Anda di halaman 1dari 15

TUGAS AKHIR PROGRAM (IDIK 4500)

NAMA ANGGOTA :
1. Gusti Ayu Mas Putri 859019416

2. Ni Komang Ayu Ulantari 859018478

3. Ni Made Setyarini 859017903

4. Ni Wayan Apriantari Kumalasari 859019534

5. I Gusti Ayu Putri Ariantari 859018335


PENDAHULUAN
RUMUSAN
MANFAAT
MASALAH
1. Untuk mengetahui upaya
guru dalam ketuntasan
1. Bagi Sekolah : Sebagai LATAR TUJUAN pencapaianskor
bahan pertimbangan dalam 1. Bagaimana upaya guru pembacaan puisi siswa
merancang pembelajaran dalam ketuntasan BELAKANG
2. Untuk mengetahui
yang telah efektif sehingga pencapaian skor pembacaan MASALAH pendekatan serta metode
dapat memperbaiki kualitas puisi siswa? pembelajaran yang tepat
pembelajaran di sekolah. Kegiatan pembelajaran adalah proses dalam proses
2. Bagaimana pendekatan
2. Bagiguru : Guru harus pembelajaran IPA serta
menguasai materi serta metode pembelajaran pendidikan yang memberikan kesempatan kerajinan tangan berupa
yang tepat dalam proses kepada peserta didik untuk
pembelajaran dan kembang sepatu sesuai
memvariasikan model pembelajaran IPA dan mengembangkan potensi mereka menjadi dengan waktu yang
pembelajaran sesuai dengan kerajinan tangan berupa kemampuan yang semakin lama semakin diaharapkan oleh BuEma
masalah yang ditemukan kembang sepatu sesuai meningkatdalampengetahuan,pikir,sikapdan 3. Untuk mendapatkan
pada siswa agar masalah kebiasaan-kebiasaan,serta keterampilan solusi yang tepat dalam
terselesaikan.
dengan waktu yang
menyelesaikan
3. Bagisiswa : Siswa akan lebih diharapkan oleh Bu Ema? yang diperlukan dirinya untuk hidup dan permasalahan
termotivasi dan semangat 3. Bagaimana solusi untuk bermasyarakat, berbangsa, dan
pembelajaran di kelas
dalam proses pembelajaran rancangan pelaksanaan berkontribusi pada kesejahteraan hidup BuEma
dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat umat manusia. Oleh karena itu, kegiatan
yang sesuai dengan situasi dalam menyelesaikan pembelajaran diarahkan untuk
dan kondisi.
permasalahan di kelas Bu memberdayakan semua potensi peserta
Ema? didik menjadi kompetensi yang diharapkan.
ISI
Upaya guru dalam ketuntasan pencapaian Metode Pembelajaran yang Tepat dalam
skor pembacaan puisi siswa Proses Kerajinan Tangan Berupa Kembang
Sepatu Sesuai dengan Waktu yang
diharapkan Oleh Bu Ema
Faktor- faktor yang mempengaruhi
keberhasilan pembelajaran
Media pembelajaran yang tepat dalam
Model strategi Cooperative Script yang dapat proses kerajinan tangan berupa
di laksanakan dalam Pencapaian kembangsepatu
Pembelajaran Pembacaan Puisi

Solusi Rancangan Pelaksanaan


Pendekatan, Metode dan Media Pembelajaran Pembelajaran yang tepat dalam
yang Tepat dalam Proses Pembelajaran IPA menyelesaikan permasalahan di kelas Bu
Serta Kerajinan Tangan Berupa Kembang Ema
Sepatu Sesuai dengan Waktu yang diharapkan
Oleh Bu Ema Rencana Perbaikan Pembelajaran
melalui Penelitian Tindakan Kelas
Pendekatan kontekstual (PTK)
Upaya guru dalam ketuntasan
pencapaian skor pembacaan puisi siswa
Faktor- faktor yang mempengaruhi
keberhasilan pembelajaran

Suatu keberhasilan dalam belajar di sekolah merupakan


hasilupaya belajar yang sangat banyak dipengaruhi dengan
kemampuan secara umum yang dapat kita ukur. Pengukuran
kemampuan secara umum tersebut salah satunya dapat
melalui Intellegence Quotient (IQ).
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono merinci faktor yang
mempengaruhi keberhasilan dalam belajar digolongkan
secara rinci menjadi dua faktor yaitu internal dan eksternal.
Pertama “Faktor internal
(1). Faktor jasmani (fisiologi).
(2). Faktor psikologi.
(3). Faktor kematangan fisik maupun psikis
Kedua Faktor Eksternal
(1). Faktor sosial
(2). Faktor budaya
(3). Faktor
Model strategi Cooperative Script yang dapat dilaksanakan
dalam Pencapaian Pembelajaran Pembacaan Puisi
Menururt (Nurhadi, 2019) : (1) pemahaman, berupa sebuah
pamahaman mengenai seluk-beluk puisi yang akan dibacakan,
(2) penghayatan, berupa menghayati serta menjiwai puisi agar
isi puisi tersampaikan kepada para pendengar, (3) pemaparan,
berupa memperhatikan kualitas bunyi atau intonasi yang
berkaitan dengan kuat-lunak, tinggi-rendahnya bunyi ujaran
yang diujarkan.
Menurut Danserau dan kawan- kawan (1985) dalam
(Lathifah, 2019):
Cooperative Script adalah metode belajar dimana siswa bekerja
1 2 berpasangan dan bergantian peran sebagai pembaca atau
pendengar dalam mengintisarikan bagian-bagian yang
dipelajari.
3 Menurut (Vera et al., 2020) : Model pembelajaran Cooperative
4 Script adalah kerjasama dalam belajar dan membuat ringkasan
atau mengikhtisarkan suatu ide pokok materi yang sedang di
pelajari, selain itu siswa belajar menghargai pendapat
pasangannya, model ini juga akan melatih aktivitas belajar
sehingga setiap siswa mempunyai tugas dalam proses
pembelajaran berlangsung.
Pendekatan, Metode dan Media Pembelajaran yang Tepat dalam Proses
Pembelajaran IPA Serta Kerajinan Tangan Berupa Kembang Sepatu
Sesuai dengan Waktu yang diharapkan Oleh Bu Ema

Pendekatan Kontekstual
Pendekatan pembelajaran yang mengaitkan materi pembelajaran dengan
situasi dunia nyata siswa. Melalui pendekatan kontekstual diharapkanhasil
belajar dapat lebih bermakna bagi siswa, karena siswa dapat
mengaplikasikan hasil belajarnya dalam kehidupan mereka dalam jangka
panjang.

Menurut Priyatni dalam Krisnawati dan Madya (2004: 56) : Pembelajaran yang
dilaksanakan dalam konteks yang otentik, artinya pembelajaran diarahkan agar siswa
memiliki keterampilan dalam memecahkan masalah nyata yang dihadapi.
Pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan tugastugas
yangbermakna.
Pembelajarandilaksanakandenganmemberikanpengalaman bermakna kepadasiswa.
Pembelajaran dilaksanakan melalui kerja kelompok , berdiskusi, dan
salingmengoreksi.
Kebersamaan, kerjasama, dan saling memahami satudengan yang lain secara
mendalam merupakan aspek pembelajaran yangmenyenangkan.
Pembelajaran dilaksanakan secara aktif, kreatif, produktif dan
KETERAMPILAN
MENGKOMUNIKASIKAN
Abruscato: mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil
pengamatan yang berhasil dikumpulkan atau menyampaikan hasil
penyelidikan.
Esler dan Esler: dapat dikembangkan dengan menghimpun
informasi dari grafik atau gambar yang menjelaskan benda- benda
serta kejadian- kejadian secara rinci.
Kegiatan untuk keterampilan ini dapat berupa kegiatan membaut
dan menginterpretasi informasi dari grafik, charta, peta, gambar,
dan lain- lain.

Esler dan Esler: dapat dikatakan juga sebagai keterampilan membuat kesimpulan sementara. \
Abruscato : menginferensi, menduga, menyimpulakan secara sementara adalah menggunakan logika untuk
memebuat kesimpulan dari apa yang kita observasi.
Carin : mengemukakan bahwa menginferensi adalah membuat kesimpulan didasarkan pada alasan yang
dijelaskan oleh observasi.
Kegiatan untuk mengembangkan keterampilan ini adalah dengan menggunakan suatu benda yang dibungkus
sehingga siswa pada mulanya tidak tahu apa benda tersebut.
KETERAMPILAM MEMPREDIKSI

Carin : memprediksi adalah meramal secara khusus tentang apa yang akan terjadi pada observasi yang akan dating
atau membuat perkiraan kejadian atau keadaan yang akan datang yang diharapkan akan terjadi.
Esler dan Esler : keterampilan memperkirakan kejadian yang akan datang berdasarkan dari kejadian- kejadian yang
terjadi sekarang, keterampialn menggunakan grafik untuk menyisipkan dan meramalkan terkaan- terkaan atau
dugaan- dugaan.

KETERAMPILAN MENGENAL
HUBUNGAN RUANG & WAKTU

Esler dan Esler : meliputi keterampilan menjelaskan posisi suatu benda terhadap lainnya atau terhadap waktu atau
keterampilan megnubah bentuk dan posisi suatu benda setelah beberapa waktu.
Abruscato: menggunakan hubungan ruang- waktu merupakan keterampilan proses yang berkaitan dengan
penjelasan- penjelasan hubungan- hubungan tentang ruang dan waktu beserta perubahan waktu. Keterampilan ini
penting karena semua benda menempati tempat dalam suatu ruang pada waktu tertentu.
Selanjutnya untuk membantu mengembangkan pengertian siswa terhadap hubungan waktu-ruang, seorang guru
dapat memberikan pelajaran tentang pengenalan dan persamaan bentuk- bentuk dua dimensi (segiempat, segitiga,
lingkaran) dan bentuk-bentuk tiga dimensi (seperti kubus, prisma, elips).
KETERAMPILAN MENGENAL
HUBUNGAN BILANGAN-BILANGAN

Esler dan Esler: meliputi kegiatan menemukan hubungan kuantitatif di antara


data dan menggunakan garis biangan untuk membuat operasi aritmatika
(matematika).
Carin: mengemukakan bahwa menggunakan angka adalah mengaplikasikan
aturan- aturan atau rumus- rumus matematika untuk menghitung jumlah atau
menentukan hubungan dari pengukuran dasar.
Abruscato: menggunakan bilangan merupakan salah satu kemampuan dasar
pada keterampilan proses.

Kita memerlukan bilangan untuk menyatakan suatu ukuran, mengurutkan,


dan mengklasifikasi benda-benda. Lamanya waktu pada kegiatan untuk
mengguanakan bilangan tergantung pada program matematika di sekolah.
Perkembangan keterampilan siswa bertambah jika mereka bekerja pada
proses ini yang mencakup pengidentifikasian pasangan (set) dan bilangannya,
pengurutan, penghitungan rata-rata, penggunaan desimal, dan penggunaan
puluhan. Garis bilangan dapat digunakan sebagai suatu cara grafik untuk
mengajarkan bilangan positif dan negatif.
KETERAMPILAN HIPOTESIS

Memformulasi hipotesis adalah memformulasi dugaan yang masuk akal yang dapat diuji
tentang bagaimana atau mengapa sesuatu terjadi. Hipotesis sering dinyatakan sebagai
pernyataan jika dan maka. Contohnya :

“Dengan waktu pemanasan 1 menit, apabila volume air PDAM semakin besar, maka suhu air
PDAM akan semakin kecil”.

Dari formulasi ini dapat dikatakan bahwa hipotesis adalah dugaan tentang pengaruh apa yang
akan diberikan variabel manipulasi terhadap variabel respon. Oleh karena itu di dalam
formulasi hipotesis lazim terdapat variabel manipulasi dan variabel respon. Hipotesis
diformulasikan dalam bentuk pernyataan, bukan pertanyaan. Beberapa perilaku siswa yang
dikerjakan siswa saat merumuskan hipotesis adalah: (a) memformulasi hipotesis berdasarkan
pengamatan dan inferensi; (b) merancang cara-cara untuk menguji hipotesis; (c) merevisi
hipotesis apabila data tidak mendukung hipotesis tersebut.
 
Hampir semua orang tahu bahwa para ilmuwan telah melakukan
penyelidikan atau atau penelitian. Kadang-kadang kejadian-kejaidian
tersebut sangat luas dan besar, contohnya ledakan dari gunung berapi.
Sangat kecil, contohnya perpindahan elektron dalam atom
berlangsungnya sangat lama, contohnya pergeseran daratan antar
benua. Dari kejadian-kejadian tersebut. sangatlah tidak mungkin bagi
kita untuk mempelajari semua kejadian dialam semesta.

IPA adalah pendekatan untuk mengerti kejadian-kejadian yang


berlangsung dialam semesta. Mengubah kejadian yang sangat kompleks
menjadi lebih sederhana, contohnya mengetahui keseluruhan ddengan
jalan mempelajari sebagian kecil dari keseluruhan tersebut kemudian
bagian-bagian tersebut dipelajari biasanyadalam bentuk percobaan
dengan tujuan untuk mengetahui keseluruhan.
MENGINTERPRETASI DATA

Sebelum melakukan penyelidikan, sebaiknya terlebih dahulu belajar bagaimana


caranya menginterpretasi data atau menafsirkan hasil observasi kuantitatif.
Interpretasi data biasanya melibatkan organisasi data ke dalam tabel atau
gambar/bagan. Interpretasi data juga dapat dilakukan dengan jalan membuat
gambar atau grafik dari hasil pengamatan, biasanya melibatkan usaha-usaha
peulisan, hasil observasi, membuat kesimpulan, inferensi/penafsiran dan
merekomendasi. Kesimpulan biasanya berkenaan dengan ringkasan dari hasil
pengamatan. Sedangkan inferensi adalah pernyataan umum yang berfungsi untuk
menjelaskan atau membuat kesimpulan menjadi bermakna. Rekomendasi adalah
saran untuk tindakan di masa yang akan datang berdasarkan kesimpulan dan
inferensi yang telah dibuat.

Dari hasil penyelidikan biasanya diperoleh data hasil percobaan. Data yang
dihasilkan kemudian diinterpretasi, misalnya angka-angka ditransfer ke
dalam kata-kata atau kalimat untuk menjelaskan hasil. Terakhir si peneliti
harus memutuskan apa arti dari kata-kata tersebut.
KESIMPULAN

Keterampilan Proses IPA adalah suatu pendekatan yang menekankan kepada fakta dan
pendekatan konsep, yang digunakan dalam pembelajaran IPA yang didasarkan pada langkah-
langkah kegiatan dalam menguji sesuatu hal yang biasa dilakukan oleh para ilmuwan pada
waktu membangun atau dalam membuktikan suatu teori.
Bentuk- bentuk yang dapat dilakukan untuk melatih keterampilan ini misalnya memilih
bentuk- bentuk kertas, yang berbentuk kubus, gambar- gambar hewan, daun- daun, atau
kancing- kancing berdasarkan sifat- sifat benda tersebut. Sistem- sistem klasifikasi berbagai
tingkatan dapat dibentuk dari gambar- gambar hewan dan tumbuhan (yang digunting dari
majalah) dan menempelkannya pada papan buletin sekolah atau papan panjang di kelas.
SARAN

Pembelajaran IPA akan lebih bermakna dan melekat pada peserta


didik ketika peserta didik terlibat langsung dalam pembelajaran. Kita
sebagai pendidik harus mampu merancang dan menerapkan berbagai
keterampilan proses sebuah pembelajaran yang memberikan
pengalaman kepada peserta didik secara langsung, sehingga dapat
menciptakan situasi belajar yang menyenangkan yang akan membuat
siswa dengan mudah memahami materi pembelajaran dan pada
akhirnya tujuan pembelajaran akan tercapai dengan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

Sapriati, Amalia. dkk. 2009. Pembelajaran IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. 

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai