Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ANTROPOLOGI BUDAYA
TENTANG
ETNOLOGI DAERAH-DAERAH NUSANTARA (Bali)

Dosen Pengampu: Abdul Sakban, M.Pd

Disusun Oleh

Nama : Setiawan
Nim : 2021A1C247
Kelas : 3-E

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada
junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta semua umatnya hingga kini.
Dan semoga kita termasuk dari golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya.

Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya makalah ini. Harapan kami
semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun
pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya kami
dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kekurangan, baik dari
aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penyusunan yang dipaparkan. Semua ini murni
didasari oleh keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh sebab itu, kami membutuhkan kritik dan
saran kepada segenap pembaca yang bersifat membangun untuk lebih meningkatkan kualitas di
kemudian hari.

Mataram, Sabtu, 24, September, 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER.........................................................................................................................................

KATA PENGANTAR..................................................................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................

A. Latar Belakang..................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................
C. Tujuan..............................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................

A. Definisi dan Pengertian Etnologi......................................................................................


B. Penjelasan Mengenai Kebudayaan Bali............................................................................
C. Keragaman Budaya yang dimiliki oleh Bali....................................................................

BAB III PENUTUP......................................................................................................................

A. Kesimpilan..............................................................................................................................
B. Saran.......................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Etnologi adalah ilmu tentang seluk beluk etnis dan merupakan cabang antropologi budaya
yang mempelajari kebudayaan-kebudayaan zaman sekarang. Objek penelitiannya adalah pola
kelakuan masyarakat (adat istiadat, kekerabatan, kesenian dan sebagainya) serta dinamika
kebudayaan (perubahan, pelembagaan dan interaksi). Etnis Bali dari sisi spiritual dan material
tetap menjadi objek yang menarik diperbincangkan dan kajian-kajian etnis Bali perlu dilengkapi
dengan data-data yang lengkap dan mendalam. Isinya memberikan tuntunan bagaimana seluk
beluk penelitian etnologi Bali agar peneliti benar-benar memasuki kancah budaya.
Budaya diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Tanpa masyarakat, kemungkinannya
sangat kecil untuk membentuk kebudayaan. Sebaliknya, tanpa kebudayaan tidak mungkin
manusia (secara individual maupun kelompok) dapat mempertahankan kehidupannya. Setelah
perjuangan mereka sampai pada pembentukan negara, ternyata mereka masih kesulitan dalam
menentukan corak-coraknya. Di Indonesia bermula dengan negara kesatuan serta berhasil
membuat landasan negara Pancasila sebagai manifestasi keberanekaragaman hukum, agama dan
latarbelakang kebudayaan. Dalam kehidupan sehari-hari, orang begitu sering membicarakan soal
budaya.
Keragaman Budaya merupakan sebuah adat istiadat yang dimiliki masing-masing daerah
tertentu khusus nya di Indonesia, yang mana budaya nya selalu berkembang atau sesuatu yang
sudah menjadi kebiasaan yang sukar untuk diubah dan tidak dapat dipungkiri keberadaannya.
Keragaman Budaya yang dimaksud adalah setiap daerah memiliki variasi tersendiri, mulai dari
letak daerah yang ditempati, agama yang dianut, cara betingkah laku di daerah yang ditempati,
kesenian yang dimiliki tiap daerah.

Keragaman Budaya Daerah Bali, tentu nya sangat lah banyak yang kita ketahui. Karena
bali terkenal dengan keindahan pantai dan memiliki tempat tempat yang indah lainnya. Selain itu
bali merupakan daerah dimana penduduk nya sangat banyak, dengan adat yang cukup kental.
Agama yang dianut merupakan agama hindu dan selalu merayakan nyepi tiap tahun nya.
Kesenian yang dimiliki daerah bali pun memiliki sebuah ke khasan tersendiri, tidak dimiliki oleh
daerah lainnya maupun Negara lain.
Oleh karena itu dengan perkembangan zaman, kita harus tetap melindungi dan selalu
mengenalkan kepada anak anak usia dini agar keragaman budaya kedepannya yang dimiliki tiap
daerah agar tidak akan hilang dan tetap dilestarikan.

C. Perumusan Masalah
1. Definisi dan pengertian Etnologi?
2. Penjelasan mengenai Kebudayaan Bali?
3. Apa saja Keragaman Budaya yang dimiliki oleh daerah Bali?

D. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Definisi dan pengertian Etnologi.
2. Untuk mengetahui penjelasan mengenai Budaya Bali.
3. Untuk mengetahui macam-macam keragaman budaya yang dimiliki oleh daerah Bali.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi dan Pengertian Etnologi

Etnologi merupakan ilmu bagian dari antropologi budaya yang mencoba menelusuri asas-asas
manusia. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meneliti seperangkat pola kebudayaan suku bangsa yang
menyebar diseluruh dunia. Jadi, ada beberapa objek yang menjadi kajian etnologi yaitu:

a) Mempelajari pola-pola kelakuan masyarakat seperti adat-istiadat perkawinan, struktur kekerabatan,


sistem ekonomi dan politik, agama, cerita-cerita rakyat, kesenian dan musik, serta perbedaan pola
tersebut dalam kehidupan masyarakat sekarang.
b) Mempelajari dinamika kebudayaan seperti perubahan dan perkembangan kebudayaan serta
bagaimana suatu kebudayaan mempengaruhi kebudayaan lain, termasuk juga interaksi antara
berbagai kepercayaan dan mekanisme pelaksanaannya dalam suatu kebudayaan serta dampaknya bagi
kepribadian seseorang.

Dalam perkembangannya, subilmu etnologi terbagi menjadi dua golongan penelitian, yakni  golongan
yang memberi perhatian  khusus pada bidang diakronik atau sering disebut descriptive integration, dan
golongan yang lebih menekankan pada penelitian bidang sinkronik atau generalizing approach. Untuk
penelitian-penelitian bidang diakronik selalu digunakan istilah ethnology atau etnologi dalam pengertian
khusus, sedangkan penelitian-penelitian sinkronik sering disebut sebagai social anthropology atau
antropologi sosial (Koentjaraningrat, 1992:4).

Etnologi adalah ilmu tentang seluk beluk etnis dan merupakan cabang antropologi budaya
yang mempelajari kebudayaan-kebudayaan zaman sekarang. Objek penelitiannya adalah pola
kelakuan masyarakat (adat istiadat, kekerabatan, kesenian dan sebagainya) serta dinamika
kebudayaan (perubahan, pelembagaan dan interaksi). Etnis Bali dari sisi spiritual dan material
tetap menjadi objek yang menarik diperbincangkan dan kajian-kajian etnis Bali perlu dilengkapi
dengan data-data yang lengkap dan mendalam. Isinya memberikan tuntunan bagaimana seluk
beluk penelitian etnologi Bali agar peneliti benar-benar memasuki kancah budaya.
A. Penjelasan tentang Kebudayaan Bali
Bali adalah sebuah pulau di Indonesia, sekaligus menjadi salah satu provinsi Indonesia.
Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsi bali adalah Denpasar.
Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan
pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya. Bali juga dikenal sebagai Pulau
Dewata.
Seiring dengan peralihan jaman pra sejarah ke jaman sejarah, pengaruh Hindu dari India
yang masuk ke Indonesia diperkirakan memberi dorongan kuat pada lompatan budaya di Bali.
Masa peralihan ini, yang lazim disebut sebagai masa Bali Kuno antara abad 8 hingga abad 13,
dengan amat jelas mengalami perubahan lagi akibat pengaruh Majapahit yang berniat
menyatukan Nusantara lewat Sumpah Palapa Gajah Mada di awal abad 13. Tatanan
pemerintahan dan struktur masyarakat mengalami penyesuaian mengikuti pola pemerintahan
Majapahit. Benturan budaya lokal Bali Kuno dan budaya Hindu Jawa dari Majapahit dalam
bentuk penolakan penduduk Bali menimbulkan berbagai perlawanan di berbagai daerah di Bali.
Secara perlahan dan pasti, dengan upaya penyesuaian dan percampuran kedua belah pihak, Bali
berhasil menemukan pola budaya yang sesuai dengan pola pikir masyarakat dan keadaan alam
Bali.

B. Keragaman Budaya yang dimiliki oleh Bali

1) Rumah Adat Bali


Menurut filosofi masyarakat Bali, kedinamisan dalam hidup akan tercapai apabila
terwujudnya hubungan yang harmonis antara aspek pawongan, palemahan, dan parahyangan.
Untuk itu, pembangunan sebuah rumah harus meliputi aspek-aspek tersebut atau yang biasa
disebut ‘’Tri Hita Karana’’. Pawongan merupakan para penghuni rumah. Palemahan berarti
harus ada hubungan yang baik antara penghuni rumah dan lingkungannya.
         Pada umumnya,bangunan/arsitektur tradisional daerah Bali selalu dipenuhi hiasan, berupa
ukiran, peralatan serta pemberian warna. Ragam hias tersebut mengandung arti tertentu sebagai
ungkapan keindahan simbol-simbol dan penyampaian komunikasi. Bentuk-bentuk ragam hias
dari jenis fauna juga berfungsi sebagai simbol ritual yang dibuat berupa patung.
2) Sistem Kepercayaan mayarakat Bali 
Masyarakat Bali kebanyakan beragama Hindu, dan percaya adanya satu Tuhan dalam
bentuk Trimurti yang Esa yaitu Brahmana (yang menciptakan), Wisnu (yang melindungi dan
memelihara), dan Siwa (yang merusak). Selain itu juga percaya dengan para dewa yang memiliki
kedudukan yang lebih rendah dari Trimurti yaitu dewa Wahyu (dewa angin), dewa Indra (dewa
perang). Agama Hindu juga mempercayai Roh abadi. Dan mempercayai semua ajaran-ajaran
yang berada dikitab wedha.
Tempat untuk melakukan persembahyangan (ibadah) agama Hindu di Bali dinamakan
Pura atau Sangeh. Tempat ibadah ini merupakan bangunan-bangunan suci yang sifat nya
berbeda-beda setiap tempat persembahyangan. Karena banyak sekali hampir beribu-ribu pura
atau sangeh yang masing-masing pura tersebut mempunyai upacara adat yang sesuai dengan
perayaan leluhur mereka sesuai sistem tanggalan nya sendiri-sendiri.  
3) Hukum adat Bali
Sebagian besar masyarakat bali adalah menganut Agama Hindu dan dalam kesehariannya
diatur berdasarkan hukum adat Bali. Hukum adat Bali adalah hukum yang tumbuh dalam
lingkungan masyarakat hukum adat Bali yang berlandaskan pada ajaran agama (Agama Hindu)
dan tumbuh berkembang mengikuti kebiasaan serta rasa kepatutan dalam masyarakat hukum
adat Bali itu sendiri. Oleh karenanya dalam masyarakat hukum adat Bali, antara adat dan agama
tidak dapat dipisahkan.

4)  Tradisi Upacara Adat potong gigi di Bali 


Tak dapat dipisahkannya antara adat dan agama di dalam masyarakat hukum adat Bali,
disebabkan karena adat itu sendiri bersumber dari ajaran agama. Dalam ajaran agama Hindu
sebagaimana yang dianut oleh masyarakat hukum adat Bali, pelaksanaan agama dapat dijalankan
melalui etika, susila, dan upacara. Ketiga hal inilah digunakan sebagai norma yang mengatur
kehidupan bersama di dalam masyarakat. Etika, susila, dan upacara yang dicerminkan dalam
kehidupannya sehari-hari mencerminkan rasa kepatutan dan keseimbangan (harmoni) dalam
kehidupan bermasyarakat. Oleh karenanya azas hukum yang melingkupi hukum adat Bali adalah
kepatutan dan keseimbangan. Sebagai misal, setiap perempuan pada prinsipnya boleh hamil,
namun perempuan yang patut hamil hanyalah perempuan yang memiliki suami. Demikian pula
selanjutnya dengan perbuatan-perbuatan yang lainnya.
Walaupun tadi dikatakan bahwa antara adat dan agama tidak dapat dipisahkan, namun
antara adat dan agama msih dapat dibedakan. Agama (dalam hal ini agama Hindu yang dianut
oleh masyarakat hukum adat Bali) adalah berasal dari ketentuan-ketentuan ajaran dari para
maharesi dan kitab suci yang diturunkannya. Sedangkan adat adalah berasal dari kebiasaan
dalam masyarakat yang dapat mengikuti situasi, kondisi, dan tempat pada saat itu.
Upacara adat potong gigi atau biasa nya orang bali menyebutnya dengan sebutan metatah
merupakan salah satu upacara keaagamaan yang wajib dilakukan oleh masyarakat Hindu di Bali
baik laki-laki maupun perempuan, karena dipercayai oleh masyarakat bali saat meninggal dunia
akan bertemu dengan leluhur nya di surga.
Adapun makna dari upacara adat potong gigi ini adalah menandakan bahwa orang
tersebut sudah akhir balig atau memasuki usia dewasa, merupakan wujud berbakti kepada orang
tua, seseorang yang telah disucikan akan lebih mudah menghubungkan diri dengan Ida Sang
Hyang Widhi, para dewata, dan leluhur di alam surga. Dalam makna estetika potong gigi dapat
menambah kecantikan agar susunan gigi lebih rapih.

5)   Upacara Ngaben
Upacara Ngaben adalah upacara pembakaran mayat yang dilaksanakan oleh umat
beragama Hindu di Bali. Upacara Ngaben diadakan jika ada orang yang meninggal dan biasanya
diselenggarakan oleh anggota keluarga yang meninggal. Makna dari upacara Ngaben adalah
untuk mengembalikan roh leluhur (roh orang yang sudah meninggal tersebut) ke tempat asalnya.
Ngaben dalam bahasa Bali berkonotasi halus yang sering disebut palebon.Palebon berasal dari
kata lebu yang artinya prathiwi atau tanah. Palebon artinya menjadikan prathiwi (abu).Untuk
menjadikan tanah itu ada dua cara yaitu dengan cara membakar (ngaben) dan menanam ke dalam
tanah (metanem).

Tujuan upacara ngaben

Tujuan dari upacara ngaben adalah mempercepat ragha sarira agar dapat kembali ke
asalnya,yaitu panca maha buthadi alam ini dan bagi atma dapat cepat menuju alam pitra.landasan
filosofis ngaben secara umum adalah panca sradha yaitu lima kerangka dasar Agama Hindu yaitu
Brahman, Atman, Karmaphala, Samsara dan Moksa. Sedangkan secara khusus ngaben
dilaksanakan karena wujud cinta kepada para leluhur dan bhakti anak kepada orang
tuanya.Upacara ngaben merupakan proses pengembalian unsur panca maha butha kepada Sang
pencipta. Ngaben juga disebut sebagai pitra yadnya ( lontar yama purwana tattwa).Pitra yang
artinya leluhur atau orang yang mati sedangkan yadnya adalah persembahan suci yang tulus
ikhlas.
6)   Hari Raya Nyepi
Nyepi berasal dari kata sepi (sunyi, senyap). Hari Raya Nyepi sebenarnya merupakan
perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan/kalender caka, yang dimulai sejak tahun
78 Masehi. Tidak seperti perayaan tahun baru Masehi, Tahun Baru Saka di Bali dimulai dengan
menyepi. Tidak ada aktivitas seperti biasa. Semua kegiatan ditiadakan, termasuk pelayanan
umum, seperti Bandar Udara Internasional pun tutup, namun tidak untuk rumah sakit.
              Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha
Esa, untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia/microcosmos) dan Bhuana
Agung/macrocosmos (alam semesta). Sebelum Hari Raya Nyepi, terdapat beberapa rangkaian
upacara yang dilakukan umat Hindu, khususnya di daerah Bali.

7) Kesenian Musik Khas Bali


Musik trasional Bali memang mempunyai ciri khas tersendiri dalam cara memainkannya.
Irama musik bali mengingatkan kita pada suatu semangat keceriaan, karena irama yang
dimainkan mengadung kecepatan yang saling berkesinambungan. Komponen-komponen musik
saling menyatu melahirkan suara gemuruh hingga yang mendengarkan tanpa terasa badan terasa
seolah-olah mau bergerak. Kekuatan Musik bali ada pada kecepatan pukulan gamalan yang
bersaut-sautan dalam tempo cepat. Ada beberapa jenis musik yang mempunyai keunikan
tersendiri dalam memainkannya diantaranya, Gemelan Jegog, Gamelan Gong Gede, Gamelan
Gambang, Gamelan Selunding. Selain musik gamelan dengan menonjolan instrumentalnya, juga
terkadang disatukan dengan  irama suara manusia yang saling bersaut-sautan seperti tari kecak,
dimana tarian ini konon menirukan gaya seekor kera. Selain itu juga ada musik angklung gaya
khas Bali yang dimainkan dalam rangka penyelengaraan upacara pembakaran mayat yaitu
Ngaben, serta musik Bebonangan yang dimainkan pada saat penyelenggaraan upacara tertentu
oleh masyarakat Bali. Dalam mendesain penyajian gamelan gaya Bali mengisyarat kan
penampilan tersendiri sehingga menarik perhatian orang.

       

  
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi, dapat disimpulkan keragaman budaya yang dimiliki oleh daerah Bali sangat lah
banyak. Seperti cara beretika yang baik sesuai agama dan hukum adat bali yang berlaku,
kemudian rumah adat bali yang memiliki arti pada tiap tiap bentuk dan ukiran, kesenian di
daerah bali juga sangat lah banyak. Tradisi Upacara-upacara Adat Bali yang beragam juga
membuat keragaman akan budaya Bali semakin lengkap. Sehingga banyak sekali yang harus kita
ketahui lebih jauh lagi mengenai budaya-budaya yang ada di Indonesia ini terutama Bali yang
sebenarnya memiliki budaya yang sangat kental dan beragam.

B. Saran
         Menurut saya, karena beragam nya budaya di Indonesia ini, terutama untuk daerah
Bali. Sebaiknya kita sebagai generasi penerus terus melestarikan budaya yang ada saat ini dan
seterus nya agar tidak hilang begitu saja dan tidak ditiru oleh Negara lain. Karena budaya kita
sangat lah kaya akan kreasi dan keindahan yang memiliki arti tersendiri. Kita harus bangga
menjadi Warga Indonesia.  
DAFTAR PUSTAKA

  
http://balikubudayaku.blogspot.com/ 
http://odanz06.blogspot.com/2013/02/keberagaman-budaya-bali.html
http://elvan1308.blogspot.com/2012/10/macam-macam-kebudayaan-bali.html
http://ketutwirawan.com/adat-dan-agama-dalam-masyarakat-hukum-adat-bali/
http://duniainformasiblog.blogspot.com/2011/07/tradisi-upacara-adat-potong-gigi-di.html

Anda mungkin juga menyukai