Anda di halaman 1dari 3

Notulen Workshop Kebahasaan dan Kesastraan Indonesia

Pelatihan Kebahasaan dan Kesastraan Indonesia

Hari/ Tanggal : Kamis, Jumat, Senin , 26, 27, Oktober 2023


Tempat : SD Negeri Ngemplaksari
Pukul : 09.00 – 15.00 WIB

Susunan Acara:
1. Pembukaan
2. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Lagu Pelajar Pancasila
3. Sambutan Kepala Sekolah
4. Penyampaian Materi Kebahasaan
5. Istirahat
6. Penyampaian Materi Kesusastraan
7. Penutup
A. Pembukaan
Acara dibuka dengan doa pembuka menurut agama dan keyakinan masing-masing.
B. Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Lagu Pelajar Pancasila
Dirijen; Ibu Siti Amirotun Wakhidah, S.Pd.
C. Materi Workshop
Materi disampaikan oleh Ibu Nuryantini, S.Pd. dan Ibu Wahyu Sekar Sari, S.S.
Materi Kebahasaan oleh Ibu Nuryantini, S.Pd.
Bahasa Indonesia yang baik dan benar
Bahasa yang baik adalah Bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan norma
kemasyarakatan yang berlaku. Misalnya, dalam situasi santai dan akrab, seperti di pasar, di
tempat arisan hendaklah digunakan nahasa Indonesia yang tidak resmi, tidak formal, atau
santai. Dalam situasi resmi dan formal, seperti seminar, pidato kenegaraan hendaklah
digunakan Bahasa Indonesia yang resmi dan formal.
Bahasa yang benar adalah Bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan aturan atau
kaidah Bahasa Indonesia yang berlaku. Kaidah Bahasa Indonesia itu meliputi kaidah
ejaan, kaidah pembentukan kata, kaidah penyusunan kalimat, dan kaidah penataan
penalaran.

Materi Kesastraan oleh Ibu Wahyu Sekar Sari, S.Pd.


1. Apresiasi adalah kesadaran untuk mengenal, memahami, mengakui, menilai,
menghargai, dan mengindahkan nilai-nilai seni, budaya, dan keindahan.
2. Sastra adalah hasil kegiatan kreatif atau karya seni berupa tulisan atau karya seni
berupa tulisan atau teks yang menggunakan medium bahasa untuk mengungkapkan
atau menggambarkan kehidupan, kemanusiaan atau kenyataan.
3. Apresisasi Sastra adalah kegiatan mengakrabi, menafsirkan kualitas, dan menilai karya
sastra melalui proses pengenalan, pemahaman, penghayatan, penikmatan, dan
penerapan terhadap pengalaman hidup yang terkandung dalam karya tersebut.
4. Sastra dan Pendidikan
a. Pemahaman (kognitif)
1) Memahami unsur-unsur pembangunan karya
2) Memahami bahasa teks sastra
b. Penikmatan (afektif)
1) Timbulnya rasa, seperti rasa senang, sedih, tegang, panik, iba karena mampu
membayangkan jalinan peristiwa atau tokoh dalam cerita
c. Penghayatan (psikomotorik)
1) Menemukan nilai-nilai kehidupan yang berguna memperluas wawasan dan
menajamkan pikiran.
5. Manfaat apresiasi sastra
a. Melatih empati keterampilan berbahasa
b. Membentuk watak dan kepribadian
c. Mendapat hiburan
d. Memanfaatkan waktu luang dalam kegiatan positif
e. Memperoleh informasi mengenai nilai-nilai kehidupan
f. Memperoleh dan memahami nilai-nilai budaya
g. Mengembangkan sikap kritis
h. Melatih empati keterampilan berbahasa
i. Membentuk watak dan kepribadian
j. Mendapat hiburan
k. Memanfaatkan waktu luang dalam kegiatan positif
l. Memperoleh informasi mengenai nilai-nilai kehidupan
m. Memperoleh dan memahami nilai-nilai budaya
n. Mengembangkan sikap kritis
6. Perbedaana antara bahasa sehari-hari dan bahasa sastra
Bahasa sehari-hari seperti yang biasanya kita gunakan adalam percakapan/
komunikasi, Bahasa sastra kata-katanya mengandung unsur keindahan.
7. Macam-macam karya sastra
a. Puisi, yaitu karya sastra yang disajikan dengan Bahasa singkat, padat, dan indah.
Puisi pada umumnya berupa monologi. Salam puisi hanya ada seseorang yang
berpesan sebagai juru bicara. Contoh : pantun, gurindam
b. Prosa, yaitu karya sastra yang penyampaiannya berupa naratif atau cerita. Prosa
disebut juga sebagai karya cangkokan karena didalamnya tersaji monolog atau
dialog. Dalam prosa terdapat seorang juru bicara (tukang cerita) yang mewakilkan
pula pembicaraannya kepada pelaku-pelaku dalam cerita yang dibawakan.
Unsur intrinsiknya yaitu tema, alur, tokoh, penokohan, latar, sudut pandang, gaya
bahasa dan amanat.
Unsur ekstrinsik, yaitu latar belakang sosial budaya, latar belakang pengarang.
Contohnya yaitu dongeng, cerpen.
Drama, yaitu karya sastra yang pada umumnya berupa dialog. Dalam drama
terdapat berbagai pelaku yang berbicara. Unsur drama yaitu tema, alur, tokoh, latar,
amanat, dialog.

Mengetahui, Sleman, 30 Oktober 2023


Kepala Sekolah, Notulis

Bakir, S.Pd.SD Widiyaningsih, S.Pd.


NIP 197001011996061004 NIP 198401312022212015

Anda mungkin juga menyukai