Anda di halaman 1dari 2

Pembelajaran Sastra Kelas Rendah

Nama : Maria Magdalena Marpaung


NIM : 1192411010
Kelas : PGSD Reguler B 2019
Mata Kuliah : Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Dosen : Masta M Sembiring S.Pd, M.Pd

Soal
Tuliskan pemahaman saudara mengenai “Pembelajaran Sastra Kelas Rendah”, serta berikan
contoh materi pengaplikasiannya dalam pemahaman saudara ketika saudara akan menjadi
pendidik/guru SD Bahasa Indonesia Kelas Rendah!
Pembahasan:
Menurut pemahaman saya setelah mengetahui apa itu pembelajaran sastra kelas
rendah, saya menyimpulkan bahwa dunia pendidikan kajian sastra mampu memberikan
sumbangsih yang cukup besar dalam pola kebudayaan, sejarah, sosial dan dalam sastra itu
sendiri, sebab Sastra mampu menjawab terhadap apa yang pernah ada di muka bumi, karena
sastra berasal dari hasil pengamatan tentang apa yang terjadi disekelilingnya sebagai opini
yang mesti di ungkapkan serta hasil dari akibat pengalaman bathin. Sastra adalah hasil dari
olah pikir rasa dan karsa manusia sehingga sastra mengandung nilai estetika yang tinggi.
Pembelajaran sastra di SD pada dasarnya bertujuan membina apresiasi anak SD terhadap
karya-karya sastra, sehingga anak dapat mengembangkan kearifan, kejelian, dan ketelitian
untuk menangkap isysrat-isyarat dalam kehidupan yang tercermin dalam karya sastra. Jika
apresiasi telah tumbuh pada diri anak, maka akan memberikan dampak positif terhadap anak.
Pembelajaran sastra di sekolah dasar dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok, yaitu;
pembelajaran fiksi, pembelajaran puisi, dan pembelajaran drama. Ketiga bentuk sastra ini
harus disajikan guru secara apresiasi. Oleh karena itu, guru harus mampu mencari materi
yang tepat, menyusun, menyajikan kegiatan yang bersifat kreatif dan positif dengan materi
sastra yang telah dipilih.
Di sekolah dasar, pembelajaran sastra dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan
siswa mengapresiasi karya sastra. Kegiatan mengapresiasi sastra berkaitan dengan latihan
mempertajam perasaan, penalaran, daya khayal, serta kepekaan terhadap masyarakat, budaya
dan lingkungan hidup. Pengembangan kemampuan bersastra di sekolah dasar dilakukan
dalam berbagai jenis dan bentuk melalui kegiatan mendengarkan, berbicara, membaca, dan
menulis.

Di sekolah dasar pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia lebih diarahkan pada
kompetensi siswa untuk berbahasa dan berapresiasi sastra. Pelaksanaannya, pembelajaran
sastra dan bahasa dilaksanakan secara terintegrasi. Sedangkan pengajaran sastra, ditujukan
untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menikmati, menghayati, dan memahami karya
sastra. Pengetahuan tentang sastra hanyalah sebagai penunjang dalam mengapresiasi.
Tugas guru dan orang tua dalam memilih buku sastra anak-anak adalah melakukan
penelitian lebih rinci terhadap unsur-unsur yang lazim ada dalam setiap bacaan cerita (fiksi).
Unsur-unsur itu meliputi (1) alur, (2) latar, (3)tema, (4) tokoh, (5) gaya, (6) sudut pandang,
dan (6) format buku cerita (Huck, 1987:17, Nurgiyantoro, 2005:66).

Contoh materi pengaplikasian dalam pemahaman saya ketika saya akan menjadi
pendidik/guru SD Bahasa Indonesia Kelas Rendah adalah sebagai berikut: saya menyuruh
siswa agar mampu mengekspresikan berbagai pikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan
melalui menulis karangan dari pikiran sendiri, menyusun ringkasan bacaan, menulis karangan
dari pikiran sendiri, Menyusun ringkasan bacaan, menulis karangan berdasarkan rangkaian
gambar seri, dan menulis petunjuk menarik.

Anda mungkin juga menyukai