Anda di halaman 1dari 22

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU SAKU BERBASIS MIND

MAPPING UNTUK PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI

Sri Melyanti
Pendidikan Ekonomi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar
Email : srimelyanti22@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berupa Buku Saku
Berbasis Mind Mapping untuk siswa; mengetahui Kelayakan Buku Saku Berbasis Mind Mapping
sebagai media pembelajaran berdasarkan penilaian ahli materi dan ahli media; dan mengetahui
penilaian siswa dengan adanya buku saku berbasis mind mapping sebagai media pembelajaran.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and Development
(R&D). model pengembangan yang meliputi 5 tahap yaitu: analisis (analysis), perancangan
(design), pengembangan (development), implementasi (implementation), dan evaluasi (evaluation).
Pada tahap Development, Buku Saku Berbasis Mind Mapping dinilai kelayakannya oleh ahli materi,
ahli media, dan 24 siswa kelas XI IIS 2 SMA Negeri 11 Makassar. Pengumpulan data
menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penilaian ahli materi diperoleh skor rata-rata 5,0 yang termasuk dalam kategori Sangat
Layak, ahli media diperoleh skor rata-rata 4,07 yang termasuk dalam kategori Layak, penilaian
siswa uji coba produk diperoleh skor rata-rata 4,33 dengan kategori Sangat Layak.
Kata Kunci: Media Pembelajaran, Buku Saku, Mind Mapping, ADDIE.

1. PENDAHULUAN yang memiliki makna perubahan

Pendidikan merupakan salah satu pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan

unsur penting dalam kehidupan manusia. keterampilan, baik yang terjadi di dalam

Pendidikan pada dasarnya merupakan proses maupun diluar lembaga pendidikan yang

penyampaian komunikasi yang dilakukan dua berlangsung sepanjang hayat.

orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan


Berdasarkan Undang-Undang tentang secara optimal. Selain itu, peserta didik akan
merasa senang dalam mengikuti pembelajaran
Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun sehingga peserta didik dapat lebih mudah
menangkap materi pelajaran. Penggunaan
2003 Bab 1 Pasal 1 disebutkan bahwa
media pembelajaran dikemas secara kreatif,
pendidikan adalah suatu usaha sadar dan inovatif, menarik dan disesuaikan dengan
kebutuhan peserta didik agar dapat mencapai
terencana untuk mewujudkan suasana belajar tujuan pembelajaran.

dan proses pembelajaran agar siswa secara Penggunaan bahan ajar dalam

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk pembelajaran ekonomi di Sekolah Menengah

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, Atas (SMA) kebanyakan masih terbatas pada

pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, buku paket, LKS, dan powerpoint. Buku

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, paket yang ada di pasaran pada umumnya

masyarakat, bangsa dan negara. memiliki ukuran buku yang besar, tebal,

Pembelajaran merupakan suatu istilah berat, dan kalimat terlalu panjang sehingga

yang memiliki keterkaitan yang sangat erat membuat siswa kurang tertarik untuk

dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain membaca maupun mempelajari buku paket.

dalam proses belajar mengajar. Pembelajaran Sedangkan media powerpoint tidak semua

dilakukan untuk menciptakan suasana atau guru menggunakannya dalam proses

memberikan pelayanan agar peserta didik pembelajaran karena dibutuhkan sarana dan

belajar. Pada proses pembelajaran diperlukan prasarana untuk mendukung penggunaan

suatu media dalam pelaksanaan untuk media powerpoint.

terciptanya pembelajaran yang kondusif. Berawal dari kegiatan Praktik

Media pembelajaran merupakan sarana yang Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilakukan
digunakan pendidik guna menyampaikan
berbagai bahan dan materi kepada siswa agar oleh peneliti pada bulan September hingga
lebih mudah disampaikan. Dalam kegiatan
Desember 2018 di SMA Negeri 11 Makassar,
belajar mengajar media mempunyai peran
penting karena membuat proses komunikasi peneliti menemukan bahwa salah satu
antara pendidik dan peserta didik terjalin
permasalahan dalam proses pembelajaran buku yang praktis untuk dibawa kemana-

ekonomi yakni kesulitan siswa untuk mana, salah satunya adalah buku saku.

memahami materi yang kompleks. Hal ini Buku saku merupakan sumber belajar

terlihat ketika proses pembelajaran untuk siswa yang termasuk dalam media

berlangsung dimana saat guru menjelaskan cetak. Pada buku saku berisikan materi-materi

materi hanya sebagian kecil siswa yang yang praktis, tampilannya menarik, mudah

mengerti pelajaran dan memperhatikan dibawa kemana pun, dan mampu membuat

dengan baik. Sehingga guru perlu siswa terfokus dalam pembelajaran. Buku

menjelaskan beberapa kali agar siswa bisa saku dikemas dengan berbagai tulisan dan

memahami materi yang sedang dibahas. gambar-gambar yang menarik sehingga

Permasalahan lainnya yakni siswa menumbuhkan motivasi siswa untuk

kurang memahami buku pelajaran yang mempelajari materi yang ada pada buku saku.

mereka miliki dan membutuhkan Menurut James W. Brown dalam

penyederhanaan agar mampu memahami Sudjana (2007:12) yang mengatakan bahwa

dengan baik. Ketertarikan siswa terhadap dari beberapa hasil penelitian Edmund Faison

buku pelajaran juga masih tergolong rendah. tentang penggunaan gambar menunjukkan

Hal ini terlihat dimana siswa jarang bahwa untuk memperoleh hasil belajar secara

membawa buku pelajaran dan sebagian siswa maksimal, gambar-gambar harus erat

menyimpan buku pelajaran di laci meja dan kaitannya dengan materi pelajaran, dan

tidak membawanya pulang untuk dipelajari. ukurannya cukup besar sehingga rincian

Salah satu faktor yang membuat siswa tidak unsur-unsurnya mudah diamati.

membawa bukunya pulang karena ukuran Menurut Levie & Levie dalam Arsyad

yang besar dan tebal. Sehingga diperlukan (2010:8) yang mereviu hasil-hasil penelitian

tentang belajar melalui stimulus gambar dan


stimulus kata atau visual dan verbal Menurut Goldberg (2001) Belajar

menyimpulkan bahwa stimulus visual adalah proses multisegi yang biasanya

membuahkan hasil belajar yang lebih baik dianggap sesuatu yang biasa saja oleh

untuk tugas-tugas seperti mengingat, individu sampai mereka mengalami kesulitan

mengenali, mengingat kembali, dan saat menghadapi tugas yang kompleks. Akan

menghubungkan dengan fakta dan konsep. tetapi kapasitas belajar adalah karakteristik

2. KAJIAN PUSTAKA yang membedakan manusia dari makhluk


a. Pembelajaran Ekonomi SMA
lainnya. Hanya manusia yang memiliki otak
1) Hakikat Belajar dan Pembelajaran
yang berkembang dengan baik untuk
Menurut Maya Anita Sari (2016)
digunakan melakukan tindakan yang memiliki
“Belajar merupakan istilah yang sudah lazim
tujuan.
di kehidupan sehari-hari. manusia dalam
Menurut Slameto (2003) “belajar adalah
hidupnya erat kaitannya dengan istilah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku
belajar.” Belajar merupakan suatu proses sebagai hasil dari pengalaman individu dalam
interaksi dengan lingkungannya menyangkut
seseorang dari yang tidak tahu menjadi tahu
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam
untuk mendapatkan hal-hal atau pengalaman belajar, siswa mengalami sendiri proses dari
tidak tahu menjadi tahu.”
yang baru. Belajar dapat dikatakan kapan dan
Dari beberapa pendapat mengenai
dimana saja. Kita dapat belajar dari hal-hal
belajar, maka dapat disimpulkan bahwa
yang ada di sekitar, misal lingkungan rumah,
belajar adalah suatu usaha sadar yang
sekolah maupun masyarakat. Belajar tidak
dilakukan seseorang untuk mengubah tingkah
hanya untuk mereka yang masih muda saja,
laku ke arah yang lebih baik melalui proses
akan tetapi setiap orang berhak dan wajib
interaksi dengan lingkungannya.
belajar demi hidup yang lebih bermakna.
Menurut Mohamad Surya (2004)
Belajar merupakan proses yang panjang, dari
pembelajaran merupakan suatu proses
lahir sampai akhir hayat.
perubahan yaitu perubahan perilaku sebagai rumah tangga (house-hold), sedang nomos

hasil interaksi antara dirinya dengan berarti aturan, kaidah atau pengelolaan.

lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan Dengan demikian secara ekonomi dapat

hidupnya. Menurut Rusman (2016:9) diartikan sebagai kaidah-kaidah, aturan-aturan

Pembelajaran merupakan suatu sistem yang atau pengelolaan suatu rumah tangga.

terdiri dari berbagai komponen yang saling Menurut Deliarnov (2015:3) : “Ilmu

berhubungan satu dengan yang lain. ekonomi adalah salah satu cabang ilmu sosial

Komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, yang khusus mempelajari tingkah laku

metode dan evaluasi. Keempat komponen manusia atau segolongan masyarakat dalam

pembelajaran tersebut harus diperhatikan oleh usahanya memenuhi kebutuhan yang relatif

guru dalam memilih dan menentukan media, tak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan

metode, strategi, dan pendekatan apa yang yang terbatas adanya.”

akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Paul Samuelson dalam

Berdasarkan beberapa pendapat Deliarnov (2005:3) ilmu ekonomi adalah

mengenai pembelajaran, dapat disimpulkan studi mengenai bagaimana orang dan

bahwa pembelajaran merupakan suatu proses masyarakat memilih, dengan atau tanpa

belajar yang dilakukan oleh guru untuk menggunakan uang untuk memanfaatkan

mentransfer ilmu kepada siswa dengan sumber-sumber daya produktif yang langka

menggunakan metode dan teknik yang demi meproduksikan berbagai komoditi dari

bervariasi dan terjadi proses interaksi antara waktu ke waktu dan mendistribusikannya

siswa dengan guru. untuk dikonsumsi, saat ini, maupun di masa

2) Hakikat Pembelajaran Ekonomi depan, oleh berbagai orang dan kelompok

Kata ekonomi berasal dari Bahasa dalam masyarakat.

Yunani: oikos dan nomos. Oikos berarti Dari beberapa pendapat mengenai ekonomi,
maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari perasaan, perhatian, dan kemauan peserta
tingkah laku manusia untuk memenuhi
kebutuhannya dan tindakan memilih serta didik sehingga dapat mendorong proses
menciptakan kemakmuran.
belajar.
b. Media Pembelajaran
Dari beberapa pengertian media
1) Pengertian Media Pembelajaran
pembelajaran di atas, dapat disimpulkan

bahwa media pembelajaran merupakan suatu


Menurut Nizwardi Jamil (2016 : 4)
alat bantu yang digunakan guru untuk
“Media pembelajaran adalah segala sesuatu
memudahkan siswa dalam memahami
yang menyangkut software dan hardware
pembelajaran baik di dalam maupun di luar
yang dapat digunakan untuk menyampaikan
kelas agar tercapainya tujuan pengajaran.
isi materi ajar dari sumber pembelajaran ke
Dengan adanya media pembelajaran lebih
peserta didik (individu atau kelompok), yang
memudahkan guru dalam penyampaian materi
dapat merangsang pikiran, perasaan,
ajar. Sedangkan siswa akan lebih mudah
perhatian, dan minat pembelajar sedemikian
memahami dan merasa senang dalam
rupa sehingga proses pembelajaran (di dalam/
mengikuti proses pembelajaran di kelas.
di luar kelas) menjadi lebih efektif.”
2) Jenis-Jenis Media pembelajaran
Menurut Asrorul Mais (2016 : 9)
Azhar (2011: 29) mengemukakan
media pembelajaran adalah media yang
jenis-jenis media pembelajaran menjadi
digunakan pada proses pembelajaran sebagai
empat bagian kelompok :
penyalur pesan antara guru dan siswa agar
a) Media hasil teknologi cetak
tujuan pengajaran tercapai. Menurut Ardian
b) Media hasil teknologi audio-visual
Asyhari dan Helda Silvia (2016) media
c) Media hasil teknologi yang
pembelajaran dapat diartikan sebagai segala
berdasarkan komputer
sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan, merangsang pikiran,


d) Media hasil gabungan teknologi c) Mempercepat proses belajar

cetak dan komputer d) Meningkatkan kualitas proses belajar

3) Ciri-ciri Media Pembelajaran mengajar

Gerlach dan Ely (2014) e) Mengkonkritkan yang abstrak sehingga

mengemukakan tiga ciri media yang dapat mengurangi terjadinya penyakit

merupakan petunjuk mengapa media verbalisme

digunakan dan apa saja yang dapat dilakukan c. Media Pembelajaran Berbentuk

oleh media yang mungkin guru tidak mampu Buku Saku

(atau kurang efisien) melakukannya, yaitu : 1) Pengertian Buku Saku

a) Ciri Fiksatif (fixative property) Menurut Kamus Besar Bahasa

b) Ciri Manipulatif (manipulative Indonesia (2008) buku saku adalah buku

Property) berukuran kecil yang dapat disimpan dalam

c) Ciri Distributif (Disstributive Property) saku dan mudah dibawa ke mana-mana.

4) Fungsi dan Manfaat Media Menurut Ranintya Meikahana dan Erwin

Pembelajaran Setyo Kriswanto (2015) buku saku adalah

Menurut Tejo Nurseto (2011) fungsi buku berukuran kecil yang berisi tulisan dan

media pembelajaran sebagai berikut : gambar berupa penjelasan yang dapat

a) Sebagai sarana bantu untuk mengarahkan atau memberikan petunjuk

mewujudkan situasi pembelajaran yang mengenai pengetahuan, mudah dibawa

lebih efektif kemana-mana.

b) Sebagai salah satu komponen yang Menurut Setyono, dkk (2013)

saling berhubungan dengan komponen mengatakan bahwa buku saku dapat diartikan

lainnya dalam rangka menciptakan sebagai buku yang ukurannya kecil, ringan,

situasi belajar yang diharapkan mudah dibawa kemana-mana, dan bisa dibaca
kapan saja. Dari beberapa pengertian di atas, dan kapanpun. Meskipun ukuran kecil buku

dapat disimpulkan buku saku adalah buku saku berisi materi yang lengkap dengan

yang berukuran kecil dan ringan yang berisi dibuat rangkuman agar siswa lebih cepat

tulisan dan gambar berupa penjelasan yang memahami materi. Berdasarkan

memberikan petunjuk sertu mudah dibawa penggunaannya, buku saku dapat digunakan

kemana-mana. sebagai media pembelajaran yang praktis bagi

2) Kelebihan Media Buku Saku guru. Guru tidak memerlukan kemampuan

Buku saku merupakan sumber belajar atau keahlian khusus untuk menggunakan

untuk siswa yang termasuk dalam media buku saku sebagai sarana dalam pembelajaran

cetak. Menurut Dina Indriana (2011: 64) di kelas.

media cetak memiliki kelebihan antara lain: 3) Kelemahan Media Buku Saku

a) Materi dapat dipelajari siswa sesuai Bahan bercetak kurang sukar dikemas

dengan kebutuhan, minat, dan kecepatan dalam waktu yang singkat. Penyediaan bahan

masing-masing. pembelajaran cetak memerlukan waktu yang

b) Mudah dibawa kemana pun sehingga cukup lama (Hujair AH Sanaky, 2013 : 21).

dapat dipelajari kapan saja Hal yang sama juga dikemukakan oleh Dina

c) Tampilan menarik dilengkapi dengan Indriana (2011 : 64) bahwa media cetak

gambar dan warna memiliki kelemahan sebagai berikut :

Buku saku memiliki karakteristik yang a) Proses pembuatan membutuhkan waktu

berbeda dengan bahan ajar lainnya, yaiut yang cukup lama

dilihat berdasarkan ukuran buku dan b) Bahan cetak yang tebal beresiko untuk

kepraktisan penggunaannya. Ukuran buku mengurangi minat baca siswa

saku yang lebih kecil akan memudahkan c) Bahan cetak akan mudah rusak dan

siswa untuk mempelajari materi dimana saja sobek apabila penjilidan kurang bagus
d) Buku saku sebagai bahan ajar cetak Menurut Sutanto Windura (2006:3)

memiliki kekurangan dalam proses mind map adalah sebuah sistem berpikir yang

pembuatannya kareana memerlukan bekerja sesuai dengan cara kerja alami otak

waktu yang cukup lama manusia dan mampu membuka dan

d. Mind Mapping memanfaatkan seluruh potensi dan

1) Pengertian Mind Mapping kapasitasnya. Sistem ini mampu

Mind map merupakan suatu cara untuk memberdayakan seluruh potensi, kapasitas,

mempermudah manusia dalam memahami dan kemampuan otak manusia sehingga

sesuatu. Mind map berbentuk cabang-cabang menjamin tingkat kreativitas dan kemampuan

yang memuat materi dengan lebih ringkas ke berpikir yang lebih tinggi bagi penggunanya.

dalam suatu bagan. Mind map merupakan Berdasarkan beberapa pengertian di

salah satu cara kreatif yang dapat digunakan atas, dapat disimpulkan bahwa mind mapping

dalam pembelajaran. adalah suatu cara termudah atau alternatif

Menurut Tony Buzan (2006) pemikiran yang memiliki sistem berpikir yang

mengemukakan bahwa mind map adalah cara sesuai dengan cara kerja alami otak manusia

termudah untuk menempatkan informasi ke untuk menempatkan informasi ke luar otak

dalam otak dan mengambil informasi ke luar dan mengambil informasi ke luar otak.

dari otak. Mind map adalah cara mencatat 2) Kelebihan Mind Mapping

yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan Menurut Tony Buzan (2006), mind map

memetakan pikiran kita. Mind map juga dapat digunakan pada banyak hal, diantaranya

sangat sederhana. Semua mind map :

mempunyai kesamaan. Semuanya a) Merencana

menggunakan warna dan memiliki struktur b) Berkomunikasi

alami yang memancar pusat. c) Menjadi lebih kreatif


d) Menghemat waktu d) Ada hubungan antar informasi yang

e) Menyelesaikan masalah jelas sehingga setiap informasi

f) Memusatkan perhatian terasosiasikan satu dengan lainnya

g) Menyusun dan menjelaskan pikiran- e) Ada hirearki antar informasi, mana yang

pikiran lebih penting dan mana yang sifatnya

h) Mengingat dengan lebih baik hanya detail

i) Belajar lebih cepat dan efisien f) Unsur-unsur informasinya berupa kunci

j) Melihat gambar keseluruhan kata yang sifanya bebas dan fleksibel

Sutanto Windura (2006 : 5) juga sehingga memungkinkan daya asosiasi

memaparkan kegunaan yang sangat luas kita berkembang secara terus – menerus

mengenai mind map, seperti halnya manfaat g) Unik sehingga membantu memperkuat

proses berpikir bagi seseorang yang tidak daya ingat kita

akan ada batasnya. Mind map mempunyai Mind map bisa digunakan untuk

beberapa keunggulan dan kebaikan sebagai membantu penulisan esai atau tugas-tugas yag

berikut. berkaitan dengan penguasaan konsep. Ia

a) Ide permasalahan didefinisikan dengan merupakan strategi ideal untuk melejitkan

sangat jelas pemikiran siswa. Mind mapping bisa

b) Membuat kita lebih mampu digunakan untuk membentuk, menvisualisasi,

berkonsentrasi pada permasalahan yang mendesain, mencatat, memecahkan masalah,

sedang kita hadapi membuat keputusan, merevisi, dan

c) Pada saat bersamaan kita dapat melihat mengklarifikasi topik utama, sehingga siswa

gambaran keseluruhan permasalahan dapat mengerjakan tugas-tugas yang banyak

(overview) sekaligus detail sekalipun. Pada hakikatnya, mid mapping

permasalahan (interview) digunakan untuk brainstrorming suatu topik


sekaligus menjadi strategi ampuh bagi belajar atau menyempurnakan produk yang telah ada

siswa (Huda, 2015 : 307). dan dapat dipertanggungjawabkan.

3. METODE PENELITIAN Menurut Endang Mulyatiningsih


a. Jenis Penelitian
(2012 : 164) pengembangan produk berbasis
Penelitian ini menggunakan metode
penelitian terdiri dari lima langkah utama
penelitian dan pengembangan atau Research
yaitu analisis kebutuhan pengembangan
and Development (R&D). Menurut Sugiyono
produk, perancangan (desain) produk
(2012 : 407) bahwa metode penelitian dan
sekaligus pengujian kelayakannya,
pengembangan digunakan untuk
implementasi produk atau pembuatan produk
menghasilkan produk tertentu dan menguji
sesuai hasil rancangan, implementasi produk
keefektifan produk tersebut. Sedangkan Nana
atau pembuatan produk sesuai hasil
Syaodih Sukmadinata (2013 : 164)
rancangan, pengujian atau evaluasi produk
menyatakan bahwa penelitian dan
dan revisi secara terus menerus.
pengembangan adalah suatu proses atau
Dalam penelitian dan pengembangan
langkah-langkah untuk mengembangkan
ini peneliti melakukan pengembangan buku
suatu produk baru atau menyempurnakan
saku ekonomi sebagai media pembelajaran.
produk yang telah ada yang dapat
Produk buku saku ekonomi kemudian
dipertanggungjawabkan.
diujikan pada siswa untuk meningkatkan
Berdasarkan pendapat tersebut, maka
motivasi belajar.
dapat disimpulkan bahwa penelitian dan
b. Sumber Data
pengembangan (Research and Development)
Data yang akan dikumpulkan dalam
adalah metode penelitian yang menghasilkan
penelitian ini terdiri dari dua data yaitu data
produk tertentu dan menguji keefektifannya
kuantitatif dan data kualitatif :
untuk mengembangkan suatu produk baru
1. Data kuantitatif sebagai data primer Pada tahap awal ini dilakukan

merupakan data mengenai kualitas produk pengamatan dan pengumpulan data mengenai

buku saku ekonomi sebagai media kebutuhan siswa untuk menemukan masalah

pembelajaran berdasarkan penilaian oleh ahli dan solusi yang tepat dalam pembelajaran.

materi, ahli media, guru Ekonomi, dan siswa. Analisis yang dilakukan pada tahap ini antara

2. data kualitatif merupakan data mengenai lain :

proses pengembangan buku saku sebagai a) Analisis kurikulum

media pembelajaran berupa kritik dan saran SMA Negeri 11 Makassar

dari ahli materi, ahli media, guru Ekonomi, menggunakan Kurikulum 2013 pada tahun

dan siswa. ajaran 2018/2019. Dalam kurikulum 2013,

c. Prosedur Penelitian guru bertindak sebagai fasilitator, mediator,

Prosedur penelitian ini mengacu pada motivator, inspirator dan siswa sebagai subjek

model pengembangan ADDIE, yaitu model dalam pembelajaran.

pengembangan yang terdiri dari lima tahapan b) Analisis kebutuhan siswa

antara lain : Analysis (analisis), Design Berdasarkan hasil pengamatan selama

(perancangan), Development kegiatan PPL, diketahui bahwa siswa

(pengembangan), Implementation membutuhkan media pembelajaran untuk

(implementasi), dan Evaluation (evaluasi). mempermudah proses belajar. Buku paket

Model pengembangan ADDIE dikembangkan yang disediakan oleh sekolah belum

oleh Dick and Carey (Endang Mulyatiningsih digunakan secara maksimal dalam

: 2012) dengan prosedur pengembangan pembelajaran.

produk sebagai berikut : c) Analisis materi pelajaran Ekonomi

1) Tahap Analisis (Analysis) Materi pelajaran ekonomi tidak hanya

sebatas materi hafalan saja. Dalam mata


pelajaran ekonomi, siswa akan mempelajari Pada tahap pengembangan ini

materi-materi yagn berkaitan langsung dilakukan pembuatan buku saku yang akan

dengan kehidupan sehari-hari. digunakan sebagai media pembelajaran.

d) Merumuskan tujuan Pembuatan buku saku meliputi kegiatan

Peneliti berharap dengan adanya pencetakan dan penjilidan produk sesuai

pengembangan media berupa buku saku dapat dengan rancangan model. Penulis juga

memenuhi kebutuhan siswa SMA Negeri 11 membuat instrument untuk mengukur kinerja

Makassar. Selain itu, pengembangan buku produk buku saku. Selanjutnya buku

saku dapat menjadi alternatif media divalidasi oleh beberapa ahli, antara lain, ahli

pembelajaran bagi guru. materi, ahli media, dan guru mata pelajaran

2) Tahap Perancangan (Design) ekonomi. Proses validasi menghasilkan saran,

Pada tahap kedua ini dilakukan komentar, dan masukan yang dapat digunakan

perancangan untuk media yang akan sebagai dasar untuk melakukan analisis dan

dikembangkan. Rancangan produk buku saku revisi media yang dikembangkan.

meliputi tampilan, Bahasa, ukuran dan materi Penyuntingan tersebut bertujuan untuk

yang disesuaikan oleh Kompetensi Dasar. menghindari kesalahan-kesalahan dalam buku

Buku saku dirancang dengan tampilan yang saku seperti kesalahan isi, kesalahan bahasa,

menarik dan bahasa yang mudah dipahami dan kesalahan penyajian.

oleh siswa, serta berisi yang praktis. Pada 4) Tahap Implementasi (Impementation)

tahap ini rancangan buku saku sebagai media Produk buku saku yang telah direvisi

pembelajaran masih berbentuk kerangka dan dan dinyatakan layak, selanjutnya diterapkan

mendasari langkah pengembangan pada kondisi yang sebenarnya. Materi yang

selanjutnya. disampaikan sesuai dengan media baru yang

3) Tahap Pengembangan (Development) dikembangkan. Tahap ini bertujuan untuk


mengetahui respon siswa terhadap digunakan ada 2 (dua) macam yaitu angket

penggunaan buku saku sebagai media validasi dan angket respon siswa. Angket

pembelajaran. Uji coba yang dilakukan adalah validasi diisi oleh tim validator yang terdiri

uji coba terbatas untuk mengukur kelayakan dari ahli materi dan ahli media. Sedangkan

buku saku. angket respon siswa digunakan untuk

5) Evaluasi (Evaluation) mengukur motivasi belajar.

Pada tahap ini dilakukan evaluasi 4. HASIL PENELITIAN

produk buku saku ekonomi secara a. Tahap Analisis (Analysis)

keseluruhan untuk mengukur ketercapaian Pada tahap analisis, dilakukan observasi

tujuan pengembangan produk. Revisi dan wawancara terhadap guru ekonomi SMA

dilakukan berdasarkan hasil evaluasi untuk Negeri 11 Makassar. Tahap awal ini

menyempurnakan media yang dikembangkan dilakukan untuk mengetahui permasalahan

sesuai dengan kebutuhan siswa. yang berkaitan dengan pembelajaran di kelas.

d. Teknik Pengumpulan Data Berdasarkan hasil observasi dan wawancara

Penelitian ini dalam melakukan tersebut, ditemukan masalah mengenai

pengumpulan data menggunakan teknik kurangnya minat siswa dalam membawa buku

antara lain : mata pelajaran dan penggunaan media

Menurut Sugiyono (2012: 199), pembelajaran yang kurang memadai. Oleh

kuesioner merupakan teknik pengumpulan karena itu, muncul ide untuk mengembangkan

data yang dilakukan dengan cara memberi media pembelajaran buku saku berbasis mind

seperangkat pertanyaan atau pertanyaan mapping.

tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Analisis yang dilakukan pada tahap ini

Angket digunakan untuk mengukur kualitas adalah analisis kurikulum, analisis kebutuhan

media yang dikembangkan. Angket yang siswa, analisis materi ekonomi. Tahap analisis
kurikulum meliputi kegiatan penyesuaian isi latihan soal. Pertama, dikumpulkan buku-

materi buku saku dengan kurikulum dan buku yang relevan sebagai bahan referensi

silabus yang berlaku di SMA Negeri 11 dalam penyusunan kerangka buku saku

Makassar. Sedangkan pada tahap analisis dengan materi perpajakan. Dengan kerangka

kebutuhan siswa, diketahui bahwa siswa yang telah ditentukan maka dilakukan

membutuhkan media pembelajaran yang perancangan awal untuk mendapatkan draft

dapat memudahkan siswa dalam memahami buku saku. Penyusunan isi materi buku saku

materi pelajaran. Materi ekonomi yang disesuaikan dengan kompetensi dasar.

disajikan dalam buku saku adalah materi c. Tahap Pengembangan (Development)

perpajakan. Hasil analisa yang dilakukan di Pada tahap pengembangan dilakukan

SMA Negeri 11 Makassar : produksi media buku saku yang akan

1) Guru membutuhkan media digunakan dalam pembelajaran. Produksi

pembelajaran yang mudah digunakan media buku saku dimulai dari percetakan dan

oleh guru maupun siswa. penjilidan. Berikut ini hasil dari dalam proses

2) Media pembelajaran yang pembuatan media buku saku, yang meliputi

dikembangkan menarik dan praktis hasil validasi dari ahli materi dan ahli media :

dalam penggunaannya. a. Hasil Validasi dan Revisi oleh Ahli

b. Tahap Perancangan (Design) Materi

Pada tahap kedua dilakukan Ahli materi dalam penelitian ini adalah

perancangan media buku saku berbasis mind Bapak Muhammad Hasan, S.Pd., M.Pd yang

mapping sesuai dengan format penyusunan merupakan dosen Pendidikan Ekonomi,

buku saku pelajaran. Buku saku dirancang Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri

dengan tampilan menarik dan bahasa yang Makassar. Validasi dilakukan terkait dengan

mudah dipahami yang berisi materi sekaligus aspek kelayakan isi dan kelayakan
kebahasaan dari buku saku berbasis mind memberikan saran dan masukannya untuk

mapping yang dikembangkan dengan memperbaiki kualitas media. Berikut ini

pengisian angket berskala 1 – 5. Selain disajikan rekapitulasi penilaian kelayakan

penilaian kelayakan dari ahli materi juga media buku saku ekonomi oleh ahli materi :

Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Validasi Buku Saku Berbasis Mind Mapping oleh Ahli Materi

Ahli Materi
No Aspek Kelayakan
Jumlah Skor Rata-rata
1 Isi 40 5,00
2 Kebahasaan 30 5,00
TOTAL 70 5,00
KATEGORI Sangat Layak

Berdasarkan tabel 4.2 penilaian buku Ahli media dalam penelitian ini adalah

saku oleh ahli materi dikatakan “sangat Bapak Dr. Agus Syam, M.Si yang merupakan

layak” dengan rata-rata skor (X) sebesar 5,00 dosen Pendidikan Ekonomi, Fakultas

terletak pada rentang 4,2 s/d 5,0 yang berarti Ekonomi, Universitas Negeri Makassar.

media buku saku yang dikembangkan Validasi yang dilakukan terkait dengan aspek

mendapatkan nilai “A”. hasil validasi yang kelayakan penyajian dan kelayakan

diperoleh dari ahli materi menunjukkan kegrafikan dari buku saku yang

bahwa buku saku yang dikembangkan “layak dikembangkan dengan pengisian angket

untuk diujicobakan sesuai dengan revisi dan berskala 1 – 5. Selain penilaian kelayakan

saran”. dari ahli media juga memberikan saran dan

b. Hasil Validasi dan Revisi oleh Ahli masukannya untuk memperbaiki kualitas

Media media. Berikut ini rekapitulasi hasil validasi

buku saku oleh ahli media:


Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Validasi Buku Saku Berbasis Mind Mapping oleh Ahli Media

Ahli Media
No Aspek Kelayakan
Jumlah Skor Rata-rata
1 Penyajian 23 4,60
2 Kegrafikan 34 3,77
TOTAL 57 4,07
KATEGORI Layak

Penilaian ahli media terhadap produk yang dikembangkan berdasarkan aspek

buku saku adalah “B” dengan kategori kelayakan penyajian dan kelayakan

“layak” yaitu rata-rata skor (X) 4,07 terletak kegrafikan, “layak untuk diujicobakan sesuai

pada kelas >3,4 s/d 4,2. Hasil validasi oleh dengan revisi dan saran”.

ahli media menunjukkan bahwa buku saku

Tabel 4.4 Hasil Validasi Buku Saku Berbasis Mind Mapping oleh Validator

Rata-rata Skor
Aspek Kelayakan Nilai Kategori
Ahli Materi Ahli Media
1. Isi 5,00 - A Sangat Layak
2. Kebahasaan 5,00 - A Sangat Layak
3. Penyajian - 4,60 A Sangat Layak
4. Kegrafikan - 3,77 B Layak
Rata-rata Skor
4,60 A Sangat Layak
Keseluruhan

Berdasarkan tabel 4.4, diketahui bahwa Posisi ketiga diperoleh pada aspek kegrafikan

rata-rata skor aspek kelayakan isi dan yang menduduki peringkat terendah yyaitu

kebahasaan menduduki peringkat tertinggi 3,77 dengan kategori layak. Penilaian

sebesar 5,00 dengan kategori Sangat Layak. berdasarkan ahli materi dan ahli media pada

Kemudian peringkat kedua diperoleh pada masing-masing aspek termasuk kategori

aspek penyajian dengan rata-rata skor sebesar Sangat Layak. Secara keseluruhan rata-rata

4,60 termasuk dalam kategori Sangat Layak. skor yang diperoleh sebesar 4,60 yang terletak
pada rentang 4,2 s/d 5,0. Kesimpulannya, Uji coba dilakukan kepada siswa subjek

buku saku memperoleh nilai A dengan uji coba produk. Uji coba dilakukan untuk

kategori sangat layak. mengetahui respon siswa terhadap media

d. Tahap Implementasi buku saku ekonomi dari calon pengguna

(Implementation) dalam skala uji coba yang lebih luas. Data

Setelah melakukan beberapa tahap dikumpulkan menggunakan angket /

penelitian pengembangan, rancangan media kuesioner. Kuesioner ini digunakan untuk

buku saku yang telah dikembangkan memperoleh data mengenai penilaian kualitas

selanjutnya diterapkan pada kondisi yang buku saku ekonomi yang dikembangkan

sebenarnya. Adapun pada tahap ini sebagai saran dan masukan untuk revisi

diujicobakan secara terbatas kepada subjek uji produk akhir. Uji coba ini dilakukan pada

coba setelah revisi dan buku saku dinilai tanggal 30 April 2019. Responden pada uji

layak oleh para validator. Kemudian buku coba ini adalah siswa kelas XI IIS 2 SMA

saku diujicobakan kepada siswa subjek uji Negeri 11 Makassar. Berikut ini disajikan

coba. Berikut disajikan hasil implementasi data yang diperoleh pada pelaksanaan uji

buku saku ekonomi: coba produk :

Tabel 4.8 Penilaian Media Buku Saku Ekonomi Berbasis Mind Mapping pada Uji Coba Produk

Ditinjau Dari Kelayakan Kegrafikan

Rata-rata
No Kategori Kriteria
Skor
1 Ukuran buku saku 4,3 Sangat Layak
2 Desain buku saku menarik 4,3 Sangat Layak
3 Kepraktisan buku saku 4,4 Sangat Layak
4 Penggunaan huruf 4,4 Sangat Layak
5 Keterbacaan penulisan kalimat 4,3 Sangat Layak
6 Ukuran huruf proporsional dibandingkan 4,2 Sangat Layak
buku
7 Cover buku saku menarik 4,5 Sangat Layak
TOTAL 30,4
RATA-RATA SKOR 4,34 Sangat Layak

Tabel tersebut menunjukkan bahwa Pada tahap ini dilakukan penilaian

total rata-rata skor penilaian kelayakan kelayakan buku saku secara keseluruhan

kegrafikan buku saku sebesar 30,4. Sehingga sebagai bahan pengukuran ketercapaian

rata-rata skor yang diperoleh 4,34 terletak tujuan pengembangan produk. Berdasarkan

pada rentang >4,2 s/d 5,0, dengan kategori hasil yang telah disajikan pada tahap

Sangat Layak sebelumnya berikut hasil penilaian buku saku

e. Tahap Evaluasi oleh siswa secara keseluruhan.

Tabel 4.9 Penilaian Media Buku Saku Ekonomi Berbasis Mind Mapping pada Uji Coba Produk

Uji Coba Produk


No Aspek Kelayakan
Jumlah Skor Rata-rata
1 Isi 415 4,32
2 Kebahasaan 414 4,30
3 Penyajian 525 4,38
4 Kegrafikan 731 4,34
TOTAL 4,33
KATEGORI Sangat Layak

Tabel tersebut menunjukkan total rata- 5. KESIMPULAN DAN SARAN


a. Kesimpulan
rata skor yang diperoleh yaitu 4,33 dengan
Berdasarkan hasil penelitian
rentang terletak pada >4,2s/d 5,0, dengan
pengembangan dan pembahasan dapat
kategori Sangat Layak. Sehingga buku saku
disimpulkan bahwa :
yang telah diujicobakan siap untuk
1) Pengembangan media buku saku
diproduksi.
ekonomi melalui 5 tahap, yaitu :
a) Analisis (analysis) merupakan tahap 2) Kelayakan media buku saku pada

awal penelitian pengembangan dengan kompetensi dasar perpajakan

melakukan analisis kurikkulum, berdasarkan penilaian dari ahli materi

kebutuhan siswa, mata pelajaran dan ahli media ditinjau dari aspek

ekonomi, dan merumuskan tujuan. kelayakan isi, kebahasaan, penyajian,

b) Perancangan (design) merupakan tahap dan kegrafikan adalah sebagai berikut :

perancangan media buku saku yang a) Penilaian kelayakan oleh ahli materi

akan dikembangkan dalam bentuk draf diperoleh rata-rata skor sebesar 5,0 yang

buku saku berbasis mind mapping. termasuk dalam kategori Sangat Layak.

c) Pengembangan (development) b) Penilaian kelayakan oleh ahli media

merupakan tahap memproduksi produk diperoleh rata-rata skor sebesar 4,07

yang dikembangkan dimulai dari yang termasuk dalam kategori Sangat

pembuatan buku saku, instrument Layak.

penelitian, validasi oleh para ahli, dan 3) Respon siswa kelas XI IIS 2 SMA

revisi. Negeri 11 Makassar dengan adanya

d) Implementasi (implementation) buku saku berbasis mind mapping

merupakan tahap uji coba buku saku menunjukkan perolehan rata-rata skor

yang sudah dikatakan layak oleh para sebesar 4,33 yang termasuk dalam

ahli terhadap subjek uji coba produk. kategori Sangat Layak.

e) Evaluasi (evalution) merupakan tahap b. Saran

pengukuran ketercapaian tujuan 1) Materi pada buku saku ekonomi dapat

penelitian pengembangan yaitu dikembangkan dengan menambahkan

kelayakan buku saku sebagai media contoh materi yang sesuai dengan

pembelajaran. kehidupan sehari-hari.


2) Waktu yang diperlukan untuk penelitian Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bqhasa
Indonesia. Jakarta : BP Cipta
dan pengembangan sebaiknya
Gredler, Margaret E. 2011. Learning and
diperpanjang agar output yang Instruction : Teori dan Aplikasi Edisi
Keenam. Jakarta : Kencana
dihasilkan dapat optimal.
Huda, Mifthahul. 2015. Model-model
Pengajaran dan Pembelajaran.
3) Soal yang ada pada buku seharusnya
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
divalidasi terlebih dahulu sehingga Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat Bantu
Media Pembelajaran. Yogyakarta :
kualitas soal dapat diketahui. Diva Press

4) Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut Jamil, Suprihatiningrum. 2014. Strategi


Pembelajaran : Teori dan Aplikasi.
mengenai motivasi belajar siswa Yogyakarta : Ar-Ruzz Media

terhadap penggunaan media Jamil, Nizwardi. 2016. Media dan Sumber


Pembelajaran. Jakarta : Kencana
pembelajaran buku saku berbasis mind Juniati, Etika dan Widianti, Tuti. 2015.
Pengembangan Buku Saku Berbasis
mapping. Mind Mapping dan Multiplr
Inteligences Materi Jamur di SMA
DAFTAR PUSTAKA Negeri 1 Slawi. Unnes Journal of
Biology Education. Volume 2 (1) : 37-
Aini, Afdholia Nurul dan Suharti. 2017. 44
Pengembangan Buku Saku Aksara Jawa
Mais, Asrorul. 2016. Media dan Sumber
Sebagai Media Pembelajaran Bahasa
Pembelajaran. Jakarta : Kencana
Jawa Kelas IV SD 1 Kadipiro Kasihon
Bantul. Jurnal PGSD Indonesia. Masita, Mariana dan Wulandari, Desi. 2018.
Volume 3 (2) Pengembangan Buku Saku Berbasis
Mind Mapping pada Pembelajaran IPA.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Jurnal Kreatif. Volume 8 (2)
Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Meikahana, Ranintya dan Kriswanto, Erwin
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran.
Setyo. 2015. Pengembangan Buku Saku
Jakarta : Rajawali Pers
Pengenalan Pertolongan Perawatan
Buzan, tony. 2006. Buku Pintar Mind Map. Cedera Olahraga untuk Siswa Sekolah
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Menengah Pertama. Jurnal Ilmu
Keolahragaan. Volume 11 (1)
Badar, Trianto Ibnu. 2017. Desain
Pengembangan Kurikulum 2013 di Mohamad, Ali. 2013. Penelitian
Madrasah. Jakarta : Kencana Kependidikan : Prosedur & Strategi.
Bandung : Angkasa
Deliarnov. 2015. Ekonomi Politik. Jakarta :
Erlangga
Mulyatiningsih, Endang. 2012. Metode Tingkat Pusat untuk Meningkatkan
Penelitian Terapan (Bidang Hasil Belajar PKn Kelas IV SDN
Pendidikan). Bandung : Alfabeta Tambakaji 02 [skripsi]. Semarang (ID):
Universitas Negeri Semarang.
Peraturan Pemerintah pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 22 dan 23 Tahun Setyono, dkk. 2013. Pengembangan Buku
2006 Saku Materi Pemanasan Global untuk
SMP. Unnes Journal of Biology
Primesstianissa, Shinta. 2016. Pengembangan Education. Volume 4 (1)
Buku Saku sebagai Media Pembelajaran
untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor
Ekonomi Siswa Kelas XI SMA Negeri yang Mempengaruhi. Jakarta :Rineka
2 Banguntapan [skripsi]. Yogyakarta Cipta
(ID) : Universitas Negeri Yogyakarta
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung :
Rahmawati, Nurul Laili, dkk. 2013. Tarsito
Pengembangan Buku Saku IPA
Terpadu Bilingual dengan Tema Bahan Sudjana, Nana dan Rivai Ahmad. 2011.
Kimia dalam Kehidupan sebagai Bahan Media Pengajaran. Bandung : Sinar
Ajar di MTs. Unnes Science Education Baru Algensido
Journal. Volume 2 (1) : 157-164 Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Retno, Ardina Titi Purbo, dkk. 2015. Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif,
Pengembangan Media Pembelajaran Kualitatif dan R&D. Bandung :
Buletin dalam Bentuk Buku Saku Alfabeta
Berbasis Hirarki Konsep untuk
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2013. Metode
Pembelajaran Kimia Kelas XI Materi
Penelitian Pendidikan. Bandung :
Hidrolisis Garam. Jurnal Pendidikan
Angkasa
Kimia. Volume 4 (2) : 74-81
Sulistyani, Nurul Hidayah Dyah,, dkk. 2013.
Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran
Perbedaan Hasil Belajar Peserta Didik
Berbasis Komputer. Bandung : Alfabeta
antara Menggunakan Media Pocket
Sadirman, AM. 2012. Interaksi dan Motivasi Book dan Tanpa Pocket Book pada
Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Materi Kinematika Gerak Melingkar
Pers Kelas X. Jurnal Pendidikan Fisika.
Volume 1 (1): 164-172
Sanaki, Hujair AH. 2013. Media
Pembelajaran Interaktif dan Inovatif. Widoyoko, Eko Putra. 2013. Teknik
Yogyakarta : Kaukaba Dipanegara Penyusunan Instrumen Penelitian.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Sari, Maya Anita. 2016. Pengembangan
Media Buku Saku Berbasis Mind Windura, Susanto. 2008. Mind Map for
Mapping Materi Sistem Pemerintahan Business Effectiveness. Jakarta : Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai