Anda di halaman 1dari 21

CRITICAL BOOK REVIEW

Dosen pengampu:

Dra. Eva Betty Simanjuntak, M.Pd

Disusun oleh:

DINAR AYUNI

NIM:1191111014

KELAS:A REGULER 2019

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji dan syukur saya ucapkan kepada ALLAH SWT atas berkah dan
rahmat-NYA sehingga saya masih diberikan kesempatan dan kesehatan untuk
dapat menyelesaikan critical book review ini. Critical book review ini saya buat
guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah Ilmu Pendidikan, semoga
critical book review ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para
pembaca.

Saya menyadari bahwa critical book revie ini masih jauh dari kata
sempurna karena masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya dengan segala
kerendahan hati meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang
membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke depannya.

Akhir kata saya mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang
ada dalam critical report ini yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat
sebagaimana mestinya bagi para pembaca.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Medan, Oktober 2019

Dinar Ayuni
1191111014

i
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER

KATA PENGANTAR...................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan..................................................................................1
1.3 Manfaat.................................................................................................1
1.4 Identitas Buku.......................................................................................2

BAB 2 ISI BUKU...........................................................................3


2.1 RINGKASAN SETIAP BAB...............................................................3

BAB 3 PEMBAHASAN................................................................16
3.1 Kelebihan..............................................................................................16
3.2 Kekurangan...........................................................................................16

BAB 4 PENUTUP..........................................................................17
4.1 Kesimpulan ..........................................................................................17
4.2 Saran.....................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peningkatan kualitas pendidikan yang diterima sebagai kebutuhan bangsa


yang ingin maju. Oleh sebab itu, perlu adanya pemahaman tentang dasar dan
tujuan pendidikan keseluruhan. Pendidikan nasional yang berdasarkan
Pancasila dan Undang—ndang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
melakukan pengembangan kemampuan dan membuat watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, guna
mengembangkan potensi para peserta didik agar dapat beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.

1.2 Tujuan Penulisan CBR

1. Memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan


2. Mengulas isi buku
3. Mencari dan mengetahui informasi yang ada di dalam buku
4. Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan
oleh setiap bab dari buku

1.3 Manfaat CBR


1. Dapat menambah wawasan tentang Ilmu Pendidikan
2. Kemampuan membaca dan berpikir kritis terlatih.
3. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan.
1.4 Identitas Buku

Buku Utama

1. Judul Buku : Ilmu Pendidikan


2. Penulis : Prof. Dr. Yusnadi, MS
Dr. Aman Simaremare, S.Psi., MS.
3. Penerbit : FIP Unimed
4. Cetakan : Kedua
5. Kota Terbit : Medan
6. Tahun terbit : 2019
7. Jumlah halaman : 286
8. No. ISBN : 978-602-269-277-5

Buku Pembanding

1. Judul Buku : Dasar-dasar Pendidikan


2. Penulis : Abdul Kadir dkk
3. Penerbit : Prenada Media Group
4. Cetakan : Pertama
5. Kota Terbit : Jakarta
6. Tahun terbit : 2007
7. Jumlah halaman : xix + 282
8. No. ISBN : 978-602-9413-53-3

2
BAB 2
ISI BUKU

2.1 Ringkasan Buku

BAB 1

PENDAHULUAN

Menurut pernyataan dari sudjana 2008 yang menegaskan bahwa Upaya


pengembangan pendidikan dalam laju pembangunan nasional merupakan
keharusan dan kewajaran. Pembahasan tentang ilmu pendidikan dalam buku ini
meliputi hakikat pendidikan dan ilmu pendidikan, landasan pendidikan, aliran-
aliran pendidikan, pendidikan sebagai suatu sistem, alat-alat pendidikan,
pendidikan dan belajar sepanjang hayat, tri sentra pendidikan, dan pendidik
profesional permasalahan dan inovasi pendidikan. Pada bagian hakikat pendidikan
dan ilmu pendidikan akan membahas hakikat pendidikan secara etimologis dan
terminologis dari beberapa ahli pendidikan, hakikat pendidikan sebagai proses
pemberdayaan, penyadaran dan perubahan perilaku, serta pemenuhan persyaratan
pendidikan sebagai suatu ilmu. Pada bagian landasan pendidikan, buku ini
membahas tentang landasan pendidikan yang meliputi landasan filosofis, landasan
psikologis, landasan sosiologis, landasan ilmu pengetahuan dan teknologi dan
landasan hukum. Pada bagian aliran-aliran pendidikan buku ini menguraikan
aliran pendidikan nativisme, naturalisme, empirisme, pendidikan konvergensi dan
aliran pendidikan behaviorisme. Kemudian, pada bagian pendidikan sebagai suatu
sistem pembahasan difokuskan pada hakikat suatu sistem dan fungsi dan peran
komponen-komponen pendidikan dalam sistem pendidikan. Pada bagian alat-alat
pendidikan, pembahasan diarahkan pada hakikat alat pendidikan dan bentuk-
bentuk alat pendidikan. Bagian pendidikan dan belajar sepanjang hayat, pada
buku ini difokuskan pada konsep pendidikan dan belajar sepanjang hayat,
pendidikan dan belajar sepanjang hayat dalam memenuhi kebutuhan pendidikan
dan belajar, serta pendidikan dan belajar sepanjang hayat menuju sistem belajar
masyarakat. Pada bagian Tri sentra Pendidikan, pembahasan pada buku ini
mengarah kepada konsep Tri Sentra Pendidikan, fungsi dan peran lembaga
pendidikan (keluarga, sekolah dan masyarakat), peran lingkungan pendidikan
(keluarga, sekolah dan masyarakat) dalam proses pendidikan anak, hubungan
antara lingkungan, lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam proses
pendidikan anak. Pada bagian pendidik profesional, buku ini membahas tentang
konsep pendidik profesional, ciri-ciri pendidik profesional, tugas pendidik
profesional, kompetensi pendidik profesional, dan prinsip-prinsip. Bagian
permasalahan dan inovasi pendidikan, pada buku ini membahas masalah
pemerataan pendidikan, mutu/kualitas pendidikan, efisiensi pendidikan, dan
masalah tenaga kependidikan dan berbagai jenis inovasi pendidikan.

BAB 2

HAKIKAT PENDIDIKAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Pengertian Pendidikan

Istilah asing yang biasa dipakai untuk memaknai pendidikan adalah


paedagogie yang berarti pendidikan, dan pedagogiek yang berarti ilmu
pendidikan, yang berasal dari bahasa Yunani. Paedagogie atau ilmu mendidik
adalah ilmu atau teori yang sistematis tentang pendidikan yang sebenarnya bagi
anak atau untuk anak sampai ia mencapai kedewasaan.

Kemudian Ki Hajar Dewantoro, yang dijuluki sebagai Bapak Pendidikan


Indonesia berpendapat bahwa pendidikan adalah tuntunan tumbuh dan
berkembangnya anak.

Pendidikan merupakan suatu proses berkesinambungan. Sebagai proses yang


berkesinambungan menunjukkan bahwa manusia tidak pernah akan selesai dalam
pendidikan, karena itulah pendidikan sebagai proses dapat dimaknai sebagai
pemberdayaan, penyadaran, dan perubahan perilaku.

4
BAB 3

LANDASAN PENDIDIKAN

1. Landasan Filosofis
Mengacu pada pentingnya filsafat dalam melaksanakan pendidikan
mengatakan bahwa filsafat adalah cara berpikir yang radikal, menyeluruh,
dan mendalam atau suatu cara berpikir yang mengupas sesuatu sedalam-
dalamnya.
2. Landasan Psikologis
Berkaitan dengan teori perkembangan anak dan teori belajar. Teori
perkembangan diperlukan untuk menentukan isi pendidikan yang akan
diberikan kepada peserta didik agar tingkat keluasan dan kedalamannya
sesuai dengan perkembangan peserta didik. Teori belajar memberikan
kontribusi dalam hal Bagaimana isi pendidikan disampaikan kepada
peserta didik dan bagaimana peserta didik harus mempelajarinya.
3. Landasan Sosiologis
Pendidikan akan mempersiapkan peserta didik sebagai generasi muda
untuk dapat hidup dalam lingkungan masyarakat. Pengembangan program
pendidikan harus dilandasi dan mengacu pada kehidupan masyarakat
dengan segala karakteristik dan kekayaan budaya. Terdapat dua hal pokok
yang perlu dipahami pada landasan sosiologis, yaitu (a) pendidikan dan
masyarakat, dan (b) Pendidikan dan Kebudayaan.
4. Landasan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan seni (IPTEKS)
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan. Ilmu adalah pengetahuan sistematis yang diperoleh dengan
metode ilmiah, sedangkan teknologi dan seni merupakan aplikasi dari
ilmu-ilmu pengetahuan dan ilmu-ilmu lainnya untuk memecahkan
masalah-masalah praktis. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
secara langsung, maupun tidak langsung menuntut perkembangan
pendidikan. Pengaruh langsung perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi adalah memberikan isi/materi atau bahan yang akan
disampaikan dalam pendidikan. Pengaruh tak langsung perkembangan

5
ilmu pengetahuan dan teknologi, menyebabkan perkembangan
masyarakat, dan perkembangan masyarakat menimbulkan problem yang
menuntut pemecahan dengan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan
baru yang dikembangkan dalam pendidikan.
5. Landasan Hukum
Landasan hukum dapat diartikan peraturan baku sebagai tempat berpijak
atau titik tolak dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu, dalam hal
kegiatan pendidikan.
Beberapa Landasan Hukum Pendidikan (Aspek Legal Formal), yang ada
pada penyelenggara pendidikan di Indonesia adalah sebagai berikut :
1) Pendidikan Menurut UUD 1945
2) Pasal-pasal yang bertalian dengan pendidikan dalam Undang-Undang
Dasar 1945 Hanya 2 pasal, yaitu pasal 31 dan 32.
3) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional
4) Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

BAB IV

ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN

Aliran-aliran pendidikan adalah pemikiran-pemikiran yang membawa


pembaharuan dalam dunia pendidikan.

1. Aliran Nativisme
2. Aliran Naturalisme
3. Aliran Empirisme
4. Aliran Konvergensi
5. Aliran Behaviorisme
6. Aliran Progresivisme
7. Aliran Konstruktivisme

6
BAB V

PENDIDIKAN SEBAGAI SUATU SISTEM

1. Hakikat Sistem
a. Pengertian Sistem
Pengertian sistem menurut Ludwig (1997) mendefinisikan sistem adalah
seperangkat unsur saling berhubungan dan saling mempengaruhi dalam
satu lingkungan tertentu. Davis (1995) menegaskan bahwa sistem
merupakan bagian-bagian yang beroperasi secara bersama-sama untuk
mencapai beberapa tujuan. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli,
dapat dipahami bahwa suatu sistem merupakan suatu keseluruhan atau
totalitas yang terdiri dari sejumlah komponen atau elemen yang saling
berhubungan, saling mempengaruhi, saling ketergantungan antara satu
dengan yang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
b. Elemen Sistem
1) Tujuan (goals)
2) Masukan (input)
3) Proses transformasi (process transformation)
4) Keluaran (output)
5) Daerah batas (boundary) dan lingkungan (environment)
6) Mekanisme pengendalian (control mechanism) dan umpan balik
(feedback)

2. Ciri-Ciri Pendidikan Sebagai Suatu Sistem


Selanjutnya Ahmadi (2014) mengemukakan ciri-ciri pendidikan sebagai
suatu sistem terbuka sebagai berikut :
1) Mengimpor energi, materi, dan informasi dari luar
2) Memiliki pemroses
3) Menghasilkan output atau mengekspor materi, energi, dan informasi
4) Merupakan kejadian yang berantai
5) Memiliki negatif entropi
6) Mempunyai alur informasi

