Anda di halaman 1dari 32

LK 3.

1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode


Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran

Lokasi SMP Islam Ngemplak


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta
Didik
Penulis Alek Sumartanto, S.Pd.
Tanggal 2 Desember 2022
Situasi: Peralihan Pembelajaran Jarak Jauh
Kondisi yang menjadi latar (Daring) menjadi Pembelajaran Tatap Muka
belakang masalah, mengapa (Luring) membuat motivasi belajar peserta
praktik ini penting untuk didik menurun. Hal ini mengakibatkan
dibagikan, apa yang menjadi banyaknya perubahan sikap pada peserta
peran dan tanggung jawab didik yang berdampak pada kegiatan
anda dalam praktik ini. pembelajaran. Peserta didik mudah bosan
dan sulit berkonsentrasi dalam proses
pembelajaran di kelas. Hal ini karena,
selama belajar daring mereka terbiasa
bersantai di rumah, dan bermain dengan
teman-temannya. Perubahan yang terjadi,
diantaranya:
1. Kurang antusias mengikuti kegiatan
pembelajaran
2. Malas mengerjakan tugas yang diberikan
guru
3. Ingin cepat jam istirahat dan cepat pulang
sekolah
4. Malu bertanya dan mengungkapkan
pendapat

Kondisi ini diperburuk dengan metode


pembelajaran yang digunakan guru kurang
bervariasi, kurang maksimalnya
penggunaan Model Pembelajaran yang
Inovatif, serta kurangnya pemanfaatan
media pembelajaran berbasis TIK yang
kreatif dan menarik.
Tantangan : Setelah dilakukan identifikasi masalah
Apa saja yang menjadi melalui observasi, refleksi diri, wawancara
tantangan untuk mencapai Kepala Sekolah, guru/rekan sejawat, serta
tujuan tersebut? Siapa saja peserta didik, maka beberapa tantangan
yang terlibat, yang terjadi yaitu:
1. Metode mengajar guru yang kurang
bervariasi.
2. Guru belum maksimal dalam
menerapkan Model Pembelajaran yang
Inovatif.
3. Guru belum maksimal dalam
memanfaatkan media pembelajaran
berbasis TIK yang kreatif dan menarik.
4. Kurang adanya motivasi dari orang tua
dan guru kepada peserta didik.
5. Peserta didik kurang percaya diri.

Beberapa hal di atas, menjadi tantangan


yang harus dihadapi oleh guru. Guru yang
baik harus mampu menjadikan tantangan
sebagai peluang. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara
menggunakan metode
Aksi : membantu proses pembelajaran, baik
Langkah-langkah apa yang untuk pembelajaran massal, individual,
dilakukan untuk maupun berkelompok. Salah satu
menghadapi tantangan kelebihan media video pembelajaran
tersebut/ strategi apa yang adalah dapat menyajikan gambar
digunakan/ bagaimana bergerak pada peserta didik, disamping
prosesnya, siapa saja yang suara yang menyertainya, sehingga
terlibat / Apa saja sumber peserta didik merasa seperti berada
daya atau materi yang disuatu tempat yang sama dengan
diperlukan untuk program yang ditayangkan video.
melaksanakan strategi ini
Media benda nyata mampu memberikan
pengalaman langsung dan arti nyata
kepada hal- hal yang sebelumnya hanya
digambarkan secara abstrak dengan
kata-kata dan visual. Media benda nyata
yang digunakan pada pembelajaran kali
ini adalah Tanaman Asli yaitu Tanaman
Tomat lengkap yang terdiri dari akar,
batang, daun, bunga dan buah tomat.
Kemudian beberapa tanaman untuk
meneliti jenis akar, dan beberapa macam
daun yang memiliki bentuk tulang daun
yang berbeda.
Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari penerapan metode
Bagaimana dampak dari aksi pembelajaran yang bervariasi, model
dari Langkah-langkah yang pembelajaran yang inovatif dalam hal ini
dilakukan? Apakah hasilnya model pembelajaran Project Based Learning
efektif? Atau tidak efektif? (PjBL), serta penggunaan media
Mengapa? Bagaimana respon pembelajaran berbasis TIK dan Benda
orang lain terkait dengan Nyata, membuat peserta didik lebih
strategi yang dilakukan, Apa bersemangat dalam mengikuti seluruh
yang menjadi faktor rangkaian proses kegiatan pembelajaran.
keberhasilan atau Peserta didik aktif bertanya dan
ketidakberhasilan dari mengungkapkan pendapatnya. Peserta
strategi yang dilakukan? Apa didik juga sangat antusias selama
pembelajaran dari pembelajaran. Hal ini membuktikan bahwa
keseluruhan proses tersebut penerapan Metode Pembelajaran yang
bervariasi, Model Pembelajaran Project
Based Learning (PjBL), serta pemanfaatan
media pembelajaran berbasis TIK dan
Benda nyata efektif untuk meningkatkan
motivasi belajar peserta didik.
RANCANGAN PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP) PEMBELAJARAN 1

