Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KEARIFAN LOKAL

KELAS: X ANIMASI 2

DISUSUN OLEH:
-BELLA DIENAL
-RISKA ASTIANI
-NAYLA HAFITRI
-M.RIFKI
-DIMAS AL’RASYID RARUNG
-WARTONO FAUZY
-M.RAJID DARMAWAN
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur sudah sepantasnya kita panjatkan ke hadirat
IlahiRabbi yang hingga saat ini masih berkenan memberikan kepercayaan-Nya
kepada kita semua untuk menikmati segala karunia-Nya, dan hanya dengan
qudrat daniradat-Nyalah penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tentang
“KearifanLokal”.
Adapun makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran P5
sekaligus menjadi bahan diskusi kelompok dan memperdalam materi tentang
Kearifan Lokal.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati kami, kami menyadari bahwa
dalam pembuatan makalah ini mungkin banyak terdapat kesalahan-kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritikan-kritikan dari
pembacadan mudah-mudahan makalah ini juga dapat bermanfaat bagi kita
semua.Aamiin.

Bandung, 9 Oktober 2023


DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………………………………………1
Daftar Isi…………………………………………………………………………….…………….…………………2
Bab I Pendahuluan………………………………………………………………………………………………3
A. Latar Belakang………………………………………………………………………………………………..3
Bab II Pembahasan……………………………………………………………………………………………..3
A. Pengertian Kearifan Lokal……………………………………………………………………………….3
B. Ciri-ciri Kearifan Lokal……………………………………………………………………………………..4
C. Karakteristik Kearifan Lokal…………………………………………………………………………….4
D. Fungsi Kearifan Lokal……………………………………………………………………………………..6
E. Bentuk Kearifan Lokal……………………………………………………………………………………..7
F. Jenis-jenis Kearifan Lokal……………………………………………………………………………..…8
Bab III Penutup…………………………………………………………………………………………………..9
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………….9
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kearifan Lokal merupakan sebuah ciri khas dari daerah-daerah di
Indonesia.Karena Indonesia sebagai negara yang multikultural. Beragam budaya,
agama,ras, suku, bahasa di Indonesia. Tapi perbedaan itulah yang menyatukan
seluruh lapisan masyarakat Indonesia yang dijelaskan dalam pedoman “Bhineka
TunggalIka”.
Setiap daerah pastinya punya kebudayaan dan kearifan lokalnya
tersendiri.Yang sudah turun temurun diwariskan kepada generasi bangsa
selanjutnya.

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KEARIFAN LOKAL


Kearifan Lokal berasal dari kata Kearifan (wisdom) dan Lokal (local).
Wisdom berarti kebijaksanaan, dan Local berarti setempat. Secara istilah
kearifanlokal berarti suatu bagian dari kebudayaan masyarakat tertentu yang
diwariskan secara turun temurun biasanya melalui cerita mulut ke mulut yang
tidak dapatdipisahkan dari kehidupan masyarakat itu sendiri.Menurut pakar ahli
HaryatiSoebadio menyatakan Kearifan Lokal adalah suatu identitas atau
kepribadian budaya bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu untuk
menyaring danmemilih akan budaya yang masuk kedalam diri dan watak dirinya.
B. CIRI-CIRI KEARIFAN LOKAL
1.Memiliki kemampuan mengendalikan
2.Merupakan benteng untuk bertahan dari pengaruh budaya luar
3.Memiliki kemampuan mengakomodasikan budaya luar
4.Memberi kemampuan memberi arah perkembangan budaya
5.Memiliki kemampuan mengintegrasi atau menyatukan budaya luar
dengan budaya asli

C. KARAKTERISTIK KEARIFAN LOKAL


Karakteristik dari kearifan lokal adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan pengalaman turun temurun: Kearifan lokal merupakan


pengetahuan dan pengalaman yang telah diwariskan dari generasi ke
generasi. Hal ini membuat kearifan lokal menjadi sangat kaya dan terdapat
banyak nilai yang mencakup aspek budaya dan lingkungan.

2. Berpusat pada interaksi manusia dengan lingkungan: Kearifan lokal


berfokus pada hubungan manusia dengan lingkungan, termasuk interaksi
manusia dengan flora dan fauna serta karakteristik dari iklim dan geografi
wilayah setempat.

3. Terintegrasi dengan budaya setempat: Kearifan lokal terkadang


berhubungan dengan praktik-praktik keagamaan, tradisi, dan bahasa lokal.
Hal ini membuat kearifan lokal berbeda di setiap wilayah dan terjadi
interaksi yang berbeda pula antara manusia dengan lingkungan.
4. Memegang peran penting dalam keberlangsungan lingkungan dan budaya
setempat: Kearifan lokal sering dimanfaatkan dalam upaya pengelolaan
sumber daya alam, balik alih sistem pertanian, pengobatan tradisional, dan
kebersihan lingkungan. Kearifan lokal juga memegang peran penting dalam
konservasi biodiversitas dan keberlangsungan ekosistem.

5. Dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari: Kearifan lokal biasanya


dilakukan secara turun-temurun di kehidupan sehari-hari masyarakat
setempat. Hal ini membuat nilai-nilai yang diajarkan dalam kearifan lokal
menjadi lebih melekat dalam kebiasaan dan budaya setempat.

6. Menjadi sumber daya dalam membangun masyarakat yang berkelanjutan


dan mandiri: Kearifan lokal dapat dijadikan sumber daya bagi masyarakat
lokal untuk membangun sistem kehidupan yang berkelanjutan dan mandiri
yang menjaga keseimbangan lingkungan dan budaya. Hal ini dapat
meningkatkan kualitas hidup serta memberikan dampak positif pada
wilayah dan masyarakat setempat.
D. FUNGSI KEARIFAN LOKAL
Kearifan lokal mempunyai banyak fungsi dalam kehidupan masyarakat, di
antaranya adalah:

1. Melestarikan budaya dan tradisi lokal: Kearifan lokal membantu menjaga


keberlangsungan budaya dan tradisi lokal dengan mencakup nilai-nilai dan praktik-
praktik yang diwariskan dari generasi ke generasi. Hal ini juga membantu membentuk
identitas masyarakat dan kesatuan sosial.

2. Melestarikan lingkungan: Kearifan lokal mempunyai peran penting dalam melestarikan


lingkungan dengan menekankan pada penggunaan sumber daya alam secara
berkelanjutan. Hal ini termasuk cara-cara untuk mengurangi atau menghindari polusi,
pengelolaan sumber daya air dan tanah yang baik, serta mengurangi dampak negatif
terhadap lingkungan.

3. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat: Kearifan lokal bisa membantu meningkatkan


kualitas hidup masyarakat dengan cara menjaga keseimbangan antara ketergantungan
manusia dengan alam sekitarnya. Hal ini mencakup cara hidup sehari-hari seperti
makanan sehat, pengobatan tradisional, dan pengelolaan keuangan yang baik.

4. Menjaga keberlanjutan ekonomi: Kearifan lokal juga mempunyai peran penting dalam
menghasilkan pendapatan bagi masyarakat setempat. Misalnya dengan memproduksi
barang-barang yang berkaitan dengan kearifan lokal seperti kerajinan, kain tenun, dan
obat tradisional.

5. Menjembatani kesenjangan antarbudaya: Kearifan lokal dapat memperkuat hubungan


antarbudaya dengan memberikan kesempatan dalam mempelajari budaya dan cara
hidup lainnya. Hal ini dapat membuka pintu kerjasama dan memperkuat rasa
persatuan antara komunitas yang berbeda.

6. Meningkatkan daya saing masyarakat: Dengan memperkuat kearifan lokal, masyarakat


akan memiliki lebih banyak opsi dan mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan
perubahan sosial dan lingkungan dengan lebih baik. Ini dapat memperkuat daya saing
dan mengurangi kemiskinan dan ketidaksetaraan sosial.
E. BENTUK KEARIFAN LOKAL
Bentuk-bentuk kearifan lokal dapat meliputi:

1. Sistem Pengetahuan: Pengetahuan yang terkait erat dengan lingkungan


setempat, seperti sistem pertanian berkelanjutan, pengelolaan sumber
daya alam, dan pengobatan tradisional.

2. Nilai-nilai: Nilai-nilai seperti gotong royong, saling menghormati, saling


peduli, dan rasa persaudaraan yang kuat, juga merupakan bagian dari
kearifan lokal.

3. Kebiasaan: Kebiasaan-kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat,


seperti cara memasak, cara berpakaian, dan cara bernyanyi, juga
merupakan bagian dari kearifan lokal.

4. Praktik-praktik: Praktik-praktik yang terkait dengan kebiasaan masyarakat,


seperti upacara adat dan tari tradisional, juga dapat menjadi bagian dari
kearifan lokal.

5. Mitos dan Legenda: Mitos dan legenda yang berkaitan dengan wilayah
setempat juga dapat menjadi bagian dari kearifan lokal. Mitos dan legenda
ini sering dijadikan sebagai landasan moral dan etika dalam kehidupan
masyarakat setempat.

Bentuk-bentuk kearifan lokal bervariasi tergantung pada wilayahnya masing-


masing. Beberapa daerah memiliki kearifan lokal yang sangat unik dan tak
tergantikan, sementara yang lainnya mungkin memiliki kesamaan satu sama lain.
F. JENIS-JENIS KEARIFAN LOKAL
Kearifan lokal dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis, di antaranya
adalah:

1. Kearifan lokal lingkungan: Berkaitan dengan interaksi manusia dan lingkungan,


mencakup pengetahuan tentang keanekaragaman hayati, pengelolaan sumber daya
alam secara berkelanjutan, dan pengendalian bencana alam.

2. Kearifan lokal budaya: Terkait dengan budaya setempat, termasuk bahasa, adat
istiadat, agama, kepercayaan, dan nilai-nilai sosial. Disebut juga sebagai kearifan
lokal adat.

3. Kearifan lokal teknologi: Terkait dengan penggunaan alat dan teknologi tradisional
dalam kehidupan sehari-hari seperti sistem irigasi, alat pertanian, cara penjagaan
ternak, dan metode pengobatan tradisional.

4. Kearifan lokal spiritual: Menyiratkan pengetahuan tentang spiritualitas setempat


seperti kepercayaan, ritual, dan praktik pencarian kedamaian, kebahagiaan, dan
tujuan hidup.

5. Kearifan lokal ekonomi: Memiliki hubungan dengan cara-cara menghasilkan dan


mengalokasikan sumber daya ekonomi, termasuk pengelolaan keuangan,
perdagangan, dan kewirausahaan lokal.

6. Kearifan lokal seni: Memberikan pengenalan pada seni, budaya, dan estetika lokal
dengan melibatkan seni rupa, musik, tari, sastra, dan lain-lain.

Semua jenis kearifan lokal saling terkait dan saling mempengaruhi. Penggunaan pengertian
kearifan lokal yang baik dan tepat dapat membantu dalam merencanakan program
pengembangan yang komprehensif dan berkelanjutan.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Jadi, kearifan lokal merupakan kebudayaan masyarakat tertentu yang diwariskan
secara turun temurun biasanya melalui cerita mulut ke mulut yangtidak dapat
dipisahkan dari kehidupan masyarakat itu sendiri. Kearifan lokal itusangat penting
dan besar pengaruhnya bagi suatu masyarakat tertentu. Oleh karena itu setiap
kearifan lokal yang ada hendaknya terus dijaga, dilestarikan, serta dikembangkan
agar tidak punah dan hilang. Jika kita para masyarakat pandai mengelola kearifan
lokal tersebut dengan baik pastilah kearifan lokal tersebut bisa menjadi
keuntungan untuk kita semua.Yang paling jelasnya bisa dijadikan objek wisata
untuk menarik para wisatawansehingga menjadi mata pencaharian yang baru
bagi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai