0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
52 tayangan15 halaman
Teks tersebut membahas tentang keragaman suku bangsa, agama, dan bahasa di Indonesia. Indonesia memiliki beragam suku bangsa yang tinggal di berbagai wilayah dengan budaya masing-masing, serta keragaman agama dan lebih dari 700 bahasa daerah yang perlu dilestarikan.
Teks tersebut membahas tentang keragaman suku bangsa, agama, dan bahasa di Indonesia. Indonesia memiliki beragam suku bangsa yang tinggal di berbagai wilayah dengan budaya masing-masing, serta keragaman agama dan lebih dari 700 bahasa daerah yang perlu dilestarikan.
Teks tersebut membahas tentang keragaman suku bangsa, agama, dan bahasa di Indonesia. Indonesia memiliki beragam suku bangsa yang tinggal di berbagai wilayah dengan budaya masing-masing, serta keragaman agama dan lebih dari 700 bahasa daerah yang perlu dilestarikan.
dan PPKn Tema 6, kalian sudah mempelajari keragaman suku
bangsa di Indonesia. Pada pembelajaran kali ini, kalian juga akan mempelajari kembali mengenai suku bangsa di Indonesia. Kehidupan suku-suku bangsa di Indonesia sangat beragam. Mereka tinggal dan menetap di daerah yang berbeda. Ada yang tinggal di daerah pegunungan, pantai, perkotaan, dan bahkan ada yang tinggal di pedalaman. Berikut suku bangsa yang ada di Indonesia. No. Provinsi Suku Bangsa 1 Aceh Aceh, Alas, Gayo, Gayo Lut, Gayo Luwes, Singkil, Simeulue, Aneuk Jame, Tamiang, dan Kluet. 2 Sumatera Utara Batak Angkola, Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Pakpak, Batak Simalungun, Batak Toba, Ulu, dan Nias. 3 Sumatera Barat Mentawai, Minangkabau, Guci, Jambak, Piliang, Caniago, Tanjung, Sikumbang, dan Koto. 4 Riau Akit, Melayu Riau, Rawa, Hutan, Sakai, Bonai, Laut, dan Talang Mamak. 5 Kepulauan Riau Melayu dan Laut 6 Jambi Anak Dalam, Jambi, Kerinci, Melayu, Bajau, Batin, Kubu, dan Penghulu. 7 Sumatera Gumai, Kayu Agung, Kubu, Pasemah, Palembang, Ranau Selatan Kisan, Komering, Ogan, Lematang, Lintang, Semendo, dan Rejang. 8 Kepulauan Bangka, Belitung, Lom, Sawang, Sekak, Pangkal Bangka Belitung Pinang, Melayu, dan Toboali. 9 Bengkulu Enggano, Kaur, Lembak, Muko-Muko, Semendo, Serawai, Melayu, Sekah, Rejang, dan Lebong. 10 Lampung Abung, Krui, Melayu, Lampung, Rawas, Semendo, dan Pasemah. 11 Banten Badui dan Banten 12 DKI Jakarta Betawi 13 Jawa Barat Sunda No. Provinsi Suku Bangsa 14 Jawa Tengah Jawa, Samin, dan Karimun 15 DI Yogyakarta Jawa 16 Jawa Timur Jawa, Bawean, Madura, Tengger, dan Osing. 17 Bali Bali Aga dan Bali Majapahit. 18 Nusa Tenggara Sumbawa, Bima, Dompu, Donggo, Mandar, Bali, dan Barat Sasak. 19 Nusa Tenggara Alor, Rote, Timor, Sabu, Helong, Sumba, Dawan, Belu, Timur dan Flores. 20 Kalimantan Dayak, Mbaluh, dan Pontianak. Barat 21 Kalimantan Dayak, Lawangar, dan Bukeyat. Tengah 22 Kalimantan Dayak, Martapura, dan Banjar Hulu. Selatan 23 Kalimantan Dayak, Punan, dan Murut. Timur 24 Kalimantan Burusu, Tidung, dan Suluk. Utara 25 Sulawesi Utara Sangir, Talaud, Minahasa, Bolaang Mongondow, dan Bantik. 26 Sulawesi Tengah Kalilili, Pamona, Mori, Balatar, Wana, Ampana, Balantak, Bungku, Buol, Dampeles, Dondo, Kulawi, Lore, dan Banggai. 27 Sulawesi Selatan Makassar, Bugis, Toraja, dan Mandar. 28 Sulawesi Buton, Wononii, dan Muna. Tenggara 29 Gorontalo Gorontalo, Suwawa, dan Mongondow 30 Sulawesi Barat Mandar, Mamuju, dan Mamasa. 31 Maluku Ambon, Tidore, dan Ternate 32 Maluku Utara Seram, Weda, dan Tobelo 33 Papua Arfak, Asmat, dan Dani. 34 Papua Barat Biak, Karon, dan Onim
Selain keberagaman suku bangsa. Indonesia juga
memiliki keragaman yang lain yaitu keragaman agama Keberagaman atau keragaman agama merupakan salah satu bentuk keragaman sosial. Masyarakat Indonesia memiliki agama dan kepercayaan yang berbeda-beda. Agama yang satu dengan lainnya memiliki perbedaan, baik dalam perayaan hari raya maupun tempat ibadah. Mereka bebas menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaanya. Keberagaman atau keragaman agama merupakan salah satu bentuk keragaman sosial. Masyarakat Indonesia memiliki agama dan kepercayaan yang berbeda-beda. Agama yang satu dengan lainnya memiliki perbedaan, baik dalam perayaan hari raya maupun tempat ibadah. Mereka bebas menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaanya. Perhatikan tabel berikut mengenai keragaman agama yang ada di Indonesia. No Agama Kitab Suci Tempat Hari Raya Ibadah 1 Islam Alquran Masjid Idulfitri dan Iduladha 2 Katolik Alkitab Gereja Natal dan Paskah 3 Kristen Alkitab Gereja Natal dan Paskah 4 Hindu Weda Pura Nyepi dan Galungan 5 Buddha Tripitaka Wihara Waisak 6 Konghucu Wujing dan Kelenteng Capgomeh Sishu
Selain agama, pemerintah Indonesia mengakui adanya
kepercayaan yang dianut oleh masyarakat. Sebagai contoh, kepercayaan kaharingan dalam masyarakat suku Dayak, kejawen dalam masyarakat suku Jawa, dan Sunda Wiwitan dalam masyarakat Baduy.
Bahasa daerah merupakan salah satu kekayaan budaya
yang dimiliki Indonesia. Diperkirakan ada sekira 746 bahasa daerah di Indonesia. Akan tetapi, hanya 594 bahasa daerah yang berhasil dipatenkan oleh Balai Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Setiap suku bangsa memiliki bahasa daerah yang berbeda dengan daerah lain. Setiap masyarakat Indonesia hendaknya menghargai perbedaan bahasa yang ada di setiap daerah. Saat ini keberadaan beberapa bahasa daerah mengalami kepunahan. Berikut beberapa faktor yang menyebabkan bahasa daerah mengalami kepunahan. 1. Pernikahan campuran antarsuku bangsa. 2. Jumlah penutur muda terhadap budaya leluhurnya berkurang. 3. Minat generasi muda terhadap budaya leluhurnya berkurang. 4. Penggunaan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan masih kurang. 5. Kebiasaan generasi muda mudah menggunakan bahasa asing karena media massa. 6. Penanaman penggunaan bahasa daerah di lingkungan keluarga sebagai lingkup utama dan pertama masih kurang. 7. Keberagaman bahasa daerah dalam satu wilayah mengakibatkan tidak ada kesepakatan bahasa yang akan dibina. 8. Perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lain. Arus globalisasi memang tidak bisa dihindari, tetapi upaya pencegahan agar budaya daerah tidak punah bisa dilakukan. Upaya pencegahan punahnya bahasa daerah seperti berikut. 1. Penanaman bahasa daerah oleh orangtua di lingkungan keluarga. 2. Membiasakan diri menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari. 3. Membuat program berbahasa daerah selama sehari di sekolah, instansi pemerintahan, dan perusahaan. 4. Mengintegrasikan bahasa daerah menjadi mata pelajaran wajib diajarakan di tingkat SD hingga SMA. 5. Mewajibkan penggunaan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar sejak taman kanak-kanak sampai kelas tiga sekolah dasar pada daerah-daerah yang memungkinkan. Suatu teks terdiri atas beberapa paragraf. Setiap paragraf memiliki gagasan pokok dan gagasan pendukung. Gagasan pokok adalah pernyataan yang menjadi inti dari sebuah pembahasan atau topik yang dibahas pada suatu teks. Sedangkan gagasan pendukung adalah informasi tambahan pada suatu teks yang terletak pada kalimat penjelas.Perhatikan lafal, nada, intonasi, dan tekanan yang tepat dengan lirik dan makna puisi.
Beberapa ciri-ciri gagasan pokok adalah sebagai
berikut. 1. Mengandung topik permasalahan yang dapat dijabarkan lebih lanjut. 2. Biasanya berupa sebuah kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri. 3. Memiliki arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lainnya. 4. Dibentuk tanpa kata sambung. 5. Pada paragraf terakhir, kalimat utama ditandai dengan kata-kata kunci seperti; a) sebagai kesimpulan; b) yang penting; c) oleh karena itu; d) oleh sebab itu; dan e) dengan demikian.
Gagasan pokok biasanya terletak pada kalimat utama.
Kalimat utama merupakan kalimat yang mengandung pikiran utama atau tema paragraf. Kalimat utama biasanya dapat terletak di awal paragraf, akhir paragraf, bahkan di awal dan di akhir paragraf. Untuk menentukan gagasan pokok dan gagasan pendukung suatu teks dapat dilakukan dengan cara berikut ini. 1. Bacalah teks dengan seksama; 2. Cermati kalimat pertama hingga kalimat terakhir pada setiap paragraf; 3. Temukan kalimat utama dan kalimat penjelas dalam suatu paragraf; 4. Berdasarkan kalimat utama tersebut disimpulkan inti dari kalimat utama tersebut menjadi suatu gagasan pokok; dan 5. Berdasarkan kalimat penjelas disimpulkan inti dari kalimat penjelas tersebut dan menjadi suatu gagasan pendukung atau penjelas. Kata sulit biasanya ditemukan dalam sebuah teks. Kata sulit adalah kata-kata yang sulit dipahami maknanya. Biasanya kata-kata sulit jarang didengar ataupun digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kamu dapat menemukan makna kata-kata sulit dalam kamus, tesaurus, ensiklopedia, atau buku referensi lainnya.
Peta pikiran adalah cara menyajikan informasi yang
terhubung dengan tema atau topik dalam membentuk kata kunci, gambar atau simbol, dan warna sehingga informasi dapat dengan mudah diingat dan dipelajari. Berikut beberapa langkah membuata peta pikiran. 1. Carilan teks berdasarkan tema yang telah dipilih. 2. Baca dan pahami teks dengan cermat. 3. Buatlah kerangka peta pikiran dengan menuliskan tema yang kamu pilih. 4. Tuliskan kata kunci yang mewakili informasi penting yang berkaitan dengan tema utama. 5. Carilah hubungan antarkata kunci dengan membuat garis penghubung. 6. Kembangkan peta pikiran sesuai kreatifitasmu. Gaya sering disebut dengan suatu tarikan atau dorongan. Gaya juga dapat diartikan tarikan atau dorongan yang dapat memengaruhi gerak benda. Contohnya pada sepeda, sepeda dapat bergerak cepat karena adanya dorongan dari kaki dengan menganyunkan pedal sepeda. Selain memengaruhi gerak benda. Gaya juga dapat mengubah arah benda dan bentuk benda. Contoh gaya dapat mengubah arah benda adalah ketika pemain sepak bola menyundul bola. Sedang gaya dapat mengubah bentuk benda adalah kaleng terlindas mobil menjadi penyok.
Gaya berdasarkan bentuknya dibagi menjadi dua yaitu
gaya tarik dan gaya dorong. Contoh dari gaya tarik adalah orang menimba sumur, orang menarik gerobak sampah, dan kuda menarik benda. Sedangkan contoh gaya dorong adalah orang mendorong meja, orang mendorong mobil, dan angin mendorong perahu layar.
Berdasarkan jenisnya ada beberapa jenis gaya yaitu
gaya otot, gaya gesek, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya listrik. 1. Gaya Otot Gaya otot adalah gaya yang dihasilkan oleh tenaga otot. Contohnya pada saat menarik atau mendorong kursi, membawa tas, menendang bola, dan melakukan tarik tambang. 2. Gaya Gesek Gaya gesek merupakan gaya yang terjadi antara dua permukaan benda yang saling bersentuhan. Contoh gaya gesek adalah gaya yang bekerja pada rem sepeda. Pada saat handel rem ditekan, karet rem akan bersentuhan dengan pelek sepeda sehingga terjadi gesekan yang menyebabkan sepeda berhenti. 3. Gaya Magnet Gaya magnet adalah gaya yang ditimbulkan oleh tarikan atau dorongan dari magnet. Contohnya, tertariknya peniti ketika didekatkan dengan magnet. 4. Gaya Gravitasi Gaya gravitasi merupakan gaya yang ditimbulkan oleh tarikan bumi. Semua benda yang dilempar ke atas akan kembali ke bawah karena pengaruh gravitasi bumi. 5. Gaya Listrik Gaya listrik merupakan gaya yang terjadi akibat adanya aliran listrik. Aliran listrik ini ditimbulkan oleh sumber energi listrik. Contoh gaya listrik adalah bergeraknya kipas angin dengan sumber energi listrik. Indonesia adalah negara yang memiliki keragaman suku bangsa, bahasa, agama, mata pencaharian, dan budaya. Keragaman tersebut merupakan kekayaan dan keindahan bangsa Indonesia. Faktor yang memengaruhi keragaman di Indonesia sebagai berikut. 1. Letak Geografis Negara Indonesia terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia serta Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Letak startegis ini menjadikan Indonesia sebagai tempat persinggahan para pedagang dari berbagai negara. Pedagang yang singgah membawa budaya dari asalnya kemudian berbaur dengan budaya masyarakat Indonesia sehingga tercipta budaya baru. 2. Letak Astronomis Indonesia secara astronomis terletak diantara 6o Lintang Utara (LU) – 11o Lintang Selatan (LS) dan 95o Bujur Timur (BT) – 141o Bujur Timur (BT). Akibat dari letak astronomis ini, Indonesia memiliki 3 zona waktu. Yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia Timur (WIT). WIB meliputi daerah Pulau Sumatera, Jawa, Madura, dan Provinsi Kalimantan Tengah serta Kalimantan Barat. Sedangkan WITA meliputi Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, dan seluruh provinsi di pulau Sulawesi. WIT meliputi wilayah Papua dan Maluku. 3. Kondisi Fisik Wilayah Kondisi fisik wilayah Indonesia yang beragam dari dataran rendah, tinggi, penggunungan, dan pantai mengakibatkan keragaman dalam beberapa aspek contohnya mata pencaharian. 4. Kondisi Sosial Wilayah Masyarakat kota dan desa memiliki karakteristik yang berbeda. Masyarakat desa masih memegang teguh adat istiadat. Sementara itu, masyarakat kota mulai meninggalkan budaya tradisional karena adanya modernisasi. 5. Transportasi dan Komunikasi 6. Sikap Masyarakat terhadap Perubahan
Bahasa daerah di Indonesia merupakan salah satu
kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia. Diperkirakan ada sekira 746 bahasa daerah di Indonesia. Akan tetapi, hanya 594 bahasa daerah yang berhasil dipatenkan oleh Balai Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Berikut adalah beberapa contoh bahasa daerah yang ada di Indonesia. Tabel Ragam Bahasa di Indonesia No. Provinsi Bahasa Daerah No. Provinsi Bahasa Daerah 1. Aceh Aceh, Gayo, Alas, 18. Nusa Bali, Sasak, Aneuk Jamoe, Tenggara Sumbawa, dan Bima Singkil, dan Barat Tamiang 2. Sumatra Utara Batak, Toba, Nias, 19. Nusa Pote, Sabu, Flores, Karo, dan Tenggara Lembata, Alor, Pakpak Timur Timor, dan Sumba 3. Riau Melayu 20. Kalimantan Dayak (Iban, Barat Busang, Kayan, Otdanum) 4. Sumatra Barat Minangkabau 21. Kalimantan Dayak (Katingan, Tengah Lawangan, Ngaju, Otdanum) 5. Jambi Melayu, Kubu, dan 22. Kalimantan Banjar, Barito, Jambi Selatan dan Dayak (Bukit, Lawangan) 6. Sumatra Selatan Melayu, Musi, 23. Kalimantan Tidung, Banjar, Komering, dan Timur Berau, Kutai, Palembang Lundayeh. 7. Bengkulu Melayu Bengkulu, 24. Kalimantan Dayak dan Tidung Rejang, Serawai, Utara Pasemah, Kaur, dan Enggano 8. Lampung Lampung Api 25. Sulawesi Minahasa, Talaud, Lampung Nyo Utara Mongondow, dan Tombulu 9. Bangka Belitung Melayu 26. Gorontalo Antinggola, Bangka Gorontalo, dan Melayu Belitung Suwawa 10. Kepulauan Riau Melayu 27. Sulawesi Balantak, Banggai, Tengah Kaili, Mori Buol, Pamona, Suluan, dan Tolare 11. Banten Banten dan Sunda 28. Sulawesi Bunku-Laki dan Tenggara Muna-Butung 12. DKI Jakarta Betawi 29. Sulawesi Mandar , Bugis, Selatan Toraja, dan Makassar 13. Jawa Barat Sunda 30. Sulawesi Mandar, Bugis, Barat Toraja, dan Makasar 14. Jawa Tengah Jawa 31. Maluku Banda, Buru, Furu, Aru, dan Ambon 15. DI Yogyakarta Jawa 32. Maluku Bacan, Damar, Utara Balela, Fayo, Tidore, dan Ternate 16. Jawa Timur Jawa, Osing, 33. Papua Asmat, Dani, Dera, Tengger, dan Kaure, Kentuk Madura Bresi, dan Sentani 17. Bali Bali 34. Papua Barat Mann, Morwap, Molof, Mooi, dan Yaben Notasi musik adalah seperangkat atau sistem lambang (tanda) yang menggambarkan nada. Nada memiliki sifat sebagai berikut. 1. Tinggi Rendah Berikut urutan tinggi rendah nada dalam suatu lagu
Urutan nada semakin ke kanan makin tinggi. Urutan nada semakin ke kiri makin rendah. 2.Panjang Pendek Masih ingatkah kalian mengenai ketukan? 1 nada 1 (do) dinyanyikan selama satu ketuk 1 . nada 1 (do) dinyanyikam selama dua ketuk 1 1 setiap nada 1 (do) dinyanyikan selama setengah ketuk.
Dalam sebuah notasi lagu terdapat beragam tanda.
Diantaranya tanda tempo. Tanda tempo digunakan untuk menunjukkan kecepatan lagu dinyanyikan. Tempo lagu ditandai dengan istilah dalam bahasa itali, tetapi ada juga yang ditulis menggunakan bahasa Indonesia. Berikut contoh istilah tempo lagu. 1. Tempo lambat : adagio, lento, dan largo. 2. Tempo sedang : andante dan moderato. 3. Tempo cepat : allegro, presto, dan vivace