Anda di halaman 1dari 14

KOMPETENSI DASAR MENGAJAR

Disusun Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Materi dan Pembelajaran Microteaching
Dosen Pengampu : Hj. Azizah, M.Pd.I

Disusun oleh:

Kelompok 3

1. Silma Hikmatun Nafisah (2110110006)


2. Tafrihatush Shifa (2110110016)
3. Laura Ameylia Novita Sari (2110110020)
4. Silfia Faticha Ulfa (2110110030)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mengajar merupakan suatu kegiatan untuk menyampaikan ilmu dan
nilai-nilai moral kepada peserta didik melalui pembelajaran. Kegiatan ini
tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Mengajar hanya dilakukan oleh
mereka yang mendapatkan pengalaman dan praktek yang ditempuh melalui
pendidikan dalam kurun waktu tertentu. Guru yang memiliki kualifikasi yang
memenuhi peraturan dapat menjadi guru salah satunya guru di lembaga
pendidikan formal.1 Seorang guru dikatakan siap mengajar jika sudah
menguasai dengan baik kompetensi dasar mengajar. Kompetensi dasar
mengajar menjadi salah satu komponen standar profesi selain kode etik yang
berlaku sebagai regulasi perilaku profesi yang diterapkan dalam prosedur dan
pengawasan tertentu.2
Berdasarkan UU No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1
ayat 1, guru merupakan pendidik professional yang memiliki tujuan utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik. Tugas guru bukan hanya sekedar menstransfer
ilmu pengetahuan. Guru harus memiliki kemampuan yang profesional dalam
menjalankan tugasnya agar dapat meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Seorang guru dalam menjalankan tugas profesionalnya dituntut
kemampuannya untuk menatap dirinya dan memahami konsep dirinya. Oleh
karena itu, guru harus memiliki pengalaman terkait kompetensi dasar
mengajar.
Kompetensi-kompetensi ini mutlak perlu dikuasai oleh setiap guru,
terlepas dari bidang studi apapun yang diajarkan sebagai modal dasar dalam
mengajar. Kompetensi dasar mengajar sangat diperlukan, karena
pembentukan penampilan guru yang baik diperlukan kompetensi dasar.
kompetensi dasar adalah kompetensi standar yang harus dimiliki setiap
individu yang berprofesi sebagai guru. kompetensi mengajar ini merupakan

1
Rabukit Damanik, Rahkmat Wahyudin Sagala, and Tri Indah Rizki, Keterampilan Dasar
Mengajar Guru, ed. Muhammad Arifin (Medan: UMSU Press, 2021),h.1.
2
Hafsah M. Nur and Nurul Fatonah, “Paradigma Kompetensi Guru,” no. 1 (2022),h. 3.
modal utama yang harus dimiliki oleh setiap guru dengan baik dan benar
sehingga diharapkan dapat menghasilkan peserta didik yang berkualitas
dalam berbagai hal.3
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian kompetensi dasar mengajar?
2. Bagaimana macam-macam kompetensi dasar mengajar?
3. Bagaimana prinsip-prinsip kompetensi mengajar?

3
Fitri Siti Sundari et al., Keterampilan Dasar Mengajar (Bogor: Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Universitas Pakuan, 2020), h. 5.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kompetensi Dasar Mengajar


Kompetensi diartikan sebagai suatu keterampilan yang bersifat aktif.
Kompetensi dalam bahasan indonesia merupakan serapan dari bahasa
inggris, competence yang berarti kecakapan dan kemampuan. 4 Kompetensi
juga berarti kumpulan pengetahuan, perilaku, dan keterempilan yang harus
dimiliki guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan.
Kompetensi diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan belajar mandiri
dengan memanfaatkan sumber belajar. Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, Pasal 1 disebut bahwa kompetensi adalah
seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,
dihayati, dan dikuasai.
Kompetensi guru dalam bentuk penguasaan pengetahuan,
keterampilan maupun sikap profesional dalam menjalankan fungsi sebagai
guru. Guru dituntut selalu mengembangkan dan memperkaya diri dengan
cara belajar dan mencari informasi baru yang berkaitan dengan
pembelajaran dan peningkatan kualitas pendidikan pada umumnya. Mereka
harus terbiasa membaca, untuk memperoleh informasi dan melakukan
perubahan disekolah sesuai dengan perubahan masyarakat dan
perkembangan zaman
Mengajar merupakan suatu komponen dan kompetensi guru dimana
guru dapat menguasai serta terampil dalam mengajar. Mengajar adalah suatu
aktivitas yang dilakukan seseorang untuk menanamkan pengetahuan kepada
siswa dengan cara menciptakan kondisi lingkungan yang kondusif untuk
melakukan proses belajar.5
Jadi kompetensi dasar mengajar adalah kemampuan dasar yang
diperlukan oleh seorang guru untuk efektif dalam melaksanakan
pembelajaran di dalam kelas. Kompetensi dasar mengajar mencakup
berbagai keterampilan, pengetahuan, sikap, dan perilaku yang diperlukan
4
Jejen Musfah, Peningkatkan Kompetensi Guru: Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar
Teori Dan Praktik, (Jakarta, Kencana, 2015), h.27
5
W Gulo, Strategi Belajar Mengajar, Grasindo,2008, Hal 8
untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan membantu siswa
mencapai hasil belajar yang optimal.
B. Macam-Macam Kompetensi Dasar Mengajar
1. Kompetensi Membuka dan Menutup Pembelajaran
Membuka pelajaran merupakan proses mengendalikan kondisi dan
memfokuskan peserta didik agar mental perhatiannya terpusat pada apa
yang akan dipelajrinya.6 Ada beberapa hal yang dapat diilakukan guru
untuk membuka pelajaran, di antaranya:
a. Memfokuskan perhatian peserta didik dengan mengaitkan materi
dengan berita-berita terkini atau menyampaikan cerita yang relevan
dengan materi.
b. Memberikan acuan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan
menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran.7
Menutup pelajaran merupakan proses yang bertujuan untuk
menyimpulkan kegiatan inti pembelajaran yang telah dilakukan.
Kegiatan menutup pelajaran harus memberikan gambaran menyeluruh
tentang apa yang telah dipelajari, tingkat pencapaian siswa, dan tingkat
keberhasilan guru.8 Ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam
menutup pembelajaran
a. Melakukan review atau meninjau kembali materi yang telah
dipelajari dengan merangkum inti pokok pelajaran.
b. Mengevaluasi pembelajaran untuk mengetahui tingkat pemahaman
peserta didik terhadap materi dan mengetahui tingkat keberhasilan
guru dalam pembelajaran. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan
memberikan soal-soal kepada peserta didik dan lain sebagainya.9

2. Kompetensi Menjelaskan Pelajaran

6
Rabukit Damanik, Rahkmat Wahyudin Sagala, and Tri Indah Rizki, Keterampilan Dasar
Mengajar Guru, ed. Muhammad Arifin (Medan: UMSU Press, 2021),h.18.
7
Helmiati, Micro Teaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar (Yogyakarta: Aswaja
Pressindo, 2013), h. 44-48.
8
Rabukit Damanik, Rahkmat Wahyudin Sagala, and Tri Indah Rizki, Keterampilan Dasar
Mengajar Guru, ed. Muhammad Arifin (Medan: UMSU Press, 2021),h.18.
9
Helmiati, Micro Teaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar (Yogyakarta: Aswaja
Pressindo, 2013), h. 49-50.
Kompetensi menjelaskan pelajaran merupakan suatu kompetensi
menyajikan bahan ajar atau materi secara lisan yang diorganisir secara
sistematis sehingga materi yang disajikan mudah dipahami oleh peserta
didik. Tujuan menjelaskan materi pelajaran adalah:
a. Membimbing murid untuk mendapat dan memahami hukum, dalil,
fakta, definisi, dan prinsip secara objektif dan bernalar.
b. Melibatkan peserta didik untuk berpikir dengan memecahkan
masalah-masalah atau pertanyaan
c. Untuk mendapat timbal balik dari peserta didik mengenai tingkat
pemahamannya dan untuk mengatasi kesalahpahaman mereka.
d. Membimbing murid untuk menghayati dan mendapat proses
penalaran dan menggunakan bukti-bukti dalam pemecahan
masalah.30
Terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan guru dalam
memberikan suatu penjelasan, yaitu:
a. Penjelasan dapat diberikan selama proses pembelajaran (baik di
awal, di tengah, maupun di akhir pembelajaran).
b. Penjelasan harus menarik perhatian siswa.
c. Penjelasan dapat diberikan untuk menjawab pertanyaan siswa
d. atau materi yang sudah direncanakan
e. Materi yang dijelaskan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran dan
bermakna bagi siswa
f. Penjelasan harus sesuai dengan latar belakang dan tingkat
kemampuan siswa
3. Kompetensi Bertanya
Interaksi dalam pembelajaran di kelas sangatlah penting untuk
menghidupkan suasana belajar mengajar di kelas. Hal tersebut dilakukan
karna pada hakikatnya pembelajaran merupakan interaksi antara peserta
didik dan guru. Guru diharapkan dapat mempunyai kompetensi bertanya
dengan memberikan pertanyaan kepada peserta didik, dengan tujuan, di
antaranya:
a. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap pokok
bahasan.
b. Membangkitkan motivasi dan mendorong siswa untuk berpartisipasi
aktif dalam pembelajaran.
c. Memusatkan perhatian siswa terhadap pokok bahasan
d. Mengaktifkan dan memproduktifkan siswa dalam pembelajaran.
e. Menjajaki hal-hal yang telah dan belum diketahui siswa terkait
materi.
f. Mendiagnosis kesulitan-kesulitan khusus yang menghambat siswa
belajar.
g. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengasimilasikan
informasi
h. Mengevaluasi dan mengukur hasil belajar siswa
i. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengulang materi
pelajaran.
j. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa.10
4. Kompetensi Mengadakan Variasi
Mengadakan variasi dalam pembelajaran artinya melakukan beragam hal
yang membuat pembelajaran menjadi tidak monoton. Dengan
mengadakan variasi ini dapat menghilangkan kebosanan atau kejenuhan
dalam pembelajaran, meningkatkan minat dan rasa ingin tahu peserta
diidk, serta diharapkan dapat ,encapai tujuan pembelajaran secara efektif
dan efisien. Variasi dalam kegiatan belajar mengajar yang dimaksudkan
sebagai proses perubahan dalam pengajaran dikelompokkan menjadi 3
komponen, yaitu :
a. Variasi dalam cara mengajar guru, terdiri dari penggunaan variasi
suara (teacher voice), pemusatan perhatian peserta didik (focusing),
kesenyapan atau kebisuan guru (teacher silence), mengadakan kontak
pandang dan gerak (eye contact and movement), variasi gerakan badan
dan mimik, variasi dalam ekspresi wajah guru, dan pergantian posisi
guru dalam kelas dan gerak guru (teachers movement).
10
Helmiati, Micro Teaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar (Yogyakarta: Aswaja
Pressindo, 2013), h. 57-58.
b. Variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran. Media dan alat
pengajaran bila ditinjau dari indera yang digunakan dapat digolongkan
ke dalam tiga bagian, yakni dapat didengar, dilihat, dan diraba.
Variasi penggunaan alat antara lain adalah variasi alat atau bahan
yang dapat dilihat (visual aids), variasi alat atau bahan yang dapat
didengar (auditif aids), variasi alat atau bahan yang dapat diraba
(motorik), dan variasi alat atau bahan yang dapat didengar, dilihat dan
diraba (audio visual aids).
c. Variasi pola interaksi dan kegiatan peserta didik. Pola interaksi guru
dengan murid dalam kegiatan belajar mengajar sangat beraneka ragam
coraknya. Penggunaan variasi pola interaksi dimaksudkan agar tidak
menimbulkan kebosanan dan kejemuan.11
5. Keterampilan memberi penguatan
Keterampilan memberi penguatan merupakan tingkah lakuguru/pendidik
dalam merespon secara positif suatu tingkahlaku tertentu peserta didik
yang memungkinkan tingkah laku tersebut terulang kembali. Pemberian
penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respon yang merupakan
bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku peserta
didik. Tujuanya yaitu untuk memberikan informasi atau umpan balik
(feed back) sebagai suatu dorongan atau koreksi bagi siswa atas
perbuatan atau responsnya. Pada garis besarnya terdapat dua bentuk atau
teknik pemberian penguatan, yaitu: 1) penguatan verbal; yaitu bentuk
penguatan melalui kata-kata (lisan), seperti bagus, cantik, tampan, dll; 2)
penguatan nonverbal; yaitu pemberian penguatan dengan isyarat, seperti
dengan anggukan kepala, gelengan kepala, mengacungkan jempol, dll. 12
6. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan diartikan sebagai
tindakan guru/pendidik dalam konteks proses belajar mengajar yang
hanya melayani 3 – 8 orang peserta dan setiap peserta didik secara

11
Fitri Siti Sundari et al., Keterampilan Dasar Mengajar (Bogor: Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pakuan, 2020), h. 17-18.
12
Sukirman, Dadang. "Keterampilan dasar mengajar." Universitas pendidikan indonesia
(2010).
individu dapat dengan bertatap muka dan memiliki berbagai peran
sehingga dapat mengembangkan potensi diri peserta didik.
Terjadinya hubungan interpersonal yang sehat dan akrab dapat terjadi
antara guru dan siswa, maupun anatr siswa dan siswa baik dalam
kelompok kecil maupun perorangan merupakan ketrampilan mengajar
kelompok kecil dan perorangan. Pengajaran kelompok kecil dan
perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap
siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa
dengan siswa. Dalam pembelajaran perseorangan perlu diperhatikan
kemampuan dan kematangan berfikir peseta didik, agar apa yang
disampaikan bisa diserap dan diterima oleh siswa. Hasil belajar
ditunjukkan sebagai perubahan sikap yang diamati dan diukur dalam
bentuk perubahan sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Mengajar
kelompok kecil danmengajar perseorangan diberikankarena peserta didik
secara individualmemiliki perbedaan dalam banyak hal.Perbedaan
tersebut perlu mendapatkanperhatian agar peserta didik dapatberkembang
dan mencapai prestasibelajar secara optimal.
Kelebihan dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan diantaranya
sebagai berikut.
a. Dalam proses mengajar ini memungkinkan penyerapan pelajaran pada
setiap siswa dapat lebih maksimal.
b. Guru dapat lebih mudah melakukan pendekatan pada setiap masing-
masing siswa sehingga guru dapat memahami karakter masing-masing
siswa, jadi guru lebih mudah menentukan metode pembelajaran yang
cocok untuk siswa.
Kelemahan dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan diantaranya,
sebagai berikut.
a. Pengembangan informasi kurang luas karena keterbatasan siswa.
b. Kurangnya motivasi siswa dalam bersaing karena variasi karakter siswa
terbatas.
c. Kurangnya jiwa sosial pada siswa. 13

13
Hakim, Nasrul. "Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan."(2020).
7. Keterampilan mengelola kelas
Keterampilan mengelola kelas merupakan keterampilan guru/ pendidik
menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan
mengembalikannya ke kondisi optimal jika terjadi yang dimungkinkan
dapat mengganggu kegiatan, baik dengancara mendisiplinkan ataupun
melakukan kegiatan remedial. Guru sebagai pemegang kunci utama
pembelajaran harus bisa mengelola kelas dengan baik.
Peran guru tidak hanya membuat rencana pembelajaran, menyampaikan
materi dan memberi nilai pada siswa saja, tetapi guru harus membangun
nilai nilai pada siswa nya. Sebelum memulai pelajaran guru merancang
kegiatan pembelajaran seperti apa yang akan dilakukan, model apa yang
akan digunakan, dan strategi apa yang cocok digunakan. Ruang kelas
diatur senyaman mungkin mulai dari pengaturan tempat duduk dan
dekorasi kelas. Guru selalu menyiapkan rancangan sebelum melakukan
pembelajaran yaitu modul ajar. Modul ajar dibuat untuk kegiatan belajar
selama satu semester supaya lebih terstruktur didukung dengan strategi
dan media sehingga dapat membentuk pembelajaran yang efektif.
Adapun cara guru untuk mendaya gunakan potensi kelas yaitu guru harus
berusaha meningkatkan kompetensi yang sesuai dengan kurikulum.
Ketersediaan sarana prasarana juga dapat mendukung potensi kelas. Jika
sarana dan prasarana di sekolah tidak tersedia, maka guru menyiapkannya
sendiri untuk menghasilkan pembelajaran yang kreatif sesuai dengan
kompetensi dasar . agar kegiatan belajar mengajar bermaknaguru
mengaitkan setiap pembelajaran dengan kehidupan sehari hari.14
8. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil adalah suatu proses
yang teratur dengan melibatkan sekelompok peserta didik dalam interaksi
tatap muka kooperatif yang optimaldengan tujuan berbagai informasi atau
pengalaman mengambilkeputusan atau memecahkan suatu masalah.

14
Pamela, I. S., Chan, F., Fauzia, V., Susanti, E. P., Frimals, A., & Rahmat, O. (2019).
Keterampilan guru dalam mengelola kelas. Edustream: Jurnal Pendidikan Dasar, 3(2), 23-30.
9. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil perlu dikuasai oleh
guru, sebab diskusi memungkinkan peserta didik untuk menguasai
konsep-konsep materi untuk memecahkan suatu masalah melalui proses
berpikir kritis, percaya diri, berani berpendapat secara kritis dan positif
serta mampu berinteraksi dengan teman dan lingkungan sosialnya. Guru
yang dapat membuka kegiatan diskusi dengan baik akan membantu
peserta didik untuk menyiapkan dirinya dalam mengikuti kegiatan diskusi
yang pada akhirnya akan mencapai hasil belajar yang diinginkan. Guru
yang dapat membuka kegiatan diskusi dengan baik akan membantu
peserta didik untukmenyiapkan dirinya dalam mengikuti kegiatan diskusi
yang pada akhirnya akan mencapai hasil belajar yang diinginkan.
Penguasaan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan
merupakan satu kebutuhan yang esensial bagi setiap calon guru dan guru.
Pengajaran ini memungkinkan guru untuk memberikan perhatian terhadap
setiap peserta didik, pada pengajaran ini memungkinkan peserta didik
belajar lebih aktif, berkembang serta memenuhi kebutuhannya secara
optimal. Mengajar kelompok kecil dan mengajar perseorangan diberikan
karena peserta didik secara individual memiliki perbedaan dalam banyak
hal. Perbedaan tersebut perlu mendapatkan perhatian agar peserta didik
dapat berkembang dan mencapai prestasi belajar secara optimal.15
C. Prinsip-Prinsip Kompetensi Dasar Mengajar
1. Kesesuaian (Relevasi)
Keterampilan mengajar yang diterapkan perlu disesuaikan dengan
berbagai unsur atau factor pembelajaran lainnya, termasuk unsur atau
factor pembelajaran lainnya, termasuk unsur internal dan eksternal.
Dengan demikian, dalam situasi pembelajaran, guru perlu menerapkan
keterampilan tersebut secara tepat.
2. Kreativitas dan inovatif
Setiap jenis keterampilan dasar mengajar yang diterapkan perlu disajikan
dengan cara yang kreatif dan inovatif agar dapat menginspirasi partisipas

15
Achdiani, Yani, and Dwi Ayu Rusliyani. "Pengetahuan Keterampilan Dasar Mengajar
dalam Menyiapkan Guru Sekolah Menengah Kejuruan." TEKNOBUGA: Jurnal Teknologi Busana
dan Boga 5.2 (2017): 34-43.
dan kreativitas belajar siswa secara maksimal. Ini menggambarkan peran
guru dalam pembelajaran yang mendorong siswa lebih aktif sehingga
proses belajar menjadi lebih dinamis dan hasilnya tercapai dengan
maksimal.
3. Ketepatan (Akurasi)
Keterampilan dasar mengajar yang diterapkan harus dipilih dengan teliti,
baik dari segi jumlah maupun kualitasnya. Hal ini bertujuan untuk
memastikan bahwa setiap jenisdan bentuk keterampilan dasar mengajar
yang dimplementasikan mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
4. Kebermanfaatan
Keterampilan dasar mengajar yang diterapkan memiliki potensi yang
sangat berarti dalam mendukung perkembangan potensi siswa, baik
dalam hal akademik maupun non akademik. Oleh karna itu, guru harus
memiliki kaemahiran dalam menerapkan keterampilan dasar ini selama
proses pengejaran.
5. Menyenangkan
Tujuan dari pemilihan dan penerapan setiap jenis keterampilan dasar
mengajar untuk menciptakan pembelajaran yang energetic dan menarik.
Dengan ini dapat menginspirasi semangat belajar dan mendorong
terciptanya proses belajar yang kreatif.16

16
Asep and others, Strategi Pembelajaran (Banten: PT Sada Kurnia Pustaka, 2023),hal. 51-
52.
BAB III
KESIMPULAN

1. Kompetensi dasar mengajar merupakan sebuah kemampuan dasar yang


diperlukan oleh seorang guru untuk efektif dalam melaksanakan
pembelajaran di dalam kelas. Yang dimana di dalamnya mencakup berbagai
keterampilan, pengetahuan, sikap, dan perilaku yang diperlukan untuk
menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan membantu siswa mencapai
hasil belajar yang optimal.
2. Kompetensi dasar dalam mengajar, memiliki 8 macam kompetensi yang perlu
diperhatikan oleh seorang guru karena sangat diperlukan dalam proses
pembelajaran. Masing-masing kompetensi tersebut harus didalami oleh
seorang guru, diantaranya yaitu : Kompetensi Membuka dan Menutup
Pembelajaran, Kompetensi Menjelaskan Pelajaran, Kompetensi Bertanya,
Kompetensi Mengadakan Variasi, Keterampilan memberi penguatan,
Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, Keterampilan
mengelola kelas, Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil.
3. Prinsip prinsip dasar dalam mengajar yang harus dimiliki oleh seorang guru,
diantara yaitu Kesesuaian (Relevasi), Kreativitas dan inovatif, Ketepatan
(Akurasi), Kebermanfaatan, Menyenangkan. Kelima prinsip tersebut harus
dimiliki oleh seorang guru guna menunjang proses pembelajaran yang efektif,
sehingga memudahkan dalam mencapai tujuan sebuah pembelajaran yang
telah dirancang.
DAFTAR PUSTAKA

Achdiani, Yani, and Dwi Ayu Rusliyani. 2017. "Pengetahuan Keterampilan Dasar
Mengajar dalam Menyiapkan Guru Sekolah Menengah Kejuruan."
TEKNOBUGA: Jurnal Teknologi Busana dan Boga 5.2 : 34-43.
Asep, Sisca Septiani, Winda Novianti, and Dkk. Strategi Pembelajaran. Banten:
PT Sada Kurnia Pustaka, 2023.
Damanik, Rabukit, Rahkmat Wahyudin Sagala, and Tri Indah Rizki.
Keterampilan Dasar Mengajar Guru. Edited by Muhammad Arifin. Medan:
UMSU Press, 2021.
Hakim, Nasrul.2020. "Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan."
Helmiati. Micro Teaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar. Yogyakarta:
Aswaja Pressindo, 2013.
Jejen Musfah. 2015. Peningkatkan Kompetensi Guru: Melalui Pelatihan dan
Sumber Belajar Teori Dan Praktik, (Jakarta, Kencana)
Nur, Hafsah M., and Nurul Fatonah. “Paradigma Kompetensi Guru,” no. 1 (2022):
12–16.
Pamela, I. S., Chan, F., Fauzia, V., Susanti, E. P., Frimals, A., & Rahmat, O.
2019. Keterampilan guru dalam mengelola kelas. Edustream: Jurnal
Pendidikan Dasar, 3(2), 23-30.
Sukirman, Dadang. 2010 "Keterampilan dasar mengajar." Universitas pendidikan
indonesia.
Sundari, Fitri Siti, Elly Sukmanasa, Lina Novita, and Yuli Mulyawati.
Keterampilan Dasar Mengajar. Bogor: Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Universitas Pakuan, 2020.
W Gulo. 2008. Strategi Belajar Mengajar, Grasindo

Anda mungkin juga menyukai