Anda di halaman 1dari 4

NAMA : DEA DWIYANTI

NIM : 857601077

1. Hukum Islam bersumber dari Allah SWT untuk mengatur kehidupan manusia.
a. Jelaskan pengertian hukum syariat menurut isi kandungan Q.S Al-‘Ankabut/29:45!
Jawaban : Menurut saya bahwa hukum syariat berisi aturan dalam menjalani kehidupan di
dunia ini. Untuk mengatasi permasalahan yang ada harus mengikuti aturan yang ada dalam
kitab Al-Quran dan aturan islam. Contohnya perintah untuk membaca Al-Quran dan perintah
untuk mendirikan shalat, untuk mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar. Karena
ketika kita menjalankan shalat berarti kita mengingat Allah dan Allah mengetahui apa yang kita
kerjakan.
(Sumber : MKDU 4221/Modul 4 Halaman 4.4. Dan dijabarkan menurut pemikiran sendiri).

b. Sebutkan dan Jelaskan lima macam hukum Islam!


Jawaban :
1. Wajib, yang disebut wajib adalah : suatu perbuatan apabila dikerjakan oleh seseorang, maka
orang yang mengerjakannya akan mendapat pahala dan apabila perbuatan itu ditinggalkan
maka akan mendapat siksa. Yang tercantum pada Firman Allah Q.S Al-Baqarah/2:183 dan Q.S
An-Nisaa’/4:59. Hukum wajib itu sendiri ada dua macam yaitu :
 Wajib’ain yaitu kewajiban yang di bebankan oleh Allah SWT kepada setiap orang yang
sudah baligh (mukallaf). Misalnya kewajiban shalat, membayar zakat.
 Wajib Kifa’i (kifayah) yaitu kewajiban yang dibebankan dalam agama kepada
kelompok orang yang sudah baligh (mukallaf). Misalnya mendirikan rumah sakit Islam,
membangun sekolah-sekolah yang mengajarkan agama Islam, mengurus jenzah sesuai
dengan syari’at Islam.
2. Sunnah (mandub), yaitu perbuatan apabila dikerjakan maka orang yang mengerjakan akan
mendapat pahala dan apabila ditinggalkan, maka orang yang meninggalkan tersebut tidak
mendapat siksa. Yang tercantum dalam firman Allah Q.S Al-Baqarah/2:282 dan 283. Secara
garis besar hukum sunnah dibagi menjadi dua yaitu :
 Sunnah muakkad yaitu perbuatan yang amat sering dilakukan oleh Rasulullah SAW,
bahkan jarang sekali beliau tinggalkan, kecualai hanya beberapa kali saja. Contohnya
berkumur dalam wudhu, adzan dan iqamah dalam shalat berjamaah, membaca ayat Al-
Qur’an setelah Al-fatihah dalam shalat.
 Sunnah ghoiru muakkad adalah suatu aktivitas atau perbuatan yang dianjurkan oleh
Rasulullah SAW tetapi tuntutannya tidak sekuat sunnah muakkad. Contohnya shalat
sunnah qabliyah isya’.
3. Haram, adalah segala perbuatan yang apabila perbuatan itu ditinggalkan akan mendapat
pahala sementara apabila dikerjakan maka orang tersebut akan mendapat siksa.
4. Makruh, suatu perbuatan disebut makruh apabila perbuatan tersebut ditinggalkan maka
orang yang meninggalkan mendapat pahala dan apabila dikerjakan maka orang tersebut tidak
mendapat siksa. Larangan menanyakan suatu masalah secara berlebihan itu adalah makruh
berdasarkan adanya petujuk pada ayat lain yang menganjurkan untuk bertanya kepada ahlinya
apabila maslah tersebut belum dipahaminya. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah Q.S An-
Nah/16:43.
5. Mubah, adalah suatu perbuatan yang apabila dikerjakan orang yang mengerjakan tidak
mendapat pahal adan apabila ditinggalkan tidak berdosa.
(Sumber: MKDU 4221/Modul 4 Halaman 4.4 – 4.11).

c. Sebutkan dan jelaskan tujuh macam prinsip-prinsip umum hukum Islam!


