Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

TEACHING IPS

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

Disusun oleh :

Ernawati Purnama Zebua (21101696)

Dosen Pengampuh :

Ratna Aswati, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PPENDIDIKAN

STKIP NASIONAL

2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
berkat dan kasihnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
disususn sebagai syarat untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah TEACHING IPS
dengan tema KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR. Dalam penyusunan
makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penyusun hadapi, namun dengan
semangat ingin belajar dan terus belajar, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan.

Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada


Ibu Ratna Aswati, M.Pd selaku dosen mata kuliah TEACHING IPS yang telah
membantu mengarahkan dan memberi batasan penyusunan materi makalah, serta
terima kasih pula kepada seluruh pihak baik yang secara langsung maupun yang
tidak langsung telah memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat ikut andil dalam memberikan informasi bagi kita
semua. Terima kasih.

Pauh Kambar, 30 Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar belakang........................................................................................................1
B. Rumusan masalah...................................................................................................2
C. Tujuan pembahasan................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
A. Pengertian Keterampilan dasar mengajar...............................................................3
B. Keterampilan dasar mengajar.................................................................................3
BAB III PENUTUP........................................................................................................12
A. Kesimpulan..........................................................................................................12
B. Saran....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Keterampilan dasar ini menjadi dasar yang penting bagi seorang guru
dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik. Dengan menguasai
keterampilan-keterampilan ini, seorang guru dapat menciptakan
lingkungan belajar yang positif, membantu siswa mencapai potensi
mereka, dan menciptakan pengalaman belajar yang bermakna dan efektif.
berikut ini adalah latar belakang mengenai keterampilan dasar
mengajar yang dimiliki oleh seorang guru:

Keterampilan Komunikasi: Komunikasi merupakan aspek kunci dalam


pembelajaran. Seorang guru harus mampu menyampaikan informasi
secara jelas dan tepat kepada siswa. Keterampilan komunikasi yang baik
memungkinkan guru untuk menjelaskan konsep-konsep yang kompleks
dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami oleh siswa. Selain itu,
guru juga harus mampu mendengarkan dengan baik untuk memahami
kebutuhan dan pertanyaan siswa serta memberikan umpan balik yang
konstruktif.

Keterampilan Pengajaran: Keterampilan pengajaran melibatkan


kemampuan guru untuk merancang dan menyampaikan materi
pembelajaran yang relevan dan menarik bagi siswa. Guru harus
memahami karakteristik siswa mereka, termasuk gaya belajar, minat, dan
tingkat pemahaman, sehingga mereka dapat menyajikan materi dengan
cara yang sesuai dan efektif. Guru juga perlu menguasai berbagai strategi
pengajaran, teknik presentasi, serta metode evaluasi untuk memastikan
pemahaman yang baik dan meningkatkan keterlibatan siswa dalam
pembelajaran.

Keterampilan Manajemen Kelas: Manajemen kelas melibatkan


kemampuan guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif,

1
2

terstruktur, dan terorganisir. Guru harus mampu mengelola waktu secara


efisien, mengatur sumber daya, dan mengatur kegiatan pembelajaran agar
berjalan dengan lancar. Selain itu, mereka juga perlu memiliki
keterampilan dalam mengelola perilaku siswa dan mempertahankan
disiplin di kelas, sehingga semua siswa dapat fokus dan berpartisipasi
dalam proses pembelajaran.

Keterampilan Pemecahan Masalah: Guru sering dihadapkan pada berbagai


tantangan dan masalah dalam pembelajaran. Keterampilan pemecahan
masalah memungkinkan guru untuk mengidentifikasi hambatan atau
kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam memahami materi. Dengan
kemampuan ini, guru dapat mencari solusi yang efektif, seperti
menyediakan bantuan tambahan, mengadaptasi strategi pengajaran, atau
menyediakan sumber daya yang relevan untuk membantu siswa mengatasi
kesulitan mereka.

B. Rumusan masalah
Adapun tujuan pembuatan makah ini yaitu untuk mengetahui:
1. Pengertian keterampilan dasar mengajar
2. Keterampilan dasar mengajar

C. Tujuan pembahasan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk dapat
mengetahui:
1. Pengertian keterampilan dasar mengajar
2. Keterampilan dara mengajar
BAB II
PEMBAHASAN
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU

A. Pengertian Keterampilan dasar mengajar


Keterampilan dalam pembelajaran merupakan sesuatu hal yang harus
dimiliki oleh seorang guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran di
dalam kelas. Dalam buku (Brown dan george, 1991:111) keterampilan
menjelaskan berupa penyajian informasi lisan yang diorganisasi yang
sistematis pada peserta didik. sehingga informasi atau pesan-pesan
pembelajaran baik berupa fakta. konsep, prinsip, ataupun prosedur dapat
dipahami oleh peserta didik dengan baik.
Menurut Gilbert Highet (1989) dalam bukunya yang berjudul The
Art Of Teaching, yaitu bahwa mengajar dapat diartikan sebagai usaha
yang dilakukan oleh pengajar dengan materi, metode serta media
pembelajaran yang bertujuan untuk mengubah perilaku peserta didik,
mencakup dimensi pengetahuan (kognitif), afektif maupun keterampilan
(psikomotorik), mengajar itu sifatnya personal artinya sangat tergantung
pada kondisi, kemampuan maupun kapasitas seseorang. Pembelajaran
merupakan hasil dari memori, kognisi dan metakognisi yang berpengaruh
terhadap pemahaman (Miftahul Huda, 2013). Pembelajaran juga dapat
dikatakan sebagai proses transfer informasi dari pengajar kepada peserta
didik. Pengajar harus dapat memodifikasi suatu informasi sehingga dapat
diterima oleh siswa secara tepat dan menyeluruh. Kemampuan guru dalam
menyampaikan informasi dalam proses pembelajaran ini merupakan hal
yang tidak mudah Guru perlu memiliki keterampilan mengajar yang
mumpuni sehingga siswa dapat belajar dan terlibat (engage) dan tujuan
pembelajaran tercapai

B. Keterampilan dasar mengajar


Keterampilan dasar mengajar (reaching skills) merupakan
keterampilan khusus (most specific instructional behaviours) yang harus
dimiliki oleh guru agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif,
efisien dan profesional (As. Gileman, 1991) Menurut Turney (1973) ada

3
delapan keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai seorang guru.
Adapun delapan keterampilan dasar mengajar itu adalah sebagai berikut.
1. Keterampilan Bertanya
Dengan bertanya, seorang guru minta penjelasan dan untuk
mengetahui sesuatu. Dalam proses pembelajaran bertanya berperan
penting karena pertanyaan guru dapat menstimulus dan mendorong
siswa untuk berpikir. Pertanyaan yang diajukan guru juga dapat
meningkatkan partisipasi dan keterlibatan siswa dalam proses belajar
mengajar.
Oleh karena itu, guru wajib dan melatih keterampilan bertanya
pada pembelajaran Untuk meningkatkan HOTS (Higher Order
Thinking Skills) Siswa pertanyaan yang diberikan harus mendalam.
mendorong siswa menemukan alasan dan melahirkan gagasan-gagasan
kreatif dan alternatif lewat imajinasi siswa.
Guru perlu menghindari kebiasaan seperti menjawab pertanyaan
sendiri, mengulang jawaban siswa, mengulang pertanyaan yang sama.
mengajukan pertanyaan dengan jawaban serentak. menentukan siswa
yang harus menjawab sebelum bertanya, dan mengajukan pertanyaan
ganda. Guru perlu memahami tujuan pertanyaan, seperti: menimbukan
rasa ingin tahu, menstimulan fungsi berpikir, mengembangkan
keterampilan berpikir, memfokuskan perhatian siswa, mendiagnosis
kesulitan belajar siswa dan mengkomunikasikan harapan yang
diinginkan oleh guru dari siswa.
2. Keterampilan Memberikan Penguatan
Pada jenjang pendidikan dasar, memberikan penguatan harus
dilakukan sesering mungkin. Penguatan (reinforcement) adalah segala
bentuk respons, baik bersifat verbal maupun nonverbal. Penguatan
bertujuan untuk memberikan umpan balik (feedback) kepada siswa
atas perbuatannya sebagai dorongan atau koreksi. Penguatan terbagi
atas penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan positif
bertujuan untuk mempertahankan dan memelihara perilaku positif

4
siswa sedangkan penguatan negatif penguatan untuk menghentikan
atau menurunkan perilaku siswa yang tidak menyenangkan.
Penguatan positif untuk siswa SD seperti memberikan pujian,
penghargaan dan persetujuan atas perilakunya. Sering kali penguatan
juga dapat ditunjukkan dari ekspresi guru, mengajungkan jempol,
tersenyum, penguatan dengan sentuhan (mengusap kepala, menepuk
pundak atau melakukan os). Penguatan yang diberikan secara
konsisten dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar.
3. Keterampilan Membuat Variasi Stimulus
Variasi dalam konteks belajar mengajar mengacu pada tindakan
yang disengaja guru atau secara langsung dengan tujuan untuk
mengikat perhatian siswa selama pembelajaran berlangsung.
Menggunakan variasi stimulus dapat mengurangi kebosanan siswa dan
kembali menarik perhatiannya pada pembelajaran. Bentuk variasi
stimulus dalam pembelajaran seperti: Variasi suara (teacher voice),
pemusatan perhatian siswa (focusing), kesenyapan kebisuan guru
(teacher silence), kontak pandang dan gerak (eyes contact and
movement), gestur/gerak tubuh, ekspresi wajah guru, perpindahan
posisi guru dalam kelas dan juga variasi penggunaan media dan alat
pengajaran. Beberapa kelas di SD, guru menggunakan yel yel misalnya
guru berkata "eyes on me" murid menjawab "eyes on you" atau dengan
bertepuk tangan dan sebagainya sehingga siswa tetap dapat terlibat dan
mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
4. Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan menjelaskan adalah suatu keterampilan menyajikan
informasi yang terorganisir secara sistematis sebagai kesatuan yang
berarti sehingga peserta didik dapat memahami dengan mudah. Guru
perlu memahami prinsip-prinsip menjelaskan seperti:
a. Penjelasan harus sesuai dengan karakteristik peserta didik.
b. Penjelasan harus diselingi dengan tanya jawab dengan tetap
memperhatikan tujuan pembelajaran, dan

5
c. Penjelasan harus disertai dengan contoh yang konkrit, dihubungkan
dengan kehidupan sehari- hari dan bermakna.
Aspek-aspek dalam menjelaskan materi pembelajaran seperti
bahasa yang dipilih haru sederhana, terang dan jelas, bahan yang
disajikan harus dipahami dan dikuasai dengan baik dan pokok-pokok
yang diterangkan harus disimpulkan diakhir pembelajaran. .
5. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Ada banyak Ahli Public Speking berpendapat bahwa membuka dan
menutup kelas merupakan hal yang penting untuk audience karena ini
menentukan keberhasilan seorang pembicara/guru/pemakalah.
Membuka kelas ibarat pesawat yang akan lepas landas sedangkan
menutup kelas ibarat pesawat yang akan mendarat. Oleh karena itu,
guru perlu mempersiapkan bagian membukan dan menutup kelas
dengan sangat baik. Peranan guru dalam pembukaan kelas dan
penutupan berpengaruh pada ingatan materi siswa.
Membuka pelajaran (set induction) ialah usaha atau kegiatan yang
dilakukan guru untuk menciptakan prokondusi bagi siswa agar mental
maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajari. Komponen
membukan kelas meliputi: menarik perhatian, mem- bangkitkan
motivasi, dan apersepsi. Sebagai contoh guru membuka kelas dengan
membawa boks tertutup yang isinya dirahasiakan, dengan
menggerakkan dan sambil bertaya "Siapa yang tahu isi boks ini?
Kondisi ini akan sangat menarik perhatian peserta didik sehingga guru
dapat dengan mudah melanjutkan pada bagian inti pembelajaran
Menutup pelajaran (closure) ialah kegiatan yang dilakukan guru
untuk mengakhiri proes KBM. Ibarat mendaratkan pesawat, bagian
penutup juga perlu dipersiapkan dengan baik, tidak tergesa- gesa atau
mendadak ditutup. Komponen-komponen dalam menutup kelas
seperti: merangkum kelas, menyampaikan rencana pembelajaran
berikutnya, berikan pertanyaan yang membangkitkan rasa ingin tahu
untuk mempelajari materi berikutnya, dan diakhri dengan doa. Guru

6
harus menutup pembelajaran dengan semangat dan dapat memberikan
pemantik sebagai sesuatu yang dinanti-nantikan siswa untuk dipelajari.
Sebagai contoh menutup pelajaran: guru memberikan pertanyaan
"Apa yang telah kalian pelajari hari ini?", lalu guru mempersilakan
beberapa murid untuk menjawab Guru dapat memberikan kesimpulan
di akhir. Lalu guru dapat bertanya "Adakah yang pernah melihat hasil
kerajinan tangan dari barang bekas?", "Tahukah kalian bahwa
Indonesia masih menjadi negeri di urutan atas yang memproduksi
sampah plastik?". "Apakah hal ini benar?", "Minggu depan kita akan
belajar bagaimana mengelola barang bekas menjadi barang berkelas!"
Berdoa dan kelas berakhir
6. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi kelompok merupakan salah satu variasi kegiatan
pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses KBM. Diskusi yang
berjalan baik dapat meningkatkan kreativitas dan keterampilan berpikir
HOTS Diskusi merupakan strategi yang memungkinkan siswa
menguasai suatu konsep atau memecahkan masalah melalui proses
yang memberi kesempatan berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih
bersikap positif pada perbedaan pendapat dan membangun kerja sama
kelompok..
Guru dapat mempersiapkan kelompok kecil diskusi yang terdiri
atas 2-4 orang. Pembagian anggota kelompok terdiri atas siswa dengan
kemampuan tinggi, sedang, dan rendah atau mengelompokkan siswa
berkemampuan tinggi dengan tinggi, rendah dengan rendah dan sedang
dengan sendang. Hal ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan
tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Guru perlu mempersiapkan
materi pelajaran dengan sebaik-baiknya sehingga diskusi memberi
manfaat bagi peserta didik.
7. Keterampilan Mengelola Kelas
Pengelolaan kelas kelas adalah keterampilan guru untuk
menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan
mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar-

7
mengajar Dengan kata lain, kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan
mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar
mengajar Yang termasuk dalam hal ini misalnya tingkah laku siswa
yang menyeleweng perhatian kelas, pemberian ganjaran bagi ketepatan
waktu penyelesaian tugas oleh siswa, atau penetapan norma kelompok
produktif
Proses pembelajaran di kelas merupakan suatu hal yang kompleks.
Dikatakan kompleks karena jika ada 25 siswa dalam suatu kelas, maka
guru memiliki 25 keunikan dan karakter yang berbeda. Terlebih lagi
pembelajaran di sekolah dasar, Guru harus dapat memperhatikan
siswa, menyampaikan materi dan mengatasi kegaduhan yang mungkin
terjadi saat proses pembelajaran berlangsung.
Keterampilan mengelola kelas menjadi hal yang penting dimiliki
guru agar suasana belajar mengajar dapat menunjang efektivitas
pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam melaksanakan keterampilan
mengelola kelas, guru perlu memperhatikan komponen keterampilan
yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi
belajar yang optimal (bersifat preventif seperti: kemampuan guru
dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran) dan
keterampilan yang bersifat represif, yaitu keterampilan yang berkaitan
dengan respons guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan
dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk
mengembalikan kondisi belajar yang optimal.
Keterampilan guru dalam mengelola kelas sangat ditentukan oleh
jam terbangnya sebagai guru. Semakin sering guru mengajar di kelas
maka semakin meningkatnya keterampilannya dalam mengelola
kelasnya, tentu dengan kemauan untuk belajar dan menjadi lebih baik.
8. Keterampulan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan
Keterampilan mengajar dalam kelompok kecil di sekolah dasar sering
kali dilakukan karena kebutuhan scaffolding dan pendampingan
belajar. Hal ini biasanya dialami siswa dengan kebutuhan khusus atau
karena kesulitan dalam pelajaran. Kelompok kecil biasanya berkisar 3

