O
L
E
H
NIM : 2023745801
SEMESTER/KELAS : II/C
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan
rahmatnya maka kita telah menyelesaikan sebuah karya tulis ini tepat waktu.Berikut ini
penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul Konsepsi Ilmu dasar budaya
Dalam Kesastraan.Dalam pembahasannya, makalah ini membahasa tentang pendekatan
kesusastraan, ilmu budaya dasar yang dihubungkan dengan prosa, nilai-nilai dalam proses
fisik, dan ilmu budaya dasar yang dihubungkan dengan puisi
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman
bilamana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang
tepat.Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa hormat dan terima
kasih.
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Hakekat puisi
2. Penyajian Puisi dalam Pendidikan dan pengajaran di semua tingkatan
3. Prosa fiksi
4. Nilai-nilai di dalam Prosa Fiksi
5. Apa saja ilmu budaya dasar yang dihubungkan dengan prosa
6. Bagaimana pendekatan kesustraan itu
1.3 TUJUAN MASALAH
Tujuan dari karya ilmia ini adalah bagaimana mahasiswa dapat memahami dan megerti
tentang konsepsi ilmu budaya dasar dalam kesusatraan.
BAB 2
PEMBAHASAN
2. Prosa fiksi memberikan informasi. Fiksi memberi informasi yang tidak terdapat di
dalam ensiklopedi.
3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural. Merupakan sarana bagi pemindahan yang
tak henti dan warisan budaya bangsa.
3. Cerita pendek
Cerita pendek atau biasa disingkat menjadi cerpen merupakan sebuah
karangan imajinasi yang menceritakan ulang sebuah peristiwa
dan biasanya berpusat pada satu pelaku. Jusuf Sjarif Badudu atau lebih
dikenal dengan nama J. S. Badudu, seorang pakar Bahasa Indonesia,
mendefinisikan cerpen sebagai suatu cerita yang hanya menjurus serta
terfokus pada satu peristiwa saja. Selain itu, Jakobus Sumarjo atau Jakob
Sumarjo, seorang budayawan dan pelopr kajian Filsafat Indonesia,
mendefinisikan cerpen sebagai seni atau ketrampilan menyajikan cerita
(skill to present story), yang di dalamnya merupakan satu kesatuan
bentuk utuh, manunggal (memfokuskan pada satu bagian atau satu
karakter saja), dan tidak ada bagian – bagian yang tidak perlu, tetapi juga
ada bagian yang terlalu banyak. Maksud bagian ‘terlalu banyak’ yang
diutarakan oleh Jakob Sumarjo ini adalah bagian cerita dari sisi sang
tokoh atau bagian ‘ke-aku-an’ yang memang menjadi pusat cerita untuk
dieksplorasi.
4. Riwayat
stilah ‘riwayat’ diartikan sebagai ‘sebuah cerita yang turun temurun’ atau
‘sejarah’ atau ‘tambo’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Riwayat dapat didefinisikan sebagai sebuah kisah yang berisi tentang
pengalaman pengalaman hidup seseorang yang diangkat dari kisah nyata
orang tersebut dari lahir hingga meninggal.Pada umumnya tokoh yang
menjadi fokus utama dalam riwayat merupakan tokoh-tokoh terkenal
atau tokoh-tokoh yang berpengaruh di masyarakat dan
menginspirasi.Riwayat dalam kehidupan sehari hari lebih sering dikenal
sebagai biografi atau autobiografi. Biografi merupakan riwayat yang
ditulis oleh orang lain yang menceritakan tokoh tertentu. Sedangkan
autobiografi merupakan sebuah kisah tokoh yang ditulis sendiri oleh
tokoh yang bersangkutan. Contoh riwayat yang cukup di kenal adalah
‘Soeharto Anak Desa’ yang mengisahkan perjalanan hidup Presiden
kedua Repulik Indonesia, Bapak Soeharto; ‘Hitler’ karya Ian Kershaw
yang mengisahkan tentang pemimpin Nazi selama perang dunia, Adolf
Hitler; ‘Chairul Tanjung Si Anak Singkong’ karya Tjahya Gunawan Diredja
yang menceritakan tentang salah satu pengusaha sukses Indonesia yang
memiliki Trans Corp, Chairil Tanjung; dan lain sebagainya.
5. Kritik
Secara umum, kritik merupakan tulisan yang menilai baik atau buruk,
bermanfaat atau tidaknya, kelebihan atau kekurangan suatu hal, baik
berupa karya seni maupun karya sastra. Kritik akan membicarakan dan
menilai berbagai unsut yang membentuk karya tersebut dan dikemas
dalam sebuah tulisan. Merujuk pada pengertian dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), istilah kritik didefinisikan sebagai kecaman atau
tanggapan, kadang kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk
terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya
6. Resensi
Secara etimologi, istilah resensi berasal dari bahasa Latin, yakni ‘revidere;
atau ‘recensie’ yang memiliki arti menimbang, melihat kembali, tau
menilai.Merujuk pada pengertian dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), istilah ‘resensi’ didefinisikan sebagai sebuah ulasan dari sebuah
buku. Namun, dalam perkembangannya, resensi tidak hanya terbatas
pada buku saja, akan tetapi merembet pula pada karya lainnya, seperti
isi majalah, novel, drama, film, dan lain sebagainya. Berdasarkan definisi
di atas, resensi tidak jauh berbeda dengan kritik, yakni suatu tindakan
berupa pemberian penilaian, pembahasaan, kritikan pada suatu karya.
7. Esai
Secara umum, esai memiliki kesamaan dengan tajuk rencana yang
terdapat pada surat kabar, yakni memiliki tujuan untuk meyakinkan
masyarakat terhadap sudut pandang penulis mengenai suatu isu, atau
dengankata lain menggiring opini publik, Bedanya, tajuk rencana hanya
ditulis oleh seorang kepala editor, sedangkan esai dapat ditulis oleh siapa
saja. Contoh salah satu karangan esai dapat kita temukan dalam tajuk
yang ada di surat kabar. Selain itu, artikel penelitian juga merupakan
salah satu contoh dari karangan esai.
Prosa lama:
1. Hikayat:
Hikayat berasal dari negara India dan arab yang berisi cerita
kehidupan para dewi, peri, pangeran, putri kerajaan bahkan raja-raja
yang memiliki kekuatan magis.
Cerita yang diangkat dalam hikayat biasanya tidak masuk akal dan
bersifat fantasi.Kebanyakan cerita yang diangkat dalam hikayat
adalah tokoh-tokoh dalam sejarah.Misalnya Hikayat Hang Tuah, Si
Pitunh, Hikayat Si Miskin dan lain sebagainya.
2. Sejarah:
Sejarah atau sering juga disebut Tambo merupakan suatu prosa lama
yang mengangkat cerita peristiwa sejarah.Cerita yang diangkat dalam
Tambo ini berbeda dengan hikayat, jika hikayat merupakan cerita
fantasi yang sulit ditemukan kebenarannya.
Tambo justru sebaliknya yaitu mengangkat cerita yang terdapat
kejelasan fan juga faktanya. Contohnya natara lain: Sejarah Melayu
karya Datuk Bendahara Paduka Raja alias Tun Sri Lanang yang ditulis
pada tahun 1612.
3. Kisah:
Kisah merupakan salah satu jenis prosa lama yang senantiasa
menceritakan suatu perjakanan di lingkungan sosial ketika seseorang
berkelana dari satu tempat ke tempat lainnya.Misalnya Kisah
Perjalanan Abdullah ke Negeri Kelantan.
4. Dongeng:
Seperti dengan hikayat dongeng memiliki sifat khayal dalam
mengangkat cerita.Dalam jenisnya dogeng memiliki banyak ragam.
Adapun alas an-alasan yang mendasar penyajian puisi pada perkuliahan ilmu
budaya dasar adalah sebagai berikut.
Sastra berasal dari kata castra berarti tulisan.Dari makna asalnya dulu, sastra
meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti
catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan
sebagainya.Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu
budaya dasar, karena materi-materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang
berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya
sastra dan seni didalamnya.
1. Kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala
keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya,
yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
2. Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus
menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan
pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental
manusiapun terkena pengaruhnya .
3. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi
kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya,
sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah
diciptakannya.
DAFTA PUSTAKA