Anda di halaman 1dari 19

Ejaan Yang Disempurnakan | Bahasa Indonesia

BAHASA INDONESIA

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

(Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia)

Dosen pengampu:

Yuris Indria Persada,M.Pd

Disusun oleh :

23602021009 Jawad Abdul Majid


23602021010 Ahmad Humaidi
23602021007 Anggareksa Rosadi
23602021014 Dewi Anjar Sari
23602021003 Tsaniyah Dewi Aulia
23602021023 Tri Utami

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISINIS

UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini meskipun
jauh dari kesempurnaan.

Pembuatan makalah ini diharapkan dapat menjadi salah satu wadah


pembelajaran dalam menimbah ilmu utamanya dalam mata kuliah Bahasa
Indonesia terkhusus pada pelafalan, pemakaian huruf, pemisahan suku kata,
penulisan huruf, kata, partikel, dan angka bilangan.

Pada kesempatan ini kami membuka diri untuk menerima kritik dan saran
yang berguna untuk perbaikan dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan pengetahuan dalam proses pembelajaran utamanya dalam
penggunaan ejaan Bahasa Indonesia yang benar.

Malang ,7 Oktober 2023

Tim Penyusun

ii

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii


DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii

BAB I................................................................................................................1

1. Latar Belakang.......................................................................................1

2. Rumusan Masalah..................................................................................1

3. Tujuan Penulisan....................................................................................1

BAB II...............................................................................................................2

1. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).......................................................2

2. Pemakaian Huruf.......................................................................................2

2.1. Huruf Abjad........................................................................................2

2.2. Huruf Vokal........................................................................................2

2.3. Huruf Konsonan..................................................................................2

2.4. Huruf Diftong......................................................................................3

2.5. Gabungan Huruf Konsonan................................................................3

3. Penulisan Huruf......................................................................................2

3.1. Penulisan Huruf Besar (Kapital).........................................................2

3.2. Penulisan Huruf Miring......................................................................6

4. Penulisan Kata (Alwi,hasan.Dkk.2003 )...............................................6

5. Penulisan Unsur Serapan.......................................................................8

6. Jenis dan Fungsi Tanda Baca.................................................................8

iv
BAB III...........................................................................................................13

1. Kesimpulan..........................................................................................13

2. Saran.....................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….14

iii

v
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Suatu kesalahan besar jika kita menganggap bahwa persoalan dalam


pemilihan kata adalah suatu persoalan yang sederhana, tidak perlu dibicarakan
atau dipelajari karena akan terjadi dengan sendirinya secara wajar pada diri
manusia. Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita menjumpai orang-orang
yang sangat sulit mengungkapkan maksud atau segala sesuatu yang ada dalam
pikirannya dan sedikit sekali variasi bahasanya. Kita pun juga menjumpai
orangorang yang boros sekali dalam memakai perbendaharaan katanya, namun
tidak memiliki makna yang begitu berarti. Oleh karena itu agar tidak terseret ke
dalam dua hal tersebut, kita harus mengetahui betapa pentingnya peranan kata
dalam kehidupan sehari-hari.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang makalah ini, permasalahan yang akan


dibahas dalam makalah ini adalah:

1. Apakah pengertian dari EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)?

2. Kaidah EYD ?

3. Tujuan Penulisan

Agar para pembaca dapat lebih mengerti dan memahami penggunaan Ejaan
Yang Disempurnakan dalam Tata Bahasa Indonesia.

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

Menurut (sugihastuti,dkk.2006),EYD (Ejaan yang Disempurnakan) adalah


tata bahasa dalam Bahasa Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia
dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan penulisan huruf capital dan huruf miring,
serta penulisan unsur serapan. EYD disini diartikan sebagai tata bahasa yang
disempurnakan. Dalam penulisan karya ilmiah perlu adanya aturan tata bahasa
yang menyempurnakan sebuah karya tulis. Karena dalam sebuah karya tulis
memerlukan tingkat kesempurnaan yang mendetail. Singkatnya EYD digunakan
untuk membuat tulisan dengan cara yang baik dan benar.

2. Pemakaian Huruf

2.1. Huruf Abjad

Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf
berikut.Nama setiap huruf disertakan disebelahnya.

2.2. Huruf Vokal

Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas


huruf a, i, u, e, dan o. Contoh pemakaian huruf vokal dalam kata.

