Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

STRATEGI PEMERINTAH MENINGKATKAN PENDAPATAN NASIONAL

DISUSUN OLEH :

NAMA : ALEXIA SUNENGSIH

NIM : 2023745780

KELAS : 2 C MANAJEMEN PERUSAHAAN

POLITEKNIK NEGERI KUPANG


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Atas Berkat
rahmat dan perlindungan Nya lah, saya masih diberikan kesehatan dan
kesempatan sehingga dapat menyusun makalah ini. Makalah ini diajukan untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Makro dengan membuat
makalah tentang “ Strategi Pemerintah Dalam Meningkatkan Pendapatan
Nasional

Tersusunnya makalah ini tidak lepas dari bantuan semua pihak, maka selayaknya
saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan dan motivasinya dalam penyusunan makalah ini.

Namun sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan, saya menyadari
sepenuhnaya bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekeliruan dan
kekurangan. Oleh karena itu, saya sebagai penulis makalah ini mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Kupang, 07 Mei 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I

PENDAHULUAN 4

A. Latar belakang 4

B. Rumusan Masalah 4

C. Tujuan masalah 4

BAB II

PEMBAHASAN 5

1.1 Pengertian Pendapatan Nasional 5

1.2 Faktor – faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional 5

1.3 Jenis-jenis pendapatan nasional 6

1.4 Strategi yang dilakukan pemerintah untuk

meningkatkan pendapatan nasional 7

1.5 Upaya Pemerintah dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi 11

BAB III

PENUTUP 14

KESIMPULAN 14

SARAN 14

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Suatu perekonomian dapat dikatakan berkembang apabila pendapatan perkapita


dalam jangka panjang cenderung naik. Namun bukan berarti bahwa pendapatan
perkapita akan selalu mengalami kenaikan. Adanya resesi ekonomi, kekacauan
politik dan penurunan ekspor dapat mengakibatkan menurunnya tingkat kegiatan
perekonomian suatu negara. Jika keadaan demikian hanya bersifat sementara dan
kegiatan ekonomi secara rata -rata meningkat dari tahun ke tahun, maka masyarakat
tersebut dapatlah dikatakan menjalankan pembangunan ekonomi (Arsyad, 92:16 ).

Bagi negara–negara berkembang termasuk Indonesia yang ingin mempercepat laju


pertumbuhan ekonominya yang kemudian dapat mengenai tingkat hidup di negara-
negara maju, investasi dalam jumlah yang besar perlu dijalankan. Sehingga hasilnya
tidak hanya diserap oleh pertambahan penduduk saja. Di negara berkembang
umumnya tingkat investasi begitu rendah, sehingga sering kali terperangkap pada
pendapatan yang rendah (Suparmoko, 86:267).

Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah makro ekonomi jangka panjang. Di


setiap periode suatu masyarakat akan menambah kemampuan untuk
memproduksikan barang dan jasa. Ini disebabkan oleh pertambahan faktor-faktor
produksi yang berlaku. Dalam setiap periode jumlah tenaga kerja 1 2 bertambah
karena ada golongan penduduk yang akan memasuki angkatan kerja. Investasi masa
lalu akan menambah barang-barang modal dan kapasitas memproduksi dimasa kini
(Sukirno, 2000:13).

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pendapatan nasional ?
2. Bagaimana upaya atau strategi pemerintah dalam meningkatkan Pendapatan
Nasional ?

C. Tujuan Masalah
Tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui dan memahami tentang
strategi pemerintah dalam meningkatkan Pendapatan Nasional
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh masyarakat


suatu Negara dalam kurun waktu tertentu yang biasanya satu tahun. Konsep
pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari inggris
yang berusahan menaksir pendapatan nasional negaranya pada tahun 1665.
Namun pendapat tersebut tidak disepakati oleh ahli ekonomi modern karena
menurut ahli ekonomi modern, alat utama untuk mengukur kegiatan
perekonomian adalah suatu jumlah barang atau jasa yang dihasilkan setiap tahun
oleh suatu negara. Oleh karena itu pengertian pendapatan nasional adalah
ukuran dari nilai total barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam
kurun waktu satu tahun yang dinyatakan dalam satuan uang. Salah satu tolak ukur
yang digunakan untuk menilai kondisi perekonomian suatu negara adalah
pendapatan nasional.

Tujuan dari perhitungan pendapatan nasioal adalah untuk memperoleh gambaran


tentang tingkat ekonomi yang sudah dicapai dalam suatu negara. Data
pendapatan nasional yang sudah dicapai dapat digunakan untuk membuat
perkiraan tentang perekonomian negara di masa yang akan datang.

1.2 Faktor – faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional

1. Permintaan dan penawaran agregat Permintaan agregat adalah suatu daftar


keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor perekonomian pada
berbagai tingkatan harga. Permintaan penawaran agregat menunjukan antara
hubungan keseluruhan permintaan terhadap barang dan jasa sesua dengan
tingkatan harga.

2. Konsumsi dan Tabungan Konsumsi adalah pengeluaran total untuk


memperoleh barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu
satu tahun, sedangkan tabungan adalah bagian dari pendapatan yang tidak
dikeluarkan untuk konsumsi.
3. Investasi Investasi adalah semua pengeluaran yang diguakan untuk
menciptakan modal baru. Tujuan dari investasi adalah untuk mengganti bagian
modal yang sudah rusak dan menambah penyediaan modal yang ada

1.3 Jenis-jenis pendapatan nasional

1. Produk Domestik Bruto (Gross Domestik Product) Produk domestik bruto


adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang diperoleh dari unit-unit
produksi didalam batas wilayah suatu Negara (domestik) selama satu periode.
Dalam menghitung GDP jumlah pasar, yang harus diperhatikan adalah jangan
sampai ada perhitngan ganda atau double accounting. Konsep GDP meliputi
barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara pada suatu neara, baik di luar
negeri mapun dalam negeri.

2. Produk Nasional Bruto (Gross National Product) Produk nasional bruto atau
PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh
masyarakat dalam suatu negara (nasional) selama 1 periode. Dalam menghitung
besarnya GNP berdasarkan harga pasar, yang harus diperhatikan yaitu jangan
sampai ada perhitungan ganda. Dalam GNP ini, hasil produksi barang dan jasa
yang dihasilkan oleh warga negara yang berada didalam negeri maupun diluar
negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di
wilayah negara tersebut.

3. Produk Nasional Netto (Net National Product) Produk Nasional Netto (NNP)
adalah jumlah GNP yang dikurangi dengan barang modal sebagai penggantian.
Penyusutan bagi peralatan yang digunakan untuk memproduksi barang dalam
proses produksi umumnya bersifat tafsiran, sehingga dapat menimbulkan
kesalahan meskipun relatif kecil. Penyusutan adalah berkurang barang yang sudah
lama karena pemakaian.
1.4 Strategi yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan pendapatan
nasional

Berikut adalah strategi yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan


Pendapatan Nasional :

A. Pajak

Pajak merupakan pungutan yang dilakukan pemerintah terhadap wajib pajak


tertentu berdasarkan undang-undang yang ada tanpa harus memberikan
imbalan langsung. Pajak dipungut penguasa berdasarkan norma-norma hukum
untuk menutup biaya produksi barang-barang dan jasa kolektif untuk
mencapai kesejahteraan umum.
Pajak dari perspektif ekonomi dipahami sebagai beralihnya sumber daya dari
sektor privat kepada sektor publik. Pemahaman ini memberikan gambaran
bahwa adanya pajak menyebabkan dua situasi menjadi berubah. Pertama,
berkurangnya kemampuan individu dalam menguasai sumber daya untuk
kepentingan penguasaan barang dan jasa. Kedua, bertambahnya kemampuan
keuangan negara dalam penyediaan barang dan jasa publik yang
merupakan kebutuhan masyarakat.

Sementara pemahaman pajak dari perspektif hukum menurut Soemitro


merupakan suatu perikatan yang timbul karena adanya undang-undang yang
menyebabkan timbulnya kewajiban warga negara untuk menyetorkan
sejumlah penghasilan tertentu kepada negara, negara mempunyai kekuatan
untuk memaksa dan uang pajak tersebut harus dipergunakan untuk
penyelenggaraan pemerintahan.
Dari pendekatan hukum ini memperlihatkan bahwa pajak yang dipungut harus
berdasarkan undang-undang sehingga menjamin adanya kepastian hukum,
baik bagi fiskus sebagai pengumpul pajak maupun wajib pajak sebagai
pembayar pajak.

Pajak menurut Pasal 1 UU No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan umum dan
tata cara perpajakan adalah "kontribusi wajib kepada negara yang terutang
oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang
Undang, dengan tidak mendapat timbal balik secara langsung dan digunakan
untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Lembaga Pemerintah yang mengelola perpajakan negara di Indonesia adalah
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang merupakan salah satu direktorat jenderal
yang ada di bawah naungan Departemen Keuangan Republik Indonesia.

 Fungsi Pajak
Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan
bernegara, khususnya dalam pelaksanaan pembangunan karena pajak
merupakan sumber pendapatan negara untuk membiayai semua
pengeluaran termasuk pengeluaran pembangunan. Berdasarkan hal diatas
maka pajak mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
 Fungsi Anggaran (Budgetair)
Sebagai sumber pendapatan negara, pajak berfungsi untuk membiayai
pengeluaran- pengeluaran negara. Untuk menjalankan tugas-tugas rutin
negara dan melaksanakan pembangunan, negara membutuhkan biaya.
Biaya ini dapat diperoleh dari penerimaan pajak. Dewasa ini pajak
digunakan untuk pembiayaan rutin seperti belanja pegawai, belanja
barang, pemeliharaan, dan lain sebagainya. Untuk pembiayaan
pembangunan, uang Pajak untuk membayar pegawai pemerintahan
dikeluarkan dari tabungan pemerintah, yakni penerimaan dalam negeri
dikurangi pengeluaran rutin. Tabungan pemerintah ini dari tahun ke
tahun harus ditingkatkan sesuai kebutuhan pembiayaan pembangunan
yang semakin meningkat dan ini terutama diharapkan dari sektor pajak.
 Fungsi Mengatur (Regulerend)
Pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi melalui
kebijaksanaan pajak. Dengan fungsi mengatur, pajak bisa digunakan
sebagai alat untuk mencapai tujuan. Contohnya dalam rangka
menggiring penanaman modal, baik dalam negeri maupun luar negeri,
diberikan berbagai macam fasilitas keringanan pajak. Dalam rangka
melindungi produksi dalam negeri, pemerintah menetapkan bea masuk
yang tinggi untuk produk luar negeri.
 Fungsi Stabilitas
Pemerintahan mengeluarkan kebijaksanaan pajak dengan tujuan untuk
menarik investor.
Dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk menjalankan
kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasi
dapat dikendalikan, Hal ini bisa dilakukan antara lain dengan jalan
mengatur peredaran uang di masyarakat, pemungutan pajak,
penggunaan pajak yang efektif dan efisien.
 Fungsi Redistribusi Pendapatan
Pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk
membiayai semua kepentingan umum, termasuk juga untuk membiayai
pembangunan sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang pada
akhirnya akan dapat meningkat-kan pendapatan masyarakat

 Syarat Pemungutan Pajak

Syarat pemungutan pajak adalah landasan prinsip yang harus ada dalam setiap
aktivitas pemungutan pajak. Berikut ini 5 syarat pemungutan pajak di Indonesia.

1. Syarat Keadilan (pemungutan pajak harus adil)


Pemungutan pajak harus berlandaskan keadilan, baik dalam peraturan
perundang-undangan maupun dalam pelaksanaan pemungutan pajak.
Landasan keadilan ini merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk
mencapai keadilan bagi masyarakat. Contoh dari adil yang dimaksud
antara lain:

 Wajib pajak memiliki hak dan kewajiban yang diatur oleh undang-
undang.
 Setiap warga negara yang memenuhi syarat sebagai wajib pajak
haruslah menyetorkan pajaknya.
 Adanya sanksi untuk pelanggaran-pelanggaran pajak yang terjadi.
2. Syarat Yuridis (pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang).
Pemungutan pajak selalu didasarkan pada undang-undang yang berlaku.
Salah satu undang-undang yang mengatur pemungutan pajak adalah
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum
Perpajakan. Dengan adanya pengaturan dalam bentuk undang-undang,
pemerintah memberikan jaminan hukum bagi terlaksananya aktivitas
pemungutan pajak.

3. Syarat Ekonomis (pemungutan pajak tidak mengganggu perekonomian


nasional)
Pemungutan pajak tidak boleh mengganggu aktivitas perekonomian yang
dapat mengakibatkan kelesuan perekonomian nasional. Contohnya,
pemungutan pajak tidak boleh mengganggu aktivitas produksi ataupun
perdagangan yang sedang berlangsung.

4. Syarat Finansial (pemungutan pajak harus efisien).


Pemungutan pajak harus dilakukan dengan efisien dan efektif sehingga
hasil yang diperoleh maksimal. Efisien maksudnya pemungutan pajak
harus dilakukan dengan mudah, tepat sasaran, tepat waktu dan biaya
minimal.

5. Syarat Sederhana (sistem pemungutan pajak harus sederhana).


Sistem pemungutan pajak harus sederhana dan mudah dimengerti wajib
pajak. Sistem pemungutan pajak yang sederhana akan membantu wajib
pajak dalam melaporkan pajak mereka dan mendorong masyarakat
memenuhi kewajiban perpajakan. Dengan demikian, pemasukan negara
dari pajak akan semakin meningkat.
1.5 Upaya Pemerintah dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan diperlukan upaya


pemerintah dalam mengembangkan semua aspek di dalamnya. Pada tahun 2017
pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,07 persen dengan inflasi indeks
harga konsumen (IHK) yang mencapai titik terendah sebesar 3,18 persen.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia didukung oleh membaiknya perekonomian
negara maju dan harga komunitas global. Dari segi domestik, kenaikan kinerja
didukung oleh meningkatnya investasi dan membaiknya ekspor.

Berikut adalah upaya pemerintah dalam meningkatkan perekonomian Indonesia :

1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia

Di tahun 2018 pemerintah menggelontorkan investasi besar untuk meningkatkan


kualitas SDM bangsa Indonesia. Anggaran pendidikan di tahun ini mencapai Rp
444 triliun yaitu 20 persen dari APBN. Tak heran, dari 250 juta penduduk 60% nya
adalah para anak muda yang menjadi bonus demografi Indonesia. Pemerintah
akan bergerak mulai dari menyediakan sarana dan prasarana di sekolah-sekolah,
kualitas para pengajar, penyesuaian penjurusan sekolah dengan kebutuhan
industri, dan sebagainya. Diharapkan dengan adanya perbaikan dari hulu hingga
ke hilir, pendidikan para anak bangsa akan semakin meningkat dan mampu
bersaing dengan negara lainnya. Jangan sampai kesempatan kerja di dalam negeri
yang begitu besar diambil oleh tenaga asing terlatih dengan skill yang lebih baik
daripada para tenaga kerja Indonesia. Perbaikan sistem ketenagakerjaan dan
pendapatan yang meningkat setiap tahun termasuk ke dalam paket kebijakan
ekonomi IV yang menjadi fokus pemerintah.

2. Meningkatkan jumlah pengusaha

Pengusaha adalah salah satu pencipta lapangan pekerjaan yang membantu roda
perekonomian suatu negara. Pada tahun 2017 jumlah wirausaha Indonesia baru
mencapai 3,1 persen dari jumlah penduduk. Jumlah ini masih jauh di bawah
negara tetangga seperti Malaysia dengan rasio 5 persen dan Singapura sebesar 7
persen. Sedangkan negara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat memiliki rasio
wirausaha yang melejit jauh mencapai 11 dan 12 persen. Untuk meningkatkan
jumlah wirausaha pemerintah berupaya dengan menciptakan skim kredit murah
seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan suku bunga 9 persen, Lembaga
Pengelola Dana Bergulir (LPDB) bersuku bunga 0,2-0,3 persen ataupun Kredit
Ultra Mikro yang memiliki pinjaman maksimal 10 juta. Ini adalah salah satu cara
pemerintah menggaet para pemuda untuk memulai bisnis kecil-kecilan walaupun
masih duduk di bangku kuliah.

Selain itu Presiden Joko Widodo menjanjikan bunga kredit yang lebih rendah
kepada pelaku bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi 12%
yang sebelumnya mencapai 22-23%. Pemberian keringanan pada industri padat
karya termasuk ke dalam paket kebijakan ekonomi VII beruapa PPh 21 yang
menjadi tanggung jawab perusahaan.

3. Membuka lapangan kerja baru

Menurut Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, saat ini jumlah pengangguran di


Indonesia mencapai titik terendah yaitu 5,5%. Hal ini didorong oleh peran sektor
pendidikan yang mampu menciptakan tenaga kerja yang memiliki skill dan
mampu bersaing dengan tenaga kerja asing. Selain itu salah satu cara pemerintah
menekan pengangguran adalah dengan menciptakan program magang pada
sektor jasa dan memberikan pelatihan keterampilan. Cara ini adalah upaya untuk
memfasilitasi tenaga kerja dengan harapan para peserta sudah terampil dan
profesional saat memasuki pasar kerja. Pemerintah melalui Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi terus berupaya dan berkoordinasi dengan sektor swasta dalam
menyiapkan tenaga kerja yang mumpuni dan siap bersaing. Perkembangan
informatika dan teknologi internet membantu terciptanya start up yang
menciptakan lapangan kerja baru. Seperti usaha baru di jasa transportasi yang
memberikan peluang bagi masyarakat untuk bekerja dengan cepat dan mudah.

4. Meningkatkan investasi

Investasi yang masuk ke dalam sebuah negara sangat berarti untuk membantu
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Penanaman modal dapat
dimanfaatkan pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur dan memajukan taraf
hidup penduduk Indonesia. Sebagai masyarakat biasa kita bisa turut berkontribusi
pada pembangunan negara. Pemerintah menyiapkan beberapa strategi untuk
kemudahan investasi di Indonesia, antara lain:

 Memudahkan proses perizinan. Memanfaatkan teknologi internet dengan


proses perizinan yang cepat dan
 Mengoptimalkan tax allowance dan tax holiday dengan lebih cepat.
 Membebaskan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) untuk impor alat angkut
tertentu.
 Memberikan pajak bunga deposito yang lebih rendah bagi eksportir
 Dukungan penuh dari pemerintah daerah.

5. Menggenjot nilai ekspor

Pada tahun 2016 menurut catatan Kementerian Perdagangan tingkat ekspor


Indonesia menurun sejumlah 6,6% pertahun. Saat ini pemerintah Indonesia
memiliki perhatian khusus kepada lima sektor industri sebagai orientasi ekspor,
antara lain: industri pertambangan minyak dan gas, agribisnis dan perikanan,
industri padat karya, industri pariwisata dan kreatif, dan industri unggulan
Indonesia. Untuk meningkatkan nilai ekspor pemerintah menargetkan untuk
memperluas pasar ekspor. Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain:

 Memperluas pasar ekspor hingga ke Afrika, Amerika Selatan, Irak,


Bangladesh dan India.
 Memperluas ke pasar-pasar non tradisional.
 Diversifikasi produk, contoh produk halal, hasil kayu.
 Memberikan insentif kepada pengusaha UMKM. Misalnya biaya pajak dan
promosi.
 Meningkatkan kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat.

6. Perbaikan infrastruktur

Pemerintah terus meningkatkan pembangunan infrastruktur secara menyeluruh


dari Sumatera hingga Papua. Infrastruktur yang buruk tentu mempengaruhi daya
tarik investasi di Indonesia. Investor asing tentu khawatir bila penanaman modal
di Indonesia tidak berjalan mulus. Hambatan yang mungkin timbul seperti biaya
transportasi yang tinggi, pemadaman listrik yang sering terjadi, menjadi pekerjaan
rumah pemerintah dalam menyediakan infrastruktur yang memadai bagi semua
pihak.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah
tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam
satu periode,biasanya selama satu tahun. Perhitungan tersebut berdasarkan anggapan
bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup selama setahun. Oleh
karena itu pengertian pendapatan nasional adalah ukuran dari nilai total barang dan
jasa yang dihasilkan suatu Negara dalam kurun waktu tertentu (biasanya satu tahun)
yang dinyatakan dalam satuan uang.
harga konstan adalah harga yang dianggap tidak berubah. Untuk memperoleh PDB
harga konstan, kita harus menentukan tahun dasar (based year), yang merupakan tahun
di mana perekonomian berada dalam kondisi baik/stabil. Harga barang pada tahun
tersebut kita gunakan sebagai harga konstan. Deflator = (Harga tahun t : Harga tahun t-
1) x 100%.
Dalam menghitung pendapatan nasional, diperlukan metode atau cara. Metode
tersebut disesuaikan dengan objek yang akan dihitung. Metode perhitungan
pendapatan nasional dibagi menjadi tiga metode, yaitu Metode Produksi, Metode
Pengeluaran dan Metode Pendapatan.
Produk Nasional neto (NNP) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan yang
disebut juga replacement dari barang modal. Replacement atau penggantian barang
modal/penyusutan bagi peralatan produksi yang terpakai dalam proses produksi
umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan
kesalahan meskipun relative kecil. Pendapatan Disposible (DI) adalah pendapatan yang
siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya
menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh
dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax)
adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus
langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.

3.2 Saran
Dengan penjelasan yang dapat penulis jabarkan, semoga bermanfaat untuk kita semua.
Besar harapan penulis kepada para pembaca untuk dapat memahami dan mampu untuk
mengaplikaskannya dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai