Anda di halaman 1dari 16

MODUL 12

PENILAIAN DALAM PENDIDIKAN


KEWARGANEGARAAN SD

Disusun oleh :
1. Febrianto
2. Dea Dwiyanti
3. Nada Hasnal Azhari
KB 1. Konsep dan prinsip penilaian PKn SD/MI
Keberhasilan pendidikan sangat tergantung pada kemampuan professional guru, maka diharapkan guru
dapat memilih strategi/metode mengajar yang sesuai dengan kejelasan tuntutan kompetensi-kompetensi
yang dibutuhkan oleh siswa sehingga guru dapat melakukan penilaian melalui standar penilaian
kompetensi yang bersifat continous comprehensive evaluation in the classroom yang telah ditetapkan.
Penilaian merupakan proses pengambilan keputusan terhadap keberhasilan anak didik, apakah anak didik
dapat dinyatakan berhasil atau gagal dalam menguasai suatu keterampilan tertentu. Istilah penilaian adalah
alih-bahasa dari istilah assessment bukan alih-bahasa dari istilah evaluation (penilaian).
Penilaian/assessment dan penilaian/evaluation memiliki kesamaan dan perbedaan. Persamannya adalah
keduanya mempunyai pengertian menilai/ menentukan nilai sesuatu. Adapun perbedaannya adalah
penilaian (assessment) digunakan dalam konteks yang lebih sempit dan biasanya dilaksanakan secara
internal yakni oleh orang-orang yang terlibat dalam sistem yang bersangkutan, seperti guru menilai belajar
murid, atau supervisor menilai guru. Sedangkan penilaian/evaluation digunakan dalam konteks yang lebih
luas dan biasanya dilaksanakan secara eksternal, seperti konsultan yang disewa untuk menilai suatu
program.
Ada tiga hal yang saling berkaitan dalam kegiatan penilaian, yaitu penilaian, pengukuran, dan tes.
Penilaian lebih bersifat komperhensif yang meliputi pengukuran, dan tes merupaka salah satu alat/bentuk
pengukuran. Pengukuran lebih bersifat kuantitatif (berupa angka) tentang kemajuan belajar siswa,
sedangkan penilaian atau penilaian bersifat kualitatif. Keputusan penilaian tidak hanya didasarkan pada
hasil pengukuran melainkan dapat pula didasarkan pada hasil pengamatan.
Secara prinsip, penilaian dalam PKn lebih menekankan pada aspek afektif. Jarolimek dan W.C. Parker
(1993) menyatakan bahwa dalam kaitannya dengan proses pembelajaran, penilaian yang dilakukan guru
bertujuan untuk
1. Membantu mengklarifikasi tujuan pembelajaran bagi peserta didik
2. Menginformasikan kelebihan dan kekurangan peserta didik dalam belajar
3. Menginformasikan peserta didik bagaimana meningkatkan proses dan hasil belajarnya
4. Bahan informasi esensial kepada orang tua dan masyarakat mengenai efektivitas program sekolah
KB 2. Berbagai alat penilaian dalam PKn SD/MI
Penilaian dalam konteks kurikulum berbasis kompetensi dilakukan melalui penilaian berbasis kelas. Penilaian
berbasis kelas pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, ditinjau dari dimensi kompetensi yang ingin
dicapai meliputi 3 ranah, yaitu kognitif, afeksi dan psikomotor. Oleh karena ketiga ranah tersebut tidak dapat
diukur oleh satu bentuk penilaian saja maka dalam hal ini berbagai bentuk penilaian dikembangkan.
A.Tes tertulis
Dalam ujian tertulis dapat digunakan soal-soal berbentuk esai, objektif, atau hubungan diantara keduanya.
Terdiri atas uraian terbatas dan bebas.
Nitko (1996) mengatakan bahwa tes uraian terbatas tepat dipergunakan untuk menilai hasil belajar kompleks
yang berupa kemampuan-kemampuan :
- Menjelaskan hubungan sebab akiba
- Melukiskan pengaplikasian prinsip
- Mengajukan argumentasi yg relevan
Tes uraian bebas digunakan untuk menilai hasil belajar yang bersifat kompleks yang berupa kemampuan-
kemampuan, menghasilkan, menyusun dan menyatakan ide, merekayasa bentuk bentuk orisisnal
Tes tertulis objektif yang terdiri atas pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan, dan isian singkat. Tes objektif
digunakan untuk menilai hasil belajar berupa kemampuan mengingat dan mengenal kembali fakta-fakta,
memahami hubungan antara dua hal atau lebih, mengaplikasikan prinsip-prinsip.Kriteria tes objektif:
- Memiliki validitas yg tinggi
- Memiliki reliabitas yg tinggi
- Tiap butir soal memiliki daya pembeda yang memadai
- Tingkat kesukaran tes kira-kira 30% mudah 50% sedang dan 20% sukar
- Mudah diadministrasikan
- Memiliki patokan penafsiran data
B. Tes perbuatan
Penilaian perbuatan adalah tes praktik yang secara efektif dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
pengumpulan berbagai informasi tentang bentuk-bentuk perilaku yang diharapkan muncul dalam diri siswa.
Alat yang dipergunakan adalah lembar pengamatan
C. Tes lisan
Penilaian berbentuk lisan digunakan untuk menilai hasil belajar dalam bentuk kemampuan mengemukakan
ide-ide dan pendapat-pendapat secraa lisan. Alat tes berupa soal-soal lisan
D. Penilaian non tes
Pengetahuan tentang teknik non tes dalam penilaian memungkinkan guru memiliki wawasan yang lebuh luas
sehingga hasil belajar tidak hanya diketahui lewat tes/ulangan saja. Teknik dan alat non tes antara lain:

- Observasi
Teknik ini baik untuk menilai hasil belajar aspek psikomotor, misalnya dalam praktek keterampilan,
diskusi, bermain , atletik.
- Kuesioner
Teknik ini digunakan untuk menilai hal-hal yang b ersifat umum di kalangan peserta didik. Antara lain :
identitas peserta didik selengkapnya, keadaan sosial ekonomi orang tuanya, minat-minatnya, pendapatnya
dalam beberapa hal, kecenderungan peserta didik pada suatu saat
- Wawancara
Merupakan kegiatan memberikan pertanyaam dijawan langsung oleh peserta didik yang bersangkutan
sehingga terjadi hubungan timbal balik. Informasi yang digali berupa berbagai aspek yang
menggambarkan keadaan siswa waktu itu.
- Daftar cek
Adalah daftar aktivitas , sifat-sifat, masalah, dan jenis kesukaan.
Kegunaannya adalah untuk menyatakan ada atau tidak adanya suatu unsur, komponen, trait, karakteristik,
mengecek kemampuan semua jenis dan tingkat hasil belajar serta berbagai jenis mata pelajaran.
- Skala pilihan
Skala pilihan dapat digunakan untuk observasi, wawancara, angket, juga mengukur sikap, kebiasaan ataupun
minat. Ada beberapa konstruksi skala sikap yaitu skala Likert, skala Thusrtone, dan skala Guttmann. Di dalam
pendidikan nilai skala sikap yang sering digunakan adalah skala sikap Likert.
-Studi kasus
Diperlukan untuk mempelajari peserta didik yang bertingkah laku ekstrim. Misalnya peserta didik yang terlibat
peristiwa khusus, yang agresif luar biasa, atau mengalami kesulitan belajar yang serius. Dilakukan oleh staf
Bimbingan Konseling (BK)
- Portofolio Suatu penilaian yang bertujuan mengukur sejauh mana kemampuan siswa dalam mengkonstruksi dan
merefleksi suatu pekerjaan/tugas atau karya denagn mengoleksi atau mengumpulkan bahan-bahan yang relevan
dengan tujuan dan keinginan yang dikonstruksi oleh siswa sehingga hasil konstruksi tersebut dapat dinilai dan
dikomentari oleh guru dalam periode tertentu
KB 3. Model-model Alat Penilaian PKN SD/MI
A. PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN KELAS DALAM
PKN
1. Menentukan KD yang akan
2. Menyusun kisi-kisi
diukur
3. Membuatsoal
soal
4. Melakukan uji coba tes
5. Memperbaiki soal
6. Merakit soal
tes
7. Melaksanakan tes
8. Menganalisis hasil tes
B. MODEL-MODEL ALAT PENILAIAN PKN SD/MI
1. pokok soal harus jelas
2. rumusan soal dan alternatif jawaban tidak bertele-tele
3. hanya satu jawbana yang benar
4. pokok soal usahakan tidak ada rumusan negatif
5. jawaban logis dan pengecoh berfungsi
6. ada petunjuk jawaban yang benar
7. usahakan tidak ada option jawaban benar semua/salah semua
8. alternatif jawaban harus homogen
9. jawaban berbentuk angka diurut dari angka kecil
10. pokok soal tidak menggunakan ungkapan
11. jawaban butir soal yang satu tidak tergantung dengan yang lainnya
12. jawaban yang benar menyebar
C. MODEL PENILAIAN CATATAN ANEKDOT
Selain bentuk penilaian non-tes diatas, maka berikut ini dicontohkan bentuk catatan anekdot. Contoh: Pada hari
Sabtu tanggal 31 Mei 2006 antara pukul 07.00-09.00 Petri kelihatan melamun dan pandangannya menerawang
jauh (kosong).
D. MODEL PENILAIAN DAFTAR COCOK
Daftar cocok adalah suatu daftar yang berisi pernyataan-pernyataan tentang suatu permasalahan yang berkaiatan
dengan pokok bahasan/sub pokok bahasan yang disampaikan pada siswa. Pernyataan-pernyataan ini hendaknya
bersifat singkat, tapi jelas. Alat ini dapat digunakan untuk kepentingan individu guru, siswa atau kelompok
E. MODEL PENILAIAN SKALA BERTINGKAT (NUMERICAL RATING SCALE)
Untuk mengembangkan alat penilaian ini ada sejumlah kaidah yang harus diperhatikan menurut Asmawi Zainul
(1993:76) sebagai berikut.
1. Jumlah pertanyaan atau pernyataan haruslah terbatas
2. Angka untuk perangkat rating scale haruslah mempunyai arti yang sama
3. Jumlah kategori angka yang digunakan supaya diusahakan cukup bermakna
4. Setiap pertataan atau pertanyaan hendaknya hanya mengukur satu karakteristik komponen
5. Sebaiknya pertanyaan atau pernyataan disusun secara urut berdasarkan urutan pelaksanaan prosedur.
F. MODEL PENILAIAN SOSIOMETRI
Proses ini didasarkan pada perasaan pribadi seorang anggota kelompok, terhadap anggota kelompok yang lain,
yang dinyatakan dengan pilihan yang disukai atau tidak disukai oleh masing-masing anggota kelompok. Hasil
dari sosiometri dapat digunakan untuk menyusun suatu kelompok yang baru.
G. MODEL PENILAIAN PEDOMAN WAWANCARA (INTERVIU)
Dalam interviu dikenal dengan dua cara, yaitu secara langsung dan tak langsung. Interviu langsung adalah
wawancara yang dilakukan dengan sumber utama atau siswa yang diselidiki untuk menggali data tentang dirinya.
Jika pertanyaan diajukan pada siswa lain dan diminta untuk meberikan informasi tentang seorang siswa maka
interviu tersebut dikatakan sebagai interviu tak langsung.
H. MODEL PENILAIAN DAFTAR BAIK BURUK
Baca terlebih dahulu secara cermat sebelum anda menentukan piliham, kalau mungkin beri alasan setiap anda
menyatakan baik atau buruk dari pernyataan yang tersedia.
I. MODEL PENILAIAN DAFTAR TINGKAT URUTAN
Bacalah keseluruhan butir pernyataan secara cermat dan teliti, kemudian tentukan angka atau nilai pilihan sesuai
dengan skala prioritas yang anda tentukan. Jangan lupa menentukan urutan pernyataan tersebut kemukakan alasan
yang melatrbelakangi penentuan urutan tersebut.
KB 4. Penggunaan Model Alat Penilaian PKN SD/MI Berbasis
Protofolio
Portofolio adalah suatu koleksi pribadi hasil pkerjaan seorang siswa (bersifat individu) yang
menggambarkan/merefleksi taraf pencapaian kegiatan belajar, kekuatan dan pekerjaan terbaik siswa.
PRINSIP PENILAIAN PORTOFOLIO
1. Saling percaya
2. Kerahasiaan bersama
3. Milik bersama
4. Kepuasan
5. Kesesuaian
6. Proses dan hasil
KARAKTERISTIK PORTOFOLIO
1. Multi sumber
2. Authentic
3. Dinamis
4. Eksplisit
5. Integrasi
6. Kepemilikian
7. Beragam tujuan

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PORTOFOLIO


Kelebihan
 Memungkinkan pendidik mengakses kemampuan peserta didik untuk membuat, menulis, menghasilkan
berbagai tipe tugas akademik.
 Memungkinkan pendidik menilai keterampilan/kecakapan peserta didik.
 Mendorong kalobrasi antara peserta didik dengan pendidik, antara peserta didik dengan peserta didik lainnya.
 Memungkinkan pendidik mengintervensi proses dan menentukan dimana pendidik tersebut perlu membantu.
 Mampu mereflesikan perubahan penting dalam proses kemampuan intelektual siswa dari waktu ke waktu.
 Menunjukan prestasi akademik dan memotret kompetensi siswa
Kelemahan
Ø Memerlukan waktu relatif lama.
Ø Pendidik harus tekun, sabar, dan terampil.
Ø Tidak ada kriteria yang standar.
Jenis-Jenis data yang dikumpulkan pada penilaian portofolio
Pengumpulan data oleh peserta didik, meliputi:
 Learning log
 Pemetaan konsep
 Bermain peran
 Self-assessment
Pengumpulan data oleh pendidik, meliputi:
 Anecdotal notes
 Pemberian skor peta konsep
 Feedback

Perbedaan Tes dan Portofolio


Tes
 Menilai siswa berdasarkan sejumlah tugas yang terbatas
 Yang menilai hanya guru berdasrkan masukan yang
terbatas
 Menilai semua siswa dengan menggunakan satu kriteria
 Proses penilaian tidak kalaboratif
 Penilaian diri oleh siswa bukan merupakan sesuatu tujuan
 Yang dijadikan perhatian hanya pencapaian (produk)
 Terpisah antara kegiatan, pembelajaran, testing, dan pengajaran
Portofolio
 Menilai siswa berdasarkan seluruh tugas dan hasil kerja yang berkaitan dengan kinerja yang dinilai
 Siswa turut serta dalam menilai kemajuan yang dicapai dalam penyelesaian berbagai tugas dan perkembangan
yang berlangsung selama proses pembelajaran
 Menilai setiap siswa berdasarkan pencapain masing-masing
 Proses penilaian kalaboratif
 Siswa menilai dirinya sendiri menjadi sutau tujuan
 Yang dijadikan perhatian meliputi proses dalam bentuk usaha, kemjajuan, dan pencapaian.
 Terkait erat kegiatan penilaian, pengajaran, dan pembelajaran
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai