Resume Fitriyah 1860208223087
Resume Fitriyah 1860208223087
1860208223087
Evaluasi adalah proses menyimpulkan akhir yang produknya berupa keputusan terkait dengan
proses yang telah dijalani sebelumnya, yaitu berupa pengukuran dan penilaian.
Tujuan dari evaluasi pembelajaran adalah sebagai berikut: pertama, menilai ketercapaian tujuan
pembelajaran; kedua, mengukur macam-macam aspek belajar yang bervariasi; ketiga, sebagai
sarana untuk mengetahui apa yagn siswa telah ketahui; keempat, memotivasi belajar siswa; kelima
menyediakan informasi untuk tujuan bimbingan dan konseling; keenam, menjadikan hasil evaluasi
sebagai dasar perubahan kurikulum.
JENIS
1) Evaluasi perencanaan dan pengembangan adalah memberikan bantuan tahap awal dalam
penpsunan program pembelajaran.
2) Evaluasi monitoring, yaitu untuk memeriksa apakah program pembelajaran mencapai sasaran
secara efektif dan apakah program pembelajaran terlakana sebagaimana mestinya.
3) Evaluasi dampak yaitu untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh suatu program
pembelajaran.
4) Evaluasi efisiensi-ekonomis, yaitu untuk menilai tingkat efisiensi program pembelajaran.
5) Evaluasi program komprehensif, yaitu untuk menilai program pembelajaran secara
menyelurulq seperti pelaksanaan program, dampak program, tingkat keefektifan dan efisiensi.
CIRI-CIRI
1. penilaian dilakukan secara tidak langsung
2. penilaian pendidikan yaitu penggunaan ukuran kuantitatif.
3. penilaian pendidikan, yaitu bahwa penilaian pendidikan menggunakan, unit-unit untuk
satuan-satuan yang tetap karena IQ 105 termasuk anak normal
4. penilaian pendidikan adalah bersifat relative
5. penilaian pendidikan adalah bahwa dalam penilaian pendidikan sering terjadi kesalahan-
kesalahan
PROSES
1. Input adalah bahan mentah yang dimasukkan kedalam transformasi
2. Ouput adalah bahan jadi yang dihasilkan oleh transformasi
3. Transformasi: adalah mesin yang bertugas mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi.
4. Umpan Balik (feed back) adalah segala informasi baik yang menyangkut output maupun
transformasi
OBJEK
1. Evaluasi Program Pembelajaran
2. Evaluasi Kegiatan atau Proses Pembelajaran
3. Evaluasi Hasil Belajar
1. Mengapa evaluasi yang baik dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru
harus terdiri dari kegiatan pengukuran dan penilaian?
Karena kualitas yang baik akan menghasilkan hasil yang baik pula dan untuk mengetahui
hasil belajar tersebut maka diperlukan pengukuran dan penilaian tanpa keduanya guru tidak
mengetahui sejauh mana kemampuan yang diperoleh siswa tersebut
2. Mengapa guru menjadi salah satu komponen penting dalam proses evaluasi kegiatan
pembelajaran?
Evaluasi pembelajaran sangat penting bagi guru agar mengetahui kelebihan dan
kekurangan sisa dalam belajar dan bisa mengevaluasi kembali sistem pembelajarannya dari
mulai media, metode, strategi dan pendekatana yang harus diterapkan kepada siswa
INSTRUMEN EVALUASI
Instrumen evaluasi adalah suatu alat yang digunakan oleh guru dapat berupa tes, penugasan, angka,
pengamatan, perseorangan, atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik
kompetensi dan tingkat perkembangan siswa
Macam-macam
1. Tes Objektif adalah tes tertulis yang menuntut siswa memilih jawaban yang telah
disediakan atau memberikan jawaban singkat dan pemeriksaannya dilakukan secara
objektif (seragam) terhadap semua murid. Bentuk tes objektif: pilihan ganda, pilihan benar-
salah, menjodohkan, isian singkat.
2. Tes non-objektif atau disebut tes uraian yaitu tes yang pertanyannya membutuhkan
jawaban peserta didik untuk menguraikan, mengorganisasikan dan menyatakan jawaban
dengan kata-katanya sendiri dalam bentuk, teknik, dan gaya yang berbeda satu dengan
yang lainnya. Bentuk tes non-objektif: uraian terbatas, uraian bebas.
Kelebihan:
1. Mudah koreksinya.
2. Waktu koreksi lebih cepat.
3. Terstruktur dan petunjuknya jelas.
Kekurangan:
1. Membuat soal memerlukan waktu yang lama.
2. Sulit menemukan pangacau.
3. Lebih bersifat subjektif (siswa menjawab bersifat tebak-tebakan).
Kelebihan:
1. Menyusun soalnya relatif mudah.
2. Kecil kemungkinan siswa memberi jawaban dengan cara menebak.
3. Menuntut siswa untuk dapat menjawab dengan singkat dan tepat.
Kekurangan:
1. Persiapan untuk menyusunya jauh lebih sulit dari pada tes esai, karena soalnya banyak danharus
teliti untuk menghindari kelemahan yang lain.
2. Soal-soalnya cenderung untuk mengungkapkan ingatan dan daya pengenalankembali serta sukar
untuk mengukur proses mental yang tinggi.
Kelebihan:
1. Dapat mengukur proses mental yang tinggi atau aspek kognitif tingkat tinggi
2. Dapat mengembangkan kemampuan berbahasa,baik lisan maupun tulisan, dengan baik dan
benar sesuai dengan kaidah – kaidah bahasa.
3. Dapat melatih kemampuan berpikir teratur atau penalaran, yakni berpikir logis,analitis, dan
sistematis
Kekurangan:
1. Sampel tes sangat terbatas sebab dengan tes ini tidak mungkin dapat mengujisemua bahan yang
telah diberikan,tidak seperti pada tes objektif yang dapatmenyenangkan banyak hal melalui
sejumlah pertanyaan.
2. Sifatnya sangat subjektif, baik dalam menanyakan,dalam membuat pertanyaan,maupun dalam
cara memeriksanya. Guru bisa saja bertanya tentang hal – hal yangmenarik baginya, dan
jawabannya juga berdasarkan apa yang dikehendakinya
3. Tes ini biasanya kurang reliabel, mengungkap aspek yang terbatas, pemeriksaanyamemerlukan
waktu lama sehingga tidak praktis bagi kelas yang jumlah siswanyarelatif besar.
d.Menjodohkan
Kelebihan:
1. Suatu bentuk yang efisien diberikan dimana sekelompok respon samamenyesuaikan dengan
rangkaian isi soal.
2. Waktu membaca dan merespon relative singkat.
3. Mudah untuk dibuat.
Kekurangan:
1. Materi soal dibatasi oleh faktor ingatan/ pengetahuan yang sederhana dan kurang dapat dipakai
untuk mengukur penguasaan yang bersifat pengertian dan kemampuan membuat tafsiran.
2. Sulit menyusun soal yang mengandung sejumlah respon yang homogen.
3. Terlalu banyak jawaban yang harus dipilih.
e. Pertanyaan Singkat
Kelebihan:
1. Mudah dalam pembuatan.
2. Kemungkinan menebak jawaban sangat sulit.
3. Cocok untuk soal-soal hitungan.
4. Hasil-hasil pengetahuan dapat diukur secara luas.
Kelemahan:
1. Sulit menyusun kata-kata yang jawabannya hanya satu.
2. Tidak cocok untuk mengukur hasil-hasil belajar yang komplek.
3. Penilaian menjemukan dan memakan waktu banyak
f. Skala Bertingkat
Kelebihan:
1. Lebih Fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk mengukur persepsi
responden terhadap fenomena lainnya, seperti skala untuk mengukurstatus sosial ekonomi,
kelembagaan, pengetahuan, kemampuan, proses kegiatan,dan lainnya.
2. Lebih memudahkan peneliti untuk mengetahui pendapat responden lebihmendalam tentang
variabel yang diteliti.
3. Cocok digunakan untuk memperoleh data kualitatif tentang objek yang bersifatheterogen.
Kelemahan:
1. Pengaruh terhadap ketidakjujur jawaban responden.
2. Haloo effects, efek dari kesan atau penilaian umum.
3. Generosity effects, yaitu keinginan untuk berbuat baik dengan memberi nilai tinggi.
1. Apa yang dimaksud dengan rubrik evaluasi dalam konteks pendidikan? Berikan dua contoh
penggunaan rubrik evaluasi dalam penilaian hasil belajar siswa.
Rubrik evaluasi adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur dan menilai kinerja
atau hasil belajar siswa berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Contoh penggunaannya
dalam penilaian hasil belajar siswa antara lain dalam penilaian proyek seni rupa di mana
rubrik dapat mencakup kriteria
2. Bagaimana perbedaan antara tes formatif dan tes sumatif dalam evaluasi pendidikan?
Berikan contoh situasi di mana masing-masing jenis tes ini digunakan.
Tes formatif adalah tes yang dilakukan secara berkala selama proses pembelajaran untuk
memberikan umpan balik kepada siswa dan guru mengenai pemahaman materi. Contoh
situasinya adalah tes ulangan harian atau kuis singkat di akhir setiap pelajaran. Sementara
itu, tes sumatif adalah tes yang dilakukan pada akhir suatu periode pembelajaran untuk
mengevaluasi pencapaian akhir siswa terhadap tujuan pembelajaran. Contoh situasinya
adalah ujian semester atau ujian akhir tahun.
PROSEDUR ASSESMEN PEMBELAJARAN
Assesmen atau penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan
informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar yang menggunakan instrumen tes
maupun non-tes.
Tujuan
1. Pendidik dapat mengetahui seberapa jauh siswa dapat mencapai tingkat pencapai kompetensi
yang dipersyaratkan, baik selama mengikuti pembelajaran dan setelah proses pembelajaran
berlangsung.
2. Memberikan umpan balik kepada pendidik untuk memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan
dan sumber belajar yang digunakan, sesuai dengan kebutuhan materi, dan juga kebutuhan
siswa.
Fungsi
1. Jika tujuan pembelajaran adalah pencapaian standar kompetensi maupun kompetensi dasar,
maka penilaian kelas dapat menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah
menguasai suatu kompetensi.
2. Sebagai landasan pelaksanaan evaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu
peserta didik memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk
pemilihan program, pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan.
Prinsip-prinsip
1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan
penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk guru, murid, dan orang tua /
wali agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya
2. Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan
keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif
mencapai tujuan pembelajaran.
Langkah-langkah
1. Merumuskan tujuan dilakukannya asesmen atau evaluasi, termasukmerumuskan tujuan
terpenting dari diadakannya asesmen. Hal ini perlu dilakukan agar arah proses asesmen jelas.
2. Menetapkan aspek-aspek yang akan dinilai, apakah aspek kognitif, afektif, atau psikomotor.
Cara kerja
1. Proses sistematis, 2. Proses itu untuk memperoleh informasi,dan 3. Informasi yang
terkumpul digunakan untuk membuat keputusan bagi siswa (yang bersangkutan). Proses
yang sistematis itulah sebagai sebuah mekanisme yang disusun oleh sekolah, sehingga
asesmen sebuah mekanisme yang tersistem dari sebuah lembaga sekolah khusus.
Komponen-komponen
1. Komponen kemampuan akademik.
2. Komponen kecerdasan.
3. Kemampuan perilaku sosial dan adaptif.
Taksonomi kompetensi digunakan dalam evaluasi pendidikan untuk mengukur sejauh mana siswa
telah mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Tahapan-tahapan dalam proses evaluasi ini meliputi:
Identifikasi Kompetensi: Mendefinisikan kompetensi atau keterampilan yang diinginkan untuk
dicapai oleh siswa.
Pengembangan Instrumen Evaluasi: Membuat tes atau alat evaluasi lainnya yang sesuai untuk
mengukur pencapaian kompetensi tersebut.
Implementasi Evaluasi: Melakukan pengukuran terhadap siswa menggunakan instrumen evaluasi
yang telah disiapkan.
Analisis Hasil: Menganalisis hasil evaluasi untuk mengetahui sejauh mana kompetensi telah
tercapai dan di mana siswa mungkin perlu bantuan tambahan.
Tindak Lanjut: Memberikan umpan balik kepada siswa dan merencanakan tindakan lanjut yang
sesuai berdasarkan hasil evaluasi.
2.Apa peran taksonomi kompetensi dalam meningkatkan kualitas pendidikan? Berikan contoh
konkrit bagaimana implementasi taksonomi kompetensi dapat meningkatkan efektivitas
pembelajaran?
tujuan instruksional sebagai tujuan perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh
siswa sesuai kompetensi
1.Apa yang dimaksud dengan tujuan intruksional dalam konteks evaluasi pendidikan? Jelaskan
mengapa penting untuk memiliki tujuan intruksional yang jelas dalam proses evaluasi
pembelajaran!
Tujuan intruksional adalah pernyataan yang jelas dan terukur tentang apa yang diharapkan siswa
capai setelah menyelesaikan suatu pembelajaran atau aktivitas tertentu. Pentingnya memiliki
tujuan intruksional yang jelas dalam evaluasi pendidikan karena:
a. Memandu Desain Pembelajaran: Tujuan intruksional membantu guru untuk merancang
pengalaman pembelajaran yang relevan dan bermakna bagi siswa.
b. Mengukur Pencapaian: Tujuan intruksional memberikan kerangka kerja yang konkret untuk
mengukur sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
c. Memberikan Umpan Balik: Dengan memiliki tujuan intruksional yang jelas, guru dapat
memberikan umpan balik yang spesifik kepada siswa tentang kemajuan mereka dalam mencapai
tujuan tersebut.
2.Bagaimana proses pengembangan tujuan intruksional dapat mendukung evaluasi pendidikan
yang efektif? Berikan langkah-langkah yang biasanya dilakukan dalam menyusun tujuan
intruksional!
Proses pengembangan tujuan intruksional merupakan langkah kunci dalam mendukung evaluasi
pendidikan yang efektif. Langkah-langkah yang biasanya dilakukan dalam menyusun tujuan
intruksional meliputi:
a. Identifikasi Kompetensi: Mengidentifikasi kompetensi atau keterampilan yang ingin dicapai
oleh siswa setelah menyelesaikan pembelajaran.
b. Formulasi Tujuan: Merumuskan tujuan intruksional dengan jelas dan terukur, menggambarkan
perilaku yang diharapkan dari siswa setelah pembelajaran.
c. Menentukan Kriteria Keberhasilan: Menetapkan kriteria yang akan digunakan untuk menilai
pencapaian tujuan intruksional, sehingga evaluasi dapat dilakukan secara obyektif.
d. Validasi Tujuan: Memastikan bahwa tujuan intruksional yang disusun sesuai dengan kurikulum,
standar pembelajaran, dan kebutuhan siswa.
e. Komunikasi Tujuan: Mengkomunikasikan tujuan intruksional kepada siswa agar mereka
memiliki pemahaman yang jelas tentang apa yang diharapkan dari pembelajaran tersebut.