Anda di halaman 1dari 6

K EGIATAN B ELAJAR 2

Perumusan Indikator, Penataan Pengalaman Belajar


dan Kegiatan Pembelajaran Kelas Rangkap

A. Pengemasan Pengalaman Belajar dalam Rangka PKR

Berikut pendekatan PKR untuk Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan


(PKn) di kelas IV dan V. Di bawah ini disajikan Standar Isi PKn Kelas IV dan
V yang telah dilengkapi dengan jabaran muatan nilai dan moral yang sekurang-
kurangnya perlu dikembangkan dalam rangka pendidikan nilai melalui PKn.

Kelas IV, Semester 1


Muatan
Standar kompetensi Kompetensi dasar Nilai dan Moral
1. Memahami sistem 1.1 Mengenal lembaga  kesadaran akan pentingnya
pemerintahan desa dan lembaga dalam  lembaga pemerintahan
pemerintah kecamatan susunan pemerintahan
 peduli terhadap pemerintahan
desa dan
desa
pemerintahkecamatan
menggambarkan  peduli terhadap
struktur organisasi pemerintahan
desa dan pemerintah kecamatan
kecamatan  berkomunikasi santun dengan
unsur
 pemerintah setempat
2. Memahami sistem 2.1 Mengenal lembaga-  kesadaran akan pentingnya
pemerintahan kabupaten, lembaga dalam susunan lembaga pemerintahan
kota, dan provinsi pemerintahan kabupaten, kabupaten/kota, dan provinsi
kota, dan provinsi  peduli terhadap
pemerintahan
kabupaten/kota, dan
provinsi
2.2 Menggambarkan struktur  peduli terhadap
organisasi kabupaten, kota, pemerintahan kecamatan
dan provinsi kabupaten/kota, dan
provinsi
 berkomunikasi santun dengan
unsur pemerintah
kabupaten/kota, dan provinsi
Kelas IV, Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Muatan Nilai dan
Moral
3. Mengenal sistem 3.1 Mengenal lembaga-  kesadaran akan pentingnya lembaga
pemerintahan tingkat lembaga negara dalam pemerintahan pusat
pusat susunan pemerintahan
 peduli terhadap lembaga legislatif
tingkat pusat, seperti
pemerintahan pusat
MPR, DPR, presiden,
MA, MK dan BPK dll.  peduli terhadap lembaga-eksekutif
pemerintahan pusat
3.2 Menyebutkan
organisasi  peduli terhadap lembaga-judikatif
pemerintahan tingkat pemerintahan pusat
pusat, seperti presiden,  berkomunikasi santun dengan
wakil presiden dan para semua unsur pemerintah pusat
menteri
4. Menunjukkan sikap
terhadap globalisasi di 4.1 Memberikan contoh  sikap kosmopolit
lingkungannya sederhana pengaruh  sepekan terhadap kehidupan global
globalisasi di
 kesadaran saling ketergantungan
lingkungannya
secara global
4.2 Mengidentifikasi jenis
budaya Indonesia yang  kesadaran akan nilai budaya
pernah ditampilkan tradisional
dalam misi  kesadaran akan peran penting
kebudayaan misi kebudayaan ke luar negeri
internasional sikap selektif dalam mengadopsi
4.3 Menentukan sikap produk asing
terhadap pengaruh
globalisasi yang terjadi
di lingkungannya
Kelas V, Semester 1
Standard Kompetensi Dasar Muatan Nilai dan
Kompetensi Moral
1.Memahami penting 1.1 mendeskripsikan  kesadaran berbangsa satu, bangsa
nya keutuhan negara negara kesatuan Indonesia
kesatua n republik republik Indonesia  kesadaran bertanah tumpah darah
Indones ia (NKRI) 1.2 menjelaskanpentingn satu, tanah air Indonesia
ya keutuhan negara  kesadaran menjunjung bahasa
kesatuan republik persatuan, bahasa Indonesia
Indonesia
 kesadaran bahwa bagi
1.3 menunjukkancontoh- Indonesia bentuk negara
contoh perilaku dalam kesatuan adalah final
menjaga keutuhan
 sikap saling menghormati antar
negara kesatuan
unsur dalam kehidupan di
republik Indonesia
Indonesia
 sikap bersahabat antar unsur
dalam kehidupan masyarakat
dan negara Indonesia
2.Memahami peraturan 2.1 menjelaskan  kesadaran bahwa di mana ada
perundang- undang an pengertian dan masyarakat di situ ada hukum
tingkat pusat dan pentingnya  kesadaran bahwa Indonesia adalah
daerah peraturan negara hukum
perundang-
 kesadaran bahwa perundang-
undangan tingkat
undangan diperlukan untuk
pusat dan daerah
menjalankan UUD 1945
2.2 memberikan contoh
 kesadaran adanya tata urutan
peraturan
perundang-undangan
perundang-undangan
tingkat pusat dan  rasa keterikatan secara personal-
daerah, seperti pajak, sosial terhadap peraturan
anti korupsi, lalu perundang-undangan
lintas, larangan  kepatuhan terhadap peraturan
merokok perundang-undangan yang
terkait pada status dan perannya
dalam kehidupan
 kebiasaan menjalankan
peraturan karena kesadaran
akan pentingnya ketertiban
Latihan 5.2.

Coba anda kaji standar isi PKN kelas IV dan V beserta muatan nilai dan moral
tersebut di atas, kemudian kerjakan tugas latihan berikut ini.
1. Setiap 3 orang membentuk satu kelompok, dengan salah satu di antaranya berfungsi
sebagai ketua kelompok.
2. Setiap kelompok memilih satu standar kompetensi beserta semua kompetensi dasar
dan muatan nilai dan moral yang tercakup di dalamnya, untuk kelas IV semester 1 atau
kelas v semester 1 saja.
3. Bahas secara kritis-dialogis dan rumuskan pengalaman belajar untuk setiap KD dengan
memasukkan muatan nilai sebagai isi pendidikan nilai terkait KD tersebut.
4. Hasil kerja masing-masing kelompok, simpan dulu oleh ketua kelompok sebagai bahan
latihan berikutnya.

Selanjutnya mari kita coba sandingkan Kompetensi Dasar PKn Kelas IV dan V
Semester 1 sebagai berikut.
B. Cara Memilih Subtansi Belajar
Bahan belajar merupakann rinncian materi yang dapat berupa fakta, konsep, teori,
nilai, prosedur dan kegiatann belajar yang dijabarkan dari tujuann dan topuk PKR
yang telah dipilih. Menurut model Fogarty dan model Griswold, bila diperlukann sub-
sub-topik yang sudah ada dapat dikembangkan menjdi butir materi yang lebih rinci.
Contohnya : membuat butir makanan ikan paus, dapat dikembangkan lagi kedalam
jenisnya seperti dimana diperoleh, berapa hargannya, bagaimana menyimpannnya dan
bagaimana kandungan gizinya.
Apabila pemetaan gugus materi sudah memperoleh wawasan maka selanjutnya,
memilih materi yang akan disampaikan secara lisan dan digali dari bahan tertulis yang
memerlukan pengamatan atau menuntut percobaan.
Dalam pemilihan materi yang memadai, perlunya memperhatikan syarat sebagai
berikut:
1) Mendukung ketercapaian kompetensi dasar dan indicator
2) Berkaitann erat dengan materi sebelumnya
3) Didukung oleh saranna dan sumber belajar yang tersedia atau dapat disediakan
4) Sesuai dengann perkembangann mental murid
5) Menjadi dasar bagi studi lanjut
Bahan belajar yang dipilih harus sesuai dengann tujuan yang telah dirumuskan seperti
kurikulum yang digunakan. Bahan belajar juga harus berkaitan erat dengan bahan ajar
lain yang telah diperlajarinya atau prior learning. Bahan belajar juga harus
memperhitungkan sara penndukung yang tersedia atau yang dapat disediakan. Contoh:
untuk mengajar ikan paus paling tidak harus tersedia sumber bahan gambar dan uraian
mengenai ikan paus. Bahan belajar yang digunakan juga harus menyesuaikan usia
mental peserta didik yang akan diajar.
Menurut Jean Piaget, anak anak di SD berada pada taraf berfikir konkret dan abstrak.
Anak lebih mudah memahami sesuatu hal yang didukung juga dengan bukti nyata dan
kesimpulannya juga dengan bukti nyata. Bukti nyata tidak harus selalu bendanya akan
tetapi dapat berupa gambar. Bahan belajar juga harus dapat dijadikan dasar untuk
belajar dengan lanjut, seperti harus berkaitan dengan bahan lain yang akan diajarkan
lebih lanjut. Sehingga, pemetaan penguraiann gugus topik sangat penting.

C. Cara Menyusun Rancangan Kegiatan Belajar


Rancangan atau desain dalam kegiatan pembelajaran merupakan kerangka pikir yang
melukiskan bentuk penataan interaksi guru-murid-sumber belajar dalam rangka
pencapaian tujuan belajar.
Berikut merupakan model dasar pembelajaran menurut model Weil Murphy dan
McGreal (1986) sebagai berikut:
1) Orientasi dan Pendahuluan
Guru menetapkann tujuann, Langkah dan materi
2) Pengembangan
Guru menjelaskan konsep atau keterampilan, mendemonstrasikan model atau
lanngkah dan mengecek pengertian murid
3) Latihan tersturktur
Guru memandu kegiatann kelompok murid dan memberikan balikan kepada murid
dan murid memberi tannggapan
4) Latihan terbimbinng
Murid murid berlatih memahami konsep baru atau keterampilan, guru
memantaunnya dan selajutnya murif-murif berlatih lebih lanjut di luar kelas
5) Latihan bebas atau mandiri
Guru memeriksa dan membetulkan hasil Latihan diluar kelas dan murid
melanjutkan Latihan mandiri
Dengan menggunnakan kerangka berkiri dari model dasar ini kita akan melihat lebih
jauh kemungkinan model yang khas untuk pembelajaran merangkap kelas.
Secara umum terdapat dua gugus model pembelajaran merangkap kelas yaitu proses
belajar arahan sendiri (PBAS) dan proses belajar melalui kerja sama (PBMKS)
(Knowles dalam Miller, 1991).
PBAS ditandai oleh kemanndirian murid, sumber belajar yang memadai, berorientasi
tugas, masalah dan motivasi instrinsik yang berdasarkan rasa ingin tahu. Sedangkan
PBMKS merupakann proses berbagai ide dan penngalaman melalui pengelolaan
suasanna keterbukaan, komunikasi, pemecahan masalah secara Bersama, pencapaian
ide terbaik, saling mendorong dan menghargai dan pembinaan kerja sama kelompok.
Kedua format pemebalajar ini merupaann saranna konseptual yang sangat tepat
unntuk digunakan dalam PKR.

D. Cara Memilih Sumber dan Media Belajar


Secara sederhana media belajar mencakup bahan dan alat radio seperti kaset audio
dan siaran radio, bahan dan alat visual seperti siaran TV, gambar dan diagram benda
tiruan dan benda sesungguhnya. Bahan dan alat digunakan dalam membantu murid
Ketika memahami, menghayati, dan menerapkann bahan belajar. Dalam pelaksaan
PKR di SD dalam pemilihan media pembelajaran haruslah tepat guna juga sesuai
dengan usia dan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai