Puji syukur kehadiran allah swt, atar limpahan rahmat dan karunia-nya,
sehingga penulis dapat melenyelesaikan makala bahasa Indonesia dengan judul : Asal
Usul Gajah Mada Karya Gesta
makalah ini ditunjukkan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran
bahasa Indonesia. Selain itu, yang melatarbelakangi pembuatan makalah ini adalah
untuk meningkatkan kegemaran membaca bagi siswa terutama bacaan mengenai
sejarah novel, yang saat ini sepertinya kurang diminati oleh kalangan
pelajar,khususnya remaja.
Terima kasih penulis ucapkan kepada ibu yulinayati, M.Pd selaku guru
pemimbing dalam mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA Negeri 19 Palembang dan
tak lupa juga penulis ucapankan terima kasih kasih kepada teman-teman yang telah
memberi dukungan berupa moral dan materi sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Akhir kata penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Karena itu, penulis memohon saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi kesempurnaannya dan semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin
Bab I
Pendahuluan
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulis makalah ini adalah untuk mendeskripsikan struktur, unsur
instrinsik, unsur ekstrinsik, unsur kebahasaan , sudut pandang, nilai- nilai dalam
sastra, dam teks ekplanansi dari buku sejarah Asal Usul Gajah Mada karya
1.4 Metode
Metode yang digunakan dalam penulisan pada makalah ini yang menggunakan
metode studi pustaka yaitu membaca litelatur-litelatur sebagai bahan
mengumpulka informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi yang
berhubungan dengan penulisan makalah yang dilakukan.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pendahuluan
Yang agak bias adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi sastra
lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang sastrawi lebih
mengarah pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan
adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan
sastra.
Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis
atau sastra lisan (sastra oral). Di sini sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan,
tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau
pemikiran tertentu.
Sastra dibagi menjadi 2 yaitu Prosa dan Puisi, Prosa adalah karya sastra yang
tidak terikat sedangkan Puisi adalah karya sastra yang terikat dengan kaidah dan
aturan tertentu. Contoh karya Sastra Puisi yaitu Puisi, Pantun, dan Syair sedangkan
contoh karya sastra Prosa yaitu Novel, Cerita/Cerpen, dan Drama.
2. Semi (1988 : 8 )
Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya
adalah manusia dan kehidupannya menggunakan bahasa sebagai mediumnya
2. J.V. Bryce
Sejarah adalah catatan dari aa yang telah dipikirkan, dikatakan, dan diperbuat
oleh manusia.
4. Moh. Hatta
Sejarah bukan sekadar melahirkan ceritera dari kejadian masa lalu sebagai
masalah. Sejarah tidak sekedar kejadian masa lampau, tetapi pemahaman masa
lampau yang di dalamnya mengandung berbagai dinamika, mungkin berisi
problematika pelajaran bagi manusia berikutnya.
2. Urutan Peristiwa
Pada urutan struktur ini berisikan tahapan urutan peristiwa yang berdasarkan
dengan sumber seperti rekaman peristiwa yang berurutan dari waktu pertama
terjadinya peristiwa sejarah tersebut. Jadi pada tahap struktur ini harus benar-benar
hati-hati, karena pada tahap ini inti dari sejarah tersebut diceritakan.
3. Reorientasi
Reorientasi merupakan tahapan yang berisikan pendapat atau pilihan yang
sifatnya pribadi dari penulis, biasanya bersifat komentar terhadap sejarah yang sudah
ditulis. Jadi pada urutan struktur ini penulis bisa menulis apa saja yang besifat
komentar dan bisa juga ajakan atau sebagainya yang masih berhubungan dengan
cerita sejarah tersebut.
Ada dua unsur utama dalam karya sastra, yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur
ekstrinsik berupa segala sesuatu yang menginspirasi penulisan karya sastra dan
mempengaruhi karya sastra secara keseluruhan. Unsur ekstrinsik ini meliputi: latar
belakang kehidupan penulis, keyakinan dan pandangan hidup penulis, adat istiadat
yang berlaku pada saat itu, situasi politik (persoalan sejarah), ekonomi, dsb.
Sementara unsur intrinsik terdiri atas:
a.Tema
Tema merupakan ide pokok atau permasalahan utama yang mendasari jalan cerita
novel (Drs. Rustamaji.M pd. Agus priantoro. S.pd)
b.Karakter/perwatakan
Tokoh dalam cerita. Karakter dapat berupa manusia, tumbuhan maupun benda
Karekter dapat dibagi menjadi:
Catatan: karakter pembantu biasanya adalah karakter statis karena tidak digambarkan
secara detail oleh penulis sehingga perubahan kepribadian dan cara pandangnya tidak
pernah terlihat secara jelas.
Karakterisasi :
Cara penulis menggambarkan karakter. Ada banyak cara untuk menggali
penggambaran karakter, secara garis besar karakterisasi ditinjau melalui dua cara
yaitu secara naratif dan dramatik. Teknik naratif berarti karakterisasi dari tokoh
dituliskan langsung oleh penulis atau narator. Teknik dramatik dipakai ketika
karakterisasi tokoh terlihat dari antara lain: penampilan fisik karakter, cara
berpakaian, kata-kata yang diucapkannya, dialognya dengan karakter lain, pendapat
karakter lain, dsb.
c. Konflik
Konflik adalah pergumulan yang dialami oleh karakter dalam cerita dan . Konflik ini
merupakan inti dari sebuah karya sastra yang pada akhirnya membentuk plot. Ada
empat macam konflik, yang dibagi dalam dua garis besar:
1.Konflik internal
Individu-diri sendiri: Konflik ini tidak melibatkan orang lain, konflik ini ditandai
dengan gejolak yang timbul dalam diri sendiri mengenai beberapa hal seperti nilai-
nilai. Kekuatan karakter akan terlihat dalam usahanya menghadapi gejolak tersebut
2.Konflik eksternal
Individu – Individu: konflik yang dialami seseorang dengan orang lain
Individu – alam: Konflik yang dialami individu dengan alam. Konflik ini
menggambarkan perjuangan individu dalam usahanya untuk mempertahankan diri
dalam kebesaran alam.
Individu- Lingkungan/ masyarakat : Konflik yang dialami individu dengan
masyarakat atau lingkungan hidupnya.
d. amanat
yaitu pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang. Pesan dalam karya sastra
bisa berupa kritik. Harapan, asal, dan sebagainya, Amanat menurut Amanat menurut
Siswandarti (2009: 44) adalah pesan-pesan yang ingin disampaikan pengarang
melalui cerita, baik tersurat maupun tersirat. Amanat terdiri atas 4 macam, yakni
amanat tersurat ( diceritakan langsung oleh penulis), amanat tersirat ( dapat
disimpulkan sendiri oleh pembaca ), amanat terseret (merupakan terpengaruhnya
emosi pembaca), dan amanat tersorot ( berupa peniruan perilaku tokoh oleh
pembaca).
e. setting / latar
Setting merupakan latar belakang yang membantu kejelasan jalan cerita setting
ini meliputi waktu, tempat, sosial budaya ( Drs, rustamaji, M.Pd, agus priantoro,S.Pd)
1.latar tempat
Latar tempat adalah suatu unsur latar yang mengarah pada lokasi dan menjelaskan
dimana peristiwa itu terjadi. Bila latar tersebut termasuk latar tipikal, akan disebutkan
nama dari tempat tersebut. Bisa berupa nama terang seperti Yogyakarta, Jakarta,
Madiun, atau nama inisial seperti, Y, J, M.
2. Latar Waktu
Latar waktu merupakan unsur latar yang mengarah pada kapan terjadinya suatu
peristiwa-peristiwa waktu dalam hitungan detik, menit, jam, hari, bulan, tahun, dan
lain sebagainya. Memahami latar waktu harus di dalam sebuahcerita fiksi
(Nurgiyantoro: 2009: 230). Waktu dalam latar dapat berupa masa terjadinya peristiwa
tersebut dikisahkan, dikaitkan dengan unsur latar yang lain, karena sudah menjadi
syarat utama bagi karya fiksi memiliki sifat yang padu.
3. Latar Sosial
Latar sosial adalah latar yang menjelaskan tata cara kehidupan sosial
masyarakat yang meliputi masalah-masalah dan kebiasan-kebiasaan pada masyarakat
tersebut. Latar sosial dapat berupa kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan,
cara berpikir, dan lain sebagainya (Nurgiyantoro, 2009: 233). Penggunaan bahasa dan
nama-nama tokoh juga dapat diidentifikasi menjadi latar sosial.
f.Sudut Pandang
Sudut pandang dijelaskan perry lubback dalam bukunya The Craft Of Fiction
( Lubbock, 1968).
Menurut Harry Show (1971 : 293 ) sudut pandang dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Pengarang menggunakan sudut pandang took dan kata ganti orang pertama,
mengisahkan apa yang terjadi dengan dirinya dan mengungkapkan perasaannya
sendiri dengan kata-katanya sendiri.
2. Pengarang menggunakan sudut pandang tokoh bawahan, ia lebih banyak
mengamati dari luar daripada terlihat di dalam cerita pengarang biasanya
menggunakan kata ganti orang ketiga.
3. Pengarang menggunakan sudut pandang impersonal, ia sama sekali berdiri di luar
cerita, ia serba melihat, serba mendengar, serba tahu. Ia melihat sampai ke dalam
pikiran tokoh dan mampu mengisahkan rahasia batin yang paling dalam dari tokoh.
a. “Dia” Mahatahu
Pada sudut pandang persona ketiga “dia” mahatahu pengarang menjadi narator dan
dapat menceritakan hal apa saja yang menyangkut tokoh “dia”. Narator mengetahui
berbagai hal tentang tokoh, peristiwa, dan tindakan, sampai pada latar belakang
tindakan tersebut dilakukan. Narator menguasai semua hal tentang tokoh-tokoh “dia”
baik yang sudah berwujud tindakan maupun baru berupa pikiran (Abrams, 1981:
143 via Nurgiyantoro, 2009: 258).
b. “Dia” Terbatas, “Dia” sebagai pengamat
“Dia” terbatas merupakan sudut pandang yang menempatkan pengarang sebagai
narator yang mengetahui apa yang dilihat, didengar, dipikir, dan dirasakan terbatas
pada satu orang tokoh “dia” (Stanton, 1965: 26 via Nurgiyantoro, 2009: 259). Karena
fokus dari pengarang hanya pada satu tokoh “dia”, maka selanjutnya pengarang akan
menjadi pengamat bagi tokoh lain. Pengarang yang bertindak sebagai narator akan
menceritakan apa yang bisa ditangkap oleh idera penglihat dan indera pendengar saja.
Narator dalam cerita ketika menggunakan sudut pandang ini hanya akan menjadi
perekam dari kegiatan-kegiatan tokoh-tokoh lain selain tokoh “dia” yang menjadi
fokus perhatian.
Plot padat atau rapat adalah plot yang menyajikan peristiwa secara cepat dan bersifat
fungsional. Peristiwa-peristiwa yang terjalin dalam plot ini tidak dapat dipenggal atau
dihilangkan karena sifatnya yang fungsional tinggi, sehingga jika satu peristiwa saja
dihilangkan, pembaca akan kehilangan cerita, tidak memahami sebab akibat, bahkan
tidak dapat mengerti isi keseluruhan cerita (Nurgiyantoro, 2009: 159).
Plot longgar atau renggang adalah plot yang menyajikan pergantian peristiwa dengan
lambat dan memiliki hubungan antar peristiwa yang tidak erat. Plot longgar ditandai
dengan adanya sela pada keterjalinan peristiwa sehingga dapat disisipi oleh peristiwa
tambahan.
TAHAP-TAHAP ALUR
c. Tahap Komplikasi (konflik mulai menajam dan permasalahan mulai lebih serius)
Pada tahap ini tokoh terlibat persoalan yang lebih serius, baik dengan tokoh yang
telah berkonflik sebelumnya, atau dengan orang lain, sehingga konflik smakin
menajam. Masing-masing tokoh makin memperlihatkan keinginan atau tujuan yang
hendak dicapai.
f. Gaya bahasa
merupakan gaya yang dominan dalam sebuah novel (Drs. Rustamaji, M,Pd,
Agus Priantoro, S.Pd)
g. Simbol
simbol digunakn untuk mewakili sesuatu yang abstrak.contoh : burung gagak
(kematian)
2.4.1 majas
Majas atau gaya bahasa yaitu pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian
ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu yang membuat sebuah karya
sastra semakin hidup, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara
khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.
Majas Perbandingan
1. Majas Perumpamaan (Asosiasi) dan Contoh Kalimatnya
Majas perumpamaan atau asosiasi dalah majas yang membandingkan sesuatu
dengan keadaan lainnya di karenakan persamaan sifat. atau sederhananya majas yang
membandingkan dua hal berbeda namun dianggap sama.
Ciri majas Asosiasi ini adalah adanya kata penghubung: ibarat, bagai, laksana,
seumpama, bagaikan, bak dan lain sejenisnya. Majas yang sering disebut majas
asosiasi ini seringkali digunakan dalam obrolan, maupun dalam penulisan. Berikut
contoh kalimat majas perumpamaan (Asosiasi):
contoh-kalimat-majas-simbolik
Pemerintah tidak mau dijadikan kambing hitam atas aksi demo 4 november
kemarin
Penyebab utama demo 4 november tidak dimeja hijaukan oleh pemerintah.
Memang kelakuan para hidung belang yang pandai memelintir kata untuk
menipu.
Ingatlah, jaga baik kata katamu! mulutmu adalah harimaumu!
Berpura pura meminta maaf seperti bunglon mencari celah melakukan
kamuflase
Perkataan dan perbuatannya menyerupai iblis.
Ketika hari H, massa memburunya, tapi sang tersangka seperti kancil, licik,
cerdas dan sulit ditangkap.
5. Majas Alegori dan Contoh Kalimatnya
Majas alegori adalah majas yang digunakan untuk menjelaskan maksud tertentu
secara tidak langsung (non harfiah) namun masih saling berkaitan. Majas ini
menjelaskan suatu hal secara tersirat menggunakan perbandingan hal lain. Mirip
dengan majas metafora tetapi membandingkan secara keseluruhan / utuh. berikut
majas alegori dan contoh kalimatnya
Majas Sinekdo pars pro toto, atau diartikan majas yang menyatakan suatu bagian
untuk keseluruhan. contoh kalimatnya yaitu
Perkepala diharuskan membayar Rp. 25.000 untuk bisa masuk ke bioskop
tersebut
Hingga detik ini belum terlihat batang hidung anak itu.
Majas Sinekdoke totem pro parte, kebalikan dari majas sebelumnya.
menggambarkan keseluruhan untuk suatu bagian hal. berikut contoh kalimatnya.
Dalam pertandingan bulutangkis yang digelar semalam, Indonesia sukses bisa
memenangi laga bergengsi tersebut.
Solo akhirnya menjuarai cabang olahraga atletik di PON tahun ini.
Majas Pertentangan
Majas pertentangan adalah majas yang biasa digunakan untuk menyatakan suatu
hal yang sebenarnya dengan istilah yang berlawanan. Penggunaan majas pertentangan
ditujukan untuk mendapatkan kesan yang diterima oleh pembaca atau pendengar
tentang hal yang disampaikan. Berikut ini macam macam majas pertentangan
Majas-pertentangan
1. Majas Paradoks dan Contoh Kalimatnya
Majas paradoks yaitu gaya bahasa yang menyajikan pertentangan antara
pernyataan dengan fakta yang ada. Diantara sekian majas, majas paradoks cukup
sering dijumpai dalam sebuah roman atau novel. Berikut beberapa contoh kalimat
majas paradoks.
Entahlah, dia selalu merasa sendirian ditengah kebisingan kota jakarta ini.
Ketegangan membuat semua orang kepanasan di ruang ber AC ini
Ditengah keributan yang ditimbulkan provokator selalu ada orang yang tetap
tenang berkepala dingin.
Tubuh tua kakek selalu dipenuhi dengan semangat jiwa muda yang terus
membara.
Saking tampannya anak ini, sampai sampai tidak ada satupun gadis yang
menyukainya.
Soal ujian ini terlalu mudah hingga tak ada satu pun yang bisa
mengerjakannya
contoh-majas-antitesis
Malam ini baik tua muda, orang dewasa maupun anak -anak semuanya larut
dalam suasana gembira menyambut 17 Agustus
Jaminan masuk surga bukan karena miskin kaya
Besar kecil penghasilan kita jangan lupa untuk tetap bersedekah.
3. Majas Litotes dan Contoh Kalimatnya
Majas litotes adalah gaya bahasa dengan ungkapan yang dikecilkan atau
direndahkan daripada kenyataannya. Tujuan penggunaan majas ini adalah cara untuk
merendahkan diri dihadapan pembaca atau pendengarnya. berikut ini contoh kalimat
dengan majas litotes.
Ini adalah daftar karya-karya anak negeri yang mampu mengguncang dunia
Suara deru langkah para prajurit mengalahkan kebisingan suara kereta api ini.
Andi berlari pulang secepat kilat ketika mendengar kabar ayahnya pulang dari
Australia.
Luasnya samudera akan ku selami demi mencari keberadaan dirimu
Di Dubai gedung gedung dibangun hingga mencapai langit tertinggi.
Perasaanku teriris-iris oleh sembilu ketika melihat ibuku harus bekerja keras
demi sesuap nasi untuk menghidupi kita.
Akhirnya setelah setengah mati berjuang, soal matematika ini selesai juga
Puluhan bahkan ratusan juta miliar pun tak akan sanggup membeli
kebahagiaan sederhana ini.
Jeritan hati ini terdengar hingga langit ke tujuh.
Majas Penegasan
Majas Penegasan adalah majas yang digunakan untuk menyatakan suatu hal secara
tegas guna meningkatkan pemahaman dan kesan bagi para pembaca dan pendengar.
berikut macam macam majas penegasan dan contoh kalimatnya.
Majas-Penegasan
Hari itu semua orang mulai dari bayi, anak anak, remaja, orang dewasa hingga
orang tua ikut turun ke jalan melakukan aksi demo menuntut seorang penista
agama yang notabene seorang gubernur
Kepala desa, camat, bupati, walikota, gubernur, sampai presiden harusnya
dipilih berdasar kemampuannya.
Dari mulai rakyat jelata, orang biasa, polisi, tentara, tokoh masyarakat sampai
para ulama memberikan pernyataan atas apa yang dikatakan sang gubernur.
Di toko itu tersedia barang dengan harga bervariasi mulai dari Rp 25.000
sampai yang harga Rp 2.500.000
Setiap senin, kepala sekolah, guru, staf dan para siswa di SMK N 2 Surakarta
rutin melakukan upacara bendera di pagi hari
Tersedia ukuran baju dari mulai XXL, XL, L, M sampai yang terkecil S
Segenap jajaran dari yang paling atas, kepala sekolah, guru, wali murid, siswa
hadir di perpisahan minggu kemarin.
Tak peduli kamu tua, muda atau masih anak-anak, merokok itu tidak baik
untuk kesehatan.
Majas Sindiran
Majas sindiran adalah majas yang ditujukan untuk menyatakan sindiran pada
pendengar atau pembacanya. Majas ini bertujuan untuk merubah perilaku
seseorang.Majas ini dibagi menjadi tiga. Berikut ini macam macam majas sindiran
beserta contoh kalimatnya.
Sungguh tidak pantas kata kata seperti itu diucapkan oleh orang terpelajar
sepertimu
Lama kelamaan aku bisa gila bila terus melihat tingkah lakumu yang
memuakkan itu.
Kan sudah aku bilang jangan mencari hanya dari kecantikan, sekarang baru
ketahuan kan yang kau pilih itu transgender
Aku bangga mendapatkan nilai 8 dari jerih payah sendiri daripada kamu
mendapat nilai sempurna dengan cara curang
2.4.2 ungkapan
Ungkapan merupakan gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak
ditafsirkan dengan makna unsur yang membentuknya. Idiom atau disebut juga dengan
ungkapan adalah gabungan kata yang membentuk arti baru dimana tidak berhubungan
dengan kata pembentuk dasarnya.