2.3. Huruf Konsonan

Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia adalah


huruf yang selain huruf vokal yang terdiri atas huruf-huruf b, c, d, f, g, h, j,
k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.

2
2.4. Huruf Diftong

Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan


dengan ai, au, dan oi.Contoh pemakaian dalam kata
2.5. Gabungan Huruf Konsonan

Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang


melambangkan konsonan, yaitu : kh, ng, ny, dan sy. Masing-masing
melambangkan satu bunyi konsonan. Contoh pemakaian dalam kata

3. Penulisan Huruf

(Finoza,Lamudin.1993.) Dua hal yang harus diperhatikan dalam penulisan huruf


berdasarkan EYD, yaitu:

 Penulisan Huruf Besar.

 Penulisan Huruf Miring.

Lebih jelasnya dapat dilihat pada pembahasan berikut.

3.1. Penulisan Huruf Besar (Kapital)

Menurut Alwi,dkk (2007:413,505) huruf memiliki arti (1) tanda aksara


dalam tata tulis bunyi bahasa,(2) aksara,capital memiliki arti besar (tentang
huruf,seperti A,B,dan C).Huruuf capital dapat diartikan sebagai huruf yang
berukuran dan berbentuk khusus (lebih besar dari pada huruf biasa).Aturan
penggunaanya adalah sebagai berikut:

1. Digunakan sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya :

 Dia menulis surat di kamar

 Tugas bahasa Indonesia sudah dikerjakan.

2. Digunakan sebagai huruf pertama petikan langsung. Misalnya :

 Ayah bertanya, “Apakah mahasiswa sudah libur?”.

3
 “Kemarin engkau terlambat”, kata ketua tingkat.

3. Digunakan sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang


berhubungan dengan nama Tuhan, kata ganti Tuhan, dan nama kitab
suci. Misalnya :

 Allah Yang Maha kuasa lagi Maha penyayang  Terima kasih


atas bimbingan-Mu ya Allah.

4. Digunakan sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan , keturunan,


keagamaan yang diikuti nama orang. Misalnya :

 Raja Gowa adalah Sultan Hasanuddin

 Kita adalah pengikut Nabi Muhammad saw.


5. Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat
yang diikuti nama orang, pengganti nama orang tertentu, nama
instansi, dan nama tempat. Misalnya :

 Wakil Presiden Yusuf Kalla memberi bantuan mobil

 Laksamana Muda Udara Abd. Rahman telah dilantik.

6. Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama orang. Misalnya :

 Ibrahim Naki

 Nofayanti

7. Digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan


nama bahasa. Misalnya :

 bangsa Indonesia

 suku Sunda

8. Digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya,
dan peristiwa sejarah. Misalnya :

 Tahun Hijriyah hari Jum’at

 bulan Desember hari Lebaran

9. Digunakan sebagai huruf pertama nama geografi unsur nama diri.

4
Misalnya :

 Laut Jawa Jazirah Arab

 Asia Tenggara Tanjung Harapan

10. Digunakan sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga
pemerintah, ketatanegaraan, dan nama dokumen resmi, kecuali
terdapat kata penghubung. Misalnya :

 Republik Indonesia

 Majelis Permusyawaratan Rakyat

11. Digunakan sebagai huruf pertama penunjuk kekerabatan atau sapaan


dan pengacuan. Misalnya :

 Surat Saudara sudah saya terima.

 Mereka pergi ke rumah Pak Lurah.

12. Digunakan sebagai huruf pertama kata ganti Anda. Misalnya :


 Surat Anda telah saya balas

 Sudahkah Anda sholat?

13. Digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat
dan sapaan. Misalnya :

 Dr Ibrahim Naki

 Abdul Manaf Husain, S.H

14. Digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna
yang terdapat pada nama badan lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, serta dokumen resmi. Misalnya:

 Perserikatan Bangsa-Bangsa

 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.

15. Digunakan sebagai huruf pertama semua kata di dalam judul, majalah,
surat kabar, dan karangan ilmiah lainnya, kecuali kata depan dan kata
penghubung. Misalnya :

5
 Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.

 Ia menyelesaikan makalah “Asas-Asas Hukum Perdata”

3.2. Penulisan Huruf Miring

Huruf miring digunakan untuk :

1. Menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam
tulisan. Misalnya :

 Buku Negara kertagama karangan Prapanca.

 Majalah Suara Hidayatullah sedang dibaca.

2. Menegaskan dan mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, dan


kelompok kata. Misalnya :

 Huruf pertama kata abad adalah a.

 Dia bukan menipu, tetapi ditipu

4. Penulisan Kata (Alwi,hasan.Dkk.2003 )

Ada bebrapa hal yang pelru diperhatikan dalam penulisan kata, yaitu :

4.1. Kata Dasar

Kata dasar adalah kata yang belum mengalami perubahan bentuk, yang
ditulis sebagai suatu kesatuan. Misalnya :
 Dia teman baik saya.

4.2. Kata Turunan (Kata berimbuhan)

Kaidah yang harus diikuti dalam penulisan kata turunan, yaitu :

Imbuhan semuanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Misalnya :

 Membaca

6
 Menulis

Awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung


mengikuti atau mendahuluinya jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata.

Misalnya :

 Bertepuk tangan

 Sebar luaskan.

Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat


awalan dan akhiran, kata itu ditulis serangkai. Misalnya :

 Menandatangani

 Keanekaragaman.

Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi,
gabungan kata itu ditulis serangkai. Misalnya :

 Antarkota

 Mahaadil

4.3. Kata Ulang

Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda (-).


Jenis-jenis kata ulang yaitu :

 Dwipurwa yaitu pengulangan suku kata awal. Misalnya = Laki :

Lelaki

 Dwilingga yaitu pengulangan utuh atau secara keseluruhan.


Misalnya = Laki : Laki-laki

 Dwilingga salin suara yaitu pengulangan variasi fonem. Misalnya


= Sayur : Sayur-mayur

 Pengulangan berimbuhan yaitu pengulangan yang mendapat


imbuhan. Misalnya = Main : Bermain-main

7
5. Penulisan Unsur Serapan

Dalam hal penulisan unsur serapan dalam bahasa Indonesia, (Anonim.1992,)


menganggap bahasa Indonesia masih belum stabil dan konsisten. Dikatakan
demikian karena pemakai bahasa Indonesia sering begitu saja menyerap unsur
asing tanpa memperhatikan aturan, situasi, dan kondisi yang ada. Pemakai bahasa
seenaknya menggunakan kata asing tanpa memproses sesuai dengan aturan yang
telah diterapkan.

Berdasarkan taraf integritasnya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia


dikelompokkan dua bagian, yaitu :

1. Secara adopsi, yaitu apabila unsur asing itu diserap sepenuhnya secara utuh,
baik tulisan maupun ucapan, tidak mengalami perubahan. Contoh yang
tergolong secara adopsi, yaitu : editor, civitas academica, de facto, bridge.

2. Secara adaptasi, yaitu apabila unsur asing itu sudah disesuaikan ke dlaam
kaidah bahasa Indonesia, baik pengucapannya maupun penulisannya. Salah
satu contoh yang tergolong secara adaptasi, yaitu : ekspor, material, sistem,
atlet, manajemen, koordinasi, fungsi.

6. Jenis dan Fungsi Tanda Baca

6.1. Tanda titik (.)

Titik adalah noktah pada huruf,tanda,tanda baca,dan sebagainya.Tanda titik


adalah tanda baca (.) yang dipakai antara lain pada akhir kalimat yang bukan
pertanyaan atau seruan (Alwi dkk,222222007:1135,1200).

 Untuk mengakhiri sebuah kalimat yang bukan pertanyaan atau


seruan,

 Pada akhir singkatan nama orang,

8
 Diletakan pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat dan
sapaan,

 Pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum,

 Dibelakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar atau


daftar, dll.

6.2. Tanda Koma (,)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,koma adalah tanda


baca (,) yang di pakai untuk memisahlan unsur atau pemeria (Alwi
dkk,2007:582).

Fungsi dan pemakaian tanda koma antara lain:

 Memisahkan unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau


pembilang,

 Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak


kalimat tersebut mendahului induk kalimat,

 Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dakam kalimat,


dll.

6.3. Tanda Seru (!)

Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan berupa seruan


atau perintah atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaa,
atau rasa emosi yang kuat.

6.4. Tanda Titik Koma (;)

Fungsi dan pemakaian titik koma adalah:

 Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis atau setara,

9
 Memisahkan kalimat yang setara didalam satu kalimat majemuk
sebagai pengganti kata penghubung.

6.5. Tanda Titik Dua (:)

Tanda Titik Dua digunakan dalam hal-hal sebagai berikut:

 Pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau


pemerian,

 Pada kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian,

 Dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam


percakapan,
 Di antara jilid atau nomor buku/ majalah dan halama,n antara bab
dan ayat dalam kitab suci, atau antara judul dan anak judul suatu
karangan.

6.6. Tanda Hubung (-)

Tanda hubung dipakai dalam hal-hal seperti berikut:

 Menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh pergantian

baris,

 Menyambung unsur-unsur kata ulang,

 Merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.

6.7. Tanda Elipsis (…)

Tanda elipsis dipergunakan untuk menyatakan hal-hal seperti berikut:

 Mengambarkan kalimat yang terputus-putus,

 Menunjukan bahwa satu petikan ada bagian yang dihilangkan.

10
6.8. Tanda Tanya (?)

Fungsi dan Kegunaan tanda tanya (?):

 Tanda tanya selalunya dipakai pada setiap akhir kalimat tanya.

 Tanda tanya yang dipakai dan diletakan didalam tanda kurung


menyatakan bahwa kalimat yang dimaksud disangsikan atau
kurang dapat dibuktikan kebenarannya.

6.9. Tanda Kurung ( )

Tanda kurung dipakai dalam ha-hal berikut:

 Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan,

 Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian pokok


pembicaraan,

 Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri keterangan.

6.10. Tanda Kurung Siku ( {..} )

Tanda kurung siku digunakan untuk:

 Mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau


tambahan pada akhir kalimat atau bagian kalimat yang ditulis
orang lain,

 Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda


kurung.

6.11. Tanda Petik (“…”)

Fungsi tanda petik adalah:

11
 Mengapit petikan lagsung yang berasal dari pembicaraan, naskah
atau bahan tertulis lain

 Mengapit judul syair, karangan, bab buku apabila dipakai dalam


kalimat

 Mengapit istilah kalimat yang kurang dikenal

6.12. Tanda Petik Tunggal (‘..’)

Tanda Petik tunggal mempunyai fungsi:

 Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain,

 Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing.

6.13. Tanda Garis Miring (/)

Fungsi dan kegunaan garis miring:

 Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat,

 Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau, per atau
nomor alamat.

6.14. Tanda Penyingkat (Apostrof) (‘)

Tanda Apostrof menunjukan penghilangan bagian kata.

12
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

EYD (Ejaan yang Disempurnakan) adalah tata bahasa dalam Bahasa


Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari
pemakaian dan penulisan huruf capital dan huruf miring, serta penulisan unsur
serapan.

EYD disini diartikan sebagai tata bahasa yang disempurnakan. Dalam


penulisan karya ilmiah perlu adanya aturan tata bahasa yang menyempurnakan
sebuah karya tulis. Karena dalam sebuah karya tulis memerlukan tingkat
kesempurnaan yang mendetail.

Dari uraian singkat di atas maka kita bisa menarik kesimpulan/penulis


mencoba memberikan kesimpulan berdasarkan data-data dan fakta dilapangan
menunjukkan masih banyak orang-orang tidak memahami pemakain bahasa
Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah yang benar. Jadi
dilhat dari fungsinya bahasa merupakan jantung dari kehidupan ini karena tanpa
bahasa kita tidak akan bisa berinteraksi sesama yang lain.

2. Saran

Sudah selayaknya kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia dapat


menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar khususnya dalam bahasa
tulis. Dengan adanya penjabaran tentang pamakaian EYD diharapkan para
pembaca dapat memahami dan menerapkan penggunaan EYD dalam pembuatan
suatu karya tulis. Dan semoga penjabaran ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

13
DAFTAR PUSTAKA

Sugihastuti, dkk. 2006. Editor Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

Finoza, Lamudin. 1993.Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia,.

Alwi, Hasan. Dkk. 2003, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi-2. Jakarta:
Balai Pustaka.

Anonim. 1992, Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan. Jakarta: Balai

Pustaka

Alwi dkk.2007, pedoman umum Ejaan Bahasa Indonesia yang di sempurnakan.


Jakarta: Depdiknas

14

Anda mungkin juga menyukai