Anda di halaman 1dari 39

MODUL STRATEGI

BELAJAR
MENGAJAR
Dosen Pengampu:
CHOMS GARY GT SIBARANI, SE., M.Si., Ak., CA
EFFI ASWITA LUBIS, Dra., M.Pd.,M.Si.

Disusun Oleh Kelompok 4:


Angelina Oktafiani Zai
Elisabet Putri Sarumaha
Daniel Denovan Tobing
Ramadani Silaban

Tahun Ajaran
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat Nya
yang kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga tugas ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat
waktu. Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan terimakasih kepada Bapak CHOMS GARY
GT SIBARANI, SE., M.Si., Ak., CA dan Ibu EFFI ASWITA LUBIS, Dra., M.Pd.,M.Si. Sebagai
dosen mata kuliah Strategi Belajar Mengajar yang telah memberikan bimbingan dan saran-saran
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Penulis juga bertermakasih
kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan masukan dan saran-saran sampai selesai
penyusunan tugas ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan tugas ini. Namun
penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya tugas ini
Kiranya tugas ini bermanfaat dalam melengkapi tugas perkuliahan dan dapat menambah ilmu
pengetahuan Kita.

Medan, 20 Mei 2022

Kelompok 4
BAB I
MODEL ROLE PLAYING
A. Landasan Teori
Metode pembelajaran sebagai salah satu komponen pendidikan perlu dipahami oleh
guru agar proses pembelajaran dikelas dapat berlangsung dengan baik. Karena dengan
memiliki pengetahuan yang luas tentang metode, guru dapat memilih metode yan teapt untuk
suatu materi (kompentensi) yang akan dipelajari atau dicapai oleh siswa. Pemilihan metode
yang tepat akan sangat membantu siswa dalam proses pembelajaran dikelas
Metode ada cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.
B. Pengertian Model Role Playing
Role Playing atau bermain peran adalah metode pembelajaran sebagai bagian dari
simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah, mengkreasi peristiwa-peristiwa
actual, atau kejadian-kejadian yang mungkin muncul pada masa mendatang (Sanjaya,
2009:161).
Metode pembelajaran bermain peran (role playing) adalah cara yang digunakan guru
dalam proses pembelajaran dengan memberikan suatu topik/masalah yang dipecahkan oleh
peserta didik dengan memainkan peran dalam hal ini terkait dengan pembelajaran.
Terdapat tiga hal yang menentuka kualitas dan keefektifan bermain peran sebagai
model pendidikan karakter, yakni:
1. Kualitas pemeranan
2. Analisis dalam diskusi
3. Pandangan peserta didik terhadap peran yang ditampilkan dibandingkan dengan situasi
kehidupan nyata.
C. Langkah-Langkah Role Playing
Langkah-langkah metode bermain peran (role playing) yaitu:
1. Menyiapkan scenario
2. Rumusan tujuan pembelajaran
3. Langkah-langkah bermain peran
4. Membentuk kelompok bermain peran jumlah 4-5 orang
5. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai
6. Mengidentifikasikan peran yang diperlukan, lokasi, pengamatan, dan sebagainya
7. Membahas penampilan masing-masing kelompok
8. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya
9. Guru memberikan kesimpulan secara umum.
D. Kelebihan Dan Kelemahan Role Playing

No. KELEBIHAN No. KELEMAHAN


Siswa melatih dirinya memahami dan
mengingat isi bahan yang akan
diperankan sebagai pemain harus
memahami, menghayati isi cerita Sebagian anak yang tidak ikut bermain
1. 1.
secara keseluruhan, terutam untuk peran menjadi kurang aktif.
materi yang harus diperankannya.
Dengan demikian daya ingatan siswa
harus tajam dan tahan lama.
Siswa akan berlatih untuk berinisiatif
dan berkreatif. Pada waktu bermain
2. peran para pemain dituntu untuk 2. Banyak memakan waktu.
mengemukakan pendapatnya sesuai
dengan waktu yang tersedia.
Bakat yang terdapat pada siswa dapat
dipupuk sehingga dimungkinkan akan
3. 3. Memerlukan tempat yang cukup luas.
muncul atau tumbuh bibit seni drama
dari sekolah
Kerjasama antar pemain dapat Sering kelas lain merasa terganggu oleh
4. ditumbuhkan dan dibina dengan 4. suara pemain dan tepuk tangan
sebaik-baiknya penonton/pengamat.
Memerlukan kreativitas dan daya kreasi
Siswa memperoleh kebiasaan untuk
yang tinggi dari pihak guru maupun
5. menerima dan membagi 5.
murid. Dan ini tidak semua guru
tanggungjawab dengan sesamanya.
memilikinya.
Bahan lisan siswa dapat dibina Kebanyakan siswa yang ditunjuk
6. menjadi Bahasa yang lebih baik agar 6. sebagai pemeran merasa malu untuk
mudah dipahami orang lain. memerlukan suatu adegan tertentu.
BAB II
MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSITED
INVIDUALIZATION (TAI)
A. Landasan Teori
Istilah model dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai
pedoman dalam melakukan suatu kegiata. Sedangkan pembelajaran adalah usaha guru
membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan atau stimulus.
Salah satu sasaran pembelajaran adalah membangun gagasan sainstifik setelah peserta didik
berinteraksi dengan lingkungan dan mendapatkan informasi sebagai pengalaman dan
pengetahuan awal. Pembelajaran harus mampu memenuhi kebutuhan peserta didik untuk
merencanakan tujuan hidu, membangun identitas diri dan membentuk ketangguhan diri dan
mengupayakan relasi dan komunikasi pribadi yang efektif dengan lingkungannya. Secara
umum pembelajaran memiliki 3 tujuan pembelajaran yaitu:
1. Untuk mendapatka pengetahuan.
2. Untuk menanamkan konsep dan pengetahuan
3. Untuk membentuk sikap atau kepribadian.

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang mendeskripsikan dan melukiskan


prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar dan berfungsi sebagai pedoman dalam perencanaan bagi para pendidik dalam
melaksanakan aktivitas. Model pembelajaran memiliki ciri-ciri yaitu: rasional, teroritis, logis,
memiliki landasan pemikiran yang kuat mengenai tujuan pembelajaran yang akn dicapai,
lingkungan belajar yang kondusif.

