Anda di halaman 1dari 14

BAHASA INDONESIA

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

Disusun Oleh
Kelompok II :

Muhammad Asfar NIM : 21271008


Miftah Aini Amelia NIM : 21271017
Rendi Diski Anugrah NIM : 21271037
Muhammad Akmal NIM : 21271033

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN


UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA
MATARAM
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini meskipun jauh dari
kesempurnaan.

Pembuatan makalah ini diharapkan dapat menjadi salah satu wadah pembelajaran
dalam menimbah ilmu utamanya dalam mata kuliah Bahasa Indonesia terkhusus pada
pelafalan, pemakaian huruf, pemisahan suku kata, penulisan huruf, kata, partikel, dan
angka bilangan.

Pada kesempatan ini kami membuka diri untuk menerima kritik dan saran yang
berguna untuk perbaikan dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan
pengetahuan dalam proses pembelajaran utamanya dalam penggunaan ejaan Bahasa
Indonesia yang benar.

Mataram, Mei 2022

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii


DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang.............................................................................................. 1

2. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1


3. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

1. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) .............................................................. 2


2. Pemakaian Huruf .......................................................................................... 2
2.1. Huruf Abjad ......................................................................................... 2
2.2. Huruf Vokal ......................................................................................... 2
2.3. Huruf Konsonan................................................................................... 2
2.4. Huruf Diftong ...................................................................................... 2
2.5. Gabungan Huruf Konsonan .................................................................. 3
3. Penulisan Huruf ............................................................................................ 3
3.1. Penulisan Huruf Besar (Kapital) ........................................................... 3
3.2. Penulisan Huruf Miring ....................................................................... 5
4. Penulisan Kata .............................................................................................. 5
5. Penulisan Unsur Serapan .............................................................................. 7
6. Jenis dan Fungsi Tanda Baca ........................................................................ 7

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan................................................................................................. 11
2. Saran .......................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Suatu kesalahan besar jika kita menganggap bahwa persoalan dalam


pemilihan kata adalah suatu persoalan yang sederhana, tidak perlu
dibicarakan atau dipelajari karena akan terjadi dengan sendirinya secara wajar
pada diri manusia. Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita menjumpai
orang-orang yang sangat sulit mengungkapkan maksud atau segala sesuatu
yang ada dalam pikirannya dan sedikit sekali variasi bahasanya. Kita pun juga
menjumpai orang-orang yang boros sekali dalam memakai perbendaharaan
katanya, namun tidak memiliki makna yang begitu berarti. Oleh karena itu
agar tidak terseret ke dalam dua hal tersebut, kita harus mengetahui betapa
pentingnya peranan kata dalam kehidupan sehari-hari.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang makalah ini, permasalahan yang akan


dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apakah pengertian dari EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)?
2. Kaidah EYD ?

3. Tujuan Penulisan

Agar para pembaca dapat lebih mengerti dan memahami penggunaan Ejaan
Yang Disempurnakan dalam Tata Bahasa Indonesia.

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

EYD (Ejaan yang Disempurnakan) adalah tata bahasa dalam Bahasa


Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai
dari pemakaian dan penulisan huruf capital dan huruf miring, serta penulisan
unsur serapan. EYD disini diartikan sebagai tata bahasa yang disempurnakan.
Dalam penulisan karya ilmiah perlu adanya aturan tata bahasa yang
menyempurnakan sebuah karya tulis. Karena dalam sebuah karya tulis
memerlukan tingkat kesempurnaan yang mendetail. Singkatnya EYD
digunakan untuk membuat tulisan dengan cara yang baik dan benar.

2. Pemakaian Huruf

2.1. Huruf Abjad

Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas


huruf berikut.Nama setiap huruf disertakan disebelahnya.

2.2. Huruf Vokal

Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri


atas huruf a, i, u, e, dan o. Contoh pemakaian huruf vokal dalam kata.

2.3. Huruf Konsonan

Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia


adalah huruf yang selain huruf vokal yang terdiri atas huruf-huruf b, c,
d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.

2.4. Huruf Diftong

Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan


dengan ai, au, dan oi.Contoh pemakaian dalam kata

2.5. Gabungan Huruf Konsonan

Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang


melambangkan konsonan, yaitu : kh, ng, ny, dan sy. Masing-masing
melambangkan satu bunyi konsonan. Contoh pemakaian dalam kata

2
3. Penulisan Huruf

Dua hal yang harus diperhatikan dalam penulisan huruf berdasarkan EYD, yaitu:

 Penulisan Huruf Besar.


 Penulisan Huruf Miring.

Lebih jelasnya dapat dilihat pada pembahasan berikut.

3.1. Penulisan Huruf Besar (Kapital)

Kaidah penulisan huruf besar dapat digunakan dalam beberapa hal,yaitu :

1. Digunakan sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya :

 Dia menulis surat di kamar


 Tugas bahasa Indonesia sudah dikerjakan.

2. Digunakan sebagai huruf pertama petikan langsung. Misalnya :

 Ayah bertanya, “Apakah mahasiswa sudah libur?”.


 “Kemarin engkau terlambat”, kata ketua tingkat.

3. Digunakan sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang
berhubungan dengan nama Tuhan, kata ganti Tuhan, dan nama
kitab suci. Misalnya :

 Allah Yang Maha kuasa lagi Maha penyayang


 Terima kasih atas bimbingan-Mu ya Allah.

4. Digunakan sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan ,
keturunan, keagamaan yang diikuti nama orang. Misalnya :

 Raja Gowa adalah Sultan Hasanuddin


 Kita adalah pengikut Nabi Muhammad saw.

5. Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat


yang diikuti nama orang, pengganti nama orang tertentu, nama
instansi, dan nama tempat. Misalnya :

 Wakil Presiden Yusuf Kalla memberi bantuan mobil


 Laksamana Muda Udara Abd. Rahman telah dilantik.

6. Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama orang. Misalnya :

 Ibrahim Naki
 Nofayanti

3
7. Digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan
nama bahasa. Misalnya :

 bangsa Indonesia
 suku Sunda

8. Digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari
raya, dan peristiwa sejarah. Misalnya :

 tahun Hijriyah hari Jumat


 bulan Desember hari Lebaran

9. Digunakan sebagai huruf pertama nama geografi unsur nama diri.
Misalnya :

 Laut Jawa Jazirah Arab


 Asia Tenggara Tanjung Harapan

10. Digunakan sebagai huruf pertama semua unsur nama negara,
lembaga pemerintah, ketatanegaraan, dan nama dokumen resmi,
kecuali terdapat kata penghubung. Misalnya :

 Republik Indonesia
 Majelis Permusyawaratan Rakyat

11. Digunakan sebagai huruf pertama penunjuk kekerabatan atau
sapaan dan pengacuan. Misalnya :

 Surat Saudara sudah saya terima.


 Mereka pergi ke rumah Pak Lurah.

12. Digunakan sebagai huruf pertama kata ganti Anda. Misalnya :

 Surat Anda telah saya balas


 Sudahkah Anda sholat?

13. Digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,


pangkat dan sapaan. Misalnya :

 Dr. Ibrahim Naki


 Abdul Manaf Husain, S.H

14. Digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang
sempurna yang terdapat pada nama badan lembaga pemerintah
dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi. Misalnya:

 Perserikatan Bangsa-Bangsa
 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.

4
15. Digunakan sebagai huruf pertama semua kata di dalam judul,
majalah, surat kabar, dan karangan ilmiah lainnya, kecuali kata
depan dan kata penghubung. Misalnya :

 Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.


 Ia menyelesaikan makalah “Asas-Asas Hukum Perdata”

3.2. Penulisan Huruf Miring

Huruf miring digunakan untuk :

1. Menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip


dalam tulisan. Misalnya :

 Buku Negara kertagama karangan Prapanca.


 Majalah Suara Hidayatullah sedang dibaca.

2. Menegaskan dan mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, dan
kelompok kata. Misalnya :

 Huruf pertama kata abad adalah a.


 Dia bukan menipu, tetapi ditipu


4. Penulisan Kata

Ada bebrapa hal yang pelru diperhatikan dalam penulisan kata, yaitu :

4.1. Kata Dasar

Kata dasar adalah kata yang belum mengalami perubahan bentuk,


yang ditulis sebagai suatu kesatuan. Misalnya :

 Dia teman baik saya.

4.2. Kata Turunan (Kata berimbuhan) Kaidah yang harus diikuti dalam
penulisan kata turunan, yaitu :

Imbuhan semuanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Misalnya

 Membaca
 Menulis

Awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung


mengikuti atau mendahuluinya jika bentuk dasarnya berupa gabungan
kata. Misalnya :

 Bertepuk tangan
 Sebar luaskan.

5
Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata dan sekaligus
mendapat awalan dan akhiran, kata itu ditulis serangkai. Misalnya :

 Menandatangani
 Keanekaragaman.

Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam


kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai. Misalnya :

 Antarkota
 Mahaadil

4.3. Kata Ulang

Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda (-).

Jenis jenis kata ulang yaitu :

 Dwipurwa yaitu pengulangan suku kata awal. Misalnya =


Laki : Lelaki
 Dwilingga yaitu pengulangan utuh atau secara keseluruhan.
Misalnya = Laki : Laki-laki
 Dwilingga salin suara yaitu pengulangan variasi fonem.
Misalnya = Sayur : Sayur-mayur
 Pengulangan berimbuhan yaitu pengulangan yang mendapat
imbuhan. Misalnya =Main : Bermain-main

5. Penulisan Unsur Serapan

Dalam hal penulisan unsur serapan dalam bahasa Indonesia, sebagian


ahli bahasa Indonesia menganggap belum stabil dan konsisten. Dikatakan
demikian karena pemakai bahasa Indonesia sering begitu saja menyerap
unsur asing tanpa memperhatikan aturan, situasi, dan kondisi yang ada.
Pemakai bahasa seenaknya menggunakan kata asing tanpa memproses sesuai
dengan aturan yang telah diterapkan.

Berdasarkan taraf integritasnya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia


dikelompokkan dua bagian, yaitu :

1. Secara adopsi, yaitu apabila unsur asing itu diserap sepenuhnya secara
utuh, baik tulisan maupun ucapan, tidak mengalami perubahan. Contoh
yang tergolong secara adopsi, yaitu : editor, civitas academica, de facto,
bridge.

2. Secara adaptasi, yaitu apabila unsur asing itu sudah disesuaikan ke dlaam
kaidah bahasa Indonesia, baik pengucapannya maupun penulisannya.
Salah satu contoh yang tergolong secara adaptasi, yaitu : ekspor, material,
sistem, atlet, manajemen, koordinasi, fungsi.

6
6. Jenis dan Fungsi Tanda Baca
6.1. Tanda titik (.)
Fungsi dan pemakaian tanda titik:

 Untuk mengakhiri sebuah kalimat yang bukan pertanyaan


atau seruan,
 Pada akhir singkatan nama orang,
 Diletakan pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat dan
sapaan,
 Pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum,
 Dibelakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar
atau daftar, dll.

6.2. Tanda Koma (,)

Fungsi dan pemakaian tanda koma antara lain:

 Memisahkan unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau


pembilang,
 Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak
kalimat tersebut mendahului induk kalimat,
 Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dakam
kalimat, dll.

6.3. Tanda Seru (!)

Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan berupa


seruan atau perintah atau yang menggambarkan kesungguhan,
ketidakpercayaa, atau rasa emosi yang kuat.

6.4. Tanda Titik Koma (;)

Fungsi dan pemakaian titik koma adalah:

 Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis atau setara,


 Memisahkan kalimat yang setara didalam satu kalimat
majemuk sebagai pengganti kata penghubung.

6.5. Tanda Titik Dua (:)

Tanda Titik Dua digunakan dalam hal-hal sebagai berikut:

 Pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian


atau pemerian,
 Pada kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian,
 Dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku
dalam percakapan,

7
 Di antara jilid atau nomor buku/ majalah dan halama,n
antara bab dan ayat dalam kitab suci, atau antara judul dan
anak judul suatu karangan.

6.6. Tanda Hubung (-)

Tanda hubung dipakai dalam hal-hal seperti berikut:

 Menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh pergantian


baris,
 Menyambung unsur-unsur kata ulang,
 Merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.

6.7. Tanda Elipsis (…)

Tanda elipsis dipergunakan untuk menyatakan hal-hal seperti berikut:

 Mengambarkan kalimat yang terputus-putus,


 Menunjukan bahwa satu petikan ada bagian yang dihilangkan.

6.8. Tanda Tanya (?)

Fungsi dan Kegunaan tanda tanya (?):

 Tanda tanya selalunya dipakai pada setiap akhir kalimat tanya.


 Tanda tanya yang dipakai dan diletakan didalam tanda
kurung menyatakan bahwa kalimat yang dimaksud
disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.

6.9. Tanda Kurung ( )

Tanda kurung dipakai dalam ha-hal berikut:

 Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan,


 Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian
pokok pembicaraan,
 Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri
keterangan.

6.10. Tanda Kurung Siku ( {..} )

Tanda kurung siku digunakan untuk:


 Mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi
atau tambahan pada akhir kalimat atau bagian kalimat yang
ditulis orang lain,
 Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah
bertanda kurung.

8
6.11. Tanda Petik (“…”)

Fungsi tanda petik adalah:

 Mengapit petikan lagsung yang berasal dari pembicaraan,


naskah atau bahan tertulis lain
 Mengapit judul syair, karangan, bab buku apabila dipakai
dalam kalimat
 Mengapit istilah kalimat yang kurang dikenal

6.12. Tanda Petik Tunggal („..‟)

Tanda Petik tunggal mempunyai fungsi:

 Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain,


 Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing.

6.13. Tanda Garis Miring (/)

Fungsi dan kegunaan garis miring


 Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat,
 Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau, per
atau nomor alamat.

6.14. Tanda Penyingkat (Apostrof) („)

Tanda Apostrof menunjukan penghilangan bagian kata.

9
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

EYD (Ejaan yang Disempurnakan) adalah tata bahasa dalam Bahasa


Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai
dari pemakaian dan penulisan huruf capital dan huruf miring, serta penulisan
unsur serapan.

EYD disini diartikan sebagai tata bahasa yang disempurnakan. Dalam


penulisan karya ilmiah perlu adanya aturan tata bahasa yang
menyempurnakan sebuah karya tulis. Karena dalam sebuah karya tulis
memerlukan tingkat kesempurnaan yang mendetail.

Dari uraian singkat di atas maka kita bisa menarik kesimpulan/penulis


mencoba memberikan kesimpulan berdasarkan data-data dan fakta
dilapangan menunjukkan masih banyak orang-orang tidak memahami
pemakain bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah
yang benar. Jadi dilhat dari fungsinya bahasa merupakan jantung dari
kehidupan ini karena tanpa bahasa kita tidak akan bisa berinteraksi sesama
yang lain.

2. Saran

Sudah selayaknya kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia dapat

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar khususnya dalam


bahasa tulis. Dengan adanya penjabaran tentang pamakaian EYD diharapkan
para pembaca dapat memahami dan menerapkan penggunaan EYD dalam
pembuatan suatu karya tulis. Dan semoga penjabaran ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.

10
DAFTAR PUSTAKA

Sugihastuti, dkk. 2006. Editor Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

Finoza, Lamudin. 1993.Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan


Mulia,.

Alwi, Hasan. Dkk. 2003, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi-2. Jakarta:

Balai Pustaka.

Anonim. 1992, Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan. Jakarta: Balai


Pustaka

11

Anda mungkin juga menyukai