Anda di halaman 1dari 7

BATASAN DAN HAKIKAT SASTRA ANAK

Dosen Pengampu : Dr. Hilmiati, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 1 :

Dia Urrahmah_190106251

Sumiati_190106211

Masmu’ah_190106219

Sartika_190106216

Riyani Malinda_190106224

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH ( PGMI )

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN ( FTK )

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

2020/2021
DESKRIPSI MATERI KELOMPOK 1

BATASAN DAN HAKIKAT SASTRA ANAK


A. Hakikat sastra anak
1. Pengertian sastra
Kata sastra berasal dari bahasa sansekerta yaitu dari akar kata “sas” yang dalam
kata kerja berarti “mengajar, memberi petunjuk, mengarahkan atau instruksi.”
Seperti yang dikatakan Quinn (1992:43), secara sederhana sastra adalah tukusan
yang khas dan menuntut pembacaan yang khas pula. Sedangkan menurut Subardjo
dan Saini (1988:3)sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa
pengalaman, perasaan, pemikiran, ide, semangat keyakinan dalam suatu bentuk
gambaran nyata/konkret yang membangkitkan pesona dengan alat baca. Melalui
karya sastra, seorang pengarang dapat menyampaikan pandangannya tentang
kehidupan disekitarnya. Sedangkan seorang pembaca atau penikmat sastra dapat
memperluas wawasan dan pengetahuannya tentang kehidupan.
Sastra berbicara tentang hidup dan kehidupan,tentang berbagai persoalan hidup
manusia,tentang kehidupan di sekitar manusia,tentang kehidupan pada umumnya
yang semuanya di unggkapkan dengan cara dan bahasa yang khas. Artinya baik
cara menggungkapkan maupun bahasa yang di pergunan untuk mengungkapkan
persoalan hidup,atau bisa di sebut gagasan adalah khas sastra, khas dalam
pengertian lain dari pada yang lain artinya, pengungkapan dalam bahasa sastra
berbeda dengan cara-cara pengungkapan bahasa selain sastra, yaitu cara-cara
pengungkapan yang telah menjadi biasa ,lazim atau yang itu-itu saja.Dalam
bahasa sastra terkandung unsur dan tujuan kehidupan. Bahasa sastra lebih
bernuansa keindahan dari pada kepraktisan.
Pengertian sastra menurut para Ahli
a. Menurut Aristoteles (dalam Budianta dkk, 2003:7), sastra merupakan suatu
karya untuk menyampaikan pengetahuan yang memberikan kenikmatan unik
dan memperkaya wawasan seseorang tengtang kehidupan.
b. Sastra bagi sudjiman (1990 : 71), adalah karya lisan atau tertulis yang
memiliki berbagai ciri keunggulan seperti orisinallitas, nilai artistik, dan
estetika dalam isi dan pengungkapannya.
c. Luxemburg (dalam hartoko, 1984:12) suatu karya cipta disebutr sastra apabila
ia memilki sifat yang tidak secara langsung menyatakan sesuatu mengenai
realitas, bahasa, serta pengolahan bahannya mampu membuka batin kita bagi
pengalaman baru.
d. Wallek dan warren (1995:11-14), sastra merupakan suatu karya seni karya
kreatif manusia mengandung nilai estetik. Sebagai wujud seni budaya, sastra
memiliki dunia tersendiri yang merupakan pengejawatahan kehidupan sebagai
hasil pengamatan sastrawan terhadap kehidupan sekitarnya.
e. Hugh (dalam Aminuddin, 987:45), menyatakan bahwa karya sastra yang
berbobot di terer harus memenuhi dua kriteria utama, yakni (1) realifasi nilai-
nilai eksistensi manusia yang terdeskripsikan melalui jalan seni, melalui
imajinasi dan rekaan yang keselurruhannya memiliki kesatuan yang utuh,
selaras serta memiliki kepaduan dalam pencapaian tujuan tertentu (integrity,
harmony, unity). (2) daya ungkap, keluasan, dan daya pungkau yang disajikan
lewat bentuk (texture) serta penataan unsur-unsur kebahasaan dan struktur
verbalnya (adanya consonantia dan klaritas).
f. Lukens (2003:9), menawarkan dua utama, yaitu kesenangan dan pemahaman.
Sastra hadir pembaca pertama-tama adalah memberikan hiburan, hiburan
yang menyenangkan. Sastra menampilkan cerita yang menarik, mengajak
pembaca untuk memanjakan fantasi, membawa pembaca ke suatu alur
kehidupan yang penuh daya suspense, daya yang menarik hai pembaca untuk
ingin tahu dan merasa terikat karenanya, ‘’mempermainkan emosi pembaca
sehingga ikut larut ke dalam arus cerita , kesemuanya itu di kemas dalam
bahasa yang juga tidak kalah menarik.
g. Saxby (1991:4) mengatakan bahwa sastra pada hakikatnya adalah citra
kehidupan , gambaran kehidupan. Citra kehidupan (image of life) dapat
dipahami sebagai penggambaran secara konkret tentang model-model
kehidupan sebagaimana yang dijumpai dalam kehidupan faktual sehingga
mudah diimajinasikan sewaktu dibaca.
2. Anak-anak
a. Huck dkk (1987: 64-72) membagi buku-buku yang cocok untuk bacaan anak
yang sesuai dengan tiap tahapan usia anak, dan tahapan usia anak itu sendiri
dibedakan ke dalam tahap-tahap (1) sebalum sekolah-masa pertumbuhan, usia
1-2 tahun (2) di persekolahan atau taman kanak-kanak usia 3, 4, dan 5 tahun
(3) masa awal sekolah usia 6 dan 7 tahun, (4) elemntari tengah, usia 8 dan 9
tahun dan (5) elementari akhir, usia 10,11,dan 12 tahun. Jadi, berdasarkan
pembagian Huck dkk. Diatas, yang dapat dikategorikan sebagai anak adalah
anak-anak uasi 1 hingga kurang lebih 12 tahun .
b. Paiaget (via Brady, 1991:28-30) membagi perkembangan intelektual anak ke
dalam 4 tahapan, dan tiap tahapannya mempunyaikarakteristik berbeda yang
mempunyai konsekuensi pada respons anak terhadap bacaan. Keempat
perkembnagan intelektual itu adalah (1) tahap sensori motor (0-2 tahun) (2)
tahap praoperasional (2-7 tahun) (3) tahap operasional konkret (7-11 tahun)
(4) tahap operasi formal (11 atau 12 tahun ke atas.
3. Sastra anak
a. Keterbatasan isi dan bentuk
Anak berbeda dengan dewasa. Pengalaman anak masih terbatas, maka anak
belum dapat memahami cerita yang melibatkan pengalaman hidup yang
kompleks, berbagai pengalaman abstrak dan nonverbal sebagaimana dialami
dewasa, misalnya pengalaman religius yang amat peristiwa sebab-akibat yang
kompleks seperti cinta segitiga, dll belum dapat dijangkau dan dipahami
namun dipihak lain, anak dapat atau lebih siap memahami daripada oraang
dewasa, pantasi anak akan mudah menerima cerita binatang yang berbicara
dan bertingkah laku manusia, cerita dewa-dewa atau manusia super, atau
cerita-cerita termasuk kategori lwgwnda dan sejenisnya. Sesuatu yang dewasa
tidak masuk akal, bagi anak adalah hal yang wajar.
Selain dalam hal pengalaman, keterbatasan anak juga terdapat dan memahami
kosakata dan kalimat yang kompleks. Oleh karena itu, secara umum dapat
dikatakan bahwa bahasa sastra anak adalah terkarakteriistik sederhana,
sederhana dalam kosakata, strutur, dan ungkapan. Anak belum dapat
memahami ungkapan-ungkapan kompleks, apalagi ungkapan yang baru,
orisinal, dan tidak lazim, lugas, apadanya, dan tidak berbelit. Demikian pula
halnya dalam teknik penceritaan. Alur cerita haruslah yang tidak juga
sederhana, mudah dipahami dan diinajinasikan, tidak berbelit dan tidak
kompleks. Karakter tokoh tidaklah lebih menunjukan pada karakter yang
sederhana dan familiar sehingg anak juga merasa dekat dan tidak mengenali.
Hubungan anatara alur dan karakter, karakter dengan berbagai aksi dan
peristiwa, terlihat langsung dan jelas serta mudah dikenali hubungan sebab
akibatnya. Namun, tentu saja terdapat gradasi tentang dan kompleksitas sastra
anak tersebut berdasarkan usia dan tingkat perkembnagan jiwa.
b. Sastra anak: lisan dan tulis. Sastra anak sebenarnya tidak terbatas pada buku-
bukuu bacaan, pada segala sesuatu yang dicetak secara verbal. Dalam dunia
kesastraan dikenal adanya sastra lisan dan sastra tulis. Sastra lisan adalah
sastra yang diceritakan dan diwariskan secara turun-temurun secara lisan.
Sastra jenis ini kemudian dikenal sebagai folklore, cerita rakyat yang telah
mentradisi yang hidup dan dipertahankan oleh masyarakat pemiliknya. Sastra
anak pun pada kenyataannya mengenal jenis sastra lisan yang satunya adalah
berbagai salah satu jenis sastra tradisional.
2. Genre Sastra anak
Sebagaimana dalam sastra dewasa, sastra anak juga mengenang apa yang di sebut
genre maka pembicaraan tentang genre sastra anak juga perlu di lakukan .Secara garis
besar lukens mengelompokkan genre sastra anak kedalam enam macam ,yaitu
realisme ,fisiformula,fantasi, sastra tradisional, puisi, dan non fiksi.
1. Realisme
Realisme adalah narasi fiksional yang menampilkan tokoh dengan karakter yang
menarik yang dikemas dalam latar tempat dan waktu yang dimungkinkan.
a. Cerita Realisme. Cerita realistic (realistic storles) biasanya bercerita tentang
masalah-masalah social dengan menampilkan tokoh utama protagonissebagai
pelaku cerita. Masalah-masalah yang dihadapi tokoh itulah yang menjadi
sumber pengembangan konflik dan alur cerita. Konflik yang dikisahkan dapat
berkaitan dengan masalah diri sendiri, orang lain, atau social, dan bersifat
realistic sebagaiman ditemukan ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

b. Realisme Binatang. Cerita realisme binatang (animal realism) adalah cerita


tentang binatang yang bersifat nonfiksi. Ia adalah cerita tentang binatang,
berbicara tentang binatang, misalnya yang berkaitan dengan bentuk fisik,
habitat, cara dan siklus hidup, dan lain-lain,. Pendeknya, ia berwujud
deskripsi tentang binatang yang tidak mengandung, unsur personifikasi.,
binatang sebagaiman bintang yang tidak dapat berfikir seperti manusia.
c. Realisme Historis. Cerita realisme historis ( historical realism) mengesahkan
peristiwa yang terjadi pada masa lampau.

2. Fiksi Formula
Genre ini sengaja disebut sebagai fiksi formula karena memiliki pola-pola tertentu
yang membedakannya dengan jenis yang lain. Jenis sastra anak yang dapat
dikategorikan kedalam fiksi formula adalah cerita misterius dan deduktif, cerita
romantic, dan novel serial.

1) Cerita misterius dan detektif. Cerita misterius dan detektif biasanya dikemas
dalam suatu waktu, lampau, kini, atau mendatang, dan menyajikan terror pada
tiap bagian. Cerita misterius menampilkan daya suspense,rasa penasaran ingin
tahu, lewat peristiwa dan tindakan yang tidak terjelakan alias masih misterius,
namun pada akhir kisah hal-hal tersebut dapat dijelaskan dan diselesaikan
secara masuk akal. Demikian pulah halnya dengan cerita detektif,
novelkriminal, atau spionase yang juga menampilkan sesuatu yang misterius,
yang biasanya dimulai dengan mayat dan atau kasus pembunuhan. cerita
misterius dan detektif biasanya menampilkan seorang hero yang luar biasadan
mungkin berkarakter aneh, nyentrik.
2) Cerita romantic. Cerita ini biasanya menampilkan kisah yang simplsistis dan
sentimentalis hubungan laki-laki dan perempuan, dan itu seolah-olah
merupakan satu-satunya focus dalam kehidupan remaja.
3) Novel serial. Novel serial dimaksudkan sebagai novel yang diterbitkan secara
terpisah, namun novel-novel itu merupakan satu-kesatuan unit. Novel-novel
tersebut memiliki beberapa cara focus pengorganisasian walau juga dapat
bersifat tumpang-tindih.

3. Fantasi
Fantasi adalah cerita yang menawarkan suatu cerita yang sulit diterima. Fantasi
juga sering disebut sebagai cerita fantasi (literary fantasy) dan perlu dibedakan
dengan cerita rakyat fantasi (folk fantasy) yang tidak pernah dikenali siapa
penulisnya. Mencoba menghadirkan sebuat dunia lain disamping dunia realitas.
Cerita fantasi dikembangkan lewat imajinasi yang lazim dan dapat diterima
sehingga sebagai sebuah cerita dapat diterima oleh pembaca. Jenis sastra anak
yang dapat dikelompokkan kedalam fantasi ini adalah :
a. Cerita fantasi yaitu sebagai cerita yang menampilkan tokoh, alur, atau tema
yang kebenarannya diragukan, baik menyangkut keseluruhan maupun hanya
sebagian cerita.
b. Fantasi tingkat tinggi adalah cerita yang pertama-tama ditandai dengan
addanya fokus konflik antara yang baik dan jahat.
c. Fiksi sains adalah certita fantasi yang berdasarkan sejumlah inovasi dalam
sains dan teknologi.
4. Sastra Tradisional
Sastra tradisional menunjukkan bahwa sastra berasal dari cerita yang telah
mentradisi, tidak diketahui kapan mulainya dan siapa yang menciptakannya dan
dikisahkan secara turun-temurun secara lisan.
Jenis cerita yang dapat dikelompokkan kedalam genre ini adalah :
a. Fabel adalah cerita binatang yang menceritakan kehidupan hewan yang
berperilaku seperti manusia.
b. Dongeng rakyat merupakan salah satu bentuk cerita tradisional. Pada masa
lampau dongeng diceritakan oleh misalnya orang tua kepada anaknya secara
lisan dan terun-temurun sehingga selalu terdapat variasi penceritaan walaupun
isinya kurang lebih sama.
c. Mitos merupakan cerita masa lampau yang dimiliki oleh bangsa-bangsa
didunia. Mitos ini dapat dipahami sebagai sebuah cerita yang berkaitan dengan
dewa-dewa atau tentang kehidupan supranatural.
d. Legenda merupakan cerita yang berkaitan dengan kebenaran sejarah.
e. Epos merupakan cerita panjang yang berbentuk syair dengan pengarang yang
tidak pernah diketahui.
5. Puisi
Sebuah bentuk sastra dapat disebut puisi jika didalamnya terdapat pemberdayaan
berbagai unsur bahasa untuk mecapai efek keindahan. Bahasa puisi tentulah
singkat dan padat, dengan sedikit kata tetapi dapat mendialogkan sesuatu yang
lebih banyak. Genre puisi anak dapat berwujud puisi-puisi, lirik tembang-tembang
anak tradisonal seperti lagu ninabobo.
a. Puisi naratif adalah puisi yang didalamnya mengandung cerita atau sebaliknya
cerita yang dikisahkan dengan cerita puisi.
b. Puisi personal adalah puisi modern yang sengaja ditulis untuk anak-anak baik
oleh penulis dewasa maupun anak-anak dengan tema yang beragam.
6. Non fiksi
Bacaan nonfiksi ditulis dengan artistik sehingga jika dibaca oleh anak, anak akan
memperoleh pemahaman dan kesenangan. Ia akan membangkinkan pada diri anak
perasaan keindahan yang berefek emosional dan intelektual. Umtuk kepentingan
praktis, bacaan nonfiksi dapat dikelompokkan kedalam subgenre :
a. Buku informasi yang terdiri dari berbagai macam yang mendung informasi,
b. Boigrafi merupakan buku yang berisi tentang riwayat hidup seseorang, namun
tidak semua aspek kehidupan dan peristiwa dikisahkan, melainkan dibatasi
pada hal-hal tertentu yang dipandang perlu (mempunyai nilai jual) dan
menarik untuk diketahui orang lain.
7. Pembagian genre yang diusulkan
Genre anak ckup dibedakan kedalam :
a. Fiksi, bentuk penulisan fiksi adalah prosa, artinya, karangan tulisan secara
prosa, bentuk uraian dengan kalimat relatif oanjang dan format penulisan
memenuhi halaman dari margin kekiri ke kanan.
b. Nonfiksi
c. Sastra Tradisional
d. Komik
Daftar Pustaka

Nurgiantoro,Burhan. 2018. Sastra anak (pengantar pemahaman dunia anak).


Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.

Prof.Dr.Ali Imran Al-Ma’ruf,M.Hum,Dr.Farida Nugrahani,M.Hum.Pengkajian Sastra Teori


dan Aplikasi. Cetakan 1, Edisi 1, Surakarta, maret 2017.

Anda mungkin juga menyukai