Anda di halaman 1dari 11

CRICTICAL BOOK REPORT

KETERAMPILAN DAAR
PENDIDIKAN SD
S1 PGSD

TEKNIK KONSELING MEDIA MASSA

EVA ARIFIN

2010

NAMA MAHASISWA : THERESIA FEBIOLA SITORUS

NIM : 1193311119

DOSEN PENGAMPU :, NINDYA PRISIANTY., S.Pd., M.Pd

MATA KULIAH : DASAR DASAR BK

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Bulan September 2019


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, sebab telah memberikan
rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada saya, sehingga mampu menyelesaikan
tugas “CRITICAL BOOK REPORT”. Tugas ini dibuat unuk memenuhi salah satu mata
kuliah saya yaitu “DASAR DASAR BK ”.

Tugas Critical Book Report ini disususn dengan harapan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kita semua. Saya menyadari bahwa tugas Critical Book Report
ini masih jauh dari kata kesempurnaan, apabila dalam tugas ini terdapat banyak kesalahan,
saya mohon maaf karena sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman saya masih terbatas,
karena keterbatasan ilmu dalam pemahaman saya yang belum seberapa.

Karena ini saya berharap semoga tugas Critical Book Report ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan bagi saya khususnya.

Medan,15 September 2019

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………..ii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………………..1

B. Tujuan CBR……………………………………………………………......1

C. Manfaat CBR …………………………………………………………...…1

D. Identitas Buku……………………………………………………………..2

BAB II. ISI BUKU

Ringkasan Isi Buku ………………………………………………………3

BAB III. PEMBAHASAN

A. Kelebihan Isi Buku ……………………………………………………….6

B. Kelemahan Isi Buku ……………………………………………………...6

BAB IV. PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………………………7

B. Saran ……………………………………………………………………..7

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………8

ii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bagaimana mencetak guru yang berkualitas dan professional, masih


menjadi pertanyaan yang menarik untuk terus dikaji. Langkah langkah yang
sistematis perlu dilakukan untuk menyiapkan guru yang berkopetensi tinggi.
Sehingga peranannya dalam kegiatan belajar mengajar dapat diandalkan. Faktor
kunci keberhasilan peningkatan kualitas pendidikan adalah system pendidikan.
Diman kualitas pendidikan guru akan berdampak pada tinggi rendahnya mutu
pendidikan.

B. Tujuan CBR
Penulisan Critical Book Report ini bertujuan untuk mengulas dan
mengetahui informasi yang terkandung di dalam buku tersebut serta untuk
menambah wawasan pembaca mengenai perkembangan peserta didik yang
menjadi konsep dan prinsip-prinsip perkembangan peserta didik.
C. Manfaat CBR
Penulisan Critical Book Report ini bermanfaat untuk memenuhi tugas
mata kuliah Perkembangan Peserta Didik, Untuk menambah pengetahuan
tentang perkembangan yang baik bagi seorang peserta didik.

1
D. Identitas Buku
1. Judul : Teknik Konseling Media Massa
2. Edisi : Pertama
3. Pengarang : Eva Arifin
4. Penerbit : Graha Ilmu
5. Kota Terbit : Yogyakarta
6. Tahun Terbit : 2010
7. ISBN : 978 – 979 – 756 – 657 – 9
8. Ukuran Buku : 22,2 x 15 cm
9. Jumlah Halaman : 296

2
BAB VI . Teknik dan Peran Konselor dalam Konseling

Konselor adalah suatu instrument dari terjadi pada proses di mana dapat menentukan
adanya hasil hasil yang positif dari serangkaian konseling tersebut. Pribadi dan keterampilan
seorang konselor merupakan modal dasar untuk dapat melakukan proses konseling

6.1 Konselor sebagai sebuah pribadi dalam proses konseling

Agar dapat menjalankan peranannya sebagai seorang konselor yang professional,


konselor harus dapat memiliki pribadi yang berbeda dengan pribadi pribadi disaat sedang
menjalankan tugas dalam membantu klien di dalam proses konseling. Konselor dituntut
memiiki kepribadian yang lebih mampu menunjang terselenggaranya proses konseling
dengan baik.

Pribadi konselor yang amat penting adalah pribadi yang “Altruistis” yaitu rela
berkorban untuk kepentingan orang lain, yaitu kepentingan konseling. Jadi ciri pribadi
seorang knselor adalah memiliki sifat yang mendasar sebagai seorang Helper.

6.2 Sikap dan keterampilan konselor dalam proses komseling

1. Penerimaan (acceptance)

Siapapun dia yang menjadi konselor harus dapat membuat suatu empati yang
tinggi secara utuh. Contohnya, Hallo apa kabar? Ada yang bisa saya bantu” dengan
meggunakan Bahasa yang postif dan tekanan suara yang lembut namun bersahaja.

2. Pemahaman (understanding)

Konselor memberikan suatu kecenderungan dengan menyelami dan


mempelajari tingkah laku, pikiran, perasaan klien sedalam mungkin yang dapat dicapai dan
dimengerti oleh seorang konselor.

3. Kesejatian dan keterbukaan (Authenticity)

Kesejatian pada dasarnya menunjukan suat keselarasan atau harmoni. Yang


dimaksud disini ialah adanya sebuah keseimbangan antara pikiran dan perasaan konselor
dengan apa yang akan diungkapkan dan tercermin melalui perbuatan dan ucapan verbalnya,

3
dengan tidak menyembunyikan maksud maksud tertentu.

