Anda di halaman 1dari 16

PeMO

De Bh mb DU
ng s I ela L 1
an nd jar 2
Fo one an
ku si
sS a
as
tra

KELOMPOK 5
NI KOMANG AYU ULANTARI
859018478
GUSTI AYU MAS PUTRI 859019416
NI MADE SETYARINI 859017903
NI WAYAN APRYANTINI KUMALASARI 859019534
I GUSTI AYU PUTRI ARIANTARI 859018335
KB 1: Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan
Fokus Sastra di SD
A. PENGERTIAN APRESIASI SASTRA
Pengertian apresiasi sastra menurut Gove adalah pengenalan melalui perasaan atau
kepekaan batin, dan pemahaman serta pengakuan terhadap nilai-nilai keindahan yang di
ungkapkan pengarang.
Pengertian apresiasi sastra menurut Tarigan adalah penaksiran kualitas karya sastra serta
pemberian nilai yang wajar kepadanya berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang jelas,
sadar, serta kritis.
Sedangkan pengertian apresiasi sastra menurut S. Effendi  adalah kegiatan menggauli cipta
sastra dengan sungguh-sungguh hingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran
kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta sastra.
Pengertian apresiasi sastra secara umum adalah penilaian yang baik atau penghargaan
terhadap karya sastra
Pengertian apresiasi sastra secara luas adalah pengenalan melalui perasaan atau kepekaan
batin, dan pemahaman serta pengakuan terhadap nilai-nilai keindahan yang di ungkapkan
pengarang.
 B.     HAKIKAT SASTRA ANAK
1.      Pengertian Sastra Anak
• Kata sastra berarti karya seni imajinatifdengan unsur estetisnya dominan
yang bermediumkan bahasa (Rene Wellek, 1989).

• Karya seni imajinatif tersebut dapat dalam bentuk lisan ataupun tertulis.
Selanjutnya kata anak dapat diartikan sebagai manusia kecil (KBBI,
2000:41). Kata anak yang dimaksud di sini bukanlah anak balita ataupun
anak remaja, tetapi anak usia sekolah dasar yang berumur antara 6
sampai 13 tahun.

• Menurut Santoso (2003:8.3) sastra anak adalah karya seni yang


imajinatif  dengan unsur estetisnya domonan yang bermediumkan bahasa,
baik lisan ataupun tertulis yang secara khusus dapat dipahami oleh anak-
anak dan berisi tentang dunia yang akrab dengan anak-anak
• Menurut Sarumpaet ( dalam Santoso, 2003:8.3 ),
sastra anak adalah karya sastra yang dikonsumsi
anak dan diurus serta dikerjakan oleh orang tua.
• Karya sastra anak adalah karya seni yang
imajinatif dengan unsur estetisnya dominan yang
bermediumkan bahasa, baik lisan ataupun tertulis
yang secara khusus dapat dipahami oleh anak-anak
dan berisi tentang dunia yang akrab dengan anak-
anak.
2.  Ciri Sastra Anak
Menurut Sarumpaet (dalam Santoso, 2003:8.3 ).
Ada tiga ( 3 ) ciri yang membedakan antara sastra anak dengan sastra orang dewasa.
1. Unsur pantangan
yaitu unsur yang secara khusus berhubungan  dengan tema dan amanat. Artinya, sastra anak
pantangan atau menghindari masalah-masalah yang menyangkut tentang seks, cinta yang ertis,
dendam yang menimbulkaan kebencian atau hal-hal yang bersifat negative atau buruk.
2. Penyajian dengan gaya secara langsung
artinya tokoh yang diperankan sifatnya hitam putih. Maksudnya adalah setiap tokoh yang berperan
hanya mempunyai satu sifat utama, yaitu baik atau jahat/buruk.
3. Fungsi terapan
adalah sajian cerita harus bersifat menambah pengetahuan yang bermanfaat.
3. Jenis Sastra Anak
• Jenis sastra anak, seperti halnya ada pada karya sastra
umum, yaitu:
 Bentuk  Puisi
 Prosa
 dan Drama
C.  PENGERTIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS SASTRA

Pembelajaran yang akan dilaksanakan difokuskan pada sastra


maka materi yang dipilih adalah memperkenalkan karya sastra.

Misalnya anak-anak di suruh mendengarkan puisi atau cerpen,


kemudian mereka diminta untuk menulis kembali isi puisi atau
cerpen tersebut dengan bahasa mereka sendiri.
 D.    TUJUAN PEMBELAJARAN SASTRA DI KELAS RENDAH
Standar kompetensi yang harus dikuasai siswa SD di kelas rendah
adalah mampu mengapresiasi sastra anak secara sederhana melalaui
kegiatan mendengarkan dongeng, bermain peran, dan
mendeklamasikan atau melagukan puisi anak.
Tujuan pembelajaran sastra atau hasil belajar sastra yang akan di
capai di kelas 1 dan 2 antara lain:

Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran 

mendengarkan.(kelas 1 dan 2)

Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran 

berbicara. (kelas 1 dan 2)

Pembelajaran sastra yang terpadu dengan


pembelajaran membaca.  (kelas 2)
  
E.     TUJUAN PEMBELAJARAN SASTRA DI KELAS TINGGI
Standar kompetensi yang ingin dicapai di kelas 3 SD adalah mampu
mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan melalui
menulis karanggan melalui piikiran sendiri, menyusun ringkasan bacaan, menulis
karangan berdasarkan rangkaian gambar seri, dan menulis petunjuk.

Standar kompetensi yang ingin dicapai di kelas 4 SD adalah mampu


mengapresiasi ragam sastra anak melalui mendengarkan dongeng atau cerita
rakyat, mendengarkan pembacaan pantun, membaca dongeng atau cerita
rakyat,memerankan penggalan drama, menulis cerita rekaan, dan membuat
pantun sederhana.

Standar kompetensi yang ingin dicapai di kelas 5 SD adalah mampu


mengapresiasi ragam sastra anak melalui mendengarkan dan menanggapi cerita
rakyat, mendengarkan dan menanggapi cerita pendek, menulis prosa
sederhana, memerankan drama anak tanpa teks dan menulis puisi bebas.
Standar kompetensi yang ingin dicapai di kelas 6 SD adalah mampu
mengapresiasi ragam sastra anak melalui membaca novel anak, bermain peran,
memparafrasekan puisi, mendengarkan cerita rakyat, dan membacakan cerita
rakyat yang masih popular.
Tujuan pembelajaran sastra atau hasil belajar sastra yang akan di capai di
kelas 3, 4, 5 dan 6 adalah:
• Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran 
mendengarkan. (kelas 3,4,5, dan 6)
• Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran berbicara.
(kelas 3,4,5,dan 6)
• Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran membaca.
(kelas 3,4,5,dan 6)
• Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran menulis.
(kelas 4,5, dan 6)
KB 2
MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
DENGAN FOKUS SASTRA DI SD

A. MATERI, METODE, DAN TEKNIK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS SASTRA

Menurut Huck Pemilihan materi harus sesuai dengan kebutuhan anak, yaitu sastra untuk anak-anak harus
memiliki nilai-nilai yang mencakup nilai yang bersifat personal. Artinya bahwa materi sastra yang dipilih harus
dapat:

       a. Memberikan kenikmatan

       b. Mengembangkan imajinasi

       c. Memperkuat daya pikir

       d. Memberi pengalaman mengalami

       e. Mengembangkan kemampuan berperilaku

       f. Menyajikan pengalaman yang menyeluruh


Sedangkan memiliki nilai-nilai pendidikan berarti dapat :

 mengembangkan bahasa

 membantu belajar bahasa

  membantu belajar menulis.

Selain materi harus disesuaikan dengan usia dan kebutuhan anak,yang harus
diingat juga adalah materi harus di sesuaikan dengan perkembangan anak.
Artinya bahwa materi belajar tersebut dapat meningkatkan perkembangan
anak ke tingkat yang lebih tinggi.
B. MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS
SASTRA DI KELAS RENDAH

 Guru bisa menceritakan cerita anak atau memperdengarkannya


melalui audio kaset kemudian di lanjutkan dengan anak-anak
diberi kesempatan untuk menceritakan kembali secara bergiliran
dengan menggunakan kata-kata mereka sendiri.

 Guru juga bisa mengajak anak-anak untuk memerankan tokoh-


tokoh yang ada dalam cerita.

 Model pembelajaran diatas biaasanya diterapkan di kelas satu


dan 2, yang difokuskan di kelas rendah.
C. MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN
FOKUS SASTRA DI KELAS TINGGI
 Misalnya dengan memberikan sebuah puisi. Setiap anak di beri lembaran
yang berisi puisi anak, kemudian guru membacaakannya. Setelah itu anak-
anak diminta untuk membaca puisi tersebut. Kegiatan ini bertujuan agar
anak dapat memahami isi puisi.

 Kemudian anak-anak diminta untuk membuat cerita dari puisi tersebut


dengan kata-kata mereka sendiri.

 Dan membacakan hasilnya di depan kelas.

 Model pembelajaran diatas biaasanya diterapkan di kelas 3,4,5 dan6 ,


yang difokuskan di kelas tinggi.
SESI DISKUSI
PERTANYAAN 2
PERTANYAAN 1 Mengapa sastra anak
Hal apa saja yang harus PERTANYAAN 3
sangat penting diajarkan
diperhatikan dalam Kenapa pembelajaran
di Sd dan berikan contoh
mengajar sastra dalam sastra perlu disam-
pendekatan yang dapat
tingkat sekolah dasar paikan di SD (Nita)
digunakan dalam menga-
(Khairul) jarkan kesastraan (ayu
ratih)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai