Anda di halaman 1dari 19

Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator


Bahasa Indonesia
3.7 Menggali pengetahuan baru yang 3.7.1 Menyimpulkan isi cerita tentang rumah
terdapat pada teks non fiksi. gadang, rumah adat Sumatera Barat (C6)

3.7.2 Menganalisis pokok pikiran yang


terdapat pada bacaan teks rumah gadang,
rumah adat Sumatera Barat (C4)

4.7 Menyampaikan pengetahuan baru 4.7.1 Membuat contoh teks non fiksi tentang
dari teks nonfiksi ke dalam tulisan suku dan budaya yang ada di Indonesia
dengan bahasa sendiri. dengan menggunakan bahasa sendiri (P5)

PPKN
3.4 Mengidentifikasi berbagai bentuk 3.4.1 Menganalisis berbagai bentuk
keragaman suku bangsa, sosial, dan keragaman suku bangsa,sosial dan budaya di
budaya di Indonesia yang terikat indonesia (C4)
persatuan dan kesatuan.
3.4.2 Menguraikan kergaman suku bangsa
dan budaya (rumah adat,pakaian adat, tarian
adat, alat music, senjata tradisional, makanan
khas dan lagu daerah ) (C4)
4.4 Menyajikan berbagai bentuk 4.4.1 Membuat scrapbook tentang keragaman
keragaman suku bangsa, sosial, dan suku bangsa dan budaya di Indonesia (P5)
budaya di Indonesia yang terikat
persatuan dan kesatuan.
SBDP
3.2 Mengetahui tanda tempo dan tinggi 3.2.1 Menganalisis tanda tempo dan tinggi
rendah nada. rendah nada pada lagu daerah (C4)

4.2 Menyanyikan lagu dengan 4.2.1 Mempraktikan menyanyikan lagu


memerhatikan tempo dan daerah dengan memerhatikan tempo dan
tinggi rendah nada. tinggi rendah nada (P3)
Tujuan Pembelajaran

1. Dengan menyimak video, siswa mampu menyimpulkan isi cerita tentang rumah gadang, rumah
adat Sumatera Barat dengan tepat.
2. Dengan menyimak teks bacaan rumah gadang, rumah adat sumatera barat, siswa mampu
menganalisis pokok pikiran yang terdapat pada bacaan teks rumah gadang, rumah adat Sumatera
Barat dengan tepat
3. Dengan menyimak teks bacaan rumah gadang, rumah adat sumatera barat, siswa mampu
membuat contoh teks non fiksi tentang suku dan budaya yang ada di Indonesia dengan
menggunakan bahasa sendiri dengan kreatif.
4. Dengan menyimak video , siswa mampu menganalisis berbagai bentuk keragaman suku
bangsa,sosial dan budaya di indonesia dengan tepat.
5. Dengan menyimak video, siswa mampu menguraikan kergaman suku bangsa dan budaya (rumah
adat,pakaian adat, tarian adat, alat music, senjata tradisional, makanan khas dan lagu daerah )
dengan tepat.
6. Dengan di beri LKPD, siswa mampu membuat scrapbook tentang keragaman suku bangsa dan
budaya di Indonesia dengan tepat
7. Dengan menyimak video, siswa mampu menganalisis tanda tempo dan tinggi rendah nada pada
lagu daerah dengan tepat.
8. Dengan menyimak video, siswa mampu mempraktikan menyanyikan lagu daerah dengan
memerhatikan tempo dan tinggi rendah nada dengan benar.
Teks Non Fiksi

Contoh Teks Non Fiksi

TEMA 7

Indahnya Ide Pokok


Keberaragaman Negeri
Ku

SUB TEMA 1

Keragaman Suku
Keragaman Suku Bangsa dan
Bangsa dan Agama di
Budaya di Indonesia
Negeri ku

Pembelajaran 5

Lagu Daerah APUSE


Teks Non Fiksi dan
Ide Pokok

Teks Non Fiksi

Teks fiksi adalah teks yang dibuat berdasarkan fakta, realita atau hal-hal

yang terjadi dalam kehidupan seharihari. Contoh teks nonfiksi yaitu : biografi,

karya ilmiah, laporan berita, tulisan sejarah.

Ciri – Ciri Teks Non Fiksi

• Penjelasannya berdasarkan fakta

• Teks ditulis secara berurutan.


• Teks ditulis dengan menggunakan bahasa baku, formal, maupun
resmi.
• Teks disusun berdasarkan kepada fakta.
• Teks menggunakan sebuah gaya bahasa denotatif atau mempunyai
makna yang sebenarnya.
• Teks menjadi penemuan baru ataupun penyempurnaan dari penemuan
yang lama.

Ide pokok adalah ide utama atau inti pembahasan dari sebuah paragraph.
• Kalimat utama adalah kalimat yang memuat pokok pikiran atau ide pokok
paragraf.
• Kalimat pengembang adalah kalimat yang berfungsi untuk menguraikan,
menjelaskan dan merinci kalimat utama.

Ciri-ciri ide pokok

• Memiliki kalimat pendukung (kalimat pengembang) atau penjelasan.


• Ada yang mendukung, baik itu berupa penjelasan atau alasan yang
menguatkannya.
• Inti dari sebuah paragraf atau pusat pembahasan.

Cara menentukan ide pokok

• Bacalah paragraf dengan seksama


• Perhatikan kalimat pertama & kalimat terakhir
• Tentukan kalimat yang merupakan kalimat utama paragraf tersebut
• Pokok pikiran dirumuskan dari kalimat utama paragraf tersebut
Contoh Ide Pokok pada Paragaraf
Kain-kain sisa atau kain perca bisa dibuat menjadi boneka atau
tempat penyimpanan serbaguna. Berbagai cara pembuatan boneka dari kain
perca dapat dicari melalui internet. Kamu tidak akan kesulitan untuk
membuat barang-barang dari kain perca tersebut.

Ide pokok dalam teks tersebut terdapat pada kalimat pertama. Kalimat
pertama menjelaskan manfaat kain perca bisa digunakan untuk membuat
boneka atau tempat penyimpanan serbaguna.
Keberagaman Suku Bangsa dan
Budaya di Indonesia
Keragaman suku bangsa dan budaya daerah merupakan wujud nyata dari semboyan
Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu, wajib dilestarikan sehingga mencerminkan rasa
persatuan bangsa.

A. Bhinneka Tunggal Ika

1.MaknaBhinnekaTunggalIka
”Bhinneka Tunggal Ika” Artinya walaupun berbeda-beda suku, adat, budaya dan
bahasa daerahnya, tetapi tetap satu yaitu bangsa Indonesia. Bhinneka Tungal Ika
diambil dari buku Sutasoma karangan Empu Tantular. Seorang pujangga pada masa
pemerintahan Majapahit. Kalimat selengkapnya adalah “Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana
Dharma Mangrwa”. Artinya, walaupun berbeda tetapi tetap satu jua adanya karena
tidak ada agama yang tujuannya berbeda. Kerukunan hidup bangsa tercipta dan
berkembang sejak dahulu.

2.PersatuandanKesatuan
Keragaman suku bangsa dan budaya merupakan kekuatan. Hal ini tidak terpisahkan
dalam kehidupan bernegara. Sejarah telah membuktikan persatuan dan kesatuan
bangsa, ternyata dapat mengusir penjajah. Ketika bangsa Indonesia mengalami
kegagalan. Dikarenakan kita belum bersatu. Pada saat itu kita masih bercerai-berai.
Keadaan tersebut menyebabkan perjuangan mudah untuk dipatahkan.

B. Ragam Suku Bangsa dan Ke budayaan

Suku Bangsa di Indonesia Berdasarkan Provinsi


1. Nanggroe Aceh Darussalam : Aceh, Gayo, Tamiang, Alas, dan Simeulue
2. Sumatra Utara : BatakToba,Batak Karo, Batak Mandailing,
Nias,dan Simalungun
3. Sumatra Barat : Minangkabau, Tanjung Koto, Panyalai, dan
Mentawai
4. Riau : Sakai, Hutan, Melayu, Bunai, Kubu, dan Akit
5. Jambi : Kerinci, Melayu, Penghulu, Batin, Kubu
6. Bengkulu : Enggano, Rejang Lebong, Gumai, Kur, dan
Serawi
7. Sumatra Selatan : Komering, Palembang, Sameda, Ranau, dan Ogan
8. Bangka Belitung : Bangka, Belitung, dan Mendanau
9. Lampung : Rawas, Melayu, Semendo, Pubian, dan Abung
10. Banten : Badui

11. Jawa Barat : Sunda


12. DKI Jakarta : Betawi
13. Jawa Tengah : Jawa, Samin, dan Karimun
14. DI Yogyakarta : Jawa

15. Jawa Timur : Madura, Jawa, Osing, dan Tengger


16. Kalimantan Barat : Dayak, Ngaju, Murut, Puanan, dan Apokayan
17. Kalimantan Timur : Bulungan, Tidung, Abai, dan Kayan
18. Kalimantan Selatan : Banjar Hulu, dan Banjar Kuala

19. Kalimantan Tengah : Ngaju, Lawang, Dusun, dan Bukupai


20. Sulawesi Utara : Sangir Talaud, Minahasa, dan Bantik
21. Gorontalo : Gorontalo
22. Sulawesi Tengah : Mori, Banggai, Kuwali, Kaali, dan Balatar
23. Sulawesi Tenggara : Muna, Buton, Wolia, dan Balatar
24. Sulawesi Selatan : Bone, Bugis, Toraja, Makasar, dan Selayar
25. Bali : Bali
26. NTB : Sasak, Bima, Dongo, Sumbawa, dan Dompu
27. NTT : Flores, Sumba, Sabu, Rote, dan Timor
28. Maluku : Ambon, Ali Furu, Faru, Aru, dan Togite
29. Maluku : Utara Obi, dan Ternate
30. Papua : Dani, Asmat, Sentani, Mooi, Kaure Dera,
Manen,Morwap, dan Molof

Rumah Adat di Indonesia Berdasarkan Provinsi

1. Rumah Adat Provinsi Aceh : Krong Bade


2. Rumah Adat Sumatera Utara : Bolon
3. Rumah Adat Sumatera Barat : Gadang
4. Rumah Adat Riau : Selaso Jatuh Kembar
5. Rumah Adat Kepulauan Riau : Rumah Atap Limas Potong
6. Rumah Adat Provinsi Bengkulu : Bubungan Lima
7. Rumah Adat Provinsi Jambi : Panggung
8. Rumah Adat Provinsi Lampung : Rumah Nuwo Sesat
9. Rumah Adat Sumatera Selatan : Rumah Limas
10. Rumah Adat Bangka Belitung : Rumah Rakit
11. Rumah Adat Banten : Rumah Baduy
12. Rumah Adat DKI Jakarta : Rumah Kebaya
13. Rumah Adat Jawa Barat : Rumah Kasepuhan
14. Rumah Adat Jawa Tengah : Rumah Joglo
15. Rumah Adat DI Yogyakarta : Rumah Joglo
16. Rumah Adat Jawa Timur : Rumah Joglo
17. Rumah Adat Kalimantan Barat : Rumah Panjang
18. Rumah Adat Kalimantan Timur : Rumah Lamin
19. Rumah Adat Kalimantan Selatan : Rumah Bubungan Tinggi
20. Rumah Adat Kalimantan Tengah : Rumah Betang
21. Rumah Adat Kalimantan Utara : Rumah Baloy
22. Rumah Adat Gorontalo : Rumah Dulohupa
23. Rumah Adat Sulawesi Barat : Rumah Boyang
24. Rumah Adat Sulawesi Tengah : Rumah Souraja
25. Rumah Adat Sulawesi Utara : Rumah Walewangko
26. Rumah Adat Sulawesi Tenggara : Rumah Buton
27. Rumah Adat Sulawesi Selatan : Rumah Adat Tongkonan
28. Rumah Adat Bali : Rumah Gapura Candi Bentar
29. Rumah Adat Nusa Tenggara Timur : Rumah Musalaki
30. Rumah Adat Nusa Tenggara Barat : Rumah Dalam Loka
31. Maluku : Rumah Adat Baileo
32. Rumah Adat Maluku Utara : Rumah Sasadu
33. Rumah Adat Papua Barat : Rumah Adat Mod Aki Aksa
34. Rumah Adat Papua : Rumah Honai
Pakaian Adat di Indonesia Berdasarkan Provinsi

1. Ulee Balang : Pakaian Adat Aceh


2. Bundo Kanduang : Pakaian Adat Sumatera Barat
3. Ulos : Pakaian Adat Sumatera Utara
4. Aesan Gede : Pakaian Adat Sumatera Selatan
5. Teluk Belanga : Pakaian Adat Kepulauan Riau
6. Pakaian Adat Melayu : Pakaian Adat Provinsi Riau
7. Melayu Jambi : Pakaian Adat Provinsi Jambi
8. Paksian : Pakaian Adat Bangka Belitung
9. Melayu Bengkulu : Pakaian Adat Provinsi Sumatera
Selatan
10. Tulang Bawang : Pakaian Adat Provinsi Lampung
11. Pangsi : Pakaian Adat Banten
12. Pakaian Adat Betawi : Pakaian Adat DKI Jakarta
13. Kebaya Sunda : Pakaian Adat Jawa Barat
14. Kesatrian Ageng : Pakaian Adat Daerah Istimewa
Yogyakarta
15. Kebaya Jawa : Pakaian Adat Jawa Tengah
16. Pesa’an : Pakaian Adat Jawa Timur
17. Safari dan Kebaya : Pakaian Adat Bali
18. Pakaian Adat Suku Sasak : Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat
19. Pakaian Adat NTT : Pakaian Adat Nusa Tenggara Timur
20. King Bibinge dan King Baba : Pakaian Adat Provinsi Kalimantan
Barat
21. Upak Nyamu : Pakaian Adat Provinsi Kalimantan
Tengah
22. Ta’a dan Sapei Sapaq : Pakaian Adat Kalimantan Utara
23. Bagajah Gamuling Baular Lulut : Pakaian Adat Kalimantan Selatan
24. Kustin : Pakaian Adat Kalimantan Timur
25. Lipa Saqbe Mandar : Pakaian Adat Sulawesi Barat
26. Nggembe : Pakaian Adat Sulawesi Tengah
27. Laku Tepu : Pakaian Adat Sulawesi Utara
28. Kinawo : Pakaian Adat Sulawesi Tenggara
29. Bodo : Pakaian Adat Sulawesi Selatan
30. Biliu dan Makuta : Pakaian Adat Gorontalo
31. Cele : Pakaian Adat Maluku
32. Manteren Lamo : Pakaian Adat Maluku Utara
33. Ewer : Pakaian Adat Papua Barat
34. Koteka : Pakaian Adat Papua

Senjata Tradisional di Indonesia Berdasarkan Provinsi :

Pulau Sumatera

1. Aceh :Rencong

2. Sumatra Utara :Piso Gaja Dompak

3. Sumatra Barat :karih

4. Riau :Pedang Jenawi

5. Kepulauan Riau :Badik Tumbuk Lado

6. Jambi :Badik Tumbuk Lada

7. Bengkulu :Keris Bengkulu

8. Sumatra Selatan :Tombak Trisula

9. Kepulauan Bangka Belitung :Siwar Panjang

10. Lampung :Terapang

- Pulau Jawa

1. Banten : Golok Ciomas

2. Jawa Barat :Kujang

3. DKI Jakarta :Golok

4. Jawa Tengah :Keris

5. DI Yogyakarta :Keris

6. Jawa Timur :Clurit

- Pulau Bali dan Nu sa Tenggara

1. Bali :Kandik

2. Nusa Tenggara Barat :Tulup

3. Nusa Tenggara Timur :Sundu

- Pulau Kalimantan

1. Kalimantan Utara :Mandau


2. Kalimantan Barat :Dohong

3. Kalimantan Tengah :Mandau

4. Kalimantan Selatan :Keris Bujak Beliung

5. Kalimantan Timur :Mandau

- Pulau Sulawesi

1. Gorontalo :Wamilo

2. Sulawesi Utara :Pedang Bara Sanghie

3. Sulawesi Tengah :Pasatimpo

4. Sulawesi Selatan :Badik Raja

5. Sulawesi Barat :Badik

6. Sulawesi Tenggara :Keris Pusaka Emas Aru Palaka

- Pulau Papua dan Maluku

1. Papua :Panah dan Busur

2. Papua Barat :Pisau Belati

3. Maluku :Parang Salawaku

4. Maluku Utara :Parang Salawaku

Tarian Adat di Indonesia Berdasarkan Provinsi :

1. Tari Saman Meuseukat :D. I. Aceh


2. Tari Kecak : Bali
3. Tari Sekapur Sirih :Jambi & Kepulauan Riau
4. Tari Jaipong :Jawa Barat
5. Tari Reog Ponorogo :Jawa Timur
6. Tari Poco-poco :Maluku Utara
7. Tari Topeng :Betawi/DKI Jakarta
8. Tari Kipas Pakarena :Sulawesi Selatan
9. Tari Andun :Bengkulu
10. Tari Bendrong Lesung :Banten
11. Tari Piring :Sumatera Barat
12. Bali :Tari Pendet
13. Tari Serimpi :Jawa Tengah
14. Tari Saronde :Sulawesi Utara
15. Tari Selampit Delapan :Jambi
16. Tari Lilin :Sumatera Barat
17. Tari Pinggan :Kalimantan
18. Tari Giring-Giring :Kalimantan Tengah
19. Tari Masyoh :Papua
20. Tari Piso Surit :Sumatera Utara
21. Tari Merak :Jawa Barat
22. Tari Kuda Lumping :Jawa Timur
23. Tari Papatai :Kalimantan Timur
24. Tari Jepen :Kalimantan Timur
25. Tari Melinting :Lampung
26. Tari Cakalele :Maluku
27. Tari Suanggi :Papua
28. Tari Serampang Dua Belas :Sumatera Utara
29. Tari Janger :Bali
30. Tari Selamat Datang :Papua
31. Tari Tenun Songket :Palembang
32. Tari Campak Bangka :Belitung
33. Tari Maengket :Sulawesi Utara
34. Tari Bedana :Lampung

Makanan Khas di Indonesia Berdasarkan Provinsi :

1. Provinsi Aceh :Mie Aceh.


2. Provinsi Sumatera Utara : Bika Ambon.
3. Provinsi Sumatera Barat :Rendang.
4. Provinsi Jambi :Gulai Ikan Patin.
5. Provinsi Bengkulu :Pendap.
6. Provinsi Riau :Gulai Belacan.
7. Provinsi Kepulauan Riau : otak-otak.
8. Provinsi Sumatera Selatan :empek-empek.
9. Provinsi Bangka Belitung : Mie Bangka.
10. Provinsi Lampung : Seruit.
11. Provinsi Banten : Sate Bandeng.
12. Provinsi Jakarta : Kerak Telor.
13. Provinsi Jawa Barat : Surabi
14. Provinsi Jawa Tengah : Lumpia.
15. Provinsi Jogja : nasi Gudeg.
16. Provinsi Jawa Timur : Rujak Cingur.
17. Provinsi Bali : Ayam Betutu.
18. Provinsi Nusa Tenggara Barat : Ayam Taliwang.
19. Provinsi Nusa Tenggara Timur : Catemak Jagung.
20. Provinsi Kalimantan Barat : Bubur Pedas Sambas.
21. Provinsi Kalimantan Tengah : Juhu Singkah.
22. Provinsi Kalimantan Selatan : Soto Banjar.
23. Provinsi Kalimantan Timur : Ayam Cincane.
24. Provinsi Kalimantan Utara : Kepiting Soka.
25. Provinsi Sulawesi Selatan : Sup Konro.
26. Provinsi Sulawesi Tengah : Sup Ikan Jantung Pisang.
27. Provinsi Sulawesi Tenggara : Lapa-lapa.
28. Provinsi Gorontalo : Binte Biluhuta.
29. Provinsi Sulawesi Utara : Tilutuan.
30. Provinsi Maluku : Ikan Asar.
31. Provinsi Maluku Utara : Gohu Ikan.
32. Provinsi Papua Barat : Ikan Bakar Manokwari.
33. Wilayah Papua Tengah : Papeda.
34. Wilayah Papua Timur : Papeda.

Lagu Tradisional di Indonesia Berdasarkan Provinsi :

Ampar-ampar Pisang : Kalimantan Selatan (Kalsel)

2. Anak Kambing Saya :Nusa Tenggara Timur (NTT)

3. Angin Mamiri :Sulawesi Selatan (Sulsel)

4. Anju Ahu : Sumatra Selatan (Sumsel)

5. Apuse : Papua

6. Ayam Den Lapeh : Sumatra Barat (Sumbar)

7. Barek Solok : Sumatra Barat (Sumbar)

8. Batanghari : Jambi

9. Balelebo : Nusa Tenggara Barat (NTB)

10. Bubuy Bulan :Jawa Barat (Jabar)

11. Bungong Jeumpa : Nangroe Aceh Darussalam (NAD)

12. Burung Tantina : Maluku

13. Butet : Sumatera Utara (Sumut)


14. Cik-Cik Periuk : Kalimantan Timur (Kaltim)

15. Cing Cangkeling : Jawa Barat (Jabar)

16. Dago Inang Sare : Sumatra Utara (Sumut)

17. Dayung Palinggam :Sumatra Barat (Sumbar)

18. Dek Sangke :Sumatra Selatan (Sumsel)

19. Desaku :Nusa Tenggara Timur (NTT)

20. Esa Mokan :Sulawesi Utara (Sulut)

21. Gambang Suling :Jawa Tengah (Jateng)

22. Gek Kepriye : Jawa Tengah (Jateng)

23. Goro-gorone : Maluku

24. Gundul Pacul : Jawa Tengah (Jateng)

25. Haleleu Ala De Teang : Nusa Tenggara Barat (NTB)

26. Huhatee : Maluku

27. Ilir-Ilir : Jawa Tengah (Jateng)

28. Indung-indung : Kalìmantan Timur (Kaltim)

29. Injit-Injit Semut : Jambi

30. Jali-Jali : DKI Jakarta

31. Jamuran : Jawa Tengah (Jateng)

32. Kabile-bile : Sumatra Selatan (Sumsel)

33. Kalayar :Kalimantan Tengah (Kalteng)

34. Kambanglah Bungo :Sumatra Barat (Sumbar)

35. Kampung Nun Jauh di Mato :Sumatra Barat (Sumbar)

36. Ka Parak Tingga :Sumatra Barat

37. Keraban Sape : Jawa Timur (Jatim)

38. Keroncong Kemayoran : DKI Jakarta

39. Kicir-Kicir : DKI Jakarta

40. Kole-Kole : Maluku


41. Lalan Bolok : Bengkulu

42. Lembah Alas : Nangroe Aceh Darussalam (NAD)

43. Lipang-lipangdang : Lampung

44. Lisoi : Sumatra Utara (Sumut)

45. Macep-cepetan : Bali


Tanda Tempo dan Tinggi
Rendah Nada

Tanda Tempo

Tanda tempo adalah tanda untuk mengetahui cepat atau lambatnya lagu yang sedang
dimainkan.
Biramaadalah bagian dari suatu baris melodi yang menunjukkan jumlah ketukan.
Nilai birama bermacam-macam. Ada yang 2/4, 3/4, 4/4, atau 6/8.
Cara membaca tanda birama contohnya 2/4, artinya ada 4 birama masing-masing
birama terdapat 2 ketukan.
Tempoadalah cepat lambatnya lagu saat dinyanyikan. Tempo berfungsi sebagai ukuran
kecepatan lagu dalam birama.
Tempo lagu berhubungan dengan syair lagu. Tempo cepat menunjukkan suasana
gembira dan memacu semangat. Tempo sedang menunjukkan suasana gembira dan
kemegahan. Tempo lambat menunjukkan suasana sedih dan khidmat.

Tanda tempo dibagi 3 yaitu: tanda cepat, tanda sedang, dan tanda lambat
Istilah – istilah tanda tempo lagu

Tinggi Rendahnya Nada

Nada adalah bunyi yang beraturan, sedangkan tangga nadaadalah deretan nada
yang teratur tinggi rendahnya.
Tangga nada terdiri atas tujuh nada, yaitu do, re, mi, fa, sol, la, si, do
Nada-nada tersebut dapat dituliskan dalam bentuk not balok dan not angka.
Pada not balok, nada-nada dituliskan pada garis peranada dalam bentuk
gambar/simbol.
Letak dan bentuk lambang menunjukkan panjang pendek bunyi sebuah nada.
Semakin tinggi nada, letaknya semakin ke atas.

Nada juga dapat dituliskan dengan simbol angka (not angka).


Tinggi rendah angka pada not angka disimbolkan dengan urutan angka.
1. Kusumawati Henny.2017.Tema 7 Indahnya Keragaman di Negeri Ku Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Buku Peserta didik Kelas IV. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Kusumawati Henny.2017.Tema 7 Indahnya Keragaman di Negeri Ku Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Buku Guru Kelas IV. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai