1. Pengertian Sastra
A. Pengertian sastra secara umum
Sastra adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
bahan tertulis atau lisan. Istilah ini paling sering digunakan untuk
merujuk pada kata-kata dari imajinasi kreatif, termasuk karyakarya puisi, drama fiksi, dan non-fiksi. Sastra adalah seni karya
tulis. Ini adalah tubuh karya tertulis dari periode bahasa atau
budaya. Sastra yang diterbitkan dalam karya yang ditulis dengan
gaya tertentu atau topik tertentu. Sastra adalah cermin
kehidupan. Hidup kita dan semua subjek yang berhubungan
dengan hidup kita adalah subyek atau elemen sastra. Jadi kita
bisa mendapatkan sentuhan sastra melalui kehidupan kita.
B. Pengertian sastra menurut para ahli
1) Mursal Ensten (1978 : 2)
Sastra atau kesustraan adalah pengungkapan dari fakta
artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan
manusia. (dan masyarakat) melalui bahasa sebagai
medium dan memiliki efek yang positif terhadap kehidupan
manusia (kemanusiaan).
2) Semi (1988 : 8)
Sastra. adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni
kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya
menggunakan bahasa sebagai mediumnya.
adalah
kenyataan
hasil
peniruan
(mimesis).
Sebuah
atau
karya
gambaran
sastra
dari
harus
9) Sapardi (1979 : 1)
Memaparkan bahwa sastra itu adalah lembaga sosial yang
menggunakan bahasa sebagai medium. Bahasa itu sendiri
merupakan ciptaan sosial. Sastra menampilkan gambaran
kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah suatu
kenyataan sosial.
10)Taum (1997 : 13)
Sastra adalah karya cipta atau fiksi yang bersifat imajinatif
atau sastra adalah penggunaan bahasa yang indah dan
berguna yang menandakan hal-hal lain.
2.
Fungsi Sastra
Sastra memiliki lima fungsi utama dalam kehidupan masyarakat,
yaitu rekreatif, dikdatif, estetis, moralitas dan religius. Adapun
beberapa fungsi tersebut adalah:
Fungsi Rekreatif
Sastra dapat berfungsi rekreatif karena dapat memberikan
hiburan melalui imajinasi atau bahasa sehingga penikmat /
pembaca sastra merasa senang / terhibur, misalnya
kumpulan dongeng.
Fungsi Dikdatif
Sastra memiliki fungsi didaktis atau pendidikan, Hal ini
dikarenakan sastra diharapkan dapat memberikan arahan
tentang kebaikan hidup kepada penikmat atau pembaca.
Fungsi Estetis
Satra memiliki fungsi estetis atau keindahan. Hal ini
dikarenakan sastra dalah sebuah tulisan indah yang dapat
memberikan keindahan kepada penikmatnya. Salah satu
contohnya adalah puisi. Keindahan puisi dapat dilihat dari
pilihan diksi dan rimanya.
Fungsi Moralitas
Sastra memiliki fungsi moralitas karena sastra dianggap
dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman tentang
moral kepada pembaca / penikmatnya. Hal ini dikarenakan
sebuah sastra yang baik adalah sastra yang menjunjung
nilai moral yang tinggi.
Fungsi Religius
Sastra memiliki fungsi religius karena karya sastra banyak
mengandung nilai nilai keagamaan yang diharapkan dapat
diteladani oleh penikmat sastra. Salah satu contohnya
adalah cerpen Robohnya Surau Kami karya A A Navis.
sastra.
Sastra Keagamaan
Istilah sastra keagamaan juga disinonimkan dengan sastra religius.
Sastra
persoalan
mempersoalkan
kemanusiaan
bersifat
profan
dengan
ditopang nilai kerohanian yang berpuncak pada Tuhan melalui lubuk hati
terdalam kemanusiaanya.
5
ANALISIS SINGKAT
Sastra merupakan luapan kehidupan nyata baik dari penulis itu sendiri
maupun kehidupan orang lain. Sastra pun terbagi dalam beberapa
fungsi, diantaranya fungsi politik, ekonomi, sosial, budaya dan agama
(religius).
Robohnya Surau Kami merupakan sebuah contoh karya banyak
mengandung pesan-pesan yang bagus untuk pembaca. Pesan yang
dibungkus dengan kata-kata yang indah dan sederhana ini membuat
cerpen Robohnya Surau Kami semakin menarik untuk dibaca dan dikaji.
Religius yang diangkat merupakan tema universal yang menjadi tema
sastra beberapa sastrawan besar di Indonesia dan AA Navis merupakan
salah satu sastrawan yang sebagian besar karyanya menganut tema
religius.
Religius merupakan kata yang berasal dari religion. Menurut Bouman
(1992) religion bertugas untuk mengatur kehidupan orang sehari-hari
selalu berada dalam bimbingan Tuhan sang pencipta.
Nilai religius yang tampak dalam cerpen Robohnya Surau Kami begitu
menyadarkan kita semua bahwa kita begitu salah memahami arti dari
sebuah nilai religius. Dengan jelas AA Navis menyampaikan dengan
kalimat-kalimat yang penuh dengan makna bahwa kita hidup tidak
hanya selalu habbluminallah atau berhubungan dengan tuhan tetapi kita
juga harus memainkan karakter sebagai seorang manusia untuk
menjalin hubungan dengan sesama manusia atau habbluminanas.
Dalam cerpen ini sangat jelas sebuah hubungan antara tujuan penulis
terhadap pembaca, penulis memasukkan tujuan moral dan agama untuk
memberi sebuah pelajaran terhadap pembaca.
PENUTUP
Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi sastra ada
bermacam macam, di antaranya adalah fungsi religious. Adapun
contoh fungsi sastra religius yaitu yang terdapat pada cerpen Robohnya
Surau Kami.
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai analisis fungsi sastra
yang menjadi pokok bahasan dalam paper ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
paper ini.
DAFTAR PUSTAKA
Wiki.answers.com
Asemmanis.wordpress.com
Anneahira.com
Usupress.usu.ac.id
Beel4-azismuslim.com
Judicalsophie.files.wordpress.com
Google.com
10