D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
1. _________________
2. _________________
3. _________________
4. _________________
5. _________________
6. _________________
7. _________________
Oleh:
1. _________________
2. _________________
3. _________________
4. _________________
5. _________________
6. _________________
7. _________________
Sejak zaman dahulu bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang majemuk.
Hal ini tercermin dari semboyan “Bhinneka tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda tetapi
tetap satu. Kemajemukan yang ada terdiri atas keragaman suku bangsa, budaya, agama, ras,
dan bahasa. Adat istiadat, kesenian, kekerabatan, bahasa, dan bentuk fisik yang dimiliki
oleh suku-suku bangsa yang ada di Indonesia memang berbeda, namun selain
perbedaan suku-suku itu juga memiliki persamaan antara lain hukum, hak milik tanah,
persekutuan, dan kehidupan sosialnya yang berasaskan kekeluargaan.
B. Rumusan Masalah
BAB II
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Suku Bangsa
Suku bangsa adalah golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan
kesatuan kebudayaan. Orang-orang yang tergolong dalam satu suku bangsa tertentu,
pastilah mempunyai kesadaran dan identitas diri terhadap kebudayaan suku bangsanya,
misalnya dalam penggunaan bahasa daerah serta mencintai kesenian dan adat istiadat.
Suku bangsa adalah bagian dari suatu bangsa. Suku bangsa mempunyai ciri-ciri mendasar
tertentu. Suku bangsa merupakan kumpulan kerabat (keluarga) luas. Mereka percaya
bahwa mereka berasal dari keturunan yang sama. Mereka juga merasa sebagai satu
golongan. Dalam kehidupan sehari-hari mereka mempunyai bahasa dan adat istiadat sendiri
yang berasal dari nenek moyang mereka.
Ada teori yang menyatakan penduduk Indonesia berasal dari daratan Cina Selatan, Provinsi
Yunan sekarang. Ada juga teori “Nusantara.” Mari kita bahas kedua teori ini. Menurut teori
pertama Suku bangsa Yunan datang ke Indonesia secara bergelombang. Ada dua
gelombang terpenting.
Gelombang pertama terjadi sekitar 3000 tahun yang lalu. Mereka yang pindah dalam pe-
riode ini kemudian dikenal sebagai rumpun bangsa Proto Melayu. Proto Melayu
disebut juga Melayu Polynesia. Rumpun bangsa Proto Melayu tersebar dari Madagaskar
hingga Pasifik Timur. Mereka bermukim di daerah pantai. Termasuk dalam bangsa
Melayu Tua adalah suku bangsa Batak di Sumatera, Dayak di Kalimantan, dan Toraja di
Sulawesi.
Gelombang kedua terjadi sekitar 2000 tahun lalu, disebut Deutero Melayu. Mereka
disebut penduduk Melayu Muda. Mereka mendesak Melayu Tua ke pedalaman
Nusantara. Termasuk bangsa Melayu Muda adalah suku bangsa Jawa, Minangkabau,
Bali, Makassar, Bugis, dan Sunda.
Menurut teori “Nusantara” penduduk Indonesia tidak berasal dari luar. Teori ini didukung
banyak ahli, seperti J.Crawfurd, K.Himly, Sutan Takdir Alisjahbana, dan Gorys Keraf.
Menurut para ahli ini penduduk Indonesia (bangsa Melayu) sudah memiliki peradaban
yang tinggi pada bada ke-19 SM .Tidak diketahui secara pasti berapa jumlah suku bangsa
di Indonesia. Diperkirakan ada 300 sampai 500 suku bangsa yang tinggal di Indonesia.
Keragaman suku bangsa di Indonesia antara lain disebabkan oleh:
Faktor lingkungan geografis yang menyebabkan keanekaragaman suku bangsa antara lain
sebagai berikut.
Negara kita berbentuk kepulauan. Penduduk yang tinggal di satu pulau terpisah
dengan penduduk yang tinggal di pulau lain. Penduduk tiap pulau mengembangkan
kebiasaan dan adat sendiri. Dalam waktu yang cukup lama akan berkembang
menjadi kebudayaan yang berbeda.
Perbedaan bentuk muka bumi, seperti daerah pantai, dataran rendah, dan
pegunungan. Penduduk beradaptasi dengan kondisi geografis alamnya. Adaptasi itu
dapat terwujud dalam bentuk perubahan tingkah laku maupun perubahan ciri fisik.
