Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH BAHASA INDONESIA

(Pemakaian Huruf & Penulisan Kata)


Dosen : Shely Nasya Putri, M.Pd.

O
l
e
h

Supiyan Sauri 12312318


TI 13 ABCDEF

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN


INFORMATIKA & KOMPUTER TEKNOKRAT
BANDAR LAMPUNG
2015

Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata A


KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum wr.wb
Alhamdulillahirabbil‟alamin, Segala puji bagi Allah, atas Rahmat dan Karunia-Nya
Penyusun diberi kemampuan untuk menyelesaikan makalah tentang Pemakaian Huruf &
Penulisan Kata ini sampai selesai.

Ucapan Salam dan Keselamatan kepada Rasulullah SAW, para Sahabat dan Sahabiah,
yang garis hidupnya telah memberikan teladan yang tak habis-habisnya untuk ditelaah.
Semoga kita cukup diberi keberuntungan hidup yang penuh Rahmat dengan meneladani para
teladan terbaik dari seluruh Umat tersebut.

Dalam makalah ini Penyusun akan membahas tentang Tata Cara Pemakaian Huruf
& Penulisan Kata yang meliputi Macam-macam penggunaan huruf dalam kata ataupun
kalimat, cara pemenggalan kata, pemakaian huruf kapital, pemakaian huruf miring, dan
berbagai macam penulisan kata.

Dalam penyusunan makalah ini Penyusun banyak memperoleh bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penyusun ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada teman –
teman yang sudah memberikan konstribusinya dalam penyelesaian makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan. Oleh sebab itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Dan semoga dengan terselesaikannya makalah Pemakaian Huruf & Penulisan
Kata ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Bandar Lampung, Maret 2015

Penyusun

Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata i


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
2. Rumusan Masalah ............................................................................ 1
3. Tujuan Penulisan .............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 2
1. Pemakaian Huruf .............................................................................. 2
A. Huruf Abjad ......................................................................... 2
B. Huruf Vokal ......................................................................... 2
C. Huruf Konsonan .................................................................... 2
D. Huruf Diftong ....................................................................... 2
E. Gabugan Huruf Konsonan ..................................................... 2
F. Huruf Kapital ........................................................................ 2
G. Huruf Miring ......................................................................... 5
H. Huruf Tebal .......................................................................... 6
2. Penulisan Kata .................................................................................. 6
A. Kata Dasar ............................................................................ 6
B. Kata Turunan ........................................................................ 6
C. Bentuk Ulang ........................................................................ 8
D. Gabung Kata ......................................................................... 8
E. Suku Kata ............................................................................. 9
F. Kata Depan di, ke, dan dari ................................................... 11
G. Partikel ................................................................................. 11
H. Singkatan dan Akronim ......................................................... 12
I. Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan –nya ............................... 13
J. Kata si dan sang .................................................................... 14
3. Contoh Wacana ................................................................................ 14
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 16
1. Simpulan .......................................................................................... 16
2. Saran ................................................................................................ 16
Daftar Pustaka

Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata ii


BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


Kemampuan berbahasa Indonesia adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi
masyarakat Indonesia, tidak terkecuali murid sekolah dasar. Dalam bidang pendidikan dan
pengajaran di sekolah dasar, bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran pokok. Pelajaran
bahasa Indonesia diajarkan kepada murid berdasarkan kurikulum yang berlaku, yang di
dalamnya (kurikulum pendidikan dasar) tercantum beberapa tujuan pembelajaran. Salah satu
tujuan pokoknya adalah murid mampu dan terampil berbahasa Indonesia dengan baik dan
benar setelah mengalami proses belajar mengajar di sekolah. Keterampilan berbahasa itu
tidak saja meliputi satu aspek, tetapi di dalamnya termasuk kemampuan membaca, menulis,
mendengarkan (menyimak), dan berbicara. Dalam proses pemerolehan dan penggunaannya,
keterampilan berbahasa tersebut saling berkaitan. Bahasa tulis mencakup sejumlah unsur-
unsur bahasa, salah satunya adalah mengenai ejaan yang mencakup macam-macam huruf,
berbagai kata, dan aneka tanda baca. Ada beberapa hal yang perlu dikemukakan, khususnya
berbagai persoalan yang akan dibahas dalam makalah ini. Hal-hal yang dimaksud adalah
pemakaian huruf, dan penulisan kata pada bahasa Indonesia yang sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan.

