Anda di halaman 1dari 12

PAPER

KEARIFAN LOKAL BUDAYA DARI DAERAH MOJOKERTO

Disusun dalam rangka memenuh tugas mata kuliah Budaya Bangsa

Dosen Pengampu Dr. Rochana. M.SI

Disusun Oleh :

1. Herbrian Kurnia Alam NPM : 2110631180079


2. Ilham Hidayat NPM : 2110631180081
3. Novia Dwi Indriyani NPM : 2110631180106

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang mana
atas berkat rahmat dan karunia-Nya kami telah dibimbing dalam menuntaskan
penulisan “KEARIFAN LOKAL BUDAYA DARI DAERAH MOJOKERTO”
yang kami susun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Budaya Bangsa.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Dr. Rochana. M.SIselaku Dosen


Mata Kuliah Budaya Bangsa yang telah memberi tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan program studi yang kami
tekuni.

Kami menyadari paper ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan paper
ini.

Terimakasih.

Penyusun

ii
ABSTRAK

Definisi kearifan lokal secara bebas dapat diartikan nilai-nilai budaya yang
baik yang ada di dalam suatu masyarakat. Hal ini berarti, untuk mengetahui suatu
kearifan lokal di suatu wilayah maka kita harus bisa memahami nilai-nilai budaya
yang baik yang ada di dalam wilayah tersebut. Hal terpenting dari kearifan lokal
adalah proses sebelum implementasi tradisi pada artefak fisik, yaitu nilai-nilai dari
alam untuk mengajak dan mengajarkan tentang bagaimana ‘membaca’ potensi
alam dan menuliskannya kembali sebagai tradisi yang diterima secara universal
oleh masyarakat, khususnya dalam berarsitektur. Nilai tradisi untuk
menselaraskan kehidupan manusia dengan cara menghargai, memelihara dan
melestarikan alam lingkungan. Hal ini dapat dilihat bahwa semakin adanya
penyempurnaan arti dan saling mendukung, yang intinya adalah memahami bakat
dan potensi alam tempatnya hidup dan diwujudkannya sebagai tradisi.

Negara Indonesia ini memiliki berbagai kearifan lokal yang berbeda beda
di setiap wilayahnya, salah satunya ada di derah Mojokerto. Mojokerto adalah
sebuah kabupaten di jawa timur yang merupakan bekas kerajaan majapahit.
kerajaan majapahit yang merupakan kerajaan terbesar memiliki pusat di wilayah
mojokerto. mojokerto sendiri terletak 50 km barat daya Surabaya.

Kata Kunci : Kearifan Lokal, Tradisi, Daerah Mojokerto

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Seluruh kearifan lokal yang berasal dari berbagai budaya yang ada di
Indonesia merupakan bagian dari integral daripada kebudayaan Indonesia.
Kearifan lokal yang sudah ada adalah hasil prilaku dengan manusia dan alam,
adat istiadat kepercayaan, dan petuah nenek moyang yang diyakini oleh
masyarat di suatu daerah. Selain itu setiap kota atau wilayah memiliki sejarah
nya tersendiripada zaman dahuluyang mempunyai legenda atau peristiwa
sejarah sejak zaman nenek moyang dan mewarisi nilai nilai sejarah atau budaya
yang di jadikan kearifan lokal di sebagian wilayah Indinesia, salah satunya di
Daerah Mojokerto.
Kota mojokerto merupakan wilayah di provinsi jawa timur yang
mempunyai luas wilayah 16,47  km²,memilikiberbagai macam kearifan lokal
budaya yang masih melekat dan terpelihara di kehidupan masyarakat sampat
saat ini.

2. Perumusan Masalah
1. Apa pengertian kearifan lokal?
2. Apa saja Kearifan lokal budaya yang ada di daerah Mojokerto?
3.Tujuan
1. Mengetahui definisi kearifan lokal
2. Mengetahui kearifan lokal budaya di mojokerto
4. Metodologi

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode studi


pustaka dan penelurusan data online dengan pendekatan kualitatif.

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Definisi Kearifan Lokal


Menurut Antariksa (2009), kearifan lokal merupakan unsur bagian dari
tradisi-budaya masyarakat suatu bangsa, yang muncul menjadi bagian-bagian
yang ditempatkan pada tatanan fisik bangunan (arsitektur) dan kawasan
(perkotaan) dalam geografi kenusantaraan sebuah bangsa. Dari penjelasan
beliau dapat dilihat bahwa kearifan lokal merupakan langkah penerapan dari
tradisi yang diterjemahkan dalam artefak fisik. Hal terpenting dari kearifan
lokal adalah proses sebelum implementasi tradisi pada artefak fisik, yaitu nilai-
nilai dari alam untuk mengajak dan mengajarkan tentang bagaimana
‘membaca’ potensi alam dan menuliskannya kembali sebagai tradisi yang
diterima secara universal oleh masyarakat, khususnya dalam berarsitektur.
Nilai tradisi untuk menselaraskan kehidupan manusia dengan cara menghargai,
memelihara dan melestarikan alam lingkungan. Hal ini dapat dilihat bahwa
semakin adanya penyempurnaan arti dan saling mendukung, yang intinya
adalah memahami bakat dan potensi alam tempatnya hidup; dan
diwujudkannya sebagai tradisi.
Definisi kearifan lokal secara bebas dapat diartikan nilai-nilai budaya
yang baik yang ada di dalam suatu masyarakat. Hal ini berarti, untuk
mengetahui suatu kearifan lokal di suatu wilayah maka kita harus bisa
memahami nilai-nilai budaya yang baik yang ada di dalam wilayah tersebut.
I Ketut Gobyah dalam “ Berpijak pada Kearifan lokal” mengatakan
bahwa kearifan lokal (local genius) adalah kebenaran yang telah mentradisi
atau ajeg dalam suatu daerah. Kearifan lokal merupakan perpaduan antara nlai
– nilai suci firman Tuhan dan berbagai nilai yang ada. Kearifan lokal
terbentuk sebagai keunggulan budaya masyarakat setempat maupun kondisi
geografi dalam arti luas. Kearifan lokal merupakan produk budaya masa lalu
yang patut secara terus- menerus dijadikan pegangan hidup. Meskipun

2
bernilai lokal tetapi nilai yang terkandung di dalamnya dianggap sangat
universal.
2. Kearifan Lokal Daerah Mojokerto
Mojokerto adalah sebuah kabupaten di jawa timur yang merupakan bekas
kerajaan majapahit. kerajaan majapahit yang merupakan kerajaan terbesar
memiliki pusat di wilayah mojokerto. mojokerto sendiri terletak 50 km barat
daya surabaya, Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Lamongan di
utara, Kabupaten Gresik; Kabupaten Sidoarjo; dan Kabupaten Pasuruan di
timur, Kabupaten Malang dan Kota Batu di selatan, serta Kabupaten Jombang
di barat. Melihat sejarah yang ada pada kota ini yag merupakan bekas pusat
kerajaan terbesar se indonesia, tak heran jika banyak warisan budaya yang
ditinggalkan seperti kebudayaan seni,makanan khas dan tempat wisata yang
khas.
2.1 Kebudayaan Khas Mojokerto
2.1.1 Tradisi Grebeg Suro Majapahit
Tradisi Grebeg Suro Majapahitadalah tradisi tahunan yang
dilaksanakan setiap tanggal 1 Suro kalender Saka. Tradisi ini di pelopori oleh
Yayasan Among Tani. Rangkaian kegiatannya antara lain ; Ziarah ke makam
leluhur dan pahlawan, pentas kesenian dan makanan rakyat, grebeg suro
(arak-arakan dengan kostum era kejayaan Majapahit dan ditutup dengan
pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Tradisi Grebeg Suro secara
keseluruhan dimaksudkan sebagai bagian dari ruwat agung (permohonan
keselamatan dan kesejahteraan) bagi bumi nusantara.
2.1.2 Seni Bantengan
Kesenian rakyat Bantengan berasal dari Kecamatan Pacet tepatnya di
desa Made yang dahulunya merupakan desa yang berdekatan dengan lereng
Gunung Welirang. Konon kawasan hutan tersebut banyak hidup bermacam-
macam hewan liar termasuk diantaranya Banteng yang saat ini sudah punah.
Pada saat itu, seorang penduduk desa Made yang bernama Paimin tengah
memasuki hutan dan mendapatkan seonggok kerangka Banteng yang masih

3
lengkap. Kerangka Banteng itu dengan susah payah dibawah pulang dan
dibersihkan kemudian ditempatkan di salah satu tempat rumahnya.
Dari kejadian itu Paimin mendapat inspirasi untuk mengenang satwa
Banteng dengan sebuah atraksi Atraksi itu dimainkan dua orang, 1 orang
didepan memainkan kepala dan sekaligus sebagai kaki depan dan 1orang
dibelakang sebagai pinggul sekaligus sebagai kaki belakang. Antraksi
gerakannya menggambarkan, gerakan – gerakan dan sikap banteng sewaktu
sedang berkelahi. Untuk menyemarakkan atraksi itu dilengkapi dengan musik
terbang dan jidor. Dalam atraksi ditampilkan banteng sedang berlaga dengan
satwa lain seperti harimau, kera dab burung bahkan mulai dikembangkan
dengan kesenian pencak silat dan barongsai.
2.1.3 Pengantin Mojokerto
Di bidang seni dan budaya, Kabupaten Mojokerto mempunyai busana
adat pengantin Mojoputri dan Upacara adat temu manten Mayang Kubro.
Pakaian Adat Pengantin Mojoputri. Tata rias Pengantin Mojoputri sekar
kedaton diangkat dari hasil penelitian sejarah. Busana Pengantin Mojoputri
merupakan hasil akulturasi budaya yang berkembang sejak abad 13 hingga
kini. Ciri yang mencolok, tata rias ini mengikuti corak dandanan jaman
Mojopahit, jaman keesaran Islam Demak, Mataram dan jaman penjajahan
Belanda.
2.1.4 Upacara Adat Temu Manten Mayang Kubro
Upacara adat ini diangkat dari perpaduan antara nilai tradisi Jawa atau
Mojopahit dengan nilai Islami. Kata Mayang diambil dari kebesaran nama
Raden Wijaya pada saat penobatan menjadi raja Mojopahit menggunakan
mahkota dengan nama mayang mekar. Kubro bermakna agung, biasa
dikaitkan dengan kegiatan ritual yang bernuansa Islam. Upacara adat Mayang
Kubro di Kabupaten Mojokerto ini telah berhasil menjadi penyaji terbaik pada
festival upacara adat se Jatim di Surabaya.
2.1.5 Kesenian Ujung
Kesenian Ujung tumbuh menjadi kesenian rakyat sebagai visualisasi
perjuangan Raden Wijaya, pendiri Kerajaan Majapahit, pada saat

4
mengalahkan bala tentara Tartar. Dalam atraksi kesenian ujung, dua orang
petarung atau lebih melakukan aksi saling cambuk satu sama lain
menggunakan rotan. Pertarungan dilakukan secara sportif dan dalam suasana
bersahabat meski terkadang sampai bercucuran darah. Rotan adalah simbol
senjata “Sodo Lanang” yang digunakan Raden Wijaya dalam pertempuran
melawan bala tentara Tar-tar.
2.1.6 Ludruk
Ludruk termasuk seni teater tradisional yang sangat digemari oleh
masyarakat Mojokerto. Untuk menarik para penggemar seni teater ludruk
pada pegelarannya sudah mulai dikembangkan dan banyak kreasi baru.
Penampilan yang lebih segar memberikan pesona tersendiri bagi
penggemarnya. Kesenian ludruk terdapat di Kecamatan Kemlagi dan Jetis.
2.1.7 Wayang Kulit
Dalam kitab arjuna wiwaha diungkapkan bahwa kesenian wayang
sudah berkembang dan digemari masyarakat sejak zaman airlangga raja
kahuripan, yang menurut beberapa sumber sejarah ditengarai terletak di
wilayah kabupaten mojokerto. dari sumber cerita jawa menerangkan bahwa
kesenian wayang juga dikembangkan pada masa pemerintahan raja sri aji
jayabaya di mamenang kediri sejak tahun 930. di kabupaten mojokerto
kesenian wayang kulit dikembangkan oleh ki dalang ki asmoro dari bejijong
trowulan dengan ciri khas daerah wayang versi trowulan. Dalang ki asmoro
boleh dikatakan perintis dan sekaligus sebagai guru dari dalang-dalang di
kabupaten mojokerto yang dikenal hingga saat ini.
2.1.8 Kuda Lumping
Kesenian Kuda Lumping adalah gambaran dari sebuah refleksi proses
kehidupan sosial masyarakat, dalam keberadaan dan perkembangannya di
wilayah Kabupaten Mojokerto cukup positif.
2.2 Makanan Khas Mojokerto
2.2.1 Onde-onde
Onde onde merupakan makanan khas kabupaten mojokerto.
keberadaan onde onde bahkan sudah ada sejak zaman kerajaan majapahit.

5
saking populernya makanan ini, mojokerto mendapat julukan sebagai kota
onde onde.. makanan onde onde sendiri merupakan sejenis kue jajanan pasar
yang bahkan sudah populer diseluruh penjuru tanah air. onde onde dibuat
menggunakan bahan dasar tepung terigu atau tepung ketan yang selanjutnya
digoreng atau direbus, setelah itu permukaan onde onde ditaburi dengan
wijen. terapat berbagai macam varian rasa onde onde seperti onde onde isi
coklat misalnya. namun yang paling terkenal dan umum dijumpai adalah onde
onde isi kacang hijau yang merupakan khas mojokerto asli.
2.2.2 Krupuk Rambak
Krupuk rambak adalah jenis krupuk yang unik dan langka karena jika
anda memakannya maka krupuk biasanya akan menyangkut ditenggorokan
dan tentu anda harus sedia air putih untuk mendorongnya masuk ke perut
anda. meski begitu krupuk ini sangat digemari dan sering menjadi oleh oleh
khas bagi yang telah berkunjung di mojokerto. krupuk rambak sendiri terbuat
dari bahan dasar kulit sapi, namun terkadang dalam pembuatannya bahan
yang digunakan bisa berbeda beda. bisa menggunakan udang, ikan ataupun
ketela pohon sebagai pengganti kulit sapi. rasanya yang khas tentu membuat
anda ketagihan ingin mencobanya kembali.
2.2.3 Krupuk Upil
Krupuk upil ini merupakan krupuk yang proses penggorengannya
dilakukan dengan menggunakan pasir panas. untuk memakan krupuk ini
biasanya krupuk upil didampingi dengan sambal petis.
2.2.4 Sate keong Mojokerto
Keong sendiri adalah satu jenis hewan bercangkang yang banyak
hidup di persawahan. Untuk mengolah menjadi sate keong pertama kita
mengeluarkan keong dari cangkangnya. Proses pengeluarkan keong dari
cangkangnyapertama dengan merebusnya hingga mendidih. kemudian kita
mencongkel keong dari cangkangnya. Jika keong sudah keluar dari
cangkangnya baru kita dapat menusuknya dengan tusuk sate dan
membakarnya diatas bara arang. Maka jadilah sate keong yang lezat jika
diberi bumbu sebagaimana umumnya.

6
2.3 Tempat Wisata Di Mojokerto
2.3.1. Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Mojokerto
Tempat pelestarian berbagai peninggalan zaman purbakala selayaknya
menjadi salah satu pilihan wisata yang cocok bagi anak-anak. Selain
menambah wawasan secara teori, anak-anak juga bisa melihat langsung
berbagai koleksi peninggalan purbakala yang dilestarikan sekaligus
mengamatinya dari dekat. Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala ini terletak
di Kecamatan Trowulan, Mojokerto.
2.3.2. Situs Kedaton Mojokerto
Ada banyak lokasi bersejarah yang ada di Mojokerto dan menarik
untuk kunjungi. Salah satunya yaitu Situs Kedaton yang lokasinya berada di
Dusun Kedaton, Sentonorejo, Kecamatan Trowulan. Di sana, anda akan
melihat suatu kompleks yang berisi sisa bangunan kuno yang terbuat dari batu
bata merah yang diduga merupakan sisa bangunan dari abad ke-13 dan
peninggalan Kerajaan Majapahit. Selain itu, anda juga akan melihat Candi
Kedaton dan Sumur Upas yang tempatnya masih berada di sekitar Situs
Kedaton.
2.3.3. Makam Troloyo Mojokerto
Makam Troloyo menyimpan banyak sejarah masa lampau yang
sampai saat ini masih menjadi salah satu destinasi obyek wisata bersejarah
yang layak dikunjungi dan berhasil menciptakan daya tarik tersendiri bagi
siapapun yang mengunjunginya. Makam ini berada di Kecamatan Trowulan,
lebih tepatnya di wilayah Sentonorejo yang sering dijadikan tempat wisata
berziarah oleh masyarakat ataupun wisatawan.
2.3.4. Candi Wringin Lawang Mojokerto
Candi Trowulan yang dipercaya sebagai candi-candi peninggalan
zaman kerajaan Majapahit lainnya yang perlu anda datangi bersama
rombongan keluarga bila datang ke Kecamatan Trowulan yaitu Candi
Wringin Lawang yang ada di Desa Jati Pasar.

7
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Kebudayaan merupakan bentuk warisan yang harus kita jaga. Kebudayaan
merupakan gambaran luhur sebuah daerah yang seharusnya tetap
dipertahankan dan dilestarikan. Banyak orang menganggap kebudayan hanya
sebagai hiasan atau pajangan, tanpa mengerti apa dan bagaimana makna
kebudayaan yang dimiliki dalam suatu daerah. Kebudayaan tersebut lama
kelamaan menjadi sebuah tradisi yang dilakukan terus menurus. Salah satunya
adalah kearifan lokal yang ada di Kabupaten Mojokerto yang memiliki banyak
kebudayaan contohnya seperti Tradisi Grebeg, Seni Bantengan, dan masih
banyak lagi. Mojokerto juga memiliki makanan khas seperti Onde-onde,
Krupuk Rambak, dan Sate keong Mojokerto.

Saran
Masyarakat indonesia sudah seharusnya ikut andil dalam mempertahankan dan
melestarikan budaya yang ada di berbagai daerah di Indonesia ini agar tidak
punah dan diklaim oleh negara lain.

8
DAFTAR PUSTAKA

Salsabila Donna Riake, Humairah  Firyal, Pratama Muhammad Rama, Safigah. 


MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR TUGAS
SOFTSKILL“KEARIFAN LOKAL DAERAH MOJOKERTO”.
http://firyalhumairah24.blogspot.com/2017/10/makalah-kearifan-lokal-
daerah-mojokerto.html

Bekti Wisnu Prasetyo. 2013. MAKALAH KEBUDAYAAN JAWA“Kearifan


Lokal Di Mojokerto”.
https://wisnuprasetyobekti.blogspot.com/2015/11/makalah-kearifan-lokal-
budaya.html?m=1

choirnisa89. 2015. KEBUDAYAAN DAERAH KHAS MOJOKERTO.


https://choirnisa89.wordpress.com/2015/10/08/7/

https://eprints.uny.ac.id/18416/2/BAB%20I%2010405241001.pdf

Anda mungkin juga menyukai