Anda di halaman 1dari 21

Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran Tematik

KELAS 5
SEMESTER 1
Tema :
Kebudayaan Nusantara
By :
Suardi Arsyad (202051404034)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) TEMATIK

Nama Sekolah : SDN 131 Kampung Alau


Tema : Kebudayaan Nusantara
Kelas/Semester : V / 1
Alokasi Waktu : 3 x 30 menit

1. STANDAR KOMPETENSI
a. IPS
Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada
masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta
kegiatan ekonomi di Indonesia
b. Bahasa Indonesia
- Mendengarkan
Memahami penjelasan narasumber dan cerita rakyat secara lisan
- Berbicara
Mengungkapkan pikiran, pendapat, perasaan, fakta secara lisan dengan
menanggapi suatu persoalan, menceritakan hasil pengamatan atau berwawancara
- Membaca
Memaham teks dengan membaca teks percakapan, membaca cepat 75 kata/menit
dan membaca puisi
c. SBK
Seni Musik :
Mengapresiasi karya seni musik

2. KOMPETENSI DASAR
a. IPS
Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia
b. Bahasa Indonesia
- Mendengarkan
Mengidentifikasi unsur cerita tentang cerita rakyat yang didengarnya
- Berbicara
Menceritakan hasil pengamatan/kunjungan dengan bahasa yang runtut, baik dan
benar
- Membaca
Membaca puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat
c. SBK
Seni Musik
Mengidentifikasi berbagai ragam lagu daerah Nusantara

3. INDIKATOR
- Mengetahui keragaman suku bangsa yang terdapat di Indonesia
- Mengetahui keragaman budaya Indonesia
- Menghargai dan menghormati keanekaragaman suku bangsa dan budaya yang
ada di Indonesia
- Mengetahui unsur-unsur yang terdapat dalam cerita
- Mengetahui salah satu cerita rakyat dari cerita yang didengar
- Menyebutkan unsur cerita dari cerita rakyat yang telah dibacakan oleh guru
- Melakukan pengamatan mengenai rumah adat di Indonesia
- Menceritakan hasil pengamatan dengan bahasa yang runtut, baik dan benar
- Membaca puisi mengenai lagu daerah Nusantara dengan lafal dan intonasi yang
tepat
- Mengetahui ragam lagu daerah Nusantara
- Mengidentifikasi ragam lagu daerah Nusantara

4. TUJUAN
- Siswa dapat mengetahui keragaman suku bangsa di Indonesia
- Siswa dapat memahami keragaman budaya Indonesia
- Siswa mampu menghargai dan menghormati keanekaragaman suku bangsa dan
budaya yang terdapat di Indonesia
- Siswa mampu memahami unsur-unsur yang terdapat dalam cerita
- Siswa dapat mengetahui cerita rakyat yang ada di Indonesia
- Siswa mampu menyebutkan unsur-unsur yang terdapat dalam cerita rakyat
- Siswa mampu melakukan pengamatan mengenai rumah adat yang terdapat di
Indonesia
- Siswa mampu menceritakan hasil pengamatannya mengenai rumah adat di depan
teman-teman sekelasnya
- Siswa mampu membacakan puisi tentang lagu daerah Nusantara dengan lafal
dan intonasi yang benar
- Siswa dapat mengetahui ragam lagu daerah Nusantara
- Siswa dapat menyanyikan salah satu lagu daerah Nusantara

Karakter siswa yang diharapkan :


1. Tanggung jawab ( responsibility )
Hal tersebut dapat dilihat ketika anak diberi tugas oleh guru. Apakah anak tersebut
dapat mengerjakan tugasnya dengan baik atau tidak.
2. Kerja sama ( Cooperation )
Karakter ini dapat terlihat ketika guru memberikan permainan dan tugas untuk
masing-masing kelompok yang membutuhkan kerjasama agar tugas tersebut dapat
terselesaikan.
3. Toleransi ( Tolerance )
Karakter ini akan terlihat ketika siswa membantu temannya yang sedang mengalami
kesulitan dan teman tersebut membantunya
4. Percaya diri ( Confidence )
Karakter ini akan terbentuk dalam diri siswa ketika guru menyuruh siswa untuk maju
ke depan kelas menceritakan kembali sebuah cerita
5. Disiplin
Karakter ini akan muncul pada saat siswa mampu menghargai waktu dan ketika
berkumpul tepat waktu pada waktu yang telah ditentukan oleh guru

5. MATERI POKOK
a. IPS
Keragaman Suku Bangsa di Indonesia
I. Keragaman Suku Bangsa Di Indonesia
Bangsa Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku bangsa. Tentunya
banyak sekali perbedaan yang ada. Ada yang berbeda warna kulit, bentuk fisik, dan
budayanya. Perbedaan jangan dipermasalahkan. Justru dengan adanya perbedaan
tersebut, kita jadikan suatu kekayaan sehingga tercipta suasana yang aman, tenteram,
dan harmonis.
Sikap menghormati adalah sikap menghargai dan mengakui keberadaan harkat
dan martabat manusia meski berbeda-beda suku bangsa. “Bhinneka Tunggal Ika”
yang terdapat pada pita Burung Garuda Pancasila lambang Negara Indonesia
mengandung arti “Berbeda-beda, tetapi tetap satu jua.” Dalam sejarah, bangsa kita
telah berhasil mengusir penjajah dari bumi Nusantara karena adanya persatuan dan
kesatuan para pemuda dari seluruh Nusantara.

Aneka ragam pakaian adat Indonesia


Contoh sikap menghormati, di antaranya tidak merendahkan suku bangsa lain,
menghargai suku bangsa lain, dan mengakui keberadaan suku bangsa lain, serta tidak
mengusik perbedaan antarsuku bangsa.
Manfaat sikap menghormati antarsuku bangsa adalah sebagai berikut.
1. Tercipta kehidupan yang rukun dan damai.
2. Merasa aman tinggal di negara Indonesia.
3. Rasa persatuan dan kesatuan meningkat.
4. Tidak mudah terpecah belah oleh pihak lain.
Akibat tidak menghormati antarsuku bangsa adalah sebagai berikut.
1. Tidak ada keamanan dan kedamaian.
2. Timbul perpecahan dan permusuhan.
3. Tidak ada persatuan dan kesatuan.
4. Mudah terpecah belah.
Dengan kita saling menghormati suku bangsa lain, maka kita dapat hidup
damai, tenteram secara berdampingan tanpa mempersoalkan perbedaan dari mana
kita berasal.

II. Keanekaragaman Budaya Wotu


Keanekaragaman suku bangsa tentu juga menjadikan beranekaragamnya
budaya yang ada. Keragaman suku bangsa yang kita miliki merupakan kekayaan
bangsa yang tidak ternilai harganya dan dapat memperkokoh persatuan bangsa. Hal
ini merupakan kekuatan untuk membangun bangsa menjadi bangsa yang besar. Kita
tidak boleh membeda-bedakan suku bangsa yang dapat mengakibatkan perselisihan
dan kekacauan bangsa kita.
Bentuk keragaman budaya Wotu, di antaranya sebagai berikut.
1. Bahasa Daerah(Bahasa Wotu)
2. Adat Istiadat(Adat 17 dibawah Pimpinan Macoa Bawalipu)
3. Kesenian Daerah (Tari Kajangki,Tari Sumajo) dan Permainan Daerah
4. Sistem Kekerabatan (Lalambate Tarantajo)
III. Sikap Menghormati Budaya Bangsa Indonesia
Sikap menghormati budaya bangsa dapat dilakukan dengan cara-cara berikut.
1. Bangga dengan kebudayaan daerah ataupun kebudayaan nasional.
2. Melestarikan nilai-nilai budaya yang telah ada.
3. Menghormati kebudayaan daerah bangsa Indonesia.
4. Tidak menjelek-jelekkan kebudayaan suku bangsa lain.
5. Lebih senang dengan kebudayaan nasional daripada budaya luar negeri.

b. Bahasa Indonesia
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita rakyat adalah cerita yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah
masyarakat atau di suatu daerah tertentu. Cerita rakyat bercerita tentang asal usul
daerah, tempat, hal-hal atau peristiwa-peristiwa di luar kehidupan manusia biasa.
Cerita rakyat ada yang benar-benar terjadi dengan bukti-bukti yang mendukung,
ada juga cerita rekaan belaka, namun dipercaya penduduk setempat. Seperti cerita
anak pada umumnya, dalam cerita rakyat juga terdapat perwatakan para tokoh-
tokohnya, Simpurusia.
Perwatakan
Perwatakan adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter
tokoh-tokoh dalam cerita. Ada beberapa karakter perwatakan tokoh, yakni:
1. Protagonis
Tokoh protagonis adalah tokoh yang memegang peranan utama pada cerita.
Biasanya, tokoh protagonis menjadi tokoh idaman dalam cerita.
2. Antagonis
Tokoh antagonis adalah tokoh yang berperan sebagai pesaing atau penentang
tokoh utama pada cerita, atau dengan kata lain, ia adalah seseorang yang
bermusuhan dengan tokoh protagonis.
3. Figuran
Figuran (peran pembantu) adalah tokoh yang kehadirannya mendampingi tokoh
utama.
Teknik Menemukan Perwatakan
Teknik menemukan perwatakan dalam cerita rakyat adalah sebagai berikut:
a. Membaca cerita rakyat secara seksama.
b. Menemukan tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerita rakyat.
c. Menentukan karakter tokoh dengan melihat perilaku dan sifat pelaku dalam cerita.

Pengamatan
Pengamatan dilakukan untuk mencari suatu informasi yang diinginkan.
Pengamatan adalah pengawasan terhadap kegiatan atau peristiwa. Setelah melakukan
pengamatan, biasanya diminta untuk membuat suatu laporan.

Puisi (Osso)
Puisi merupakan karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan kaya
makna. Karya sastra yang singkat, padat, dan menggunakan bahasa yang indah.
Pemilihan kata yang digunakan yaitu yang mempunyai majas, lambang, rima, sajak
dan ungkapan yang menarik.
Unsur-unsur puisi antara lain:
1. Tema, yaitu pokok persoalan yang akan diungkapkan oleh penyair. Tema ini
tersirat dalam keseluruhan isi puisi.
2. Rasa, yaitu sikap penyair terhadap pokok persoalan yang terkandung di dalam
puisi.
3. Nada, yaitu sikap penyair terhadap pembacaannya. Nada berkaitan erat dengan
tema dan rasa.
4. Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisi itu.

Membaca puisi berbeda dengan membaca teks bacaan. Membaca puisi harus tahu
lafal, jeda serta intonasi.
- Lafal : cara pengucapan bunyi.
- Jeda : hentian sebentar dalam ujaran.
- Intonasi : ketepatan penyajian tinggi rendah nada.
- Ekspresi : mimik wajah yang menunjukkan perasaan hati (senang, sedih, bahagia,
marah).
Lagu Daerah
Lagu daerah atau musik daerah atau lagu kedaerahan, adalah lagu atau musik
yang berasal dari suatu daerah tertentu dan menjadi populer dinyanyikan baik oleh
rakyat daerah tersebut maupun rakyat lainnya. Pada umumnya pencipta lagu daerah
ini tidak diketahui lagi alias noname. Lagu kedaerahan biasanya memiliki lirik sesuai
dengan bahasa daerahnya masing-masing seperti.Muemba Patola Lagu Daerah Wotu
Lagu daerah atau musik daerah ini biasanya muncul dan dinyanyikan atau
dimainkan pada tradisi-tradisi tertentu pada masing-masing daerah, misal pada saat
menina-bobok-kan anak, permainan anak-anak, hiburan rakyat, pesta rakyat,
perjuangan rakyat, dan lain sebagainya.
Lagu kedaerahan biasanya merujuk kepada sebuah lagu yang mempunyai irama
khusus bagi sebuah daerah