Penduduk yang tinggal di daerah pegunungan misalnya, akan berkomunikasi
dengan suara yang keras supaya dapat didengar tetangganya. Penduduk yang
tinggal di daerah pantai atau di daerah perairan akan mengembangkan keahlian
menangkap ikan, dan sebagainya. Perubahan keadaan alam dan proses adaptasi
inilah yang menyebabkan adanya keanekaragaman suku bangsa di Indonesia. Besar
kecilnya suku bangsa yang ada di Indonesia tidak merata. Suku bangsa yang jumlah
anggotanya cukup besar, antara lain suku bangsa Jawa, Sunda, Madura, Melayu,
Bugis, Makassar, Minangkabau, Bali, dan Batak.
Biasanya suatu suku bangsa tinggal di wilayah tertentu dalam suatu provinsi di negara kita.
Namun tidak selalu demikian. Orang Jawa, orang Batak, orang Bugis, dan orang Minang
misalnya, banyak yang merantau ke wilayah lain.
Suku – suku bangsa yang tersebar di Indonesia merupakan warisan sejarah bangsa,
persebaran suku bangsa dipengaruhi oleh factor geografis, perdagangan laut, dan
kedatangan para penjajah di Indonesia. perbedaan suku bangsa satu dengan suku bangsa
yang lain di suatu daerah dapat terlihat dari ciri-ciri berikut:
a) Tipe fisik, seperti warna kulit, rambut, rambut, wajah, dan bentuk badan dan lain-
lain.
b) Bahasa yang dipergunakan, misalnya Bahasa Batak, Bahasa Jawa, Bahasa Madura,
dan lain-lain.
c) Adat istiadat, misalnya pakaian adat, upacara perkawinan, dan upacara kematian.
d) Kesenian daerah, misalnya Tari Janger, Tari Serimpi, Tari Cakalele, dan Tari
Saudati.
e) Kekerabatan, misalnya patrilineal(sistem keturunan menurut garis ayah) dan
matrilineal(sistem keturunan menurut garis ibu).
f) Batasan fisik lingkungan, misalnya Badui dalam dan Badui luar.
Istilah budaya berasal dari kata Sansekerta, yaitu buddayah atau buddhi yang
berarti akal budi. Kebudayaan berarti segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi
manusia. Ada tiga bentuk kebudayaan, yaitu kebudayaan dalam bentuk gagasan, kebiasaan,
dan benda-benda budaya.
Kebudayaan yang berupa gagasan, antara lain ilmu pengetahuan, adat istiadat, dan
peraturan.
Kebudayaan yang berupa kebiasaan, antara lain cara mencari makan (mata pencarian),
tata cara pergaulan, tata cara perkawinan, kesenian, dan bermacam-bermacam upacara
tradisi.
Kebudayaan yang berupa benda adalah semua benda yang diciptakan oleh manusia,
seperti alat-alat keperluan sehari-hari, rumah, perhiasan, pusaka (senjata), kendaraan,
dan lain-lain.
Faktor lingkungan geografis yang menyebabkan keanekaragaman suku bangsa antara lain
sebagai berikut.
Negara kita berbentuk kepulauan. Penduduk yang tinggal di satu pulau terpisah
dengan penduduk yang tinggal di pulau lain. Penduduk tiap pulau mengembangkan
kebiasaan dan adat sendiri. Dalam waktu yang cukup lama akan berkembang
menjadi kebudayaan yang berbeda.
Perbedaan bentuk muka bumi, seperti daerah pantai, dataran rendah, dan
pegunungan. Penduduk beradaptasi dengan kondisi geografis alamnya. Adaptasi itu
dapat terwujud dalam bentuk perubahan tingkah laku maupun perubahan ciri fisik.
Penduduk yang tinggal di daerah pegunungan misalnya, akan berkomunikasi
dengan suara yang keras supaya dapat didengar tetangganya. Penduduk yang
tinggal di daerah pantai atau di daerah perairan akan mengembangkan keahlian
menangkap ikan, dan sebagainya. Perubahan keadaan alam dan proses adaptasi
inilah yang menyebabkan adanya keanekaragaman suku bangsa di Indonesia. Besar
kecilnya suku bangsa yang ada di Indonesia tidak merata. Suku bangsa yang jumlah
anggotanya cukup besar, antara lain suku bangsa Jawa, Sunda, Madura, Melayu,
Bugis, Makassar, Minangkabau, Bali, dan Batak.
Biasanya suatu suku bangsa tinggal di wilayah tertentu dalam suatu provinsi di negara kita.
Namun tidak selalu demikian. Orang Jawa, orang Batak, orang Bugis, dan orang Minang
misalnya, banyak yang merantau ke wilayah lain.
Lingkungan tempat tinggal mempengaruhi bentuk rumah tiap suku bangsa. Rumah adat di
Jawa dan di Bali di atas tanah. Sementara rumah-rumah adat di luar Jawa dan Bali
dibangun di atas tiang atau disebut rumah panggung. Alasan orang membuat rumah
panggungantara lain untuk meghindari banjir dan menghindari binatang buas. Kolong
rumah biasanya dimanfaatkan untuk memelihara ternak dan menyimpan barang.
Keanekaragaman budaya dapat dilihat dari bermacam-macam bentuk rumah adat. Berikut
ini beberapa contoh rumah adat.
Setiap suku bangsa mempunyai upacara adat dalam peristiwa-peristiwa penting kehidupan.
Misalnya upacara-upacara kelahiran, penerimaan menjadi anggota suku, perkawinan,
kematian, dan lain-lain. Nama dan bentuk upacara menandai peristiwa kehidupan itu
berbeda-beda dalam masing-masing suku. Beberapa contoh upacara adat yang dilakukan
suku-suku di Indonesia antara lain sebagai berikut.
Banten Debus
DKI Jakarta Ondel-ondel, Lenong
Jawa Barat Wayang Golek, Rudat, Banjet, Tarling, Degung
Jawa Tengah Wayang Kulit, Kuda Lumping, Wayang Orang, Ketoprak, Srandul,
Opak Alang, Sintren
Jawa Timur Ludruk, Reog, Wayang Kulit
Bali Wayang Kulit, Janger
Riau Makyong
Kalimantan Mamanda
Selain hasil kesenian yang sudah disebutkan di atas, suku-suku bangsa di Indonesia juga
mempunyai hasil karya seni dalam bentuk benda. Karya seni yang dihasilkan oleh
seniman-seniman dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia, antara lain seni lukis,
seni pahat, seni ukir, patung, batik, anyaman, dan lain-lain. Benda-benda karya seni yang
terkenal, antara lain ukiran Bali dan Jepara, Patung Asmat dan patung-patung Bali,
anyaman dari suku-suku Dayak di Kalimantan, dan lain-lain. Hasil kerajinan seni ini
menjadi barang-barang cindera mata yang sangat digemari turis mancanegara.
Kita sebagai bangsa Indonesia harus bersatu padu agar manjadi satu kesatuan yang
bulat dan utuh. Untuk dapat bersatu kita harus memiliki pedoman yang dapat
menyeragamkan pandangan kita dan tingkah laku kita dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, akan terjadi persamaan langkah dan tingkah laku bangsa Indonesia.
Pedoman tersebut adalah Pancasila, kita harus dapat meningkatkan rasa persaudaraan
dengan berbagai suku bangsa di Indonesia.
Membiasakan bersahabat dan saling membantu dengan sesama warga yang ada di
lingkungan kita, seperti gotong royong akan dapat memudahkan tercapainya persatuan dan
kesatuan bangsa. Bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa,
dan sehati dalam kekuatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan
satu kesatuan wilayah.
Sikap dan keadaan seperti tersebut di atas harus dijunjung tinggi serta dilestarikan.
Untuk lebih memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, kita dapat melaksanakan
pertukaran kesenian daerah dari seluruh pelosok tanah air. Dengan adanya kegiatan
pertukaran kesenian daerah tersebut dan memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia,
antara lain:
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Begitu banyak ragam suku bangsa yang ada di Indonesia, yang mempunyai
keanekaragaman adat istiadat. Dan mempunyai norma-norma yang berbeda, menurut suku
masing-masing. Namun walau mereka berbeda mereka tetap satu, sebagai mana yang ada
di Bhineka tunggal ika.
Sikap saling menghormati budaya perlu dikembangkan agar kebudayaan kita yang terkenal
tinggi nilainya itu tetap lestari, tidak terkena arus yang datang dari luar. Melestarikan
kebudayaan nasional harus didasari engan rasa kesadaran yang tingi tanpa adanya paksaan
dari siapapun.
DAFTAR PUSTAKA
http://makalahcyber.blogspot.com/2012/11/makalah-pkn-keanekaragaman-suku-
bangsa.html
https://www.ruangguru.com/blog/keberagaman-budaya-di-indonesia