Nama Sekolah : SMP Islam Ngemplak


Mata pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/semester : VIII/I
Alokasi waktu : 2 x 40 menit

Oleh:
ALEK SUMARTANTO
202000663045

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS
NEGERI SEBELAS MARET
2022
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMP Islam Ngemplak
Mata pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/semester : VIII/I
Alokasi waktu : 2 x 40 menit

A. Kompetensi inti (KI)


1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli(toleransi, gotong royong) santun, percaya diri dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaanya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (factual, konseptual, dan
procedural) berdasarkan rasa ingin taunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni budaya terkait dengan fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyajikan dan menalar dalam ranah kongrit (menggunakan,
mengurai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, mengambar, dan mengarang)sesuai dengan yang
dipelajari disekolah dan sumber lain yang sama.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi dasar Indikator capaian kompetensi
3.1 Memahami teks cerita 3.1.1 mengartikan kata-kata sulit yang
Ramayana Anoman duta terdapat dalam cerita wayang
Ramayana Anoman Duta (C2)
3.1.2 menganalisis unsur instrinsik
yang terdapat dalam cerita wayang
Ramayana Anoman duta (C4)
3.1.3 menelaah pokok isi bacaan cerita
wayang Ramayana Anoman Duta (C4)
4.1 Menanggapi isi teks cerita 4.1.1 menanggapi isi cerita wayang
Ramayan Anoman Duta Ramayan Anoman duta (P4)
dengan ragam krama 4.1.2 menceritakan Kembali isi teks
cerita wayang Ramayana Anoman Duta
(P5)

C. Tujuan pembelajaran
1. Melalui penjelasan dari guru menggunakan tampilan power point (C) siswa
(A) dapat mengartikan(B) kata yang dianggap sulit dengan tepat (D)
2. Melalui kegiatan tanya jawab (C) siswa(A) dapat menganalisis(B)unsur
instrinsik dengan benar (D)
3. Melalui berdiskusi (C) siswa (A) mampu menelaah(B) isi bacaan Ramayana
Anoman Duta dengan tepat(D)
4. Melalui kegiatan berkelompok ( C )dan penjelasan dari guru, siswa (A)
mampu menanggapi(B) isi cerita wayang Ramayana dengan baik(D)
5. Siswa mampu menceritakan Kembali isi cerita wayang Ramayan Lakon
Anoman Duta.

D. Penguatan Pendidikan karakter


1. Religius
2. Kerjasama
3. Tangung jawab
4. Disiplin

E. Materi pembelajaran
1. Konseptual : cerita wayang Ramayana, unsur intrinsic dalam cerita wayang
Ramayana Anoman Duta
2. Procedural :Langkah-langkah menganalisis cerita wayang Ramayana
Anoman Duta
3. Metakognitif :Mengaitkan pelajaran ini dengan kehidupan sehari-hari

F. Pendekatan dan metode pembelajaran


1. Pendekatan: Saintifik
2. Model : problem based learning
3. Metode :
a. Cearamah
b. Diskusi
c. Penugasan tanya jawab

G. Media, Alat dan Sumber Belajar


1. Media : wayang kardus, powerpoint
2. Alat :LCD, Laptop, layar, spidol, dll
3. Sumber belajar :
a. Sumarlam, Ersyani Siti Suryani. 2015. Buku Widya Adi Basa Jawi 3
pelajaran muatan lokal kangge kelas IX/SMPLB/MTs. Solo. Tiga
serangkai
b. Lukman pasha, 2011. Buku pintar wayang. Yogyakarta. IN AzNa
Books
H. Kegiatan Pembelajaran:
Alokasi
Kegiatan Deskripsi kegiatan
waktu
Pendahuluan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, 10`menit
menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah
seorang siswa. Siswa yang diminta membaca do’a
adalah siswa siswa yang hari ini datang paling awal.
(Menghargai kedisiplikan siswa/PPK).
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap
disiplin setiap saat dan manfaatnya bagi tercapainya
cita-cita.
4. Siswa menyanyikan lagu Indonesia Raya dan
mendengarkan penjelasan guru tentang pentingnya
menanamkan rasa Nasionalisme. (Nasionalisme).
5. Mereview kembali pembahasan pada pertemuan
sebelumnya sebagai
langkah awal untuk melanjutkan pembelajaran

Inti Tahap 1. Orientasi masalah 60`menit

6. Menayangkan Power Point kepada siswa terkait


materi.

Paraga sapa wayang iki?


Wayang kang asli digawe saka apa?
Coba sapa sing bisa nyebutake iki garwane sapa

Tahap 2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar


7. Guru menyajikan “materi tentanng cerita wayang”
menggunakan power point yang di tayangkan
8. Siswa memperhatikan dengan seksama materi yang
disajikan
9. Membagi siswa kedalam beberapa kelompok, dan
membagi LKPD
10. Guru menyajikan video cerita Ramayana Anoman
Duta, siswa dan guru bertanya jawab dengan
menggunakan wayang kardus untuk mengetahui
tokoh-tokoh dalam cerita tersebut.

Tahap 3 Membimbing penyelidikan


11. Siswa berdiskusi menceritakan Kembali cerita
wayang Ramayana Anoman Duta pada LKPD yang
sudah diberikan guru (Collaborasi, gotongroyong,
kreatif, bernalar kritis, berkebinekaan global)
12. Siswa bekerja sama dalam satu kelompok untuk
menyelesaikan soal yang disajikan.

Tahap 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


13. Mempresentasikan hasil kerja yang telah dibuat
berupa cerita wayang Ramayana Anoman Duta
secara kelompok
14. Guru menguatkan kembali materi Ramayana
Anoman Duta
15. Guru Bersama siswa menyanyikan lagu Gugur
Gunung untuk memambah semangat siswa.

Tahap 5 Menganalisis dan mengevaluasi


16. Guru memberikan saran-saran yang telah
disampaikan
17. Siswa mengerjakan latihan soal

Penutup 18. Guru mengajak siswa untuk melakukan refleksi 10`menit


pembelajaran
• Siswa menyampaikan apa saja yang diterima
hari ini / kesimpulan
• Apa saja yang telah dipelajari?
• Apa yang belum dipahami?
• Bagaimana perasaan siswa selama
pembelajaran?
19. Guru meminta respon dari siswa tentang
pembelajaran yang sudah berlangsung hari ini,
apakah siswa senang dengan pembelajaran kali ini
20. Guru menutup pembelajaran dengan mengajak
siswa untuk bersyukur kepada Allah SWT dan
Bersama-sama membaca Alhamdulillah dan diakhiri
dengan salam

