PENDAHULUAN
Karya sastra anak yang merupakan jenis bacaan cerita anak- anak merupakan
bentuk karya sasrta yang ditulis untuk konsumsi anak-anak. Sebagaimana karya
sastra pada umumnya, bacaan sastra anak-anak merupaka hasil kreasi imajinasi
yang mampu menggambarkan dunia rekaan, menghadirkan pemahaman dan
pengalaman keindahan tertentu.
Anak usia SD pada jenjang kelas menengah dan akhir sebagai pembaca sastra
telah mampu menghubungkan dunia pengalamannya dengan dunia rekaan yang
tergambrkan dalam cerita. Hubungan interaktif antara pengalaman dengan
pengetahuan kebahasaan merupakan kunci awal dalam memehami dan menikmati
bacaan cerita anak-anak. Bacaan tersebut ditinjau dari cara penulisan, bahasa, dsn
isisnya juga harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan readiness anak.
PEMBAHASAN
Selain nilai intrinsik di atas, sastra anak juga bernilai ekstrensik yang
bermanfaat untuk perkembangan anak terutama dalam hal:
1. Perkembangan bahasa.
2. Perkembangan kognitif.
3. Perkembangan kepribadian dan,
4. Perkembangan social.
2.1.4. Minat dan Faktor Penentu Responsi Anak-anak Terhadap Bacaan Sastra
Kebanyaka peneliti tentang anak dan sastra difokuskan pada bidang tanggapan
ketiga diatas, yakni untuk menemukan bahan membaca apa yang disukai dan
yang tidak disukai anak. Minat dan kesukaan anak masih merupakan
perhatian utama guru, pustakawaan, orang tua, penerbit, dan toko buku.
Lingkungan dan pengaruh social juga mempengaruhi pilihan buku anak dan
minat bacanya. Minat tidak tampak bervariasi karena pengaruh lokasi
geografis yang sangat kuat, tetapi pengaruh lingkungan langsung yakni
tersedianya dan kelancarannya bahan-bahan bacaan dirumah, dikelas, pustaka
sekolah, dan pustaka umum sangat kuat mempengaruhi variasi minat anak.
Puisi dapat diibaratkan nyanyian tanpa notasi. Puisi merupakan karya sastra
yang paling imaijnatif dan mendalam mengenai alam sekitar dan diri sendiri
temasuk hubungan manusian dan tuhan yang maha kuasa. Puisi memiliki
irama yang indah, ringkas dan tepat menyentuh perasaan dan juga sangat
menyenangkan. Penyai memiliki setiap kata dengan hati-hati sehingga
menimbulkan dampak segala yang dikatakannya dan yan menjodoi
maksudnya menakjubkan pembaca atau pendengar.
Pada dasarnya puisi anak dan orang dewasa hanya sedikit perbedaannya. Hal
utama yang membedakannya adalah dari segi bahasa, tema dan ungkapan
gejolak emosi yang digambarkan. Puisi anak dilihat dari dunia ceritanyan
digambarkan dalam thingsdan sign yang sesuai dengan dunia pengalaman
anak. Jika dicermati keduanyan memiliki implikasi persfektif dan
pengungkapan terhadap dunia anak dengan cukup tajam.
1. Bahasa sederhana
2. Bentuknya naratif
3. Berisi dimensi kehidupan yang bermakna dan dekat dengan dunia anak
4. Mengandung unsur bahasa yang indah dengan panduan bunyi pilihan kata
dan stuan satuan makna.
a. Balada
Balada merupakan puisi naratif yang telah diadaptasikan untuk nyanyian
atau yang memberikan efek tehadap lagu. Balada biasanya berkaitan
dengan perbuatan heroic dan mencakup kisah perjuangan kasih sayang
yang tak terbalas, perseteruan serta tragedy.
b. Sajak/puisi naratif
Puisi naratif merupakan salah satu bentuk puisi (anak-anak) yang
bmenceritaka suatu kejadian khusus atau episode cerita yang panjang.
Jenisnya dapat berupa lirik, sonata, atau ditulis dalam bentuk sajak bebas,
tetapi persyaratannya harus dipenuhi, yakni harus menceritakan
kisah/cerita tertentu yang sebenarnya tidak ada ceritanya.
c. Lirik/lirycal
Puisi jenis ini biasanya bersifat pribadi/ dekriptif tanpa ditetapkan
panjangnya atau strukturnya kecuali pada melodinya. Satu hal yang
mencolok pada lirik adalah kebernyanyian atau singingness kata-kayanya,
sehingga anak-anak merasa senang.
d. Limerik
Puisi limerick adalah sajak lima baris dengan baris pertama dan keduanya
beriman, baris ketiga dan keempat bersifat persetujuan, dan baris kelima
biasnya berisi pengakhiran. Puisi jenis ini juga ditandai oleh adnya nada
humor, keganjilan dan keanehan pengucapan.
e. Haiku
Jenis puisi haiku merupakan salah satu bentuk puisi jepang kuno yang
berkembang sekitar abad ke-13 masehi. Haiku terdiri dari tujuh belas suku
kata. Baris pertama dan ketiga berisi lima suku kata, dan baris kedua
terdiri atas tujuh suku kata.
f. Sajak Bebas
Sajak bebas tidaklah memiliki rima tetapi untuk bentuk pitiknya
bergantung pada ritme.
Puisi akrostik merupakan puisi yang sudah dikenal anak terutama siswa
jenjang sekolah dasa.
g. Cinquain
Jenis puisi ini cocok digunakan sebagai bahan pengajaran puisi disekolah
dasar.
Bacaan sastra unuk anak-anak adalah betuk karya sastra yang disusun untuk
konsumsi anak. Adapun ciri-ciri bacaan cerita anak-anak bila ditinjau dari
beberapa segi
a. Bentuk penyajian
Memiliki ciri tertentu dibandingkan dengan bentuk penyajian bacaan
sastra untuk orang dewasa.bentuk penyajian sastra anak-anak memperoleh
format buku, bentuk huruf, variasi warna kertas, ukuran huruf, dan
kekayaan huruf.
b. Bahasa yang digunakan
Memiliki ciri menggunakan bahasa yang sederhana.penggunaan bahasa
mempertimbangkan bahasa anak usia sd baik dari segi penguasaan struktur
tat bahasa maupun dari segi kemampuan anak dalam memproduksi dan
memahaminya. Dalam cerita anak-anak bahasa yang digunakan harus
mempertimbangkan penggunaan kosakata dan kalimat.
c. Cara penuturan.
Dalam teknik penuturan, pemilihan kata da gaya bahsa hendaknya
disesuaikan dengan readiness anak yaitu dengan menggunakan kata dan
gaya bahasa yang kongkret sesuai dengan perkembangan kognitif mereka
dan mengacu pada pengrtian yang tersurat.
d. Tokoh, penokohan, latar, dan tema.
Dimaksudan agar tidak membingungkan anak dalam memahami aluir
cerita yang tergambarkan lewat rentetan peristiwa yang ada.
a. Cerita Bergambar
a). Buku informasi dan Buku Cerita
b. Cerita Rakyat
cerita rakyat didefinisikan sebagai semua bentuk narasi yang tertulis atau
lisan yang ada terus sepanjang tahun. Defenisi ini mencakup syair kepahlawanan,
balada, legenda, dan lagu-lagu rakyat sebagaimana dongeng dan cerita binatang.
Menurut versi huck (1987) terapat beberapa cerita rakyat sebagai berikut:
Anak-anak menyebut cerita keajaiban sebagai cerita sihir dan cerita peri
yang gaib
b). Perwatakan.
Sebuah cerita rakyat yang dapat dipahami melalaui susunan bahasa, symbol
kelengkapan dala cerita
c). Gaya
d). Tema
Tema suatu cerita untuk kategori sastra umumnya akan menarik apabila
sudah di ungkapkan melalui ceriya atau sudah dikemas dalam suatu cerita-
dalam hal ini rakyat. Sebab cerita rakya sering disepelekan, misalnya
cerita humor, cerita dari orang-orang bodohyang tampak tidk masuk akal
atau bahkan cerita di besar-besarkan.
e. Motif
Motif cerita dapat kita pahami setelah kita mendengarkan. Pengulanagn
bagian-bagian cerita, pengulanagn bagia/sifat-sifat tertentu dalam cerita
dan pengulanagnwkan kareatak watak dan perbuatan tokoh pada umumnya
mengungkapkan motif-motif cerita rakyat.
c. Fabel legenda dan mitos sebagai karya tradisional
f. Cerita Sejarah
g. Biografi
Hampir mirip dengan cerita sejarah, bahwa dalam biografi yang
diceritakan adalah kejadian masa lampau utamanya menceritakan keadaan
atau perjalanan hidup seseorang. Kriteria cerita biografi meliputi: (1)
pilihan subjek, (2) akurasi/keotentikan, (3) gaya/bahasa pengarang, (4)
karakterisasi, dan (5) tema.
Biografi dalam dunia anak-anak kita nampaknya masih asing. Mengapa?
Buku biografi sebagai bacaan anak-anak masih belum belum banyak
jumlahnya.
Dalam proses pemahaman bacaan sastra untuk anak-anak sekolah dasar dikenal
tiga jenis cara atau teknik yaitu: (1) teknik bottom up, (2) teknik top down, dan (3)
model interaktif. Dari ketiga teknik tersebut yang cocok digunakan untuk
memahami puisi anak adalah model interaktif, yaitu pemahaman sebagai hasil
dekoding dan dengan menghubungkan skema isi yang dimiliki.
Puisi anak-anak diciptakan melalui penggambaran things dan sign. Karena itu,
dalam proses pemahamannya pun tidak terlepaskan dari gambaran kedua hal di
atas. Sign dalam puisi yang merupakan print out atau sistem tanda harus
ditafsirkan sehingga hadir interpretasi. Dalam menginterpretasi ini pemahaman
anak ditentukan oleh pengalaman dan pengetahuan atau skemata isi yang
dimilikinya (Prior Knowledge). Begitupun dengan puisi, bila anak ingin
mengungkapkan sesuatu, yang ada pertama kali dalam benaknya adalah gambaran
sesuatu (things) baru kemudian hadir interpretasi dalam berbagai macam
alternatif.
2. Pengajaran Apresiasi Prosa dan Drama sebagai Suatu Kegiatan Reseptif dan
Ekspresif
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Seperti yang nyatakan sebelumnya bahwa pendidikan bahasa dan sastra Indonesia
empunyai arti yang cukup penting. Poin yang lebih penting lagi didalam
pengajaran bahasa sastra Indonesia terutama adalah membeca. Karena ketika kita
duduk dibengku SD, hal pertaama yang harus dipelajari adalah membaca, kita
akan dapat menulis juga menghitung serta merangkai berbagai macam kalimat.
Jika begitu kita akan dapat membeacakan karya-karya sastra.
Sastra juga saran yang diberikan untuk mengembangkan kreatifitas anak didalam
pengajaran bahasa dan sastra bahasa Indonesia.
3.2 Saran
Sebagai seorang calon pendidik ada beberapa hal yang dpat kita lakukan
diantanya: