Anda di halaman 1dari 4

PENUMBUHAN KREATIVITAS ANAK MELALUI APRESIASI SASTRA

Siti Anafiah
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
E-mail: anafiahs@yahoo.com

Abstract: Child literature is a useful reading for children. Through literature, children's
creativity can grow and develop. With literature, children can also hone appreciation that is
beneficial to the child. By reading literature, children can feel something fun and exciting. In
addition, literary works also provide values and knowledge that has never been known by
children. The child will be motivated to read, explore as he wishes, and can develop his
imagination.

Keywords: Growth, Creativity, Appreciation of Children

Dunia anak merupakan dunia yang penuh diberikan melalui sastra anak (children
dengan kegembiraan dan peniruan. Oleh literature).
karenanya penting orang tua dalam memilihkan Pada dasarnya sastra anak pada dasarnya
bacaan untuk anak. Dengan membaca karya PHUXSDNDQ ´ZDMDK VDVWUD´ \DQJ IRNXV XWDPDQ\D
sastra, anak dapat merasakan sesuatu yang demi perkembangan anak. Di dalamnya,
menyenangkan dan menggembirakan. Selain itu mencerminkan liku-liku kehidupan yang dapat
karya sastra pun memberikan nilai-nilai dan dipahami oleh anak, melukiskan perasaan anak,
pengetahuan yang belum pernah diketahui oleh dan menggambarkan pemikiran-pemikiran anak.
anak-anak. Melalui karya sastra, mereka dapat Lebih lanjut Endaswara (2005: 207)
mencurahkan pengalaman hidup mereka dan mengemukakan sastra anak hendaknya memiliki
pada akhirnya mereka dapat menemukan nilai- nilai-nilai tertentu yang dapat berpengaruh
nilai yang terkandung dari pengalaman yang terhadap perkembangan kejiwaan anak. Yang
telah mereka tuangkan ke dalam karya sastra. membedakan sastra anak dengan sastra yang
Sastra merupakan sarana yang ditawarkan untuk lain adalah muatannya. Sastra anak tentu saja
memenuhi kebutuhan informasi bagi anak. perlu memuat rasa kesenangan, kegembiraan,
Kreativitas anak dapat ditumbuhkan kenikmatan, cita-cita, dan petualangan anak.
melalui sastra anak. Orang tua dapat Sastra anak dapat berkisah tentang apa saja yang
memberikan sastra kepada anak baik melalui menyangkut masalah kehidupan, sehingga
bacaan maupun melihat pertunjukan sastra. mampu memberikan informasi dan pemahaman
Melalui karya sastra, misalnya cerita, anak yang lebih baik tentang kehidupan itu sendiri.
dapat memperoleh, memperlajari, dan Jadi, sastra anak menempatkan sudut pandang
menyikapi berbagai persoalan hidup dan anak sebagai pusat penceritaan.
kehidupan, manusia dan kemanusiaan. Berbagai Tidak dapat disangkal lagi, bahwa sastra
cerita menawarkan dan mendialogkan anak memiliki sumbangan yang besar bagi
kehidupan dengan cara-cara yang menarik dan perkembangan kepribadian, kecerdasan, dan
konkret. Melalui cerita juga, anak memperoleh pengalaman anak dalam proses menuju
berbagai informasi yang diperlukan dalam kedewasaaan. Kematangan kepribadian,
kehidupan. Kehidupan yang menggambarkan kecerdasan, dan luasnya wawasan anak
dan menjelaskan bagaimana hubungan dengan dibentuk dan terbentuk melalui lingkungan
orang tua, teman sepermainan, dengan saudara disekitarnya, termasuk lingkungan kegiatan
atau masyarakat dengan berbagai peran. bersasatra yang berlangsung pada kehidupan
Berbagai cerita yang dimaksud untuk anak, baik sastra lisan yang diperoleh anak
dikonsumsikan anak, dapat diperoleh dan lewat saluran tuturan maupun sastra tulis yang
diperoleh lewat bacaan maupun.

411
412 Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 4, Nomor 3, Mei 2018, hlm. 411-414

Sastra Anak sastra anak menghindari atau pantang terhadap


Kata sastra anak merupakan dua patah persoalan-persoalan yang menyangkut masalah
kata yang dirangkaikan menjadi satu kata sebut, seks, cinta yang erotis, dendam yang
yaitu dari kata sastra dan anak. Wallek & menimbulkan kebencian, kekejaman, prasangka
Warren (2014: 24) menyatakan bahwa buruk, kecurangan yang jahat, dan masalah
kata sastra berarti µNDUya seni imajinatif dengan kematian. Apabila ada hal-hal buruk dalam
unsur estetisnya dominan yang bermediumkan kehidupan itu yang diangkat dalam sastra anak,
EDKDVD¶. Karya seni imajinatif yang bermedium misalnya masalah kemiskinan, kekejaman ibu
bahasa itu dapat dalam bentuk tertulis ataupun tiri, dan perlakuan yang tidak adil pada tokoh
dalam bentuk lisan. Sementara itu, proagonis, biasanya amanatnya lebih
kita anak disini diartikan sebagai µmanusia yang disederhanakan dengan akhir cerita menemui
PDVLK NHFLO¶ DWDX µERFDK¶ (KBBI, 2001: 123). kebahagiaan atau keindahan, misalnya dalam
Tentu pengertian anak yang dimaksud di sini kisah Putri Salju, Cindrella, Bawang Merah
bukan anak balita dan bukan pula anak remaja, Bawang Putih, Limaran, Cindelaras, dan Putri
melainkan anak yang masih berumur antara 6- Angsa.
13 tahun, usia anak sekolah dasar. Jadi, secara
sederhana istilah sastra anak dapat diartikan 2. Penyajian Dengan Gaya Secara Langsung
VHEDJDL µNDU\D VHQL \DQJ LPDMLQDWLI GHQJDQ
Penyajian dengan gaya secara
unsur estetisnya dominan yang
langsung adalah sajian cerita yang deskripsinya
bermediumkakan bahasa, baik lisan ataupun
secara singkat dan langsung menuju sasarannya,
tertulis, yang secara khusus dapat dipahami oleh
mengetengahkan gerak yang dinamis, dan jelas
anak-anak dan berisi tentang dunia yang akrab
sebab-sebabnya. Deskripsi itu diselingi dengn
dengan anak-DQDN¶
dialog dan terwujud suasana yang tersaji,
Sementara itu, Sarumpaet (1976: 21)
perilaku tokoh-tokohnya amat jelas, baik sifat,
menyatakan bahwa sastra anak adalah karya
peran, maupun fungsinya dalam cerita. Biasanya
sastra yang dikonsumsi anak dan diurus serta
lebih cenderung digambarkan sifat tokoh yang
dikerjakan oleh orang tua. Pendek kata, sastra
hitam putih. Artinya, setiap tokoh baik atau
anak ditulis oleh orang tua untuk anak. Orang
tokoh buruk.
tua jugalah yang mengedit, mengilustrasi,
mencetak, menerbitkan, mendistribusikan,
3. Fungsi Terapan
memilihkannya di rumah atau di sekolah,
Fungsi terapan adalah sajian cerita yang
seringkali membacakannya, dan sesekali
harus bersifat informative dan mengandung
membicarakannya. Orang dewasa pulalah yang
unsur-unsur yang bermanfaat, baik untuk
membimbing anak dalam memilih dan
pengetahuan umum, keterampilan khusus,
mengusahakan bacaan yang baik bagi anak,
maupun untuk pertumbuhan anak. Fungsi
tetapi tidak semua sastra anak itu ditulis oleh
terapan dalam sastra anak ini ditunjukkan oleh
orang tua. Penulis sastra anak dapat juga
unsur-unsur intrinsik yang terdapat pada teks
dilakukan oleh anak-anak itu sendiri, misalnya
karya sastra anak itu sendiri, misalnya dari
anak yang telah berumur sepuluh atau sebelas
judulPetualangan Sinbad akan memberikan
tahun ke atas, sudah dapat menulis puisi atau
informasi yang berupa kata atau nama tokoh,
catatan harian dan sebagainya
anak akan bertambah pengetahuannya tentang
Ciri-Ciri Satra Anak negeri asal kata atau tokoh itu, letak negeri itu,
Menurut Sarumpaet (1976: 29-32) apa yang terkenal di negeri itu, dan sebagainya.
mengemukakan bahwa ada 3 ciri yang
membedakan sastra anak itu dengan sastra Apresiasi Sastra Anak
orang dewasa. Dalam KBBI (2001: 47) apresiasi
didefinisikan sebagai (1) kesadaran terhadap
1. Unsur pantangan nilai seni dan budaya, (2) penilaian
Unsur pantangan merupakan unsur yang (penghargaan) terhadap sesuatu.Oleh karena itu,
secara khusus berkenaan dengan tema dan apresiasi sastra berarti rasa memiliki kesadaran
amanat. Secara umum, dapat dikatakan bahwa dan mampu memberikan penilaian terhadap
Siti Anafiah, Penumbuhan Kreativitas Anak Melalui Apresiasi Sastra 413

suatu nilai sebuah karya sastra, dalam hal ini karya sastra, menyediakan data bagi mereka
sastra anak. yang membutuhkan, dan menyelamatkan
Santoso (2003: 8.15) memberikan tiga karya sastra dari kepunahan.
rumusan apresiai sastra anak sebagai berikut. 4. Kegiatan Kreatif
1. Apresiasi sastra anak adalah penghargaan Juga termasuk salah satu kegiatan
(terhadap karya sastra anak) yang apresiasi sastra. Dalam kegiatan ini dapat
didasarkan pada pemahaman. dilakukan adalah menciptakan karya sastra,
2. Apresiasi sastra anak adalah penghargaan misalnya membuat puisis atau menulis cerita
atas karya sastra anak sebagai hasil pendek. Hasil cipta siswa dapat dikirimkan
pengenalan, pemahaman, penafsiran, dan dimuat dalam majalah dinding, bulletin
penghayatan, dan penikmatanyang OSIS, majalah sekolah, surat kabar ataupun
didukung oleh kepekaan batin terhadap majalah sastra seperti horizon. Selain itu juga
nilai-nilai yang terkandung dalam karya dapat dilakukan kegiatan rekreatif, yaitu
sastra anak. menceritakan kembali karya sastra yang
3. Apresiasi sastra anak adalah kegiatan dibaca, yang didengar atau ditontonya.
menggauli cipta sastra anak dengan
sungguh-sungguh hingga tumbuh Tingkat Apresiasi Sastra Anak
pengertian, penghargaan, serta kepekaan Kegiatan memberi penilaian atau
pikiran kritis dan kepekaan perasaan yang penghargaan terhadap sastra anak itu hanya
baik terhadap cipta karya sastra anak. dapat dilakukan oleh seseorang yang
mempunyai kemampuan apresiasi, betapapun
relatif sifatnya. Apresiasi seseorang terhadap
Kegiatan Apresiasi Sastra Anak
sastra anak itu tidak mungkin langsung tingggi,
Kegiatan mengapresiasi sastra anak dapat
luas, dan mendalam, tetapi berangsur-angsur
dilakukan melalui kegiatan sebagai berikut
meningkat dari taraf yang terendah, tersempit,
(Rosdiana, dkk. 2008: 5.10).
dan terdangkal menuju ketaraf yang lebih tinggi,
1. Kegiatan Apresiasi Langsung
lebih luas, dan lebih mendalam.
Adalah kegiatan yang dilakukan secara
Cara meningkatkan apresiasi seseorang
sadar untuk memperoleh nilai kenikmatan
terhadap sastra anak itu dapat melalui kegiatan
dan kekhidmatan dari karya sastra anak yang
membaca sastra anak sebanyak-banyaknya,
diapresiasi. Kegiatan apresiasi langsung
mendengarkan pembacaan sastra anak sebanyak
meliputi kegiatan sebagai berikut.
mungkin, dan menonton pertunjukan sastra
a. Membaca sastra anak
anak.
b. Mendengar sastra anak ketika dibacakan
Sementara itu, Rusyana (1982: 2)
atau dideklamasikan
menyatakan ada 3 tingkatan dalam apresiasi
c. Menonton pertunjukan sastra anak
sastra, yaitu (1) seseorang mengalami
ketika karya sastra anak itu dipentaskan.
pengalaman yang ada dalam karya sastra, anak
2. Kegiatan Apresiasi tak Langsung
terlibat secara emosional, intelektual, dan
Adalah suatu kegiatan apresiasi yang
imajinatif; (2) setelah mengalami hal seperti itu,
menunjang pemahaman terhadap karya sastra
kemudian daya inteklektual seseorang itu
anak. Cara tidak langsung ini meliputi 3
bekerja lebih giat menjelajahi medan makna
kegiatan pokok, yaitu (a) mempelajari teori
karya sastra yang diapresiasinya; (3) seseorang
sastra, (b) mempelajari kritik dan esai sastra,
itu menyadari hubungan sastra dengan dunia
dan (c) mempelajari sejarah sastra.
diluarnya sehingga pemahaman dan
3. Pendokumentasian Karya Sastra
penikmatanya dapat dilakukan lebih luas dan
Usaha pendokumentasian karya sastra
mendalam.
juga termasuk bentuk apresiasi sastra yang
secara nyata ikut melestarikan keberadaan
Penumbuhan Kreativitas Anak melalui
karya sastra. Bentuk apresiasi atau
Sastra Anak
penghargaan terhadap karya sastra dengan
Kreativitas adalah merupakan
cara mendokumentasikan karya sastra ini
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
dilihat dari segi fisiknya ikut memlihara
414 Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 4, Nomor 3, Mei 2018, hlm. 411-414

baru untuk memberi ide kreatif dalam kehidupan, sehingga mampu memberikan
memecahkan masalah atau sebagai kemampuan informasi dan pemahaman yang lebih baik
untuk melihat hubungan-hubungan yang baru tentang kehidupan itu sendiri. Jadi, buku anak,
antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya. sastra anak, adalah buku yang menempatkan
Sastra anak dapat menumbuhkan kreativitas sudut pandang anak sebagai pusat penceritaan.
anak. Melalui sastra anak, anak dapat Dengan sastra, anak dapat belajar untuk
berimajinasi dan berkreasi. Dengan mengajak mengapresiasi, seperti apresiasi langsung,
membaca buku cerita, anak dapat mengembara apresiasi tidak langsung, pendokumentasian
imajinasinya dan menghasilkan suatu karya. sastra, dan kegiatan kreatif. Berbagai kegiatan
apreasiasi tersebut, kreativitas anak dapat
Anak dapat berekplorasi sesuai dengan tumbuh. Dengan membaca sastra anak
keinginannya. Usia anak masih tergolong usia kreativitas anak dapat terasah. Anak akan
dimana mereka ingin mencoba hal-hal baru. termotivasi untuk membaca, mengeksplorasi
Anak-anak mempunyai rasa ingin tahu yang sesuai dengan keinginannya, dan dapat
tinggi terhadap hal-hal yang baru mereka mengembangkan imajinasinya.
ketahui. Biarkan anak untuk bereksplorasi
sesuai keinginannya, dengan catatan tetap DAFTAR PUSTAKA
melakukan pengawasan kepada anak. Pada
masa ini pula anak akan mulai bertanya Endraswara, Suwardi. 2005. Metode Teori
berbagai macam hal. Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Buana
Pustaka.
Perkembangan kreativitas anak berbeda- Rosdiana, Yusi. dkk. 2008. Bahasa dan Sastra
beda dalam setiap individunya. Jadi, jangan Indonesia di SD. Jakarta: Universitas
terlalu memaksakan kemampuan anak harus Terbuka.
mencapai di titik tertentu pada waktu tertentu. Rusyana, Yus. 1982. Metode Pengajaran
Yang terpenting adalah tetap berusaha Sastra. Bandung: Gunung Larang.
mengembangkannya secara perlahan dengan Santoso, Puji, dkk. 2003. Materi dan
memberikan stimulus yang tepat. Selain itu, Pembelajaran Bahasa Indonesia SD.
harus diperhatikan bahwa anak harus Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas
melakukannya dalam keadaan senang bukan Terbuka.
paksaan. Hal ini juga bertujuan untuk Sarumpaet, Riris K.1976. Bacaan Anak-anak
menghindarkan macam-macam gangguan pada Suatu Penyelidikan Pendahuluan ke
tumbuh kembang anak. Dalam Hakikat, Sifat, dan Corak Bacaan
Anak-anak serta Minat Anak pada
SIMPULAN Bacaan. Jakarta: Pustaka Jaya.
Sastra anak merupakan bacaan yang Tim Penyusun Kamus. 2001. Kamus Besar
banyak manfaatnya untuk pembaca khususnya Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
anak. Sastra anak memuat rasa kesenangan, Wallek, Rene & Warren, Austin. 2014. Teori
kegembiraan, kenikmatan, cita-cita, dan Kesusastraan. Jakarta: Gramedia Pustaka
petualangan anak. Sastra anak dapat berkisah Utama.
tentang apa saja yang menyangkut masalah

Anda mungkin juga menyukai