2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana pemakaian huruf pada bahasa Indonesia yang sesuai dengan Ejaan
Yang Disempurnakan?
b. Bagaimana pemakaian kata pada bahasa Indonesia yang sesuai dengan Ejaan
Yang Disempurnakan?

3. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui cara cara pemakaian huruf maupun kata sesuai dengan Ejaan
Yang Disempurnakan.
b. Mahasiswa dapat menerapkan dalam pembuatan laporan-laporan, makalah, karya
tulis, dan skripsi yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan.

Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 1


BAB II
PEMBAHASAN

1. PEMAKAIAN HURUF
A. Huruf Abjad
Huruf abjad ada dua puluh enam huruf, yaitu:
a, b, c, d, e, f, g, h, i, j,k, l, m, n, o, p, q, r, s, t, u v, w, x, y, z.
B. Huruf Vokal
Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia, terdiri atas huruf a, e*, i, o, dan u.
* Untuk keperluan pelafalan kata yang benar, tanda aksen ( „ ) dapat digunakan jika ejaan
kata menimbulkan keraguan.
Misalnya :
Di mana kecap itu dibuat?
Coba kecap dulu makanan itu.
C. Huruf Konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf-huruf b, c, d,
f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z.
D. Huruf Diftong
Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au, dan oi.
E. Gabungan Huruf Konsonan
Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy masing-masing melambangkan satu bunyi
konsonan.
F. Huruf Kapital
1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat dan
petikan langsung.
Misalnya:
Dia membaca buku
Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan
dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
Islam, Kristen, Quran, Alkitab.

Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 2


3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan
keagamaan, jabatan, instansi yang diikuti nama orang atau nama tempat yang digunakan
sebagai pengganti nama orang tertentu.
Misalnya:
Wakil Presiden Adam Malik
Gubernur Jawa Tengah
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Misalnya:
Amir Hamzah
Catatan:
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama seperti pada de, van, dan der (dalam bahasa
Belanda), von (dalam bahasa Jerman), atau da (dalam nama Portugal).
Misalnya:
J.J de Hollander
Vasco da Gama
Dalam nama orang tertentu, huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata
bin atau binti.
Misalnya:
Abdul Rahman bin Zaini
Siti Fatimah binti Salim
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Misalnya:
bangsa Eskimo
bahasa Indonesia
6.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari raya.
Misalnya:
tahun Hijriah bulan Maulid
bulan Agustus hari Galungan
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama peristiwa sejarah.
Misalnya:
Perang Dunia I
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak digunakan
sebagai nama.
Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 3
Misalnya:
Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.
7.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama diri geografi.
Misalnya:
Jawa Barat
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama geografi yang diikuti
nama diri geografi.
Misalnya:
Bukit Barisan
Gunung Semeru
c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama diri atau nama diri geografi jika kata
yang mendahuluinya menggambarkan kekhasan budaya.
Misalnya:
ukiran Jepara
tari Melayu
8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama resmi negara, lembaga
resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi, kecuali kata tugas, seperti
dan, oleh, atau dan untuk.
Misalnya:
Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak
9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang
terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dokumen resmi, dan
judul karangan.
Misalnya:
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial
10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata
ulang sempurna) didalam judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah. Kecuali, kata tugas
seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalya:
Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan
sapaan yang digunakan dengan nama diri.
Misalnya:
Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 4
Dr. Doktor
Catatan:
Gelar akademi dan sebutan lulusan perguruan tinggi, termasuk singkatannya, diatur secara
khusus dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
036/U/1993.
12.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan,
seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman, yang digunakan dalam penyapaan atau
pengacuan.
Misalnya:
Adik bertanya, “itu apa, Bu?”
Besok Paman akan datang.
b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan
yang tidak digunakan dalam pengacuan ataun penyapaan.
Misalnya:
Kita harus menghormati bapak dan ibu.
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata Anda yang digunakan dalam penyapaan.
Misalnya:
Sudahkah Anda tahu?
Surat Anda sudah kami terima dengan baik.
G. Huruf Miring
1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat
kabar yang dikutip dalam tulisan.
Misalnya:
Majalah Bahasa dan Sastra diterbitkan oleh Pusat Bahasa.
Catatan:
Judul skripsi, tesis, atau disertasi yang belum diterbitkan dan dirujuk dalam tulisan tidak
ditulis dengan huruf miring, tetapi diapit dengan tanda petik.
2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian
kata, kata, atau kelompok kata.
Misalnya:
Bab ini tidak membicarakan pemakaian huruf kapital.
3.a. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan yang bukan
bahasa Indonesia.
Misalnya:
Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 5
Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostana.
b. ungkapan asing yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia penulisannya diperlakukan
sebagai kata Indonesia.
Misalnya:
Negara itu telah mengalami empat kali kudeta.
H. Huruf Tebal
1. Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, bab, bagian bab, daftar
isi, daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka, indeks, dan lampiran.
Misalnya:
Judul : HABIS GELAP TERBITLAH TERANG
Bab : BAB I PENDAHULUAN
Bagian Bab : 1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Tujuan
Daftar, indeks, dan lampiran:
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
2. Huruf tebal dalam cetakan kamus dipakai untuk menuliskan lema dan sublema serta untuk
menuliskan lambang bilangan yang menyatakan polisemi.
Misalnya:
kalah v 1 tidak menang ...2 kehilangan atau merugi...; 3 tidak lulus ...; 4 tidak
menyamai.

2. PENULISAN KATA
A. Kata Dasar
Kata yang berupa kata dasar di tulis sebagai satu kesatuan.
Misalnya:
Buku itu sangat menarik.
Ibu sangat mengharapkan keberhasilanmu.
B. Kata Turunan
1. a. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) di tulis serangkai dengan bentuk dasarnya.
Misalnya :
Berjalan, dipermainkan, gemetar, kemauan, lukisan, petani.

Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 6


b. Imbuhan di rangkaiakan dengan tanda hubung jika di tambahkan pada bentuk singkatan
atau kata dasar yang bukan bahasa Indonesia.
Misalnya :
Mem-PHP-kan, di- PTUN-kan, di-upgrade, me-recall.
2. Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata, awalan atau akhiran di tulis serangkai dengan
kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya.
Misalnya :
Bertepuk tangan, garis bawahi, sebar luaskan.
3. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus,
unsur gabungan kata itu di tulis serangkai.
Misalnya :
Dilipatgandakan
Menyebarluaskan
4. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya di pakai dalam kombinasi, gabungan kata itu di
tulis serangkai.
Misalnya :
Adipati Dwiwarna Paripurna
Aerodinamika Ekawarna Poligami
Catatan :
1. jika bentuk terikat di ikuti oleh kata yang huruf awalnya kapital, tanda hubung (-) di
gunakan di antara kedua unsur itu.
Misalnya :
non-Indonesia, pan-Afrikanisme, pro-Barat.
2. Jika kata maha sebagai unsur gabungan merujuk kepada Tuhan yang di ikuti oleh kata
berimbuhan, gabungan itu di tulis terpisah dan unsur-unsurnya di mulai dengan huruf kapital.
Misalnya :
Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.
Kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Pengampun.
3. Jika kata maha sebagai unsur gabungan, merujuk kepada Tuhan dan di ikuti oleh kata
dasar, kecuali kata esa, gabungan itu di tulis serangkai.
Misalnya :
Tuhan Yang Mahakuasa menentukan arah hidup kita.
4. Bentuk-bentuk terikat dari bahasa asing yang di serap kedalam bahasa indonesia seperti
pro, kontra, dan anti, dapat di gunakan sebagai bentuk dasar.
Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 7
Misalnya :
Sikap masyarakat yang pro lebih banyak dari pada yang kontra.
Mereka memperlihatkan sikap anti terhadap kejahatan.
5. Kata tak sebagai unsur gabungan dalam peristilahan di tulis serangkai dengan bentuk dasar
yang mengikutinya, tetapi di tulis terpisah jika diikuti oleh bentuk berimbuhan.
Misalnya :
Taktembus cahaya, tak bersuara, tak terpisahkan.
C. Bentuk Ulang
1. Bentuk ulang di tulis dengan menggunakan tanda hubung di antara unsur-unsurnya.
Misalnya :
Anak-anak mata-mata
Berjalan-jalan menulis-nulis
Catatan :
1. Bentuk ulang gabungan kata ditulis dengan menggunakan unsur utama saja.
Misalnya :
Surat kabar -> Surat-surat kabar
Kapal barang - > kapal-kapal barang
2. Bentuk ulang gabungan kata yang unsur keduanya adjektiva ditulis dengan mengulang
unsur pertama atau unsur keduanya dengan makna yang berbeda.
Misalnya :
Orang besar -> Orang-orang besar / Orang besar-besar
2. Awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan bentuk ulang.
Misalnya :
Kekanak-kanakan, perundang-undangan, melambai-lambaikan, di besar-besarkan,
memata-matai.
Catatan :
Angka 2 dapat di gunakan dalam penulisan bentuk ulang untuk keperluan khusus, seperti
dalam pembuatan catatan rapat atau kuliah.
Misalnya :
