Anda di halaman 1dari 9

PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA DALAM KEPERAWATAN

“MENULISKAN KEMBALI KEBUDAYAAN SIFAT SUKU BATAK JAWA”

Dosen Pengampu: Bernita Silalahi, S.Pd., S.Kep., M.Kes

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1

AFRIDAYANTI NASUTION (2214201005)


AMANDA PRADITA S (2214201010)
GEMBIRA PURBA (2214201017)

PROGRAM STUDI S1-KEPERAWATAN

UNIVERSITAS IMELDA MEDAN

TA.2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini di waktu yang tepat.

Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas PSIKOSOSIAL DAN


BUDAYA DALAM KEPERAWATAN. Makalah ini berisikan tentang konsep
kebudayaan suku jawa dan batak.

Kami berharap dengan disusunnya makalah ini dapat membantu orang


yang membaca mendapat informasi terbaru dan memudahkan dalam pembelajaran
mata kuliah PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA DALAM KEPERAWATAN, juga
mengharapkan makalah ini sudah tersusun dengan baik dan benar. Walaupun kami
menyadari masih banyak kekurangan yang harus kami perbaiki di makalah ini.
Semoga kami terus menjadi mahasiswa dan mahasiswi yang ingin belajar dari
kesalahan

Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam proses pengerjaan makalah ini.

Medan, 23 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR............................................................................................. 2
DAFTAR ISI........................................................................................................... 3
BAB I....................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG..................................................................................4
1.2 TUJUAN ......................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN..................................................................................................... 6
2.1 KEANEKARAGAMAN SUKU BANGSA INDONESIA........................ 6
2.2 BUDAYA SUKU JAWA DAN BATAK.......................................................7
2.3. ADAT ISTIADAT SUKU JAWA DAN BATAK........................................ 7
2.4 PENDAPAT TERHADAP SISTEM BUDAYA......................................... 8
BAB III.................................................................................................................... 9
PENUTUPAN..........................................................................................................9
3.1 KESIMPULAN............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada di
bumi Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yangtidak dapat
dipungkiri keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk,
selain kebudayaan kelompok sukubangsa, masyarakatIndonesia juga terdiri dari
berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan
dari berbagai kebudayaan kelompok suku bangsa yang ada didaerah tersebut.
Dengan jumlah penduduk 200 juta orang dimana mereka tinggal tersebar dipulau-
pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan kondisi
geografis yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran
rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Hal ini juga berkaitan dengan tingkat
peradaban kelompok-kelompok suku bangsa dan masyarakat di Indonesia yang
berbeda.Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi
proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah ragam
nya jenis kebudayaan yang ada di Indonesia. Kemudian juga berkembang dan
meluasnya agama-agama besar di Indonesia turut mendukung perkembangan
kebudayaan Indonesia sehingga memcermin kan kebudayaan agama tertentu.Bisa
dikatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat keaneragaman
budaya atau tingkat heterogenitas nya yang tinggi. Tidak saja ke anekaragaman
budaya kelompok suku bangsa namun juga keanekaragamanbudaya dalam
konteks peradaban, tradsional hingga ke modern, dankewilayahan.Dengan
keanekaragaman kebudayaan nya Indonesia dapat dikatakan mempunyai
keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya. Indonesia mempunyai potret
kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Dan tak kalah penting nya, secara sosial
budaya dan politik masyarakat Indonesia.
1.2 Tujuan Penulisan Laporan
dapun tujuan dari penulisan laporan dengan judulPerbedaan BudayaAntara
Suku Jawa dan Suku Batakadalah sebagi berikut :
1. Mahasiswa dapat mengetahui Keanekaragaman Budaya di indonesia.
2. Mahasiswa dapat mengetahui Perbedaan Budaya antara suku Jawa dan
suku Batak.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Keanekaragaman Suku Bangsa di Indonesia


Sejak zaman dahulu bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang
majemuk. Hal ini tercermin dari semboyan “Bhinneka tunggal Ika” yang artinya
berbeda-beda tetapi tetap satu. Kemajemukan yang ada terdiri atas keragaman
suku bangsa, budaya, agama, ras, dan bahasa.Adat istiadat,kesenian, kekerabatan,
bahasa, dan bentuk fisik yang dimiliki oleh suku-suku bangsa yang ada di
Indonesia memang berbeda, namun selain perbedaan suku-suku itu juga memiliki
persamaan antara lain hukum, hak milik tanah,persekutuan, dan kehidupan
sosialnya yang berasaskan ke keluargaan.Suku bangsa adalah golongan manusia
yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan. Orang-orang
yang tergolong dalam satu suku bangsa tertentu, pastilah mempunyai kesadaran
dan identitas diri terhadap kebudayaan suku bangsanya, misalnya dalam
penggunaan bahasa daerah serta mencintai kesenian dan adat istiadat. bangsa yang
tersebar di Indonesia merupakan warisan sejarah bangsa, persebaran suku bangsa
di pengaruhi oleh factor geografis, perdagangan laut, dan kedatangan para
penjajah di Indonesia. Perbedaan suku bangsa satu dengan suku bangsa yang lain
di suatu daerah dapat terlihat dari ciri-ciri berikut ini.
a. Tipe fisik, seperti warna kulit, rambut, dan lain-lain.
b. Bahasa yang di pergunakan, misalnya Bahasa Batak, Bahasa Jawa,Bahasa
Madura, dan lain-lain.
c. Adat istiadat, misalnya pakaian adat, upacara perkawinan, dan upacara
kematian.
d. Kesenian daerah, misalnya Tari Janger, Tari Serimpi, TariCakalel

2.2 Budaya Suku Batak dan Suku jawa


merupakan salah satu suku bangsa terbesar di Indonesia. Nama ini
merupakan sebuah tema kolektif untuk mengidentifikasi kan beberapa suku
bangsa yang bermukim dan berasal dari Pantai Barat dan Pantai Timur di Provinsi
Sumatera Utara. Mayoritas Penduduk Batak di Sumatra Utara Suku bangsa yang
di kategorikan sebagai Batak adalah Batak Toba,Batak Karo,Batak Pak pak,Batak
Simalungun,Batak Angkola, dan Batak Mandailing.Saat ini pada umum nya orang
Batak menganut agama Islam,Kristen Protestan, Kristen Katolik. Tetapi ada pula
yang menganut kepercayaan tadisional yakni: tradisi Malim dan juga menganut
kepercayaan animisme, walaupun kini jumlah penganut kedua ajaran ini sudah
semakin berkurang.
2.3 Adat Istiadat Suku Batak Dan Suku Jawa

1. Adat batak
Ada lebih dari 400 marga Batak, ini lah beberapa di antara nya:Aritonang,
Banjarnahor (Marbun), Baringbing (Tampubolon), Baruara (Tambunan), Barutu
(Situmorang), Barutu (Sinaga), Butarbutar, Gultom, Harahap, Hasibuan,
Hutabarat, Hutagalung, Gutapea, Lubis, Lumbantoruan (Sihombing
Lumbantoruan), Marpaung, Nababan, Napitulu, Panggabean, Pohan,
Siagian(Siregar), Sianipar, Sianturi, Silalahi, Simanjuntak, Simatupang, Sirait,
Siregar, Sitompul, Tampubolon, Karokaro Sitepu,Peranginangin Bangun,Ginting
Manik, Sembiring Galuk, Sinaga Sidaha pintu, Purba Girsang, Rangkuti.
Masyarakat Batak yang menganut sistim kekeluargaan yang Patrilineal yaitu garis
keturunan ditarik dari ayah. Hal ini terlihat dari marga yang dipakai oleh orang
Batak yang turun dari marga ayahnya. Melihat dari hal ini jugalah secara otomatis
bahwa kedudukan kaum ayah atau laki-laki dalam masyarakat adat dapat
dikatakan lebih tinggi dari kaum wanita. Namun bukan berarti kedudukan wanita
lebih rendah. Apalagi pengaruh perkembangan zaman yang menyetarakan
kedudukan wanita dan pria terutama dalam hal pendidikan.Dalam pembagian
warisan orang tua. Yang mendapatkanwarisan adalah anak laki–laki sedangkan
anak perempuan mendapatkan bagian dari orang tua suami nya atau dengan kata
lain pihak perempuan mendapatkan warisan dengan cara hibah.Pembagian harta
warisan untuk anak laki–laki juga tidak sembarangan, karena pembagian warisan
tersebut ada.
2. Adat jawa
Kata “Kejawen” berasal dari kata "Jawa", yang artinya dalam Bahasa Indonesia
adalah "segala sesuatu yang berhubungan dengan adat dan kepercayaan Jawa
(Kejawaan)". Penamaan "kejawen" bersifat umum,biasanya karena bahasa
pengantar ibadah nya menggunakan Bahasa Jawa. Dalam konteks umum,
Kejawaan sebagai filsafat yang memiliki ajaran-ajaran tertentu terutama dalam
membangun Tata Krama (aturan ber kehidupan yang mulia), Kejawa sebagai
agama itu di kembangkan oleh pemeluk Agama Kapitayan jadi sangat tidak arif
jika mengatas nama kan Kejawen sebagai agama di mana semua agama yang
dianut oleh orang jawa memiliki sifat-sifat kejawaan
Sultan Agung Mataram dianggap sebagai filsuf peletak pondasi Kejawen
Muslim yang kemudian sangat mempengaruhi upacara-upacara penting terutama
yang paling nampak adalah penanggalan dalam menentukan hari-hari penting.
Hari-hari penting kejawen tidak lepas dari "Kelahiran-Pernikahan-Mangkat "
(kematian), yang ketiga nya adalah kehidupan dalam tradisi Jawa.Orang Jawa
akan mendapatkan nama pada ketiga peristiwa tersebut, yaitu nama saat kelahiran,
nama saat pernikahan,nama saat mangkat (nama kematian dengan menambahkan
"bin"/ "binti" nama orang tua di belakang nama kelahiran). Semua hari-hari
penting itu ditetapkan sesuai Kalender Jawa yang memiliki Primbon sebagai
aturan-aturan dalam menentukan haripenting dan tata caranya.
Berikut adalah hari-hari penting dalam Kejawen:
1.Suran (Tahun Baru 1 Sura).
2.Sepasaran (upacara kelahiran) dan Aqiqah bagimuslim.
3.Mantennan (Pernikahan dengan segala upacaranya).
4.Mangkat (Upacara Kematian)-Mengirim Do'a (Kanduri, Wirid,Ngaji) 7 Hari, 40
Hari, 100 Hari, 1000 Hari, 3000 Hari.
5.Megeng Pasa-Tanggal 28 dan 29 Bulan Ruwah (Bulan Arwah) Yang digunakan
untuk mengirim Do'a kepada yang telah mangkat (berangkat) terlebih dahulu, juga
waktu Munjung (mengirim makanan lengkap nasi dan lauk kepada orang
yangdituakan dalam keluarga) untuk mengikat silaturahmi.
6.Megeng Sawal-Tanggal 29 dan 30 Bulan Pasa Yang digunakan untuk mengirim
Do'a kepada yang telah mangkat (berangkat) terlebih dahulu, juga waktu Munjung

2.4 Pendapat terhadap sistem budaya antar Suku


Adat istiadat adalah sebuah kebudayaan yang sudah menjadi tradisi pada
setiap masyarakat yang sudah menjadi ketentuan daerah tersebut.Jadi menurut
saya walaupun di tiap daerah di Indonesia mempunyai adat yang berbeda, tetapi
mereka tetap satu juga. Karna mereka tinggal di tanah yang sama yaitu tanah
Indonesia, sama seperti semboyan kita “ BhinekaTungal Ika” yang artinya
berbeda-beda tapi tetap satu juga. Perbedaan suku tidak akan mengurangi rasa
hormat, saling menghargai dan Gotong royong antar manusia. Karna sekarang
termasuk jaman Globalisasi, banyak orang yang merantau dari desa ke kota, yang
menyebabkan banyak orang berbeda suku tapi berada dikota yang sama, dan
mereka tetap saling menghargai tradisi, adat istiadat dan kepercayaan masing-
masing. Salah satu contoh sebuah adat istiadat yang masih dilakukan pada sebuah
daerah, yaitu adat istiadat yang terjadi pada masyarakat suku jawa tengah. Contoh
nya,Pada saat usia kehamilan 7 bulan, diadakan acara nujuh bulanan atau mitoni.
Pada acara ini di siapkan sebuah kelapa gading dengan gambar wayang Dewa
Kamajaya (jika laki-laki akan tampan seperti Dewa Kamajaya) dan Dewi
Kamaratih (jika perempuan akan cantik seperti DewiKamaratih), gudangan
(sayuran) yang dibumbui, lauk. Sedangkan Upacara kelahiran pada masyarakat
suku Batak yaitu :ketika sang bayi lahir, ayah dari si bayi itu akan membelah kayu
secara demonstrative walaupun kelahiran itu terjadi tengah alam. Kegiatan itu
dilakukan di depan rumahnya dengan menuimbul kan suara keras dan jendela
rumah pun dibuka lebar-lebar danasap pun membubung dari perapian dapur.
BAB III

PENUTUPAN

3.1 KESIMPULAN
Budaya secara bahasa adalah suatu cara hidup yang berkembang,dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya atau kebudayaan berasal dari Bahasa Sanskerta yaitu “buddhayah" yang
merupakan bentuk jamak dari“buddhi" (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal
yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.Suku bangsa adalah golongan
manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan.
Orang-orang yang tergolong dalam satu suku bangsa tertentu, pastilah mempunyai
kesadaran dan identitas diri terhadap kebudayaan suku bangsa nya,misalnya
dalam penggunaan bahasa daerah serta mencintai kesenian dan adat istiadat.Suku-
suku bangsa yang tersebar di Indonesia merupakan warisan sejarah bangsa,
persebaran suku bangsa di pengaruhi oleh factor geografis, perdagangan laut, dan
kedatangan para penjajah di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

http://bagaskorotrihatmojo.blogspot.com/http://id.wikipedia.org/wiki/Orang_Kanekes
- Kepercayaanhttp://debuh.com/berita-uncategorized/adat-istiadat-suku-jawa-
kehamilan-hingga-kematian/17705/http://www.satujam.com/budaya-orang-
jawa/http://fatminingsih62.blogspot.co.id/2013/09/adat-istiadat-masyarakat-jawa-
tengah.htmlhttp://enemkabeh.blogspot.co.id/2016/07/6-suku-dengan-jumlah-terbesar-
di.html

Anda mungkin juga menyukai