I. Teknik Penilaian, Instrumen Penilaian dan Program Tindak Lanjut


1. Teknik penilaian:
a. Penilaian sikap (Spiritual dan Sosial)
Teknik : Non Test
Jenis : Observasi
Bentuk : Jurnal
b. Penilaian pengetahuan
Teknik : tes
Jenis : Teks
Bentuk : Easi
c. Penilaian ketrampilan
Teknik : non test
Jenis : praktik
Bentuk : Rubrik penilaian

2. Instrumen penilaian
Sikap: Format Penilaian sikap (jurnal)
a. Pengetahuan
Bentuk Waktu
No Teknik Keterangan
instrumen pelaksanaan
1. Tertulis Pilihan Saat Penilaian
ganda pembelajaran pencapaian
berlangsung pembelajaran

b. Sikap
Bentuk Waktu
No Teknik Keterangan
instrumen pelaksanaan
1. Unjuk kerja Rubrik Saat Penilaian
penilaian pembelajaran pencapaian
berlangsung pembelajaran

c. Ketrampilan
Bentuk Waktu
No Teknik Keterangan
instrumen pelaksanaan
1. Unjuk kerja Rubrik Saat Penilaian
penilaian pembelajaran pencapaian
berlangsung pembelajaran

3. Program tindak lanjut:


a. Pengayaan bagi siswa yang memperoleh nilai > KKM
Siswa yang sudah menguasai materi pembelajaran diminta mengalih
aksarakan tembang macapat gambuh yang sudah disiapkan berupa
kalimat sederhana .
b. Remidial, bagi siswa yang memperoleh nilai < KKM
Guru menjelaskan kembali materi aksara jawa dan pasangan kemudian
melakukan penilaian kembali dalam kegiatan tes. Pelaksanaan remidial
dilakukan pada hari dan waktu tertentu yang disesuaikan,

Boyolali, 28 September 2022


Mengetahui,
Kepala sekolah Guru mapel,

Duwi Handayani, M.Pd Alek Sumartanto, S.Pd


LKPD

Gladen:

Dewi Shinta wis kelakon didhusta dening Prabu Rahwana/


Dasamuka
menyang Kraton Alengkadiraja. Dewi Shinta dipapanake ing taman Kaputren. Ing
taman Dewi Shinta ora doyan mangan lan ora doyan ngombe. Awake kuru aking,
rambute dawa nggimbal ora digelung amarga wis suwe ora adus. Kabeh mau
ditindakake supaya Rahwana wegah nyedhaki dheweke. Kanggo jaga
keslametane, menyang ngendi bae Dewi Shinta tansah nggawa cudrik/ keris cilik.
Samangsa-mangsa PrabuRahwana teka arep ngrudapeksa, dheweke banjur
ngancam arep nganyut tuwuh.
Ing taman amung Dewi Trijatha sing bisa ngarih-arih lan bujuk
Dewi Shinta supaya gelem mangan. Dewi Trijatha kui anake Gunawan Wibisana
Adhine Prabu Dasamuka, dadi isih ponakane Prabu Dasamuka. Dewi Trijatha kui
rupane ayu lan polah tingkahe ora kasar kaya buta Alengka. Polah tingkahe lan
solah bawane ora beda karo putri keraton liyane. Upama ora anaTrijatha, Dewi
Shinta mesthi wis pejah suduk sarira, Trijatha kasil ngarih-arih Dewi Shinta supaya
ora lampus dhiri. Ora kacarita nelangsane Dewi Shinta ing tangane mungsuh.
Dene Sri Ramawijaya kasil dadi ratu bangsane kethek saka Kraton Guwa Kiskenda
andhahane Sugriwa. Sawijining dina Sri Ramawijaya kirim utusan kethekputih aran
Anoman. Anoman diutus Sri Ramawijaya supaya nggolek sisik melik ing ngendi lan
kepriye kahanane Dewi Shinta. Tekan Kraton Alengka, Anoman jujug
taman keputren. Ing kono dheweke kelakon nemoni Dewi Shinta lan Trijatha.
Anoman banjur ngaturake ali-aline Sri Rama marang Dewi Shinta. Sawise
mangerteni kaanane Dewi Shinta lan entuk sisik melik bab kaanane kraton lan
prajurit Alengkadiraja,
Anoman banjur pamit bali. Emane nalika arep bali, Anoman konangan lan kecekel
prajurit Alengkadiraja.
Anoman dirangket disowanake Prabu Rahwana. Dening Prabu
Dasamuka Anoman diukum obong. Anoman diukum obong ing laun-alun Alengka.
Nanging Anoman kuwi kethek sekti mandraguna, ora tedhas diobong. Nalika
diobong Anoman berot banjur pencolotan sandhuwure wewangunan kraton lan
omah. Wewangunan lan wit-witan sing diencoke Anoman kabeh kobong. Kraton
Alengkadiraja sing maune apik lan endah saiki dadi segara geni sing bulat-bulat
amarga pokale Anoman. Prabu Dasamuka nesu lan mrentahke prajurite Alengka
supaya nyekel Anoman. Nanging Anoman wis kasil lolos lan bali atur palapuran
marang Sri Ramawijaya.
(kapethik saka cerita Rama sinta Medali SMP kela IX)

Saka Cerita Ing dhuwur, wangsulana pitakon ing ngisor iki !


1. Golekana minimal 10 tembung kang durung mangerteni tegese.
2. Golekana unsur-unsur intrinsik saka carita ing ndhuwur! Banjur analisisen unsur

Wangsulan:
1. Jawab:
No tembung tegese
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

2. Jawab:
Media Pembelajaran:
Channel youtube: Nakharaf Channel video pembelajaran Cerita Ramayana
https://youtu.be/ERFC26K1qDo

https://youtu.be/8NYH9KrtWPg
Media pembelajaran PPT
BAHAN AJAR CERITA RAMAYANA
(ANOMAN DUTA)
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi dasar Indikator capaian
kompetensi
3.1 Memahami teks 3.1.1 mengartikan kata-kata
cerita Ramayana sulit yang terdapat dalam
Anoman duta cerita wayang Ramayana
Anoman Duta (C2)
3.1.2 menganalisis unsur
instrinsik yang terdapat
dalam cerita wayang
Ramayana Anoman duta
(C4)
3.1.3 menelaah pokok isi
bacaan cerita wayang
Ramayana Anoman Duta
(C4)
4.1 Menanggapi isi 4.1.1 menanggapi isi cerita
teks cerita Ramayan wayang Ramayan Anoman
Anoman Duta dengan duta (P4)
ragam krama 4.1.2 menceritakan Kembali
isi teks cerita wayang
Ramayana Anoman Duta
(P5)

Tujuan pembelajaran
1. Melalui penjelasan dari guru menggunakan tampilan power point (C) siswa (A)
dapat mengartikan(B) kata yang dianggap sulit dengan tepat (D)
2. Melalui kegiatan tanya jawab (C) siswa(A) dapat menganalisis(B)unsur
instrinsik dengan benar (D)
3. Melalui berdiskusi (C) siswa (A) mampu menelaah(B) isi bacaan Ramayana
Anoman Duta dengan tepat(D)
4. Melalui kegiatan berkelompok ( C )dan penjelasan dari guru, siswa (A) mampu
menanggapi(B) isi cerita wayang Ramayana dengan baik(D)
5. Siswa mampu menceritakan Kembali isi cerita wayang Ramayan Lakon
Anoman Duta.
PETA KONSEP

pengertian
Wayang

cerita wayang unsur instrinsik


Anoman Duta cerita

tokoh cerita
Ramayana
Mahami crita wayang
Wayang yaiku “asil wohing ngaurip” utawa “ngunduh wohing pakarti”.
Wayang gunane kanggo tuntunan sing karepe nuntun nyang dalan ing kautaman.
Tontonan kang ateges nduweni bobot sing anteb lan kena kanggo ngepras sing
medugul nguruki gone sing legog. Wayang yaiku jeneng tontonan kanti pepethan
wong, kewan kang ginane saka kulit utawa lulang kewan, kayu, godhong, lan
sapanungalane. Wayang iku ana wiwt tahun 939 jaman Sri Jaya Baya jumeneng nata
ing kediri. Nalika iku wayang digawe saka godhong, banjur ditutugake Raden Panji
ing Jenggala. Ing jaman para sunan wayang diguanaake kanggo sarana dakwah,
salah sawijining sunan kang nganggo yaiku sunan Kalijaga
Asalae wayang miturut anggitane pakdhe Sariengat kabeh mau ya mung
saka jawa sing banter lakune , gentur tapane, mateng semedi ing wusana kaparing
apa ingkang dadi sedya ing wusana pinaringan.
Wayang kang tinatah lan sinungging kanthi media digital kasebat e-
wayang. Nyawang jaman saiki, wayang mung kanggo panglipur kang kuna lan ora
ngenomi. Wong enom emoh utawa padha wegah ndeleng wayang, alesane kuna lan
ora ngenomi. Diajab budaya jawa wayang kuwi ora angel disinau, ananging gampang
lan bisa membumi menawa bisa nguri-uri budaya wayang. Ramayana (basa
sangsakerta: lelakune sang Rama). Ana 7 kitab ing cerita Ramayana
1. Balakanda
2. Ayodhyakanda
3. Aranyakanda
4. Kiskhindakanda
5. Sundarakanda
6. Yuddyakanda
7. Uttarakanda
Materi koseptual

Materi cerita Ramayana Anoman Duta


Wacanen wacan iki kanthi lafal, intonasi, kang pas!

Anoman Duta
Dewi Shinta wis kelakon didhusta dening Prabu Rahwana/ Dasamuka
menyang Kraton Alengkadiraja. Dewi Shinta dipapanake ing taman Kaputren. Ing
taman Dewi Shinta ora doyan mangan lan ora doyan ngombe. Awake kuru aking,
rambute dawa nggimbal ora digelung amarga wis suwe ora adus. Kabeh mau
ditindakake supaya Rahwana wegah nyedhaki dheweke. Kanggo jaga
keslametane, menyang ngendi bae Dewi Shinta tansah nggawa cudrik/ keris cilik.
Samangsa-mangsa PrabuRahwana teka arep ngrudapeksa, dheweke banjur
ngancam arep nganyut tuwuh.
Ing taman amung Dewi Trijatha sing bisa ngarih-arih lan bujuk Dewi
Shinta supaya gelem mangan. Dewi Trijatha kui anake Gunawan Wibisana Adhine
Prabu Dasamuka, dadi isih ponakane Prabu Dasamuka. Dewi Trijatha kui rupane
ayu lan polah tingkahe ora kasar kaya buta Alengka. Polah tingkahe lan solah
bawane ora beda karo putri keraton liyane. Upama ora anaTrijatha, Dewi Shinta
mesthi wis pejah suduk sarira, Trijatha kasil ngarih-arih Dewi Shinta supaya ora
lampus dhiri. Ora kacarita nelangsane Dewi Shinta ing tangane mungsuh. Dene Sri
Ramawijaya kasil dadi ratu bangsane kethek saka Kraton Guwa Kiskenda
andhahane Sugriwa. Sawijining dina Sri Ramawijaya kirim utusan kethekputih aran
Anoman. Anoman diutus Sri Ramawijaya supaya nggolek sisik melik ing ngendi lan
kepriye kahanane Dewi Shinta. Tekan Kraton Alengka, Anoman jujug
taman keputren. Ing kono dheweke kelakon nemoni Dewi Shinta lan Trijatha.
Anoman banjur ngaturake ali-aline Sri Rama marang Dewi Shinta. Sawise
mangerteni kaanane Dewi Shinta lan entuk sisik melik bab kaanane kraton lan
prajurit Alengkadiraja, Anoman banjur pamit bali. Emane nalika arep bali, Anoman
konangan lan kecekel prajurit Alengkadiraja.
Anoman dirangket disowanake Prabu Rahwana. Dening Prabu
Dasamuka Anoman diukum obong. Anoman diukum obong ing laun-alun Alengka.
Nanging Anoman kuwi kethek sekti mandraguna, ora tedhas diobong. Nalika
diobong Anoman berot banjur pencolotan sandhuwure wewangunan kraton lan
omah. Wewangunan lan wit-witan sing diencoke Anoman kabeh kobong. Kraton
Alengkadiraja sing maune apik lan endah saiki dadi segara geni sing bulat-bulat
amarga pokale Anoman. Prabu Dasamuka nesu lan mrentahke prajurite Alengka
supaya nyekel Anoman. Nanging Anoman wis kasil lolos lan bali atur palapuran
marang Sri Ramawijaya.