1. METODE PEMBELAJARAN
1. Metode Karyawisata
2. Metode Ceramah
3. Metode Tanya Jawab
4. Metode Diskusi
5. Metode Pemberian Tugas
6. Metode Discovery

7. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Langkah – langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal (± 10 menit)
 Setelah tiba di Baruga Wotu, semua siswa berkumpul dan duduk rapi

 Membuka pelajaran dengan memberikan salam


 Mengisi daftar kehadiran siswa, berdo’a
 Melakukan apersepsi untuk menggali pengetahuan awal siswa tentang materi yang
akan diajarkan.
Contohnya :
Guru memberikan pertanyaan kepada siswa “ Siapa yang tahu budaya apa saja
yang terdapat di Indonesia”
 Siswa menyimak penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan
 Sebelum memulai pelajaran, siswa dipandu oleh guru melakukan tepuk semangat
agar para siswa lebih semangat

b. Kegiatan Inti (± 70 menit)


 Sebelum pembelajaran dimulai, semua siswa berdiri dan bernyanyi bersama guru
untuk menyanyikan lagu “Padamu negeri ”
 Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai cerita rakyat
 Guru menceritakan salah satu cerita rakyat yang terdapat di Wotu yaitu cerita
rakyat yang berjudul “Simpurusia”
 Siswa mendengarkan dengan baik yang diceritakan oleh guru
 Siswa mengerjakan tugas dari guru mengenai isi cerita tersebut seperti tokoh
cerita, watak, amanat
 Guru menjelaskan bahwa di Indonesia memiliki berbagai macam cerita rakyat
yang dimiliki daerah masing-masing
 Siswa mendengarkan penjelasan guru bahwa Indonesia memiliki keanekaragaman
suku bangsa dan budaya
 Guru menunjukkan gambar berisi rumah adat dan tarian daerah yang ada di
Indonesia
 Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai suku bangsa dan budaya yang ada
di Indonesia
 Siswa dibagi menjadi 5 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 5
orang
 Masing-masing kelompok mendapatkan amplop nama daerah di Indonesia dan
nama daerah tersebut dijadikan nama masing-masing kelompok. Nama daerah
yang terdapat di amplop adalah Batara Guru,Simpurusia, Sawerigading, I Lagaligo
 Guru menjelaskan isi amplop. Di dalam amplop terdapat beberapa kertas yang
berisi lembar pengamatan yang harus dikerjakan oleh siswa secara berkelompok
 Guru menyuruh siswa untuk mencari informasi kebudayaan daerah (terdiri dari
rumah adat, kesenian daerah, adat istiadat, lagu daerah, cerita rakyat) masing-
masing kelompok dengan cara pengamatan, bertanya dan lain-lain
 Siswa mencari tahu informasi tersebut dengan mengunjungi Makam
Simpuruia,dan Pohon Malilue
 Siswa harus berusaha mengumpulkan bendera yang berisi gambar rumah adat,
tarian daerah dan alat musik tradisional daerahnya masing-masing
 Siswa harus berkumpul kembali di Istana Anak-anak Indonesia dalam waktu 30
menit setelah penugasan

 Setelah 30 menit kemudian, siswa berkumpul kembali di Baruga


 Guru menyuruh anak-anak untuk istirahat sejenak
 Masing-masing dari kelompok menceritakan hasil dari pengamatannya mengenai
kebudayaan daerah masing-masing di depan teman-teman sekelasnya
 Siswa yang tidak maju ke depan, mendengarkan penjelasan guru
 Guru mendengarkan penjelasan siswa sambil menilai hasil kerja siswa
 Guru melakukan tanya jawab mengenai lagu daerah masing-masing berdasarkan
informasi yang telah siswa peroleh
 Semua siswa dan guru bersama-sama menyanyikan lagu daerah yang berasal dari
Wotu
 Masing-masing kelompok harus mencatatkan lirik dari lagu daerah masing-masing
dan setiap siswa harus mengubahnya menjadi puisi
 Masing kelompok maju ke depan teman-temannya untuk menyanyikan lagu daerah
masing-masing dan perwakilan siswa membacakan puisi yang berisi lagu daerah
tersebut
 Guru mengumpulkan semua pekerjaan siswa
 Guru sedikit menjelaskan mengenai ragam suku dan bangsa Indonesia sebagai
penegasan
 Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai sikap menghormati budaya
bangsa Indonesia
c. Kegiatan Akhir (±10 menit)
 Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pelajaran yang dibahas pada
pertemuan inti
 Guru memberikan tugas kepada siswa berupa pengalaman selama proses
pembelajaran
 Guru mengabsen siswa kembali untuk mencek kelengkapan siswa yang hadir
 Menutup kegiatan pembelajaran
 Siswa dan guru bersama-sama menuju sekolah

8. ALAT DAN SUMBER BELAJAR


Sumber Belajar
 Buku IPS kelas 5 semester 1
Syamsiah, Siti dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI kelas 5. Jakarta :
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
 Buku Bahasa Indonesia kelas 5 semester 1
Indriyani, dkk. 2008. Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar kelas V. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
 Buku SBK kelas 5
 Kamus Bahasa Wotu dan Buku Cerita Rakyat Luwu

Alat Belajar
 Gambar rumah adat dan tarian daerah
 Makam Simpurusia,Pohon Malilue
 Gambar tokoh cerita Sawerigading
 Bendera merah putih kecil

9. PENILAIAN
 Portofolio
Berupa karya-karya siswa yang terjadi selama proses pembelajaran baik hasil
karya kelompok maupun individu. Karya kelompok berupa games mengisi lembar
pengamatan sedangkan karya individu berupa karangan menulis puisi dan menulis
pengalaman.
 Tes Lisan
Tabel penilaian
Penilaian ini dapat dilihat selama proses pembelajaran
Penilaian
Indikator Pencapaian
Teknik Bentuk Contoh
Kompetensi
Instrumen Instrumen
1. Bahasa Indonesia : 1. Bahasa Indonesia :
- Mengetahui unsur-unsur Tes lisan - Sebutkan unsur yang
yang terdapat dalam cerita terdapat dalam cerita
- Mengetahui salah satu cerita rakyat!
rakyat dari cerita yang - Tokoh apa saja yang
didengar terdapat dalam cerita
- Menyebutkan unsur cerita dan bagaimana
dari cerita rakyat yang telah wataknya?
dibacakan oleh guru - Amanat apa yang
- Melakukan pengamatan terkandung dalam
mengenai rumah adat di cerita?
Indonesia - Bagaimana cara
- Menceritakan hasil membacakan puisi
pengamatan dengan bahasa dengan baik?
yang runtut, baik dan benar
- Membaca puisi mengenai
lagu daerah Nusantara
dengan lafal dan intonasi
yang tepat

2. IPS : 2. IPS :
- Mengetahui keragaman Tes lisan - Bagaimana keragaman
suku bangsa yang terdapat suku bangsa di
di Indonesia Indonesia?
- Mengetahui keragaman - Apa saja keragaman
budaya Indonesia budaya di Indonesia?
- Menghargai dan Sebutkan!
Penilaian
Indikator Pencapaian
Teknik Bentuk Contoh
Kompetensi
Instrumen Instrumen
menghormati - Bagaimana cara
keanekaragaman suku menghargai keragaman
bangsa dan budaya yang suku dan budaya?
ada di Indonesia

3. SBK : 1. SBK :
- Mengetahui ragam lagu - Sebutkan ragam lagu
daerah Nusantara Tes lisan daerah Nusantara yang
- Mengidentifikasi ragam kalian ketahui!
lagu daerah Nusantara

 Kriteria Penilaian
Lembar Penilaian
Penilaian dilakukan ketika tugas berkelompok
Nama Kelompok :
Performan
No Nama Siswa Produk Nilai
Kerjasama Partisipasi
1.
2.
3.
4.
5.

Penilaian Hasil Kerja


Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui hasil pekerjaan siswa saat mencari laporan
pengamatan
Nama Kelompok :
Penilaian Keterangan
No Nama Penyampaian
Kecepatan Kerjasama Ketepatan
Laporam
1
2
3
4
5

Penilaian untuk pembuatan puisi secara individual


Penilaian
No. Nama Pemilihan Gaya Kerapihan Susunan keterangan
kata bahasa penulisan kata
1
2
3
4

Penilaian unjuk kerja


Penilaian individual untuk pembacaan puisi
Penilaian
No. Nama keterangan
Lafal Intonasi Ekspresi Jeda
1
2
3
4
5

Penilaian saat menyanyikan lagu daerah


Penilaian
No. Nama keterangan
Artikulasi Keberanian Ekspresi kekompakan
1
2
3
4
5
Lampiran – lampiran

Lampiran 1
Cerita Rakyat berjudul :
Sipmpurusia
Simpurusia datang dengan Istananya pada akhir Zaman keruntuhan Luwu Kuno.Simpurusia
adalah keturunan Sawerigading yang kawin dengan cucu Tenriabeng.Simpurusialah yang
membangun Luwu sekarang dari reruntuhan Luwu Kuno bersama tiga oragi yang
mendampinginya :yaitu Oragi Datu ,Oragi Bawalipu,dan Oragi Ala.Baginda Simpurusia yang
menata jabatan Kemacoaan Bawalipu di Onto Luwu.Oragi adalah ahli dan Bawalipu artinya
Pengemong Negeri.
Struktur Jabatan Kemacoaan Bawalipu (Adat 17)
1.Macoa Bawalipu(ketua Pengemong Negeri) Pimpinan
2.Macoa Bentua Wakil dan pengadilan Adat
3.Minjara Oge Bagian Pemerintahan
4.Palemba Oge Mentri Pertahanan/keamanan
5.Oragi Datu Ahli diplomasi/urusan luar
6.Oragi Bawalipu Ahli SDM dan Pengemong Negeri
7.Oragi Ala Ahli SDA dan Pertanian
8.Anreguru Tomengkeni Penertiban Aparat Adat
9.Anreguru Pawawa Urusan Agama dan Hakim Adat
10. Anreguru Olitau Urusan Kepemudaan
11. Anreguru Na:nra Urusan Kewanitaan
12. Anreguru Lara Urusan rumah tangga
13. Anreguru Tomadappe Urusan kependudukan
14.Angkuru Protokol
15.Paramata Rompo Duta negeri Rompo
16.Pararamata Lewonu Duta Negeri Lewonu
17.Ta:nggi Penerangan dan publikasi
Pada mereka ini semua melekat gelar ′Pua′ menurut wari/atran absulut.Demikian juga
Anakaji raja mattola juga sangat dihormati oleh onttoluwo sehinnga menyebut namanya saja
dianggap tabuh sehinnga padanya melekat gelar sepeti Atikka,Tanpabalasu,begitujuga
permaisurinya dari Tappacina digelar e′ Daruma.
Dari perkawinan lahir putra mahkota Bau Kuna dan dua putra berikutnya Bau Jala dan
Bau Leko.Bau Kuna di angkat menjadi raja namun dia menolak dan mengangat adiknya Bau
Cina menjadi Raja karena terlalu sayang.Bau Cina diangkat menjadi raja dengan perjanjian,bila
suatu ketika Bau cina menemui jalan Buntu,maka kedudukan Raja dikembalikan pada Bau
Kuna.
Sesudah resmi menjadi raja,Bau Jala dan Bau Leko menyatakan diri meninggalakan
Ontoluwo karena tidak setuju Bau Cina menjadi raja hanya mereka menghargai dan tidak boleh
membantah sehingga mereka memilih diam.Sebelum merereka pergi.mereka membawa
sebatang pohon ditanam disamping makam neneknya dan bersumpah”Sanagadi malillu
laumbuli”kecuali saya linglung baru saya kembali.sampai sekarang pohon sejrah itu masi ada di
Wotu.
Lampiran 2
Lembar Tugas Cerita Rakyat
Setelah kalian mendengarkan cerita yang dibacakan oleh guru, isilah titik-titik di bawah ini
dengan jawaban yang kamu anggap benar !
1. Judul cerita rakyat tersebut adalah ........
2. Tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerita adalah .........
3. Watak dari masing-masing tokoh adalah ......
4. Amanat yang terdapat dalam cerita adalah ........
Lampiran 3
Lembar Pengamatan

Nama Kelompok :

No. Ragam Kebudayaan Keterangan


1. Rumah Adat Deskripsi

(penempelan gambar)

Bernama : .........................
2. Tarian Daerah Deskripsi

(tempat penempelan gambar)

Tarian terkenal ...................


3. Alat Musik Tradisional Deskripsi
Macam alat musik :
(Tempat penempelan gambar)

Cara memainkan :

4. Cerita Rakyat Deskripsi


Tokoh :
Watak :
Amanat :
Judul terkenal : ................
5. Lagu daerah Lirik

Judul terkenal .........................


6 Pakaian Adat

(tempat penempelan gambar)

Bernama : ........................

Untuk mengisi gambar, siswa haus mencari bendera ynag berisikan gambar tersebut.
Lampiran 4
Lagu Daerah

 Lagu Daerah Sumatra Barat


Kampuang Nan Jauh di Mato
Kampuang nan jauh di mato
Gunuang Sansai Baku Liliang
Takana Jo Kawan, Kawan Nan Lamo
Sangkek Basu Liang Suliang
Panduduknya nan elok nan
Suko Bagotong Royong
Kok susah samo samo diraso
Den Takana Jo Kampuang
Takana Jo Kampuang
Induk Ayah Adik Sadonyo
Raso Mangimbau Ngimbau Den Pulang
Den Takana Jo Kampuang

 Lagu Daerah dari Papua

Yamko Rambe Yamko


Hee yamko rambe yamko aronawa kombe
Hee yamko rambe yamko aronawa kombe
Teemi nokibe kubano ko bombe ko
Yuma no bungo awe ade
Teemi nokibe kubano ko bombe ko
Yuma no bungo awe ade
Hongke hongke hongke riro
Hongke jombe jombe riro
Hongke hongke hongke riro
Hongke jombe jombe riro
 Lagu daerah dari Jawa Tengah

Gundul-gundul Pacul
Gundul - gundul pacul.....cul
Gemblengan...
Nyunggi-nyunggi wakul.. . .kul
Gemblengan...
Wakul nggimpang
Segane dadi sak ratan
Wakul nggimplang
Segane dadi sak ratan

 Lagu daerah dari Kalimantan Selatan


Ampar-ampar Pisang
Ampar ampar pisang
Pisangku balum masak
Masak sabigi dihurung bari-bari
Masak sabigi dihurung bari-bari
Mangga lepak mangga lepok
Patah kayu bengkok
Bengkok dimakan api
apinya canculupan
Patah kayu bengkok
Bengkok dimakan api
apinya canculupan
Jari kaki sintak dahuluakan masak
Ampar ampar pisang
Pisangku balum masak
Masak sabigi dihurung bari-bari
Masak sabigi dihurung bari-bari
Mangga ricak mangga ricak
Patah kayu bengkok
Tanduk sapi tanduk sapi kulibir bawang
Nang mana batis kutung dikitip bidawang
 Lagu daerah Sulawesi Selatan

Angin Mamiri
Angin mamari ku pasang
Pitujui tongtongana
Tusarua takkan lupa
Eaule na mangu rangi
Tutenaya, tutenaya parisina
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Batumi angin mamiri
Angin ngerang dingin-dingin
Nama lonta sari kuku
Eaule na mangu rangi
Matolorang, matolorang jenemato

Anda mungkin juga menyukai