Anda di halaman 1dari 7

KEPERAWAYAN DEWASA SISTEM ENDOKRIN, IMUNOLOGI, PENCERNAAN,

PERKEMIHAN, DAN REPRODUKSI PRIA


“ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PENYAKIT DM TIPE II”

DOSEN PENGAMPU: NATARIA YANTI SILABAN, S.KEP., NS., M.KEP., SP.KMB

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3 / A


ELLSA ANGGRAYNI 2214201013
MAISURI WIZANA 2214201022
AMANDA PRADITA S. 2214201010
CATLIN MARCELINNA LAIA 2214201008
DAIRA YONANDA P 2214201009
YUDHA RIZKI PRATAMA T 2214201034
JELINA MONITA HIA 2214201019
OKTAVIANA BU’LOLO 2214201030
ADELIA ARPAH RAMADHAN R 2214201002
M. ARI IKHSAN 2214201021
SIGIT PRASETIO 2214201033

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN II / A


UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
T.A 2024
RESUME KASUS
Tn. Z berusia 55 tahun, suku jawa, agama islam, bahasa yang digunakan bahasa Indonesia
alamat jl. Prajurit gg Bali Glugur Darat II Medan. Penanggung jawab pasien adalah Ny. A,
hubungan dengan pasien istri. Tn. Z selama ini tinggal bersama istri dan anak-anaknya di
rumah. Aktifitas sehari-hari Tn. Z tidak bekerja dan berada dirumah saja.
Pada hari Rabu tanggal 07 maret 2024 pukul 13.00 klien datang ke IGD RSU. Imelda
Pekerja Indonesia (IPI) Medan dengan keluhan utama sesak nafas yang berlangsung sejak 1
minggu ini. Batuk 1 minggu ini. Mual muntah dengan frekuenssi 3x sejak 2 hari ini. Badan
menggigil, nyeri linu pada tulang skala nyeri 3, BAB (+) BAK (+) Dyspnea (+). Hasil
pemeriksaan tanda-tanda vital: Tekanan darah = 175/122 mmHg, frekuensi pernafasan = 28 x/
menit, frekuensi nadi = 98 x/ menit, suhu = 36,7 °C, BB sebelum sakit = 66 BB setelah sakit =
55 kg dan TB= 164 cm, IMT = 19, kesadaran Composmentis GCS = 15 (E4V5M6). Tindakan
medis yang sudah dilakukan pemasangan infus + pemberian obat, cel lab + foto thorax, EKG.
Pemeriksaan Laboratorium: KGD : 257 Mg/dl dengan diagnosa medis TB Paru + DM tipe II.
Terapi yang diberikan saat di IGD adalah IVFD. RL 20 gtt/i, Inj. Ketorolac 1 amp, ranitidin 1
amp.
Klien dipindahkan ke ruang Anggrek pada tanggal 07 maret 2024 pukul 15.30 wib dan
dilakukan pengkajian kembali di ruang Anggrek dengan keluhan . Hasil pemeriksaan tanda-
tanda vital : TD = 175/122 mmHg, frekuensi pernafasan = 28 x/menit, frekuensi nadi = 98
x/menit, suhu tubuh = 36,7 °C. Terapi yang diberikan Inj. Ketorolac 1 amp, ranitidin 1 amp,
amlodipin 1 x 10mg, ambroxol tab 1, pct 500 mg, vitamin c 1 tab.

Hasil Pemeriksaan Diagnostik


1. Pemeriksaan laboratorium darah lengkap
Jenis Pemeriksaan Hasil Unit/Satuan Angka Normal Metode
Hemoglobim
Hemoglobin 14,5 g/dl P: 13-18 W: 12-16 Canggih
Leukosit 6,0 10*3/ uL 4-11
Trombosit 244.000 / mm3 140.000-450.000
Hematokrit 41,0 % P: 42-56 W:36-47
Eritrosit 5,08 Juta/ mm3 P: 4.50-4,60 W:
4,10-5,10
MCV 80,7 um3 81-99
MCH 28,6 Pgr 27,0-31,0
MCHC 35,5 g/dl 32,0-36,0
RDW 11,3 % 11,5-15,0
MPV 8,8 um3 6,5-11,0
PCTI 0,21 % 0,100-0,500
Eosonofil 2,2 % 1-3
Neutrofil 78,6 % 50-70
Limfosit 10,8 % 20-40
Monosit 8,4 % 2-8
Limfosit (abs) 0,6 10*3/ uL 1,8-3,74
Test Gula Darah
Glukosa ad Random 257 mg/dl <200
Elektrolik Lengkap
Natrium 130 mmol/ L 135-150
Kalium 4,2 mmol/ L 3,6-5,5
Klorida 98 mmol/ L 96-108
Faal Hati
SGOP 19 u/L 0-40
SGPT 21 u/L 5-34
Faal Ginjal
Ureum / urea-N 19 mg/dl 13-50
Creatinin 0,69 mg/dl P: 0,7-1,4 W: 0,6-
1,1
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama : Tn. Z
Umur : 55 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : 26 Agustus 1968
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Prajurit gg Bali Glugur Darat II Medan
Diagnosa Medis : TB Paru + Diabetes Melitus Tipe II
Tanggal Masuk : 07 - Maret - 2024
Tanggal Pengakajian : 08 - Maret – 2024

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Sesak nafas yang berlangsung sejak 1 minggu ini. Batuk 1 minggu ini. Mual muntah dengan
frekuensi 3x sejak 2 hari ini. Badan menggigil, nyeri linu pada tulang skla nyeri 3, BAB dan
BAK normal, Dyspnea (+).
2. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit DM Tipe II dan TB Paru. Riwayat pengguna
obat : novorapid, glaritus 4 fdc, tamsulosi, almodipin, omz, salbutamol. Pasien tidak
memiliki riwayat alergi.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat kesehatan keluarga.

C. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Pasien tampak lemas
b. Tanda-tanda Vital
- TD : 175/122 mmHg
- RR : 28 x/menit
- Nadi : 98 x/menit
- Suhu : 36,7 °C
- TB : 164 cm
- BB sebelum sakit : 66 kg
- BB setelah sakit : 55 kg
- Kulit kering
- Pasien mengalami dyspnea
- Pasien mengeluh kurang nafsu makan
- Ekstremitas hangat

ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
1. Data Subjektif : Depresi pusat Pola Nafas Tidak
- Pasien mengatakan sesak nafas dan pernapasan Efektif
batuk berlangsung 1 minggu ↓
Hambatan upaya
Data Objektif : nafas
- Pasien tampak lemas ↓
- TTV Pola nafas tidak
TD : 175/122 mmHg efektif
RR : 28 x/menit
Nadi : 98 x/menit
T : 36,7 °C.
2. Data Subjektif : Infeksi Paru Defisit nutrisi
- Pasien mengatakan nafsu makan ↓
menurun, mual dan muntah dengan Gangguan Fungsi
frekuensi 3x sejak 2 hari ini. Paru

Data Objektif : Dispnea
- Pasien tampak lemas ↓
- Pasien tampak menggigil Hambatan Menelan
- Kulit pasien tampak kering ↓
- BB sebelum sakit: 66 kg Nafsu makan
- BB setelah sakit: 55 kg menurun
- TB : 164 cm ↓
- IMT : 19 Defisit nutrisi
3. Data Subjektif : Kadar glukosa darah Ketidakstabilan
- Pasien mengatakan badan lemas terlalu tinggi kadar glukosa darah
- Pasien mengatakan nafsu makan ↓
menurun Menyumbat seluruh
- Pasien mengatakan mual sistem energi
Data Objektif : ↓
- Pasien tampak lemas Memperlambat
- TTV sirkuasi darah
TD : 175/122 mmHg ↓
RR : 28 x/menit Sel tidak bisa
Nadi : 98 x/menit mendapatkan
- BB : 55 kg oksigen dan nutrisi
- TB : 164 cm ↓
- Hasil KGD : 257 Mg/dl Badan lemas

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif b/d depresi pusat pernafasan, hambatan upaya nafas d/d pasien
mengatakan sesak nafas dan batuk berlangsung 1 minggu.
2. Defisit nutrisi b/d infeksi paru d/d pasien mengatakan nafsu makan menurun, mual dan
muntah dengan frekuensi 3x sejak 2 hari ini.
3. Keidakstabilan kadar glukosa darah b/d kadar glukosa darah terlalu tinggi d/d pasien
mengatakan badan lemas, nafsu makan menurun, dan pasien mengatakan mual.

INTERVENSI KEPERAWATAN
No. SDKI SIKI SLKI
1. Pola nafas tidak Observasi : Setelah dilakukan intervensi
efektif b/d depresi - Monitor pola napas (frekuensi, keperawatan selama 3 x 24
pusat pernafasan, kedalaman, usaha napas) jam maka pola napas
hambatan upaya Terapeutik : membaik dengan kriteria
nafas d/d pasien - Posisikan semi-fowler atau hasil :
mengatakan sesak fowler a. Tekanan ekspirasi
nafas dan batuk - Berikan air hangat meningkat
berlangsung 1 - Berikan oksigen bila perlu b. Tekanan inspirasi
minggu Edukasi : meningkat
- Ajarkan teknik batuk egfektif c. Frekuensi napas membaik
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian
bronkodilatpr, ekspektoran,
mkolitik jika perlu
2. Defisit nutrisi b/d Observasi : Setelah dilakukan intervensi
infeksi paru d/d - Identifikasi status nutrisi keperawatan selama 3 x 24
pasien mengatakan - Monitor asupan makanan jam maka status nutrisi
nafsu makan - Monitor berat badan membaik dengan kriteria
menurun, mual dan Terapeutik : hasil :
muntah dengan - Berikan makanan tinggi kalori a. Pengetahuan tentang
frekuensi 3x sejak 2 dan tinggi protein standar asupan nutrisi yang
hari ini Edukasi : tepat meningkat
- Anjurkan posisi duduk jika b. Frekuensi makan
mampu membaik
Kolaborasi : c. Nafsu makan membaik
- Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrisi yang dibutuhkan
3. Keidakstabilan Observasi : Setelah dilakukan intervensi
kadar glukosa darah - Identifikasi kemungkinan keperawatan selama 3 x 24
b/d kadar glukosa penyebab hiperglikemia jam maka kestabilan kadar
darah terlalu tinggi - Monitor kadar glukosa darah glukosa darah membaik
d/d pasien jika perlu dengan kriteria hasil :
mengatakan badan Terapeutik : a. Lelah/lesu menurun
lemas, nafsu makan - Berikan asupan cairan oral b. Mulut kering menurun
menurun, dan Edukasi : c. Kadar glukosa dalam
pasien mengatakan - Ajarkan pengelolaan diabetes darah membaik
mual (mis. penggunaan insulin, obat
oral, monitor asupan cairan,
penggantian karbohidrat, dan
bantuan profesional kesehatan)
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian insulin
jika perlu
- Koaborasi pemberian cairan IV
jika perlu

Anda mungkin juga menyukai