Disusun Oleh :
1. Yasmin Anggun Suryandari (2019030009)
2. Sofie Nur Faizah (2019030033)
Kelompok 4
ii
Daftar Isi
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki 34 provinsi, masing-masing
provinsi memiliki berbagai macam adat istiadat dan suku bangsa. karena,
banyaknya provinsi, adat istiadat dan suku bangsa. Masyarakat di indonesia
khususnya pelajar kurang mengetahui wawasan mengenai adat istiadat dan
suku bangsa. Bangsa Indonesia memiliki semboyan “Bhineka Tunggal
Ika”, yang artinya walaupun kita berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Indonesia sendiri memiliki banyak sekali suku-suku tetapi kita satu dalam
lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di Indonesia memiliki banyak
suku yang tersebar di Nusantara yang nantinya akan kita bahas pada Bab
Pembahasan.
B. Rumusan Masalah
Berdasar latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam makalah
ini adalah :
1. Apa itu suku bangsa ?
2. Berapa jumlah suku di Indonesia ?
3. Bagaimana sejarah persebaran suku di Indonesia ?
4. Apa adat istiadat berbagai suku di Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
Berdasar latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka tujuan
dalam makalah ini adalah :
1. Mengerti pengertian suku bangsa.
2. Mengerti jumlah suku di Indonesia.
3. Memahami sejarah persebaran sukubdi Indonesia.
4. Memahami adat istiadat berbagai suku di Indonesia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2 Jawa Barat Suku Sunda
3 Sumatra Utara Suku Batak
4 Pulau Madura Suku Madura
5 Jakarta Suku Betawi
6 Sumatra Barat, Riau Suku Minangkabau
7 Sulawesi Selatan Suku Bugis
8 Sumatra dan Kalimantan; Suku Melayu
terutama di Jambi, Bengkulu,
Sumatra Selatan, Lampung,
Sumatra Timur, Riau,
Kepulauan Riau, Bangka-
Belitung, dan Kalimantan
Barat
9 Jakarta, Jawa Barat, Jawa Suku Arab
Tengah, Jawa Timur,
Kalimantan, dan Sumatra
10 Banten Suku Banten
11 Kalimantan Selatan Suku Banjar
12 Pulau Bali Suki Bali
13 Pulau Lombok, Pulau Suku Sasak
Sumbawa
14 Pulau Kalimantan Suku Dayak
15 Sumatra, Jawa, Bali, Suku Tionghoa
Kalimantan, Sulawesi
16 Sulawesi Selatan Suku Makasar
Jawa Barat Suku Cirebon
17
3
moyang kita adalah bangsa Melayu. Bangsa melayu dibagi menjadi dua, yaitu
Melayu Tua (Proto Melayu) dan Melayu Muda (Deutero Melayu). Golongan
Melayu Tua adalah suku Batak Toba, suku Dayak, suku Toraja. Golongan
Melayu Muda adalah suku Minangkabau, suku Jawa, suku Sunda, suku Bali,
suku Makassar, suku Buton, dan suku Bugis.
Dengan memakai perahu bercadik sederhana, mereka secara
bergelombang berlayar ke Nusantara. Mereka hidup terpencar di berbagai
pulau. Mereka tinggal di pegunungan, pantai, dan pedalaman. Selanjutnya,
mereka masing-masing berkembang menjadi suku bangsa tersendiri. Ada
suku pesisir seperti suku Bugis. Ada suku pegunungan seperti suku Papua.
Mereka masing-masing meyakini bahwa mereka memiliki asal-usul yang
sama. Misalnya, kesamaan sebagai anggota suku Batak.
Selanjutnya, setiap suku bangsa menyesuaikan keadaan alamnya.
Mereka mengembangkan budayanya masing-masing. Misalnya, suku Gayo-
Alas di pedalaman Aceh. Budaya mereka berbeda dengan suku bangsa Aceh.
Masyarakat pedesaan di pantai berbeda dengan masyarakat pedesaaan di
pedalaman. Masyarakat yang tinggal di pedalaman lebih lambat
perkembangannya karena adanya faktor hambatan komunikasi dengan dunia
luar. Sementara masyarakat di daerah pantai umumnya lebih cepat
berkembang dan lebih dinamis. Pengaruh-pengaruh dari luar umumnya cepat
masuk ke masyarakat suku-suku bangsa yang tinggal di daerah pantai.
Mata pencaharian mereka pun berbeda. Masyarakat di daerah pantai
umumnya bekerja sebagai nelayan. Sementara masyarakat di daerah
pedalaman umumnya adalah petani. Suku-suku bangsa yang bergaul dengan
masyarakat luar, seperti suku Jawa, Minangkabau, Batak, Aceh, dan Bugis
memiliki budaya yang berbeda dengan suku-suku bangsa yang masih
tertutup. Misalnya, suku Dayak di pedalaman Kalimantan dan suku Wana di
Sulawesi Tengah. Selain itu, kemajemukan suku bangsa Indonesia juga
disebabkan keragaman agama yang dianut suku-suku tertentu. Hal ini
diakibatkan oleh penyebaran agama Hindu-Buddha, Islam, dan Kristen yang
diterima Indonesisa sejak abad ke-1 hingga abad ke-15. Selanjutnya, dengan
4
adanya sarana transportasi, terjadi persebaran suku bangsa Indonesia ke
seluruh daerah.
5
Tedak siten dalam bahasa Indonesia berarti turun ke
tanah. Upacara ini dilakukan sebagai selamatan ketika
seorang bayi sudah mulai berjalan. Tujuan diadakannya
acara tedak siten adalah sebagai bentuk rasa syukur karena
sang bayi diberikan kesehatan. Dalam upacara ini, terdapat
ritual bayi dimasukkan ke dalam kurungan ayam dan diberi
beberapa barang seperti alat tulis, uang, dan lain
sebagainya.
b. Adat Istiadat Madura
1) Pesa'an
Pesa’an merupakan sebutan bagi pakaian tradisional
khas suku Madura. Pada zaman dahulu, pesa’an biasa
digunakan oleh para guru agama atau biasa disebut dengan
molang. Warna dan motif garis yang ada pada kaos
pesa’an memiliki makna ketegasan dan keberanian serta
semangat kerja keras. Oleh sebab itu suku Madura dikenal
sebagai masyarakat yang memiliki pribadi berani, keras,
tegas serta memiliki etos kerja keras yang tinggi.
2) Carok
Tradisi carok merupakan tradisi pertarungan atau
perkelahian antara dua orang atau dua keluarga besar
dengan menggunakan senjata tradisional clurit.
Pertengkaran ini biasanya berkaitan dengan harga diri, baik
diri pribadi maupun keluarga. Lebih banyak biasanya
dipicu masalah perebutan wanita.
3) Keraban Sapeh
Karaban sapeh atau yang biasa disebut karapan sapi
merupakan kesenian pesta adat rakyat berupa perlombaan
dengan menggunakan semacam gerobak yang ditarik oleh
dua ekor sapi dan terdapat satu joki sebagai pengendali laju
sapi.
6
c. Adat Istiadat Bali
1) Upacara Adat Ngaben
Upacara ngaben adalah upacara pembakaran jasad
yang dilakukan umat hindu di Bali. Upacara ini
dimaksudkan untuk menyucikan roh anggota keluarga
yang sudah meninggal yang akan menuju ke tempat
peristirahatan terakhir. Kata “ngaben” mempunyai arti bekl
atau abu yang semua tujuannya mengarah tentang adanya
pelepasan terakhir kehidupan manusia.
Upacara ngaben akan dimulai dengan arak-arakan
dari para keluasrga. Masing-masing keluarga membawa
foto mendiang yang akan di aben. Bunyi gamelan bali ikut
mengiringi rombongan sampai ke lokasi ngaben. Setelah
jasad dibakar, sisa abu dari pembakaran jasad dimasukkan
ke dalam buah kelapa gading untuk kemudian dilarung ke
laut atau sungai yang dianggap suci. Di Bali terdapat 5
jenis upacara ngaben, yaitu ngaben sawa wedana, ngaben
asti wedana, swasta, ngelungah, dan warak kruron.
2) Upacara Mekotek
Upacara Mekotek dilaksanakan dengan
tujuanmemohon keselamatan. Upacara yang juga di
kenaldengan istilah ngerebek. Mekotek ini adalah warisan
leluhur, adat budaya dan tradisi yang secara turun temurun
terus dilakukan umat Hindu di Bali.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Suku Bangsa merupakan sekelompok atau golongan sosial yang ada
dikalangan masyarakat sebagai pembeda dari golongan satu dengan golongan
yang lainnya. Dan setiap suku memiliki ciri khas sendiri. Kita juga bisa
mengartikan suku sebagai suatu golongan manusia yang terikat dengan
kebudayaan sekitar, atau kebudayaan masyarakat tertentu. Di Indonesia ada
sekitar 300 kelompok etnik Dan lebih tepatnya 1370 suku di Indonesia yang
tersebar diseluruh penjuru Indonesia. Dan di Indonesia juga terdapat berbagai
adat istiadat yang sangat beraneka ragam.
B. Saran
Dengan berbagai uraian diatas, tentunya tidak terlepas dari berbagai
kekurangan-kekurangan baik dari segi isi materi, teknik penulisan dan
sebagainya. Untuk itu, sangat diharapkan kritik maupun saran yang
membangun dalam perbaikan makalah selanjutnya. Baik dari dosen
pembimbing maupun rekan mahasiswa.
8
DAFTAR PUSTAKA