(kapethik saka cerita Rama sinta Medali SMP kelas IX)


Unsur intrinsik cerita Ramayana:
Karya sastra nduweni unsur-unsur kang mbangun karya sastra
saengga karya sastra bisa madeg. Unsur intrinsik ing cerita kaperang dadi pitu,
apa bae?

1. Tema: ide utawa gagsan pokok sing dadi dhasare cerita kanthi wutuh.
2. Alur utawa plot: Lakune cerita seka purwa madya wasana sing nduweni
sesambungan sebab-akibat.
3. Setting utawa latar: perangan unsur instrinsik kang awujud papan
pangonan, wekatu, swasana.
4. Paraga: tokoh sing ana ing sajroning cerita, watak paraga (Antagonis,
protagonis, tritagonis
5. Amanat: pesen moral penulis kanggo pamaos
6. Cara Mawas: dununge penulis ing sajroning cerita
7. Lelewa basa: tembung-tembung pilihan sing digunaake penulis sing ana
sajroning cerita supaya ceritane bisa luwih urip lan endah.

Materi procedural:
Caranipun mangertosi surasanipun cariyos wayang Ramayana
Anoman Duta.

1. Maos cariyos kanthi cuthel (tamat, selesai)


2. Madosi tegesipun tembung-tembung kang angel
3. Nyerat asiling analisis unsur intrinsik cariyos
4. Nyatet bab ingkang wigatos (penting)
5. Madosi ukara baken ingkang wonten ing saben paragrafipun
6. Lajenang saking ukara baku ingkang wonten ing saben paragraf
menika saged dipunmangertosi suraosipun waosan.

Materi metakognitif:
cara caranipun manggihi amanat wonten ing cariyos inggih menika
kanthi nindakaken:
1. Maos cariyos kanthi cermat, teliti
2. Nggatosaken wosing cariyos ingkang tersirat utawi tersurat
3. Amanat wujudipun sageda arupi saran, pangajak, utawi parentah
4. Saksampunipun manggihi amanat ugi saged kajumbuhaken kaliyan
pagesangan jaman sakniki
DAFTAR PUSTAKA
a. Channel youtube: Nakharaf Channel video pembelajaran Cerita Ramayana
Link: https://youtu.be/ERFC26K1qDo
b. Sumarlam, Ersyani Siti Suryani. 2015. Buku Widya Adi Basa Jawi 3 pelajaran
muatan lokal kangge kelas IX/SMPLB/MTs. Solo. Tiga serangkai
c. Lukman pasha, 2011. Buku pintar wayang. Yogyakarta. IN AzNa Books
d. Tim MGMP Kab. Boyolali. 2013 Bahan Ajar Bahasa Jawa kelas IX. Boyolali
KISI-KISI PENULISAN SOAL

Sekolah : SMP Islam Ngemplak


Kelas : IX
Mapel : Bahasa jawa

Bent Nom
Kompetensi Indikator
No IPK Materi Level uk er
Dasar Soal
Soal Soal
1. 3.1 3.1.1 mengartikan Ramayana Mampu C3 Easy 1
Memahami kata-kata sulit yang Anoman menemukan
teks cerita terdapat dalam Duta dan
Ramayana cerita wayang mengartikan
Anoman duta Ramayana kata sulit yang
Anoman Duta (C2) ada pada teks
ceerita
Ramayana
Anoman Duta

3.1.2 Mampu
menganalisis menganalisis C4 Easy 2
unsur instrinsik unsur instrinsik
yang terdapat Ramayana
dalam cerita Anoaman Duta
wayang Ramayana
Anoman duta (C4)
Mampu
3.1.3 menelaah menelaah isi C4
pokok isi bacaan bacaan cerita
cerita wayang Ramayana
Ramayana Anoman Duta
Anoman Duta (C4
4.2. 4.2.1 Menanggapi Ramayana Mampu C4
Menanggapi isi teks cerita Anoman menganalisis
isi teks cerita Ramayan Anoman Duta teks cerita
Ramayan Duta dengan wayang
Anoman ragam krama Ramayana
Duta dengan Anoman Duta
ragam krama
Sekolah :SMP Islam Ngemplak
Kelas/semester :IX/1
Mapel :Bahasa Jawa
Materi :Cerita Ramayana

PENILAIAN SIKAP
No Aspek yang dinilai skor
1. Tanggung Jawab
a. Menyelesaikan tugas
b. Tidak mencontek
c. Berani menerima resiko
atas tindakan yang
dilakukan
d. Belajar sesuai arahan
guru
2. Keaktifan
a. Aktif dalam belajar dan
membaca
b. Aktif melakukan diskusi
c. Berpartisipasi aktif
d. Berani menanyakan
materi yang belum paham
3. Percaya diri
a. Berani mencoba
mempresentasikan hasil
pekerjaan
b. Berani menyampaikan
pendapat
c. Menyelesaikan masalah
tanpa ragu-ragu

Pedoman penilaian:

1 = perlu bimbingan (<60)


2 =cukup baik (61-70)
3 =baik (71-85)
4 =sangat baik (86-100)
Rubrik Penilaian:
No Aspek dan kriteria skor
1. Nemoake tembung angel cacah > 10 5
Nemoake tembung angel cacah 5 - 7 3
Nemoake tembung angel cacah 3 - 5 2
Nemoake tembung angel cacah < 2 1

2. Menemukan dan menganalisi 8 unsur Intrisik 5


Menemukan dan menganalisi 6 unsur Intrisik 3
Menemukan dan menganalisi 4 unsur Intrisik 2
Menemukan dan menganalisi 2 unsur Intrisik 1
Skor total 10

Kunci Jawaban Gladen:


d. Jawab:
No Tembung angel Tegese
1. Didustha diculik
2. Dipapanake diselehake
3. Menyang Marang/mring
4. Wegah Ora gelem
5. Ngarih-arih ngrayu
6. Pejah mati
7. Lampus mati
8. Diutus Dikongkon
9. pencolotan mlumpat
10. palapuran Katrangan marang panggedhe
11. konangan weruh
12. kahanane keadaane
13 duta diutus

Kunci Jawab:
1. Unsur intrinsik crita Ramayana:

a. tema; : Kabudayan
b. paraga : Anoman, Ramawijaya, Dewi Sinta, Rahwana, Dewi Trijatha
c. Watak Paraga :
protagonis : Anoman, Ramawijaya, Dewi Sinta
tritagonis : Dewi Trijatha
antagonis : Rahwana
d. Alur : Maju
e. setting / latar: ngalengka , astina
f. sudut pandang, orang ketiga tunggal

Anda mungkin juga menyukai