Anda di halaman 1dari 13

TES DIAGNOSTIK

Pertemuan : 1
Judul : Pengetahuan seputar Kearifan Lokal
Tujuan : Mengukur pengetahuan awal murid seputar kearifan lokal
Waktu kegiatan : 2 JP
Alat & Bahan : Buku tulis , alat tulis
Deskripsi kegiatan :
Setiap masyarakat memilki budaya dan tradisi lokal, masing-masing budaya dan tradisi
tersebut memiliki kekhasan dan keunikan tersendiri. Pada kegiatan ini akan dilakukan tes
diagnostik yang dapat mengukur pengetahuan siswa dalam hal tradisi dan budaya lokal.

Lembar Kerja Siswa :


Berikan tanda centang (√) pada bagian yang kamu anggap paling sesuai :
1. Kurang
2. Cukup
3. Sedang
4. Sangat
Pertanyaan:
1. Seberapa tertarik anda untuk mengenal dan/atau mempelajari budaya anda
No Keterangan 1 2 3 4
1. Tradisi lokal
2. Ekonomi lokal
3. Kesenian lokal
4. Bahasa daerah
5. Makanan daerah

2. Seberapa kenal anda dengan teman terdekat anda:


No Keterangan 1 2 3 4
1 Suku
2 Agama
3 Bahasa daerah
4 Kesenian
5 Makanan daerah

3. Setujukah anda dengan pernyataan di bawah ini :


No Pernyataan 1 2 3 4
1. Saya akan turut serta dalam melestarikan budaya di
sekitar saya
2. Saya akan saling memperkanalkan dan mempelajari
budaya antar teman
3. Keragaman budaya menjadi hidup lebih berwarna dan
harmonis
4. Pentingnya menjaga kerukunan antar masyrakat

Pedoman Penskoran : Skor yang diperoleh X 100


Skor mnaksimal
0-60 Belum berkembang
60-80 Mulai berkembang
80-90 Berkembang sesuai harapan
90-100 Berkembang sangat baik
Modul P5 TEMA “ KEARIFAN LOKAL “

Nama Penyusun : IBNU HAJAR , S.Pd


ELVIDA LIANI NASUTIAN.S.Pd
Sekolah : SMA Negeri 7 Binjai
Profil Pelajar Pancasila : 1. Beriman, Bertaqwa Terhadap Tuhan Ynag Maha Esa,
Berakhlak Mulia
2. Bergotong royong
3. Kreatif
4. Berkebhinekaan Global
Bagian : 2 ( Dua)
Pertemuan :2-4

→ Pertanyaan Pemantik : 1. Apa yang terlintas oleh mu mendengar kata “Kearifan Lokal”?
2. Menurutmu seperti apa kearifan lokal itu?
3. Apa saja bentuk-bentuk kearifan lokal ?

KEARIFAN LOKAL
A. Pengertian
Kearifan lokal adalah pandangan hidup suatu masyarakat di wilayah tertentu mengena
i lingkungan alam tempat mereka tinggal. Pandangan hidup ini biasanya adalah pandangan hi
dup yang sudah berurat akar menjadi kepercayaan orang-orang di wilayah tersebut selama pul
uhan bahkan ratusan tahun..
Untuk mempertahankan kearifan lokal tersebut, para orang tua dari generasi sebelumn
ya, dan lebih tua akan mewariskannya kepada anak-anak mereka dan begitu seterusnya. Men
gingat kearifan lokal adalah pemikiran yang sudah lama dan berusia puluhan tahun, maka kea
rifan lokal yang ada pada suatu daerah jadi begitu melekat dan sulit untuk dipisahkan dari ma
syarakat yang hidup di wilayah tersebut.
Dengan kearifan lokal, maka tatanan sosial dan alam sekitar agar tetap lestari dan terja
ga. Selain itu, kearifan lokal juga merupakan bentuk kekayaan budaya yang harus digenggam
teguh, terutama oleh generasi muda untuk melawan arus globalisasi. Dengan begitu karakteri
stik dari masyarakat daerah setempat tidak akan pernah luntur.
B. Bentuk-bentuk Kearifan Lokal
1. Tradisi Lokal

Tradisi menurut bahasa latin yaitu tradition yang berarti adalah sesuatu kebiasaan yang
berkembang di masyarakat baik yang menjadi adat kebiasaan atau yang diasimilasikan
dengan ritual adat atau agama. sebuah tradisi bisa juga dilakukan dalam ruang lingkup suatu
negara, kebudayaan, waktu, dan dengan agama yang sama. Jadi Tradisi lokal dapat diartikan
sebagai kebiasaan yang dilakukan suatu ruang lingkup masyarakat tertentu yang berada di
suatu wilayah ataupun daerah.
Pada umumnya tradisi lokal yang terjadi di berbagai daerah akan meliputi beberapa
peristiwa besar. Peristiwa besar tersebut adalah kelahiran, pertumbuhan anak, pernikahan,
hingga kematian. Tetapi ada juga tradisi lokal yang berkaitan dengan kegiatan
bersama masyarakat. Tradisi tersebut bisa berupa syukuran (Khitanan dan Kehamilan),
kegiatan keagamaan, hingga tradisi mendirikan rumah. Contohnya pada masyarakat kota
Binjai masih menerapkan tradisi 7 bulanan seseorang ibu yang sedang hamil 7 bulan akan
mengadakan acara syukuran untuk melambangkah saat lahir nanti di harapkan bayinya sehat,
selamat dan lahir dengan sempurna. Hal ini menjadi bukti bahwa masyrakat masih
menerapkan tradisi yang sedang berkembang secara turun menurun di derahnya.
Setiap tradisi yang dilakukan juga memiliki keunikannya masing-masing, sehingga bisa
menjadi ciri khas dari setiap daerah.

2. Ekonomi Lokal
Ekonomi lokal dapat diartikan sebagai “kemampuan ekonomi daerah lokal yang bisa
dan patut untuk dikembangkan dan terus menerus berkembang serta menjadi sumber
pencarian masyarakat sekitar bahkan dapat mempengaruhi peningkatan perekonomian daerah
seutuhnya untuk lebih berkembang”. Pengembangan Ekonomi Lokal sangatlah perlu untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat lokal. Pengembangan Ekonomi Lokal yaitu proses
dimana pemerintah lokal dan organisasi masyarakat terlibat untuk mendorong, merangsang,
memelihara, aktivitas usaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Pengembangan ekonomi
lokal juga dapat diartikan sebagai suatu proses yang melibatkan pembentukan kelembagaan
baru, terciptanya industri baru untuk menghasilkan produk yang bermutu.
Contoh pengembangan ekonomi lokal yang ada di Kota Binjai terkhusus untuk
Daerah Jl. Sawi, Kelurahan Payaroba yaitu produksi makanan Opak, Mie yeye, Rengginang,
dan Keripik Ubi. Makanan itu saat ini sangat mudah ditemui, dikarenakan masyarakat banyak
memproduksi makanan tersebut. Pengembangan ekonomi lokal tersebut merupakan bentuk
proses dari pengembangan UMKM pemerintah lokal dengan masyarakat lokal yang saling
bergantungan. Masyarakat lokal sebagai pengolah produksi dan pemerintah lokal sebagai
pemasarannya.

Lembar Kerja 2

Nama :
Kelas :

No Pertanyaan Tanggapan
1. Menurutmu tradisi-tradisi lokal
apa saja yang dapat ditemukan di
daerahmu…. dan pentingkah bagi
generasi muda untuk tetap
memepertahankan tradisi
tersebut….

2. Bagaimana upaya yang dapat


dilakukan untuk dapat
mengembangkan ekonomi lokal
seperrti pembutaan makanan opak
dan mei yeye di Binjai dapat lebih
baik lagi…
Bagian : 3 ( Tiga)
Pertemuan : 5- 9
Pertanyaan pemantik:
→ Pernahkah kamu memainkan permainan daerah yang ada di Binjai?
→ Mengapa anak-anak sekarang sangat jarang mempraktekan kesenian lokal yang ada?
→ Kesenian kuda lumping mengapa bisa ada di Binjai?
3. Kesenian Lokal (lanjutan)
Setiap daerah pasti memiliki kesenian khas yang menggambarkan adat istiadat,
cerminan lingkungan, kehidupan masyarakat, cerita legenda, maupun mitos-mitos yang
berkembang. Kesenian daerah dapat diartikan sebagai jenis kebudayaan yang dimiliki oleh
sebuah daerah. Kesenian daerah merupakan perwakilan imajinasi masyarakat dan sebagai
penyampai pesan untuk masyarakat di wilayah lainnya. Keberadaan kesenian daerah juga
dijadikan sebagai sarana hiburan, perekat masyarakat, dan sarana promosi suatu daerah
Pembagian bentuk kesenian daerah dinyatakan oleh seorang ahli seni, yaitu Koentjaraningrat
(2002).
Jenis-jenis kesenian daerah beserta contohnya antara lain sebagai berikut

a. Seni Bangunan : Seni Bangunan merupakan bidang kesenian yang paling cocok
digunakan sebagai ciri khas atau identitas kebanggaan suatu daerah. Contohnya :
Masjid Raya Kota Binjai, Gedung Pengadilan Lama Binjai, Stasiun Kereta Api Binjai,
Kuil Srhi Mariamman Binjai, Rumah Sakit Bangkatan.

b. Seni Patung : Seni Patung adalah karya tiga dimensi yang tidak terikat pada latar belak
ang apa pun atau bidang manapun pada suatu bangunan. Seni patung itu sendiri
meliputi relief, lukisan, atau gambar yang merupakan kesenian paling fleksibel dan
mudah dipakai untuk mengembangkan sifat kepribadian sebuah daerah. Contohnya :
Tugu Perjuangan ’45. Pada Tugu Perjuangan ’45 ini terdapat sebuah prasasti yang ter
tulis, “Tugu-Pedjuang. Pembangunan monumen ini diprakarsai oleh: Korem 023/ D.T.
PMBM. Dimulai tanggal 12 Sept 1971 selesai pada tanggal 12 Djan 1972. Diresmikan
oleh Pangdam I/ BB Brigdjen. TNI, Marah Halim Harahap pada hari senin tgl 17 Djan
1972. Pelaksanan bangunan oleh : U.B. Andalas. Patung oleh: Sekar Gunung”, Tugu
Rambutan yang ada di simpang Tikun dibangun sebagi identitas Kota Binjai yang
dijuluki sebagai Kota Rambutan.
c. Seni Olahraga dan permainan rakyat : Seni olahraga erat kaitannya dengan seni tari
Indonesia. Hal tersebut tercermin dari gerakannya yang terinspirasi dari tarian daerah.
Pencak silat merupakan salah satu contoh dari seni olahraga. Cublek-cublek sueng, pak-
pak udin, galasin, pecah piring dan lain-lain merupakan contoh permainan rakyat yang
sudah mulai terkikis.

d. Seni Musik dan tari: Seni musik adalah sebuah cabang seni yang lebih fokus menguta
makan penggunaan harmoni, melodi, irama, tempo, dan vokal sebagai sarana menyamp
aikan nilai-nilai seni itu sendiri dari seniman atau pembuat seni kepada orang lain atau
penikmat seni. Musik tidak dapat terlepaskan dari kesenian daerah. Contoh seni musik
yaitu Gendang Rebana Marhaban (menyambut pengantin), Musik kuda lumping Jawa.

Seni Tari adalah suatu gerakan semua bagian tubuh atau hanya sebagian saja yang dila
kukan dengan ritmis serta pada waktu tertentu untuk mengungkap pikiran, perasaan, da
n tujuan dengan iringan musik atau tanpa iringan musik. Dalam hal ini, penari yang me
nggunakan iringan musik, maka gerakannya akan mengikuti irama dari musik yang dib
awakan. Dengan kata lain, pengiring penari yang memainkan musik akan mengatur seti
ap gerakan penari supaya makna dan tujuan dari tarian yang dibawakan tersampaikan k
epada penonton tari-tarian. Contoh yang ada di Kota Binjai adalah Tari adat Melayu
(tari makan sirih), tari tortor Batak dan Karo dan lain sebagainya.

e. Seni Drama : Seni drama adalah perluasan dari seni sastra. Sejak dulu seni drama
daerah banyak yang telah diangkat ke layar televisi atau layar lebar. Contoh seni drama
yaitu wayang, Kuda lumping, dan lainnya.

Lembar Kerja 3

→Siswa membentuk beberapa kelompok

→Tiap-tiap kelompok terdidri dari 5-6 orang

→ setiap kelompok mendiskusikan karakteristik kesenian lokal yang akan di promosikan dan
tampilkan (tarian, musik, drama, permainan rakyat dll)

→promosi dapat berupa poster, video dll yang menginterpretasikan kesenian lokal tersebut.

→tiap kelompok juga menampilkan kesenian tersebut didepan kelas berupa paduan gerak dan
musik
→kesenian-kesenian tersebut kemudian dikolaborasikan bersama menjadi satu kesatuan
tampilan ( kolaborasi semua kelompok)

Nama Kelompok :

Anggota :

Kelas :

Tema kesenian :

Presentasi Kelompok

Bagian : 4 (Empat)
Pertemuan : 10-15

Pertanyaan Pemantik:

→ Makanan Lokal apa yang pernah kamu ketahui dari kota Binjai ?

→ Dapatkah kamu jelaskan bagaimana cara pembuatan dan pengolahannya?

→ Bagaimana kamu dapat mempromosikan makanan tersebut agar dikenal oleh masyrakat
luas ?

4. Makanan Lokal
Makanan lokal adalah makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat sesuai
dengan potensi dan kearifan lokal. Pangan lokal merupakan produk pangan yang telah lama
diproduksi, berkembang dan dikonsumsi di suatu daerah atau suatu kelompok masyarakat
lokal tertentu. Umumnya produk makanan lokal diolah dari bahan baku lokal, teknologi lokal
dan pengetahuan lokal pula. Disamping itu, produk makanan lokal biasanya dikembang
sesuai dengan preferensi konsumen. Sehingga produk pangan lokal ini berkaitan erat dengan
budaya lokal setempat. (Hariyadi, 2010).
Sebagai contoh, getuk dan tiwul sudah tidak asing bagi masyarakat Binjai. Makanan
ini sudah menjadi makanan yang sudah sejak lama di konsumsi oleh masyrakat kota Binjai
yang sebagian besar di sekitaran rumah terdapat tanaman daun ubi kemudian buah dan
sayurnya di konsumsi.
Sumber daya lokal termasuk di dalamnya makanan lokal erat kaitannya dengan
ketahanan makanan. Ketahanan pangan yang dikembangan berdasarkan kekuatan suberdaya
lokal yang akan menciptakan kemandirian, yang selanjutnya akan melahirkan individu yang
sehat, aktif, dan berdaya saing sebagaimana indikator ketahanan pangan. Disamping itu, juga
akan melahirkan sistem pangan dengan pondasi yang kokoh. Dengan demikian, ketahanan
tersebut perlu didukung dengan pondasi kemandirian pangan.
 Keunggulan Makanan Lokal
Suhardi (2008), menyatakan bahwa makanan lokal mempunyai keunggulan dari
segi kualitas, kuantitas dan juga berfungsi untuk kelestarian biodiversity
(keanekaragaman hayati) dan kelestarian ecosystem (ekosistem).

Beberapa keunggulan makanan lokal antara lain :


 Makanan lokal biasanya tahan terhadap serangan hama dan penyakit, sedikit
ketergantungannya terhadap penggunaan pestisida, herbisida, fungisida dan
juga sedikit ketergantungannya terhadap penggunaan pupuk kimia yang berarti
mempunyai nilai kesehatan yang lebih selain banyak kandungan kalori dan
nutrisi lain juga lebih sedikit kontaminasi dengan bahan-bahan kimia.
 Makanan lokal sedikit ketergantungannya terhadap penggunaan tambahan
gula untuk dapat dikonsumsi karena rasa manis dan rasa khasnya yang sudah
tidak terlalu banyak ditambahi dengan berbagai rasa sekaligus tidak perlu zat
pewarna dan zat pengawet karena mudahnya ketersediaan dan mudahnya cara
menyimpan karena dapat disimpan langsung di alam.

Lembar Kerja 4
© Siswa di bagi kedalam beberapa kelompok
© Setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang
© Setiap kelompok mendiskusikan makanan lokal yang akan di presentasikan dan
dipamerkan
© hasil presentasi makanan lokal akan dinilai oleh fasilitator berupa : cara
pembuatan/pengolahan, penampilan dan rasanya
© setiap kelompok juga wajib mempromosikan makanan lokal tersebut ke media sosial dan
masyarakat luas,

Nama Kelompok :

Anggota :

Kelas :

Tema kesenian :

Presentasi Kelompok

Nama media sosial :

Nama Channel :

Judul tayangan :

Anda mungkin juga menyukai