Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dea Dwiyanti

NIM : 857601077
Tugas 3 Pendidikan Agama Islam (MKDU4221)

1. a. Ayat dan Terjemah QS Al-Hajj/22:54


‫َو ِلَيْع َلَم ٱَّلِذ يَن ُأوُتو۟ا ٱْلِع ْلَم َأَّنُه ٱْلَح ُّق ِم ن َّرِّبَك َفُيْؤ ِم ُنو۟ا ِبِهۦ َفُتْخ ِبَت َل ۥُه ُقُلوُبُهْم ۗ َو ِإَّن ٱَهَّلل َلَهاِد ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنٓو ۟ا ِإَلٰى ِص َٰر ٍط ُّم ْسَتِقيٍم‬
Arab-latin : Wa liya’lamallazina utul-ilma annahul-haqqu mir rabbika fa yu minu bihi fa
tukhbita lahu qulubuhum, wa innallaha lahadillazina amanu ila siratim mustaqim.
Artinya : Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Quran itulah
yang hak dari Tuhan-mu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan
sesungguhnya Allah adalah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan
yang lurus.
(Referensi : https://tafsirweb.com/5790-surat-al-hajj-ayat-54.html)

b. Keterkaitan ilmu dengan iman dan hati yang tunduk adalah orang yang berilmu akan
mengetahui kekuasaan dan kebesaraan Allah sehingga membuat iman yang ia miliki menjadi
meningkat. Peningkatan iman akan membuat hati seseorang lebih mudah tunduk dan berserah
diri kepada Allah. Sehingga ilmu menjadi salah satu hal yang snagat penting dalam menjalani
kehidupan yang bahagia didunia dan diakhirat kelak.
Dalam salah satu hadist nabi menjelaskan bahwa umat islam diwajibkan utuk menuntut ilmu.
Nabi juga menjelaskan bahwa ilmu menjadi salah satu aspek penting dalam meraih
kebahagiaan didunia maupun diakhirat kelak.
(Sumber: MKDU4221/Modul 7 Halaman 7.16).

c. Ayat dan terjemahan Q.S Al-Baqarah/2:111


‫َو َقاُلو۟ا َلن َيْدُخ َل ٱْلَج َّنَة ِإاَّل َم ن َك اَن ُهوًدا َأْو َنَٰص َر ٰى ۗ ِتْلَك َأَم اِنُّيُهْم ۗ ُقْل َهاُتو۟ا ُبْر َٰه َنُك ْم ِإن ُك نُتْم َٰص ِدِقيَن‬
Arab-latin: Wa qaala lay yadkhulal-jannata illa mang kana hudan au nasara, tilka
amaniyyuhum, qul hatu bur-hanakum ing kuntum sadiqin
Artinya: Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: “Sekali-kali tidak akan masuk surga
kecuali orang-orang (yang beragama) Yuhudi atau Nasrani”. Demikian itu (hanya) angan-
angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: “Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu
adalah orang yang benar”.
(Referensi : https://tafsirweb.com/530-surat-al-baqarah-ayat-111.html)

d. Budaya akademik adalah ketika seseorang melakukan atau mengatakan sesuatu dengan jelas
berdasarkan bukti dan fakta yang nyata, tidak sekedar klaim saja. Dalam surat Al Baqarah ayat
111 diajarkan kepada kaum muslimin bagaimana cara bersikap ilmiah dalam mengahadapi
setiap klaim atas sesuatu.

‫َو َق اُلوا َلْن َي ْد ُخ َل اْل َج َّنَة ِإاَّل َم ْن َك اَن ُهوًد ا َأْو َن َص اَر ٰى ۗ ِتْلَك َأَم اِنُّيُهْم ۗ ُقْل َه اُتوا ُبْر َه اَن ُك ْم ِإْن ُكْنُتْم َص اِدِقيَن‬
Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata : “Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-
orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani”. Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang
kosong belaka. Katakanlah: “Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang
benar”. Dalam ayat tersebut kaum ahli kitab mengklaim bahwa hanya saja yang akan masuk ke
surga. Akan tetapi dalam ayat tersebut mereka diminta menunjukkan bukti atas klaim mereka
tersebut, tidak hanya sekedar klaim sepihak tanpa bukti. Inilah sikap dan budaya akademik
yang harus menjadi kebiasaan dalam kehidupan.
(Sumber: MKDU4221/Modul 7 Halaman 7.14)
2. a. Terjemahan QS. An-Nisaa’/4:58-59
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat-amanat kepada pemiliknya, dan
apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu meneteapkan dengan adil.
Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepada kamu. Sesungguhnya
Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat”.
(Sumber: MKDU4221/Modul 7 Halaman 7.37).

b. 1. Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan kekuasaan kepada siapa saja yang Allah
amanakan. Begitupun sebaliknya Allah bisa saja mencabut kekuasaan dari siapapun yang tidak
Allah Ridhoi.
2. Jika sudah menjabat atau memimpin sesuatu maka hendaknya berlaku adil. Karena
sesungguhnya segala sesuatu akan dimintai pertanggung jawabaan diakhirat kelak.
3. Setiap orang beriman diperintahkan untuk taat kepada Ulil Amri
4. Jika terjadi perselisihan maka diperintahkan agar kembali kepada hukum yang ada
didalam Al Quran maupun Sunnag Nabi Muhammad Shalallahu Alaih Wassalam.

c. Ayat dan terjemahan QS. Al-Baqarah/2:151


‫َك َم ٓا َأْر َس ْلَنا ِفيُك ْم َر ُس واًل ِّم نُك ْم َيْتُلو۟ا َع َلْيُك ْم َء اَٰي ِتَنا َو ُيَز ِّك يُك ْم َو ُيَع ِّلُم ُك ُم ٱْلِكَٰت َب َو ٱْلِح ْك َم َة َو ُيَع ِّلُم ُك م َّم ا َلْم َتُك وُنو۟ا َتْع َلُم وَن‬
Arab-latin : Kama arsalna fikum rasulam mingkum yatlu ‘alaikum ayatina wa
yu’allaimukumul-kitaba wal-hikmata wa yu’allimukum ma lam takunu ta’lamun
Artinya : Sebagaimana (kami telah menyempurnakan nikmat kami kepadamu) Kami telah
mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat kami kepada kamu dan
mensucikan kamu dan mengajarkan kepada kamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan
kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.
(Referensi : https://tafsirweb.com/616-surat-al-baqarah-ayat-151.html).

d. Amanah-amanah yang dasar terhadap pemegang kekuasaan politik di dalam QS. Al-
Baqarah/2:151 adalah harus bisa menajdi iman (pemimpin) bagi kaum atau rakyatnya agar
selalu bisa berhukum atau berpanutan kepada kitab Al-Quran dan sunah-sunah dari Nabi. Juga
seorang pemegang kekuasaan politik diharuskan memiliki sifat cerdas, arif, bijaksana,
istiqomah dan kreatif dalam menjalankan kekuasaan politiknya.
(Sumber:https://brainly.co.id/tugas/35859009#:~:text=Amanah%2Damanah%20yang%20dasar
%20terhadap,dan%20sunnah%20%2D%20sunnah%20dari%20nabi.)
3. a. Ayat dan Terjemahan QS. An-Nisaa’(4):125
‫َو َم ْن َأْح َس ُن ِد يًنا ِّمَّم ْن َأْس َلَم َو ْج َه ۥُه ِهَّلِل َو ُهَو ُم ْح ِس ٌن َو ٱَّتَبَع ِم َّلَة ِإْبَٰر ِهيَم َحِنيًفاۗ َو ٱَّتَخ َذ ٱُهَّلل ِإْبَٰر ِهيَم َخ ِليًل‬
Arab-Latin: Wa man ahsanu dinam mim man aslama waj-hahu lillahi wa huwa muhsinuw
wattaba’a millata ibrahima hanifa, wattakhazallahu ibrahima khalila
Artinya : Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan
dirinya kepada Allah, sedang mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama ibrahim yang
lurus? dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.
(Referensi : https://tafsirweb.com/1657-surat-an-nisa-ayat-125.html)

b. 1. Interaksi manusia dengan Allah yaitu dalam bentuk manusia berserah diri kepada Allah
dalam segala aspek kehidupan.
2. Interaksi manusia dengan manusia lainnya yaitu dalam bentuk mengerjakan amalan
kebaikan seperti menolong orang lain yang membutuhkan pertolongan dalam hal kebaikan.
(Sumber : https://brainly.co.id/tugas/35811633#:~:text=Jawaban&text=Pihak%20yang
%20menjadi%20fitrah%20interaksi,Allah%20dalam%20segala%20aspek%20kehidupan )

c. Ayat dan terjemahan QS. Ali Imran (3):67


‫َم ا َك اَن ِإْبَٰر ِهيُم َيُهوِد ًّيا َو اَل َنْص َر اِنًّيا َو َٰل ِكن َك اَن َحِنيًفا ُّم ْس ِلًم ا َو َم ا َك اَن ِم َن ٱْلُم ْش ِر ِكيَن‬
Arab-Latin : Ma kana ibrahimu yahudiyyaw wa la nasraniyyaw wa laking kana hanifam
muslima, wa ma kana minal-musyrikin
Artinya : Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia
adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia
termasuk golongan orang-orang musyrik.
(Referensi : https://tafsirweb.com/1199-surat-ali-imran-ayat-67.html)

d. Yang dimaksud dengan Al-hanafiyyat pada QS. Ali Imran (3):67


Secara etimologis al-hanif berarti “condong dari kesesatan kepada istiqamah” bentuk jamaknya
adalah hunafa. Kemudian arti tersebut berkembang menjadi “Orang yang condong kepada
kebenaran, kepada Allah, kepada tauhid. Dengan begitu Al-hanafiyyat merupakan kumpulan
kecenderungan yang terdapat dalam fitrah manusia. Artinya, fitrah manusia merupakan
himpunan dari kecenderungan-kecederungan kepada kebenaran dan kepada (agama) Allah.

Anda mungkin juga menyukai