B. Pengertian Model Pembelajaran Team Assited Individualization (TAI)


Team Assisted Individualization (TAI) memiliki dasar pemikiran yaitu untuk
mengadaptasi pembelajaran terhadap perbedaan individual berkaitan dengan kemampuan siswa
maupun pencapaian prestasi siswa. Team Asisted Individualization (TAI) termasuk dalam
pembelajaran kooperatif. Dalam model pembelajaran TAI, siswa ditempatkan dalam
kelompok-kelompok kecil (4 sampai 5 siswa) yang heterogeny dan selanjutnya diikuti dengan
pemberian bantuan secara individu bagi siswa yang memerlukannya. Dengan pembelajaran
kelompok, diharapkan para siswa dapat meningkatkan pikiran kritisnya, kreatif, dan
menumbuhkan rasa sosial yang tinggi.
Model pembelajaran tipe TAI ini dikembangkan oleh Robert E. Slavin dalam karyanya
Cooperative Learning: Theory, Research and Practice. Slavinn (2005:187) memberikan
penjelasan bahwa dasar pemikiran dibalik individualisasi adalah bahwa para siswa memasuki
kelas dengan pengetahuan, kemampuan, dan motivasi yang sangat beragam. Ketika guru
menyampaikan sebuah pelajaran kepada bermacam-macam kelompok, besar kemungkinan ada
Sebagian siswa yang tidak memiliki syarat kemampuan untuk mempelajari pelajaran tersebut
dan akan gagal memperoleh manfaat dari metode tersebut. Siswa lainnya mungkin malah
sudah tahu materi itu, atau bisa mempelajarinya dengan sangat cepat sehingga waktu
pembelajaran yang dihabiskan bagi mereka hanya membuang waktu.
Tentang manfaat dirancangnya TAI dalam pembelajaran adalah sebagai tambahan
terhadap penyelesaian masalah manajemen dan motivasi dalam program-program
pembelajaran individual. TAI dirancang untuk memperoleh manfaat yang sangat besar dari
potensi sosialisasi yang terdapat dalam pembelajaran kooperatif.
Tipe ini mengkombinasikan keunggulan model pembelajaran kooperatif dan model
pembelajaran individual, model pembelajaran ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar
siswa secara individual, oleh karena itu kegiatan pembelajarannya lebih banyak digunakan
untuk pemecahan masalah. Ciri khas pada model pembelajaran TAI ini adalah: setiap siswa
secara individual belajar model pembelajran yang sudah dipersiaplan oleh guru. Hasil belajar
individual dibawa ke kelompok-kelompok untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh anggota
kelompok, dan semua anggota kelompok yang bertanggung jawab atas keselutruhan jawaban
sebagai tanggung jawab bersama.

C. Langkah-langkah Model Team Assisted invidualization (TAI)


Dalam pembelajaran TAI memiliki beberapa langkah yaitu:
1. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi pembelajaran secara
individual yang sudah dipersiapkan oleh guru.
2. Guru memberikan kuis secara individual kepada siswa untuk mendapatkan skor dasar atau
skor awal.
3. Guru membentuk beberapa kelompok, setiap kelompok terdirii dari 4-5 siswa dengan
kemampuan yang berbeda-beda, baik tingkat kemampuan ( tinggi, sedang, rendah) jika
mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda-beda serta
kesetaraan gender.
4. Hasil belaajr siswa secara individual didiskusikan dalam kelompok. Dalam diskusi
kelompok, setiap anggota kelompok saling memeriksa jawaban teman satu kelompok.
5. Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan
penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari.
6. Guru memberikan kuis kepada siswa secara individual.
7. Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil
belajar individual dari skor dasar ke skor kuis.

D. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI).

No. KELEBIHAN No. KELEMAHAN


Mengurangi kecemasan (reduction of
anxiety).
a. Menghilangkan perasaan
“terisolasi” dan panik.
Terhambatnya cara berpikir siswa yang
b. Menggantikan bentuk
1. 1. mmpunyai kemampuan lebih terhadap
persaingan (competition)
siswa yang kurang.
dengan saling Kerjasama
(cooperation)
c. Melibatkan siswa untuk aktif
dalam proses belajar
Belajar melalui komunikasi (learning
throught communication), seperti:
a. Mereka dapat berdiskusi
(discuss), berdebat (debate),
atau menyampaikan gagasan,
konsep dan keahlian sampai
benar-benar memahaminya.
b. Mereka memiliki rasa peduli
(care), rasa tanggungjawab
(take responbility) terhadap
2. 2. Memerlukan periode lama
teman lain dalam proses
belajarnya.
c. Mereka dapat belajar
menghargai (learn to
appreciate) perbedaan etnik
(etchicity), perbedaan tingkat
kemampuan (performance
level), dan cacat fisik
(disability).
Dengan pembelajaran kooperatif
memungkinkan siswa dapat belajar
bersama, saling membantu,
mengintegrasikan pengetahuan baru
dengan pengetahuan yang telah ia
miliki, dan menemukan Sesuatu yang harus dipelajari dan
3. 3.
pemahamannya sendiri lewat dipahami belum seluruhnya dicapai siswa
eksplorasi, diskusi, menjelaskan,
mencari hubungan dan
mempertanyakan gagasan-gagasan
baru yang muncul dalam
kelompoknya.
Bila Kerjasama tidak dapat dilaksanakan
dengan baik, maka yang akan bekerja
4.
hanyalah beberapa murid yang pintar dan
yang aktif
Siswa yan pintar akan merasa keberatan
5. karena nilai yang diperoleh ditentukan oleh
prestasi atai pencapaian kelompok.
BAB III
MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK

1.1 LANDASAN TEORI


Pendidikan merupakan salah satu aspek penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan yang
berkualitas sangat diperlukan untuk mendukung terciptanya manusia yang cerdas serta mampu
bersaing di era globalisasi. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar dalam membentuk
karakter, perkembangan ilmu dan mental seorang anak, yang nantinya akan tumbuh menjadi seorang
manusia dewasa yang akan berinteraksi dan melakukan banyak hal terhadap lingkungannya, baik
secara individu maupun sebagai makhluk sosial. Pendidikan diharapkan mampu memelihara dan
meningkatkan ilmu pengetahuan agar dapat membentuk peserta didik dalam kecerdasannya. Untuk
mencapai tujuan pendidikan tersebut, kerjasama yang saling mendukung antara guru sebagai pendidik
dan siswa sebagai peserta didik sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. Selama ini proses
pembelajaran masih berpusat pada guru dan belum berpusat siswa. Penggunaan metode ceramah
menjadi pilihan bagi guru tanpa adanya inovasi dalam metode ceramah tersebut, sehingga siswa
menjadi bosan dan cenderung pasif sehingga mengakibatkan pada rendahnya keaktifan siswa.
Model pembelajaran talking stick mendorong peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat.
Pembelajaran diawali dengan penjelasan guru mengenai materi yang akan dipelajari, kemudian peserta
didik dipersilahkan untuk membaca dan mempelajari kembali materi tersebut. Guru memberikan
waktu yang cukup bagi peserta didik untuk membaca dan mempelajari kembali materi yang telah
dijelaskan. Selanjutnya guru meminta peserta didik menutup bukunya dan guru mengambil tongkat
yang telah dipersiapkan. Tongkat diberikan kepada salah satu peserta didik dan peserta didik yang
menerima tongkat harus menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Demikian seterusnya sampai
sebagian besar peserta didik mendapat giliran. Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
model talking stick ini diharapkan tercipta suasana belajar yang menyenangkan, aktif, dan bermakna
bagi siswa. mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran talking stick terhadap keaktifan
belajar siswa.
Keaktifan belajar siswa merupakan unsur dasar yang penting bagi keberhasilan dalam
pembelajaran. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keaktifan berasal dari kata dasar aktif yang
berarti giat. Keaktifan belajar merupakan suatu proses kegiatan belajar mengajar yang subjek didiknya
terlibat secara intelektual dan emosional sehingga siswa betul-betul berperan dan berpartisipasi aktif
dalam melakukan kegiatan belajar (Sudjana, 2010), sehingga keaktifan belajar siswa adalah suatu
proses kegiatan belajar mengajar yang menuntut siswa terlibat aktif dan berpartisipasi dalam proses
pembelajaran sehingga mampu mengubah tingkah laku siswa. Keaktifan belajar siswa dapat diamati
dalam aktivitas siswa ketika proses pembelajaran berlangsung.

