Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENILITIAN KUANTITATIF

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah PENELITIAN


KUANTITAFIF

Dosen Pengampu : Nurhaswinda, M.Pd.

Disusun Oleh :

Anggi Agustina 1886206039

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Fakultas Ilmu Pengetahuan
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Penelitian
Kuantitatif ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas dosen Nurhaswinda, M.Pd. pada mata kuliah Penelitian
Kuantitatif.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................

Daftar Isi.....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................
C. Tujuan ............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Data..............................................................................
B. Pengelompokkan Data...................................................................
C. Metode Pengumpulan Data...........................................................
D. Skala Pengukuran Data.................................................................
E. Skala Pengukuran Instrumen Penelitian.....................................
F. Populasi dan Sampel......................................................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.....................................................................................
B. Saran................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Data
Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan
informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan
fakta.
1. Jenis data menurut cara memperolehnya
a) Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari objek atau
objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi.
Contohnya : mewawancarai secara langsung 
b) Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
obyek penelitian.
Contohnya : menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau
majalah.
2. Jenis-jenis data berdasarkan sumber data
a) Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi
pada suatu organisasi secara internal .
Contohnya : data penjualan perusahaan sendiri
b) Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi
yang ada diluar organisasi.
Contohnya : data penjualan perusahaan lain untuk jenis produk yang
sama dengan produk perusahaan sendiri.
3. Klasifikasi data berdasarkan jenis datanya
a) Data kuantitatif adalah data yang berwujud angka .
Contohnya : tinggi badan mahasiswa
b) Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang
mengandung makna.
Contohnya : presepsi konsumen terhadap botol air minum dalam
kemasan
4. Jenis data menurut waktu pengumpulannya
a) Data cross section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu.
Contohnya : laporan keuangan per 20 november 2017
b) Data time series adalah data yang menggambarkan sesuatu dari waktu
ke waktu.
Contohnya :  perkembangan nilai tukar.

B. Pengelompokkan Data
Setelah  data dikumpulkan maka data disajikan. Penyajian data dibuat
untuk memberikan deskripsi mengenai data yang telah dikumpulkan dan
memudahkan untuk pengambilan keputusan. Bentuk penyajian data bisa dalam
bentuk daftar atau tabel dan grafik atau diagram. Tabel (tables) adalahangka yang
disusun sedemikian rupa menurut kategori tertentu sehingga memudahkan
pembahasan dan analisisnya, sedangkan grafik (graphs)merupakan gambar-
gambar yang menunjukkan data secara visual, didasarkan atas nilai-nilai
pengamatan aslinya ataupun dari tabel-tabel yang dibuat sebelumnya.
1. Tabel

Didasarkan atas pengaturan datanya, tabel dapat dibedakan atas beberapa


jenis, yaitu
a) Tabel Klasifikasi
Tabel klasifikasi adalah tabel yang menunjukkan pengelompokkan
data. Contoh : Tabel  jumlah kelahiran di kota Jepara pada tahun 2010.
b) Tabel Kontingensi
Tabel kontigensi atau biasanya disebut tabel tabulasi silang atau
crosstab merupakan tabel yang disusun berdasarkan tabulasi data
menurut 2 atau lebih kategori. Berikut ini contoh penyajian data dalam
bentuk tabel kontigensi.
Kabupaten
Semarang Demak Kudus

c) Tabel Distribusi Frekuensi

Tabel distribusi frekuensi adalah susunan data dalam suatu tabel yang
telah diklasifikasikan menurut kelas-kelas atau kategori tertentu. Dikenal dua
bentuk distribusi frekuensi menurut pembagian kelasnya, yaitu distribusi
frekuensi kualitatif (kategori) dan distribusi frekuensi kuantitatif (bilangan).Pada
distribusi frekuensi kualitatif pembagian kelasnya didasarkan pada kategori
tertentu dan banyak digunakan untuk data berskala ukur nominal. Sedangkan
kategori kelas dalam tabel distribusi frekuensi kuantitatif, terdapat dua macam,
yaitu kategori data tunggal dan kategori data berkelompok (bergolong).
Langkah – langkah Distribusi Frekuensi :
Mengurutkan data : dari yang terkecil ke yang terbesar atau sebaliknya untuk
memudahkan dalam melakukan penghitungan pada langkah ketiga
Membuat ketegori atau kelas data
Melakukan penturusan atau tabulasi, memasukan nilai ke dalam interval kelas
1) Tabel Distribusi Frekuensi Relatif
Tabel distribusi frekuensi relatif merupakan tabel distribusi frekuensi yang
dinyatakan dalam bentuk persentase. Frekuensi relatif merupakan frekuensi
yang dinyatakan dalam angka relatif atau dalam persentase. Besarnya
frekuensi relatif (fr) tiap kelas adalah frekuensi absolut tiap kelas dibagi
seluruh frekuensi dikali 100%.

2) Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif


Seringkali orang tertarik untuk mengetahui dengan cepat banyaknya data
yang memiliki nilai di atas atau di bawah nilai tertentu. Untuk keperluan itu,
kita harus menyusun tabel frekuensi kumulatif. Frekuensi kumulatif (fc) dari
suatu tabel frekuensi adalah frekuensi yang dapat menunjukkan jumlah
frekuensi yang terletak di atas atau di bawah suatu nilai tertentu dalam suatu
interval kelas. Jadi tabel distribusi frekuensi kumulatif adalah tabel frekuensi
yang frekuensi tiap kelasnya disusun berdasarkan frekuensi kumulatif.
Frekuensi kumulatif didapat dengan jalan menjumlahkan banyaknya frekuensi
tiap-tiap kelas.

C. Metode Pengelompokkan Data


Clustering atau klasterisasi adalah metode pengelompokan data. Menurut
Tan, 2006 clustering adalah sebuah proses untuk mengelompokan data ke
dalam beberapa  cluster  atau kelompok sehingga data dalam
satu cluster memiliki tingkat kemiripan yang maksimum dan data
antar cluster memiliki kemiripan yang minimum.
Clustering merupakan proses partisi satu set objek data ke dalam
himpunan bagian yang disebut dengan  cluster. Objek yang di
dalam cluster  memiliki kemiripan karakteristik antar satu sama lainnya dan
berbeda dengan  cluster  yang lain. Partisi tidak dilakukan secara manual
melainkan dengan suatu algoritma clustering. Oleh karena
itu, clustering sangat berguna dan bisa menemukan group atau kelompokyang
tidak dikenal dalam data. Clustering banyak digunakan dalam berbagai
aplikasi seperti misalnya pada business inteligence, pengenalan pola citra,
web search, bidang ilmu biologi, dan untuk keamanan (security). Di
dalam business inteligence, clustering bisa mengatur banyak customer ke
dalam banyaknya kelompok. Contohnya mengelompokan customer ke dalam
beberapa cluster  dengan kesamaan karakteristik yang kuat. Clustering juga
dikenal sebagai data segmentasi karena clustering mempartisi banyak data set
ke dalam banyak group berdasarkan kesamaannya. Selain itu clustering juga
bisa sebagai outlier detection.
D. Skala Pengukuran Data
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai
dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan
teknik perhitungan matematika atau statistika. Skala pengukuran untuk
penelitian kuantitatif antara lain adalah sebagai berikut:
1. Skala Nominal 
Menurut Irianto (2015), skala nominal adalah skala yang paling
sederhana disusun menurut jenis (kategorinya) atau fungsi bilangan.
Dengan kata lain skala nominal yaitu angka yang tidak mempunyai
arti hitung. Angka yang diterapkan hanya merupakan simbol/tanda
dari objek yang akan dianalisis.
Sebuah data dikatakan memiliki skala nominal, apabila angka-
angka dalam rentangan skala pengukuran hanya berfungsi sebagai
pengganti nama (label) atau kategori, tidak menunjukkan suatu
kuantitas, maka skala pengukurannya disebut nominal. Angka-angka
pada skala nominal tidak merupakan urutan dalam suatu kontinum,
melainkan menunjukkan kategori-kategori yang terlepas satu dengan
yang lain.
2. Skala Ordinal 
Menurut Irianto (2015), skala ordinal adalah skala yang
didasarkan pada rangking diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi
sampai jenjang terendah atau sebaliknya. Skala ordinal juga dikatakan
sebagai suatu skala yang sudah mempunyai daya pembeda, tetapi
perbedaan antara angka yang satu dengan angka yang lainnya tidak
konsisten (tidak mempunyai interval yang tetap).
Skala ordinal merupakan skala yang melekat pada variabel yang
kategorinya selain menunjukkan adanya perbedaan, juga menunjukkan
adanya tingkatan yang berbeda. Setiap data ordinal memiliki tingkatan
tertentu yang dapat diurutkan mulai dari yang terendah sampai
tertinggi atau sebaliknya. Namun demikian, jarak atau rentang antar
jenjang yang tidak harus sama. Dibandingkan dengan data nominal,
data ordinal memiliki sifat berbeda dalam hal urutan.

3. Skala Interval 
Menurut Irianto (2015), skala interval adalah skala yang
menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan
mempunyai bobot yang sama. Skala interval juga dikatakan sebagai
suatu skala yang mempunyai rentangan konstan antara tingkat satu
dengan yang aslinya, tidak mempunyai angka 0 mutlak.
Pada skala interval perbedaan antara satu kategori dengan
kategori yang lain dapat kita ketahui. Skala interval tidak memiliki
nilai nol absolut. Contohnya: pada temperatur, nilai 0 derajat Celsius
tidak berarti bahwa tidak ada temperatur, nol derajat Celsius berarti
titik beku air dan merupakan suatu nilai. Pada skala interval ini kita
juga dapat mengatakan bahwa suhu 100 derajat Celsius berati lebih
panas dua kali lipat dari suhu 50 derajat Celsius.
Sebuah data dikatakan memiliki skala interval, apabila angka-
angka dalam skala pengukuran tidak hanya menunjukkan hubungan
kuantitatif dalam bentuk gradasi (rangking), tetapi juga menunjukkan
bahwa jarak atau perbedaan kuantitas antar dua angka yang berurutan
selalu sama, maka skala pengukurannya disebut interval. 

E. Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian


Penelitian pada dasarnya merupakan satu upaya memahami masalah-
masalah yang ditemui dalam kehidupan manusia, keterbatasan manusia untuk
memahami permasalahan tersebut hanya mengndalkan pengalaman hidup
sehari hari secara sporadic dan tidak tertata, jelas tidak cukup menjadi dasar
yang kuat bagi pemahaman terhadap satu permasalahan (Uhar, 2012:94).
Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variable yang
diteliti. Dengan demikian imliah instrument yang akan digunakan untuk
penelitian tergangung pada jumlah variable yang ditelti. Jika variablenya lima
maka instrumennya lima.
Karena instrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan
pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka
setiap instrument harus mempunyai skala (Sugiyono, 2012:92).

F. Populasi dan Sampel.


Populasi dan sampel merupakan salah satu bagian penting dalam
penelitian yang harus ditentukan sejak awal. Dengan penentuan jenis objek
penelitian ini, peneliti bisa menentukan metode penelitian yang lebih sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan.
Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian, sedangkan sampel
adalah sebagian dari populasi tersebut. Nilai yang dihitung dan diperoleh dari
populasi ini disebut dengan parameter. Populasi merupakan seluruh jumlah
dari subjek yang akan diteliti oleh seorang peneliti. Misalnya 1000 orang
dikatakan sebagai populasi karena terkait dalam suatu penelitian. Kemudian
pada pendapat lain mengatakan bahwa secara harfiah pengertian populasi
adalah seluruh variabel yang terkait dengan topik pada penelitian.
Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik mirip
dengan populasi itu sendiri. Sampel disebut juga contoh. Nilai hitungan yang
diperoleh dari sampel inilah yang disebut dengan statistik.

Anda mungkin juga menyukai