Pemerintah sedang mempersiapkan rancangan undang2 baru.
Kami mengundang orang2 yang berminat saja.
D. Gabungan Kata
1. unsur-unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk ditulis terpisah.
Misalnya :
Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 8
duta besar model linear
kambing hitam orang tua
2. Gabungan kata yang dapat menimbulkan kesalahan pengertian dapat ditulis dengan
menambahkan tanda hubung di antara unsur-unsurnya untuk menegaskan pertalian unsur
yang bersangkutan.
Misalnya :
anak - istri Ali anak istri – Ali
ibu – bapak kami ibu bapak – kami
3. Gabungan kata yang dirasakan sudah padu benar ditulis serangkai.
Misalnya :
Acapkali darmasiswa puspawarna
Adakalanya darmawisata radioaktif
E. Suku Kata
1. Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan dengan sebagai berkut.
a. Jika ditengah kata ada huruf vokal yang berurutan, pemenggalannya dilakukan di antara
kedua huruf vokal itu.
Misalnya :
Bu-ah
Ma-in
b. Huruf diftong ai,au, dan oi tidak di penggal.
Misalnya :
Pan-dai, au-la, sau-da-ra,am-boi
c. Jika ditengah kata dasar ada huruf konsonan (termasuk gabungan huruf konsonan) diantara
dua buah huruf vokal, pemenggalannya dilakukan sebelum huruf konsonan itu.
Misalnya :
Ba-pak, la-wan, de-ngan,ke-nyang, mu-ta-khir, mu-sya-wa-rah.
d. Jika ditengah kata dasar ada dua huruf konsonan yang berurutan, pemenggalannya
dilakukan antara kedua huruf konsonan itu.
Misalnya :
Ap-ril, cap-lok, makh-luk, man-di, sang-gup, som-bong, swas-ta
e. Jika ditengah kata dasar ada tiga huruf konsonan atau lebih yang masing-masing
melambangkan satu bunyi, pemenggalannya dilakukan diantara huruf konsonan yang pertama
dan huruf konsonan yang kedua.
Misalnya :
Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 9
Ul-tra, in-fra, ben-trok, in-stru-men.
Catatan :
(1) gabungan huruf konsonan yang melambangkan satu bunyi tidak dipenggal.
Misalnya :
Bang-krut, bang-sa, ba-nyak, ikh-las, kong-res, makh-luk,masy-hur, sang-gup.
(2) pemenggalan kata tidak boleh menyebabkan munculnya satu huruf (vokal) diawal atau
akhir baris.
Misalnya :
Itu -.> i-tu
Setia - > se-ti-a
2. Pemenggalan kata dengan awalan, akhiran, atau partikel dilakukan diantara bentuk dasar
dan imbuhan atau partikel itu.
Misalnya :
Ber-jalan, mem-bantu, di-ambil, ter-bawa, per-buat, makan-an, letak-kan, me-rasa-
kan, pergi-lah.
catatan :
(1) pemggalan kata berimbuhan yang bentuk dasarnya mengalami perubahan dilakukan
seperti pada kata dasar.
Misalnya :
Me-nu-tup, me-ma-kai, me-nya-pu, me-nge-cat, pe-no-long, pe-mi-kir, pe-nga-rang,
pe-nye-but, pe-nge-tik.
(2) akhiran – i tidak dipisahkan pada pengantian baris.
(3) pemenggalan kata berisisipan dilakukan seperti pada kata dasar.
Misalnya :
Ge-lem-bung, ge-mu-ruh, ge-ri-gi, si-nam-bung, te-lun-juk.
(4). pemenggalan tidak dilakukan pada suku kata yang terdiri atas satu vokal.
Misalnya :
Beberapa pendapat mengenai masalah itu telah disampaikan....
Walaupun cuma-cuma, mereka tidak mau ambil makanan itu.
3. Jika sebuah kata terdiri atas dua unsur atau lebih dan salah satu unsurnya itu dapat
bergabung dengan unsur lain, pemenggalannya dilakukan diantara unsur-unsur itu. Tiap-tiap
unsur gabungan itu dipenggal seperti pada kata dasar.
Misalnya :
Bio-grafi bi-o-gra-fi
Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 10
Intro-speksi in-tro-spek-si

4. Nama orang badan hukum, atau nama diri lain yang terdiri atas dua unsur atau lebih
dipenggal pada akhir baris diantara unsur-unsurnya ( tanpa tanda pisah ). Unsur nama yang
berupa singkatan tidak dipisahkan.
F. Kata Depan di, ke, dan dari
Kata depan di, ke, dan dari di tulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam
gabungan kata yang sudah lazim di anggap sebagai suatu kata, seperti kepada dan daripada.
Misalnya :
Bermalam sajalaha di sini.
Mari kita berangkat ke kantor.
Cincin itu terbuat dari emas.
Catatan :
Kata-kata yang di cetak miring dalam kalimat seperti bawah ini di tulis serangkai.
Misalnya :
Kami percaya sepenuhnya kepadanya..
Dia masuk, lalu keluar lagi
G. Partikel
1. Partikel –lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya :
Bacalah buku itu baik-baik!
Apakah yang tersirat dalam surat itu?
Apatah gunanya bersedih hati?
2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Misalnya :
Apa pun permasalahannya, dia dapat mengatasinya dengan bijaksana..
Jangankan dua kali, satu kali pun engkau belum pernah datang ke rumahku.
Catatan :
Partikel pun pada gabungan yang lazim dianggap padu ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Misalnya :
Baik laki-laki maupun perempuan ikut berdemonstrasi.
Walaupun sederhana, rumah itu tampak asri.

Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 11


3. Partikel per yang berarti „demi‟, „tiap‟, atau „mulai‟ ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.
Misalnya :
Mereka masuk ke dalam ruang satu per satu.
Harga kain itu Rp. 50.000,00 per helai.
Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per 1 januari.
Catatan :
Partikel per dalam bilangan pecahan yang di tulis dengan huruf dituliskan serangkai dengan
kata yang mengikutinya.
H. Singkatan dan Akronim
1. Singkatan ialah bentuk singkat yang terdiri atas satu huruf atau lebih.
a) Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik
di belakang tiap-tiap singkatan itu.
Misalnya :
A.H. Nasution Abdul Haris Nasution
M.B.A. Master of Business Administration
b) Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi,
serta nama dokumen resmi yang terdiri atas gabungan huruf awal kata di tulis dengan huruf
kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik.
Misalnya :
PBB Perserikatan Bangsa-Bangsa
WHO World Health Organization
c) 1. Singkatan kata berupa gabungan huruf diikuti dengan tanda titik.
Misalnya :
Kpd. Kepada
Hlm. Halaman
2. Singkatan gabungan kata yang terdiri atas tiga huruf diakhiri dengan tanda titik.
Misalnya :
Dll. Dan lain-lain
Dsb. Dan sebagainya
Catatan :
Singkatan itu dapat digunakan untuk keperluan khusus, seperti dalam pembuatan catatan
rapat dan kuliah.

Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 12


d) Singkatan gabungan kata yang terdiri atas dua huruf (lazim digunakan dalam surat
menyurat) masing-masing diikuti oleh tanda titik.
Misalnya :
a.n. atas nama
u.p. untuk perhatian
e) Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran timbangan, dan mata uang tidak diikuti
tanda dengan titik.
Misalnya :
Cu Kuprum
Cm Sentimeter
2. Akronim ialah singkatan dari dua kata atau lebih yang diperlakukan sebagai sebuah kata.
a) Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal unsur-unsur nama diri ditulis
seluruhnya dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Misalnya :
LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
PASI Persatuan Atletik Seluruh Indonesia
b) Akronim nama diri yang berupa singkatan dari beberapa unsur ditulis dengan huruf awal
kapital.
Misalnya :
Bulog Badan Usaha Logistik
Bappenas Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
c) Akronim bukan nama diri yang berupa singkatan dari dua kata atau lebih tulisan dengan
huruf kecil.
Misalnya:
Pemilu pemilihan umum
Iptek ilmu pengetahuan dan teknologi
Catatan:
Jika pembentukan akronim dianggap perlu, hendaknya diperhatikan syarat-syarat berikut:
(1) Jumlah suku kata akronim tidak melebihi jumlah suku kata yang lazim pada kata
Indonesia (tidak lebih dari tiga suku kata).
(2) Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasian kombinasi vokal dan konsonan yang
sesuai dengan pola kata bahasa Indonesia yang lazim agar mudah diucapkan dan diingat.
I. Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan –nya

Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 13


Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; -ku, -mu, dan –nya
ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
Bukuku, bukumu, dan bukunya tesimpan diperpustakaan.
Catatan:
Kata-kata ganti itu (-ku, -mu, dan –nya) dirangkaikan dengan tanda hubung apabila digabung
dengan bentuk yang berupa singkatan atau kata yang diawali dengan huruf kapital.
Misalnya :
KTP-mu, SIM-mu, dan STNK-mu.
J. Kata si dan sang
Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Misalnya:
Toko itu memberikan hadiah kepada si pembeli.
Catatan:
Huruf awal si dan sang dengan huruf kapital kata-kata itu diperlakukan sebagai unsur nama
diri.
Misalnya:
Harimau itu marah sekali kepada Sang Kancil.
Dalam cerita itu Si Buta dari Goa Hantu berkelahi dengan musuhnya.

3. CONTOH WACANA

4G XL Akhirnya Sampai di Bandung (JAKARTA, KOMPAS.com).


Operator XL Axiata akan menghadirkan layanan berteknologi 4G di Bandung. Layanan
internet cepat itu saat ini sedang dalam persiapan dan dijanjikan selesai dalam hitungan hari.
Saat ini, operator telekomunikasi tersebut masih dalam proses modernisasi jaringan.
Targetnya, modernisasi yang terkait implementasi 4G itu akan selesai pada akhir Maret 2015.
“Melalui kesiapan peluncuran 4G yang akan kami gelar beberapa saat lagi, kami memenuhi
janji kepada pelanggan dan masyarakat Bandung untuk memberikan pelayanan yang lebih
unggul dibandingkan pelayanan 4G yang sudah ada," ujar Vice President Central Region XL
Bambang Parikesit melalui keterangan resmi kepada KompasTekno, Jumat (13/3/2015).
"Modernisasi jaringan atau penggantian perangkat baru di Bandung yang terus kami lakukan
hingga akhir Maret 2015 membuat performa akses data 4G XL menjadi lebih prima,"
imbuhnya.
Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 14
Persiapan jaringan di Bandung sekaligus memastikan kinerja XL menjelang gelaran acara
Konferense Asia Afrika (KAA), 19-24 April 2015. Secara khusus XL terus memastikan
semua jaringan antara Jakarta hingga Bandung, serta di beberapa tempat yang menjadi venue
hajatan internasional tersebut. Pada saat acara berlangsung pun XL akan menggelar jaringan
4G di sejumlah lokasi utama acara KAA.
Dia menambahkan, Bandung dipilih XL dengan pertimbangan tingginya potensi permintaan
dan kebutuhan data konsumen. Selain itu layanan 4G dinilai akan mendukung pembangunan
Bandung sebagai pusat perekonomian di Jawa Barat.
Selain menyiapkan jaringan, operator yang identik dengan warna biru itu juga menyiapkan
ekosistem pendukung 4G. Ekosistem tersebut antara lain ketersediaan ponsel, aplikasi digital
yang memberikan ragam manfaat menarik bagi pelanggan (gratis streaming lagu di Guvera,
live streaming nonton pertandingan bola Liga Inggris, video streaming di VIKI, dan konten
Muslimku), dan paket data layanan 4G.

Komentar :
Dari kabar berita diatas yang diambil dari kabar berita kompas.com, hampir semua isinya
sudah memperhatikan pemakaian huruf dan penulisan kata yang sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan. Saya sangat kesulitan mencari letak kesalahan berita tersebut diatas, ada 5
kesalahan yang saya temukan yaitu tidak ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dan tidak
ditulis miring.

Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 15


BAB III
PENUTUP

1. Simpulan
Ejaan bahasa Indonesia menggunakan 26 huruf di dalam abjadnya dari A sampai Z.
Beberapa di antaranya merupakan usaha memajukan ejaan bahasa Indonesia sehingga dapat
mengikuti perkembangan kosa katanya. Huruf-huruf tersebut terdiri dari huruf vokal, huruf
konsonan, huruf diftong, dan gabungan huruf konsonan. Dalam EYD, terdapat aturan-aturan
untuk dapat disebut ejaan yang sempurna. Yakni: pemenggalan kata pada kata dasar,
penulisan huruf seperti penggunaan huruf kapital atau huruf besar, huruf tebal dan
penggunaan huruf miring. Penggunaan kata dalam penulisanya pun perlu diperhatikan.
seperti kata dasar, kata turunan,kata depan dan bentuk partikel.
Untuk menulis sebuah karya tulis harus memperhatikan aturan-aturan penulisan
bahasa Indonesia yang sesuai. khususnya bagi mahasiswa yang sedang menulis tugas
makalah, laporan praktik kerja lapangan, menyusun proposal, dan skripsi.

2. Saran
Aturan dalam penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar dibuat adalah untuk
pandulan para orang yang sedang menulis sebuah karya atau karangan, oleh karena itu dalam
menulis harus disesuaikan dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Sebagai warga negara
Indonesia tidak ada salahnya kita menerapkan makalah ini dalam pemakaian huruf dan
penulisan kata, misalnya dalam menulis surat, membuat karya tulis, membuat laporan, dan
lain sebagainya.

Daftar Pustaka

 Kushartanti dkk, 2005. Pesona Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.


 Depdikbub. (1987). Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan
dan Pedoman Umum Pembentukkan Istilah. Jakarta: Departemen Pendidkan dan
Kebudayaan.

Makalah Bahasa Indonesia Pemakaian Huruf & Penulisan Kata 16

Anda mungkin juga menyukai