lokal dalam bentuk nyata atau tangible ini bisa dilihat dalam berbagaiberupa tekstual
(kalender, nilai, tata cara), arsitektur bangunan, dan karya seni (keris, batik, wayang,
gamelan).
2. kearifan lokal tidak berwujud atau intangible ini tidak bisa dilihat wujudnya secara nyata.
Namun, walaupun tidak terlihat, kearifan lokal jenis ini bisa didengar karena disampaikan
secara verbal dari orang tua ke anak, dan generasi selanjutnya. Bentuk kearifan lokal tidak
berwujud antara lain adalah nasihat, nyanyian, pantun, atau cerita yang mengandung pelajaran
hidup bagi generasi selanjutnya
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 2

Setelah mempelajari materi kemudian kemukakan bentuk kearifan lokal yang ada di
Minangkabau.

Kelompok :
Nama Anggota Kelompok : 1.
2.
3.

No Bentuk kearifan Asal daerah Bentuk kearifan Deskripsi Tentang Nilai-Nilai Budaya Lokal
lokal lokalnya Kearifan Lokal Yang Masyarakat Yang
Ditemukan Dipertahankan
1.

2.

3.

4.

5.

Anda mungkin juga menyukai