DISUSUN OLEH :
NIM : 2023745780
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Atas Berkat
rahmat dan perlindungan Nya lah, saya masih diberikan kesehatan dan
kesempatan sehingga dapat menyusun makalah ini. Makalah ini diajukan untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Makro dengan membuat
makalah tentang “ Strategi Pemerintah Dalam Meningkatkan Pendapatan
Nasional
Tersusunnya makalah ini tidak lepas dari bantuan semua pihak, maka selayaknya
saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan dan motivasinya dalam penyusunan makalah ini.
Namun sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan, saya menyadari
sepenuhnaya bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekeliruan dan
kekurangan. Oleh karena itu, saya sebagai penulis makalah ini mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I
PENDAHULUAN 4
A. Latar belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan masalah 4
BAB II
PEMBAHASAN 5
BAB III
PENUTUP 14
KESIMPULAN 14
SARAN 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pendapatan nasional ?
2. Bagaimana upaya atau strategi pemerintah dalam meningkatkan Pendapatan
Nasional ?
C. Tujuan Masalah
Tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui dan memahami tentang
strategi pemerintah dalam meningkatkan Pendapatan Nasional
BAB II
PEMBAHASAN
2. Produk Nasional Bruto (Gross National Product) Produk nasional bruto atau
PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh
masyarakat dalam suatu negara (nasional) selama 1 periode. Dalam menghitung
besarnya GNP berdasarkan harga pasar, yang harus diperhatikan yaitu jangan
sampai ada perhitungan ganda. Dalam GNP ini, hasil produksi barang dan jasa
yang dihasilkan oleh warga negara yang berada didalam negeri maupun diluar
negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di
wilayah negara tersebut.
3. Produk Nasional Netto (Net National Product) Produk Nasional Netto (NNP)
adalah jumlah GNP yang dikurangi dengan barang modal sebagai penggantian.
Penyusutan bagi peralatan yang digunakan untuk memproduksi barang dalam
proses produksi umumnya bersifat tafsiran, sehingga dapat menimbulkan
kesalahan meskipun relatif kecil. Penyusutan adalah berkurang barang yang sudah
lama karena pemakaian.
1.4 Strategi yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan pendapatan
nasional
A. Pajak
Pajak menurut Pasal 1 UU No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan umum dan
tata cara perpajakan adalah "kontribusi wajib kepada negara yang terutang
oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang
Undang, dengan tidak mendapat timbal balik secara langsung dan digunakan
untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Lembaga Pemerintah yang mengelola perpajakan negara di Indonesia adalah
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang merupakan salah satu direktorat jenderal
yang ada di bawah naungan Departemen Keuangan Republik Indonesia.
Fungsi Pajak
Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan
bernegara, khususnya dalam pelaksanaan pembangunan karena pajak
merupakan sumber pendapatan negara untuk membiayai semua
pengeluaran termasuk pengeluaran pembangunan. Berdasarkan hal diatas
maka pajak mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
Fungsi Anggaran (Budgetair)
Sebagai sumber pendapatan negara, pajak berfungsi untuk membiayai
pengeluaran- pengeluaran negara. Untuk menjalankan tugas-tugas rutin
negara dan melaksanakan pembangunan, negara membutuhkan biaya.
Biaya ini dapat diperoleh dari penerimaan pajak. Dewasa ini pajak
digunakan untuk pembiayaan rutin seperti belanja pegawai, belanja
barang, pemeliharaan, dan lain sebagainya. Untuk pembiayaan
pembangunan, uang Pajak untuk membayar pegawai pemerintahan
dikeluarkan dari tabungan pemerintah, yakni penerimaan dalam negeri
dikurangi pengeluaran rutin. Tabungan pemerintah ini dari tahun ke
tahun harus ditingkatkan sesuai kebutuhan pembiayaan pembangunan
yang semakin meningkat dan ini terutama diharapkan dari sektor pajak.
Fungsi Mengatur (Regulerend)
Pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi melalui
kebijaksanaan pajak. Dengan fungsi mengatur, pajak bisa digunakan
sebagai alat untuk mencapai tujuan. Contohnya dalam rangka
menggiring penanaman modal, baik dalam negeri maupun luar negeri,
diberikan berbagai macam fasilitas keringanan pajak. Dalam rangka
melindungi produksi dalam negeri, pemerintah menetapkan bea masuk
yang tinggi untuk produk luar negeri.
Fungsi Stabilitas
Pemerintahan mengeluarkan kebijaksanaan pajak dengan tujuan untuk
menarik investor.
Dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk menjalankan
kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasi
dapat dikendalikan, Hal ini bisa dilakukan antara lain dengan jalan
mengatur peredaran uang di masyarakat, pemungutan pajak,
penggunaan pajak yang efektif dan efisien.