8
sampai 8 orang dan 1 orang untk perorangan. Hal yang penting dalam
pembelajaran kelompok kecil ini, guru harus meningkatkan
kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian. Karena dalam situasi
pembelajaran kelompok ini dibutuhkan komunikasi dan hubungan
yang akrab sehingga siswa nyaman belajar
Setelah memahami delapan keterampilan dasar mengajar di atas,
guru perlu melatih keterampilan tersebut secara konsisten dan terbuka
untuk mendapatkan saran dan kritik dari sesama guru. Kepala sekolah
juga dapat berperan untuk membantu guru mengembangkan delapan
keterampilan mengajar di atas dengan melakukan supervisi secara
bertahap untuk melihat peningkatan keterampilan mengajar masing-
masing guru. Selain delapan keterampilan dasar yang harus terus
dilatih, guru juga perlu mengembangkan karakter baik karena sejatinya
guru tidak hanya mengajar tetapi juga mendidik melalui ketaladanan
dan karakter yang baik.
Keterampilan dalam pembelajaran merupakan sesuatu hal yang harus
dimiliki oleh seorang guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran di
dalam kelas. Dalam buku (Brown dan george, 1991 111) menjelaskan
keterampilan adalah penyajian informasi lisan yang diorganisasi yang
sistematis pada peserta didik, sehingga informasi atau pesan pesan
pembelajaran baik berupa fakta, konsep, prinsip, ataupun prosedur dapat
dipahami oleh peserta didik dengan baik.
Adapun delapan keterampilan dasar mengajar itu adalah sebagai
berikut:
a. Keterampilan Bertanya Dengan bertanya, seorang guru minta
penjelasan dan untuk mengetahui sesuatu. Dalam proses pembelajaran
bertanya berperan penting karena pertanyaan guru dagat menstimulus
dan mendorong siswa untuk berpikir. Pertanyaan yang diajukan guru
juga dapat meningkatkan partisipasi dan keterlibatan siswa dalam
proses belajar mengajar
b. Keterampilan Memberikan Penguatan Pada jenjang pendidikan dasar,
memberikan penguatan harus dilakukan sesering mungkin Penguatan

9
(reinforcement) adalah segala bentuk respons, baik bersifat verbal
maupun nonverbal. Penguatan bertujuan untuk memberikan umpan
balik (feedback) kepada siswa atas perbuatannya sebagai dorongan
atau koreksi Penguatan terbagi atas penguatan positif dan penguatan
negatif Penguatan positif bertujuan untuk mempertahankan dan
memelihara perilaku positif siswa sedangkan penguatan negatif
penguatan untuk menghentikan atau menurunkan perilaku siswa yang
tidak menyenangkan.
c. Keterampilan Membuat Variasi Stimulus Terampil dalam melakukan
variasi mengajar, variasi dalam konteks belajar mengajar merujuk pada
tindakan guru yang disengaja atau secara spontan dengan tujuan untuk
mengikat perhatian siswa selama pembelajaran berlangsung Variasi
stimulus dapat mengurangi kebosanan siswa dan kembali menarik
perhatiannya pada pembelajaran.
d. Keterampilan Menjelaskan Menjelaskan merupakan keterampilan yang
sangat penting dimiliki oleh guru. Keterampilan menjelaskan adalah
suatu keterampilan menyajikan informasi yang terorganisir secara
sistematis sebagai kesatuan yang berarti sehingga peserta didik dapat
memahami dengan mudah.e. Keterampilan Membuka dan Menutup
Pelajaran Sebelum memulai pembelajaran guru melakukan pembukaan
atau pendahuluan dalam pembelajaran dan setelah selesai pembelajran
melakukan penutupan. Ada banyak Ahli Public Speaking berpendapat
bahwa membuka dan menutup kelas merupakan hal yang penting
untuk audience karena ini menentukan keberhasilan seorang
pembicara/guru/pemakalah Membuka kelas ibarat pesawat yang akan
lepas landas sedangkan menutup kelas ibarat pesawat yang akan
mendarat. Oleh karena itu, guru perlu mempersiapkan bagian
membukan dan menutup kelas dengan sangat baik. Peranan guru
dalam pembukaan kelas dan penutupan berpengaruh pada ingatan
materi siswa.
e. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil Guru dapat
mempersiapkan kelompok kecil diskusi yang terdiri atas 2-4 orang.

10
Pembagian anggota kelompok terdiri atas siswa dengan kemampuan
tinggi, sedang, dan rendah atau menge lompokkan siswa
berkemampuan tinggi dengan tinggi, rendah dengan rendah dan sedang
dengan sendang. Hal ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan
tujuan pembelajaran yang hendak dicapai Guru perlu mempersiapkan
materi pelajaran dengan sebaik-baiknya sehingga diskusi memberi
manfaat bagi peserta didik.
f. Keterampilan Mengelola Kelas Keterampilan mengelola kelas menjadi
hal yang penting dimiliki guru agar suasana belajar mengajar dapat
menunjang efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam
melaksanakan ke- terampilan mengelola kelas, guru perlu
memperhatikan komponen keterampilan yang berhubungan dengan
penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal (bersifat
preventif seperti kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dan
mengendalikan pelajaran) dan keterampilan yang bersifat represif,
yaitu keterampilan yang berkaitan dengan respons guru terhadap
gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat
mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar
yang optimal.
g. Keterampulan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan
Hal yang penting dalam pembelajaran kelompok kecil ini, guru harus
meningkatkan kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian. Karena
dalam situasi pembelajaran kelompok ini dibutuhkan komunikasi dan
hubugan yang akrab sehingga siswa nyaman belajar.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keterampilan dasar mengajar adalah keterampilan khusus yang harus
dimiliki oleh seorang guru agar dapat melaksanakan tugas mengajar
dengan efektif, efisien, dan profesional. Ada delapan keterampilan dasar
mengajar yang harus dikuasai oleh seorang guru, yaitu:
1. Keterampilan Bertanya: Guru perlu menguasai keterampilan bertanya
yang baik untuk menstimulasi dan mendorong siswa untuk berpikir.
Pertanyaan yang diajukan guru juga dapat meningkatkan partisipasi
dan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar.
2. Keterampilan Memberikan Penguatan: Guru perlu memberikan
penguatan baik dalam bentuk respons verbal maupun nonverbal untuk
memberikan umpan balik kepada siswa atas perilaku mereka.
Penguatan positif bertujuan untuk mempertahankan dan memelihara
perilaku positif siswa, sedangkan penguatan negatif bertujuan untuk
menghentikan atau menurunkan perilaku siswa yang tidak diinginkan.
3. Keterampilan Membuat Variasi Stimulus: Guru perlu menggunakan
variasi stimulus dalam pembelajaran untuk mengikat perhatian siswa
dan mengurangi kebosanan. Variasi stimulus dapat meliputi
penggunaan suara, fokus perhatian siswa, kesenyapan, kontak mata
dan gerakan, gestur tubuh, ekspresi wajah, perpindahan posisi guru,
serta penggunaan media dan alat pengajaran.
4. Keterampilan Menjelaskan: Guru perlu menguasai keterampilan
menjelaskan agar dapat menyajikan informasi dengan terorganisir dan
sistematis sehingga mudah dipahami oleh siswa. Penjelasan harus
sesuai dengan karakteristik peserta didik, diselingi dengan tanya
jawab, dan disertai dengan contoh yang konkret dan bermakna.
5. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran: Bagian pembukaan
dan penutupan kelas sangat penting untuk menciptakan keberhasilan
dalam proses belajar mengajar. Membuka kelas menciptakan

12
prokondusi bagi siswa agar tertarik dan terfokus pada materi yang akan
dipelajari, sedangkan menutup kelas merupakan kegiatan untuk

13
14

6. mengakhiri proses pembelajaran dengan merangkum kelas,


menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya, dan memberikan
pertanyaan yang membangkitkan rasa ingin tahu.
7. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil: Guru perlu
memiliki keterampilan untuk memimpin dan memfasilitasi diskusi
kelompok kecil dalam pembelajaran. Diskusi kelompok kecil dapat
meningkatkan kreativitas, keterampilan berpikir tingkat tinggi, dan
kerja sama siswa.
8. Keterampilan Mengelola Kelas: Guru perlu menguasai keterampilan
untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal di
dalam kelas. Ini termasuk mengelola tingkah laku siswa, memberikan
ganjaran, dan menetapkan norma kelompok yang produktif.
9. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan: Guru
perlu memiliki

B. Saran
Penulis berharap agar pembaca, terutama mahasiswa, dapat
menyadari pentingnya keterampilan dasar mengajar dalam konteks
pembelajaran. Penulis ingin mendorong pembaca untuk memperluas
pemahaman mereka tentang keterampilan mengajar, mengamati praktik
guru yang efektif, dan berlatih aktif dalam mengembangkan keterampilan
tersebut. Penulis juga berharap pembaca dapat menjaga motivasi dan
keterlibatan dalam pembelajaran, serta terus belajar dan berkembang
seiring waktu. Dengan demikian, penulis berharap pembaca dapat menjadi
guru yang kompeten dan efektif di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
Saefudin Wahid, Farhan. 2019. MANAJEMEN KELAS. Jawa Tengah.
Lakeisha

15

Anda mungkin juga menyukai