Anda di halaman 1dari 3

Artikel

Bagaimana Peran Bahasa dan Sastra dalam Pembentukan Karakter?


Salah satu cara yang dapat dilakukan macam masalah dan karakter manusia
untuk menanamkan pendidikan karakter dengan latar budaya masyarakat .
adalah melalui pembelajaran Bahasa dan
Ruang yang tersedia dalam karya sastra
sastra yang sesuai dengan karakteristik
membuka peluang bagi pembaca untuk
siswa. Pembelajaran sastra dapat dijadikan
tumbuh menjadi pribadi yang kritis dan
media penanaman nilai-nilai moral. Nilai
bijaksana. Pribadi yang kritis dan bijaksana
nilai moral, seperti kejujuran, pengorbanan,
bisa muncul karena pengalaman seseorang
kepedulian sosial, kebanggaan terhadap
membaca sastra telah membawanya bertemu
bahasa dan budaya bangsa, berkepribadian
dengan berbagai macam tema dan latar serta
kuat, saling menghargai, kreatif, santun,
berbagai manusia dengan beragam karakter
beretika, dan bertanggung jawab, bisa
dan budaya. Sastra dalam banyak hal
ditemukan dalam karya-karya sastra. Hal ini
memberi peluang kepada pembaca untuk
tentu dapat dikaitkan dengan fungsi utama
mengalami posisi orang lain, yang
sastra yaitu memperhalus budi, peningkatan
menjadikannya berempati kepada nasib dan
rasa kemanusiaan dan kepedulian sosial,
situasi orang lain. Melalui sastra, seseorang
penumbuhan apresiasi budaya, penyaluran
dapat mengalami menjadi orang lain, seperti
gagasan, penumbuhan imajinasi, serta
petani, dokter, guru, gelandangan, tukang
peningkatan ekspresi secara kreatif dan
becak, ulama, penari, pencuri, penghianat,
konstruktif. Dengan membaca sastra,
pengacara, rakyat kecil, pejabat, dan
pembaca akan bertemu dengan bermacam-
sebagainya.

Opini
Bahasa? Siapa sih yang tertarik?
Bahasa, menurut kamus besar Bahasa Indonesia bahasa merupakan sistem lambang bunyi
yang arbiter, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi
dan mengidentifikasikan diri. Sederhananya Bahasa berperan sebagai alat komunikasi yang tidak
lepas dari kehidupan kita sehari hari.
Bahasa Indonesia dan bahasa daerah menjadi mata pelajaran wajib sejak memasuki bangku
sekolah dasar. Bak matematika, sepertinya bahasa juga menjadi hal yang sangat penting
dipelajari. Namun nyatanya masih ada siswa yang mengeluh dan masih sulit menerima
pembelajaran Bahasa Indonesia. Tak jarang banyak tinta merah yang menghiasi kertas ujian
siswa. Lalu seberapa penting pembelajaran Bahasa dalam Pendidikan formal?
Kiranya melalui bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan yang dapat dilihat dari cara
bertutur dalam berkomunikasi mampu meningkatkan pendidikan karakter. Dengan demikian
pendidikan karakter yang disampaikan melalui pembelajaran bahasa Indonesia sebagai alat
komunikasi dapat membantu kita untuk menemukan jati dirinya dan identitas diri siapa siswa
yang sebenarnya. Hal dikarenakan pendidikan karakter mengembangkan iklim yang positif dan
moral dengan melibatkan partisipasi siswa, guru, orang tua, masyarakat dan para staf yang
terkait langsung dengan pendidikan. Para guru dapat membantu siswa dalam bertindak sesuai
dengan etika dan usaha penyelesaian konflik secara adil dan kondusif. Pendidikan karakter
merupakan gerakan nasional menciptakan sekolah yang mendorong etika, bertanggung jawab,
dan peduli kepada siswa/remaja dengan pemodelan dan mengajarkan karakter yang baik melalui
penekanan nilai-nilai universal bertanggung jawab, dan peduli kepada siswa/remaja dengan
pemodelan dan mengajarkan karakter yang baik melalui penekanan nilai-nilai universal.
Tajuk Rencana
“Membaca karakter melalui bahasa dan sastra, memangnya bisa?”

Sesuai dengan program pemerintah, kita sebagai siswa tentunya tak asing lagi dengan bulan bahasa.
Perayaan ini biasanya diperingati setiap setahun sekali, tepatnya pada bulan Oktober. Bicara mengenai
bahasa, sepertinya tak lengkap jika tidak membahas tentang sastra. Bahasa dan sastra menjadi dua hal
yang sejatinya saling berkaitan. Mendengar kata bulan bahasa, apa sih yang terlintas di pikiran kalian?
Mungkin sebagian besar orang akan menjawab bahwa hal tersebut identik dengan lomba-lomba
mengenai bahasa dan sastra, seperti lomba mading, puisi, cerpen, dan sebagainya.

Lalu, bagaimana caranya kita bisa membaca karakter seseorang melalui bahasa dan sastra?

Seperti yang kita ketahui, bahasa memiliki beberapa jenis salah satunya bahasa tubuh atau yang
biasa kita sebut bahasa isyarat. Namun siapa sangka bahasa isyarat tersebut dapat digunakan untuk
membaca karakter seseorang?

Menurut situs hellosehat.com, Ekspresi wajah, gestur, dan postur adalah bagian dari bahasa tubuh
untuk berkomunikasi secara non-verbal. Menurut para ahli, semua itu ditunjukkan secara refleks atau
tanpa sadar ketika seseorang sedang menyampaikan sesuatu. Bahasa tubuh atau gerak gerik bersifat
universal. Artinya, semua orang di dunia menggunakannya tanpa dibatasi oleh perbedaan bahasa.

Contoh-contoh emosi yang dapat diekspresikan melalui ekspresi wajah seperti bahagia, sedih,
marah, heran, bingung, takut, menghina, kaget, dan lain-lain. Berikut beberapa cara yang dapat
dilakukan untuk membaca karakter melalui bahasa :

1. Memperhatikan ekspresi wajahnya


2. Amati gerakan matanya
3. Lihat gerakan bibirnya
4. Perhatikan gerak-geriknya
5. Amati posisi tangan dan kakinya
6. Lihat postur tubuhnya

Sedangkan menurut rukita.com, melalui sastra, kita bisa menggunakan tulisan tangan untuk membaca
karakter seseorang yaitu :

1. Ukuran huruf
2. Kemiringan huruf
3. Jarak antarkata
4. Jarak antarhuruf
5. Kecepatan dalam menulis
6. Penggunaan tanda baca
7. Tekanan dalam penulisan
8. Bentuk tulisan

Salam redaksi
SALAM ASTANA!!!
Halo sobat SMAPAN, bagaimana kabar kalian? Semoga semua sehat selalu ya! Kalian tahu
nggak sih, bulan Oktober itu bulannya bahasa dan sastra loh. Terus menurut kalian, kenapa sih
kita harus memperingati bulan bahasa? Apa sih tujuan mendalami bahasa dan sastra? Untuk
menjawab semua pertanyaan itu, kami dari kelas XII IPA 2 mempersembahkan mading yang
berjudul ”BUKU SAKU”. Semoga bermanfaat dan selamat membaca!
Berita utama
Bulan Bahasa, Bulan Satra
Setiap tahun tepatnya di bulan Oktober lomba-lomba dalam rangka mengisi bulan
SMAPAN selalu memperingati hari bulan bahasa ini.” Ujarnya saat Sabtu
bahasa. Bulan bahasa merupakan kegiatan (15/10/2022) kemarin. Siswa yang duduk di
yang tidak asing lagi khususnya bagi para bangku kelas XII IPA 2 itu juga merasa
siswa. Biasanya sejumlah perlombaan senang dapat berpartisipasi untuk yang
diselenggarakan untuk memeriahkan bulan terakhir kalinya dalam menjadi panitia
bahasa. Kegiatan ini dilakukan sebagai kegiatan bulan bahasa. “Ya, saya senang
bentuk memelihara semangat dan bisa kembali dipercaya menjadi panitia
meningkatkan peran serta masyarakat luas lomba, karena kalau di ingat-ingat, saya
dalam menangani masalah bahasa dan sudah kelas XII jadi ini adalah kegiatan
sastra. Seperti halnya pada SMAPAN kali bulan bahasa terakhir yang bisa saya ikuti di
ini. Meskipun nantinya akan terselenggara SMAPAN.” Sambungnya.
dalam waktu singkat, namun hal itu tidak
Dengan terselenggaranya kegiatan ini
menurunkan semangat dan antusisame
besar harapan bagi siswa yang kerap disapa
warga SMAPAN. Adapun kegiatan-kegiatan
mayun tersebut agar kegiatan bulan bahasa
yang dilaksanakan di SMAPAN dalam
kedepannya semakin menarik “Harapan
memeriahkan acara ini yaitu: lomba Paduan
saya terhadap bulan bahasa di tahun 2022
Suara, lomba Cerdas, lomba Debat, lomba
ini tentunya semoga dapat terlaksana dengan
Poster, lomba musikalisasi Puisi, dan lomba
lancar. Karena dari tahun ke tahun
Mading.
SMAPAN selalu memperingati walau
I Made Mayun D.P (17) “Saya dengan situasi apapun. Oleh karena itu
selaku salah satu panitia merasa berterima semoga kedepannya bisa lebih baik tentunya
kasih kepada para siswa karena sangat dengan inovasi-inovasi yang baru” (M.M)
berantuisas dalam mengikuti kegiatan

Anda mungkin juga menyukai