KEGIATAN BELAJAR 1
Pembelajaran Keterampilan Berbahasa dengan Fokus Berbicara di Kelas Rendah
4. Peran Tema
a. Peserta didik mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu.
b. Peserta didik dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata
pelajaran dalam tema yang sama.
c. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan.
d. Kompetensi berbahasa dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain
dan pengalaman pribadi peserta didik.
e. Peserta didik lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks
tema yang jelas.
f. Peserta didik lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi yang nyata,
misalnya, bertanya, bercerita, menulis deskripsi, menulis surat, dan sebagainya untuk
mengembangkan keterampilan berbahasa, sekaligus untuk mempelajari mata pelajaran lain.
g. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat
dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 kali pertemuan.
1. Perencanaan.
a. Mencantumkan identitas.
b. Merumuskan tujuan pembelajaran.
c. Menentukan materi pembelajaran.
d. Menentukan metode pembelajaran.
e. Menentukan kegiatan pembelajaran.
f. Menentukan penilaian.
2. Pelaksanaan
Langkah-langkah minimal yang harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan pembelajaran adalah
sebagai berikut.
a. Kegiatan pendahuluan
b. Kegiatan inti
c. Kegiatan penutup
3. Penilaian
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian adalah sebagai berikut:
a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
b. Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik
setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap
kelompoknya.
c. Sistem yang direncanakan peserta didik adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut.
e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang diperoleh dalam kegiatan
pembelajaran.
f. Penilaian dapat dilakukan secara: tes tertulis, lisan, perbuatan, penugasan, produk, serta
pengamatan dan unjuk kerja.
Salah satu model yang digunakan dalam penilaian berbicara (khususnya dalam berpidato dan
bercerita) adalah skala penilaian yang digunakan 0-10, menurut Nurgiantoro (1980:265), ada enam
aspek yang dapat digunakan dalam penilaian berbicara, keenam aspek tersebut, adalah
a. keakuratan informasi;
b. hubungan antarinformasi;
c. ketepatan struktur dan kosakata;
d. kelancaran;
e. kewajaran;
f. gaya pengucapan.
KEGIATAN BELAJAR 2
Pembelajaran Keterampilan Berbahasa dengan Fokus Berbicara di Kelas Tinggi
A. KONKRET
Konkret mengandung makna proses belajar beranjak dari hal-hal yang konkret, yakni yang dapat
dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan diotak-atik dengan titik penekanan pada pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar.
B. INTEGRATIF
Pada tahap usia sekolah dasar, peserta didik memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu
keutuhan, mereka belum mampu memilah-milah konsep dari berbagai disiplin ilmu, hal ini
melukiskan cara berpikir peserta didik yang deduktif yakni dari hal umum ke bagian demi bagian.
C. HIERARKIS
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran agar berlangsung secara
optimal sesuai dengan perkembangan peserta didik usia kelas awal.
1. Berkaitan dengan perkembangan fisik, peserta didik sangat aktif melakukan berbagai kegiatan. Hal
ini bermanfaat untuk mengembangkan otot-otot kecil maupun besar.
2. Perkembangan bahasa juga semakin baik. Peserta didik sudah mampu memahami pembicaraan
orang lain dan mampu mengungkapkan pikirannya dalam batas-batas tertentu.
3. Perkembangan kognitif (daya pikir) sangat pesat, ditunjukkan dengan rasa ingin tahu peserta didik
yang luar biasa terhadap lingkungan sekitar. Dari segi kemampuan peserta didik sudah mampu
berpikir bagian per bagian. Artinya peserta didik sudah mampu berpikir analisis dan sintesis, deduktif
dan induktif.
4. Perkembangan sosial peserta didik mulai ingin melepaskan diri dari otoritas orang tuanya. Hal ini
ditunjukkan dengan kecenderungan peserta didik untuk selalu bermain di luar rumah bergaul
dengan teman sebaya.
5. Bentuk permainan peserta didik bersifat permainan sosial, bentuk permainan yang melibatkan
banyak orang dengan saling berinteraksi.
6. Perkembangan emosi peserta didik sudah mulai berbentuk dan tampak sebagai bagian dari
kepribadian peserta didik.
7. Penguasaan ilmu agama yang harus diterapkan dalam kehidupan merupakan fondasi yang paling
utama Di kelas-kelas yang lebih tinggi (4-6 sekolah dasar), pembelajaran aspek-aspek keterampilan
berbahasa diberikan secara terpadu. Berikut ini contohnya ;
1. Menyimak dan Berbicara
2. Menyimak dan Menulis
3. Membaca dan Menyimak
4. Membaca dan Menulis
5. Menulis dan Bercerita