7
7) Ada kestabilan yang dinamis
8) Memiliki diferensiasi
9) Prinsip equifinalty

3. Komponen-Komponen Pendidikan Sebagai Suatu Sistem


Menurut Mudyahardjo (2012) ada 3 komponen dalam sistem pendidikan
nasional yang saling berkaitan satu dengan yang lain dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
1) Masukan (input)
2) Transformasi (proses)
3) Hasil (output)

4. Kurikulum/Materi Pendidikan
Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional maupun dalam PP No. 19 Tahun 2005 tentang standar nasional
pendidikan digariskan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

5. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan salah satu komponen dalam pendidikan
(pembelajaran).
1) Metode ceramah
2) Metode tanya jawab
3) Metode diskusi
4) Metode demonstrasi
5) Metode proyek
6) Metode kerja kelompok
7) Metode penemuan
8) Metode eksperimen
9) Metode sosiodrama dan bermain peran

8
10) Metode inquiry
11) Metode karya wisata
12) Metode permainan
13) Metode bercerita

6. Media Pembelajaran
Ada beberapa jenis media pembelajaran yang dapat dipertimbangkan oleh
guru untuk digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu :
a. Media visual,
b. Media audio, dan
c. Media audio visual.

7. Sarana dan Prasarana Pendidikan


Sarana berarti alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan misalnya;
ruang, buku, perpustakaan, laboratorium, dsb. Sedangkan prasarana
berkaitan dengan alat yang tidak langsung untuk mencapai tujuan dalam
pendidikan misalnya : lokasi/tempat, bangunan sekolah, fasilitas olahraga,
dsb.

8. Evaluasi Pendidikan
Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 ditegaskan, evaluasi
pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan
mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap
jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban
penyelenggaraan pendidikan.

9. Lingkungan Pendidikan
Jenis lingkungan yang menpengaruhi proses pendidikan anak, yaitu:
1) Lingkungan sosial (keluarga, sekolah, dan masyarakat),
2) Lingkungan keagamaan
3) Lingkungan budaya
4) Lingkungan alam

9
BAB VI

ALAT-ALAT PENDIDIKAN

1. Hakikat Alat Pendidikan


Alat-alat pendiikan adalah segala usaha -usaha atau perbuatan-perbuatan si
pendidik yang ditujukan untuk melaksanakan tugas mendidik kepada si
terdidik dalam mewujudkan pencapaian tujuan pendidikan.

2. Bentuk Alat-Alat Pendidikan


Alat pendidikan adalah hal yang membuat kondisi-kondisi yang
memungkinkan terlaksananya pekerjaan mendidik, dan sebagai langkah
atau situasi yang membantu pencapaian tujuan pendidikan.
a) Pembiasaan
b) Pengawasan
c) Perintah
d) Larangan
e) Penguatan
f) Hukuman
g) Pengakuan dan penghormatan
h) Kasih sayang dan kelembutan
i) Keteladanan

BAB VII

PENDIDIKAN DAN BELAJAR SEPANJANG HAYAT

Perubahan paradigma dari keterpusatan pada guru keterpusatan pada peserta didik
memiliki implikasi penting dalam teori dan strategi pendidikan dan belajar.
Belajar tidak dibatasi oleh ruang dan tempat, waktu, dan usia. Belajar berlangsung
sepanjang hayat hidup manusia, sejak lahir sampai meninggal dunia. Belajar
sepanjang hayat (lifelong learning) sebagai suatu kebiasaan belajar terus-menerus
sepanjang hayat yang berorientasi kepada permintaan dan pemenuhan tuntutan

10
warga belajar, jadi bersifat intrinsik. Pendidikan sepanjang hayat (life long
education) merupakan suatu proses pendidikan yang menggunakan seperangkat
ukuran yang bersifat organisasional, administratif, metodologis dan prosedural.
Batasan ini menekankan pentingnya perangkat faktor ekstrinsik yang mengacu
pada penyediaan dan perlengkapan tuntutan kebutuhan dan alat, sarana dan
prasarana pembelajaran.

BAB VIII

TRI SENTRA PENDIDIKAN

1. Fungsi dan Peran Lembaga Pendidikan


Lembaga pendidikan adalah suatu tempat institusi pendidikan yang
menawarkan kegiatan dalam proses pendidikan baik itu pendidikan formal
ataupun nonformal dari mulai tingkat prasekolah hingga ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. Fungsi lembaga pendidikan terbagi menjadi
dua yaitu secara nyata (manifes) dan tersembunyi (laten). Secara nyata
terbagi ke dalam empat fungsi yaitu :
a. Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah
b. Mengembangkan bakat perseorangan demi keputusan pribadi
c. Melestarikan kebudayaan
d. Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam
demokrasi

Sementara secara tersembunyi juga terbagi ke dalam empat fungsi yaitu:

1) Mengurangi pengendalian orang tua


2) Memperpanjang masa remaja
3) Mempertahankan sistem kelas sosial
4) Menyediakan sarana untuk pembangkangan

Peran lembaga pendidikan secara umum juga terbagi kedalam dua


kelompok yaitu :

11
1) Sebagai tempat mendidik, mengajar serta memperbaiki tingkah laku
anak didik
2) Sebagai sarana belajar bergaul mempersiapkan diri untuk menjadi
anggota masyarakat yang berguna bagi agama bangsa dan negara.

2. Fungsi Lingkungan Pendidikan


Fungsi dasar lingkungan pendidikan adalah memfasilitasi peserta didik
dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya baik
lingkungan fisik, sosial dan budaya, terutama berbagai sumber daya
pendidikan yang tersedia agar dapat mencapai tujuan pendidikan secara
optimal. Fungsi Kedua lingkungan pendidikan adalah mengajarkan
tingkah laku umum dan untuk menyeleksi serta mempersiapkan peranan-
peranan tertentu dalam masyarakat.

3. Peranan Keluarga dan Masyarakat dalam Pendidikan


a. Peran Keluarga
Dilihat dari segi pendidikan, keluarga merupakan satu kesatuan hidup
dan keluarga menyediakan situasi belajar. Ikatan kekeluargaan
membantu anak mengembangkan sifat persahabatan, cinta kasih,
hubungan antarpribadi, kerjasama, disiplin, tingkah laku yang baik,
serta pengakuan akan kewibawaan.

b. Peran masyarakat
1) Masyarakat berperan serta dalam mendirikan dan membiayai
sekolah
2) Masyarakat berperan dalam mengawasi pendidikan
3) Masyarakat ikut serta dalam menyediakan tempat pendidikan
4) Masyarakat menyediakan berbagai sumber untuk sekolah
5) Masyarakat sebagai sumber belajar atau laboratorium tempat
belajar
6) Masyarakat memberi bahan pelajaran yang banyak sekali

12
BAB IX

PENDIDIK PROFESIONAL

1. Pengertian Pendidik Profesional


Pendidik secara umum adalah sebutan bagi seorang guru. Dalam Undang-
Undang RI Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pada bab I Pasal
1 yang dikutip oleh shabir (2015:221) dinyatakan bahwa : “Guru adalah
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar dan pendidikan menengah”.

2. Ciri-ciri Pendidik Profesional


a. Kemampuan intelektual yang diperoleh melalui pendidikan
b. Memiliki pengetahuan spesialisasi
c. Menjadi anggota organisasi profesi
d. Memiliki pengetahuan praktis yang dapat digunakan langsung oleh
orang lain atau klien
e. Memiliki teknik kerja yang dapat dikomunikasikan
f. Memiliki kapasitas mengorganisasikan kerja secara mandiri
g. Memiliki kode etik
h. Memiliki sanksi dan tanggung jawab komunitas
i. Budaya profesional
j. Melaksanakan pertemuan profesional tahunan

3. Tugas Pendidik Profesional


Selain itu menurut Rusman (2012:73-75) bahwa tugas guru ada 3, yaitu :
1) Tugas profesi
2) Tugas guru dalam bidang kemanusiaan
3) Tugas guru dalam bidang kemasyarakatan

13
4. Kompetensi Pendidik Profesional
1) Kompetensi paedagogik
2) Kompetensi kepribadian
3) Kompetensi profesional
4) Kompetensi sosial

5. Prinsip-Prinsip Pendidik Profesional


Profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang
dilaksanakan berdasarkan prinsip dalam UU Nomor 14 tahun 2005, Pasal
7 ayat (1) yang dikutip mulyasa (2007:21) yaitu :
1) Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme
2) Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan,
ketakwaan, dan akhlak mulia
3) Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai
dengan bidang tugas
4) Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas
5) Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan
6) Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan Prestasi Kerja
7) Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat
8) Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan
9) Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur
hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru

BAB X

PERMASALAHAN DAN INOVASI PENDIDIKAN

1. Permasalahan Pendidikan di Indonesia


Secara garis besar permasalahan pendidikan dari dahulu sampai saat ini
yang belum dapat teratasi secara tuntas, adalah sebagai berikut :
a. Masalah pemerataan
b. Maasalah relevansi

14
c. Masalah kualitas/mutu pendidikan
d. Masalah efisiensi
e. Pendidikan dasar dan menengah
f. Pendidikan tinggi
g. Anggaran pendidikanTenaga kependidikan

2. Inovasi Pendidikan
Inovasi pendidikan adalah inovasi dalam bidang pendidikan atau inovasi
untuk memecahkan masalah pendidikan.
a. Jenis -jenis Inovasi Pendidikan
1) Top-Down Model
2) Bottom-Up Model
3) Rational Empirical
4) Normative-Re-Educative
5) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
6) Quantum learning
7) Contextual Teaching and Learning (CTL)
8) Cooperative Learning
9) PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran aktif, kreatif, efektif,
dan menyenangkan.

b. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam inovasi pendidikan


1) Guru
2) Siswa
3) Kurikulum
4) Fasilitas

15
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Kelebihan buku
Buku Utama :
1. Materi yang disajikan cukup lengkap.
2. Identitas buku sangat lengkap.
3. Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
4. Dilengkapi dengan soal dan rangkuman disetiap akhir bab.

Buku Pembanding :
1. Cover buku cukup menarik.
2. Materi yang disajikan cukup lengkap.
3. Dilengkapi soal dan rangkuman disetiap akhir bab.
4. Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.

3.2 Kekurangan Buku


Buku Utama :
1. Pembahasan materi yang terlalu luas sehingga membuat pembaca menjadi
bosan.
2. Cover buku yang kurang menarik.
3. Terdapat kata-kata yang kurang bisa di mengerti bagi kalangan orang
awam
Buku Pembanding :
1. Terdapat kata-kata yang sulit dipahami.
2. Pembahasan materi terlalu luas.
3. Terdapat kata-kata yang berlebihan.

16
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Istilah asing yang biasa dipakai untuk memaknai pendidikan adalah
paedagogie yang berarti pendidikan, dan pedagogiek yang berarti ilmu
pendidikan, yang berasal dari bahasa Yunani. Paedagogie atau ilmu mendidik
adalah ilmu atau teori yang sistematis tentang pendidikan yang sebenarnya
bagi anak atau untuk anak sampai ia mencapai kedewasaan.
Kemudian Ki Hajar Dewantoro, yang dijuluki sebagai Bapak Pendidikan
Indonesia berpendapat bahwa pendidikan adalah tuntunan tumbuh dan
berkembangnya anak.
Pendidikan merupakan suatu proses yang berkesinambungan. Sebagai
proses yang berkesinambungan menunjukan bahwa manusia tidak pernah akan
selesai dalam pendidikan, karena itulah pendidikan sebagai proses dapat
dimaknai sebagai pemberdaya, penyadaran, dan perubahan perilaku.

4.2 Saran
Ada baiknya jika ke 2 buku tersebut memberikan contoh seperti gambar
yang di jelaskan ke 2 buku tersebut agar lebih menarik peminat pembaca.

17
DAFTAR PUSTAKA

Yusnadi. dkk. 2019. Ilmu pendidikan. Medan: FIP Unimed.


Kadir, Abdul dkk. 2007. Dasar-dasar Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group

Anda mungkin juga menyukai