PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebudayaan adalah segala hal yang terkait dengan seluruh aspek kehidupan
manusia, yang dihayati dan dimiliki bersama. Di dalam kebudayaan terdapat
kepercayaan, kesenian dan adat istiadat. Kata kebudayaan memiliki kata dasar
‘budaya’ yang berarti pikiran, akal budi, hasil. Menurut ilmu Antropologi yang
disampaikan oleh Koentjaraningrat (1985), Kebudayaan adalah seluruh kemampuan
manusia yang didasarkan pada pemikirannya, tercermin pada perilaku dan pada
benda-benda hasil karya mereka, yang diperoleh dengan cara belajar.
Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki keragaman budaya, ras, suku
bangsa, kepercayaan, agama, dan bahasa. Sesuai semboyang Bhineka Tunggal Ika,
maka meskipun memiliki keragaman budaya, Indonesia tetap satu. Keragaman yang
ada di Indonesia adalah kekayaan dan keindahan bangsa Indonesia. Untuk itu
pemerintah akan terus mendorong keberagaman tersebut menjadi suatu kekuatan
untuk bisa mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional menuju indonesia yang lebih
baik.
Begitu juga dengan ratusan negara lain di luar sana, negara negara tersebut
mempunyai tradisi, ekarifan, serta kebudayaannya masing masing. Setiap negara
mempunyai kebudayaan yang berasal dari tingkah laku dan kebiasaan masyarakatnya,
kebudayaan yang khas menjadi ciri ciri dan kebanggaan yang harus dilestarikan.
Selain itu, pertukaran budaya di pentas global juga merupakan ajang Kerjasama dan
kolaborasi budaya dengan negara negara lain demi terwujudnya perkenalan
kebudayaan dengan negara negara di dunia dan terciptanya Kerjasama yang
terstuktur, bermanfaat, dan menambah wawasan.
1.4 Tujuan
Dengan dibuatnya makalah ini, diharapan mampu mengenali dan mengidentifikasi
nilai kebudayaan dan tradisi bangsa Indonesia dan kebudayaan masyrakat bangsa
lainnya. Selain itu, diharapkan mampu menampilkan dan mempromosikan
kebudayaan dan tradisi bangsa Indonesia ke masyrakat dunia.
Makalah ini juga bertujuan memperkuat bangsa Indonesia dengan cara menjaga dn
melestarikan kebudayaan, tradisi, dan adat istiadat masyarakatnya yang sudah ada dan
diwariskan secara turun temurun kepada keturunannya.
1.5 Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah “Pertukaran Budaya di Pentas Global” adalah
supaya kita dapat lebih mengenali kearifan, tradisi, dan kebudayaan bangsa Indonesia
serta menambah wawasan tentang kearifan, tradisi, dan kebudayaan negara negara di
dunia.
Kita juga dapat engetahui sikap dan Tindakan guna mengambil Langkah yang tepat
untuk menghadapi keberagaman budaya yang dimiliki bangsa Indonesia dan juga
bangsa lain. Tidak hanya itu, kita bia mengetahui cara-cara yang dipakai untuk
menunjukkan dan mempronosikan kebudayaan Indonesia ke muka dunia di pentas
dunia.
BAB 2
PEMBAHASAN
Apabila dipandang dalam bentuknya, nilai dibagi menjadi 5 jenis yaitu nilai kebenaran,
keindahan, sosial, moral, serta nilai agama
1. Nilai Kebenaran : berasal dari pikiran manusia yaitu cipta, rasio, dan juga budi pekerti
2. Nilai keindahan (estetika): unsur rasa yang bersumber pada diri manusia
3. Nilai sosial: sifat yang sudah ada pada setiap orang, nilai sosial ini selalu berhubungan
dengan perilaku dan tindakan seseorang
4. Nilai moral: pandangan yang berasal dari keinginan seseorang, baik itu karsa atau etik
atau nilai kebaikan dari seseorang seperti sopan santun
5. Nilai agama: nilai ini berhubungan langsung dengan kepercayaan yang dianut. Sumber
utama nilai agama langsung dari Tuhan, dari situlah nilai agama dijadikan nilai religius
seseorang untuk memperoleh petunjuk dari Tuhan Yang Maha Esa
Pengertian Kearifan
Menurut KBBI kearifan asal kata dari arif, yang artinya bijaksana; cerdik dan pandai;
berilmu. Jadi kearifan adalah kebijaksanaan atau kecendikiaan. Sedangkan kearifan lokal
menurut Wibowo (2015: 17) yaitu identitas atau kepribadian budaya sebuah bangsa yang
menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap, bahkan mengolah kebudayaan yang
berasal dari luar atau bangsa lain menjadi watak dan kemampuan sendiri.
Pengertian Tradisi
Menurut Soerjono Soekamto (1990) tradisi adalah suatu kegiatan yang dijalankan oleh
sekelompok masyarakat dengan secara berulang-ulang.
Pengertian Kebudayaan
Edward Burnett Tylor (1832-1971) mengatakan kebudayaan adalah sistem kompleks
yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat Istiadat,
kemampuan, serta kebiasaan- kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota
masyarakat.
Secara umum, kearifan lokal dapat diartikan nilai yang diterapkan sebagai budaya lokal,
diwujudkan dalam bentuk sikap, pandangan, hukum, yang diajarkan oleh leluhur, sehingga
membentuk sistem pengetahuan lokal dan dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah
dalam kehidupan sehari-hari
1. Mappalette Bola
Tradisi ini biasa dilakukan jika ada salah seorang dari anggota suku tersebut ingin pindah
rumah atau menjual rumahnya namun tidak dengan tanahnya. Bagaimana bisa rumah
dipindah dari tanah? Rumah yang dipindahkan bukan rumah pada umumnya, namun rumah
adat panggung dari yang menjadi rumah adat masyarakat Sulawesi.
Metode pemindahan rumah dilakukan dengan dua cara. Pertama, bagian bawah rumah akan
dipasangi roda lalu rumah tersebut didorong ke tempat tujuan. Cara pertama ini digunakan
apabila lokasi baru cukup dekat dengan lokasi lama. Kedua, rumah diangkat secara bersama-
sama apabila lokasi baru cukup jauh dari lokasi lama.
3. Ulap Doyo
Daun ini merupakan tanaman sejenis daun pandan. Hanya saja, daun Doyo memiliki serat
yang kuat. Tumbuhan ini secara liar tumbuh di pedalaman Kalimantan, salah satunya di
daerah Tanjung Isuy, Jempang, Kutai Barat. Kain tenun Ulap Doyo diprediksi telah ada sejak
berabad-abad silam. Bahkan bisa juga kearifan lokal satu ini sudah ada sejak zaman Kerajaan
Hindu Kutai. Dugaan tersebut tidak berdasarkan prasangka belaka, namun juga didasarkan
pada adanya temuan antropologi yang menyebutkan adanya korelasi antara strata sosial
dengan motif pada tenun Ulap Doyo yang dipakai masyarakat di zaman tersebut.
Motif yang sering ditemukan pada kain tenun Ulap Doyo merupakan gambar flora dan fauna
yang berada di sekitar Sungai Mahakam. Motif lainnya yang biasa muncul bertema
peperangan antara naga dan manusia. Sebagaimana penjelasan pada paragraf sebelumnya,
motif kain tenun ini dapat merepresentasikan kelas sosial siapa saja yang mengenakannya.
Mekare-kare
Setelah melakukan tradisi ritual itu, semua peserta laki-laki yaitu kearifan lokal Mekare-kare
akan duduk.Dan menyatap hidangan makanan secara bersama-sama sambil mengobati luka
sisa berperang tersebut.
Awig-awig
Lantas ada yang bertanya Apa isi awig-awig. Sekilas awig-awig adalah pada dasarnya
memuat suatu hak dan kewajiban setiap warga desa adat maupun pakraman.
Yang mana apabila itu dilanggar akan ada reaksi dari masyarakat yang bersangkutan. Dimana
yang dalam pelaksanaannya sudah tentu akan dilaksanakan oleh para prajuru desa adat.
sebuah tradisi lokal bisa diartikan sebagai kebiasaan yang dilakukan suatu lingkup
masyarakat tertentu. Tradisi lokal juga merupakan sebuah kebiasaan-kebiasaan yang terkait
dengan siklus kehidupan maupun maupun kegiatan bersama masyarakat. Pada
umumnya tradisi lokal yang terjadi di berbagai daerah akan meliputi beberapa peristiwa besar.
Peristiwa besar tersebut adalah kelahiran, pertumbuhan anak, pernikahan, hingga kematian. Tapi
ada juga tradisi lokal yang berkaitan dengan kegiatan bersama masyarakat.
Kebo-keboan – Banyuwangi
Tradisi Adu Betis – Sulawesi Selatan
Di Indonesia yang sebagian besar
masyrakatnya adalah petani
mempunyai banyak tradisi untuk
mensyukuri musim panen. Salah
satunya di Dusun Paroto, Desa
Sanaeko, Barebbo, Bone,
Sulawesi Selatan yang melakukan
tradisi adu betis. Unik bukan?
Tradisi ini dilakukan lewat
permainan Malanca. Intinya para
pemuda harus mengeluarkan
kekuatannya agar bisa mengikuti
tradisi adu betis ini.
Budaya adalah sebuah istilah yang sangat familiar untuk masyarakat Indonesia. Akan tetapi,
masih banyak orang yang belum tahu mengenai pengertian budaya itu sendiri. Pada dasarnya,
budaya bisa dikatakan sebagai sebuah materi yang cukup menarik untuk kita bahas lebih
dalam. Karena walaupun hanya mempunyai satu kata saja, budaya memiliki makna yang
sangat menarik.
Umumnya, budaya ini menciptakan sebuah adat istiadat, yang nantinya akan diterapkan oleh
masyarakat ke semua aspek kehidupan. Lalu adat tersebut harus dipatuhi juga oleh
masyarakat yang ada di dalam kelompok tersebut walaupun tidak ada hukum tertulis tentang
penerapannya. Seluruh unsur dan juga bentuk budaya akan disampaikan secara lisan. Pada
awalnya, budaya diperkenalkan oleh nenek moyang yang kemudian diturunkan kepada
generasi penerusnya. Bahkan di era modern seperti sekarang ini, segala bentuk budaya tidak
hilang begitu saja seperti ditelan zaman. Budaya tersebut tetap lestari, tetap dikenal, dan juga
tetap diwariskan ke generasi selanjutnya.