1.2 LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK

Menurut Endang (2015), langkahlangkah model pembelajaran Talking Stick adalah sebagai
berikut:

1. Guru terlebih dahulu menyiapkan tongkat.


2. Guru membentuk kelompok yang terdiri atas 5 orang
3. Guru menjelaskan materi pokok atau materi yang akan dipelajari selanjutnya siswa diberi
kesempatan untuk membaca dan mempelajari materi, kemudian diberikan waktu.
4. Setelah siswa selesai mempelajari materi, guru mempersilahkan siswa untuk menutup bukunya
5. Guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah satu siswa untuk digulirkan dengan
diiringi musik, pada saat musik berhenti maka siswa yang memegang tongkat tersebut yang akan
menjawab pertanyaan dari guru , demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa berkesempatan
mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan dari guru.
6. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan refleksiterhadap materi yang
telah dipelajari.
7. Guru memberikan ulasan terhadap seluruh jawaban yang diberikan siswa

1.3 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK

Menurut Sri Widayati metode pembelajaran talking stick mempunyai kelebihan dan kekurangan antara
lain:

NO KELEMAHAN KELEBIHAN
1. Model pembelajaran ini tidak efektif Dapat menciptakan suasana yang menyenangkan,
jika siswa tidak bisa bernyanyi. sehingga siswa tidak tegang dan bisa belajar
dengan baik, sehingga siswa merasa termotivasi
dan senang untuk dapat mengikuti pelajaran serta
dapat menguasai materi pelajaran
2. Pemberian sanksi yang kurang pas akan Dapat sekali dayung dua pelajaran yaitu pelajaran
menghambat proses pembelajaran. beryanyi dan mapel yang dipakai.

3. Membutuhkan waktu yang agak lama. Siswa menjadi termotivasi untuk kreatif dalam
berbagai macam lagu.

Dari uraian diatas, dapat dipahami bahwa metode talking stick sedikit banyak membuat siswa
untuk selalu siap dalam mengikuti pembelajaran. Sebab semua mempunyai kesempatan untuk ditunjuk
dan menjawab pertanyaan.
Selain itu, kegiatan estafet sambil bernyanyi membuat siswa merasa gembira dan tidak tegang
selama menunggu giliran menjawab pertanyaan. Saya pribadi berpendapat bahwa metode ini cocok
digunakan untuk penguatan materi, sehingga siswa tidak bosan dengan materi yang diajarkan.

1.4 CONTOH MODEL PEMBELAJAAN TALKING STICK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( RPP DARING )

A. Identitas Program Pendidikan, meliputi:

Nama Sekolah : SMK NEGERI PADANG CERMIN


Mata Pelajaran : Praktikum Akuntansi Perusahaan Jasa, Dagang, dan Manufaktur
Kompetensi : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Keahlian Kelas / : XI/1
Semester Tahun : 2020/2021
Pelajaran Alokasi : 12 JP X 20 menit ( 2 pertemuan )
Waktu
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) ( KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, menganalisis 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
dan mengevaluasi tentang pengethauan menggunakan alat, informasi dan prosedur
factual, konseptual, Operasional dasar dan kerja yang lazim dilakukan serta
meta kognitif sesuai dengan bidang dan memecahkanmasalah sesuai dengan bidang
lingkup kerja Akuntansi dan Keuangan Akuntansu dan Keuangan Lembaga.
Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, Menampilkan kinerja dibawah bimbingan
detail, dan kompleks berkenaan dengan ilmu dengan mutu dan kuantitas yang terukur
pengetahiam teknologi,seni, budaya, dan sesuai dengan standar kompetensi kerja.
humaniora dalam konteks pengembangan Menunjukkan ketrampilan menalar,
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, mengolahdan menyaji secara efektif, kreatif,
sekolah, dunia kerja , warga, masyarakat produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
nasional , regional dan Internasional komunikatif dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinnya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik dibawah
pengawasan langsung.

Kompentensi Dasar

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


(PENGETAHUAN) (KETRAMPILAN)
3.4 Menganalisi Jurnal Penyesuaian untuk 4.4 Melakukan pencatatan transaksi
perusahaan jasa penyesuaian untuk perusahaan jasa

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.4 Menganalisis transaksi penyesuaian untuk perusahaan
jasa Indikator Pencapaian Kompetensi :
3.4.1 Menjelaskan Jurnal Penyesuaian dan fungsinya
3.4.2 Mengklasifikasi Jenis-jenis Penyesuaian
3.4.3 Menelaah Jurnal Penyesuaian
3.4.4 Menjelaskan koreksi kesalahan dan jurnal koreksi
3.4.5 Menelaah koreksi akun

4.4 Melakukan Pencatatan transaksi penyesuaian untuk perusahaan jasa


Indikator Pencapaian Kompetensi:
4.4.1 Mendemonstrasikan Jurnal penyesuaian dan fungsinya
4.4.2 Menunjukkan jenis-jenis penyesuaian
4.4.3 Memperbaiki jurnal penyesuaian
4.4.4 Menyajikan koreksi kesalahan dan jurnal koreksi
4.4.5 Mengintegrasikan koreksi akun

D. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat :
1. Mendemonstrasikan Jurnal penyesuaian dan fungsinya
2. Menunjukkan jenis-jenis penyesuaian
3. Memperbaiki jurnal penyesuaian
4. Menyajikan koreksi kesalahan dan jurnal koreksi
5. Menginteghrasikan koreksi akun

E. Materi Pembelajaran

JURNAL PENYESUAIN

Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat dalam proses pencatatan perubahan saldo dalam akun
sehingga saldo mencerminkan jumlah yang sebenarnya. Secara umum, fungsi jurnal penyesuaian adalah
menetapkan saldo catatan akun buku besar pada akhir periode, serta menghitung pendapatan dan beban
selama periode yang bersangkutan. Di bawah ini, kita akan jelaskan beberapa hal mengenai jurnal
penyesuaian dan bagaimana cara pencatatannya.
Akun yang memerlukan penyesuaian di akhir periode.


Akun perlengkapan, yang memerlukan penyesuaian karena ada pemakaian.

Akun beban dibayar di muka, yang memerlukan penyesuaian karena waktu telah dijalani/jatuh tempo.

Akun aktiva tetap, yang memerlukan penyesuaian karena ada penyusutan aktiva.

Akun pendapatan, yaitu memerlukan penyesuaian karena ada pendapatan yang belum diperhitungkan
atau penerimaan yang belum menjadi pendapatan.

Akun beban, yang memerlukan penyesuaian karena ada beban yang belum diperhitungkan atau
pembayaran yang belum menjadi beban.

Akun pendapatan diterima di muka, yang memerlukan penyesuaian karena berjalannya waktu atau
diserahkannya prestasi pada pelanggan.
Contoh penulisan jurnal penyesuaian

a. Akun perlengkapan menunjukkan saldo sementara Rp500.000. Sedangkan data akhir periode
menunjukkan saldo masih ada senilai Rp200.000.
Analisis:
Akun perlengkapan (saldonya di sisi debit).
Maka dihitung jumlah yang habis terpakai di sisi debit beban, yaitu Rp500.000 – Rp200.000 =
Rp300.000. Kemudian, catatlah akun beban perlengkapan Rp300.000 di sisi debit dan kurangi jumlah
akun perlengkapan sejumlah Rp300.000 seterusnya dicatat di sisi kredit. Jurnal penyesuaiannya
adalah:

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

2017 Beban perlengkapan Rp300.000


Desember

Perlengkapan Rp300.000

b. Akun asuransi dibayar di muka menunjukkan saldo sementara Rp360.000.


Data akhir periode: jumlah asuransi yang telah jatuh tempo adalah Rp120.000 yaitu untuk
4 bulan. Analisis:
Akun asuransi dibayar di muka (saldonya di sisi debit), dicatat sebagai harta. Yang dicatat untuk
penyesuaian adalah berapa jumlahnya yang sudah menjadi beban (yaitu sejumlah yang sudah jatuh
tempo/sudah dijalani). Beban asuransi sebesar Rp120.000 di sisi debit. Kemudian pada akun asuransi
dibayar di muka Rp120.000 dicatat di sisi kredit. Jurnal penyesuaiannya adalah:

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

2017 Beban asuransi Rp120.000


Desember

Asuransi di bayar di muka Rp120.000

c. Akun peralatan menunjukkan saldo Rp3.000.000. Pada akhir periode: peralatan


disusutkan 10%. Analisis:
Akun peralatan (saldo di sisi debit). Penyusutan peralatan 10% x Rp3.000.000 = Rp300.000 dicatat
sebagai beban penyusutan peralatan, di sisi debit. Kemudian dalam akun akumulasi penyusutan
peralatan di catat Rp300.000 di sisi kredit untuk menampung setiap penyusutan peralatan setiap
tahunnya. Jurnal penyesuaiannya adalah:
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

2017 Desember Beban Penyusutan peralatan Rp. 300.000

Akumulasi penysutan peralatan Rp. 300.000


d. Akun pendapatan jasa menunjukkan jumlah Rp1.800.000. Data akhir periode dari pendapatan tersebut
sebesar Rp200.000 layanan kepada langganan belum dikerjakan.
Analisis:
Akun pendapatan jasa (saldo di sisi kredit). Jumlah pendapatan yang belum menjadi pendapatan adalah
Rp200.000 karena pekerjaan/layanan kepada langganan belum dikerjakan. Jadi kurangkan akun
pendapatan jasa Rp200.000 dan dicatat di sisi debit. Kemudian catatlah ke dalam akun pendapatan
diterima di muka Rp200.000 di sisi kredit karena dianggap sebagai utang. Jurnal penyesuaiannya adalah:
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

2017 Desember Pendapatan Jasa Rp. 200.000

Pendapatan diterima di muka Rp. 200.000

Karena pentingnya pencatatan jurnal penyesuaian untuk melengkapi laporan akun pada buku besar, maka
tidak ada salahnya jika perusahaan mempercayakan Jurnal software akuntansi online untuk membantu
pencatatannya, terutama jika banyak sekali transaksi maupun akun yang harus disesuaikan.

F. Pendekatan, Strategi dan Metode


Pendekatan: Scientific
Strategi/Model : Problem Based Learning
Metode : Observasi, Diskusi, menggali informasi, tanya jawab.

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1. Pendahuluan
- Melakukan pembukaan dengan salam pembukaan dan berdoa untuk memulai 15 menit
pembelajaran.
- Menyanyikan lagu Indonesia Raya
- Membaca literasi
- Mengkondisikan peserta didik
- Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
- Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
- Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
- Melakukan pre-test
2. Kegiatan Inti
Pemberian stimulus - Guru memilih bahan bacaan yang sesuai dengan materi
Jurnal Penyesuaian kemudian dibagikan kepada siswa.
- Guru meminta kepada siswa untuk mempelajari bacaan
secara mandiri ataupun dengan teman satu kelompok
- Guru meminta kepada siswa untuk memberi tanda pada
bagian bacaan yang tidak / belum bisa dipahami, kemudian
guru menganjurkan kepada peserta didik untuk memberi tanda
sebanyak mungkin
90 menit
Menetapkan masalah - Guru membimbing siswa untuk memberikan tanda pada
bagian bacaan yang tidak atau belum dipahami
- Peserta didik berdiskusi dan saling bertanya kepada teman
satu kelompok untuk mendapatkan klasrifikasi tentang Jurnal
Penyesuaian
- Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menanyakan materi yang belum bisa dipahami
- Peserta didik menanyakan materi yang belum bisa dipahami
kepada guru

Mengembangkan - Peserta didik melalui diskusi mengumpulkan data dan


solusi informasi tentang materi pembelajaran Jurnal Penyesuaian
melalui pencarian di Google.com
- Guru membimbing siswa untuk menemukan jawaban atau
solusi atas pemasalahan terkait materi pembelajaran Jurnal
penyesuaian yang belum bisa dipahami oleh peserta didik
- Peserta didik memberikan pendapat dan masukan yang
didapat dari pencarian di google.com serta melakukan tanya
jawab selama proses diskusi
- Peserta didik mencoba menjelaskan Jurnal penyesuaian
melalui laporan hasil diskusi
- Peserta didik melalui diskusi membuat laporan tertulis atas
hasil diskusi kelompok
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menjelaskan / mempresentasikan hasil diskusi dengan
berkelompok dalam bentuk laporan tentang Jurnal
Penyesuaian
- Masing-masing kelompok mempersentasikan hasil praktek
mengidentifikasi
- Kelompok yang tidak presentasi memberikan tanggapan
atas solusi permasalahan Jurnal penyesuaian

Mengevaluasi - Guru membimibing peserta didik untuk membuat kesimpulan


tentang permasalahan terkait materi pembelajaran Jurnal
penyesuaian dan mengunggah hasil pembelajaran ke
google Classroom./Drive
- Guru memberikan revisi serta penguatan dari hasil diskusi
terkait materi pembelajaran Jurnal penyesuaian

3. Penutup

- Secara bersama-sama siswa diminta untuk menyimpulkan materi pembelajaran


tentang Jurnal penyesuaian.
- Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
- Siswa diberi tugas untuk membaca dan memahami lebih dalam lagi materi tentang 15 menit
Jurnal penyesuaian.
- Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada siswa untuk
mempelajari materi berikutnya.
- Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa penutup.
Pertemuan 2
Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
1. Pendahuluan
- Melakukan pembukaan dengan salam pembukaan dan berdoa untuk memulai 15 menit
pembelajaran.
- Menyanyikan lagu Indonesia Raya
- Membaca literasi
- Mengkondisikan peserta didik
- Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
- Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
- Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
- Melakukan pre-test
2. Kegiatan Inti
Pemberian stimulus - Guru memilih bahan bacaan yang sesuai dengan materi
Koreksi kesalahan dan jurnal koreksi kemudian dibagikan
kepada siswa.
- Guru meminta kepada siswa untuk mempelajari bacaan
secara mandiri ataupun dengan teman satu kelompok
- Guru meminta kepada siswa untuk memberi tanda pada
bagian bacaan yang tidak / belum bisa dipahami, kemudian
guru menganjurkan kepada peserta didik untuk memberi tanda
sebanyak mungkin 90 menit
Menetapkan masalah - Guru membimbing siswa untuk memberikan tanda pada
bagian bacaan yang tidak atau belum dipahami
- Peserta didik berdiskusi dan saling bertanya kepada teman
satu kelompok untuk mendapatkan klasrifikasi tentang
Koreksi kesalahan dan jurnal koreksi
- Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menanyakan materi yang belum bisa dipahami
- Peserta didik menanyakan materi yang belum bisa dipahami
kepada guru

Mengembangkan - Peserta didik melalui diskusi mengumpulkan data dan


solusi informasi tentang materi pembelajaran Koreksi kesalahan
dan jurnal koreksi melalui pencarian di Google.com
- Guru membimbing siswa untuk menemukan jawaban atau
solusi atas pemasalahan terkait materi pembelajaran Koreksi
kesalahan dan jurnal koreksi yang belum bisa dipahami
oleh peserta didik
- Peserta didik memberikan pendapat dan masukan yang
didapat dari pencarian di google.com serta melakukan tanya
jawab selama proses diskusi
- Peserta didik mencoba menjelaskan koreksi kesalahan dan
jurnal koreksi melalui laporan hasil diskusi
- Peserta didik melalui diskusi membuat laporan tertulis atas
hasil diskusi kelompok
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menjelaskan / mempresentasikan hasil diskusi dengan
berkelompok dalam bentuk laporan tentang Koreksi
kesalahan dan jurnal koreksi
- Masing-masing kelompok mempersentasikan hasil praktek
mengidentifikasi
- Kelompok yang tidak presentasi memberikan tanggapan
atas solusi permasalahan Koreksi kesalahan dan jurnal
koreksi

Mengevaluasi - Guru membimibing peserta didik untuk membuat kesimpulan


tentang permasalahan terkait materi pembelajaran Koreksi
kesalahan dan jurnal koreksi dan mengunggah hasil
pembelajaran ke google drive
- Guru memberikan revisi serta penguatan dari hasil diskusi
terkait materi pembelajaran Koreksi kesalahan dan
jurnal koreksi

3. Penutup

- Secara bersama-sama siswa diminta untuk menyimpulkan materi pembelajaran


tentang Koreksi kesalahan dan jurnal koreksi.
- Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
- Siswa diberi tugas untuk membaca dan memahami lebih dalam lagi materi tentang 15 menit
Koreksi kesalahan dan jurnal koreksi.
- Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada siswa untuk
mempelajari materi berikutnya.
- Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa penutup.
H. Alat/bahan dan Media Pembelajaran
Alat/bahan : HP, Komputer/l Laptop
Media Pembelajaran : Whatshap , google claas room, Zoom meeting

I. Sumber Belajar
- Modul akuntansi 1B KTSP Dwi Harti
- Pratikum Akuntansi Perusahaan Jasa Kelas XI; Dwi Harti;Penerbit Erlangga;2013
- https://www.finansialku.com/definisi-neraca-lajur-adalah/

J. Penilaian Pembelajaran
a. Teknik : Non Test dan Test
b. Bentuk :
- Penilaian pengetahuan - : Tes tertulis uraian
Penilaian keterampilan : Mempersiapkan Lembar kerja penyusunan Neraca Lajur untuk
Perusahaan Jasa digoogle class room.

Mengetahui, Padang Cermin, Agustus 2020


Kepala Sekolah SMK Negeri Padang Cermin Guru Mata Pelajaran

Rachmah,M.Pd Jatin Nur Afridayanti,SE


NIP196812201993032004 Nuptk3446758658300003
Lampiran 1 : Lembar Pengamatan

LEMBAR PENGAMATAN SISWA

Kelas/ Semester : XI / Gasal


Mata pelajaran : Pratikum Akuntansi Perusahaan Jasa, Dagang, dan Manufaktur
Alokasi Waktu : 12 JP

No. Aspek Aktivitas


Urut
Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7

Keterangan Aspek Aktifitas:

1. Memperhatikan penjelasan guru/teman. 5. Menjadi pembicara kelompok.


2. Menghargai pendapat orang lain.
3. Membaca materi. 6. Bertanya (pada teman/guru).
4. Menulis (mencatat) materi penting. 7. Mengumpulkan hasil diskusi

Petunjuk:

1. Pengamatan dilakukan oleh guru pada saat peserta didik berdiskusi


2. Pengamatcukup memberi tanda cek ( ) pada kolom aspek aktivitas siswa.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP LURING )

A. Identitas Program Pendidikan, meliputi:

Nama Sekolah Mata : SMK NEGERI PADANG CERMIN


Pelajaran Kompetensi : Praktikum Akuntansi Perusahaan Jasa, Dagang, dan Manufaktur
Keahlian Kelas / : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Semester Tahun : XI/1
Pelajaran Alokasi : 2020/2021
Waktu : 6 JP X 45 menit (1 pertemuan)

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan 4. Melaksanakantugasspesifik dengan
mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, menggunakan alat, informasi, dan prosedur
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif kerjayanglazimdilakukanserta
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja memecahkan masalah sesuai dengan bidang
Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada tingkat AkuntansidanKeuanganLembaga.
teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan Menampilkan kinerja di bawah bimbingan
dengan ilmu pengetahuan teknologi, seni, dengan mutu dan kuantitas yang terukur
budaya, dan humaniora dalam konteks sesuai dengan standar kompetensi kerja.
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari Menunjukkan keterampilan menalar,
keluarga,sekolah,duniakerja,warga mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
masyarakat nasional, regional, dan internasional. produktif,kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

Kompetensi Dasar
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3.5 Menerapkan posting jurnal penyesuaian ke 4.6 Melakukan posting jurnal penyesuaian ke
dalam buku besar untuk perusahaan jasa dalam buku besar untuk perusahaan jasa

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.5 Menerapkan Posting Jurnal penyesuaian ke dalam buku besar untuk perushaan
jasa Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.5.1 Menganalisis Daftar Akun (Rekening)
3.5.2 Menyusun Pemindahan (Posting) entry jurnal penyesuaian ke buku besar

4.5 Melakukan posting Jurnal penyesuaian ke dalam buku besar untuk perusahaan jasa
Indikator Pencapaian Kompetensi:
4.5.1 Membuat Daftar Akun (Rekening)
4.5.2 Menunjukkan Pemindahan (Posting) entri jurnal penyesuaian ke buku besar

D. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat:
1. Membuat Daftar Akun (Rekening)
2. Menunjukkan Pemindahan (Posting) entri jurnal penyesuaian ke buku besar

E. Materi Pembelajaran

Materi Faktual  Posting Jurnal ke Buku Besar


dapat diamati dengan indera  Transaksi
atau alat  Pemindahbukuan

Materi Konseptual  Posting jurnal


Gabungan antar fakta-fakta yang
saling berhubungan
Materi Prinsip  Daftar Akun (Rekening)
Generalisasi hubungan antar  Pemindahan (Posting) entri jurnal penyesuaian ke buku
konsep-konsepyangsaling besar
terkait
Materi Prosedural  Mendemonstrasikan Jurnal penyesuaian dan fungsinya
Sederetan langkah yang  Menunjukkan Jenis-jenis penyesuaian
sistematis dalam menerapkan  Memperbaiki Jurnal penyesuaian
prinsip  Mengidentifikasikan Koreksi kesalahan dan jurnal koreksi
 Menerapkan Koreksi akun

Posting Jurnal ke Buku Besar

Pemindahan (posting) jurnal ke buku besar - Setelah transaksi dicatat dalam jurnal, tiba saatnya dilakukan
posting ke buku besar. Jadi, apakah posting itu? Posting atau pemindahbukuan adalah memindahkan transaksi
yang telah dicatat dalam jurnal ke dalam setiap akun buku besar yang sesuai. Buku besar ini merupakan
kumpulan akun-akun yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan. Karena itu, buku besar hampir
sama dengan akun. Perbedaannya hanyalah pada penyebutannya.
Ingatkah Anda, apakah akun itu?
Lalu, bagaimana cara memposting ke buku besar? Cara memposting ke buku besar melalui tiga tahap, yaitu
sebagai berikut.
o mencatat tanggal transaksi dan jumlah yang akan didebit atau dikredit ke dalam akun yang
sesuai; o mengisi kolom “Referensi: dalam akun nomor halaman jurnal;
o mengisi kolom “Referensi” dalam jurnal dengan akun yang bersangkutan.
Pada buku besar, bentuk-bentuk akun yang biasa digunakan, yaitu akun bentuk T, akun 2 kolom, akun 3
kolom, dan akun 4 kolom. Penyebutan istilah “dua kolom” mengacu pada jumlah kolom yang digunakan
untuk mencatat nilai uang. Berikut disajikan bentuk-bentuk buku besar tersebut.

Keterangan:
1. Nama akun, diisi nama akun yang bersangkutan
2. Kode akun, diisi nomor akun yang bersangkutan
3. Tanggal, untuk mencatat tanggal, bulan, tahun, terjadinya transaksi
4. Keterangan, digunakan untuk mencatat penjelasan singkat transaksi
5. Ref, atau referensi; digunakan untuk mencatat nomor halaman dokumen yang menjadi sumber
pencatatan.
6. Debit dan kredit, untuk mencatat nilai transaksi
7. Saldo, untuk mencatat saldo akhir suatu akun setelah suatu transaksi dicatat dalam akun tersebut.

Perhatikan cara memposting dari jurnal ke dalam buku besar bentuk tiga kolom di bawah ini!
Setelah Anda mempelajari berbagai bentuk akun buku besar, akan lebih jelas lagi jika Anda mempelajari cara
pencatatan transaksi dalam jurnal dan melakukan posting ke dalam buku besar yang disajikan berikut ini.

Transaksi selama bulan Oktober pada Eva Salon


1 Oktober 2005, Ny Eva memulai usaha salon yang diberi nama “Eva Salon”
a. Uang tunai senilai Rp5.000.000,00
b. Piutang jasa Rp300.000,00
c. Perlengkapan salon Rp7.000.000,00
d. Peralatan salon Rp10.000.000,00
2 Dibayar sewa gedung untuk salon Rp1.200.000,00 untuk masa sewa satu tahun.
4 Pembelian peralatan salon sebesar Rp3.000.000,00 secara kredit.
6 Dikeluarkan uang tunai sebesar Rp50.000,00 untuk membayar beban iklan di koran.
10 Dikeluarkan uang per kas sebesar Rp500.000,00 untuk membayar angsuran utang kepada Toko Sinar.
15 Dibayar upah karyawan sebesar Rp150.000,00.
16 Diterima pendapatan setengah bulan pertama Rp4.000.000,00.
27 Dibayar rekening telepon dan listrik bulan ini Rp150.000,00.
31 Dibayar upah karyawan sebesar Rp150.000,00.
31 Pelayanan salon yang pembayarannya tidak diterima langsung berjumlah Rp1.450.000,00.
31 Pengambilan prive oleh pemilik sebesar Rp200.000,00.

Diminta :
1. Buatlah jurnal umumnya!
2. Dari jurnal postinglah ke buku besar!

Apabila akun dalam jurnal umum diposting ke buku besar maka keseluruhan transaksi EVA Salon akan terlihat
sebagai berikut.
Tahap pencatatan akuntansi yang meliputi jurnal dan posting ke buku besar telah Anda pelajari. Berikut ini
Anda akan mempelajari tahap selanjutnya, yaitu tahap pengikhtisaran
.

Referensi
http://akuntansis.blogspot.com/2014/07/posting-jurnal-ke-buku-besar.html

F. Pendekatan, Strategi dan Metode


Pendekatan: Scientific
Strategi/Model : Problem Based Learning
Metode : Observasi, Diskusi, menggali informasi, tanya jawab.

G. Kegiatan Pembelajaran

Langkah-langkah Pembelajaran Waktu


1. Pendahuluan
- Melakukan pembukaan dengan salam pembukaan dan berdoa untuk memulai 30 menit
pembelajaran.
- Menyanyikan lagu Indonesia Raya
- Membaca literasi
- Mengkondisikan peserta didik
- Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
- Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
- Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
- Melakukan pre-test
2. Kegiatan Inti
Pemberian stimulus - Guru menayangkan Slide Power point yang sesuai dengan
materi Posting Jurnal penyesuaian ke dalam buku besar
untuk perusahaan jasa .
- Guru memintakepadasiswa untukmengamati
tanyangan power point dan berdiskusi dengan teman satu
kelompok
- Guru meminta kepada siswa untuk memberi tanda pada bagian yang
belum bisa dipahami, kemudian guru menganjurkan kepada peserta didik
untuk memberi tanda 210 menit sebanyak mungkin
Menetapkan masalah - Guru membimbing siswa untuk menemukan permasalahan
dari materi Posting Jurnal penyesuaian ke dalam buku besar
untuk perusahaan jasa

- Peserta didik berdiskusi dan saling bertanya kepada teman


satu kelompok untuk mendapatkan klasrifikasi tentang
Posting Jurnal penyesuaian ke dalam buku besar untuk
- Peserta didik menanyakan materi yang belum bisa dipahami
kepada guru

Mengembangkan - Peserta didik melalui diskusi mengumpulkan data dan


solusi informasi tentang materi pembelajaran Posting Jurnal
penyesuaian ke dalam buku besar untuk perusahaan jasa
melalui sumber yang ada.(Buku PAPJDM kls XI)
- Guru membimbing siswa untuk menemukan jawaban atau
solusi atas pemasalahan terkait materi pembelajaran Posting
Jurnal penyesuaian ke dalam buku besar untuk
perusahaan jasa yang belum bisa dipahami oleh peserta
didik
- Peserta didik memberikan pendapat dan masukan yang
didapat dari pencarian melaui sumber buku yang ada (buku
PAJDM kls XI) serta melakukan tanya jawab selama proses
diskusi
- Peserta didik mencoba menyebutkan langkah-langkah
Posting Jurnal penyesuaian ke dalam buku besar untuk
perusahaan jasa melalui laporan hasil diskusi
- Peserta didik melalui diskusi membuat laporan tertulis atas
hasil diskusi kelompok
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menjelaskan / mempresentasikan hasil diskusi dengan
berkelompok dalam bentuk laporan tentang Posting
Jurnal penyesuaian ke dalam buku besar
- Masing-masing kelompok mempersentasikan hasil praktek
mengidentifikasi
- Kelompok yang tidak presentasi memberikan tanggapan
atas solusi permasalahan Posting Jurnal penyesuaian ke
dalam buku besar
Mengevaluasi - Guru membimibing peserta didik untuk membuat kesimpulan
tentang permasalahan terkait materi pembelajaran Posting
Jurnal penyesuaian ke dalam buku besar
- Guru memberikan revisi serta penguatan dari hasil diskusi
terkait materi pembelajaran Posting Jurnal penyesuaian
ke dalam buku besar

3. Penutup

- Secara bersama-sama siswa diminta untuk menyimpulkan materi pembelajaran


tentang Posting Jurnal penyesuaian ke dalam buku besar .
- Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
- Siswa diberi tugas untuk membaca dan memahami lebih dalam lagi materi tentang 30 menit
Posting Jurnal penyesuaian ke dalam buku besar .
- Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada siswa untuk
mempelajari materi berikutnya.
- Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa penutup.

H. Alat/bahan dan Media Pembelajaran


Alat/bahan : HP, Komputer, LCD, Papan Tulis, Spidol
Media Pembelajaran : slide power point , Lembar kerja siswa,

I. Sumber Belajar
- Modul akuntansi 1B KTSP Dwi Harti
- Pratikum Akuntansi Perusahaan Jasa Kelas XI; Dwi Harti;Penerbit Erlangga;2013
- http://akuntansis.blogspot.com/2014/07/posting-jurnal-ke-buku-besar.html

J. Penilaian Pembelajaran
a. Teknik : Non Test dan Test
b. Bentuk :
- Penilaian pengetahuan - : Tes tertulis uraian
Penilaian keterampilan : Mempersiapkan Lembar kerja penyusunan Neraca Lajur untuk
Perusahaan Jasa

Mengetahui, Padang Cermin, Agustus 2020


Kepala Sekolah SMK Negeri Padang Cermin Guru Mata Pelajaran

Rachmah,M.Pd Jatin Nur Afridayanti,SE


NIP196812201993032004 Nuptk3446758658300003
Lampiran 1 : Lembar Pengamatan

LEMBAR PENGAMATAN SISWA

Kelas/ Semester : XI / Gasal


Mata pelajaran : Pratikum Akuntansi Perusahaan Jasa, Dagang, dan Manufaktur
Alokasi Waktu : 6 JP

No. Aspek Aktivitas


Urut
Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7

Keterangan Aspek Aktifitas:

1. Memperhatikan penjelasan guru/teman. 5. Menjadi pembicara kelompok.


2. Menghargai pendapat orang lain.
3. Membaca materi. 6. Bertanya (pada teman/guru).
4. Menulis (mencatat) materi penting. 7. Mengumpulkan hasil diskusi

Petunjuk:

1. Pengamatan dilakukan oleh guru pada saat peserta didik berdiskusi


2. Pengamatcukup memberi tanda cek ( ) pada kolom aspek aktivitas siswa.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP DARING )

A. Identitas Program Pendidikan, meliputi:

Nama Sekolah Mata : SMK NEGERI PADANG CERMIN


Pelajaran Kompetensi : Praktikum Akuntansi Perusahaan Jasa, Dagang, dan Manufaktur
Keahlian Kelas / : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Semester Tahun : XI/1
Pelajaran Alokasi : 2020/2021
Waktu : 6 X 20 menit (1 pertemuan)

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan 4. Melaksanakan tugasspesifik dengan
mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, menggunakan alat, informasi, dan prosedur
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif kerjayanglazimdilakukanserta
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja memecahkan masalah sesuai dengan bidang
Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada tingkat AkuntansidanKeuanganLembaga.
teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan Menampilkan kinerja di bawah bimbingan
dengan ilmu pengetahuan teknologi, seni, dengan mutu dan kuantitas yang terukur
budaya, dan humaniora dalam konteks sesuai dengan standar kompetensi kerja.
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari Menunjukkan keterampilan menalar,
keluarga,sekolah,duniakerja,warga mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
masyarakat nasional, regional, dan internasional. produktif,kritis,mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

Kompetensi Dasar
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3.6Menganalisis akun-akun yang terkait dalam 4.6 Menyusun neraca lajur untuk perusahaan
penyusunan neraca lajur (worksheet) untuk jasa
perusahaan jasa

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.6 Menganalisis Akun-akun yang terkait dalam menyusun Neraca Lajur (Worksheet)
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.6.1 Menjelasakanlkan pengertian dan kegunaan neraca lajur
3.6.2 Menganalisis bentuk dan isi neraca lajur
3.6.3 Merancang menyiapkan neraca lajur

4.6 Menyusun Neraca Lajur (worksheet)


Indikator Pencapaian Kompetensi:
4.6.1 Mengidentifikasi Pengertian dan kegunaan nerca lajur
4.6.2 Mengidentifikasi Bentuk dan Isi Neraca Lajur
4.6.3 Mendesain Menyiapkan Nerca Lajur

D. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat:
1. Mengidentifikasi Pengertian dan kegunaan nerca lajur
2. Mengidentifikasi Bentuk dan Isi Neraca Lajur
3. Mendesain Menyiapkan Nerca Lajur

E. Materi Pembelajaran

Definisi Neraca Lajur


Sudah kenalkah Anda dengan neraca lajur? Perusahaan-perusahaan umumnya membutuhkan neraca lajur
untuk menyusun sebuah laporan keuangan yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan perusahaan.
Namun apa sebenarnya neraca lajur itu? Langsung cari tahu jawabannya di artikel berikut ini!

Masih banyak perusahaan yang sudah rutin membuat laporan keuangan dengan neraca lajur. Namun
sayangnya masih banyak yang belum mengenal definisi neraca lajur tersebut.

Pada dasarnya, neraca lajur atau disebut juga kertas kerja (worksheet) merupakan sebuah lembaran kertas
dengan lajur-lajur atau kolom-kolom yang direncanakan secara khusus untuk menghimpun semua data-data
akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan keuangan dengan cara sistematis.

Neraca lajur ini berfungsi sebagai alat bantu yang bertujuan mempermudah penyusunan laporan keuangan
manual. Namun neraca lajur bukan merupakan bagian dari catatan akuntansi formal.

Neraca lajur berisi berbagai informasi untuk laporan keuangan, sebagai contoh:
 saldo perkiraan sebelum jurnal penyesuaian,
 perkiraan jurnal penyesuaian, dan
 saldo perkiraan setelah jurnal penyesuaian.

Dalam praktiknya, neraca lajur terdiri dari 5 bagian pokok yaitu sebagai berikut:
 neraca saldo,
 penyesuaian,
 neraca saldo setelah penyesuaian,
 laporan perhitungan laba-rugi, dan
 neraca

Nah, setelah mengenal definisi neraca lajur secara umum, kini saatnya Anda memahami lebih dalam tentang
neraca lajur. Finansialku sudah merangkumnya dalam ulasan di bawah ini:

Tujuan Neraca Lajur


Neraca lajur merupakan suatu landasan untuk memeriksa rekening buku besar yang disesuaikan,
diseimbangkan dan disusun menurut cara yang sesuai dengan penyusunan laporan keuangan.

Namun, neraca lajur BUKANLAH laporan keuangan, sehingga tidak dapat menggantikan kedudukan pencatat
akuntansi atau laporan keuangan. Artinya, neraca lajur semata-mata hanya merupakan alat bantu untuk
laporan keuangan.

Adapun tujuan dari disusunnya neraca lajur antara lain adalah sebagai berikut:
 Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan.
 Untuk melihat perkiraanyang terjadi dalam kegiatan perusahaan sehari-hari, sehingga pihak manajemen
dapat mengontrol setiap pengeluaran perusahaan dalam menunjuang kegiatan atau operasinya.
 Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan data penyesuaian, sehingga
merupakan persiapan sebelum disusun laporan keuangan yang formal.
 Untuk mempermudah pencarian kesalahan yang mungkin dilakukan dalam membuat jurnal penyesuaian.
Fungsi Neraca Lajur
Melihat beberapa tujuan utama dari neraca lajur, dapat dirumuskan beberapa fungsi penerapan neraca lajur
dalam pencatatan keuangan, yaitu sebagai berikut:
# Meringkas Data dalam Mencatat Keuangan
Fungsi pertama dari neraca lajur yakni meringkas data dalam pencatatan keuangan, di mana Anda akan
menggolongkan data yang berisi akun keuangan pada perusahaan.
Dengan memanfaatkan neraca lajur, data keuangan akan lebih mudah untuk dilihat dan digunakan untuk
kebutuhan selanjutnya. Data dibuat ringkas dengan tujuan menunjukkan informasi yang dibutuhkan tanpa
proses yang panjang.

# Memeriksa Kembali Data


Fungsi kedua dari neraca lajur yakni untuk melakukan pemeriksaan ulang data. Anda dimungkinkan untuk
memeriksa kembali data pada pencatatan sebelumnya menggunakan neraca lajur ini, terutama dalam
neraca saldo dan jurnal penyesuaian.
Dalam pencatatan keuangan sangat mudah terjadi kesalahan, misalnya saja akibat kesalahan manusia
(human error) atau kesalahan perangkat lunak yang digunakan.
Oleh karena itu, proses pemeriksaan data yang dilakukan dalam neraca lajur akan dimanfaatkan untuk
menghindari kesalahan pencatatan keuangan secara keseluruhan.

# Membantu Menyusun Laporan Keuangan


Fungsi yang ketiga sesuai dengan pembahasaan di atas, di mana pencatatan dalam neraca lajur
merupakan alat bantu dalam proses pembuatan laporan keuangan.
Hal ini disebabkan adanya data-data dalam neraca lajur yang sudah mencakup seluruh data yang
dibutuhkan dalam menyusun laporan keuangan.
Tentunya ini akan sangat memudahkan dan menghemat waktu dalam menyusun laporan keuangan, tanpa
perlu mencari data dari sumber yang terlalu banyak.

# Menunjukkan Prosedur yang Telah Dijalankan


Fungsi terakhir dari neraca lajur adalah untuk menunjukkan prosedur pencatatan keuangan yang telah
dijalankan oleh perusahaan.
Dengan demikian, hal ini dapat menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kredibilitas dalam mencatat dan
mengelola keuangan dengan benar.
Selain itu, jelas bahwa laporan keuangan yang dibuat pun memiliki kredibilitas karena disusun
berdasarkan neraca lajur, yang merupakan bagian dari prosedur pencatatan keuangan.

Referensi
https://www.finansialku.com/definisi-neraca-lajur-adalah/

F. Pendekatan, Strategi dan Metode


Pendekatan: Scientific
Strategi/Model : Problem Based Learning
Metode : Observasi, Diskusi, menggali informasi, tanya jawab.

G. Kegiatan Pembelajaran

Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
1. Pendahuluan
- Melakukan pembukaan dengan salam pembukaan dan berdoa untuk memulai 15 menit
pembelajaran.
- Menyanyikan lagu Indonesia Raya
- Membaca literasi
- Mengkondisikan peserta didik
- Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
- Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
- Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
- Melakukan pre-test
2. Kegiatan Inti
Pemberian stimulus - Guru memilih bahan bacaan yang sesuai dengan materi
Akun-akun yang terkait dalam penyusunan Neraca Lajur
kemudian dibagikan kepada siswa.
- Guru meminta kepada siswa untuk mempelajari bacaan
secara mandiri ataupun dengan teman satu kelompok
- Guru meminta kepada siswa untuk memberi tanda pada
bagian bacaan yang tidak / belum bisa dipahami, kemudian
guru menganjurkan kepada peserta didik untuk memberi tanda
sebanyak mungkin 90 menit
Menetapkan masalah - Guru membimbing siswa untuk memberikan tanda pada
bagian bacaan yang tidak atau belum dipahami
- Peserta didik berdiskusi dan saling bertanya kepada teman
satu kelompok untuk mendapatkan klasrifikasi tentang Akun-
akun yang terkait dalam penyusunan Neraca Lajur
- Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menanyakan materi yang belum bisa dipahami
- Peserta didik menanyakan materi yang belum bisa dipahami
kepada guru

Mengembangkan - Peserta didik melalui diskusi mengumpulkan data dan


solusi informasi tentang materi pembelajaran Akun-akun yang
terkait dalam menyusun Neraca Lajur melalui pencarian
di Google.com
- Guru membimbing siswa untuk menemukan jawaban atau
solusi atas pemasalahan terkait materi pembelajaran Akun-
akun yang terkait dalam penyusunan Neraca Lajur yang
belum bisa dipahami oleh peserta didik
- Peserta didik memberikan pendapat dan masukan yang
didapat dari pencarian di google.com serta melakukan tanya
jawab selama proses diskusi
- Peserta didik mencoba menyebutkan Akun-akun yang
terkait dalam penyusunan Neraca Lajur melalui laporan
hasil diskusi
- Peserta didik melalui diskusi membuat laporan tertulis atas
hasil diskusi kelompok
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menjelaskan / mempresentasikan hasil diskusi dengan
berkelompok dalam bentuk laporan tentang Akun-akun
yang terkait dalam penyusunan Neraca Lajur
- Masing-masing kelompok mempersentasikan hasil praktek
mengidentifikasi
- Kelompok yang tidak presentasi memberikan tanggapan
atas solusi permasalahan Akun-akun yang terkait dalam
penyusunan Neraca Lajur
Mengevaluasi - Guru membimibing peserta didik untuk membuat kesimpulan
tentang permasalahan terkait materi pembelajaran Akun-
akun yang terkait dalam penyusunan Neraca Lajur dan
mengunggah hasil pembelajaran ke google Classroom./Drive
- Guru memberikan revisi serta penguatan dari hasil diskusi
terkait materi pembelajaran Akun-akun yang terkait
dalam penyusunan Neraca Lajur

3. Penutup

- Secara bersama-sama siswa diminta untuk menyimpulkan materi pembelajaran


tentang Akun-akun yang terkait dalam penyusunan Neraca Lajur.
- Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
- Siswa diberi tugas untuk membaca dan memahami lebih dalam lagi materi tentang 15 menit
Akun-akun yang terkait dalam penyusunan Neraca Lajur.
- Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada siswa untuk
mempelajari materi berikutnya.
- Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa penutup.

H. Alat/bahan dan Media Pembelajaran


Alat/bahan : HP, Komputer / Laptop
Media Pembelajaran : Slide power point, Whatshap, google classroom, zoom meeting
I. Sumber Belajar
- Modul akuntansi 1B KTSP Dwi Harti
- Pratikum Akuntansi Perusahaan Jasa Kelas XI; Dwi Harti;Penerbit Erlangga;2013
- https://www.finansialku.com/definisi-neraca-lajur-adalah/

J. Penilaian Pembelajaran
a. Teknik : Non Test dan Test
b. Bentuk :
- Penilaian pengetahuan - : Tes tertulis uraian
Penilaian keterampilan : Mempersiapkan Lembar kerja penyusunan Neraca Lajur untuk
Perusahaan Jasa di goggle class room

Mengetahui, Padang Cermin, Agustus 2020


Kepala Sekolah SMK Negeri Padang Cermin Guru Mata Pelajaran

Rachmah,M.Pd Jatin Nur Afridayanti,SE


NIP196812201993032004 Nuptk3446758658300003
Lampiran 1 : Lembar Pengamatan

LEMBAR PENGAMATAN SISWA

Kelas/ Semester : XI / Gasal


Mata pelajaran : Pratikum Akuntansi Perusahaan Jasa, Dagang, dan Manufaktur
Alokasi Waktu : 6 JP

No. Aspek Aktivitas


Urut
Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7

Keterangan Aspek Aktifitas:

1. Memperhatikan penjelasan guru/teman. 5. Menjadi pembicara kelompok.


2. Menghargai pendapat orang lain.
3. Membaca materi. 6. Bertanya (pada teman/guru).
4. Menulis (mencatat) materi penting. 7. Mengumpulkan hasil diskusi

Petunjuk:

1. Pengamatan dilakukan oleh guru pada saat peserta didik berdiskusi


2. Pengamatcukup memberi tanda cek ( ) pada kolom aspek aktivitas siswa.

Anda mungkin juga menyukai