A. Tinjauan Pustaka
Pada hakekatnya, suatu penelitian tidak beranjak dari nol secara murni. Akan
tetapi secara umum telah ada acuan yang mendasari atas penelitian yang sejenis. Oleh
karena itu, perlu mengenali peneliti yang terdahulu dan ada relevansinya. Dalam
penelitian ini penulis mengacu pada penelitian yang terdahulu dan relevan
Struktur dan Sosiologi Sastra Novel Pol Karya Putu Wijaya”. Menyimpulkan bahwa
alur yang diguna kan dalam novel ini adalah alur maju. Temanya adalah seorang
menghebohkan warga masyarakat. Masalah yang menonjol dalam novel ini adalah
kemiskinan dan konflik yang terjadi angota masyarakat. Kaitannya dengan penelitian
saya sama-sama mengkaji tentang masalah psikologi sastra tetapi dalam konflik batin
tokoh utama dalam novel Belenggu Merah Muda karya Tyas Damaria.
Batin Tokoh Zaza dalam Novel Azela Jingga karya Nanin Pranoto: Tinjauan
Psikologi Sastra”. Zaza harus dihadapi dengan dua pilihan yang berat antara kesetiaan
7
8
serta kecintaan seorang istri terhadap suaminya. Dalam penelitian ini saya
mengkaji dalam konflik batin tokoh utama dalam novel karya Tyas Damaria dengan
Laku Abnormal Tokoh Santo Dalam Novel Et Tulalit Karya Putu Wijaya: Tinjauan
Psikologi Sastra”. Di mana tokoh Santo yang mengalami abnormal, yang mengalami
gangguan egois. Hubungannya dengan penelitian saya dalam konflik batin tokoh
utama dalam novel karya Tyas Damaria dengan judul “Belenggu Merah Muda”.
berjudul “Perilaku Seksual Dalam Novel Larung Karya Ayu Utami: Analisis
Psikologi Sastra”. Di mana dalam novel tersebut terdapat empat macam perilaku
dengan penelitian saya dalam konflik batin tokoh utama dalam novel Belenggu merah
perbedaan dengan penelitian yang akan saya lakukan. Perbedaan dengan penelitian
sebelumnya adalah pada objek kajian yakni menggunakan novel yang berbeda.
penelitian ini adalah sama-sama menganalisis konflik batin tokoh utama aspek
kepribadian tokoh utama novel dan juga sama-sama menggunakan tinjauan psikologi
sastra.
9
2. Kajian Teori
a. Hakikat Sastra
Sastra berasal dari bahasa sansakerta sastra yang artinya adalah "tulisan yang
mengandung intruksi" atau "pedoman". Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi
segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu
dalam arti khusus yang digunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi
gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat
merupakan bentuk dari konfiks ke-an dan susastra. Menurut Teeuw (1988: 23) kata
susastra berasal dari bentuk su + sastra. Kata sastra dapat diartikan sebagai alat
untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi, atau pengajaran. Awalan su- pada
kata susastra berarti “baik, indah” sehingga susastra berarti alat untuk mengajar,
buku petunjuk, buku instruksi, atau pengajaran yang baik dan indah. Kata susastra
merupakan ciptaan Jawa atau Melayu karena kata susastra tidak terdapat dalam
“hal yang berhubungan dengan alat untuk mengajar”. Secara etimologis istilah
kesusastraan dapat diartikan sebagai kumpulan atau hal yang berhubungan dengan
10
alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi atau pengajaran, yang baik dan
indah. Bagian “baik dan indah” dalam pengertian kesusastraan menunjuk pada isi
yang disampaikan (hal-hal yang baik; menyarankan pada hal yang baik) maupun
Menurut Taum (1997: 13) Sastra adalah karya cipta atau fiksi yang
bersifat imajinatif atau sastra adalah penggunaan bahasa yang indah dan
yang menggunakan bahasa dan garis simbol – simbol lain sebagai alat yang
bersifat imajinatif.
4) Semi (1988: 8)
11
Menurut Panuti Sudjiman (1986: 68) Sastra adalah karya lisan atau
6) Sapardi (1979: 1)
sastra adalah karangan atau lukisan yang baik dan indah yang mengandung nilai-
a. Fungsi Sastra
disuguhkan oleh karya seni lainnya. Kesenangan yang lebih tinggi, yaitu
Sehingga ini berarti karya sastra tidak hanya memberikan hiburan kepada
keseriusan puisi terletak pada segi pengetahuan yang disampaikannya. Jadi puisi
Aristoteles bahwa puisi lebih filosofis dari sejarah karena sejarah berkaitan dengan
hal-hal yang telah terjadi, sedangkan puisi berkaitan dengan hal-hal yang bisa
terjadi, yaitu hal-hal yang umum dan yang mungkin. Lain lagi dengan novel.
dari pada psikologi. Karena novelis mampu mengungkapkan kehidupan batin tokoh
- tokoh pada novel yang ditulisnya. Sehingga ada yang berpendapat bahwa novel -
novel bisa dijadikan sumber bagi para psikolog atau menjadi kasus sejarah yang
dapat memberikan ilustrasi dan contoh. Bahkan bisa dikatakan bahwa novelis
1) Fungsi rekreatif
2) Fungsi didaktis
13
3) Fungsi estetis
4) Fungsi moralitas
baik dan yang buruk serta yang benar dan yang salah.
5) Fungsi religius
1. Drama
Istilah drama berasal dari kata drame, sebuah kata dari Bahasa Perancis
dinyatakan bahwa drama merupakan karangan berbentuk prosa atau puisi yang
merupakan jenis karya sastra yang ada bagian tertentu yang diperankan oleh
aktor/aktris.
Definisi drama.
Teori Asal Mula Drama menurut Brockett : Drama berkembang dari upacara
religius primitive yang dipentaskan untuk minta pertolongan dewa. Hymne pujian
almarhum pahlawan itu. Drama tumbuh dari kecintaan manusia untuk bercerita.
