Anda di halaman 1dari 6

Mata Kuliah : Pendidikan Bahasa Indonesia di SD

MODUL 12

KB 1

Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Sastra di SD

A. Pengertian Apresiasi Sastra


Pengertian apresiasi sastra menurut Gove adalah pengenalan melalui perasaan atau
kepekaan batin, dan pemahaman serta pengakuan terhadap nilai-nilai keindahan yang di
ungkapkan pengarang. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Effendi (1982) bahwa apresiasi
sastra adalah kegiatan menggauli cipta sastra dengan sungguh-sungguh hingga tumbuh
pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap
cipta sastra. Pengertian apresiasi sastra menurut Tarigan adalah penaksiran kualitas karya sastra
serta pemberian nilai yang wajar kepadanya berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang
jelas, sadar, serta kritis.
Secara umum, pengertian apresiasi dapat diartikan sebagai penilaian yang baik atau
penghargaan terhadap karya sastra. Dalam pengertian yang lebih luas, istilah apresiasi
mengandung makna pengenalan melalui perasaan atau kepekaan batin, dan pemahaman serta
pengakuan terhadap nilai-nilai keindahan yang diungkapkan pengarang. Seseorang yang
mempunyai kemampuan mengapresiasi sastra biasanya peka pikiran kritis dan perasaannya
terhadap karya sastra. Oleh sebab itu, apresiasi sastra merupakan sebuah proses, yang memiliki
arti bahwa pembinaan apresiasi yang dilakukan di sekolah merupakan proses menuju apresiasi
yang sebenarnya.

B. Hakikat Sastra Anak


1. Pengertian Sastra Anak
Sebagaimana pendapat Rene Wellek, 1989), kata sastra berarti karya seni imajinatif
dengan unsur estetisnya dominan yang bermediumkan bahasa. Dalam (KBBI, 2004:41) kata
anak dapat diartikan sebagai manusia kecil. Kata anak yang dimaksud disini adalah anak usia
sekolah dasar yang berumur antara 6 sampai 13 tahun. Menurut Santoso (2003:8.3) sastra
anak adalah karya aseni yang imajinatif dengan unsur estetisnya dominan yang
bermediumkan bahasa, baik lisan ataupun tertulis yang secara khusus dapat dipahami oleh
anak-anak dan berisi tentang dunia yang akrab dengan anak-anak. Pendapat Sarumpaet
(dalam Santoso, 2003:8.3) bahwa sastra anak adalah karya sastra yang dikonsumsi anak dan
diurus sertadikerjakan oleh orang tua. Artinya, sastra anak ditulis oleh oleh orang tua yang
ditujukan kepada anak dan proses produksinya pun dikerjakan oleh orang tua.
2. Ciri Sastra Anak
Menurut Sarumpaet (dalam Santoso, 2003:4) terdapat tiga (3) ciri yang membedakan
antara sastra anak dengan sastra orang dewasa yaitu terdapat unsur pantangan, penyajian
dengan gaya secara langsung, dan fungsi terapan. Berikut penjelasannya:
a. Unsur Pantangan, yaitu unsur yang secara khusus berhubungan dengan tema dan amanat.
Artinya, sastra anak pantang atau menghindari masalah-masalah yang menyangkut
tentang seks, cinta yang erotis, dendam yang menimbulkan kebencian atau hal-hal yang
bersifat negatif atau buruk.
b. Penyajian dengan gaya secara langsung, artinya tokoh yang diperankan sifatnya berwarna
hitam putih. Maksudnya adalah setiap tokoh yang berperan hanya mempunyai satu sifat
utama, yaitu baik atau jahat/buruk.
c. Fungsi terapan, yaitu sajian cerita harus bersifat menambah pengetahuan yang
bermanfaat.

3. Jenis Sastra Anak


Jenis sastra anak seperti halnya pada karya sastra umum, yaitu karya sastra yang
berbentuk puisi, prosa, dan drama.

C. Pengertian Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Sastra


Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan fokus sastra maka pembelajaran yang akan
dilaksanakan difokuskan pada sastra dan untuk materi yang bisa dipilih adalah memperkenalkan
karya sastra. Misalnya anak-anak disuruh mendengarkan puisi atau cerpen, kemudian mereka
diminta untuk menulis kembali isi puisi atau cerpen tersebut dengan bahasa mereka sendiri.

D. Tujuan Pembelajaran Sastra di Kelas Rendah


Standar kompetensi yang harus dikuasai siswa SD di kelas rendah adalah mampu
mengapresiasi sastra anak secara sederhana melalui kegiatan mendengarkan dongeng, bermain
peran , dan mendeklamasikan atau melagukan puisi anak.
Tujuan pembelajaran sastra atau hasil sastra yang akan dicapai di kelas 1 SD adalah sebagai
berikut:
1. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran mendengarkan adalah
mendengarkan dongeng guru, menjawab pertanyaan, dan menceritakan kembali.
2. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran berbicara adalah:
a. Mendeklamasikan puisi atau syair lagu dengan penghayatan dan ekspresi yang sesuai;
b. Memerankan tokoh tertantu dalam dongeng sesuai dengan karakternya.

Tujuan pembelajaran sastra atau hasil sastra yang akan dicapai di kelas 2 SD adalah sebagai
berikut:
1. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran mendengarkan adalah
menjelaskan isi dongeng yang telah didengar dan mengajukan pertanyaan.
2. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran berbicara adalah:
a. Mendeklamasikan pantun dengan penghayatan dan ekspresi yang sesuai;
b. Memerankan percakapan sesuai isi dan ekspresi yang tepat;
c. Menceritakan kembali cerita yang didengarkan dengan menggunakan kata-kata
sendiri;
d. Memerankan tokoh yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dengan
menggunakan dialog sederhana;
e. Memerankan ekspresi emosional tertentu (marah, senang, sedih, haru, dan lain-lain).
3. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran membaca adalah membaca puisi
dengan penghayatan dan ekspresi yang sesuai.

Barangkali ini opsi untuk dituiskan di PPT Bu, penjelasan seperti di atas dijelaskan waktu
presentasi saja

Tujuan pembelajaran sastra atau hasil belajar sastra yang akan dicapai di kelas 1 dan 2 adalah:
1. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran mendengarkan.( kelas 1 dan 2)
2. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran berbicara. ( kelas 1 dan 2 )
3. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran membaca. ( kelas 2 )
E. Tujuan Pembelajaran Sastra di Kelas Tinggi
1. Standar kompetensi yang ingin dicapai di kelas 3 SD adalah mampu mengekspresikan
berbagai pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan melalui menulis karanggan melalui
piikiran sendiri, menyusun ringkasan bacaan, menulis karangan berdasarkan rangkaian
gambar seri, dan menulis petunjuk.
Tujuan pembelajarannya adalah sebagai berikut:
a. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran mendengarkan adalah:
1) Menanggapi tokoh-tokoh dalam cerita dari mendengarkan pembecaan cerita;
2) Menjelaskan isi teks drama yang dibacakan guru atau teman, kemudian memerankan
tokoh-tokohnya.

b. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran berbicara adalah:


1) Memerankan tokoh dalam teks cerita sesuai dengan sifatnya dengan menggunakan
kalimat sederhana;
2) Memerankan tokoh sesuai dengan pekerjaan atau profesinya sesuai dengan sifatnya
dengan menggunakan kalimat sederhana.
c. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran membaca adalah:
1) Membacakan dongeng dengan penghayatan dan ekspresi yang sesuai;
2) Membacakan puisi dengan penghayatan dan menjelaskan isinya.

2. Standar kompetensi yang ingin dicapai di kelas 4 SD adalah mampu mengapresiasi ragam
sastra anak melalui mendengarkan dongeng atau cerita rakyat, mendengarkan pembacaan
pantun, membaca dongeng atau cerita rakyat,memerankan penggalan drama, menulis cerita
rekaan, dan membuat pantun sederhana.
Yujuan pembelajarannya adalah sebagai berikut:
a. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran mendengarkan adalah
menyimpulkan isi pantun.
b. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran berbicara adalah:
1) Menceritakan kembali isi dongeng dari hasil kegiatan membaca atau mendengarkan
dengan bahsa yang runtut;
2) Memerankan berbagai karakter tokkoh dengan penghayatan.
c. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran membaca adalah:
1) Menjelasakan latar dongeng, tokoh, dan penokohan.
2) Membacakan pantun secara berpasangan dengan lafal dan intonasi yang sesuai.
d. Pembelajaran satra yang terpadu dengan pembelajaran menulis adalah:
1) Menulis cerita rekaan berdasarkan pengalaman dengan bahasa yang runtut dan
menggunakan EYD yang tepat;
2) Melanjutkan pantun sesuai dengan isinya.

3. Standar kompetensi yang ingin dicapai di kelas 5 SD adalah mampu mengapresiasi ragam
sastra anak melalui mendengarkan dan menanggapi cerita rakyat, mendengarkan dan
menanggapi cerita pendek, menulis prosa sederhana, memerankan drama anak tanpa teks dan
menulis puisi bebas.
Tujuan pembelajarannya adalah sebagai berikut:
a. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran mendengarkan adalah:
1) Menanggapi isi cerita rakyat dari berbagai segi;
2) Menanggapi cerita pendek dalam berbagai segi.
b. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran berbicara adalah memerankakn
drama pendek dengan ekspresi yang sesuai.
c. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran membaca adalah membacakan
puisi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat.
d. Pembelajaran satra yang terpadu dengan pembelajaran menulis adalah:
1) Menulis pengalaman pribadi dalam bentuk prosa sederhana;
2) Menuangkan gagasna dalam bentuk puisi.

4. Standar kompetensi yang ingin dicapai di kelas 6 SD adalah mampu mengapresiasi ragam
sastra anak melalui membaca novel anak, bermain peran, memparafrasekan puisi,
mendengarkan cerita rakyat, dan membacakan cerita rakyat yang masih popular.
a. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran mendengarkan adalah memahami
isi cerita dari berbagai segi dan menceritakan kembali dengan bahasa sendiri.
b. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran berbicara adalah bermain peran
drama anak dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang sesuai.
c. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran membaca adalah:
1) Membaca novel anak, menjelaskan isi, dan menyimpulkan amanatnya;
2) Memahami cerita rakyat, menentukan tokoh, dan penokohan;
3) Membacakan cerita lama yang masih popular dengan gaya membaca yang menarik.
d. Pembelajaran satra yang terpadu dengan pembelajaran menulis adalah:
1) Membuat parafrase puisi dengan tetap mempertahankan makna puisi;
2) Menyusun percakapan berdasarkan ilustrasi gambar.

Barangkali ini opsi untuk dituiskan di PPT Bu, penjelasan seperti di atas dijelaskan waktu
presentasi saja

Tujuan pembelajaran sastra atau hasil belajar sastra yang akan di capai di kelas 3, 4, 5 dan 6
adalah :
1. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran mendengarkan.( kelas 3,4,5, dan
6)
2. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran berbicara. ( kelas 3,4,5, dan 6 )
3. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran membaca. ( kelas 3,4,5, dan 6 )
4. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran menulis. ( kelas 4,5, dan 6 )

Anda mungkin juga menyukai