Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA SD


MODUL 7
PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBAHASA DENGAN FOKUS
BERBICARA

KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA SD


PDGK 4101
Oleh:
1. Nada Hasnal Azhari (857600344)
2. Dea Dwiyanti (857601077)
3. Febrianto (857604366)

PROGRAM STUDI S1 PGSD


UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ - PURWOKERTO
POKJAR KEMANGKON KAB. BANYUMAS
2024.4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
PENDAHULUAN
KAJIAN PUSTAKA
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, makalah yang berjudul “Pembelajaran Keterampilan
Berbahasa dengan Fokus Berbicara” ini dapat disusun tanpa halangan apapun.
Tidak lupa ucapan terima kasih kami haturkan kepada:

1. Ibu Umi Ana Setiani, S.S.,M.Pd., selaku dosen Pembimbing Mata


Kuliah Keterampilan Berbahasa Indonesia SD di Universitas Terbuka
2. Rekan-rekan mahasiswa Pokjar Kemangkon, Program Studi PGSD
Semester 4 Universitas Terbuka

yang telah membantu dan memberi kontribusi atas tersusunnya makalah ini.
Makalah ini disusun Guna memenuhi Tugas mata kuliah Keterampilan Berbahasa
Indonesia SD. Selain itu makalah ini disusun sebagai salah satu wujud nyata peduli
kami terhadap Pendidikan di Indonesia pada umumnya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu
saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan
kedepannya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Keterampilan berbahasa merupakan aspek penting dalam proses komunikasi


manusia. Berbicara merupakan salah satu bentuk utama dari keterampilan
berbahasa yang memungkinkan individu untuk menyampaikan pikiran, emosi, dan
informasi kepada orang lain. Pembelajaran keterampilan berbicara menjadi esensial
dalam konteks pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan sehari-hari. Makalah ini akan
membahas tentang pembelajaran keterampilan berbicara, termasuk metode,
strategi, dan tantangan yang terkait.

2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini antara lain:
a. Bagaimana cara merencanakan pembelajaran berbicara di kelas rendah?
b. Bagaimana cara mempraktikkan pembelajaran berbicara di kelas rendah?
c. Bagaimana cara menyusun alat penilaian kemampuan berbicara di kelas
rendah?
d. Bagaimana cara merencanakan pembelajaran berbicara di kelas tinggi?
e. Bagaimana cara mempraktikkan pembelajaran berbicara di kelas tinggi?
f. Bagaimana cara menyusun alat penilaian kemampuan berbicara di kelas
tinggi?
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

1. Karakteristik Pembelajaran Kelas Rendah


Pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas rendah pada kurikulum 2013
menggunakan pembelajaran tematik. Namun pada Kurikulum Merdeka
pembelajaran ini dilakukan dengan pendekatan muatan pelajaran. Pembelajaran
tematik hanya diajarkan pada peserta didik Sekolah Dasar kelas rendah (kelas 1
sampai 3), karena pada umumnya mereka melihat segala sesuatu sebagai satu
keutuhan (holistik), perkembangan fisiknya tidak pernah dipisahkan dengan
perkembangan mental, sosial, dan emosionalnya.
Ciri khas pembelajaran tematik menurut Yeti Mulyati dan Isah Cahyani antara lain:
a. Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan siswa
b. Kegiatan belajar bertolak dari minat dan kebutuhan siswa
c. Kegiatan belajar lebih bermakna dan berkesan
d. Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa
e. Kegiatan belajar bersifat pragmatis (sering ditemui di lingkungannya)
f. Mengembangkan keterampilan sosial
g. Menanamkan konsep-konsep pembelajaran yang tepat
2. Membuat Perencanaan Pembelajaran di Kelas Rendah
Rencana Pembelajaran (RPP) dimulai dari identitas RPP, tujuan pembelajaran,
materi, metode, Langkah-langkah pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian.
3. Melaksanakan Pembelajaran di Kelas Rendah
Melaksanakan pembelajaran berarti melakukan pembelajaran dengan langkah-
langkah pembelajaran sesuai rencana yang telah dibuat. Langkah-langkah
pembelajaran minimal memuat:
a. Kegiatan pendahuluan
Kegiatan pendahuluan mencakup:
1) Orientasi, yaitu kegiatan memusatkan peserta didik pada materi
yang akan dipelajari.
2) Apersepsi, yaitu pemberian persepsi awal tentang materi yang akan
dipelajari.
3) Motivasi, yaitu guru memberikan motivasi terkait manfaat materi
yang akan dipelajari.
4) Pemberian acuan, berupa penjelasan materi pokok dan uraian
materi secara garis besar.
5) Pembagian kelompok
b. Kegiatan inti
Kegiatan inti mencakup:
1) Eksplorasi
Dalam kegiatan ini guru:
a) Melibatkan siswa mencari informasi yang luas
b) Menggunakan beragam pendekatan
c) Memfasilitasi terjadinya interaksi
d) Melibatkan siswa untuk aktif
e) Memfasilitasi siswa dalam pembelajaran
2) Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi yang dilakukan guru antara lain:
a) Membiasakan siswa untuk membaca dan menulis
b) Memberikan tugas, diskusi, dan lain sebagainya
c) Memberi kesempatan untuk berpikir
d) Memfasilitasi siswa dalam kerja sama
e) Memfasilitasi siswa dalam berkompetisi
f) Memfasilitasi siswa dalam menyajikan hasil kerja
3) Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi ini yang dilakukan guru antara lain:
a) Memberikan umpan balik positif
b) Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan
elaborasi
c) Memfasilitasi siswa melakukan refleksi
d) Menjawab pertanyaan yang muncul dari siswa
e) Membantu menyelesaikan masalah
f) Memberi motivasi
c. Penutup
Pada kegiatan penutup guru mengarahkan siswa untuk membuat
rangkuman/kesimpulan materi pembelajaran yang sudah dilakukan,
memeriksa hasil belajar siswa, dan memberikan arahan tindak lanjut.

Metode Pembelajaran Keterampilan Berbicara

1) Pendekatan Komunikatif
Pendekatan ini menekankan pada penggunaan bahasa dalam situasi
komunikatif nyata. Siswa diberi kesempatan untuk berinteraksi secara aktif
dalam berbagai konteks, seperti permainan peran, diskusi kelompok, dan
simulasi.
2) Pemodelan
Guru atau mentor memainkan peran penting dalam memberikan contoh yang
baik dalam berbicara. Siswa dapat meniru model tersebut untuk
meningkatkan keterampilan berbicara mereka.
3) Latihan Berulang
Prinsip "practice makes perfect" sangat berlaku dalam pembelajaran
keterampilan berbicara. Siswa perlu terus-menerus berlatih untuk
memperbaiki pengucapan, intonasi, dan kejelasan dalam berbicara.
4) Pemberian Umpan Balik
Siswa perlu mendapatkan umpan balik yang konstruktif tentang keterampilan
berbicara mereka. Umpan balik ini dapat berasal dari guru, sesama siswa,
atau rekaman diri sendiri.
5) Penggunaan Teknologi
Teknologi dapat menjadi alat yang berguna dalam pembelajaran keterampilan
berbicara. Aplikasi atau perangkat lunak pembelajaran bahasa dapat
menyediakan latihan interaktif dan kesempatan untuk merekam dan
memperbaiki pengucapan.

Strategi untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

1) Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok memungkinkan siswa untuk berpartisipasi dalam
percakapan yang terstruktur dengan teman sebaya. Ini membantu mereka
untuk mempraktikkan berbicara dalam situasi yang nyata dan mendapatkan
umpan balik dari orang lain.
2) Permainan Peran
Dalam permainan peran, siswa memainkan peran tertentu dalam situasi yang
disimulasikan. Hal ini membantu mereka untuk mempraktikkan berbicara
dalam konteks yang relevan dan meningkatkan kemampuan mereka dalam
menyampaikan pesan dengan jelas.
3) Presentasi
Memberikan siswa kesempatan untuk melakukan presentasi di depan kelas
atau kelompok mereka dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri dan
kemampuan berbicara mereka. Guru dapat memberikan panduan tentang
struktur presentasi yang efektif dan memberikan umpan balik setelah
presentasi selesai.
4) Debat
Debat memungkinkan siswa untuk mengembangkan keterampilan berbicara
argumentatif dan memahami berbagai sudut pandang tentang suatu masalah.
Hal ini juga mengajarkan mereka untuk mendengarkan dengan cermat dan
merespons argumen orang lain.
5) Menggunakan Materi Autentik
Menggunakan materi autentik, seperti artikel berita, iklan, atau cuplikan film,
dapat membantu siswa untuk mempraktikkan keterampilan berbicara dalam
konteks yang nyata dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Tantangan dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara

1) Ketidakpercayaan Diri
Banyak siswa merasa tidak percaya diri ketika berbicara di depan publik atau
dalam bahasa yang tidak mereka kuasai sepenuhnya. Hal ini dapat menjadi
hambatan dalam pembelajaran keterampilan berbicara.
2) Ketidakmampuan Mendengar dan Merespons
Keterampilan mendengarkan dan merespons secara aktif merupakan bagian
penting dari berbicara yang efektif. Beberapa siswa mungkin mengalami
kesulitan dalam memahami apa yang dikatakan orang lain dan memberikan
tanggapan yang sesuai.

3) Kekurangan Sumber Daya


Sekolah atau lembaga pendidikan mungkin memiliki keterbatasan sumber
daya untuk mendukung pembelajaran keterampilan berbicara, seperti kelas
yang terlalu besar atau kurangnya akses terhadap teknologi.
4) Ketergantungan pada Bahasa Tertulis
Beberapa siswa mungkin terbiasa dengan bahasa tertulis dan mengalami
kesulitan dalam mentransfer keterampilan tersebut ke dalam keterampilan
berbicara.
5) Keragaman Kepribadian dan Latar Belakang
Setiap individu memiliki gaya komunikasi yang berbeda-beda, tergantung
pada latar belakang budaya, kepribadian, dan pengalaman mereka. Guru
perlu memperhatikan keragaman ini dalam mendesain pembelajaran
keterampilan berbicara.

4. Alat Penilaian Kemampuan Berbicara Kelas Rendah


Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia ada dua jenis penilaian, yaitu penilaian
proses dan penilaian hasil. Dalam penilaian proses digunakan lembar penilaian
sikap (afektif) yang terdiri atas aspek kedisiplinan, minat, Kerjasama, keaktifan,
tanggung jawab. Dalam penilaian hasil digunakan rubrik penilaian untuk
mengetahui kompetensi siswa dalam berbicara.
Penilaian kemampuan berbicara dilakukan dengan unjuk kerja (performance),
yang utama perlu diukur adalah yang berkaitan dengan penggunaan Bahasa
seperti penguasaan lafal, struktur, dan kekayaan kosakata.
BAB III

KESIMPULAN

Kesimpulan

Pembelajaran keterampilan berbicara merupakan bagian penting dari pendidikan


bahasa yang efektif. Dengan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dan
strategi yang tepat, serta mengatasi berbagai tantangan yang mungkin timbul, siswa
dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam berkomunikasi secara efektif dalam
bahasa yang dipelajari. Hal ini tidak hanya mempersiapkan mereka untuk sukses
dalam konteks akademis, tetapi juga untuk menghadapi tuntutan komunikasi dalam
kehidupan sehari-hari dan dunia kerja.
DAFTAR PUSTAKA

Yeti Mulyati dan Isah Cahyani.2023.Keterampilan Berbahasa Indonesia


SD.Jakarta:Universitas Terbuka

https://staffnew.uny.ac.id/upload/132326888/penelitian/Strategi%20Pembelajaran
%20Keterampilan%20Berbahasa%20dan%20Sastra%20SD.pdf diakses pada 27
April 2024

Anda mungkin juga menyukai