Jawaban :
1. Prinsip Pertama : Tauhid, Prinsip ini menjelaskan bahwa seluruh manusia ada di bawah
ketetapan yang sama sebagai hamba Allah. Ayat Allah yang menjelaskan tentang prinsip ini di
antaranya adalah Q.S A’raaf/7:172, Q.S Ali-Imron/3:64, Q.S Al-Baqarah/2:186, Q.S Al-
Israa’/17:7, Q.S Al-Baqarah/2:185.
2. Prinsip Kedua : Keadilan, Prinsip keadilan ini mengandung pengertian bahwa hukum
Islam yang mengatur persoalan manusia dari berbagai aspeknya harus dilandaskan kepada
prinsip keadilan yang meliputi hubungan antara individu dengan dirinya sendiri, individu
dengan manusia dan masyarakatnya serta hubungan antara individu dengan lingkungannya.
Ayat yang menjelaskan prinsip keadilan ini diantaranya Q.S Al-Maai’dah/5:8, Q.S Al-
An’aam/6:152.
3. Prinsip Ketiga : Amar Ma’ruf Nahi Munkar, Prinsip ketiga merupakan konsekuensi dari
prinsip pertama dan kedua. Amar ma’ruf ini mengandung arti bahwa Hukum Islam ditegakkan
untuk menjadikan umat manusia dapat melaksanakan hal-hal yang baik dan benar sebagaimana
dikehendaki oleh Allah SWT. Sedangkan nahi munkar mengandung arti hukum tersebut
ditegakkan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang buruk yang dpat meruntuhkan kehidupan
kemasyarakat.
4. Prinsip Keempat : Kemerdekaan dan Kebebasan, prinsip ini mengandung maksud bahwa
hukum Islam tidak diterapkan berdasarkan paksaan, akan tetapi berdasarkan penjelasan yang
baik dan argumentatif yang dapat meyakinkan. Beberapa ayat Al-Qur’an yang menjelaskan
tentang prinsip ini diantaranya Q.S Al-Baqarah/2:256, Q.S Al- Kaafiruun/109:6.
5. Prinsip Kelima : Persamaan, prinsip persamaan mengandung arti bahwa pada dasarnya
semua manusia adalah sama meskipun faktanya berbeda dalam lahiriyahnya, baik warna kulit,
bahasa suku bangsa dan lain-lain. Sungguh banyak ayat Al-Qur’an yang menjelaskan prinsip
ini, diantaranya adalah Q.S Al-Hujuraat/49:13.
6. Prinsip Keenam : Tolong-menolong, prinsip ini mengajarkan bahwa sesama warga
masyarakat harus saling menolong demi tercapainya kemaslahatan bersama. Diantara ayat yang
menjadi landasan prinsip tersebut adalah Q.S Al-Maai’dah/5:2.
7. Prinsip Ketujuh : Toleransi, prinsip ini mengajarkan bahwa hukum Islam mengharuskan
kepada umatnya untuk hidup penuh dengan suasana damai dan toleran. Diantara ayat yang
menjelaskan prinsip ini adalah Q.S Al-Mumtahanah/60:8.
(Sumber : MKDU 4221/Modul 4 Halaman 4.12 – 4.18).

d. Jelaskan pengertian taat kepada hukum Allah SWT sesuai dengan isi kandungan An-
Nisaa’/4:59!
Jawaban : Perintah untuk taat pada Allah, rasul, dan Ulil Amri atau Pemimpin. Apabila terjadi
berlainan pendapat tentang sesuatu, maka hendaknya dikembalikan kepada Allah dan Rasulnya,
dan Jika benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian, yang demikian itu lebih utama
bagimu dan lebih baik akibatnya.
(Sumber : MKDU 4221/Modul 4 Halaman 4.25 - 4.26).

2. Al-Qur’an dan Sunnah menjadi sumber moral dan akhlak bagi manusia. Suri tauladan
pelaksanaannya ada pada diri Rasulullah SAW. Dalam kerangka pendidikan dan pembinaan
akhlah manusia.
a. Jelaskan sumber moral dan akhlak menurut isi kandungan Q.S An-Nahl/16:125!
Jawaban : “Serulah manusia ke jalan agama Tuhanmu dengan kebijaksanaan dan pengajaran
yang baik, dan berbantahlah dengan mereka dengan jalan yang terbaik”. Menjelaskan kepada
kita mengajak manusia kepada kebenaran itu dengan cara hikmah. Termasuk ke dalam makna
hikmah adalah cara penyampaian yang tidak menyakitkan orang yang didakwahinya dengan
cara bertahap disesuaikan dengan kemampuan objek dakwah dan dilakukan tidak sekaligus.
Ayat ini juga mengindikasikan keharusan memahami kondisi sosio-kultural masyarakat
termasuk tradisi yang diwarisinya. Selama adat itu tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip
syara’, maka ia bisa menjadi bagian yang harus kita laksanakan termasuk perihal akhlak.
(Sumber : MKDU 4221/Modul 5 Halaman 5.12).

b. Jelaskan peranan agama sebagai sumber akhlak menurut isi kandungan Q.S
Al-Ahzab/33:21!
Jawaban : “Sesungguhnya telah ada dalam diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu,
yaitu bagi orang-orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia
banyak menyebut Allah”. Ayat ini jelas memerintahkan kepada kita agar mencontoh Rasulullah
dalam segala hal karena dalam diri Rasulullah itu ada suri tauladan yang baik. Hal yang juga
mendukung sunah sebagai sumber akhlak adalah risalah kenabian Muhammad. Nabi
Muhammad diutus Allah di muka bumi ini, tidak lain untuk menyempurnakan kemuliaan
akhlak.
(Sumber : MKDU 4221/Modul 5 Halaman 5.15).

3. Banyak ayat Al-Qur’an yang berbicara tentang alam raya, materi dan fenomenanya, dan yang
memerintahkan kepada manusia untuk mengetahui dan memanfaatkannya. Q.S Al-Jaatsiyah
45:13 menyatakan bahwa alam raya diciptakan dan ditundukkan Allah untuk manusia.
a. Tuliskan ayat dan Terjemahan Q.S Al-Jaatsiyah 45:13
Jawaban : ‫َو َس َّخ َر َلُك م َّم ا ِفى ٱلَّسَٰم َٰو ِت َو َم ا ِفى ٱَأْلْر ِض َجِم يًعا ِّم ْنُهۚ ِإَّن ِفى َٰذ ِلَك َل َء اَٰي ٍت ِّلَقْو ٍم َيَتَفَّك ُروَن‬
Arab-latin : Wa sakhkhara lakum ma fis-samawati wa ma fil-ardi jami’am min-h, inna fi zalika
la ayatil liqaumiy yatafakkarun.
Artinya : Dan dia telah menundukkan untukmu apa yang dilangit dan apa yang dibumi
semuanya, sebagai rahmat daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang telah demikian itu benar-
benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.
(Referensi : https://tafsirweb.com/9505-surat-al-jatsiyah-ayat-13.html).

b. Jelaskan potensi pengembangan teknologi menurut Q.S Al-Jaatsiyah 45:13!


Jawaban : Potensi pengembangan teknologi itu berasal dari apa yang ada di bumi ciptaan Allah.
Potensi pengembangan teknologi adalah ilmuan yang mengembangkannya dan itu berasal dari
apa yang ada dibumi. Semua ini diciptakan Allah untuk manfaat dan maslahat manusia. Hal ini
tentunya mengharuskan mereka untuk banyak bersyukur kepada Allah SWT.
(Sumber : https://www.teknobgt.com/22349/jelaskan-potensi-pengembangan-teknologi-
menurut-qs-al-jatsiyah-45-13.html).

Anda mungkin juga menyukai