Fungsi Redistribusi Pendapatan
Pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk
membiayai semua kepentingan umum, termasuk juga untuk membiayai
pembangunan sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang pada
akhirnya akan dapat meningkat-kan pendapatan masyarakat
Syarat pemungutan pajak adalah landasan prinsip yang harus ada dalam setiap
aktivitas pemungutan pajak. Berikut ini 5 syarat pemungutan pajak di Indonesia.
Wajib pajak memiliki hak dan kewajiban yang diatur oleh undang-
undang.
Setiap warga negara yang memenuhi syarat sebagai wajib pajak
haruslah menyetorkan pajaknya.
Adanya sanksi untuk pelanggaran-pelanggaran pajak yang terjadi.
2. Syarat Yuridis (pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang).
Pemungutan pajak selalu didasarkan pada undang-undang yang berlaku.
Salah satu undang-undang yang mengatur pemungutan pajak adalah
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum
Perpajakan. Dengan adanya pengaturan dalam bentuk undang-undang,
pemerintah memberikan jaminan hukum bagi terlaksananya aktivitas
pemungutan pajak.
Pengusaha adalah salah satu pencipta lapangan pekerjaan yang membantu roda
perekonomian suatu negara. Pada tahun 2017 jumlah wirausaha Indonesia baru
mencapai 3,1 persen dari jumlah penduduk. Jumlah ini masih jauh di bawah
negara tetangga seperti Malaysia dengan rasio 5 persen dan Singapura sebesar 7
persen. Sedangkan negara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat memiliki rasio
wirausaha yang melejit jauh mencapai 11 dan 12 persen. Untuk meningkatkan
jumlah wirausaha pemerintah berupaya dengan menciptakan skim kredit murah
seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan suku bunga 9 persen, Lembaga
Pengelola Dana Bergulir (LPDB) bersuku bunga 0,2-0,3 persen ataupun Kredit
Ultra Mikro yang memiliki pinjaman maksimal 10 juta. Ini adalah salah satu cara
pemerintah menggaet para pemuda untuk memulai bisnis kecil-kecilan walaupun
masih duduk di bangku kuliah.
Selain itu Presiden Joko Widodo menjanjikan bunga kredit yang lebih rendah
kepada pelaku bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi 12%
yang sebelumnya mencapai 22-23%. Pemberian keringanan pada industri padat
karya termasuk ke dalam paket kebijakan ekonomi VII beruapa PPh 21 yang
menjadi tanggung jawab perusahaan.
4. Meningkatkan investasi
Investasi yang masuk ke dalam sebuah negara sangat berarti untuk membantu
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Penanaman modal dapat
dimanfaatkan pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur dan memajukan taraf
hidup penduduk Indonesia. Sebagai masyarakat biasa kita bisa turut berkontribusi
pada pembangunan negara. Pemerintah menyiapkan beberapa strategi untuk
kemudahan investasi di Indonesia, antara lain:
6. Perbaikan infrastruktur
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah
tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam
satu periode,biasanya selama satu tahun. Perhitungan tersebut berdasarkan anggapan
bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup selama setahun. Oleh
karena itu pengertian pendapatan nasional adalah ukuran dari nilai total barang dan
jasa yang dihasilkan suatu Negara dalam kurun waktu tertentu (biasanya satu tahun)
yang dinyatakan dalam satuan uang.
harga konstan adalah harga yang dianggap tidak berubah. Untuk memperoleh PDB
harga konstan, kita harus menentukan tahun dasar (based year), yang merupakan tahun
di mana perekonomian berada dalam kondisi baik/stabil. Harga barang pada tahun
tersebut kita gunakan sebagai harga konstan. Deflator = (Harga tahun t : Harga tahun t-
1) x 100%.
Dalam menghitung pendapatan nasional, diperlukan metode atau cara. Metode
tersebut disesuaikan dengan objek yang akan dihitung. Metode perhitungan
pendapatan nasional dibagi menjadi tiga metode, yaitu Metode Produksi, Metode
Pengeluaran dan Metode Pendapatan.
Produk Nasional neto (NNP) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan yang
disebut juga replacement dari barang modal. Replacement atau penggantian barang
modal/penyusutan bagi peralatan produksi yang terpakai dalam proses produksi
umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan
kesalahan meskipun relative kecil. Pendapatan Disposible (DI) adalah pendapatan yang
siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya
menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh
dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax)
adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus
langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
3.2 Saran
Dengan penjelasan yang dapat penulis jabarkan, semoga bermanfaat untuk kita semua.
Besar harapan penulis kepada para pembaca untuk dapat memahami dan mampu untuk
mengaplikaskannya dengan baik.