Anda di halaman 1dari 3

TUGAS WAJIB TUTORIAL 3

NAMA : PIKKAH HARTANTI


NIM : 856717594
KELAS/ JURUSAN : 3A/ PGSD
KODE/ MATA KULIAH : PDGK 4109/ BAHASA DAN SASTRA
INDONESIA di SD
NAMA TUTOR : Drs. DANTO, M.Pd

Uraian Tugas:

1. Jelaskan, apa yang anda pahami dengan konsep puisi anak !


2. Tiga di antara unsur pembangun puisi anak adalah tipografi, enjabemen, dan akulirik.
Jelaskan pemahaman anda tentang ketiga unsur pembangun puisi anak itu !
3. Jelaskan pengertian drama anak!
4. Dua diantara jenis drama anak berdesarkan penyajiannya adalah drama pantonim dan
drama tablo. Jelaskan pemahaman anda mengenai dua jenis drama anak itu !
5. Apa yang dimaksud dengan apresiasi sastra ? jelaskan!
6. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan apresiasi anak, satu di antaranya dapat
dilakukan dengan bentuk kegiatan langsung. Kegiatan apa saja yang dapat dilakukan dalam
bentuk langsung itu? Jelaskan!
Jawaban
1. Puisi anak adalah puisi untuk dikonsumsi anak, yang isinya sesuai dengan lingkungan
anak, usia anak, dan memiliki nilai - nilai yang dapat membentuk sikap, budi pekerti
luhur, serta memiliki nilai seni.

2. Tiga unsur pembangun puisi anak :


a) Tipografi adalah ukiran bentuk puisi yang biasanya berupa susunan baris ke bawah.
Tipografi ini banyak terdapat pada puisi modern yang sering disebut dengan istilah
mbeling, puisi kontemporer atau ada juga yang menyebutnya dengan puisi konkret.
b) Enjabemen adalah pemindahan bagian kalimat pada larik berikutnya sehingga
menimbulkan nuansa makna. Fungsi enjabemen mempererat hubungan antar larik
sehingga makna antar larik itu menjadi utuh.
c) Akulirik adalah tokoh yang berbicara dalam puisi. Tokoh itu bisa pengarangnya, bisa
pula bukan, dalam arti pengarang mewakili tokoh puisi yang dikarangnya kepada
tokoh tertentu, atau tokoh lain. Ciri akularik terdapat kata ganti : aku, kamu, dan kita.

3. Secara umum drama adalah teks yang bersifat dialog dan isinya membentangkan
sebuah alur (Luxemburg, 1984: 158). Dapat juga dikatakan bahwa drama adalah karya
sastra yang bertujuan menggambarkan kehidupan dengan mengemukakan tikaian dan
emosi lewat lakuan dan dialog, lazimnya dirancang untuk mementaskan di panggung (
Sudjiman, 1984: 20 ). Sedangkan secara khusus, drama anak-anak adalah proses lakuan
anak sebagai tokoh.

4. Dua jenis drama anak :


a) Drama pantonim adalah drama yang dipentaskan dengan sama sekali tidak
menggunakan pengucapan kata ( drama bisu ), tetapi hanya menggunakan sikap dan
gerak serta diiringi musik.
b) Drama tablo adalah drama yang dipentaskan tanpa gerak dan pengucapan kata oleh
para pelaku, dan merupakan seni preposisi dengan komposisi sikap para pelaku serta
diikuti seorang narator untuk memberi prolog atau keterangan cerita.

5. Dalam Ensiklopedi Indonesia (1980) di jelaskan, bahwa apresiasi sastra adalah sikap
menghargai sastra berdasarkan pengertian tepat tentang nilainya. Badudu dan Zain (1996)
menjelaskan bahwa apresiasi sastra adalah pemahaman, penghargaan, dan penilaian yang
positif terhadap karya sastra. Sudjiman (1990) memaknai apresiasi sastra sebagai
penghargaan terhadap karya sastra yang didasarkan pada pemahaman. Sementara itu,
Zaidan (1994) menyatakan bahwa apresiasi sastra adalah penghargaan atas karya sastra
sebagai hasil penilaian, pemahaman, penafsiran, penghayatan, dan penikmatan yang
didukung oleh kepekaan batin terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra itu.
Effendi (1982) mendefinisikan pengertian apresisasi sastra sebagai kegiatan menggauli
karya sastra dengan sungguh - sungguh hingga tumbuh pengertian, penghargaan,
kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap karya sastra.

6. Kegiatan apresiasi langsung meliputi sebagai berikut :


 Membaca sastra anak
Kegiatan ini harus dilakukan dengan sungguh - sungguh untuk memperoleh sesuatu yang
terkandung dalam sastra anak, yaitu nilai - nilai yang bermanfaat bagi kehidupan anak.
Nilai - nilai itu memberi arahan tentang perilaku, pandangan hidup, dan cara menyikapi
sesuatu dalam menghadapi kehidupan.
 Mendengar sastra anak
Kegiatan ini dapat berupa mendengarkan pembacaan suatu karya sastra. Kegiatan ini
memerlukan ketajaman pikiran dan perasaan guna menyimak karya sastra yang
didengarkan.
 Menonton pementasan sastra anak
Kegiatan ini dapat berupa menonton pembacaan puisi, cerpen atau pementasan drama.
Kegiatan menonton ini tidak terbatas pada pementasan panggung saja, melainkan juga
menonton lewat televisi atau film di bioskop.

Anda mungkin juga menyukai