6.3 Keterampilan dasar konselor

A. Kompetensi Intelektual

Merupakan motor penggerak, yang harus dimiliki oleh seorang konselor dan
mempunyai kepentingan yang sama dengan sikap dasar keterampilan. Proses konseling dapat
memusatkan perhatian bagaimana perasaan klien pada saat konseling tersebut. Dan tidak
menutup kemungkinan individu tersebut, juga dapat hanyut dalam perasaannya.

B. Kelincahan dalam mewawancarai

Didalam wawancara bukanlah suatu diskusi atau debat pendapat akan tetapi
bagaimana seorang konselor dapat mengeksplorasi diri klien dan mengenali dia secara baik.
Satu hal yang harus dihindari oleh seornag konselor adalah saat mengadakan wawancara
diharpkan konselor tidak memotong kalimat klien. Tidak mengatakan dan mengarahkan pada
satu titik kesalahan klien secara jelas, dan jadilah pendengar yang baik dan penuh empati.

C. Pengembangan Keakraban

Kesuksesan suatu konseling itu tergantung pada bagaimana seorang konselor


dapat memangagement suatu hubungan keakraban yang baik. Keakraban yng baik akan
tercipta dimana klien dapat bebas mengutarakan kesulitan permasalahan yang sedang
dihadapinya tanpa rasa sungkan, malu dan takut.

D. Pengembangan Motivasi Klien

Caranya konselor dapat memberikan motivasi pada kliennya agar dapat


menentukan sikap yang positif, objektif kepaaklien di dalam konseling. Motivasi itu berupa
rangsangan, dorongan, pembangkit tenaga bagi tingkah laku.

Beberapa hal yang dapat mmeengaruhi dan menumbuhkan motivasi antara lain :

1. Sikap positif
Sikap ini dapat mempunyai pengaruh yang sangat besar di dalam memberikan
suatu motivasi kepada klien.
4
2. Menghargai diri sendiri
Setelah menyimak apa yang dikatakan konselor, maka klien itu sendiri yang
harus termotivasi untuk dapat menghargai dirinya sendiri dan klien diharapkan dapat
termotivasi untuk dapat melakukan sesuatu.
3. Ambisi dan tekad
Ini sangat perlu dimiliki oleh klien. Jika klien terssbut ingin mendapat
kesuksesan melalui ambisi dan tekad. Karena ambisi dan tekad merupakan motor
penggerak di dala mencapai tujuan tertentu.

E. Keterampilan Mengarahkan dan Menanggapi


Disaat klien menunjukan keraguan dan kebingungan disini konselor dituntut
untuk dapat mengarahkan dan menuntun klien,kearah yang lebih tepat dan sesuai
dengan kondisi klien.

F. Keterampilan dalam memberi pesan


Memberikan suatu pengarahan di dalam memberikan gagasan, ide, pesan,
jangkauan dan pemahaman baru di dalam memberikan bantuan konseling kepada
kliennya.

6.4 Janji Profesi Konselor

Harus sanggup dan bersedia menrima, menyimpan, memelihara, menjaga dan


merahasiakan segala data atau keterangan yang saya terim, baik dari klien atau dari
siapapun juga. Yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui
oleh orang lain.

5
BAB III
PEMBAHASAN

A. Kelebihan Isi Buku

Menurut saya yang menjadi kelebihan isi buku ini adalah pertama dalam aspek
penulisan, buku ini ditulis dengan rapi dengan penggunaan rata kanan dan kiri.
Tulisannya juga terlihat jelas dan besar sehingga tidak membuat pembaca bosan saat
membaca. Penjelasan dalam buku mudah dipahami pembaca. Serta penulis juga
mampu memaparkan setiap babnya dengan cukup jelas. Terkhusus pada bab 6,
penulis memaparkan teknik dan peran konselor dalam kegiatan konseling. Penulis
menjelaskan hal apa saja yang harus dimiliki oleh seorang konselor dengan dibumbui
pendapat dari para ahli membuat tulisannya menjadi semakin jelas dan terpercaya.

B. Kekurangan Isi Buku


Menurut saya yang menjadi kekurangan isi buku ini adalah di dalam buku ini
terdapat istilah asing yang tidak disertai dengan pengertiannya. Penjelasannya
mudah dipahami tetapi bahasanya kurang efisien karena menggunakan istilah bahasa
asing.

6
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah membaca buku ini dapat disimpulkan bahwa buku ini membahas
tentang bagaimana kegiatan konseling yang baik. Dan apa saja yang harus dimiliki
oleh konselor pada saat kegiatan konseling. Terkhusus pada bab 6, membahas
tentang bagaimana teknik dan peran konselor dalam kegiatan konseling. Dijelaskan
pula kepribadian konselor yang baik dalam menghadapi klien.
B. Saran
Sebaiknya buku ini di lengkapi dengan glosarium. Sehingga jika ada kata-kata
yang tidak kita ketahui maka kita bisa mencari arti nya di glosarium.

7
DAFTAR PUSTAKA

Arifin,Eva.2010.Teknik Konseling Media Massa.Yogyakarta:GRAHA ILMU

Anda mungkin juga menyukai