Anda di halaman 1dari 9

RESUME

TEORI DAN APRESIASI ANAK SD

“Gendre Sastra Anak”

Oleh

ADIKA AVSHA

22129109

SEKSI : 22 BB 04

DOSEN PENGAMPU : Dra. Elfia Sukma, M.Pd. dan Nana Fauzana Azima,
M.Pd.

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
GENDRE SASTRA ANAK

a. Pengertian Genre Sastra Anak

Lahirnya sebuah karya sastra adalah untuk dapat dinikmati oleh pembaca.
Untuk dapat menikmati suatu karya sastra secara sungguh-sungguh dan baik
diperlukan pengetahuan tentang sastra. Tanpa pengetahuan yang cukup
penikmatan akan sebuah karya sastra hanya bersifat dangkal dan sepintas karena
kurangnya pemahaman yang tepat. Sebelumnya patutlah semua orang tahu apa
yang dimaksud dengan karya sastra? Karya sastra bukanlah ilmu, karya sastra
adalah seni. Dimana banyak unsur kemanusiaan yang masuk di dalamnya,
khususnya perasaan, sehingga sulit diterapkan untuk metode keilmuan. Perasaan,
semangat, kepercayaan, keyakinan sebagai unsur karya sastra sulit dibuat
batasannya.

Karya sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman,


pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran
kehidupan yang dapat membangkitkan pesona dengan alat bahasa dan dilukiskan
dalam bentuk tulisan. Ada sebuah pendapat seorang penulis yaitu Jakop Sumardjo
dalam bukunya yang berjudul Apresiasi Kesusastraan mengatakan bahwa karya
sastra adalah sebuah usaha merekam isi jiwa sastrawannya. Rekaman ini
menggunakan alat bahasa. Sastra adalah bentuk rekaman dengan bahasa yang
akan disampaikan kepada orang lain.

Pada dasarnya karya sastra sangat bermanfaat bagi kehidupan karena


dengan karya sastra dapat memberi kesadaran kepada pembaca tentang
kebenaran-kebenaran hidup ini walaupun dilukiskan dalam bentuk fiksi. Karya
sastra dapat memberikan kegembiraan dan kepuasan batin. Hiburan ini adalah
jenis hiburan intelektual dan spiritual. Karya sastra juga dapat dijadikan sebagai
pengalaman untuk berkarya karena siapa pun bisa menuangkan isi hati dan pikiran
dalam sebuah tulisan yang bernilai seni. Setelah mengetahui apa yang dimaksud
dengan karya sastra tidak salahnya apabila kita melirik dengan lebih mendalam
tentang genre (jenis) karya sastra.
Sastra anak juga mengenal apa yang disebut genre. Genre dapat dipahami
sebagai suatu macam atau tipe kesusastraan yang memiliki seerangkat
karakteristik umum (Lukens, 2003 : 13). Atau menurut Mitchell (2003 : 6) genre
mnenunjuk pada pengertian tipe atau kategori pengelompokan karya sastra yang
biasanya berdasarkan atas stile, bentuk atau isi. Hal itu membawa konsekuensi
pemahaman bahwa dalam sebuah genre sastra terdapat sejumlah elemen yang
memiliki kesamaan sifat dan elemen-elemen itu menunjukkan perbedaan dengan
yang lain. Misalnya dalam genre yang disebut fiksi yang di dalamnya terdapat
elemen struktural seperti alur, penokohan, latar, sudut pandang, dan lain-lain,
sedangkan dalam genre puisi terdapat elemen strukturala seperti rima, irama,
diksi, imaji, dan lain-lain. Pada prinsipnya elemen-elemen struktural diantara
kedua genre itu menunjukkna perbedaan dan eksistensinya masing-masing.

Secara garis besar Lukens (2003) mengelompokan genre sastra kanak ke


dalam enam macam, iaitu: realisme, fiksyen formula, fantasi, sastra tradisional,
puisi, dan bukan fiksyen. Sedangkan Huck (1987) membagi sastra kanak-kanak
bagi tujuh bentuk iaitu balada, puisi naratif, liris, limerik, sahajak bebas, haiku,
dan puisi konkret. Untuk lebih rincinya dapat dihuraikan sebagai berikut. Berikut
ini dihuraikan jenis genre sastra kanak-kanak yang dikemukakan Lukens (2003),
iaitu realisme, fiksyen formula, fantasi, sastra tradisional, puisi, dan bacaan bukan
fiksyen.

1. Realisme Realisme
Adalah naratif fiksional yang memaparkan tokoh dengan watak
yang menarik yang dikemas bagi latar tempat dan masa yang mungkin.
Realisme bagi sastra dapat difahami bahwa cerita yang dikisahkan itu
mungkin sahaja ada dan terjadi. Realisme membentangkan pelbagai
peristiwa, aksi, dan interaksi, yang seolah-olah memang benar, dan
penyelesaiannyapun masuk akal dan boleh dipercayai. Ada beberapa cerita
yang boleh dikategorikan ke bagi realisme, iaitu cerita realistik, realisme
binatang, realisme sejarah dan realisme sukan (Lukens, 2003).
2. Rekaan Formula
Rekaan formula genre ini disebut sebagai fiksyen formula yang
kerana mempunyai pola-pola tertentu yang membezakannya dengan jenis
lain. Jenis sastra kanak yang boleh dikategorikan ke dalam fiksyen
formula adalah cerita misteri dan detektif, cerita romantis, dan novel siri
(Lukens, 2003). Fiksyen formula mempunyai pola-pola tertentu yang
membezakannya dengan jenis yang lain. Walau perkara itu tidak
mengurangkan keaslian cerita yang dikreasikan oleh penulis, keadaan itu
mau tidak mau merupakan sesuatu yang bersifat menyekat.

3. Fantasi
Fantasi boleh difahami sebagai cerita yang menawarkan sesuatu
yang sukar diterima. Cerita fantasi dibangunkan melalui imaginasi yang
lazim dan boleh diterima sehingga sebagai sebuah cerita boleh diterima
oleh pembaca (lukens, 2003). Cerita fantasi dikembangkan lewat imajinasi
yang lazim dan dapat diterima sehingga sebuah cerita dapat diterima oleh
pembaca. Jenis sastra kanak-kanak yang dapat dikelompokan ke bagi
fantasi ini adalah: cerita fantasi, fantasi tingkat tinggi, dan fiksi sains.

4. Sastra Tradisional
Sastra tradisional bagi kesastraan (traditional literature atau folk
literature) menunjukkan bahwa bentuk itu berasal dari cerita yang telah
mentradisi, tidak diketahui kapan mulainya dan siapa penciptanya, dan
dikisahkan turun-temurun secara lisan. Jenis cerita yang dikumpulkan ke
dalam genre ini adalah fabel, dongeng rakyat, mitos, legenda, dan epos
(Lukens, 2003).
Folk literature terdiri dari nilai-nilai yang akan difahami oleh
pendengar dan pembaca cerita rakyat. Dapat dikatakan bahwa dahulu kala,
folk literature adalah cerita dari mulut ke mulut dan cerita-cerita yang
masih diingat sampai hari ini (Rahim, 2017). sastra rakyat bersifat sangat
instruktif, kerana dapat digunakan dengan baik untuk pendidikan nilai
kanak-kanak. Perkara tersebut dikeranakan berisi pelajaran yang berguna
untuk membantu kanak-kanak tumbuh menjadi orang dewasa yang
bermoral dan bertanggung jawab, yang mampu membuat penilaian yang
baik. sastra rakyat biasanya diakhiri dengan hadiah untuk karakter berbudi
luhur yang telah menunjukkan nilainilai tradisional. Membaca sastra
rakyat tradisional memungkinkan kanak-kanak untuk mengalami katarsis
emosional dan menginternalisasi nilai-nilai sosial melalui koneksi pribadi
yang dibuat dengan karakter. sastra rakyat dapat menginspirasi kanak-
kanak dengan moralitas dan membantu mereka berkembang menjadi
anggota masyarakat yang utuh (Leea, 2011).

a) Puisi
Sebuah bentuk sastra disebut puisi jika di dalamnya
terdapat pendayagunaan berbagai unsur bahasa untuk mencapai
keindahan. Bahsa puisi singkat dan padat, dengan sedikit kata,
tetapi dapat mendialogkan sesuatu yang lebih banyak.
Mendayagunaan unsur bahasa untuk memeperoleh keindahan itu
antara lain dapat dicapai lewat permainan bunyi yang biasanya
berupa berbgai bentu perrulangan untuk memperoleh efek
persajakkan dn irama yang melodius. Selain itu juga dimanfaatkan
adanya berbagai sarana retorika yang lain seperti pemilihan
ketepatan kata, ungkapan, pemajasan, penyiasatan struktur, dan
pencitraan. Keterjalinan secara harmonis diantara berbagai unsur
kebahasaan tersebut merupakan cara untuk memperoleh keindahan
dalam puisi. Untuk puisi anak kesederhanaan bahasa harus
mendapat perhatian.
b) Non-fiksi
Bacaan nonfiksi yang sastra ditulis secara artistik sehingg
jika dibaca oleh anak, anak akan memperoleh pemahaman dan
sekaligus kesenangan. Ia akan membangkkitkan pada diri anak
perasaan keindahan yang berwujud efek emosional dan intelektual.
Untuk kepentingna praktis, bacaan non fiksi dapat dikelompokkan
ke dalam subgenre buku informasi dan bigrafi (Lukes, 2003). Buku
informasi adalah buku yang mengandung informasi, biasanya
memberikan informasi fakta, konsep, hubungan antarfakta dan
konsep, dan lain-lain. Buku biografi adalah buku yang berisi
riwayat hidup seseorang. Buku biografi memberikan kejelasan
tentang berbagai hal yang berhubungan dengan tokoh yang
dibiografikan sepanjang hayat atau sampai saat buku itu ditulis.
Genre yang termasuk dalam karya sastra non fiksi, yaitu:
a. Esai
Esai adalah karangan pendek tentang sesuatu fakta
yaang dikupas menurut pandangan pribadi manusia. Dalam
esai baik pikiran maupun perasaan dan keseluruhan pribadi
penulisnya tergambar dengan jelas, sebab esai memang
merupakan ungkapan pribadi penulisnya terhadap sesuatu
fakta.
b. Kritik
Kritik adalah analisis untuk menilai sesuatu karya
seni, dalam haal ini karya sastra. Jadi, karya kritik
sebenarnya termasuk argumentasi dengan faktanya sebuah
karya sastra, sebab kritik berakhir dengan sebuah
kesimpulan analisis. Tujuan kritik tidak hanya
menunjukkan keunggulan, kelemahan, benar dan salahnya
sebuah karya sastra dipandang dari sudut tertentu, tetapi
tujuan akhirnya adalah mendorong sastrawan untuk
mencapai penciptaan sastra setinggi mungkin dan juga
mendorong pembaca untuk mengapresiasi karya sastra
secara lebih baik.
c. Biografi
Biografi atau riwayat hidup adalah cerita tentang
hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain. Tugas penulis
biografi adalah menghadirkan kembali jalan hidup
seseorang berdasarkan sumber-sumber atau fakta-fakta
yang dapat dikumpulkannya. Teknik penyusunan riwayat
hidup itu biasanya kronologis yakni dimulai dari
kelahirannya, masa kanak-kanak, masa muda, dewasa, dan
akhir hayatnya. Sebuah karya biografi biasanya
menyangkut kehidupan tokoh-tokoh penting dalam
masyarakat atau tokohtokoh sejarah.
d. Otobiografi
Otobiografi adalah biografi yang ditulis oleh
tokohnya sendiri, atau kadang-kadang ditulis oleh orang
lain atas penuturan dan sepengetahuan tokohnya. Kelebihan
otobiografi adalah bahwa peristiwa-peristiwa kecil yang
tidak diketahui orang lain karena tidak ada buktinya dapat
diungkapkan. Begitu pula sikap, pendapat, dan perasaan
tokoh yang tak pernah diketahui orang lain dapat
diungkapkan.
e. Sejarah
Sejarah adalah cerita tentang zaman lampau sesuatu
masyarakat berdasarkan sumbersumber tertulis maupun
tidaak tertulis. Meskipun karya sejarah berdasarkan fakta
yang diperoleh dari beberapa sumber, namun penyajiannya
tidak pernah lepas dari unsur khayali pengarangnya. Fakta
sejarah biasanya terbatas dan tidak lengkap, sehingga untuk
menggambarkan zaman lampau itu pengarang perlu
merekontruksinya berdasarkan daya khayal atau
imajinasinya sehingga peristiwa itu menjadi lengkap dan
terpahami.
f. Memoar
Memoar pada dasarnya adalah sebuah otobiografi,
yakni riwayat yang ditulis oleh tokohnya sendiri. Bedanya,
memoar terbatas pada sepenggal pengalaman tokohnya,
misalnya peristiwa-peristiwa yang dialami tokoh selama
Perang Dunia Kedua saja. Fakta dalam memoar itu unsur
imajinasi penulisnya ikut berperanan.
g. Catatan harian
Catatan harian adalah catatan seseorang tentang
dirinya atau lingkungan hidupnya yang ditulis secara
teratur. Catatan harian sering dinilai berkadar sastra karena
ditulis secara jujur, spontan, sehingga menghasilkan
ungkapan-ungkapan pribadi yang asli dan jernih, yakni
salah satu kualitas yang dihargai dalam sastra.
h. Surat-surat
Surat tokoh tertentu untuk orang-orang lain dapat
dinilai sebagai karya sastra karena kualitas yang sama
seperti terdapat dalam catatan harian.
DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 2001. “Karya Sastra dan Anak-anak”. Yogyakarta: Gadjahmada


University Press.

Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Sastra Anak. Yogyakarta : Gadjahmada University


Press.

Anda mungkin juga menyukai