Dalam pementasan sebuah drama, ada tiga unsur yang penting yang
2. Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang berbeda dengan puisi karena variasi
ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai
dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin " prosa" yang artinya
"terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu
fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah,
novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya. Prosa biasanya
dibagi menjadi empat jenis: prosa naratif, prosa deskriptif, prosa eksposisi, dan
prosa argumentatif. Prosa dibagi menjadi dua, yaitu Roman dan Novel. Roman
adalah cerita yang mengisahkan tokoh sejak lahir sampai meninggal, Sedangkan
Indonesia modern sejak Balai Pustaka. Pada periode tersebut, terbit karya karya
sastra yang monumental seperti Siti Nurbaya, Salah Asuhan, Sengsara Membawa
Nikmat, dan sebagainya. Karya-karya prosa itu disebut roman-roman periode Balai
Pustaka. Pada periode selanjutnya yaitu periode Pujangga Baru, muncul pula karya
sastra prosa yang disebut roman seperti Layat Terkembang, Belenggu, dan
sebagainya.
Pada saat itu, istilah novel belum popular. Bahkan, karya-karya Hamka pun
seperti Di Bawah Lindungan Kabah dan Tenggelamnya kapal Van der Wijk yang
terbit setelah periode 1945 masih digolongkan ke dalam roman meskipun saat itu
karangan Aning Retnaningsih, Ikhtisar Sejalan Sastra Indonesia karya Ajip Rosidi,
membaca sebuah novel akan tiba pada sebuah pemikiran baru tentang
makna hidup
3. Puisi
Puisi adalah tulisan atau salah satu hasil karya sastra yang berisi pesan
yang memiliki arti yang luas. Untuk mengetahui makna yang terkandung di dalam
sebuah puisi, seseorang perlu mengartikan dan memahami betul secara detil
17
maksud kata-kata yang ada dalam bait bait puisi. Puisi dapat bagi menjadi dua
a) Puisi lama
Puisi lama adalah jenis puisi yang masih terikat erat dengan kaidah
1) Pantun adalah jenis puisi lama yang masih bertahan sampai sekarang ini.
Puisi ini memiliki sajak a-a-a-a atau a-b-a-b yang setiap baitnya terdiri
sebagainya.
2) Talibun adalah pantun yang memiliki jumlah baris yang selalu genap
3) Syair adalah puisi atau karya sastra dari arab yang memiliki sajak a-a-a-a.
amanat.
4) Karmina adalah pantun yang sangat pendek atau biasa disebut dengan
pantun kilat.
b) Puisi Baru
18
Puisi baru adalah jenis puisi yang tidak lagi terikat oleh aturan yang
memiliki bentuk lebih bebas. Puisi baru dapat dikategorikan menjadi dua
1) Balada adalah puisi yang berisi tentang sebuah cerita atu kisah.
2) Himne adalah puisi pujian atau pujaan yang ditujukan kepada Tuhan,
yang sangat berjasa. Umumnya kepada orang tua, pahlawan, dan orang
besar.
5) Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan atau ajaran hidup. Epigram
1) Distikon adalah puisi dimana hanya terdapat dua baris saja pada setiap
2) Terzina adalah puisi yang memiliki tiga baris disetiap baitnya atau
4) Kuint adalah puisi yang memiliki lima baris kalimat disetiap baitnya
5) Sektet adalah puisi yang memiliki enam kalimat disetiap baitnya atau
1. Pengertian novel
Waluyo, 2002: 36). Sementara itu, Jassin dalam Zulfahnur (1996:67) mengatakan
bahwa novel menceritakan suatu kejadian yang luar biasa dari tokoh cerita, dimana
nasib tokohnya. Lebih lanjut Nugraheni Eko Wardani (2009: 15) mengemukakan
bahwa novel adalah fiksi yang mengungkapkan cerita tentang kehidupan tokoh
dengan problematika dan nilai-nilainya yang mencari nilai otentik dalam dunianya.
adalah suatu karya sastra atau cerita fiksi yang menggambarkan kisah hidup tokoh
melalui rangkaian peristiwa yang kompleks dan mengubah nasib tokoh tersebut
2. Jenis-Jenis Novel
20
Novel dapat dibedakan berdasarkan isi cerita dan mutu novel. Berdasarkan
isinya Mohtar Lubis dalam Tarigan (1984:165) mengatakan bahwa novel sama
dengan roman. Oleh karena itu, roman dibagi menjadi roman avontur, roman
psikologis, roman detektif, roman sosial, roman kolektif, dan roman politik.
Sementara itu Lukas dan Faruk (1994:18), menjelaskan bahwa novel terdiri
dari tiga jenis, yaitu novel idealis abstrak, novel romantisme keputusan, dan novel
pendidikan.
yang berupa novel avontur, novel psikologis, novel detektif, novel sosial, novel
kolektif, novel politik, novel popular, novel serius, novel idealis abstrak, novel
3. Unsur-Unsur Novel
tema cerita, alur cerita, penokohan (perwatakan), sudut pandang pengarang, setting,
unsur-unsur novel yang meliputi: unsur intrinsik (tema, cerita, plot, penokohan,
pembangun novel meliputi: tema cerita, alur cerita, penokohan (perwatakan), sudut
pandang pengarang, setting, adegan, latar belakang, bahasa, dan dialog. Secara
global unsur pembangun novel juga dibedakan menjadi unsur intrinsik dan unsur
ekstrinsik.
unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur tersebut meliputi
1) Tema
Gagasan, ide, atau pikiran utama yang mendasari suatu karya sastra
disebut tema. Atau gampangnya, tema adalah sesuatu yang menjadi dasar
cerita, sesuatu yang menjiwai cerita, atau sesuatu yang menjadi pokok
masalah dalam cerita. Tema merupakan jiwa dari seluruh bagian cerita. Tema
cerita. Sebuah cerita sebenarnya terdiri dari berbagai peristiwa yang memiliki
suasana dan lingkungan sosial yang terdapat dalam cerita. Latar berguna
untuk memperkuat tema, plot, watak tokoh dan membangun suasana cerita.
Titik pengisahaan disebut juga sudut pandang atau juru cerita adalah
6) Gaya Bahasa
nilai-nilai yang sama yang ada dalam bahasa yang dilontarkannya. Gaya
7) Amanat
Amanat dalam cerita bisa berupa nasihat, anjuran, atau larangan untuk
unsur-unsur yang berada di luar karya sastra itu, tetapi secara tidak langsung
luar yang membangun novel. Yang termasuk unsur luar novel adalah latar
ekstrinsik adalah unsur luar yang secara langsung atau tidak langsung
membangun novel. Unsur luar novel terdiri dari latar belakang pengarang,
24
d. pengertian konflik
terjadi pada siapapun dan dimanapun seseorang berada. Konflik biasanya terjadi
akibat adanya dua atau lebih keinginan, pendapat atau gagasan yang bertentangan
Karena itu konflik dapat merupakan hambatan bila tidak segera dicari cara untuk
menyelesaikannya.
hubungan antara dua orang atau dua kelompok, perbuatan yang satu berlawanan
dengan perbuatan yang lain, sehingga salah satu atau keduanya saling terganggu.
bahwa konflik merupakan ketegangan atau pertentangan di dalam cerita rekaan atau
drama yakni pertentangan antara dua kekuatan, pertentangan dalam diri satu tokoh,
Menurut Alwi, dkk. (2005: 587) konflik batin adalah konflik yang
disebabkan oleh adanya dua gagasan atau lebih, atau keinginan yang saling
konflik adalah keadaan munculnya dua atau lebih kebutuhan pada saat yang
bersamaan.
25
Pendapat lain mengenai jenis konflik disebutkan oleh Kurt Lewin (1997:
213), bahwa konflik mempunyai beberapa bentuk, antara lain sebagai berikut.
Konflik ini timbul jika suatu ketika terdapat dua motif yang kesemuanya
Konflik ini timbul jika dalam waktu yang sama timbul dua motif yang
Konflik ini terjadi apabila pada saat yang bersamaan, timbul dua motif
yang negatif, dan muncul kebimbangan karena menjauhi. Motif yang satu
berarti harus memenuhi motif yang lain yang juga negatif. Umumnya, konflik
dapat dikenali karena beberapa ciri, yaitu 1) Terjadi pada setiap orang dengan
reaksi berbeda untuk rangsangan yang sama. Hal ini bergantung pada faktor-
yang singkat, mungkin beberapa detik, tetapi bisa juga berlangsung lama,
1. Teori Agresi
marah yang ditujukan kepada diri sendiri. Agresi yang diarahkan pada
diri sendiri sebagai bagain dari nafsu bawaan yang bersifat merusak.
2. Teori Kehilangan
aman dan nyaman. Hal penting dalam teori ini adalah kehilangan dan
3. Teori Kepribadian
27
4. Teori Kognitif
kemampuannya.
5. Teori Ketidakberdayaan
6. Teori Perilaku
lingkungan dan melakukan apa saja yang mereka pilih tetapi antar
e. Psikologi sastra
Psikologi sendiri berasal dari bahasa latin, yaitu “psyche” dan “logos”.
Psyche berarti jiwa, sedangkan logos berarti pengetahuan. Dengan melihat ini,
Namun demikian, pengertian psikologi ini sudah banyak bergeser karena saat ini
Psikologi menurut Gerungan ( Walgito, 1986:7) terdiri dari dua kata yakni
psyche dan logos. Psyche merupakan bahasa Yunani yang memiliki arti jiwa dan
kata logos yang berarti ilmu, sehingga ilmu jiwa merupakan istilah dari psikologi.
Walaupun demikian pengertian antara psikologi dan ilmu jiwa memiliki perbedaan
yang pada intinya sesuatu hal yang disebut dengan ilmu jiwa itu belum tentu bisa
dikatakan sebagai psikologi, tetapi psikologi dapat diartikan sebagai ilmu jiwa.
29
Dengan kata lain psikologi merupakan salah satu ilmu yang memiliki kesan meluas.
Kesan meluas tersebut dapat dilihat dari adanya hubungan antara ilmu psikologi
dengan ilmu-ilmu yang lain seperti biologi, sosiologi, filsafat, ilmu pengetahuan
alam, dan salah satunya yaitu hubungan antara psikologi dengan sastra.
dihubungkan dengan karya sastra karena psikologi itu sendiri mengarah kepada
suatu ilmu yang menyelidiki serta mempelajari tentang tingkah laku serta aktivitas-
aktivitas di mana tingkah laku serta aktivitas-aktivitas itu sebagai manifestasi hidup
kejiwaan. Salah satu bentuk karya seni yang diciptakan oleh pengarang adalah
cerita fiksi. Cerita fiksi seperti yang telah dijelaskan merupakan cerita rekaan yang
dituliskan oleh seorang pengarang secara bebas melalui luapan emosi yang spontan,
menentukan siapa sajakah tokoh yang akan hadir dalam karyanya beserta segala hal
perwatakannya.
pada umumnya. Sebagai tokoh imajinasi atau tokoh yang diciptakan oleh seorang
menjalani proses kehidupan. Walaupun memiliki kesan imajiner, tokoh dalam fiksi
juga memiliki peran yang sama dengan kehidupan manusia yang sebenarnya. Hal
30
pada salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mengkaji karya sastra sebagai objek
psikologi terjadi. Secara definitif, tujuan psikologi sastra adalah memahami aspek-
aspek kejiwaan yang terkandung dalam suatu karya sastra. Meskipun demikian,
bukan berarti bahwa analisis psikologi sastra sama sekali terlepas dengan kebutuhan
psike (Ratna, 2011:342). Jadi, dalam hal mengkaji sebuah karya sastra, pendekatan
tokoh dan segala hal yang berkaitan dengan proses psikologi yang dihadirkan oleh
hubungan diantara psikologi dan sastra yang kemudian dikenal sebagai psikologi
31
Secara garis besar, psikologi dibagi menjadi dua golongan yaitu psikologi
teoretis dan psikologi terapan (terlaksana). Psikologi teoretis dibagi menjadi dua
1. Psikologi umum
umumnya, yang dewasa, yang normal, dan yang beradab (berkultur). Psikologi
2. Psikologi khusus
perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai tua, yang mencakup:
mendalam.
(e) Psikopatologi
psikis yang tidak normal (abnormal). Keadaan psikis yang tidak normal
dan sebagainnya. Kejahatan seperti itu biasanya dilakukan oleh orang yang
psikologi yang mempelajari psikologi demi satu ilmu itu sendiri, tidak hubungkan
Salah satu pendekatan untuk menganalisis karya sastra yang sarat akan aspek-
sastra sebagai pemilik posisi yang lebih dominan. Dari hal tersebut dapat diketahui
bahwa psikologi sastra tak hanya menyodorkan model penelitian saja melainkan
Menurut Wiyatmi (2011: 1), menjelaskan bahwa psikologi sastra lahir sebagai
salah satu jenis kajian sastra yang digunakan untuk membaca dan
menggunakan berbagai konsep dan kerangka teori yang ada dalam psikologi.
Pada dasarnya antara psikologi dan sastra memiliki persamaan yaitu sama-
dan makhluk sosial. Selain itu, keduanya juga memanfaatkan landasan yang sama
Minderop, 2013:2). Perbedaan diantara keduanya hanya terletak pada objek yang
dibahas saja. Jika psikologi membicarakan manusia sebagai sosok yang riil sebagai
ciptaan Tuhan, dalam karya sastra objek yang dibahas adalah tokoh-tokoh yang
diciptakan oleh seorang pengarang atau disebut sebagai tokoh imajinasi semata.
sebagai suatu cara analisis berdasarkan sudut pandang psikologi dan bertolak dari
asumsi bahwa karya sastra selalu saja membahas tentang peristiwa kehidupan
35
Disini fungsi psikologi itu sendiri adalah melakukan penjelajahan kedalam batin
jiwa yang dilakukan terhadap tokoh-tokoh yang terdapat dalam karya sastra dan
untuk mengetahui lebih jauh tentang seluk-beluk tindakan manusia dan reponnya
bidang kritik sasra lewat beberapa jalan, antara lain: Pembahasan tentang proses
suatu tipe maupun sebagai seorang peneliti). Pembicaraan tentang ajaran dan kaidah
psikologi yang dapat ditimba dari karya sastra. Pengaruh karya sastra terhadap
pembacanya.
kepribadian dari beberapa tokoh, diantaranya teori kepribadian Sigmund Freud dan
Pada awalnya, teori ini terkait dengan metode psiko terapi untuk
kesadaran terdiri atas dua alam, yaitu alam sadar dan alam bawah sadar. Alam
pertimbangan antara alam sadar dan alam bawah sadar bagaikan gunung es.
Puncak gunung es yang kecil adalah alam kesadaran sedangkan dasar gunung es
yang berada di dalam laut yang jauh lebih besar adalah alam ketidaksadaran.
kepribadian.
a) Struktur Kepribadian
pada manusia. Selama ini diyakini para ilmuwan bahwa manusia adalah
adalah segi pengalaman yang tak p[ernah kita sadari. Bagi Freud
ketidaksadaran merupakan salah satu inti pokok atau tiang pasak teorinya
kepriadian manusia terdiri dari tiga bagian yaitu id, ego, dan superego. Ketiga
struktur kepribadian ini saling berkaitan yang ada dalam setiap keribadian
manusia.
(1) Id
37
lahir bersama kita. Ini merupakan wilayah gelap, tidak bisa diakses, tinggal
berada di alam bawah sadar yang berisi kekuatan insting dan dorongan-
Ciri-ciri adalah:
(2) Merupakan sistem yang paling asli di dalam diri seseorang karena di
bawah sejak lahir dan tidak memperoleh campur tangan dari dunia luar
(dunia objektif)
batin atau dunia subjektif manusia dan sama sekali tidak berhubungan
superego
(a) Refleksi dan reaksi otomatis, misalnya bersin, batuk, menguak, dan
sebagainya.
makanan.
bahwa id adalah suatu dorongan yang ada dalam diri manusia yang
ego dan superego berkembang. Selain itu, id juga merupakan wadah yang
ada sejak lahir. Dengan kata lain, id merupakan keinginan dan hasrat yang
(2) Ego
Ego berasal dari bahasa Latin yaitu ‘’aku’’. Ego merupakan bagian
dari pikiran yang bereaksi terhadap kenyataan ekternal. Ego adalah sistem
dunia luar. Untuk sebagian besar ego bersifat sadar dan sebagai contoh
aktivitas sadar boleh disebut: persepsi lahiriah, persepsi batin, dan proses-
dikemukakan fungsi ingatan, dan aktivitas tak sadar ego dijalankan dengan
mekanisme-mekanisme pertahanan.
rasional dan mengungkapkan diri melalui bahasa. Adalah tugas ego (bukan
keinginan yang tidak cocok satu sama lain. Akhirnya, ego menjamin
diri manusia ada dua yaitu doronganego dan dorongan seksual. Dorongan
organisme untuk berhubungan secara baik dengan dunia nyata dan menjadi
(c) Proses yang dilalui dalam menemukan objek yang tepat adalah proses
mengatur dan mengontrol jalan yang ditempuh serta memilih objek yang
dorongan dari id tersebut ego harus menjaga agar tidak bertentangan dengan
kenyataan dan tuntutan-tuntutan dari superego. Selain itu, ego juga merupakan
bagian dari id yang terorganisir yang hadir untuk memajukan tujuan id dan
tuntutan keinginan dari id. Ego terus berjuang dan mencoba memenuhi
(3) Superego
aturan yang bersifat evaluatif (menyangkut baik dan buruk). Menurut Freud
dalam (K. Bertens, 2006:33) superego berada di alam sadar yang dibentuk
berasal dari luar diolah sedemikian rupa sehingga akhirnya terpancar dari
dalam. Dengan kata lain, superego adalah buah hasil proses internalisasi,
dan larangan.
42
superegoadalah:
(b) Mendorong ego untuk lebih mengejar hal-hal yang moralistis dari
superego adalah bagian dari kepribadian yang mencerminkan yang ideal dan
Superego bisa juga dikatakan sebagai sistem kepribadian dalam diri seseorang
yang berisi kata hati yang erat hubungannya dengan moral dan kebutuhan
b) Dinamika kepribadian
energi fisik bisa diubah menjadi enegi psikis, dan sebaliknya. Energi fisik
1991:36). Jadi perubahan energi fisik ke energi psikis dapat diartikan sebagai
c) Perkembangan kepribadian
pada akhir tahun kelima, dan bahwa perkembangan selanjutnya sebagian besar
2006:93).
belajar yang dilakukan oleh seseorang dengan menggunakan suatu cara untuk
orang lain); pemindahan atau disalurkannya kembali energi dari suatu obyek ke
obyek lain, dan mekanisme pertahanan ego atau strategi untuk mencegah
dengan bentuk aslinya), sublimasi (tujuan genital dari eros direpresikan dan
B. Kerangka Pikir
Novel merupakan salah satu karya sastra tulisan berupa ungkapan serta
gambaran kehidupan manusia pada suatu zaman yang dihadapkan pada berbagai
pendekatan psikologi sastra untuk mengkaji kepribadian tokoh utama dalam novel
Belenggu Merah Muda karya Tyas Damaria. Psikologi sastra merupakan gabungan
dari teori psikologi dengan teori sastra. Sastra sebagai “gejala kejiwaan” di
pendekatan psikologi.
Sastra dan psikologi memiliki hubungan lintas yang bersifat tak langsung
Pengarang dan piskolog kebetulan memiliki tempat berangkat yang sama, yakni
45
Berikut ini akan dijelaskan beberapa konsep psikologi sastra dari beberapa
tokoh, diantaranya:(1) Sigmund Freud, yang membagi tiga kepribadian yakni id,
ego, dan super ego. Secara garis besar id adalah sistem kepribadian yang paling
dasar, yang berada di dalam naluri bawaan, ego adalah sistem kerpibadian yang
bersifat sebagai pengarah individu kepada objek dari kenyataan, dan super ego (2).
dalam diri setiap manusia. Carl Gustav Jung, terkenal dengan teorinya tentang
Nirsadar sosial bahwa yang demikian tersebut merupakan bentuk dan gejala sosial
bukan individu penyair, penyair hanya mengungkapkan apa yang terjadi dalam
Freud dan Carl Gustav Jung, maka peneliti ingin menggunakan teori Sigmund
Freud untuk menganalisis tokoh utama dalam novel Belenggu Merah Muda karya
Sastra
Psikologi Sastra
Sigmund Freud
Analisis
Temuan
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir
47
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif.
kualitatif cenderung tidak memotong halaman cerita dan data lainnya dengan
wataknya yang penuh nuansa, sedekat mungkin dengan bentuk aslinya seperti pada
waktu dicatat.
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian
secara holistik; dan denga n cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa; pada
suatu konteks khusus yang alamiah; serta memanfaatkan berbagai metode ilmiah.
berbentuk kata, skema, dan gambar. Serta tidak memotong halaman cerita dan data
B. Objek Penelitian
Objek penelitian ini yaitu konflik batin pada tokoh utama dalam Novel
Belenggu Merah muda karya Tyas Damaria dengan pendekatan psikologi sastra
1. Data
peneliti dari dunia yang dipelajarinya (Sutopo, 2007: 73). Data yang terdapat
dalam penelitian ini adalah data yang berwujud kata – kata, ungkapan, kalimat
yang terdapat dalam novel Belenggu Merah Muda karya Tyas Damaria.
2. Sumber data
Sumber data dalam penelitian ini adalah novel berjudul Belenggu Merah
Muda karya Tyas Damaria cetakan ketiga, diterbitkan oleh Gramedia Pustaka
Utama, kompas Gramedia Builiding, blok 1 lantai 5. Jalan palmerah barat dan
terdiri dari 199 halaman. Sumber data digunakan untuk mencari konflik batin
yang dialami oleh tokoh utama, faktor penyebab terjadinya konflik batin, serta
penyelesaian konflik batin tokoh utama dalam novel belenggu merah muda
Sumber data primer adalah sumer data asli, sumber tangan pertama
peneliti. Dari sumber data primer data ini akan menghasilkan data primer
yaitu data yang langsung dan segera diperoleh dari sumber data oleh
penyelidik untuk tujuan khusus. Dalam penelitian ini digunakan sumber data
2004: 140). Sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
Data sekunder dalam penelitian ini berupa artikel dari internet (http://
teknik kepustakaan. Data-data yang diperoleh juga ditunjang dengan data primer
dan data sekunder. Data primer terdiri dari teknik membaca dan mencatat,
1. Menentukan sumber data yang telah diteliti yaitu Belenggu Merah Muda
tentang Konflik Batin Tokoh Utama dalam Novel Belenggu Merah Muda
beratkan pada wujud konflik batin yang dialami tokoh utama, faktor-faktor
6. Memilih dan mencatat data-data yang sesuai dengan judul dan fokus
7. Melakukan penandaan pada novel yang telah diteliti sesuai dengan fokus
permasalahan.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
bahasa bersifat referensial, artinya bahasa harus dihubungkan dengan hal-hal nyata.
Pengertian dari hermeneutic yaitu ilmu atau keahlian menginterpretasi karya sastra
dan ungkapan bahasa dalam arti yang lebih luas menurut maksudnya (Teeuw,
2003:102).
kata (to say) yaitu dimulai dari interpretasi secara menyeluruh yang bersifat
menerjemahkan (to translate) yaitu diperoleh integrasi makna total dan makna
validitas semantik, yaitu dengan cara menafsirkan makna yang terdapat dalam
novel Belenggu Merah Muda sesuai dengan fokus yang diteliti. Reliabilitas data
yang digunakan yaitu reliabilitas intrarater, yaitu pembacaan dan pengumpulan data
52
yang berkaitan dengan judul dan focus permasalahan yang diteliti secara berulang-
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV, disajikan hasil penelitian dan pembahasan terhadap Konflik
Batin Tokoh Utama dalam Novel Belenggu Merah Muda karya Tyas Damaria
melalui teori psikoanalisis Sigmund Freud. Hasil penelitian akan disesuaikan
dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang kemudian disajikan ke dalam
bentuk tabel. Selanjutnya, dilakukan pembahasan terhadap hasil penelitian secara
deskriptif kualitatif.
A. Hasil Penelitian
1. Analisis Struktur Pembangun Dalam Novel Belenggu Merah Muda karya Tyas
Damaria.
a. Unsur Intrinsik Novel
1) Tema
Tema adalah gagasan (makna) dasar umum yang menopang sebuah karya
sastra sebagai struktuk sematis dan bersifat abstrak yang secara berulang-ulang
janda cantik, humang larasati jatuh kepelukan Arganta Yuda, pejabat dengan
karier yang tengah menanjak. Janji-janji manis arga untuk segera meminangnya
hatinya hancur karena Arga. Tema ini dapat dikonkritkan dengan contoh
2) Alur
Alur yang dii pakai dalam novel “Belenggu Merah Muda” karya Tyas
Damaria ini adalah alur campuran karena dalam novel ini penulis menceritakan
tentang kehidupan larasati awalnya bahagia dan selama ia menikah dengan Aji
dan dikaruniai 2 orang anak yang bernama Moses dan Reno. Namun badai
dahsyat tanpa petanda apapun suaminya meninggal. Hal ini dapat dilihat pada
tahun, itulah hari terakhir aku menikmati kehangatannya. Sebab ketika aku di
pagi harinya, Aji terbujur kaku di sampingku
(Belenggu Merah Muda, 2016: 10-11)
(1) Larasati adalah tokoh utama atau tokoh sentral yang diceritakan dalam novel
“Belenggu Merah Muda” karya Tyas Damaria, hampir setiap hal yang
diceritakan dalam novel ini selalu berhubungan erat dengan Larasati. Larasati
merupakan seorang janda cantik yang memiliki dua orang anak dan
mempunyai bisnis mebel serta memiliki sifat yang sangat baik dan
Arga adalah seorang pria yang sangat terkenal di kotanya, tipe seorang
Arga dalam novel ini adalah tipe orang takut sama istri. Namun disisi lain dia
Larasati. Hal ini dapat dibuktikan pada kutipan novel dibawah ini:
56
Ratu adalah istri dari Arganta Yuda yang memiliki sifat Cemburu. Hal
terjadi. Latar terbagi atas: latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Banyak
sekali latar tempat terjadinya peristiwa dalam novel ini antara lain yaitu: latar
tempat di sebuah restoran Jerman. Hal ini dapat dibuktikan pada kutipan novel
di bawah ini:
Aku ingin malam ini berhenti agar kami tak lagi terpisahkan.
Langit tak perlu lagi datang unuk menyibakkan selimut kami. Salju tak
perlu mencari perhatian dengan butirannya ini, tak peduli siapa yang
akan mencaci maki di belakang kami. Istri Arga sekalipun.
(Belenggu Merah Muda, 2016: 64)
Latar sosial yang dapat ditangkap dari novel “ Belenggu Merah Muda
dalam kehidupan Laras. Hal ini tercermin dari perubahan kehidupan Laras
yang tak mau dendam dengan Arga. Hal ini dapat kita lihat pada kutipan
Tapi dari segala kemungkinan itu hanya ada satu hal yang
pasti. Aku ingin berterimakasih padamu atas keadaan ini. Kalau atidak
mengenalmu, aku tidak akan belajar menjadi seorang laras. Kalau aku
tidak masuk penjara, aku mungkin akan tetap terbuai dengan segala
hal kenikmatan dunia sehingga aku tidak akan pernah mengerti apa
yang dinamakan perjuangan hidup. Tenang saja
Kini aku berjalan menuju kebahagiaan, dimana anak-anakku
sudah menunggu agar kami bisa berkumpul kembali. Tenang saja, aku
sama sekali tidak membencimu. Kalau kita tidak sengaja berpapasan
di jalan, kita tidak perlu kikuk untuk bertegur sapa.
(Belenggu merah muda, 2016: 174)
58
5) Sudut Pandang
Amanat yang terdapat dalam novel “Belenggu Merah Muda” ini adalah
jangan mudah putus asa dalam menghadapi masalah apapun dan Jangan
b. Unsure ekstrinsik
1) Biografi Pengarang
(Ratna: 2012:57).
16 September. Lulusan dari Magister Hukum Universitas Gadjah Mada yang saat
Bekerja adalah salah satu hal yang tidak bisa ditinggalkannya meskipun
saat liburan. Memiliki hobi menulis dan travelling; dua hal yang akhirnya
2) Nilai sosial
Nilai sosial merupakan hikmah yang dapat diambil dari perilaku sosial
dan tata cara hidup sosial. Suatu kesadaran dan emosi yang relatif lestari
terhadap suatu objek, gagasan, atau orang juga termasuk di dalamnya. Karya
sastra berkaitan erat dengan nilai sosial, karena karya sastra dapat pula
Belenggu Merah Muda karya Tyas Damaria adalah wujud sang pengacara
2. Wujud Konflik Batin Tokoh Utama dalam Novel Belenggu merah muda Karya
a. Id
Konflik batin yang dialami oleh tokoh utama bermula dari banyaknya
sosialita semakin menguatkan dirinya. Hal ini dapat disinkronkan atau dijelaskan
id pada diri tokoh utama pada kutipan diatas dapat diperlihatkan melalui
perempuan yang berkuku panjang, namun kata-kata Andin yang selalu terngiang-
Aku lebih peduli dengan perutku yang sudah berbunyi dari tadi.
Acara yang kutunggu-tunggu datang. Menyantap makanan utama. Aku
61
langsung menarik Andin mengdekati sajian kepiting lada hitam dan tidak
lagi memedulikan tiga perempuan yang masih sibuk dengan Arga.
(Belenggu Merah Muda, 2016: 28)
Contoh penggalan cerita novel di atas analsis id menjelaskan bahwa
larasati tidak bisa menahan rasa laparnya karena perutnya sudah berbunyi dan
menetralisasikan perasaanya.
mimipi besar namun di sisi lain dia belum bisa menaklukan rasa takutnya akan
kegagalan.
Larasati merasakan kesenangan atau kepuasan dalam dirinya ketika dia memeluk
Arga.
Aku ternyata terlalu manja jika harus naik subway dan berjejalan
dengan banyak orang. Akupun memilih naik taksi. Lebih praktis meski
sekali duduk, argo sudah tertulis Y750. Sepuluh kali lipat lebih mahal
dibandingkan dengan taksi di Indonesia, tapi uang segitu apalah artinya
untukku yang mendambakan kemudahan dan tak terbiasa berpetualang
naik kereta sendirian.
(Belenggu Merah Muda, 2016: 56)
Bedasarkan kutipan di atas id menjelaskan bahwa Larasati merasa dirinya
terlalu manja jika dia naik subway dan berjalan dengan banyak orang. Dan
b. Analisis ego
Keinginan dan hasrat yang sangat kuat dalam diri Larasati, membuat ego
berjuang dan terus mencoba memenuhi kebutuhan dari id. Larasati harus
melewati berbagai macam kisah dalam hidupnya. Hal tesebut akan disinkronkan
dunia sosialita. Sebelumnya id dalam diri Larasati sempat ragu untuk masuk
kedunia sosialita. Namun di sisi lain, ego dalam dirinya merasakan secercah
rasa bersalah pada Moses dan Reno karena dirinya jarang di rumah. Dan
tahun seorang pejabat, namun ego yang terdapat dalam diri tokoh utama
sebagai pelaksana memilih untuk tetap mengikuti acara ulang tahun segala
aturan dan rutinitas yang tidak dia sukai. Keputusan tokoh utama tersebut
suatu hal yang tidak sesuai dengan kehendaknya melainkan atas dasar
penolakan.
tokoh utama karena dirinya harus memilih antara dua pilihan yang sangat
sulit, yaitu antara harus mentransfer uangnya ke rekening Ratu atau nyawanya
dapat diwujudkan karena adanya kenyataan bahwa orang yang dia cintai tidak
bahwa dirinya merasa kehilangan ketika semua orang yang dia saying pergi
Aku sudah mati rasa, Arleta. Silahkan lakukan apa yang dirasa
tepat. Pembagian uang tidak masalah bagiku. Hanya saja, aku butuh
mendengar bahwa kondisi anak-anakku aman dan punya tempat
berteduh setiap harinya.
(Belenggu merah muda, 2016: 158)
66
untuk memberikan kenyamanan buat kedua anaknya dan soal pebagian uang
baginya tidak masalah yang penting kedua anaknya dapat tempat berteduh.
c. Super ego
kebutuhan id dalam diri Dedi Padiku. Oleh karena itu, fungsi superego yang
Keinginan dan hasrat yang kuat dalam diri Larasati (Id) untuk melupakan
Arga berhasil dijalankan oleh Ego yang terus berusaha yakni mengatakan
cara untuk memperbaiki dirinya yang sudah hancur karena Arga. Namun di
sisi lain juga, Superego berperan meyakinkan bahwa usaha yang dilakukan
Larasti adalah salah satu cara agar hubungannya dengan arga dulu hancur
berpapasn di jalan.
tidak mau kalah dengan kedua anaknya yang kini dirinya sedang menulis
buku yang dia dimpikan sejak di penjara dan dia ingin membagikan
sadar bahwa apa yang diperjuangkannya adalah benar dan mempunyai tujuan
3. Bentuk Penyelesaian Konflik Batin Tokoh Utama dalam Novel Belenggu Merah
Dalam novel Belenggu Merah Muda karya Tyas Damaria, konflik batin tokoh
utama dapat diselesaikan melalui beberapa tahap penyelesaian atau disebut juga
dengan bentuk penyelesaian konflik. Bentuk penyelesaian konflik atau disebut juga
dengan mekanisme pertahanan ego merupakan proses atau cara ketika individu
novel Belenggu Merah Muda karya Tyas Damaria dengan menggunakan sudut
a. Sublimasi
dalam bentuk (tingkah laku) yang bisa diterima (Koswara, 1991: 46-47).
berada di bawah tekanan orang-orang yang menurutnya tidak bisa lagi untuk
merupakan bentuk dari cara tokoh utama untuk meredakan kecemasan dengan
70
tokoh utama atas perasaan marah dan kecewa terhadap karyawan Hal ini dapat
kutipan di atas. Bentuk pengalihan tokoh utama selain dari sikapnya yang
tidak mau masalahnya selesai begitu saja melalui tingkah laku tokoh utama
yang selalu tegang dan waspada dengan segala sesuatu di sekeliling yang
selalu dicurigainya.
b. Represi
paksa atas penggelapan uang investasi dan menunjukan surat panggilan serta
satunya alasan kecemasan yang dirasakan oleh tokoh utama adalah jika anak-
sepihak tersebut membuatnya selalu dihantam mimpi buruk. Hal ini dapat
tokoh utama nekat memberikan keterangan palsu yang terkesan jujur itu
begitu saja mengalir dari mulutnya. Keputusan bulat tokoh utama yang lebih
dalam represi.
sadar, karena mengancam keamanan ego. Represi juga dapat diartikan juga
alam tak sadar. Tingginya rasa cemas yang dirasakan oleh tokoh utama
proses penguburan pikiran dan perasaan tokoh utama atas kecemasannya dan
c. Proyeksi
72
dan moral dengan kecemasan realistik. Pengalihan pikiran yang dilakukan oleh
adanya pesan teror lagi dari Ratu serta keluarganya dapat dilihat dalam kutipan
berikut.
karena adanya kecemasan yang dirasakan tokoh utama berupa ancaman pesan
teror dari Ratu dapat memberikan sesuatu hal yang buruk bagi kejiwaannya.
segala bentuk permasalahannya dengan Ratu Dan Arga, walaupun dirinya tak
terhadap suatu bahaya yang mungkin terjadi (Freud via Semiun, 2007:88-89).
Rasa jengkel dirasakan oleh tokoh utama atas sikap Arga yang
muak yang tak terbendung pada diri tokoh utama membuatnya melibatkan
dalam novel ini juga ditemukan ketika tokoh utama bertemu dengan ibunya
Hanya kamu yang bisa menolong Arga, Nak. Umur ibu tidak
akan panjang, tapi ibu tidak bisa melihat kalau anak dan cucu ibu
menderita. Ibu mohon sama Laras, kasihanilah ibu yang sakit-sakitan
ini.” Kalau kutolak langsung permohoanannya, aku takut dia mendapat
serangan jantung lagi dan masalah akan semakin runyam. “Nggih, Bu.
Nanti kupikirkan lagi. Sekarang ibu istirahat saja, fokus pada
kesehatan ibu saja.
(Belenggu Merah Muda, 2016: 122)
keputusan yang diambil oleh tokoh utama merupakan keputusan terbaik ketika
permohonanan ibunya Arga untuk menolong anak dan cucunya pada kutipan
ibunya Arga yang berbaring lemas dan napasnya semakin tersengal. Ketika
melihat hal tersebut timbul perasaan sedih pada diri tokoh utama kemudian
tokoh utama yang tidak bisa menolak permohonannya hanya karena keadaan
75
semakin sulit. Tidak jauh berbeda dengan pembahasan pada kutipan pertama.
Pada kutipan kedua tokoh utama rela membubuhkan tanda tangan diberita acara
B. Pembahasan
teori keribadian Sigmund Freud pada novel Belenggu Merah Muda karya Tyas
1. Tabel 4.1 klasifikasi wujud konflik batin Id, Ego dan Super Ego
1. Id 7
2. Ego 6
3. Super ego 2
yang sering dilakukan oleh tokoh utama adalah Id. Di sini tokoh utama lebih
76
Ego, tokoh utama memiliki keinginan dan hasrat yang sangat kuat
dalam kisah hidupnya. Berbagai keinginan yang timbul dalam dirinya yakni,
Ego yang mampu mengendalikan Ego dan bahkan menguatkan keyakinan apa
yang dilakukannya adalah benar dan tidak menyalahi aturan yang berlaku.
Supereego tetap meyakinkan bahwa segala bentuk perjuang yang dilalui Dedi,
Hal tersebut sangat relevan antara kajian psikologi sastra dan novel
sastra kita dapat mengetahui kepribadian dan hal-hal apa saja yang dialami
dan dirasakan oleh tokoh utama dalam novel Belenggu Merah Muda .
1. Sublimasi 2
2. Represi 2
77
3. Proyeksi 4
Larasati). Keadaan psikologis yang sering dilakukan oleh tokoh utama adalah
proyeksi.
C. Demikian ulasan tentang kepribadian tokoh utama dalam novel Belnggu Merah
Muda yang merupakan kisah hidup dan perjuangan dari Humang Larasati selama
dicintainya. Oleh karena itu, peneliti menyadari bahwa Larasti merupakan sosok
seorang perempuan yang pantas menjadi inspirasi bagi setiap orang dalam
menghadapi masalah
78
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Belenggu Merah Muda karya Tyas Damaria meliputi unsur intrinsik dan unsur
ekstrinsik.
Kedua wujud konflik batin yang dialami oleh tokoh utama meliputi
dalam menghadapi permasalahan, dan harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Dari
79
dialami oleh tokoh utama didominasi oleh id daripada ego. Adanya dominasi id dari
sedangkan wujud konflik batin yang paling dominan pada diri tokoh utama terdapat
novel Belenggu Merah Muda karya Tyas Damaria dapat terselesaikan oleh tokoh
utama. Penyelesaian konflik batin pada tokoh utama meliputi, sublimasi terwujud
hubunganya dengan Arga hancur., represi atau penekanan terwujud dalam varian
ketika kehidupan tokoh utama selalu dihantam mimpi buruk, , proyeksi terwujud
dalam varian mendapat pesan teror dari nomor yang tak dikenal serta rasa jengkel
dalam novel Belenggu Merah Muda Karya Tyas Damaria dapat disimpulkan bahwa
penyelesaian konflik dalam bentuk proyeksi, yang paling banyak diwujudkan oleh
tokoh utama.
B. Saran
tokoh utama dalam novel Belenggu Merah Muda karya Tyas Damaria, untuk
selanjutnya akan dikemukakan beberapa saran yang berkaitan dengan penelitian ini.
80
Pertama, struktur pembangun yang terdapat dalam novel Belenggu Merah Muda
merupakan bagaimana cara pembaca untuk menentukan sebuah tema, alur, latar,
tokoh, dan lain-lain yang terdapat dalam Novel yang akan dianalisis.
Kedua, wujud konflik batin yang dialami oleh tokoh utama dalam novel ini
merupakan salah satu konflik yang sering terjadi dalam kenyataan. Konflik batin
yang menimpa tokoh utama merupakan salah satu contoh permasalahan yang
dilatarbelakangi adanya rasa tertekan dan sesuatu hal yang bersifat tidak
baik dan mengarahkan pada hal-hal yang dapat memberikan nilai positif pada diri
sendiri.
Ketiga, penyelesaian konflik batin pada tokoh utama dalam novel ini
merupakan salah satu contoh penyelesaian konflik yang sering terjadi. Maka dari
itu, dari penyelesaian konflik yang telah dipaparkan diharapkan dapat memberikan
pengertian dan wawasan luas tentang penyelesaian konflik batin dengan adanya
pertimbangan agar dapat menjadi individu yang lebih bijak dalam mengambil