Anda di halaman 1dari 6

Tugas 2

Nama : Muhammad Azka


Nim : 856503112
UPBJ : Pekanbaru
Matkul : Pendidikan Agama Islam

Soal

1. Jelaskan pengertian hukum syariat menurut isi kandungan Q.S. Al-’Ankabut/29:


45!
2. Sebutkan dan jelaskan lima macam hukum Islam!
3. Sebutkan dan jelaskan tujuh macam prinsip-prinsip umum hukum Islam!
4. Jelaskan posisi dan fungsi sunnah terhadap Al-Qur’an!
5. Jelaskan perbedaan moral, susila, budi pekerti, etika, dan akhlak, dan kaitan
antara semuanya!

Jawaban

1. Surah al-ankabut/29 : 45
‫ُاْتُل َم ٓا ُاْو ِح َي ِاَلْيَك ِم َن اْلِكٰت ِب َو َاِقِم الَّص ٰل وَۗة ِاَّن الَّص ٰل وَة َتْنٰه ى َع ِن اْلَفْح َش ۤا ِء َو اْلُم ْنَك ِرۗ َو َلِذ ْك ُر ِهّٰللا َاْك َبُرۗ َو ُهّٰللا َيْع َلُم َم ا‬
45 ‫َتْص َنُعْو َن‬

Yang artinya : bacalah apa yang telah di wahyukan kepada mu, Yaitu Al-kitab (Al-
Quran) dan dirikan lah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-
perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah
lebih besar (keutamaannya dari ibadat ibadat yang lainnya).dan Allah mengetahui apa
yang kamu kerjakan.
Dari ayat di atas dapat di jelaskan bahwa hukum syariat menurut surah
Al-Ankabut/29 : 44 adalah Allah SWT memerintahkan hambanya untuk melaksanakan
shalat karena shalat dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, shalat juga menjadi
tiang agama umat muslim yang melaksanakan shalat akan menerima ganjaran berupa pahala
dan jika melanggar akan mendapatkan dosa, dan Allah SWT juga memerintahkan hambanya
untuk senantiasa membaca kitab Al-Quran karena Al-Quran merupakan rahmat bagi seluruh
alam semesta

2. Macam-macam hukum islam Sebagian besar terbagi menjadi lima bagian yaitu :
a. Wajib
Yang di sebut wajib adalah sesuatu perbuatan yang apabilla di kerjakan
seseorang, makan orang yang mengrjakannya akan mendaapatkan gajaran
berupa pahala dan apabila perbuatan itu ditinggalkan maka akan mendapat
siksa/dosa. Contoh perintah Allah Swt wajib dikerjakan oleh hambanya yaitu
Shalat, Puasa, dan Zakat dan masih banyak lagi perintah allah yang wajib kita
kerjakan. Ditinjau dari segi kepada siapa kewajiban itu dibebankan hukum
wajib ada dua macam
- Wajin ‘ain yaitu kewajiban yang dibebankan oleh Allah SWT kepada
setiap orang yang sudah baligh (Mukallat).
- Wajib kifa’I (kifayah) kewajiban yang dibebankan dalam agama
kepada kelompok orang yang sudah baligh (mukallat).
b. Sunnah
Yaitu perbuatan apabila dikerjakan maka orang yang mengerjakan akan
mendpat pahala dan apabila, ditinggalkan, maka orang-orang yang
meninggalkan tersebut tidak mendapat siksa. Secara garis besar hukum sunah
dapat di bagi menjadi dua bagian
- Sunnah muakkad yaitu perbuatan yang amat sering dilakukan oleh
Rasullulah SAW, bahkan jarang sekali beliau tinggalkan, kecuai
hanya beberapa kali saja.
- Sunnah ghoiru muakad adalah suatu aktivitas atau perbuatan yang di
anjurkan oleh Rasullulah SAW tapi tuntutannya tidak sekuat sunnah
muakkad.
c. Haram
Adalah segala perbuatan yang apabila perbuatan itu di tinggalkan akan
mendapat pahala sementara apabila dikerjakan maka orang tersebut akan
mendapat siksa.
d. Makruh
Suatu perbuatan di sebut makruh apabila perbuatan tersebut ditinggalkan
maka orang yang meninggalkan mendapat pahala dan apabila dikerjakan maka
orang tersebut tidak mendapat siksa.
e. Mubah
Yang di sebut mubah adalah suatu perbuatan yang apabila dikerjakan orang
yang mengerjakan tidak mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak
mendapat dosa.

3. Yang dimaksud dengan prinsip hukum islam dalam tulisan ini adalah kebenaran
universal yang inheren didalam hukum islam dan menjadi titik tolak pelaksanaan dan
pembinaanya. Secara garis besar prinsip-prinsip umum hukum islam ada tujuh macam
yaitu:
a. Prinsip tuhid
Prinsip ini menjelaskan bahwa seluruh manusia ada di bawah
ketetapan yang sama sebagai hamba Allah SWT. Ayat yang menjelaskan
prinsip ini adalah Surah Al-A’raaf/7: 172
‫َو ِاْذ َاَخ َذ َر ُّبَك ِم ْۢن َبِنْٓي ٰا َد َم ِم ْن ُظُهْو ِرِهْم ُذ ِّر َّيَتُهْم َو َاْش َهَد ُهْم َع ٰٓلى َاْنُفِس ِهْۚم َاَلْس ُت ِبَر ِّبُك ْۗم َقاُلْو ا َبٰل ۛى َش ِهْد َناۛ َاْن َتُقْو ُلْو ا َيْو َم اْلِقٰي َم ِة ِاَّنا‬
172 ‫ُكَّنا َع ْن ٰهَذ ا ٰغ ِفِلْيَۙن‬

Yang artinya: dan ( ingatlah), Ketika tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-


anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa
mereka ( seraya berfirman ): “ bukankah aku ini tuhanmu?” mereka
menjawab: “ betul (engkau tuhan kami) Kami menjadi saksi”.(kami lakukan
yang demikian itu) agar dihari kiamat kamu tidak mengatakan : “
sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap
ini (keesaan Tuhan)”.

b. Prisip keadilan

Prinsip keadilan ini mengandung pengertian bahwa hukum islam yang


mengatur persoalan manusia dari berbagai aspek harus dilandaskan kepada
prinsip keadilan yang meliputi hubungan antara individu dengan dengan
dirinya sendiri, individu dengan manusia dan masyarakatnya serta hubungan
indipidu dengan lingkungannya. Beberapa ayat yang menjelaskan prinsip
keadilan ini adalah surah Al-Mai’dah/5: 8 dan Surah Al-An’aam/6; 152

Surah Al-An’am/6: 152

‫ۖ َو ِإَذ ا ُقْلُتْم َفٱْع ِد ُلو۟ا َو َلْو َك اَن َذ ا ُقْر َبٰى‬

Yang artinya ; … dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu


berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu).

c. Prinsip Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Prinsip ini merupakan konsekuensi dari prinsip pertama dan kedua.


Amar Ma’ruf ini mengandung arti bahwa hukum islam di tegakkan untuk
menjadikan umat manusia dapat melaksanakan hal-hal yang baik dan benar
sebagai mana dikehendaki oleh Allah SWT. Paparan tentang prinsip ini
tertuang di Al-Quran surah Ali-Imron/3 : 110 dan 104

Surah Ali-Imron/3 : 104


‫ٰۤل‬
104 ‫َو ْلَتُك ْن ِّم ْنُك ْم ُاَّم ٌة َّيْدُع ْو َن ِاَلى اْلَخْيِر َو َيْأُم ُرْو َن ِباْلَم ْع ُرْو ِف َو َيْنَهْو َن َع ِن اْلُم ْنَك ِرۗ َو ُاو ِٕىَك ُهُم اْلُم ْفِلُحْو َن‬

Yang Artinya : Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari
yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung.
d. Prinsip kemerdkaan dan kebebasan

Prinsip ini mengandung naksud bahwa hukum islam tidak di terapkan


berdasarkan pelaksanaan, akan tetapi berdasarkan penjelasan yang baik dan
argumantatif yang dapat meyakinkan .surah yang menjelaskan tentang prinsip
ini adalah surah Al-Baqarah/2 : 256 dan

Surah Al-Kafirun/109 : 6

6 ‫َلُك ْم ِد ْيُنُك ْم َوِلَي ِد ْيِن‬

Yang artinya : untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku

e. Prinsip Tolong-menolong

Prinsip ini mengajarkan bahwa sesame warga masyarakat harus saling


menolong demi tercapainya kemaslahatan Bersama. Ayat yang menjadi
landasan prinsip ini adalah surah Al-Maidah/5 : 2

‫َو َتَع اَو ُنْو ا َع َلى اْلِبِّر َو الَّتْقٰو ۖى َو اَل َتَع اَو ُنْو ا َع َلى اِاْل ْثِم َو اْلُع ْد َو اِن‬

Yang artinya : Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)


kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-
Nya.

f. Prinsip toleransi

Prinsip ini mengajarkan bahwa hukum islam mengharuskan kepada


umatnya untuk hidup penuh dengan suasana damai dan toleran terhadap segala
perbedaan. Ayat yang menjelaskan tentang prinsip ini adalah surah Al-
Mumtahanah/60 : 8

8 ‫ا َيْنٰه ىُك ُم ُهّٰللا َع ِن اَّلِذ ْيَن َلْم ُيَقاِتُلْو ُك ْم ِفى الِّدْيِن َو َلْم ُيْخ ِر ُجْو ُك ْم ِّم ْن ِدَياِرُك ْم َاْن َتَبُّر ْو ُهْم َو ُتْقِس ُطْٓو ا ِاَلْيِهْۗم ِاَّن َهّٰللا ُيِح ُّب اْلُم ْقِس ِط ْيَن‬

Yang artinya : Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil
terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak
mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai
orang-orang yang berlaku adil.

4. Posisi sunah terhadap Al-Quran

Sumber pertama hukum dalam islam adalah Al-Quran sedangkan yang kedua adlah
sunah Rasul SAW. Maksudnya adalah bahwa seseorang khususnya para mujtahid
yang ingin menetapkan suatu hukum maka yang pertama-tama dicarinya adalah ayat
Al-Quran. Apabila tidak menemukan ayat yang berbicara masalah tersebut baru
kemudian mencarinya didalam sunnah Rasul SAW. Adapun posisi sunnah Rasul
SAW Terhadap Al-Quran di tinjau dari segi materi hukum yang terkandung di
dalamnya secara umum para ulama membagi menjadi tiga macam.

A. Menguatkan (Muakkid) Hukum Suatu Peristiwa Yangtelah Si Tetapkan


Hukumnnya Didalam Al-Quran

Beberapa peristiwa telah di tetapkan hukumnya oleh alquran kemudian


sunnah nabi menguatkannya sehingga amalan tersebut di tetapkan oleh dua
sumber hukum yaitu Al-Quran dan sunnah Nabi SAW.

B. Memberikan Penjelasan Terhadap Ayat-Ayat Al-Quran

Memberikan penjelasan terhadap ayat-ayat al-Quran antara lain dengan jalan :

- Memberikan perincian terhadap ayat ayat yang masih global.


- Membatasi kemutlakannya.
- Mengkhususkan terhadap ayat yang masih bersifat umum.

C. Menciptakan Hukum Baru Yang Tidak Terdapat Didalam Al-Quran

Hukum-hukum yang ditetapkan Rasulullah SAW secara mandiri tersebut


meski tidak bersumber dari ijtihad beliau namun harus di Yakini bahwa hal
tersebut pasti kebenarannya.

5. a. Moral

Moral adalah ajaran tentang tindakan seseorang yg dalam hal sipat, perangai, kehendak
pendapat, atau perbuatan yg secara layak dapat di katakan benar atau salah, baik atau buruk./
tindakan yg umum sesuai dengan dan diterima oleh lingkungan tertentu atau kesatuan sosial
tertentu.

b. Susila

Susila secara umum diartikan sebagai pengaturan hidup yang lebih baik. Orang yang telah
melakukan perbuatan baik, dapat dikatakan sudah bersusila, sedangkan orang yang
melanggar hal-hal kebajukan disebut dengan asusila.

c. budi pekerti

Budi pekerti mengandung sebuah arti menjadi kesadaran perbuatan, tindakan atau sikap
seorang. menurut Kamus akbar Bahasa Indonesia (KBBI) budi pekerti ialah suatu tingkah
laku , akhlak, tabiat, perangai. Jika di artikan dari bahasa arab Pekerti disebut pula
menggunakan akhlak dan asal bahasa inggris merupakan ethics

D.etika

Etika merupakan refleksi jiwa, ungkapan perasaan terhadap perilaku atau tindakan orang lain
atau diri kita berdasarkan nilai-nilai yang disepakati karena etika berasal dari kata etos yang
berarti kebiasaan, karakter, atau watak.
e. akhlak

Akhlak dalam bahasa Arab berasal dari kata khuluk yang berarti tingkah laku, perangai, atau
tabiat. Secara terminologi, akhlak adalah tingkah laku seseorang yang didorong oleh sesuatu
keinginan secara mendasar untuk melakukan suatu perbuatan

Hubungan Antara Moral, Susila, budi pekerti, etika dan akhlak Dilihat dari fungsi perannya,
dapat dikatakan bahwa akhlak , etika, moral, dan budi pekerti sama, yaitu menentukan hukum
atau nilai dari suatu perbuatan yang dilakukan manusia untuk ditentukan baik buruknya.
Kesemua istilah tersebut sama-sama menghendaki terciptanya keadaan masyarakat yang baik,
teratur, aman, damai dan tentram sehingga sejahtera batiniah dan lahiriyah.

Anda mungkin juga menyukai