Ungkapan adalah gabungan dua kata atau lebih yang digunakan seseorang dalam
situasi tertentu untuk mengkiaskan suatu hal. Ungkapan terbentuk dari gabungan dua
kata atau lebih. Gabungan kata ini jika tidak ada konteks yang menyertainya memiliki
dua kemungkinan makna, yaitu makna sebenarnya (denotasi) dan makna tidak
sebenarnya (makna kias atau konotasi). Oleh karena itu, untuk mengetahui apakah
gabungan kata itu termasuk ungkapan atau tidak, harus ada konteks kalimat yang
menyertainya. Untuk lebih jelasnya kita ambil sebuah contoh
Membanting tulang
Gabungan kata di atas tidak dapat langsung kita katakan termasuk ungkapan. Hal ini
dikarenakan konteks kalimat yang menyertai gabungan kata tersebut belum jelas.
Gabungan kata di atas masih mempunyai dua kemungkinan makna sesuai konteks
kalimatnya.
Dua kalimat di atas memberikan konteks (situasi) pada gabungan kata “membanting
tulang.” Kalimat (a) membantuk makna denotasi atau makna sebenarnya pada
gabungan kata “membanting tulang.” Makna denotasi tersbut adalah kegiatan
membanting tulang. Kalimat (b) membentuk makna konotasi atau makna kias pada
kata “membanting tulang.” Makna kias tersebut adalah bekerja keras. Makna kedua
inilah membuat gabungan kata di atas disebut ungkapan.
Berikut adalah contoh ungkapan :
1. Mereka sudah banyak makan garam dalam hal itu. (banyak pengalaman)
2. Hati-hati terhadapnya, ia terkenal si panjang tangan. (suka mencuri)
3. Jeng Sri memang tinggi hati.(sombong)
4. Karena ucapan orang itu, Waluyo naik darah.(marah)
5. Itulah akibatnya kalau menjadi anak yang berkepala batu. (tidak mau menurut)
6. Hati-hati terhadap orang yang besar mulut itu. (suka membual)
7. Merah telinganya ketika ia dituduh sebagai koruptor. (marah)
8. Karena gelap mata, dia mengamuk di kantor. (hilang kesabaran)
9. Lebih baik berputih tulang daripada hidup menanggung malu seperti ini.
(mati)
10.Ketika kutinggalkan dulu engkau masih merah, sekarang sudah seorang jejaka.
(masih bayi)
11.Selama pertandingan sepak bola itu, benar-benar dia menjadi bintang
lapangan. (pemain yang baik)
12.Pidatonya digaraminya dengan lelucon sehingga menarik para pendengarnya.
(dibumbui; dihiasi)
13.Lagi-lagi aku yang dikambing hitamkan bila timbul keributan di kelas. (orang
yang dipersalahkan)
14.Maaf, aku tak sudi kaujadikan aku sebagai kuda tunggangmu. (kausuruh-suruh
untuk kepentinganmu)
15.Kalau rasa permusuhan itu tidak dicabut sampai akar-akarnya, hubungan
kalian tak pernah baik. (dihilangkan benar-benar)
16.“Gema Tanah Air” sebuah bunga rampai yang disusun oleh H.B. Jassin. (buku
yang berisi kumpulan karangan beberapa orang)
17.Kalau bekerja dengan setengah hati, hasilnya kurang memuaskan.(tidak
sungguh-sungguh)
3.1 Sinopsis
Sinopsis novel adalah ringkasan cerita novel. Ringkasan novel adalah bentuk
pemendekan dari sebuah novel dengan tetap memperhatikan unsur-unsur intrinsik
tersebut novel terebut. Membuat sinopsis merupakan suatu cara yang efektif untuk
meyajikan karangan (novel) yang panjang dalam bentuk yang singkat. Dalam
synopsis keindahan gaya bahasa, ilustrasi, dan penjelasan-penjelasan dihilangkan,
tetapi tetap mempertahankan isi dan gagasan umum pengarangnya.
Gajah mada merupakan sosok yang kontroversial orang tua, tempat lahir , wafat ,
kehidupan percintaan, bahkan sepak terjang Gajah Mada merupakan hal yang masih
misterius. Terlepas dari segala kontroversi yang menyelingkupi kehidupan Gajah
Mada, nyatanya nusantara dan Majapahit makmur pada zamannya. Bahkan,adanya
Indonesia ini juga berkat Sumpah Palapa yang ia ucapkan untuk menyatukan
nusantara.Lalu, bagaimanakah sebenarnya sepak terjang Gajah Mada semasa
hidupnya hingga menjadi tokoh legendaris? Buku inilah yang akan menjawab
pertanyaan tersebut. Dengan berbagai sudut pandang , buku ini menyuguhkan semua
informasi yang berkaitan dengan kehidupan
Gajah Mada, mulai dari lahirnya, kiprahnya di dunia politik,kisahpercintaannya,
hingga meninggalnya. Plusnya, buku ini juga menguraikan makna-makna yang
terkandung dalam jiwa kepahlawanan Gajah Mada agar penerus bangsa ini mampu
menghayatinya.
Gajah mada merupakan punggawa kerajaan majapahit yang gagah perkasa. Fisiknya
digambarkan tinggi dan besar wajahnya menyiratkan sosok manusia yang mempunyai
prinsip yang kuat tentunnya ia juga manusia yang kuat secara lahir dan batin . gajah
mada pernah menjalani hubungan cinta dengan dyah pitaloka , gajah mada berupaya
mengagalkan pernikahan Dyah Pitaloka dengan Hayam Wuruk . pengagalan
pernikahan ini berbuah peristiwa tragis – Perang Bubat – Yang kontroversial.kisah
cinta Gajah Mada dengan Dyah Pitaloka kisah ini terputus karena bekel dipa
mengabdi kekerajaan majapahit sebagai pengawal raja Jaya Negara bahkan , kelak
dikemudian hari bekel dipa berhasil menjadi mahapati di majapahit dengan nama
Gajah Mada
Gajah Mada merupakan salah satu tokoh sentral di Kerajaan Majapahit saat mencapai
masa kejayaannya dengan pusat pemerintahan di Wilwatikta atau sekarang dikenal
Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Dinasti yang didirikan oleh Raden Wijaya (wafat
tahun 1309) berdarah bangsawan Jawa dan Sunda ini mencapai puncak kejayaan di
era Raja Hayam Wuruk.
Masa kejayaan Majapahit tidak lepas dari figur Gajah Mada, termasuk segudang
kontroversi cerita yang hingga kini masih berselimut gelap. Karir militernya di
Majapahit mulai menanjak setelah dia berhasil menyelamatkan Jayanegara, raja kedua
Majapahit dalam peristiwa pemberontakan Ra Kuti tahun 1319.
Memang setelah meninggalnya Raden Wijaya, Majapahit disibukkan oleh
pemberontakan di sana sini dari pada ekspansi militer atau ekonomi ke wilayah baru.
Umumnya pemberontakan terjadi untuk mengambil alih kekuasaan yang dilakukan
oleh orang-orang bekas istana, maupun daerah-daerah yang ingin melepas diri dari
Majapahit.
Pemberontakan ini dipimpin oleh Ra Kuti, seorang perwira Majapahit dari daerah
Pajarakan (sekarang Probolinggo, Jawa Timur). Dalam pemberontakan Ra Kuti,
Majapahit berhasil direbut dari tangan Jayanegara.
3.2 Struktur
Struktur dari sejarah Asal Usul Gajah Mada karya Gesta bayuadhy adalah
sebgai berikut.
1. Orientasi
orientasi merupakan bagian penjelasan mengenai latar waktu dan suasana
terjadinya cerita,terkadang juga berupa pembahasan penokahan atau perwatakan
berikut adalah orientasi dari sejrah Asal Usul Gajah Mada karya gesta bayuadhy
penulis menjelaskan mengenai di angkatnya gajah mada menjadi patih
kerajaan majapahit pada kutipan,”
secara tidak langsung penulis menggambarkan bahwa gajah mada adalah
pemuda yang bersungguh-sungguh untuk menepati janjinya dan berusaha sebaik
mungkin untuk melaksanakan tugasnya seperti yang di jelaskan pada kutipan yang
berbunyi:
2. komplikasi
komplikasi merupakan urutan kejadian yang dihubungkan oleh sebab akibat,
dimana setiap peritiwa terjadinya karna adanya sebab dan mengakibatkan munculnya
peristiwa lain. Berikut adalah komplikasi dari sejarah Asal Usul Gajah Mada karya
Gesta Bayuadhy:
urutan kejadian I : Diangkatnya Gajah Mada menjadi pati
“… pada masa diangkatnya Gajah Mada menjadi Mahapati Amangkubhumi,
sebagian wilayah yang disebutkan dalam sumpahnya itu belum dikuasai kerajaan
maja pahit .” (2015:40)
urutan kejadian II : perang bubat dan sumpah palapa.
“ perang bubat terjadi pada masa pemerintahan raja majapahit yang bernama hayam
wuruk, pada tahun 1357M.”(2015:60)
uratan kejadian III : memusuhi dan membanggakan Gajah Mada
“Gajah Mada dan pasukkannya tidak berhasil memasukkan Madura dan Sunda dalam
wilayah kekuasaan Majapahit adalah alasan yang cering muncul.” (2015:100)
“Gajah Mada adalah sosok ambisius dan serakah,sehingga banyak orang prajurit
dalam perperangan.”(2015:108)
urutan kejadian IV :Memudarnya semangat persatuan
“semangat persatuan rakyat mulai memudarnya.”(2015:133)
urutan kejadian V :Gajah Mada tidak berambisi pada Harta,Tahta,dan Wanita
“Gajah Mada tidak pernah berpikir untuk mendapatkan harta dari jabatannya, untuk
menumpuk harta.’(2015:155)
“Gajah Mada menerima amanat sebagai Mahapatih dengan ikhlas untuk
mempersatukan Nusantara.”(2015:157)
‘Gajah Mada tidak akan menimati sesuatu yang bersifat ke duniawian sebelum
mempersatukan nusantara.”(2015:159)
urutan kejadian IV : Terlupanya Gajah Mada pada masa kini
“supaya Gajah Mada tidak terupanya oleh masyarakat ada berbagai upaya yang bisa
dilakukan yaitu dengan cara selalu meningkatkan bahwa pahlawan hebat bernama
Gajah Mada.”(2015:181)
3. Reorientasi
reorientasi adalah berisi komentar pribadi penulisan tentang peristiwa atau
kejadian sejarah yang diceritanya. Terdapat dalam kutipan berikut : “Jika ditelisik
kebelakang gajah mada tekad untuk mempersatukan nusantara gagasan yang pernah
direncanakan pada masa pemerintahan kartanegara dan tinggal meneruskan”
(2015:47)
A. Tema
tema adalah ide pokok atau permasalahan utama yang mendasari jalan cerita
sejarah Asal Usul Gajah Mada karya gesta bayuadhy pertemakan perperangan pada
zaman kerajaan ( kolosal ). Ini diwakili dari kutikan, “Sejarah kisah cinta gajah mada.
Kontroversi kehidupan sang majapahit.
C. Latar
1) latar tempat
latar tempat adalah suatu unsur latar yang mengarah pada lokasi dan
menjeaskan dimana peristiwa itu terjadi. Berikut adalah latar tempat yang
digunakannpda sejarah Asal Usul Gajah Mada karya Gesta Bayuadhy.
pada halaman 14 latar tempat yang digunakan adalah tempat lahirnya Gajah
Mada Di desa cancing,seperti pada kutikan berikut:“Gajah mada lahir dari desa
cancing(2015:14)
pada halaman 19 latar tempat yang digunakan adalah di desa modo,pada
kutikan berikut.”Di desa modo,desa pamotan,desa ngimbang,desa bluluk,desa
sukoromi dan sekitarnya”ada beberapa alasan menjadi kan viddy yakni bahwa gajah
mada berasal dari lamongan,alasan itu antara lain,didesa modo,desa pamotan,desa
ngimbang,desa bluluk,desa sukoromi dan sekitarnya.”(2015:19)
pada halaman 92 latar tempat yang digunakan adalah desa pandende pada
kutikan berikut.”padende,dongko,bima,nusategara barat”bayangan gajah mada
dipadende menyatakan bahwa didesa padende,dongko,bima,nusategara barat,terdapat
2 bangunan kuno,yaitu waduh nocu(batu lesung)dan tolo waduh tunti(sawa batu
tulis).” (2015:92)
2) latar waktu
latar waktu adalah merukan unsur latar yang mengarah pada kapan terjadinya
suatu peristiwa-peristiwa didalam sebuh cerita fiksi.di bawah ini adalah latar waktu
yang digunakan pada sejarah Asal Usul Gajah Mada karya Gesta bayuadhy .
pada halaman 18 latar waktu yang digunakan adalah selama 2 tahun pada
tahun 1357-1359M seperti pada kutikan berikut:” hayam wuruk memberikan
hukuman ringan yaitu membebaskan gajah mada selama 2 tahun pada 1357-1358.”
(2015:18)
pada halaman 45 latar waktu yang digunakan adalah pada tahun 1258, seperti
terjadi pada kutikan berikut:” Gajah Mada diangkat menjadi mahapati pada tahun
1258 saka atau 1336M.” (2015:45)
3) latar sosial
latar sosial adalah latar yang menjelaskan tata cara kehidupan sosial masyarakat
yang meliputi maslah-maslah dan kebiasan-kebiasaan pada masyarakat tersebut.
Dibawah ini merupakan latar sosial yang digunakan pada sejarah Asal Usul Gajah
Mada karya Gesta Bayuadhy.
Pada halaman 14 latar sosial yang digunakan adalah,seperti terlihat pada
kutipan.”pada masa kecilnya,joko modo mengembala kerbau.untuk mengawasi
kerbaunya, ia naik sebuah bukit.dari atas bukit yang terkenal dengan nama sitinggil
itulah,joko modo sering melihat iringan-iringan prajurit majapahit dalam perjalanan
dari gajah majapahit ketuban,atau sebaliknya timbullah niat di hati joko modo untuk
menjadi prajurit di kerajaan majapahit.”(2015:14)
Pada halaman 80 menunjukkan bahwa pada novel kisah cinta gajah mada
adalah,seperti terlihat pada kutipan berikut.”dalam peperangan itu pasukan kerajaan
sunda mengalami kekalahan banyak prajurit senapati dan pejabat tinggi kerajaan
sunda yang gugur secara perwira,mereka adalah pahlawan-pahlawan dari sunda yang
gagah perkasa,raja dan putrinya pun gugur dalam peperangan tersebut.”(2015:80)
Pada halaman 92 dan 93 latar menunjukkan bahwa pada masa itu adanya
budaya dan keyakinan,seperti terlihat pada kutipan berikut,”menurut keyakinan
masyarakat setempat bahwa wadu nocu adalah kuburan mahapatih gajah
mada,keyakinan tersebut diungkapkan secara turun-temurun oleh penjaga
kuburan.”(2015:92,93)
D.Alur
Alur atau plot merupakan rangkaian peristiwa dalam sejarah. Alur dibedakan
menjadi 3 bagian, yaitu alur progresif (secra kronologi), alur regresif ( tidak diurutkan
secara kronologi), dan alur campuran( disusun tidak secara maju ataupun mundur,
sesuai ingin keinginan penulis).
Adapun alur yang digunakan pada sejarah sejarah Asal Usul Gajah Mada
karya Gesta Bayuadhy adalah alur campuaran, karna diawali dengan pelantikah gajah
mada pada tahun 1336M lalu dilanjutkan dengan asal usul berdirinya majapahit pada
tahun 1263M, seperti pada kutikan berikut.
Tahap-tahap pada alur terdiri atas perkenalan (tahap permulaan suatu cerita
yang dimulai dengan suatu kejadian,tetapi belum ada ketegangan), pertentangan
(tahap dimana mulai terjadi pertentangan antara pelaku-pelaku; titik pijak menuju
pertentangan selanjutnya), komplikasi (tahap dimana ketegangan mulai terasa
semakin berkembang dan rumit,nasib pelaku semakin sulit diduga,serba samar-
samar),klimaks (tahap dimana ketegangan mulai memuncak,perubahan nasib susah
mulai diduga,kadang duaan itu tidak terbukti pada akhir cerita), dan penyelesaian
(tahap akhir cerita,berisi penjelasan tentang nasib-nasib yang dialami tokohnya
setelah mengalami peristiwa puncak itu.
Tahap perkenalan pada sejarah Kisah Cinta Gajah Mada karya Gesta
Bayuadhy berisi tentang Gajah mada memohon agar kerajaan sunda bersedia
bergabung dengan majapahit,seperti pada kalimat,”...ia memerintahkan utusa resmi
untuk memohon secara baik-baik agar kerajaan sunda bersedia bergabung dengan
majapahit. Namun,raja penguasa kerajaan sunda tidak bersedia bergabung,sehingga
sang utusan pulang dengan tangan hampa”.(2015:79)
Lalu,tahap pertentangan pada sejarah Kisah Cinta Gajah Mada karya Gesta
Bayuadhy membahas strategi pecah belah dengan cara mengadu domba,yaitu pada
kalimat,”Belanda melakukan strategi pecah belahdengan cara mengadu domba
musuh-musuhnya. Dalam keadaan teradu domba dan terpecah belah, Belanda dengan
mudahnya “menekuk” musuh-musuhnya sampai 350-an tahun lamanya”.(2015:82)
Kemudian, tahap komplikasi pada sejarah Kisah Cinta Gajah Mada karya
Gesta Bayuadhy berisi tentang Gajah Mada tersingkir dari istana, seperti pada
kutipan,”Gajah Mada tersingkir dari istana dan kewenangannya sebagai mahapatih
pun dikurangi..”(2015:83)
Selanjutnya, tahap klimaks pada sejarah Kisah Cinta Gajah Mada karya Gesta
Bayuadhy membahas tentang kolonial belanda menerapkan politik pecah belah,
seperti pada kalimat,”jika karakter,sifat dasar,ataupun perangai suatu bangsa telah
terkuasai,maka dengan mudahnya pemerintah kolonial Belanda leluasa menerapkan
politik pecah belah yang bisa membuat negara sebesar indonesia takluk dan tertindas
selama ratusan tahun,bukan hanya terjajah secara fisik,tetapi juga mental”.
E. sudut pandang
sudut pandang adalah cara pengarang menampilkan tokoh dlam ceritanya
sehingga tampak jelas gaya cerita yang di sajikan.ada pun sudut pandang yang
digunakan dalam sejarah Asal Usul Gajah Mada karya Gesta Bayuadhy adalah sudut
pandang orang ketiga sebagai pengamat, karna penulis menjelaskan kejadian dalam
cerita tanpa menjadi tokoh pada cerita, seperti yang dapat dilihat pada kutikan berikut.
3. retorik
Majas retorik adalah majas penegasan berupa kalimat tanya namun tak
memerlukan jawaban . Misalnya terlihat pada kutipan berikut :
“orang – orang disebelah timur tidak akan pernah kalah . apalagi setelah mereka rusak
, siapa lagi yang menjadi teras – teras orang barat ?”
4. hiperbola
Majas hiperbola adalah pernyataan yang berlebihan melampaui kenyataan
yang sebenarnya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau mencuri
perhatian . Misalnya pada kutipan berikut:
“lahir sumpah yang sangat menggetarkan bumi nusantara” (2015:44)
5. metafora
Majas metafora adalah gaya bahasa yang menggungkapkan ungkapan secara
langsung beupa perbandingan analogis . Misalnaya pada kutipan berikut:
“Penganiayaan terhadap utusan mongol tersebut sama saja dengan menantang
langsung kekaesaran mongol” (2015:51)
6. anti - klimaks
Anti klimaks adalah kebalikan dari majas klimaks . majas ini menyatakan
beberapa hal secara berturut - turut yang makin lama semakin menurun , Misalnya
pada kutipan berikut :
“Gajah mada adalah anak dari gajah pagon , cucu macan kuping , penghulu tua
(kepala desa) desa dadakan” (2015:20)
7. paralelisme
Paralelisme biasa digunakan untuk menunjukan suatu titik kesamaan
kedudukan yang sering dianggap sebagai suatu yang memiliki jarak karena memiliki
karakteristik yang berbeda. Atau dapat juga paralelisme digunakan untuk
mengungkapkan sesuatu dengan kata yang diulang – ulang untuk menggambarkan
makna yang diinginkan diutarakan sama dengan deskripsi dari kata yang diulang –
ulang tersebut . Misalnya pada kutipan berikut :
“Joko Modo sering melihat iring – iringan prajurit majapahit menuju tuban atau
sebaliknya” (2015:16)
9. Asosiasi
Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan terhadap dua hal
yang pada hakikatnya bebeda, tetapi sengaja dianggap sama , Misalnya pada kutipan
berikut :
“Anepaken dikalahkan oleh gajah mada, sedangkan raja sunda ditewaskan oleh calon
besannya sendiri” (2015:72)
10. Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud
untuk menyindir seseorang , Misalnya pada kutipan berikut :
“pemberontakan kuti ibarat nusuh dalam selimut yang tiba – tiba menikam dari
belakang” (2015:36)
G.Amanat
amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang. Amanat terdiri
atas 4 macam, yakni amanat tersurat (diceritakan langsung oleh penulis),amanat
tersirat (dapat disimpilkan sendiri oleh pembaca), amanat terserat (merupakan
terpengaruhnya emosi pembaca), dan amanat tersorot (berupa peniruan perilaku tokoh
oleh pembaca).
Adapun yang terdapat pada sejarah gajah mada karya gesta bayuandhy adlah
amanat tersirat,seperti yang terlihat dari kutipan berikut :” Jika ditelisik
kebelakang,tekad gajah mada untuk mempersatukan merupakan gagasan yang pernah
di rencanakan pada masa kertanegara dengan kata lain gajah mada tinggal
meneruskan upaya penyatuan tersebut. Upaya penyatuan itu perlu dilakukan upaya
penyatuan masa pemerintahan kertarajasa dan jayanegara,beberapa negara yang
terletak diseberang laut melepaskan diri,gajah mada berupaya menyatukan kembali
negara-negara yang terletak dari pusat pemerintahan majapahit.” (2015:47).
3.4.2 ungkapan
ungkapan merupakan gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak
ditafsirkan dengan makan unsur yang membentuk-nya. Ungkapan yang terdapat pada
buku sejarah Gajah Mada karya gesta bayuandhy Adalah sebagai berikut.
1.Shahih yang berarti benar terdapat pada kalimat,“...Minimnya
Sumber yang shahih memunculkan banyak pendapat...”(2015:13)
2. Ragam pendapat yang berarti macam-macam pikiran,terdapat pada
kalimat,“...Cerita lisan dari rakyat setempat,dan ragam
pendapat .....”(2015:13)
3. Menyuting yang berarti melamar, terdapat pada
kalimat,“...Sijawangkati menyuting lailan mangrani....”(2015:26)
4. Ngakoni yang berarti menjalani, terdapat pada kalimat,“... Orang
yang sedang ngalokoni semacam gajah mada ...”(2015:33)
5. Pararaton yang berarti kitab atau naskah, terdapat pada kalimat,
“... Kalimat yang sebenarnya yang tidak ada kata “Sumpah “ dalam
pararaton”(2015:47)
6. Tolak ukuran yang berarti dasar, terdapat pada kalimat,“... namun
apakah itu bisa dijadikan tolak ukuran menilai bahwa Gajah Mada
gagal...”(2015:102)
7. Ngagepok senggol yang berarti menyentu, tedapat pada kalimat,“...
salah satu jenis kuasa adalah tidak ngegepok senggol
wanita”(2015:159)
8. Etos yang berarti pandangan hidup, terdapat pada kalimat,“...Gajah
Mada memiliki semangat juang atau etos kerja yang
tinggi...”(2015:189)
Istilah Moral berasal dari bahasa latin, Bentuk tunggal kata “moral” yaitu mos
sedangkan bentuk jamaknya yaitu mores yang masing-masing mempunyai arti yang
sama yaitu kebisaan, adat. Bila kita membandingkan dengan arti kata ‘etika’, maka
secara etimologis, kata ‘etika’ sama degan kata ‘moral’ karena kedua kata tersebut
sama-sama mempunyai arti yaitu kebiasaan, adat. Dengan kata lain, kalau arti kata ‘
moral ’ sama dengan kata ‘etika’ , maka rumusan arti kata ‘moral’ adalah nilai-nilai
dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam
mengatur tingkah lakunya. Sedangakan yang membedakan hanya bahasa asalnya saja
yaitu ‘etika’ dari bahasa yunani dan ’moral’ dari bahasa latin. Jadi bila kita
mengatakan bahwa perbuatan pengedar narkotika itu tidak bermoral,maka kita
menganggap perbutan orang itu melanggar nilai-nilai dan norma-norma etis yang
berlaku dalam mesyarkat. Atau bila kita mengatakan bahwa pemerkosa itu bermoral
bejat, artinya orang tersebut berpegang pada nilai-nilai dan norma-norma yang tidak
baik.
Prinsip moral atau moral (dari bahasa latin: moralitas ) membawa pengertian ajaran
atau pegangan berkenaan dengan buruk baik sesuatu perbuatan ( kelakuan,
kewajiban,dan lain-lain), sikap atau cara berkelakuan yag berasaskan atau yang diukur
dari segi baik buruk sesuatu ahklak ia merujuk kepada konsep etika kemanusiaan
yang digunakan dalam tiga konteks, yaitu:
Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa yunani) yang berarti
karakter. Watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan
dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah
tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar , buruk atau baik
serta suatu tanggung jawab. Menurut Martin [ 1993 ], etika didefinisikan sebagai “the
discipline which can act as the performance index or reference for our control
system”. Etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “selfcotrol”, karna segala
sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok social
(profesi) itu sendiri.
Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika),
etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan ( studi penggunaan
nilai-nilai etika ). Etika disebut juga filsafat moral adalah cabang filsafat.
Tak pelak lagi, bangsa Indonesia saat ini sedang mengalami suatu krisis
secara fundamental dan menyeluruh. Banyaknya masalah yang berupa ancaman
hambatan, Tantangan dan Ganggun (AGHT) yang dihadapi Indonesia datang bertubi-
tubi secara dengan derasnya. Ditambah lagi masalah-masalah bencana alam yang
memang sudah menjadi bagian dari alam Indonesia yang memang akhir-akhir ini tak
ramah dan mungkin yang terakhir yang cukup menganggu yakni masalah
internasional dengan negara-negara tetangga hinga berujung buruknya perseprsi
Indonesia di mata inernasional.
4.1 KESIMPULAN
Dari pembahsan mengenai struktur, unsur intrinsik, unsur ekstrinsik, unsur
kebahasaan, sudut pandang, nilai-nilai dalam sastra, serta teks ekplanasi dari buku
sejarah Gajah Mada karya Gesta bayuandy di atas dapat ditarik kesimpulan sebgai
berikut:
A.STRUKTUR
Komplikasi
kejadian I : Diangkatnya Gajah Mada menjadi pati.
kejadian II : Perang bubat dan sumpah palapa.
kejadian III : Memusuhi dan membanggakan Gajah Mada.
kejadian IV : Memudarnya semangat persatuan.
kejadian V : Gajah Mada tidak berambisi pada Harta,Tahta,dan Wanita.
kejadian IV : Terlupanya Gajah Mada pada masa kini.
Reorintasi :
B. Unsur intrinsik
1. Tema : Sejarah kisah cinta gajah mada. Kontroversi kehidupan sang majapahit.
2. Karakter dan karakterisasi
a. Protagonis
•Gajah mada
•Andong sari
•Selir dari raden wijaya
•Raja 1 kerajaan majapahit
b. Antagonis
Kerajaan majapahit yang menyerang pimpinan RA. Kembar
perundingan yang dilakukan gajah mada gagal.
4. Latar
a. Latar tempat Tempat
•Di desa cancing “Gajah mada lahir dari desa cancing(2015:14)
•Desa badander”desa badand,er disebut dalam
nagarakretagama(2015:16)
•Singoriti malang”ki gede sidowaya mendapat tanah pendidikan di
singorirti,malang(2015:17)
•Di deso modo,desa pamotan,desa ngimbang,desa bluluk,desa sukoromi
dan sekitarnya”ada beberapa alasan menjadi kan viddy yakni bahwa
gajah mada berasal dari lamongan,alasan itu antara lain,didesa
modo,desa pamotan,desa ngimbang,desa bluluk,desa sukoromi dan
sekitarnya(2015:19)
•Desa padende,dongko,bima,nusategara barat”bayangan gajah mada
dipadende menyatakan bahwa didesa padende,dongko,bima,nusategara
barat,terdapat
2 bangunan kuno,yaitu waduh nocu(batu lesung)dan tolo waduh
tunti(sawa batu tulis) (2015:92)
•bali”dalam sejarah,disebutkan bahwa setelah menaklukkan bali,gajah
mada berkeinginan menaklukkan daerah –daerah disebelah timur beli.
(2015:93)
b. Latar waktu
pada halaman 18 latar waktu yang digunakan adalah selama 2 tahun pada
tahun 1357-1359M seperti pada kutikan berikut:” hayam wuruk memberikan
hukuman ringan yaitu membebaskan gajah mada selama 2 tahun pada 1357-
1358.” (2015:18)
pada halaman 45 latar waktu yang digunakan adalah pada tahun 1258,
seperti terjadi pada kutikan berikut:” Gajah Mada diangkat menjadi mahapati
pada tahun 1258 saka atau 1336M.” (2015:45)
4. Alur
alur yang digunakan dalam buku sejarah Gajah Mada adalah alur campuran
karena terutama menceritakan pengangkatan Gajah Mada setelah itu baru
mencerikan awal mula terbentuknya kerajaan majapahit.
5. Gaya bahasa
Dalam sejarah Gajah Mada karya Gesta bayuandy menggunakan beberapa
gaya bahasa atau majas yaitu: personifikasi,litotes, retorik, hiperbola,
metapora anti klimaks, paralelisme, senekdot totem pro parte, asosiasi dan
ironi.
6. Sudut pandang
Sudut pandang yang digunakan dalam buku sejarah Gajah Mada karya gesta
bayuandy adalah sudut pandang orang ketiga “pengarang sebagai pengamat”
karena penulis tidak terlibat langsung di dalam cerita.
7. Amanat
Pesan yang diambil dari buku sejarah Gajah Mada karya gesta bayuandy
yaitu mengajarkan tata krama yang baik yaitu pada saat gajah mada
memperlakukan tamu-tamunya dengan hormat, buku sejarah itu juga
mengenalkan kita dengan kebudayaan yang ada pada masa itu, yang terutama
kita diajarkan tata krama dan menghormati orang lain.
8. Unsur ektrinsik
Unsur ektrinsik yang terdapat dalam buku sejarah Gajah Mada yaitu
tentang latar belakang hidup penulis yang berisi proses saat Gesta Bayuandy
9. Unsur kebahasaan
1.majas
Dalam buku sejarah gajah mada karya gesta bayuadhy menggunakan
beberapa gaya bahasa atau majas
yaitu:personifikasi,litotes,retorik,hiperbola,metafora anti-
klimaks,paralelisme,sinekdot totem pro parteh, asosiasi,dan ironi
2.ungkapan
11.teks eksplanasi
Dalam teks eksplanasi yang berjudul lunturnya moral dan etika generasi
penerus bangsa dapat di tarik kesimpulan bahwa, sangat berbanding jauh apabila
di bandingkan dengan tata kerama,moral,dan etika bagsa indonesia pada saat
sebelum masuknya pengaruh dan modernisasi.hal tersebut dapat kita temui dalam
buku ataupun novel-novel sejarah dalam satu contohnya terdapat buku sejarah
gajah mada,setelah kita membaca buku sejarah gajah mada tersebut kita dapat
mengambil sebuah kutipan pada saat gajah mada yang bertekad kuat untuk
menepati sumpahnya (2015: ) mengajarkan kita untuk tidak mengingkari janji.
http://kumpulan soalbahasa.blogspot.co.id/2016/01/struktur-teks-novel.html
http://www.trigonalmedia.com/2015/08/pengertian-sudut-pandang.html
https://dunia korap.wordpress.com/2011/02/26nilai-%E2%80%93-nilai-dalam-
karya-satra/
http://www.materikelas.com/2015/10/teks-eksplanasi-pengertian-struktur.html#
http://www.abimuda.com/2015/09/pengertian-dan-macam-macam-majas-lengkap-
beserta-contoh.html
http://www.ilmusiana.com/2015/11/60-macam-majas-dan-contohnya.html
http://www.lokersemi.web.id/2011/09/
https://id.wikipedia.org/wiki/novel
https://id.wikipedia.org/wiki/majassian-novel-menurutpara-pakar.html
https://id.wikibooks.org/wiki/bahasa_Indonesia/ungkapan